Disusun oleh :
ABDUL KARIM
204110222
Agroteknologi D
LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memnhi tugas akhir praktikum
Teknologi Benih
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
RIAU 2023
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
ABDUL KARIM
204110222
Kelas : D Agroteknologi
Kelompok 1
MENYETUJUI
1. Pembimbing I 2. Pembimbing II
3. Asisten Dosen
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
pembuatan laporan ini, tak lupa juga sholawat serta salam semoga tercurah selalu
Dalam menyusun dan penulisan laporan yang berjudul “Uji Viabilitas dan
Vigor Benih” tidak sedikit menemukan kesulitan yang saya hadapi. Namun berkat
bantuan dan dorongan dari segala pihak akhirnya saya dapat menyelesaikannya
dengan baik.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang membangan dari berbagai pihak demi
Akhir kata saya ucapkan terima kasih dan berharap semoga laporan ini
Pekanbaru,..Januari 2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................v
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................2
C. Metode Praktikum...................................................................................9
D. Pelaksanaan Praktikum...........................................................................10
E. Parameter Pengamatan............................................................................10
B. Struktur Benih.........................................................................................12
C. Pengeringan Benih..................................................................................17
E. Processing Benih.....................................................................................22
iii
A. Kesimpulan.............................................................................................26
B. Saran........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................27
LAMPIRAN.........................................................................................................29
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A. Latar Belakang
dapat memperbaiki sifat- sifat genetic dan fisik dari benih yang mencakup
terbagi atas mutu genetik, mutu fisik dan mutu fisiologis. Mutu benih sangat
artinya benih memiliki fungsi agronomis. Untuk itu benih yang diproduksi dan
tersedia harus bermutu tinggi agar mampu menghasilkan tanaman yang mampu
Viabilitas adalah kemampuan benih atau daya hidup benih untuk tumbuh
secara normal pada kondisi optimum. Secara umum pengujian viabilitas benih
mencakup pengujian daya berkecambah atau daya tumbuh dan pengujian vigor
informasi daya berkecambah ditentukan oleh kecambah yang tumbuh normal pada
lingkungan yang optimum, yang suboptimum atau bibit yang tumbuh di lapang.
Faktor yang mempengaruhi viabilitas benih antara lain: air, suhu, oksigen, cahaya,
Dengan mengetahui daya kecambah suatu benih maka kita akan bisa
memperkirakan jumlah benih yang akan tumbuh nantinya. Uji daya berkecambah
pengecambah benih) dengan media kertas dan berbagai metode, seperti UDK (Uji
Di atas Kertas), UAK (Uji Antar Kertas), dan UKD (Uji Kertas Digulung). Pada
praktikum kali ini menggunakan UKD (Uji Kertas Digulung) (kamil, 1982). serta
Berdasarkan uraian di atas maka dari itu dilakukan praktikum uji viabilitas
dan vigor benih. Khususnya dalam dunia pertanian dan benih untuk tujuan
B. Tujuan Praktikum
Benih
Agronomi sendiri diartikan sebagai suatu gugus ilmu pertanian yang mempelajari
pengelolaan lapang produksi dengan segenap unsure alam (iklim, tanah, air),
tanaman, hewan dan manusia untuk mencapai produksi tanaman secara maksimal
(Kartasapoetra, 1986).
pengembangan usaha tani dan mempunyai fungsi agronomis. Benih yang bermutu
adalah benih yang telah dinyatakan sebagai benih yang bekualitas tinggi. Benih
yang baik dan bermutu akan sangat menunjang dalam peningkatan produknya
Benih juga diartikan sebagai biji tanaman yang tumbuh menjadi tanaman
bunga berkembang menjadi buah atau polong, lalu menghasilkan biji kembali.
Benih dapat dikatakan pula sebagai ovul masak yang terdiri dari embrio tanaman,
Benih berasal dari biji yang dikecambahkan atau dari umbi, setek batang, setek
daun, dan setek pucuk untuk dikembangkan dan diusahakan menjadi tanaman
Dalam konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi sebab benih
teknologi yang maju. Seiring petani mengalami kerugian yang tidak sedikit baik
dari segi biaya maupun waktu yang berharga akibat penggunaan benih yang
bermutu rendah. Oleh karena itu meskippun pertumuhan dan produksi tanaman
sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim dan cara bercocok tanamn, tetapi harus
diingat pentingnya pemilihan mutu benih yang akan digunakan (Sukarman, 2000).
