Menyetujui:
Dr. Ir. AKHMAT SAJARWAN, M.P Dr. Ir. VERA AMELIA, M.Si
Tanggal : Tanggal :
Mengetahui:
ii
RINGKASAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas magang saya berupa laporan
magang yang berjudul “Teknik Pemupukan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis
Jacq.) di PT. Berkala Maju Bersama Kecamatan Manuhing Kabupaten
Gunung Mas Kalimantan Tengah” dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah memberikan bantuan dan bimbingan. Untuk itu diucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua penulis Ayahanda Ridwan Sitompul dan Ibunda Rita Siringo-ringo
serta seluruh anggota keluarga, terimakasih atas dukungan doa, moril dan
materi yang sangat berharga bagi penulis.
2. Bapak Dr. Ir. Akhmat Sajarwan, M.P selaku Dosen pembimbing I yang sudah
membimbing penulis selama pembuatan laporan magang.
3. Ibu Dr. Ir. Vera Amelia, M.Si selaku Dosen pembimbing II yang sudah
membimbing penulis selama pembuatan laporan magang.
4. Ibu Dr. Ir. Sosilawaty, M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian Unversitas
Palangka Raya.
5. Bapak Ir. Robertho Imanuel. M.P. selaku Ketua Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas PertanianUniversitas Palangka Raya.
6. Ibu Wahyu Widyawati, SP., M.Si Selaku Ketua Prodi Agroteknologi Jurusan
Budidaya Pertanian Fakultas PertanianUniversitas Palangka Raya.
7. Bapak Harry Manurung Selaku Pembimbing Lapangan sekaligus Asisten
Manajer, Estate Manuhing PT. Berkala Maju Bersama.
8. Bapak Jatmiko Pasaribu Selaku Manajer Estate, Estate Manuhing PT. Berkala
Maju Bersama.
9. Geovani Lumongga Lumbantobing yang telah bersedia membantu dalam
memberi doa dan semangat untuk menyelesaikan laporan magang penulis.
10. Teman-teman penulis Syaprizal, Novan dan Shinta, serta semua pihak yang
telah bersedia membantu kegiatan magang saya berjalan dengan lancar.
iv
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan
laporan magang ini baik dari segi penyajianya, oleh karena itu saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan penulis.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
RINGKASAN ............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix
I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Tujuan Umum................................................................................ 2
1.3. Tujuan Khusus............................................................................... 2
1.4. Manfaat.......................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 3
2.1. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kelapa Sawit........................ 3
2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit........................................ 5
2.3. Kaidah-Kaidah Pemupukan........................................................... 5
2.3.1. Pengertian Pupuk dan Pemupukan...................................... 5
2.3.2. Jenis Pupuk dan Manfaatnya Pada Tanaman Kelapa Sawit 6
2.3.3. Aplikasi Pemupukan Pada Tanaman Kelapa Sawit............. 8
2.4. Teknis Pemupukan di Perkebunan Kelapa Sawit.......................... 8
III. BAHAN DAN METODE..................................................................... 10
3.1. Waktu dan Tempat......................................................................... 10
3.2. Bahan dan Alat............................................................................... 10
3.3. Metode Pelaksanaan....................................................................... 10
3.3.1. Metode Observasi................................................................ 10
3.3.2. Metode Wawancara............................................................. 10
3.3.3. Studi Pustaka........................................................................ 10
3.3.4. Dokumentasi........................................................................ 10
3.4. Jadwal Kegiatan Magang............................................................... 11
3.5. Prosedur Pelaksanaan Magang...................................................... 11
3.5.1. Survei Lokasi....................................................................... 11
3.5.2. Persiapan Lahan................................................................... 11
3.5.3. Pemupukan........................................................................... 11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 13
4.1. Keadaan Umum Lokasi Magang................................................... 13
4.1.1. Deskripsi Singkat PT. Berkala Maju Bersama.................... 13
4.1.2. Deskripsi Wilayah Studi...................................................... 14
4.1.3. Timeline Kegiatan Pemupukan PT. BMB........................... 15
4.2. Hasil Pelaksanaan Magang............................................................ 16
4.2.1. Kegiatan Magang................................................................. 16
4.2.2. Teknik Pemupukan.............................................................. 16
vi
4.2.3. Pemanenan Kelapa Sawit..................................................... 17
V. PENUTUP............................................................................................. 18
5.1. Kesimpulan.................................................................................... 18
5.2. Saran.............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Magang.......................................... 11
Tabel 2. Dosis Pupuk di PT. Berkala Maju Bersama................................... 15
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi Manuhing Estate........................................ 14
Gambar 2. Citra Satelit PT. Berkala Maju Bersama.................................... 15
ix
I. PENDAHULUAN
1
pemupukan di lapangan. Salah satu indikator dari keberhasilan manajemen
pemupukan yang baik dapat dilihat dari keefektifan dan efisiensi pemupukan
yang dilakukan di lapangan. Oleh karena itu manajemen pemupukan sangat
penting untuk dipelajari.
