TUGAS AKHIR
Oleh :
WAFIQ AZIZAH SYAM
1822040066
i
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah,
taufik dan inayahNya, sehingga penulis dapat meyelesaikan laporan tugas akhir
yang berjudul “Aplikasi Pemupukan Kelapa Sawit di Unit Kebu Keera PT.
Perkebunan Nusantasa XIV”. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada
junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, Rasul akhir zaman yang diutus ke
Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
Kepulauan.
bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan
1. Ibunda tercinta atas bimbingannya selama ini serta iringan doa dengan penuh
2. Bapak Dr. Ir. Darmawan, M.P. selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan
3. Bapak Abdul Muthalib, S.P., M.P. selaku Ketua Jurusan Budidaya Tanaman
Perkebunan.
4. Bapak Dr. Basri Baba, S.P, M.P. dan Ibu Ir. Erna Halid, M.Si. selaku
pembimbing yang selama ini sangat banyak memberikan arahan dan bimbingan
v
dalam penyusunan laporan ini.
5. Dr. Junaedi,SP, M.Si dan Dr. Kafrawi, SP, MP Selaku dosen penguji.
6. Para Dosen, PLP dan Staf adminitrasi Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan,
lindunganNya.
penulis sangat berharap adanya saran dan kritik dari pihak pembaca yang bersifat
kontruktif menuju perbaikan ini ke depannya dengan baik. Akhir kata, besar
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN................................................................. iv
KATA PENGANTAR.................................................................................. v
DAFTAR TABEL.................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. x
RINGKASAN............................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN .............................................................................................. 19
viii
DAFTAR TABEL
Dosis Pupuk Tanaman Menghasilkan (TM) di Unit Usaha Kebun Keera PT.
Perkebunan Nusantara XIV......................................................................... 11
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Populasi perblok tahun 2020, di Unit Kebun Keera PT. Perkebunan
Nusantasa XIV ....................................................................................................... 20
Lampiran 2. Pengaplikasian pupuk NPK dan Dolomit pada Tanaman tua ............ 21
x
RINGKASAN
xi
1
BAB I PENDAHULUAN
terbesar dan sangat potensial di Indonesia. Hal tersebut terkait dengan peranan
kelapa sawit sebagai sumber penghasil minyak nabati yang memiliki potensi hasil
tertinggi minyak per satuan luas dibandingkan dengan tanaman lainnya. Minyak
kelapa sawit dimanfaatkan sebagai minyak masak, minyak industri, dan bahan
bakar. Minyak kelapa sawit juga digunakan sebagai bahan baku berbagai industri
Lahan sebagai salah satu penyedia unsur hara memiliki kemampuan yang terbatas
beberapa unsur hara untuk tersedianya unsur hara tersebut guna meningkatkan
kurang atau tidak tersedia di dalam tanah, yang mana unsur hara tersebut diperlukan
oleh tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif agar didapatkan tandan
buah segar yang optimal. Menurut Sutarta dan Winanrna (2002), pemupukan
merupakan suatu upaya untuk menyediakan unsur hara yang cukup guna
mendorong pertumbuhan vegetatif yang sehat dan produksi tandan buah segar
vegetatif dan generatif yang normal sehingga dapat memberikan produksi tandan
buah segar (TBS) yang optimal serta menghasilkan minyak sawit mentah yang
dikatakan efektif jika sebagian besar hara pupuk diserap tanaman sedangkan
efisiensi pemupukan berkaitan dengan hubungan antara biaya (bahan pupuk, alat
kerja, dan upah) dengan tingkat produksi yang dihasilkan. Agar kebutuhan unsur
hara tanaman dapat tercukupi dengan tepat maka sebelum diadakan pemupukan
terlebih dahulu perlu analisis kebutuhan unsur hara tanaman tersebut melalui
jenis, dosis, dan cara di Unit kebun Keera PT. Perkebunan Nusantara XIV. Data
yang diperoleh tersebut menjadi bahan untuk pembuatan laporan tugas akhir ini.
sawit.