Viabilitas Benih
lapangan. Salah satu contoh pengujian benih adalah uji viabilitas benih atau uji
perkecambahan benih. Uji viabilitas benih dapat dilakukan secara tak langsung,
2005).
Viabilitas adalah kemampuan benih atau daya hidup benih untuk tumbuh
2011).
kecambah. Istilah lain untuk viabilitas benih adalah daya kecambah benih,
persentase kecambah benih atau daya tumbuh benih. Viabilitas benih merupakan
daya kecambah benih yang dapat ditunjukkan melalui gejala metabolisme atau
gejala pertumbuhan, selain itu daya kecambah juga merupakan tolok ukur
Pada uji viabilitas benih, baik uji daya kecambah atau uji kekuatan tumbuh
lain dalam satu substrat. Sebagai parameter untuk viabilitas benih digunakan
oleh para petugas persemaian, dan segala sesuatu selain benih murni yang
berkecambah akan dianggap sebagai hal yang tidak berguna, oleh karena itu
Kelangsungan daya hidup benih ditunjukan oleh persentase benih yang akan
memerlukan kondisi lingkungan yang baik, viabilitas benih yang tinggi dan pada
benih digolongkan menjadi tiga macam, yaitu kualitas genetik, fisiologis, dan
Benih dengan viabilitas tinggi tentunya memiliki daya vigor benih yang
kuat, karena didukung oleh komponen cadangan makanan dalam biji yang cukup
untuk menopang pertumbuhan awal dari biji sebelum memperoleh makanan dari
benih adalah muncul dan berkembangnya struktur terpenting dari embrio benih
menunjukkan daya hidup benih, aktif secara metabolik dan memiliki enzim yang
pertumbuhan kecambah.
besar viabilitas benih tertinggi terjadi pada saat masak fisiologi. Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi viabilitas benih yaitu faktor eksternal dan faktor
dan lingkungan tempat pengujian benih. Kondisi tersebut seperti kemasan benih,
suhu, komposisi gas, dan kelembaban ruang simpan. Faktor internal yang dapat
mempengaruhi viabilitas benih yaitu sifat genetik benih, kondisi kulit benih, dan
tumbuh menjadi kecambah. Istilah lain untuk viabilitas benih adalah daya
jumlah benih yang berkecambah dari sekumpulan benih merupakan indeks dari
tercapainya berat kering maksimum, pada saat itu benih telah mencapai viabilitas
maksimum (100 persen) yang konstan tetapi sesudah itu akan menurun sesuai
kecambah normal, abnormal dan mati. Uji viabilitas benih dapat dilakukan secara
memudahkan dalam pengujian benih, benih yang digunakan harus berukuran agak
Pengujian benih dengan tetrazolium merupakan salah satu uji yang efektif.
enzim metabolism pada sel hidup, yang mana mudah diamati perubahan
warnanya. Selain uji TZ, uji hydrogen peroksida (H2O2) juga merupakan uji yang
efektif. uji ini merupakan uji viabilitas yang lain, yang membentuk transisi
berumur 2-3 minggu yang akan mengakibatkan benih mengeluarkan energi yang
tidak dipaka dan akan mendapat energi baru untuk terus melanjutkan proses
Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Praktikum ini dilksanakan selama + 4 bulan, Mulai
dari bulan Agustus akhir sampai bulan desember akhir tahun 2022.
Uji Viabilitas
Uji Vigor
C. Metode Praktikum
lalu data dihitung dengan rumus yang ada dan dimasukkan ke tabel.
10
D. Pelaksanaan Praktikum
3. Taruh benih kacang hijau semuanya keatas tisu, lalu tutup kembal dengan
tisu
4. Basahkan tisu yang sudah ditanami, simpan ditempat yang tidak terkena
sinar matahari.