1.4. Manfaat
Manfaat dari kegiatan magang ini adalah untuk membantu mahasiswa/i
dalam pengenalan dunia kerja dan mempelajari lebih dalam tentang perkebunan
kelapa sawit, agar pada saat memasuki dunia kerja bisa lebih paham tentang teknis
dasarnya dilapangan.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
3
selanjutnya akan mati dan digantikan dengan akar-akar primer yang tumbuh dari
bahagian bawah batang, kemudian bercabang akar sekunder, tersier, kuarterner.
2. Batang
Tanaman kelapa sawit berbatang lurus, tidak bercabang, pada tanaman
dewasa diameternya 45 – 60 cm bagian bawah batangnya lebih gemuk yang
disebut bonggol, dengan diameter 60 – 100 cm . Pelepah/daun menempel
membalut batang. Kecepetan tumbuh 35 – 75 cm / tahun sampai tanaman berumur
3 tahun batang belum terlihat karena masih terbungkus pelepah yang belum
ditunas. Pada tanaman berumur 25 tahun tinggi batang mencapai 13 – 18 m.
3. Daun
Pada tanaman muda mengeluarkan 30 daun (umumnya disebut pelepah)
pertahun pada tanaman tua antara 28 – 24 pelepah per tahun. Panjang pelepah
tanaman dewasa 9 m, anak daun 125 – 200 pasang dengan panjang 1 – 1,2 m
dengan lebar tengah + 6 cm. Jumlah pelepah yang harus dipertahankan pada
tanaman dewasa adalah 40 – 56 pelepah selebihnya dibuang saat panen.
Kedudukan daun pada batang 3/8 artinya pada setiap tiga putaran terdapat 8 daun.
Spiral kiri atau spiral kanan. Arah putaran dilihat dari arah atas kebawah, dan arah
putaran ini tidak ada pengaruhnya terhadap produksi.
4. Bunga
Dari setiap ketiak pelepah akan keluar tandan bunga jantan atau betina.
Bunga mulai berbunga pada umur ± 14 – 18 bulan. Pada mulanya yang keluar
adalah bunga jantan kemudian secara bertahap akan muncul bunga betina.
Terkadang akan muncul bunga banci yaitu : bunga jantan dan betina ada pada satu
rangkaian. Sex ratio yaitu : perbandingan bunga betina dengan keseluruhan bunga
(bunga jantan dan bunga betina).
5. Buah
Umumnya yang ditanam adalah varietas nigrescen, dengan warna buah
ungu kehitaman saat mentah. Buah akan matang 5-6 bulan setelah penyerbukan
dan warnanya berubah menjadi orange, berat tandan dan ukuran buah bervariasi
tergantung umur tanaman, kesuburan tanah dan pemeliharaan.
4
2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit
Faktor yang mempengaruhi produksi dan pertumbuhan kelapa sawit,
antara lain adalah bahan tanam (bibit kelapa sawit), kondisi iklim (kesesuaian
lahan) dan pemeliharaan tanaman (pemupukan, proteksi tanaman).
