Anda di halaman 1dari 30

RESPON PEMBERIAN PUPUK NPK DAN POC NASA

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI


TANAMAN OKRA

OLEH :

NAMA : VICKY FAHRIZA ALIQSHA


NPM : 204110061

LAPORAN PRATIKUM

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir

pratikum TPTH

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022
ii

LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
HORTIKULTURA

LAPORAN PRATIKUM

Nama : Vicky Fahriza Aliqsha

NPM : 204110061

Kelas : IV B

Program Studi : Agroteknologi

Menyetujui

Dosen Pengasuh Asisten Dosen

Selvia Sutriana,Sp.MP Cusrin Irwansyah S.P


iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum yang

berjudul “Respon pemberian pupuk npk dan poc nasa terhadap pertumbuhan dan

produksi tanaman okra” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Holtikultura. Selain itu, laporan ini juga

bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagi para pembaca dan juga bagi

penulis.

Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi

kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 24 juni 2022

Vicky fahriza aliqsha


iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... I
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ II
KATA PENGANTAR.................................................................................... III
DAFTAR ISI................................................................................................... IV
DAFTAR TABEL........................................................................................... V
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... VI
PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 3
C. Manfaat................................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 4
A. Sejarah Tanaman Okra......................................................................... 4
B. Taksonomi tanaman okra...................................................................... 5
C. Morfologi Tanaman ............................................................................. 5
D. Syarat Tumbuh ..................................................................................... 7
E. Peranan Pupuk NPK dan POC Nasa..................................................... 7
BAHAN DAN METODE............................................................................... 10
A. Tempat dan Waktu ............................................................................... 10
B. Bahan dan Alat .................................................................................... 10
C. Pelaksanaan praktikum......................................................................... 10
D. Parameter pengamatan ......................................................................... 10
HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................... 12
A. Tinggi Tanaman ................................................................................... 12
B. Umur muncul bunga ............................................................................ 12
C. Umur panen ......................................................................................... 13
D. Jumlah buah per tanaman .................................................................... 13
E. Berat buah per tanaman ....................................................................... 14
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................... 16
A. Kesimpulan........................................................................................... 16
B. Saran .................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17
v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil pengamatan tinggi tanaman ...................................................... 12

Tabel 2. Data hasil pengamatan muncul bunga................................................ 12

Tabel 3. Data hasil pengamatan umur panen.................................................... 13

Tabel 4. Data hasil pengamatan jumlah buah per tanaman ............................. 13

Tabel 5. Data hasil pengamatan berat buah per tanaman................................. 14


vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal praktikum TPTH I............................................................ 22

Lampiran 2. Deskripsi Tanaman Okra.............................................................. 23

Lampiran 3. Dokumentasi Pratikum................................................................. 24


1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Okra (Abelmoscus esculentus L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal

dari daerah tropis Afrika. Tanaman okra lebih dikenal dengan sebutan kacang arab

atau lady’s finger (jemari putri). Bagian tanaman okra yang dikonsumsi adalah buah

mudanya, pengolahan buah okra dengan cara dimasak sebagai sayur, digoreng atau

sebagai lalapan. Sayuran okra telah banyak dijual dipasar-pasar swalayan. Tanaman

sayuran ini, selain lezat dihidangkan sebagai lauk, juga mempunyai kandungan yang

sangat bermanfaat bagi kesehatan. Dalam 100 gr buah okra muda mengandung kadar

air 85,70%, protein 8,30%, lemak 2,05 %, karbohidrat 1,4%, dan 38,8% kalori per

100 g (Nadira dkk. 2012).

Buah okra mempunyai kandungan gizi yang tinggi, kaya kasiat, antioksidan

dan vitamin C. oleh karena itu buah okra banyak dikonsumsi baik sebagai sayur

maupun sebagai okra karena buah okra dapat memberikan manfaat positif bagi tubuh

dalam menjaga kesehatan. Buah okra tergolong buah yang mengeluarkan lendir

karena mengandung musilane. Padahal dalam lendir itulah sebagian besar manfaat

dan khasiat bauh okra tersimpan. Kandungan gizi okra per 100 gr mengandung air

81,50 gr, energy 235,00 kj (56.00 kkal), protein 4,40 kg, lemak 0,60 gr, karbohidrat.

11,30 gr, serat 2,10 gr, Ca 532,00 mg, P 70,00 mg, Fe 0,70 mg, asam askorbat 59,00

mg, betakaroten 385,00 mg, thiamin 0,25 mg, riboflavin 2,80 mg, niacin 0,20 mg

(Benchasri, 2012).