3
yang menduduki posisi penting dalam sektor pertanian umumnya, dan sektor
perkebunan khususnya. Hal ini disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang
menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi
Tanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu bagian
vegetatif dan bagian generatif. Bagian vegetatif kelapa sawit meliputi akar, batang
2.2 Pemupukan
unsur hara secara efektif dan berimbang yang diberikan secara langsung ketanaman
tujuan untuk mencapai produksi tandan buah segar (TBS) dan kualitas minyak yang
optimal sesuai potensi tanaman. Kekurangan salah satu unsur hara akan
tanaman, serta ketidaktahanan terhadap hama dan penyakit. Menurut Sutarta dan
Winarna (2003) pemupukan merupakan suatu upaya untuk menyediakan unsur hara
yang cukup guna mendorong pertumbuhan vegetatif yang sehat dan produksi TBS
kelapa sawit sampai saat ini masih di hadapkan kepada berbagai hambatan, antara
lain saat pengadaan pupuk yang tidak tepat waktu yang berakibat langsung terhadap
cukup besar dalam rangka mencapai produksi kelapa sawit secara optimal. Prinsip
a. Tepat Dosis
diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman tidak berlebihan dan juga tidak
kekurangan. Dosis pupuk yang berlebih tidak hanya membuat biaya pemupukan
b. Tepat Cara
PPKS (2007) menyatakan bahwa pupuk sebaiknya ditabur pada jarak 1.5 m
dari pangkal batang karena diduga pada jarak tersebut akar aktif tanaman (feeding
root) lebih efektif dalam menyerap unsur hara dan penaburan pupuk pada jarak 2.5
5
c. Tepat Waktu
air dalam jangka waktu yang lama (Puslitbangbun, 2010). Pemupukan dilakukan
pada bulan dengan curah hujan > 60 mm bulan-1, namun tidak pada puncak musim
d. Tepat Jenis
adalah salah satu contoh pupuk makro, yaitu pupuk yang dibutuhkan tanaman
dalam jumlah besar. Pupuk anorganik dapat dibedakan menjadi pupuk tunggal dan
majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur
hara saja sedangkan pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari
diimbangi oleh aplikasi pupuk organik maka dapat menimbulkan kerusakan tanah
dan lingkungan.
sawit:
6
a. Tepat Dosis
pemupukan tahun sebelumnya, data curah hujan minimal 5 tahun sebelumnya, serta
hasil pengamatan lapang yang meliputi gejela defisiensi hara, kultur teknis, panen,
b. Tepat Cara
diantaranya jenis pupuk, topografi lahan, dan kondisi drainase tanah. Terdapat dua
cara yang umumnya diterapkan di perkebunan kelapa sawit, yaitu sistem tebar
(broadcast system) dan sistem benam (pocket system). Sistem tebar dilakukan
benam dilakukan dengan menabur pupuk pada lubang yang telah dibuat di sekitar
c. Tepat Waktu
untuk memastikan terserapnya pupuk secara efektif oleh tanaman. Waktu dan
frekuensi pemupukan dipengaruhi oleh iklim terutama curah hujan, sifat fisik tanah,
pengadaan pupuk, serta adanya sifat sinergis dan antagonis antar unsur hara. Pemupukan
dapat diserap secara maksimal oleh tanaman apabila curah hujan 100 – 250 mm/bulan
(Pahan, 2011). PPKS (2007) menyatakan curah hujan minimum untuk pemupukan
yaitu 60 mm bulan-1 dan curah hujan maksimum 300 mm bulan-1 . Hal tersebut
d. Tepat Jenis
Jenis pupuk yang umum digunakan untuk tanaman kelapa sawit ialah
pupuk tunggal dan majemuk yang dibedakan berdasarkan jumlah hara (Pahan,
2011). Pupuk tunggal dapat menyediakan hara yang dibutuhkan secara langsung
dan tepat. Akan tetapi, pupuk majemuk lebih efisien daripada pupuk tunggal
e. Tepat Tempat
f. Tepat Alat
kerugian bagi perusahaan terutama secara finansial. Kehilangan pupuk dapat terjadi
karena faktor alam akibat dari penguapan atau aliran permukaan (Sunarko, 2014).