Proteksi tanaman merupakan upaya mengurangi dan melindungi dari pengaruh
negatif dari jasad pengganggu seperti hama, penyakit dan gulma tanaman.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kelapa sawit
adalah pengendalian gulma. Pengendalian gulma (weeding) merupakan
pekerjaan yang sangat penting terhadap pertumbuhan dan produksi karena
gulma merupakan tumbuhan pengganggu tanaman pokok perkebunan. Gulma
dan serangan hama menjadi salah satu masalah penting dalam setiap
perkebunan sehingga perlu dilakukan pengendalian. Keberadaan gulma di
sekitar tanaman dapat menimbulkan kerugian yang besar, walaupun
berlangsung secara perlahan-lahan (Adi, 2010).
Persaingan antara tanamanan utama dan gulma terjadi baik diatas
permukaan tanah yang berupa persaingan dalam mendapatkan cahaya
matahari, CO2 dan ruang tumbuh, didalam tanah pun terjadi persaingan,
yakni persaingan mendapatkan air dan unsur hara. Faktor persaingan tersebut
dapat menyebabkan perkembangan dan pertumbuhan tanaman pokok menjadi
terhambat dan dapat mengurangi jumlah produksi tanaman. Dalam usaha
perkebunan keberadaan gulma menjadi masalah karena membutuhkan tenaga,
biaya, waktu terus menerus untuk mengendalikannya. Serangan hama juga sangat
berdampak terhadap tanaman kelapa sawit karena dapat merusak tanaman dan
menganggu jaringan tanaman sehingga dapat mengakibatkan turunnya produksi
tanaman dan bahkan tanaman bisa menjadi mati.
5
melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro), dan Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara
mikro). Pupuk dapat diberikan lewat tanah, daun, atau diinjeksi ke batang
tanaman, dengan jenis pupuk dalam bentuk padat maupun cair.
Pemupukan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan
produktivitas tanaman. Hal tersebut karena biaya pemupukan tergolong tinggi,
kurang lebih 30 persen dari total biaya produksi atau 40 – 60 persen dari biaya
pemeliharaan sehingga menuntut pihak praktisi perkebunan untuk secara tepat
menentukan jenis dan kualitas pupuk yang akan digunakan dan mengelolanya
mulai dari pengadaan hingga aplikasinya di lapangan baik secara teknis maupun
manajerial. Pemupukan dikatakan efektif jika sebagian besar hara pupuk diserap
tanaman sedangkan efisiensi pemupukan berkaitan dengan hubungan antara biaya
(bahan pupuk, alat kerja, dan upah) dengan tingkat produksi yang dihasilkan.
Agar kebutuhan tanaman atas unsur hara dapat tercukupi dengan tepat maka
sebelum diadakan pemupukan terlebih dahulu perlu analisis kebutuhan unsur hara
tanaman tersebut melalui analisis tanah dan daun (Pahan, 2010).
6
dikenal pupuk urea, ZA (zvavelvuure ammonium) biasa disebut ammonium sulfat.
Pupuk yang mengandung unsur P yaitu TSP (triple superphosfat) dan SP-36.
Pupuk tunggal tersebut sudah ditetapkan SNI-nya. Suatu pupuk disebut urea bila
kandungan Nitrogen dalam pupuk tersebut sekitar 45-46% N, bila pupuk nitrogen
lain yang mengandung N selain 45-46% N tidak bisa disebut urea. Contoh lain
adalah SP-36 adalah pupuk P yang kandungan P2O5 sebesar 36%. Pupuk yang
mengandung unsur K ialah pupuk KCl, K2SO4 (ZK). Pupuk buatan yang
mengandung lebih dari satu unsur hara disebut pupuk majemuk, misalnya pupuk
NP, NK, dan NPK. Pupuk NP adalah pupuk yang mengandung unsur N dan P.
Pupuk NPK adalah pupuk majemuk yang mengandung unsur 3 hara yaitu N, P,
dan K. Perbandingan kandungan hara dalam setiap pupuk majemuk berbeda-beda
(Ihsan, 2012).
Pada umumnya manfaat pupuk NPK untuk tanaman kelapa sawit dapat
membantu pertumbuhan agar berkembang secara maksimal. Pada pupuk NPK
terdapat tiga unsur hara yang memiliki peran yang berbeda dalam membantu
pertumbuhan tanaman, unsur hara N, P, dan K merupakan unsur hara makro
utama yang dibutuhkan tanaman kelapa sawit.