Diketahui produksi okra hijau maupun merah di Indonesia belum mencapai

potensi produksi okra seperti yang seharusnya. Tanaman okra di Indonesia masih

belum di minati masyarakat karena masih kurangnya pengetahuan akan potensi dan
2

cara budidaya okra yang baik. Selain itu, budidaya okra masih bersifat central dan

mayoritas berada di pulau jawa dan Kalimantan. Hal ini diduga telah menyebabkan

produksi okra juga rendah. Pada tahun 2019 produksi okra di Indonesia mencapai

1.750 ton dengan luas lahan 1.120 ha (Anonimus, 2019).

Salah satu cara untuk meningkatkan hasil produksi tanaman okra yaitu

dengan pemupukan. Pemupukan bertujuan untuk menggantikan unsur hara yang

hilang dan menambahkanpersediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk

meningkatkan produksi dan mutu tanaman. Ketersediaan unsur hara yang lengkap

dan berimbang yang dapat diserap oleh tanaman adalah fktor yang menentukan

pertumbuhan dan produksi tanaman okra (Nyanjang et al. 2003). Salah satu jenis

pupuk anorganik seperti NPK mutiara (16;16;16) yang dikombinasikan dengan

pupuk organik POC NASA dapat meningkatkan produktivitas tanaman okra. Hal ini

dilakukan karena pupuk yang mengandung unsur nitrogen, posfor dan kalium

merupakan kunci utama dalam usaha budidaya tanaman okra.

Wirana (2018) menyatakan bahwa penggunaan pupuk NPK mutiara dengan

dosis 300kg/ha dapat memberikan hasil paling baik terhadap tinggi, jumlah buah

pertanaman, jumlah buah per plot, berat buah pertanaman dan berat buah per plot

pada tanaman okra. yuliartina et al. (2017) menyatakan bahwa pemberian pupuk

NPK phonska dengan dosis 400 kg/ha (3 gr/polybag) memberikan hasil paling baik

terhadap berat segar buah 351,75 gr, jumlah bauh 19,58, berat kering oven buah per

tanaman 29,17 gr pada tanaman okra.

POC merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak didagangkan di pasaran

dan merupakan pupuk kompos yang dibuat dengan cara pengomposan basah.

Prosesnya bisa berlangsung aerob ataupun anaerob. POC dibuat karena lebih mudah
3

diserap oleh tanaman. POC kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut

sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro

esensial(N,P,K,S,Ca,Mg,B,Mo,Cu,Fe,Mn dan bahan organik). Pupuk organik cair

selain dapat memperbaiki sifat kimia, fisik dan biologi tanah, juga membantu

meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman,

mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk

kandang (Hadisuwito, 2012).

B. Tujuan

Untuk mengetahui Uji Pengaruh interaksi Pemberian Pupuk NPK dan Pupuk

Organik Cair Nasa terhadap Pertumbuhan dan Produksi Okra (Albemoschus

esculentus L.).

C. Manfaat

1. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir pratikum TPTH yang

merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah teknologi

produksi tanaman hortikultura pada Fakultas Pertanian Universitas Islam

Riau semester 4 Agroteknologi

2. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan

dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut.


4

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Tanaman Okra

Okra (Abelmoschus esculentus L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal

dari india yang dikenal dengan nama asli bhindi, sedangkan dimancanegara tanaman

okra dikenal dengan nama lady fingers. Di Indonesia tanaman ini tergolong langka,

hanya dibeberapa tepat dan kota-kota besar, dikarenakan budidaya secara berlanjutan

beleum di terapkan dalam skala luas. Okra memiliki niali ekonomis tinggi

dibandingkan dengan sayuran lainnya karena okra adalah makanan kesehatan

popular memiliki antioksidan tinggi. Okra juga merupakan sumber kalsium dan

potassium yang baik (Sathish et al, 2013).

Tanaman okra di Indonesia ditanam sejak tahun 1877 taerutama di

Kalimantan Barat (Santosi, 2016). Namu, tanaman ini lebih sering dibudidaya oeleh

petani tionghoa sebagai sayuran untuk kebutuhan keluarga sehari-hari. Dibeberapa

tempat okra dikenal dengan nama berbeda yang menyebutnya, kacang bendi ataupun

Lady finger. Tanaman ini sudah dibudidayakan sangat popular di Negara-negaraAsia

seperti Malaysia, China dan India.

Masyarakat Indonesia khususnya di Riau belum mengenal okra dengan baik.

Tanaman ini belum dibudidayakan secara luas, sedangkan tanaman ini memiliki

manfaat yang banyak bagi kesehatan sehingga berpotensi untuk dikembangkan di

Riau. Hingga saat ini sangat sedikit informasi mengenai budidaya dan program

pemuliaan tanaman okra di Indonesia seperti bagaimana pertumbuhan pada kondisi

lingkungan tertentu, biologi bunganya, dan tingkat kemasaman benih untuk

menghasilkan benih yang bermutu.