Kehilangan pupuk oleh manusia terjadi karena kerusakan karung pupuk pada saat
pengeceran atau pupuk sengaja dibuang ke dalam parit/rorak agar pekerjaan selesai
Kecamatan Keera, Desa Ciromanie,Unit keera memiliki luas lahan HGU 7.988
hektar. Luas areal tahun 2020 untuk TBM 252 hektar dan TM 1.854 ha, dengan
wilayah kerja bidang tanaman yang terdiri dari afdeling I (TM seluas 537 ha),
afdeling II (TM seluas 500 ha), afdeling III (TM seluas 288 ha dan TBM seluas
30 ha), afdeling IV (TM seluas 263 ha dan TBM seluas 86 ha), afdeling V (TM
seluas 266 ha dan TBM 154 ha), dengan total luasan 2.106 ha.
Namun keadaan tanah secara umum menurut tingkat kesesuaian lahan dapat
digunakan sampai pada tingkat produksi. Bila telah dilakukan perbaikan terhadap
penanaman penutup tanah dan kondisi serangan hama dapat dikendalikan pada
tingkat yang paling rendah, diperkirakan produksi dapat mencapai 80-95% dari
potensi optimum.
9
3.3 Iklim
1. Curah hujan
musim kemarau yang nyata, bulan basah 8 bulan berturut-turut dan bulan
kering <2 bulan. Curah hujan tahunan rata-rata 2.769 mm dengan155 hari
hujan.
2. Suhu
Suhu udara di lokasi rata-rata 30,8 ˚c dengan suhu harian absolut berkisar
30,0 ˚C – 31,3 ˚C. Dengan demikian lokasi sesuai bagi pertumbuhan kelapa sawit.
3. Lama penyinaran
bagi pertumbuhan kelapa sawit adalah lebih besar 41% atau lebihbesar dari 1800
jam per tahun. Dengan demikian kondisi penyinaran matahari sesuai untuk
4. Kelembaban
optimum yang cukup untuk pertumbuhan tanaman dan sekaligus tanaman tidak
BAB IV METODOLOGI
Pengambilan data untuk penulisan tugas akhir ini dilakukan di Unit Kebun
Keera di PT. Perkebunan Nusantara XIV, mulai dari tanggal 07 November 2020
Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah alat tulis dan Hp.
hari.
lapangan. Pemupukan dilakukan dengan cara memberikan pupuk yang tepat sesuai
umur pohon dengan dosis 3 kg/pohon dengan frekuensi pemberian pupuk 2 kali
dilakukan di sekitar piringan, dengan cara menabur 1-2 meter dari pokok/batang .
11
5.1 Hasil
Hasil dari kegiatan ini adalah dosis pemupukan di Unit Usaha Kebun Keera
Tabel 1.1 Dosis Pupuk Tanaman Menghasilkan (TM) di Unit Usaha Kebun Keera
Semester I 3 1,5
Semester II 3 1
Total 6 2,5
Sumber : Data sukender perusahaan PT. Perkebunan Nusantara XIV Unit Keera.
per pohon dan pupuk dolomit dengan dosis 1,5 kg per pohon, pada waktu
5.2 Pembahasan
September. Waktu pemupukan di tentukan oleh curah hujan dan sifat sinergis dan
antagonis unsur hara (Andayani et al,.2008). Pada TBM lebih sering pemupukan di
12
Nusantara XIV yaitu NPK dan Dolomit. Jenis pupuk yang umum digunakan untuk
tanaman kelapa sawit ialah pupuk tunggal dan majemuk yang dibedakan
kesuburan tanah adalah pupuk dolomit (Ca dan Mg). Dolomit adalah mineral
primer yang mengandung Ca dan Mg yang dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia
tanah dengan tidak meninggalkan residu. Unsur Mg merupakan hara makro yang
berperan penting sebagai bahan pembentuk molekul klorofil dan komponen enzim
Pupuk dolomit adalah salah satu contoh pupuk makro, yaitu pupuk yang
menjadi pupuk tunggal dan majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya
13
mengandung satu macam unsur hara saja sedangkan pupuk majemuk adalah pupuk
yang mengandung lebih dari satu unsur hara (Hardjowigeno, 2010). Sutanto (2006)
menerus dan tidak diimbangi oleh aplikasi pupuk organik maka dapat
Cara penggunaan dolomit adalah dengan disebar di tanah atau diaduk dengan
tanah. Apabila tanahnya masam dan pH nya 5,5 maka dosis anjuran penggunaannya
adalah 3,12 ton/ha (Lingga, 1990). Dolomit berfungsi untuk menetralkan pH tanah,
mematikan beberapa jenis jamur atau bakteri pada tanah, sehingga akan
memperbaiki struktur tanah, meningkatkan mutu seperti hasil yang tinggi dan buah
yang berat, serta dapat digunakan sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan (Kartono,
2010).