1. Unsur N (Nitrogen)
Unsur N merupakan unsur hara penyusun asam amino (protein), asam
nukleat, nukleotida serta klorofil. Unsur hara ini akan menjadikan tanaman lebih
hijau, pertumbuhan tanaman secara keseluruhan menjadi lebih cepat serta
meningkatkan kandungan protein pada hasil panen.
2. Unsur P (Phosphor)
Unsur P merupakan unsur hara penyimpan dan menyalurkan energi untuk
semua aktivitas metabolisme tanaman. Unsur hara ini akan berdampak pada
pertumbuhan akar, memacu perkembangan jaringan, merangsang pembentukan
bunga dan pematangan buah, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.
3. Unsur K (Kalium)
Unsur K merupakan unsur hara sebagai aktivator enzim yang berpartisipasi
dalam proses metabolisme tanaman. Selain itu juga membantu proses penyerapan
7
air dan hara dalam tanah. Unsur hara K juga membantu menyalurkan hasil
asimilasi dari daun ke seluruh jaringan tanaman (Jannah, 2012).
8
Ketepatan jenis pupuk juga diperoleh dari pengujian analisis uji sampel tanah
(leaf sampling soil) dan analisis sampel daun (leaf sampling unit).
2. Tepat Dosis. Tepat dosis pemupukan diperoleh dari pengujian analisis uji
sampel tanah (leaf sampling soil), analisis sampel daun (leaf sampling unit)
dan dengan standar perusahaan berdasarkan dosis rekomendasi yang
ditetapkan.
3. Tepat Waktu. Data ketepatan waktu diperoleh dengan mengamati realisasi
waktu pemupukan di lapangan kemudian dibandingkan dengan rencana
perusahaan dan curah hujan pada saat pemupukan dilaksanakan.
4. Tepat Cara. Ketepatan cara pemupukan diperoleh terhadap cara penaburan
pupuk secara manual, yaitu cara tebar (broadcast system) dan cara benam
(pocket system) yang dilakukan pada umumnya di perkebunan kelapa sawit.
5. Tepat Tempat. Ketepatan tempat pemupukan diperoleh dari jarak penaburan
pupuk secara manual yang terdekat dari batang tanaman pada TBM dan TM
lalu dibandingkan dengan standar perusahaan. Data pengamatan ketepatan
tempat sama dengan ketepatan cara (Sunarko, 2008).
9
III. BAHAN DAN METODE
10
3.4 Jadwal Kegiatan Magang
Kegiatan magang di PT. Berkala Maju Bersama berlangsung selama 30 hari
kerja mulai bulan November – Desember 2020
Tabel 1. Jadwal pelaksanaan kegiatan magang
Pelaksanaan
Tahun 2020
No Kegiatan
Nov Des
I II III IV I II
11
ialah pupuk NPK majemuk agar tanaman kelapa sawit dapat berkembang
secara maksimal.
2. Menentukan dosis yang dipakai sebelumnya dilakukan analisis uji sampel
tanah (leaf sampling soil), analisis uji sampel daun (leaf sampling unit) dan
didapatkan dosis yang dipakai ialah 2,5 kg/pokok.
3. Setelah mengetahui dosis pupuk yang akan diaplikasikan, kemudian akan
dilakukan pengaplikasian pupuk pada tanaman kelapa sawit dengan cara
ditabur (broadcasting system) pada areal limbah tandan buah kosong dan
diatas limbah pelepah kelapa sawit.
12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
13
EM
KTU Askep
AstDiv
14
Gambar 2. Citra Satelit PT. Berkala Maju Bersama
4.1.3. Timeline Kegiatan Pemupukan PT. BMB
Tabel 2. Dosis pupuk di PT Berkala Maju Bersama
Kelompok Tanaman Dosis Pupuk
(Tahun Tanam) NPK
2013 2,5 kg/pokok
2014 2,5 kg/pokok
2015 2,5 kg/pokok
Dalam suata kegiatan sebelumnya dilakukan perencanaan kegiatan, oleh
karena itu pemupukan memerlukan perinsip 5T (tepat jenis, tepat dosis, tepat
waktu, tepat cara dan tepat tempat). Dalam menentukan dosis, sebelumnya
dilakukan analisis uji sampel tanah (leaf sampling soil), analisis sampel daun (leaf
sampling unit), dan didapatkan dosis yang dipakai ialah 2,5 kg/pokok. Luas lahan
divisi 6 yaitu mencapai 274,01 Ha, dengan keseluruhan dosis pupuk yang
diaplikasikan berjumlah 87.553 Kg disajikan pada lampiran 2. Pemupukan juga
dilakukan dengan tepat waktu, cara dan tempat, pengaplikasian dilakukan sesuai
tahun tanam yang sama dan pada satu blok, dikarenakan pada saat pengaplikasian
mandor pupuk harus memastikan pupuk tepat cara dan tempat
pengaplikasiaannya.
15
4.2. Hasil Pelaksanaan Magang
4.2.1. Kegiatan Magang
Kegiatan teknis selama magang yang dilakukan di kebun sebagai
Mahasiswa magang yang dimulai pukul 04.45 WIB untuk mengikuti apel pagi.
Pekerjaan di lapangan dimulai pukul 06.30 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Pada
pukul 14.00- 17.00 WIB mahasiswa magang belajar tentang Administrasi. Selama
di lapangan kegiatan yang sering dilakukan adalah wawancara guna untuk
mengambil dokumentasi dan data yang ada dilapangan untuk mendukung dalam
pembuatan laporan.
4.2.2. Teknik Pemupukan
Pupuk adalah makanan (unsur hara) yang sangat dibutuhkan bagi tanaman,
pemupukan atau pupuk yang baik harus cukup sesuai kuantitas dan kualitas yang
diperlukan tanaman. Ketepatan cara pemupukan sangat dipengaruhi oleh
bagaimana pupuk itu di aplikasikan. Uraian kegiatan pemupukan adalah sebagai
berikut:
1. Pengarahan dari Mandor
Pada hasil kegiatan pemupukan sebelum dilakukan nya proses pemupukan,
mandor pupuk akan mengabsen karyawan harian lepas (KHL) untuk mengetahui
jumlah tenaga kerja dan memberikan arahan serta simulasi teknik pemupukan
agar pada saat pengaplikasian tepat sasaran.
2. Pengangkutan dan Pengeceran Pupuk
Pupuk yang terdapat di gudang dimuat ke dalam trailer (bak) traktor,
kemudian ditransportasikan atau diecer pada blok yang telah di rencakan untuk
dilakukan pengaplikasian pupuk.
3. Pengaplikasian Pupuk
Pengaplikasian pupuk dilakukan dengan teknik ditabur (broadcasting
system). Pemupukan dengan teknik ditabur (broadcasting system). Kegiatan
pemupukan dilakukan pada satu blok D28, yang dimana pada saat melakukan
pengaplikasian hanya boleh dilakukan pada satu area, dikarenakan pada saat
pengaplikasian mandor pupuk memonitori pengaplikasian agar tepat cara dan
tempat. Pengaplikasian pupuk pada kelapa sawit di PT. BMB di lakukan secara
16
manual dengan tenaga kerja yang cukup banyak. Pengaplikasian pupuk dilakukan
pada area limbah tandan buah kosong dan di atas rumpukan limbah pelepah
kelapa sawit, hal ini bertujuan agar penyerapan unsur hara secara optimal,
dikarenakan pada area tersebut terdapat akar-akar muda yang aktif menyerap
unsur hara, sehingga lebih cepat dalam proses penyerapan dan agar pupuk tidak
tercuci dengan mudah ketika datang hujan.
4. Pengumpulan/Penyusunan Karung
Karung bekas pupuk yang sudah diaplikasikan tadi dikumpulkan dan
dilakukanlah penyusunan karung dengan cara pengumpulan menggunakan
kelipatan 10 karung/ikat, hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan
jumlah karung. Karung yang sudah dikumpulkan dibawa menuju gudang untuk
dipakai kembali sebagai wadah brondolan kelapa sawit.
4.2.3. Pemanenan Kelapa Sawit
Pada hasil kegiatan panen yang paling utama dari kelapa sawit adalah buah
kelapa sawit yang berupa tandan buah segar (TBS). TBS diolah di pabrik kelapa
sawit untuk mendapatkan minyak nabati. Kegiatan panen terdiri dari persiapan
sebelum panen, pelaksanaan panen, evaluasi panen, serta pengangkutan buah.