5

B. Taksonomi tanaman okra

Taksonomi tanaman okra sebagai berikut :

Kingdom : plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Family : Malvaceae

Genus : Abelmoschus

Spesies : Abel,oschus esculentus L.

Okra merupakan tanaman tahunan dengan sistem perakaran tunggang yang

dalam. Batangnya tegak, dapat tumbuh mencapai 0,5-4 meter dan bercabang, agak

berkayu, dan berwarna hijau kemerahan (Santoso, 2016).

C. Morfologi Tanaman

a. Akar

Perakaran okra tergolong akar tunggang yang memiliki rambut-rambut akar,

tetapi daya tembus relatif dangkal, kedalaman sekitar 30-60 cm. Okra termaksuk

peka terhadap kekurangan dan kelebihan air. Okra membutuhkan banyak air,

terutama waktu berbunga, tetapi tidak terendam (Rustam, 2019).

b. Batang

Batang okra bewarna hijau kemerahan dan bercabang sedikit. Tanaman okra

mempunyai batang yang lunak dan bisa tumbuh mencapai tinggi sekitar 1 sampai 2

meter. Tanaman okra bercabang tetapi tidak terlalu banyak dan memiliki bulu-bulu
6

yang halus sampai kasar. Batang tanaman okra tumbuh tegak ke atas (Pratama,

2019).

c. Daun

Daun tanaman okra pada umumnya berwarna hijau berbentuk lima jari dan

tulang daunnya berbentuk sirip. Daun okra memliki tangkai sepanjang 10-30 cm dan

berwarna hijau atau hijau kemerahan. Susunan daun okra berselang-seling terbelah

dengan 3-5 bagian, berbulu pada permukaan daun, daun atas lebih dalam terbelah

dibanding dengan daun paling bawah (Prayudi, 2017).

d. Bunga

Bunga okra berbentuk seperti terompet, berwarna kuning dan gelap

kemerahan pada bagian dalamnya. Bunga okra terdiri dari 5 kelopak bunga berwarna

kuning dan buahnya dapat dipanen. Bunga okra memiliki ukuran 5-12 cm,

berbentuk segi 5-8 seperti buah belimbing (Afandi, 2016).

e. Buah

Buah okra berbentuk silindris panjang seperti kapsul, berongga, berujung

runcing, berparuh dan bergerigi. Warna buah bermacam-macam seperti : hijau

muda, hijau tua, hijau kekuningan, ungu atau kemerah-merahan dan merah

keunguan, tergantung dari varietasnya. Panjang buah okra biasanya 15-20 cm.

Buahnya banyak mengandung lendir (musilane), karena setiap100 gram buah muda

terdapat 1 gram lendir. Buah tumbuh dengan cepat setelah melalui proses

pembungaan. Pertambahan maksimal panjang, lebar dan diameter buah berada di

kisaran antara 4-6 hari setelah proses pembungaan (Rukmana dan Herdi, 2016).
7

D. Syarat Tumbuh

a. Iklim

Tanaman okra tumbuh baik di daerah dataran rendah sampai dataran

menengah (medium) pada ketinggian 1-800 m dpl dan optimum ketinggian 600800

m dpl. Di dataran rendah dapat tumbuh dan berubah, namun umumnya lebih pendek

dan produksinya lebih rendah. Kondisi iklim yang cocok untuk tanaman okra adalah

suhu udara 28-30 ºC, curuh hujan yang baik 1.700-3.000 mm/tahun dan tanamn okra

akan tumbuh dengan baik apabila mendapatkan sinar matahari yang cukup

(Rukmana dan Herdi, 2016).

b. Tanah

Okra ternasuk tanaman yang mudah tumbuh karena tidak memerlukan jenis

tanah khusus. Namun, faktor tanah sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan

okra. Okra akan tumbuh dengan subur jika ditanam di tanah yang cukup unsur hara,

air, udara dan unsur mineral lainnya. Tanaman okra dapat tumbuh dengan baik pada

tanah dengan pH berkisar 5-7, sedangkan pada tanah dengan pH rendah perlu

dilakukan pengapuran (Erminawati, 2018).

E. Peranan Pupuk NPK dan POC Nasa

Okra dapat ditanam disegala musim, namun tidak tahan terhadap genangan

air. Pertumbuhan okra yang baik adalah pada curah hujan antara 1,700-3000

mm/tahun, suhu udara yang ideal untuk pertumbuhan okra adalah 28-32ºC,
8

sedangkan pH tanah yang rendah (masam) pertumbuhan okra kurang baik maka

perlu diberi kapur untuk mencapai pH 6-7 (Idawati, 2012).

Penanamaan tanaman okra tidak memerlukan persemaian, benih langsung

bisa ditanam. Lahan yang akan ditanami diolah dan diberi pupuk dasar berupa pupuk

kompos 5-6 ton/ha, pupuk urea 10kg/plot (100kg/ha), pupuk KCL 20g/plot

(100g/plot). Benih yang akan ditanam adalah biji okra yang sudah tua telah diselesi

terlebih dahulu. Sebaiknya biji direndam terlebih dahulu selama semalam atau lebih

kurang 24 jam guna mempercepat proses perkecambahan (Anonimus, 2016).

Peningkatan produksi tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur

hara didalam tanah salah satunya unsur hara p. kegunaan unsur hara p yaitu dapat

merangsang pertumbuhan akar dan tanaman muda, mempercepat pembungaan dan

pemasakan buah, biji, penyusun lemak dan protein dan membantu asimilasi dan

pernapasan. Ketersediaan unsur hara fosfor pada tanah sangat rendah sehingga perlu

dilakukan pemupukan p pada tanah untuk dapat meningkatkan produksi tanaman.

Kehilangan fosfor akibat tercuci erat kaitannya dengan jumlah curah hujan dan

peristiwa infiltrasi dan perkolasi. Semakin tinggi curah hujan, fosfor yang hilang

akan semakin tinggi. Kehilangan fosfor akibat tererosi lebih besar dari kehilangan

fosfor akibat faktor lain. Akibatnya ketersediaan fosfor dalam tanah sangat lambat

dan sulit tersedia (Jumin, 2012).

Pengguaan pupuk organik dapat memperkaya sifat fisik, kimia dan biologi

tanah. Selain itu, pupuk organik mempunyai beberapa kelebihan yang fungsinya,

antara lain:

1. Dapat memperbaiki struktur tanah yang rusak akibat pemakaian secara terus

menerus

2. Mengandung hara esensial sebagai sumber energy bagi tanaman


9

3. Memperbaiki kondisi kehidupan mikroorganisme di dalam tanah

4. Menaikkan daya serapan tanah terhadap air

Pupuk organik cair Nasa merupakan formula khusus yang dibuat murni dari

bahan-bahan organik dengan fungsi meningkatkan kesuburan biologi tanah,

memberikan semua jenis unsur esensial untuk tanaman, mengurangi jumlah

pemakaian pupuk kimia, memacu perbanyakan pembentukan senyawa polyphenol,

meninkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman, melarutkan sisa-sisa pupuk

kimia dalam tanah, sehingga tanaman digunakan kembali. Selain itu, membantu

dalam pembentukan akar, mempercepat pertumbuhan tanaman, merangsang

keluarnya berbunga dan merangsang bunga menjadi buah serta mengurangi tinggi

kerontokan pada bunga dan bauh pada saat terbentuk.

Pupuk anorganik adalah sebagai penambah unsur hara atau nutrisi tanaman.

Beberapa manfaat dan keunggulan pupuk anorganik antara lain: mampu

menyediakan hara dalam waktu yang relatif lebih cepat, menghasilkan nutrisi

tersedia yang siaap diserap tanaman, kandungan jumlah nutrisi lebih banyak, tidak

berbau menyengat dan praktis mudah di aplikasikan. Sedangkan kelamahan dsari

pupuk anorganik adalah harga yang relatif mahal dan mudah larut, menimbulkan

populasi bagi tanah apabila diberikan dalam dosis yang tinggi. Unsur hara yang

paling dominan dijumpai dalam pupuk anorganik adalah unsur N,P,K (Rasyiddin,

2017).

NPK mutiara merupakan pupuk majemuk yang sangat baik untuk

pertumbuhan tanaman, produksi tanaman serta meningkatkan panen dan memberikan

keseimbangan unsur nitrogen, phosphor dan kalium.

Menurut Novizan (2007) pemanfaatan pupuk NPK mutiara memberikan

beberapa keuntungan diantaranya: kandungan haranya lebih lengkap,


10

pengapkikasiannya lebih efisien dari segi tenaga kerja, sifatnya tidak terlalu

higroskopis sehingga tahan disimpan dan tidak cepat menggumpal.

BAHAN DAN METODE

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian

Universitas Islam Riau. yang terletak di Jalan Kaharuddin Nst No. 113,Simpang

Tiga,Kec,Bukit Raya,Kota Pekanbaru. dari 17 Maret 2022 sampai dengan 19 Mei

2022.

B. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu benih okra, pupuk NPK,

pupuk POC NASA, sedangkan untuk alat yang digunakan dalam praktikum ini

adalah cangkul, garu, mesin babat, angkong, gembor, kamera dan alat tulis.

C. Pelaksanaan praktikum

Pada praktikum ini pelaksanaan kegiatannya adalah :

1. Persiapan dan pengolahan lahan

2. Pembuatan plot

3. Pemberian pupuk dasar

4. Penanaman

5. Pemupukan

6. Pemeliharaan
11

7. Pemanenan

D. Parameter pengamatan

1. Tinggi tanaman

Pengamatan tinggi tanaman dilakukan sebanyak 4 kali yaitu setelah tanaman

berumur 7 hst, 14 hst, 21 hst dan 28 hst. Pengukuran tinggi tanaman dengan

menggunakan meterlah dari leher akar sampai titik tumbuh terakhir. Pengukuran

tinggi tanaman dilakukan sampai memasuki masa generatif. Hasil dari data

pengamatan di analisis secara sistematik dan disajikan dalam bentuk tabe.

2. Umur berbunga (hari)

Pengamatan umur berbunga dilakukan dengan cara menghitung hari dari hari

penanaman sampai tanaman telah muncul bunga 50% dari populasi tanaman dalam 1

plot. Data hasil pengamatan di analisis secara statistic dan disajikan dalam bentuk

tabel.

3. Umur panen (hari)

Pengamatan umur panen dilakukan dengam cara menghitung hari dari hari

penanaman sampai tanaman telah dipanen 50% dari populasi tanaman dalam 1 plot.

Data hasil pengamatan di analisis secara statistic dan disajikan dalam bentuk tabel.

4. Jumlah buah pertanaman (buah)

Pengamatan jumlah buah dilakukan dengan cara menghitung jumlah buah

pertanaman setiap kali panen. Panen dilakukan sebanyak 10 kali. Data hasil

pengamatan di analisi secara statistic dan disajikan dalam bentuk tabel.

5. Berat buah pertanaman (gram)

Pengamatan berat buah per tanaman dilakukan dengan cara menimbang buah

tanaman tersebut berdasarkan hasil sampel, pengamatan berat buah per tanaman
12

dilakukan sebanyak 10 kali. Data hasil pengamatan di analisis secara statistic dan

disajikan dalam bentuk tabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tinggi Tanaman

Tabel 1. Hasil pengamatan tinggi tanaman

Perlakuan 7 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

6 cm 5 cm 5,5 cm

Perlakuan 14 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

14 cm 12 cm 13 cm

Perlakuan 21 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

22, 8 cm 22 cm 22,4 cm

Perlakuan 28 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

48 cm 45 cm 48 cm

Pembahasan : Pada pengamatan tinggi tanaman okra telah di amati sebanyak

4 kali sampai umur menjelang berbunga sekitar 50%. pengukuran dilakukan dengan

mengukur pangkal batang sampai ujung pucuk terakhir tumbuh. Pengukuran dengan

menggunakan penggaris dan meteran

B. Umur muncul bunga

Tabel 2. Data hasil pengamatan muncul bunga

Perlakuan 35-40 Sampel 1 Sampel 2 Rerata

3 helai 2 helai 2,5


13

hst

Pembahasan : Pengamatan umur bunga dilakukan sekali setelah bunga


muncul, yaitu pada sampel A pada umur tanaman 36 hst 3 helai dan pada sampel B
umur tanaman 38 hst 2 helai Masing-masing memiliki perbedaan umur pertumbuhan.

C. Umur panen

Tabel 3. Data hasil pengamatan umur panen

Perlakuan 50 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

setelah tanam 50 hst 50 hst 50

Pembahasan : pengamatan umur panen dilakukan setelah tanaman berumur

50 hst terhitung mulai dari penanaman. Pemanenan dilakukan dengan cara

memotong/mematahkan tangkai buah dari ketiak batang tempat buah okra tumbuh

dengan menggunakan pisau.

D. Jumlah buah per tanaman

Tabel 4. Data hasil pengamatan jumlah buah per tanaman

Jumlah buah per tanaman (buah)

perlakuan 50 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

3 buah 3 buah 3 buah

Perlakuan 53 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

2 buah 2 buah 2 buah

Perlakuan 55 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

3 buah 4 buah 3,5 buah

Perlakuan 57 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata


14

4 buah 3 buah 3,5 buah

Perlakuan 59 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

3 buah 1 buah 2 buah

Perlakuan 61 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

1 buah 2 buah 1,5 buah

Perlakuan 63 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

3 buah 3 buah 3 buah

Perlakuan 65 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

2 buah 2 buah 2 buah

Perlakuan 68 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

2 buah 3 buah 2,5 buah

Perlakuan 70 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

3 buah 4 buah 3,5 buah

Pembahasan : pengamatan jumlah buat per tanaman dilakukan secara

berkala setiap 2-3 hari sekali dengan jumlah yang berbeda setiap harinya. Pemanenan

dilakukan pada sore hari setelah di panen kemudian di timbang.

E. Berat buah per tanaman

Tabel 5. Data hasil pengamatan berat buah per tanaman

Berat buah per tanaman (gram)

perlakuan 50 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

25 gr 22 gr

Perlakuan 53 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

19 gr 15 gr
15

Perlakuan 55 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

23 gr 18 gr

Perlakuan 57 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

33 gr 30 gr

Perlakuan 59 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

18 gr 10 gr

Perlakuan 61 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

25 gr 23 gr

Perlakuan 63 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

15,8 gr 17 gr

Perlakuan 65 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

20 gr 20,9 gr

Perlakuan 68 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

16 gr 25 gr

Perlakuan 70 hst Sampel 1 Sampel 2 Rerata

28,,9 gr 33 gr

Pembahasan : Pengamatan berat buah per tanaman dilakukan setelah

pemanenan buah, penimbangan dengan menimbang hasil panenan dari sampelnya

saja setiap kali panen. Berat setiap hasil panennya berbeda-beda dikarenakan banyak

sedikitnya unsur hara yang diserap oleh tanaman untuk pertumbuhan buah.
16

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil praktikum budidaya Tanaman okra hijau dengan pemberian

perlakuan pupuk NPK dan POC NASA mampu tumbuh dan berproduksi dengan

baik. Buahnya yang tumbuh setiap hari dan begitu pula dengan pertumbuhan

bunganya.

B. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan adalah agar lebih memperhatikan jadwal

praktikum bagi teman-teman mahasiswa. Dan semoga untuk praktikum budidaya

tanaman okra hijau kedepannya jauh lebih baik dan terpadu.


17

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, nur. (2019). Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk NPK
Phonska Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Okra (Abelmoschus
esculentus L. moench). Skripsi : Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau.
Pekanbaru

Hendra, Mustika. (2020). Pengaruh Kompos Batang Pisang dan TSP Pada
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L.). Skripsi
: Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau. Pekanbaru

Karina, Dini. (2020). Pengaruh Pemberian Urin Sapid an Hormonik Terhadap


Pertumbuhan Serta Produksi Tanaman Okra Merah (Abelmoschus
esculentus L.). Skripsi : Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau.
Pekanbaru

Neli, Susana, Abdul Rahmi. Dkk. (2016). Pengaruh Pupuk Organik Cair Nasa dan
Zat Pengatur Tumbuh Ratu Biogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Terung (Solanum melongena L.) Varietas Antaboga-1. Jurnal :
Agrifor. Vol : 15 (2). Hal. 298-299

Syafruddin. Dkk. (2019). Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Nasa dan
Hormonik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Hijau
(Phaseolus radiates L.). Jurnal : Agricultural Research Fakultas Pertanian,
Universitas Asahan. Vol : 15 (1). Hal. 166

Abd El-Kader, A. A., S. M. Shaaban, and M. S. Abd El-Fattah. 2010. Effect of


Irrigation Levels and Organic Compost on Okra Plants (Abelmoschus
esculentus L.) Grown in Sandy Calcareous Soil. Agriculture and Biology
Journal of North America 1(3): 255-231.

Adetuyi, F.O., Osagie, A.U., and Adekunle, A.T. 2011. Nutrient, Antinutrient,
Mineral and Zinc Bioavailability of Okra Abelmoschus esculentus L
Moench Variety. American Journal of Food and Nutrition 1(2): 49-54

Adil W. H., N. Sunarlim., dan . Roostika. 2000. Pengaruh Tiga Jenis Pupuk
Nitrogen terhadap Tanaman Sayuran. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
(Balitbiogen), Bogor.

Agrisain. 2009. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra. (Abelmoschus esculantus)


Dekaform dan Defoliasi. Dekaform Tablet, Defoliation Okra.
18

Amir L., Sari A.P., Hiola St.F., Jumadi O., 2012. Ketersediaan Nitrogen Tanah dan
Pertumbuhan Tanaman Bayam (Amaranthus tricolor L.) yang Diperlakukan
dengan Pemberian Pupuk Kompos Azolla Jurnal Sainsmat, 2(1): 157-180.

Aryanti,E, Novlina,H, Saragih, R. 2013.Kandungan Hara Makro Tanah Gambut


Pada Pemberian Kompos Azolla Pinata Dengan Dosis Berbeda Dan
Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomea reptans
Poir)‟. Jurnal Agroteknologi, Vol. 6 No. 2, Februari 2016 : 31 – 38.
Program Studi Agroteknologi UIN SUSKA RIAU

Ayissa, T. and F. Kebebe. 2011. Effect of nitrogenous fertilizer on the growth and
yield of cotton (Gossypium hirsutum L.) varieties in middle Awash, Ethiopia.
J. of the Drylands 4 (1) : 248 – 258.

Benchasri. S. (2012). Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) as a Valuable


Vegetable of the World. Ratar.Povrt. 49 (10) : 105-112.

Calisir, s., Ozcan, M., Haciseferuguiiari, H., Yidiz, M.U.,2005. A Study on Some
Physico-Chemichal Properties of Turky Okra (Hibiscus esculenta L.) Seeds.
Journal of Food Enginering 68, 73-78

Departement of Biotechnology Ministry of Science and Technology Government of


India. 2011. Biology of Abelmoschus esculentus L. (Okra). Departement of
Biotechnology Ministry of Science and Technology Government of
India, India.

Afandi, L. A. 2016. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Urea pada Beberapa Galur
terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Okra (Abelmoschus esculentus).
Skripsi. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Darmawan, J. dan J. Baharsyah.1983. Dasar-dasar Ilmu Fisiologi Tanaman. Institut


Pertanian Bogor, Bogor. 88 hlm.

Darwis, S. N., 2007. Prospek Pemakaian Pupuk Lepas Terkendali / Pupuk Majemuk
Bentuk Tablet. Badan Penelitian dan Perkembangan Tanaman Industri.
Erminawati, 2018. Budi Daya Okra. Mitra Sarana Edukasi. ISBN : 978 6025597-56-
5.

Fransiska, D. G., Sulistyawati dan S. H. Pratiwi. 2017. Respon Pemberian Pupuk


Organik dan Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis
Bunga (Brassica oleraceae L.) Dataran Rendah. Jurnal Agroteknologi Merdeka
Pasuruan. Volume 1, Nomor 2. Hal. 1-10.
19

Harjadi, S. S. 1991. Pengantar Agronomi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Harjadi S. S. 1996. Pengantar Agronomi. Edisi Revisi I. Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta.

Hutubessy, J. I. B. 2017. Pengaruh Pupuk NPK Phonska terhadap Pertumbuhan dan


Hasil Tumpang Sari Cabai (Capsicum annum L.) dan Bawang Merah (Allium
cepa L.). Agrica, 10 (1) : 8-16. ISSN : 1979-0368.

Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika. Jakarta.

Ichsan, M. C., I. Santoso dan Oktarina. 2016. Uji Efektivitas Waktu Aplikasi Bahan
Organik dan Dosis Pupuk SP-36 dalam Meningkatkan Produksi Okra
(Abelmoschus esculentus). Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. Vol.14. No. 2.

Jumin, H. B. 2002. Agroekologi. Suatu Pendekatan Fisiologi. Raja Grafindo


Persada. Jakarta.

Kader, E. A., A. A. Shaaban and A. El-fattah. 2010. Effect of Irrigation Levels and
Organic Compost on Okra Plants (Abelmoschus esculentus L.) Grown in Sandy
Calcareous Soil. Agriculture and Biology Journal of North America. ISSN
2151-7525. 2010, 1(3) : 225-231.

Kaya, E. 2013. Pengaruh Kompos Jerami dan Pupuk NPK terhadap N-Tersedia
Tanah, Serapan N, Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.).
Agrologia. Vol. 2, No. 1. Hal. 43-45.

Khotimah, H., A. F. Hemon dan Kisman. 2019. Pengaruh Cekaman Kekeringan


terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Genotip Tanaman Okra
(Abelmoschus esculentus L.) Crof Agro. Vol. 12 No. 1.

Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada.


Jakarta.
Marsono, P. S. 2001. Pupuk Akar, Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta
Munthe, A. R. 2019. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra (Abelmoschus
esculentus L.) terhadap Pemberian POC Daun Lamtoro dan Bokashi Kulit
Jengkol. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara. Medan.

Novizan, 2007. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agro Media Pustaka Buana.
Jakarta.
Nyakpa, M.Y., M.A. Pulung, A.G. Amrah, A. Munawar, G.B. Hong dan N.
20

Hakim. 1988. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 258


hal.

Pratama, Z. A. 2019. Aplikasi Beberapa Jenis Dosis Trichokompos Eceng Gondok


terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra (Albemoschus esculentus L.
Moench). Skripsi. Program Study Agroteknologi Fakultas Pertanian dan
Peternakan Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru.

Prayudi, S. M. 2017. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Okra


(Abelmoschus esculentus L. Moench) terhadap Waktu Pemangkasan Pucuk dan
Pemberian Pupuk NPK. Skripsi. Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Rahmawati, N. 2005. Pemanfaatan Biofertilizer pada Pertanian Organik. Fakultas


Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.
Rukmana, R. dan H. Yudirachman. 2016. Budidaya Sayuran Lokal. Penerbit Nuansa
Cendikia. Bandung. ISBN : 978-602-350-234-9.

Rustam, M. 2019. Pengaruh Kotoran Burung Walet dan Pupuk Majemuk 15:15:15
terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus
L.). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Medan.

Syafruddin, Nurhayati, dan R. Wati. 2012. Pengaruh Jenis Pupuk terhadap


Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung Manis. Jurnal Floratek. Vol
7 (1).

Syarief. 2000. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana Bandung.
Setyawan, Y. dan S. Darwanto. 2018. Pengaruh Dosis Pupuk NPK Phonska dan
Pupuk Hayati Sinarbio terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung
Manis (Zea mays saccharata L.) Varietas F1 Talenta. Jurnal Ilmiah Hijau
Cendikia. Volume. 3, Nomor. 1. p-ISSN : 2477-5096. e-ISSN : 25489372.

Simanjuntak, D. R. dan T. Gultom. 2018. Pertumbuhan Tanaman Okra Hijau


(Abelmoschus esculentus L.) di KP Balista, Tongkoh Berastagi. Prosiding
Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya. Universitas Negri Medan.
ISSN : 2656-1670.

Simatupang, S., 1990. Pengaruh Beberapa Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Wortel. Jurnal Hortikultura Vol. 2 No. 1. Jakarta.

Sulistio, O., H. Sutejo dan M. Napitupulu. 2018. Pengaruh Pupuk Petroganik dan
21

Pupuk Growmore terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit


(Capsicum frutescens L.) Varietas Dewata 43 F1. Jurnal Agrifor. Volume.
XVII, Nomor. 1. ISSN P : 1412-6885. ISSN O : 2503-4960.

Suprami, L., J. H. Purba dan P. Parmila. 2019. Pengaruh Dosis Pupuk Petroganik
dan Kalium terhadap Pertumbuhan dan Hasil Semangka (Citrulus vulgaris
Scard). Agro Bali. Agricultural Journal. Vol. 2, No. 1. Hal :37-45.

Sutedjo, M.M dan A.G. Kartasapoetra. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bina
Aksara Jakarta.
Syamsuddin, L dan T. Yohanis. 2010. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Daun
(Allium fistulosum L.) pada Berbagai Dosis Pupuk Organik. Jurnal Penelitian
Fakultas Pertaniaan Tadulako. Sulawesi Tengah.

Yuliartini, M. S., K. A. Sudewa. L. Kartini dan E. R. Praing. 2017. Peningkatan


Hasil Tanaman Okra dengan Pemberian Pupuk Kompos dan NPK Gema Agro.
Volume. 23. Nomor. 1. Hal. 11-17. ISSN 1410-0843. E-ISSN 26146045.

Yusuf, R. dan Z. Viona. 2017. Keragaman Pertumbuhan dan Produksi Tanaman


Okra (Abelmoschus esculantus L Moench) dengan Berbagai Konsentrasi Pupuk
Amazing Bio Growth. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau.
22

LAMPIRAN

1. Jadwal praktikum TPTH I

No Kegiatan Bulan/tahun 2022


Maret April Mei Juni
1 Persiapan dan
pengolahan
lahan

2 Pembuatan
plot

3 Pemberian
pupuk dasar
POC

4 Penanaman

5 Pemeliharaan

6 Pemupukan
NPK biru
16:16:16

7 Pengukuran
tinggi
tanaman
pertama

8 Pemupukan
NPK merah
16:16:

9 Pemeliharaan
meliputi
pembersihan,
pembubunan,
penyiraman,
pemotongan
tunas air

10 Pemanenan
23

2. Deskripsi Tanaman Okra

Asal : Jepang
Bentuk tanaman : tegak
Bentuk batang : bulat
Diameter batang : 1,5-2 cm
Warna batang : hijau
Bentuk daun : bulat berbagi
Warna daun : bagian atas hijau tua bagian bawah hijau muda
Ukuran daun : panjang 20 cm lebar 25 cm
Panjang tangkai daun : 20 cm
Umur mulai berbunga : 36-40 hari
Umur panen : 50 hari setelah tanam
Bentuk bunga : terompet
Bentuk buah : kerucut persegi lima
Warna mahkota bunga : kuning
Ukuran buah : panjang 6-10 cm diameter 1,5-1,9 cm
Warna buah : hijau
Panajang tangkai buah : 2-3 cm
Ketebalan daging buah : 3-4,5 cm
Tekstur daging buah : kasar
Rasa : manis
Berat per buah : 10-30 gr
Berat per tanaman : 312,5-375 gr
Daya simpan : 6 bulan dalam kondisi beku 4-5 hari dalam kondisi
segar pada suhu kamar
Keterangan : adaptasi baik pada elevasi 100 m dpl

Sumber : PT. Mitra Tani Dua Tujuh, Anto, Teguh Agus N, Hani Soewamit.
24

3. Dokumentasi Pratikum

Anda mungkin juga menyukai