E. Parameter Pengamatan
b. Abnormal
pengamatan.
keras.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BM KB BR BM KB BR
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan tentang analisis kemurian benih
maka diperoleh data untuk benih murni, kotoran benih, benih rusak. Untuk berat
dari masing-masing komponen yaitu berat murni 165,4 g, kotoran benih 3 g, dan
benih rusak 8 g. Dari hasil analisis berat tersebut didapatkan persentasenya benih
murni dengan persentase 93,97%, kotoran benih 1,7%, dan benih rusak
persentasenya 4,54%.
B. Struktur Benih
Biji Mangga
lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, Endokarp merupakan lapisan paling
dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangatkeras dan tebal, bakal biji adalah
bersemayamnya sel telur (ovum), Endosperma adalah bagian dari biji tumbuhan
embrio serta sebagai penyedia cadangan energi bagi embrio (lembaga) dalam
proses perkecambahan dan embrio adalah bagian dari biji yang menjadi titik awal
Biji Sirsak
lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, Selubung biji adalah selaput tipis
yang melindungi biji dari kerusakan fisik serta mencegah penguapan air yang
yang merupakan hasil dari pembuahan berganda selain embrio serta sebagai
Radikula adalah bakal calon akar yang tumbuhn selama masa perkecambahan,
Kotiledon (disebut juga kotil atau daun lembaga) adalah bakal daun yang
terbentuk, dan melekat pada embrio dengan hipokotil, ujung tunas adalah untuk
kecambah, ditemukan di bawah kotiledon (daun biji) dan di atas radikula (akar).
14
Biji Matoa
Dari gambar struktur biji matoa diatas bagian-bagiannya terdiri atas Epikarp
merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, Endokarp merupakan
lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangat keras dan tebal,
Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, Selubung biji adalah
selaput tipis yang melindungi biji dari kerusakan fisik serta mencegah penguapan
air yang berlebihan, bakal biji adalah struktur pada tumbuhan berbiji yang
melindungi dan menjadi tempat bersemayamnya sel telur (ovum) dan Radikula
Biji Ketapang
epikarp, endocarp, mesokarp dan bakal biji. Epikarp merupakan lapisan luar yang
keras dan tidak tembus air, Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang
tersusun atas lapisan sel yang sangat keras dan tebal, Mesokarp merupakan
lapisan yang tebal dan berserabut, bakal biji adalah struktur pada tumbuhan berbiji
Biji Duku
Dari gambar struktur biji duku diatas didapat bagian-bagian dalam biji yaitu
epikarp, mesokarp, sulaput bji dan bakal biji. Epikarp merupakan lapisan luar
yang keras dan tidak tembus air, Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan
berserabut, bakal biji adalah struktur pada tumbuhan berbiji yang melindungi dan
menjadi tempat bersemayamnya sel telur (ovum) dan Selubung biji adalah selaput
tipis yang melindungi biji dari kerusakan fisik serta mencegah penguapan air yang
berlebihan
17
C. Pengeringan Benih
165,4 – 164
= 164 𝑥100% = 0,85%
maka diperoleh data untuk benih berat bobot basah sebelum dilakukannya
pengeringan pada kacang hijau didapatkan kadar air yang hilang pada bobot basah
29
% Kecambah Normal = x 100%
100
= 29%
51
% Kecambah Abnormal = x 100%
100
= 51%
12
% Kecambah Mati = x 100%
100
= 12 %
8
% Kecambah Segar Tidak Tumbuh = x 100%
100
= 8%
Dari data perhitungan dengan rumus vigor diatas disajikan dalam bentuk
tabel dibawah.
Dari data hasil perhitungan persentase uji viabilitas pada benih kacang hijau
pada media tanaman kertas tisu dari 100 biji didapat bahwa, untuk hasil terbesar
biji dan persentasenya sebesar 51%. Sedangkan untuk kriteria pertumbuhan benih
lain benih normal sebanyak 29 biji dan persentase 29%, benih mati sebanyak 12
biji dengan persentase 12%, benih segar tidak tumbuh sebanyak 8 biji dengan
persentse 8% dan benih keras yang tidak ada sedikitpun benih kacang hijau yang
mengalami kriteria tumbuh ini. Hal ini mungkin disebabkan mungkinkarena factor
Benih yang di uji coba yaitu benih kacang hijau. Benih ini termasuk benih
ortodoks. Menurut Kartasapoetra (1986) Biji ortodoks dicirikan oleh sifatnya yang
bisa dikeringkan tanpa menglami kerusakan sehingga biji tipe ini bisa disimpan
kemampuan benih atau daya hidup benih untuk tumbuh secara normal pada
(unfavourable).
Suita (2013) yang dimaksud dengan kemampuan tumbuh secara normal yaitu
dan berkembang menjadi bibit tanaman dan tanaman yang baik dan normal.
20
dan tanaman yang tidak baik seperti kerdil. Sedangkan benih mati adalah benih
yang pada akhir pengujian tidak berkecambah tetapi bukan sebagai benih keras
maupun benih segar. Biasanya benih mati lunak, warnanya memudar, dan
seringkali bercendawan.
Dari data diatas dapat diketahui bahwa semua benih tidak memiliki
viabilitas yang maksimum, hal tersebut sesuai dengan literature Danuarti (2005)
tercapainya berat kering maksimum, pada saat itu benih telah mencapai viabilitas
80
% Daya Tumbuh = x 100%
100
= 80%
Data hasil hitung persentase vigor benih disajikan dalam bentuk tabel
dibawah.
No % Daya Tumbuh
1 80%
21
Dari data hasil perhitungan persentase vigor daya tumbuh pada tabel didapat
bahwa persen daya tumbuh pada benih sebesar 80%. Hal ini meunjukkan
kemampuan benih kacang hijau untuk tumbuh secara normal pada kondisi sub
cukup tinggi karena mencapai persentase angka yang cukup tinggi, walaupun
tidak 100%. Hal ii terjadi kerena factor lingkungan atau tercukupinya air pada
benih
Penyemaian benih
E. Processing Benih
NO Kegiatan Keterangan
kelompok.
23
hijau.
6 murni.
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikun “Uji Viabilitas dan Vigor
5. Dari data hasil perhitungan persentase vigor daya tumbuh didapat bahwa
B. Saran
Saran saya pada praktikum kali ini adalah sebelum kita melaksanakan
DAFTAR PUSTAKA
Purwanti, S. 2004. Kajian suhu ruang simpan terhadap kualitas benih kedelai
Lesilolo, M. K., J. Riry dan E. A. Matatula. 2013. Pengujian Viabilitas dan Vigor
Rineka Cipta. 1986. Teknologi Benih, Pengolahan benih dan tuntunan praktikum.
Sukarman dan M. Rahardjo. 2000. Karakter fisik, kimia dan fisiologis benih
Danuarti. 2003. Pengujian Viabilitas dan Vigor Benih Beberapa jenis Tanaman
dan 9.
Ryastika, M. 2011. Pengujian Mutu dan Kualitas Benih. Jurnal crop Agro. Vol 9.
No 2. Halaman 4 dan 5.
Suita, E. 2013. Pengaruh Sortasi Benih terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Bibit
Nomor 2. Halaman 9.
29
LAMPIRAN
Bulan (2022/2023)
No Agustus desember Januari
Kegiatan
. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembagian kelompok
Pengamatan struktur
2
benih
Analisis kemurnian
3
benih
4 Pengeringan benih
6 Processing benih
7 Laporan
30
Persiapan tempat penanaman benih Penanaman 100 biji kacang hijau lalu
kacang hijau dengan media tisu dilembabkan dengan air
Penutupan biji dengan tisu diatasnya Kondisi biji kacang hijau pada hari ke-
lalu disimpan didalam ruangan 1
Kondisi biji kacang hijau pada hari ke-2 Kondisi biji kacang hijau pada hari ke-
3
31
Kondisi biji kacang hijau pada hari ke-4 Kondisi biji kacang hijau pada hari ke-
5
Kondisi biji kacang hijau pada hari ke-1 Penimbangan biji kacang hijau yang
atau terakhir diberikan ke masing2 kelompok
sebanyak 225 gram
Hasil penimbangan biji kacang hijau Penimbangan kotoran pada biji kacang
penimbangan biji kacang hijau yang Kegiatan praktikum struktur biji pada
dan duku
33
RIAU sebagai langkah Awal Mencapai gelar sarjana Pertanian Pada Tahun 2020-