Persiapan panen yang baik akan memperlancar pelaksanaan panen. Persiapan ini
meliputi ketersediaan tenaga kerja, peralatan, pengangkutan, pengetahuan tentang
kerapatan panen dan sarana panen. Pelaksanaan panen yaitu kegiatan penurunan
buah dari pokok dengan menggunakan kriteria panen yang berlaku. Kriteria panen
merupakan salah satu faktor yang dapat membantu pemanen untuk menentukan
buah layak panen. Pelaksanaan panen perlu memperhatikan beberapa kriteria
tertentu sebab tujuan panen kelapa sawit adalah untuk mendapatkan rendemen
minyak yang tinggi dengan kualitas minyak yang baik (Fauzi, 2008).
17
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan
bahwa:
1. PT. Berkala Maju Bersama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan pengolaan minyak mentah kelapa
sawit atau (CPO).
2. Pemupukan di PT. Berkala Maju Bersama memiliki prinsip 5T (tepat jenis,
tepat dosis, tepat waktu, tepat cara dan tepat tempat). Untuk melakukan
pemupukan pada tanaman kelapa sawit sebelumnya dilakukan analisis uji
sampel tanah (leaf sampling soil), analisis sampel daun (leaf sampling unit)
dan didapatkan jenis dan dosis yang dipakai ialah 2,5 kg/pokok pupuk NPK.
Pada saat melakukan pengaplikasian pupuk menggunakan teknik tabur
(broadcasting system) pada area limbah tandan buah kosong dan di atas
rumpukan limbah pelepah kelapa sawit, hal ini bertujuan agar penyerapan
unsur hara secara optimal dikarenakan pada area tersebut terdapat akar-akar
yang aktif menyerap unsur hara, sehingga lebih cepat dalam proses
penyerapan dan agar pupuk tidak tercuci dengan mudah ketika datang hujan.
5.2. Saran
Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilaksanakan penulis memberi
saran, yaitu:
1. Dalam pelaksanaan pemupukan harapannya pengaplikasian pemupukan
dilakukan dengan tepat waktu, agar tanaman dapat menghasilkan secara
optimal.
2. Penulis mengharapkan adanya penambahan waktu kegiatan magang,
dikarenakan dengan waktu 30 hari kerja kurang efisien untuk mendapatkan
pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak.
18
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2000-2019. Tersedia
pada: https://www.bps.go.id/. diakses pada 2020.
Fauzi, Y, dkk. 2008. Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta. Halaman 25 – 35.
Ihsan N. 2012. Karakteristik Pupuk Buatan. TBPP Departemen Pertanian, Banten.
Jannah, N., F. Abdul, Marhanuddin. 2012. Pengaruh macam dan dosis pupuk
NPK pada bibit kelapa sawit ( Elaeis guineensis Jacq.). Media Sains 4:48-
54.
Novizan. 2004. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka; Jakarta.
114 hlm.
Pahan I. 2010. Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Manajemen Agribisnis dari Hulu
hingga Hilir. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Putranto, Adi. 2010. Kaya Dengan Bertani Kelapa Sawit. Pustaka Baru Press;
Yogyakarta.
Riwandi. 2002. Rekomendasi Pemupukan Kelapa Sawit Berdasarkan Analisis
Tanah dan Tanaman. Akta Agrosia 5: 27-34.
Saputra. 2011. Peranan Unsur Hara dan Sumber Hara pada Pemupukan Kelapa
Sawit, hal 81. Lahan dan Pemupukan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa
Sawit; Medan.
Sunarko, 2008. Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa
Sawit. Agromedia Pustaka; Jakarta.
Winarna, W Darmosarkoro dan ES Sutarta. 2003. Teknologi pemupukan tanaman
kelapa sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
19
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi
1
Pemaparan hasil Kegiatan Magang Penyerahan plakat sebagai
PT. Berkala Maju Bersama ucapan terima kasih kepada
PT. Berkala Maju Bersama
2
Lampiran 2. Jumlah pupuk yang diaplikasikan
3
Lampiran 3. Peta lokasi pemupukan
1
1