yaitu pada semester 1 yaitu NPK 3 kg per pohon dan Dolomit 1,5 kg per pohon.
Dosis pupuk untuk semester 2 yaitu NPK 3 kg per pohon dan Dolomit 1 kg per
pohon. Pemupukan sawit dengan jumlah 1,0 kg untuk sawit muda dan 2,0 kg per
pohon untuk sawit produktif, terdiri dari pupuk N, P dan K untuk setiap
semesternya. Jumlah pupuk yang diberikan ini masih jauh dari jumlah yang
sawit muda dan produktif akan pupuk masing-masing sebanyak 4,0 kg dan 8,0
memperoleh pupuk, masalah transportasi dan cara pemberian pupuk (Pahan, 2008).
Dosis pupuk N,P,K dan Dolomit yang optimum untuk tanaman kelapa sawit umur
8-10 tahun pada macam tanah Typic Dystropopt adalah 3,0 kg urea/pohon/tahun
dilakukan penambahan sebanyak 1/3 kali dosis sedangkan untuk tingkat defisiensi
tinggi dosisnya dapat ditingkatkan 2 kali. Menurut (Sastrosayono 2007), pada masa
pembibitan utama pupuk yang dibutuhkan lebih banyak dan dosisnya tergantung
6.1 Kesimpulan
XIV Unit Kebun Keera diketahui bahwa aplikasi pemupukannya sesuai dengan
teori.
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kartono, R. 2010. Katalog Produk Pupuk Dolomit A100 lulus 96%. Sumatra Utara.
(http://agrounited.wordpress.com/about/). Diakses 20 Oktober 2019.
Khaswarina, S., 2001. Jurnal Natur Indonesia Keragaman Bibit Kelapa Sawit
Terhadap Pemberian Berbagai Kombinasi Pupuk di Pembibitan Utama.
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Lingga ,P dan Marsono. 1990. Petunjuk Penggunaan Pupuk (edisi IV), Penebar
Swadaya, Jakarta.
PPKS, Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2007. Budidaya Kelapa Sawit. Pusat
Penelitian Kelapa Sawit. PPKS, Medan.
PPKS, Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2007. Budidaya Kelapa Sawit . Pusat
Penelitian Kelapa Sawit, Indonesian Oil Palm Research Institute.
Medan.
Rahmi Khalida dan Adolf Pieter Lontoh, Manajemen Pemupukan Kelapa Sawit
(Elaeis Guineensis Jacq.), Studi Kasus pada Kebun Sungai Sagu, Riau.
Setyamidjaja, D., 2006. Kelapa Sawit. SAMARTRI, 2000. Anual Roport 2000-
Analytical Laboratory, Supporting Units Departemen. Kanisius,
Yogyakarta.
Sutarta, E.S., dan Winarna. 2002. Upaya Peningkatan Efsiensi dan Langkah
Alternatif Pemupukan pada Tanaman Kelapa Sawit. Bulletin WARTA
Pusat Penelitian Kelapa Sawit 10 (2-3) : 23- 32
.
Sutarta, E. S, S. Rahutomo, W. Darmosarkoro dan Winarna. 2003. Peranan unsur
hara dan sumber hara pada pemupukan tanaman kelapa sawit, hal. 81.
Dalam W. Darmosarkoro, E. S. Sutarta dan Winarna (Eds). Lahan dan
Pemupukan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
19
L
A
M
P
I
R
A
N
20
2000 37 2.216 60
RIWAYAT HIDUP
NIM 1822040066
PENGALAMAN ORGANISASI :-
PELATIHAN/SEMINAR :-
TELEPON 082393259617
E-MAIL : wafiqazizahsyam@gmail.com
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan