Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH AGROKLIMATOLOGI

(CUACA,IKLIM DAN PERTANIAN)

Disusun oleh :

 ABDUL KARIM (204110222)

PERTANIAN (AGROTEKNOLOGI)

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


RIAU 2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini, tak lupa juga sholawat serta salam semoga
tercurah selalu kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Dalam menyusun dan penulisan makalah ini tidak sedikit menemukan
kesulitan yang kami hadapi. Namun berkat bantuan dan dorongan dari segala
pihak akhirnya kami dapat menyelesaikannya dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangan dari berbagai pihak demi
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Pekanbaru, 23 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………….
A. Pengertian Iklim, Cuaca dan Pertanian…….........................................
B. Sejarah Iklim, Cuaca dan Pertanian......................................................
C. Mekanisme Pembentukan Iklim dan Cuaca………………………………………….
D. Manfaat Iklim dan Cuaca Khususnya Dibidang Pertanian...................

BAB III
PENUTUP…………………………………………………………..........................

A. Kesimpulan…………………………………………………………...
B. Saran………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..
BAB I

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan suatu tanaman akan dipengaruhi oleh faktor biotik

dan faktor abiotik. Faktor biotik (hidup) adalah suatu organisme hidup yang bisa

mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain mikroorganisme, hewan

(meliputi hama dan penyakit) dan juga termasuk di dalamnya manusia.

Sedangkan faktor abiotik (tak hidup) merupakan lingkungan yang ada di sekitar

tanaman meliputi air, tanah dan udara yang berhubungan dengan iklim. Iklim

adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah tertentu dalam periode yang

cukup lama (sekitar 25-30 tahun secara berturut-turut). Sebagai faktor abiotik

tanaman, iklim sangat mempengaruhi pertumbuhan. Unsur-unsur iklim antara lain

meliputi cuaca, radiasi matahari, suhu, tekanan udara, curah hujan, angin dan

kelembaban udara.

Perubahan iklim akan mempengaruhi produksi tanaman. Ilmu yang

mempelajari tentang iklim disebut dengan Klimatologi. Adapun ilmu yang

mempelajari tentang hubungan antara proses-proses fisik di atmosfer dengan

produksi pertanian dinamakan Agroklimatologi. Sasaran yang hendak dicapai

oleh klimatologi pertanian adalah untuk memahami dan mengkaji proses-proses

yang terjadi pada perubahan lingkungan fisik disekitar organisme pertanaian,

akibat perkembangan organisme serta dampak perubahannya bagi organisme itu

sendiri yang meliputi fase pertumbuhan tanaman, produksi tanaman, serta

pengendalian serangan hama dan penyakit.


Oleh karena itu, perlu diadakannya pengetahuan tentang peranan iklim dalam

bidang pertanian agar bisa memperoleh produksi hasil pertanian yang maksimal

dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini antara lain:

1. Jelaskan definisi dari iklim, cuaca dan pertanian?

2. Apakah perbedaan dari iklim dan cuaca?

3. Apakah arti dari agroklimatologi?

4. Bagaimana sejarah ilmu iklim, cuaca dan pertanian?

5. Bagaimana mekanisme pembentukan iklim dan cuaca?

6. Bagaimana manfaat iklim dan cuaca bagi kehidupan khususnya pertanian?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana:

1. Mampu mengetahui definisi dari iklim, cuaca dan pertanian

2. Mampu memahami perbedaan antara iklim dan cuaca

3. Mengerti arti dari agroklimatologi

4. Mengetahui secara singkat sejarah ilmu iklim, cuaca dan pertanian

5. Mampu mendeskripsikan mekanisme pembentukan iklim dan cuaca

6. Mampu menjelaskan manfaat iklim dan cuaca bagi kehidupan Khususnya

pertanian
BAB II

II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Iklim, Cuaca dan pertanian

Pengertian iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah yang

luas dan ditentukan berdasarkan perhitungan dalam suatu daerah yang luas dan

ditentukan berdasarkan perhitungan dalam waktu lama ( sekitar 11-30 tahun).

Iklim banyak dipengaruhi wilayah indonesia adalah iklim tropik, iklim musim,

dan iklim laut. Ilmu yang mempelajari tentang iklim ialah Klimatologi. Yang

sangat erat hubungannya dengan klimatologi ini ialah ilmu tentang cuaca. Dimana

cuaca dan iklim merupakan salah satu komponen ekosistem alam sehingga

kehidupan baik manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan, mulai dari jenis pakaian,

makanan, bentuk rumah, pekerjaan, smpai rekreasi tidak terlepas dari pengaruh

atmosfer dengan proses-prosesnya.

Cuaca adalah keadaan udara pada suatu tempat, berubah-ubah dalam

waktu yang singkat. Suhu udara juga berbeda dari tempat yang satu dengan

tempat yang lainnya. Sabagai contoh, ummnya suhu udara akan semakin rendah

pada tempat yang lebih tinggi. Suhu rata-rata akan lebih rendah pada lokasi yang

jauh dari garis equator dibandingkan dengan lokasi di sekitar garis equator. Oleh

sebab itu, sering terjadi suatu tempat udara berawan atau hujan turun lebat, tetapi

di tempat yang lain cuaca terang benderang. Dari hasil pengamatan cuaca yang

dilakukan secara terus menerus oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)

yang berpusat di Jakarta. Badan Meterologi dan Geofisika bertugas menyelidiki

dan mencatat keadaan udara seperti suhu udara, temperatur udara, tekanan udara,

keadaan awan, dan curah hujan. Badan Meterologi dan Geofisika memiliki
stasiun-stasiun pengamatan cuaca yang tersear di berbagai tempat di Indonesia.

Ilmu yang mempelajari cuaca dinamakan Meteorologi.

Secara umum pertanian yaitu sebuah kegiatan pemanfaatan sumber daya

hayati untuk menghasilkan bahan pangan, sumber energi, bahan baku industri,

serta untuk mengelola lingkungan hidup. Pengertian pertanian secara luas yaitu

pemanfaatan dari sumber daya hayati yang dilakukan oleh manusia dengan cara

menanam tanaman yang produktif dan bisa menghasilkan bahan pangan untuk

keberlangsungan hidup manusia. Sedangkan menurut para ahli (Mosher 1966),

pertanian merupakan sebuah bentuk produksi yang khas yang mana berkaitan

dengan proses pertumbuhan hewan dan tanaman. Sedangkan menurut Van

Aarsten pertanian yaitu kegiatan manusia untuk memperoleh hasil yang berasal

dari tumbuhan dan atau hewan.

Perbedaan antara iklim dan cuaca terletak pada luas daerah liputan dan

lamanya waktu pengamatan. Cuaca dikenal sebagai keadaan udara setempat yang

memiliki wilayah cakupan yang lebih sempit dibandingkan dengan iklim yang

meliputih wilayah yang luas. Keadaan cuaca ditentukan dengan pengamatan yang

singkat (24 jam), sementara keadaan iklim ditentukan setelah melalui pengamatan

yang lama. Contoh penyelidian klimatologi adalah tentang distribusi curah hujan,

frekuensi terjadinya banjir, kekeringan dan sebagainya baik tahunan, bulanan dan

harian. Sedangkan contoh meteorologi misalnya mengapa terjadi hujan di

Pekanbaru, prosesproses apa yang bekerja dalam pergerakan angin,

pembentukkan butir-butir hujan dan sebagainya. Dengan demikian, meteorology

lebih menekankan pada proses atau gejala fisika yang berlangsung secara dinamis

pada lapisan atmosfer bumi, sedangkan klimatologi pada hasil dari proses-proses
tersebut atau menelaah tentang karateristik iklim antar wilayah. Disamping

periode yang diperhatikan oleh meteorologi lebih singkat daripada klimatologi.

Iklim memegang peranan yang sangat penting dalam bidang pertanian

dalam arti yang luas. Variasi cuaca dan iklim mengendalikan seluruh fase

produksi pertanian dari persemaian hingga ke pemanenan dan pengolahan hasil.

Sehingga muncul ilmu terbaru yaitu agroklimatologi. Artinya adalah unsur-unsur

gejala cuaca seperti suhu, tekanan udara, kelembapan udara, angina, awan, hujan

baik secara kualitatif maupun kuantitatif serta penyebaran dan pengaruhnya

terhadap kehidupan dan penghidupan, dibicarakan dalam meteorologi dan

klimatologi.

B. Sejarah Iklim, Cuaca dan Pertanian

Ilmu iklim (klimatologi) sekaligus merupakan ilmu tua maupun muda. Ia

merupakan ilmu setua manusia dimana mereka sejak semula berusaha

mempelajari lingkungannya. Sedangkan ia dikatakan muda karena mulai benar-

benar diperhatikan secara intensif setelah penemuan kapal terbang, radio, dan

radar. Manusia primitif sangat dipengaruhi oleh fenomena-fenomena cuaca dan

iklim akan tetapi sama sekali tidak dapat menjelaskan secara logika. Kepercayaan-

kepercayaan pada saat itu membantu menerjemahkan keajaiban-keajaiban

atmosfer, seperti hujan, angina, dan kilat. Pada permulaan peradaban manusia

seringkali nama dewa-dewa digunakan untuk nama-nama unsur iklim penting.

Misalnya untuk Yunani kuno Dewa Boreas merupakan pengatur angina utara

(Critchfield, 1968), Dewa Ra merupakan dewa matahari untuk orangorang Mesir

kuno, sedang untuk orang Jawa mengatakan bahwa Batara Surya merupkan

pengatur matahari. Yupiter Pluvius merupakan dewa hujan untuk orang-orang


Romawi, atau Batara Narada untuk orang Jawa kuno. Thor merupakan dewa

Guntur untuk orang-orang Norse. Orangorang Indian di daerah kering Amerika

Serikat masih tetap menyelenggarakan pesta tari-tarian untuk memohon hujan

pada dewa-dewa. Sedangkan di Jawa masih sering diadakan pertunjukkan wayang

kulit dengan ceritera “Pecahing Watu Gunung” untuk memohon hujan.

Orang-orang Yunani kuno terutama filsuf-filsufnya menunjukkan

perhatian besar terhadap klimatologi dan meteorologi. Dan kenyataannya dua kata

tersebut berasal dari perkataan Yunani. Secara harfiah meteorology menyatakan

pada benda di atas dan termasuk meteor dan fenemona optic. Klimatologi, berasal

dari kata Yunani, klima yang artinya menunjukkan pada kemiringan khayal bumi

dan kirakira sama dengan konsep kita tentang garis lintang dan logos berarti

mempelajari (study). Pembagian dunia menjadi lima mintakat (zone) iklim

(torrid), utara sedang-selatan sedang dan utara beku-selatan beku dibuat oleh

Parmenides yang hidup dalam abad kelima sebelum Masehi. Orang Yunani yang

lain yang sangat membantu dalam bidang ilmu-ilmu ini ialah Hippocrates yang

bekerja pada klimatologi kesehatan, dengan bukunya Air, water and Places ditulis

400 tahun sebelum Masehi dan Aristoteles dengan bukunya Meteorologica yang

dikarang 350 tahun sebelum Masehi.

Berabad-abad pembicaraan tentang cuaca dikembangkan dalam

hubungannya dengan hujan angina (storms), dan keadaan atmosfer lain sampai

pada taraf ukuran bulan dan posisi orbit bumi. Beberapa pengetahuan tentang

cuaca pada waktu yang lalu berdasar pada ketajaman observasi tentang keadaan

yang sering berulang dan terutama sekali mendasarkan diri pada logika. Periode

seperti ini dalam perkembangan meteorologi dan klimatologi berakhir pada


permulaan abad ke-17, pada waktu diketemukannya alat-alat pengukur, dan hasil

pengukuran ini merupakan dasar dalam menguraikan iklim secara lebih teliti dan

untuk analisa-analisa ilmiah tentang fenomena-fenomena cuaca. Ada dua alat

yang menandai titik balik dalam hal mengetahui atmosfer dan proses serta

perubahan-perubahan di dalamnya. Dalam tahun 1593 Galileo membuat

thermometer dan dalam tahun 1643 muridnya Toricelli menemukan prinsip-

prinsip barometer air raksa. Penyempurnaan alat-alat ini terus-menerus

berlangsung sampai diketemukannya alat-alat pengukur cuaca yang lebih rumit.

Secara cepat pengamatan dengan alat-alat dapat dikerjakan dan dicatat dan

memungkinkan data cuaca untuk tempat dan waktu yang berbeda. Salah satu peta

ikim yang pertama diterbitkan oleh seorang astronom Edmund Halley pada tahun

1686 untuk melengkapi ceriteranya tentang angina pasat dan angina musim. Pada

tahun 1800 pengamatan cuaca secara serentak, tetapi masih terbatas yaitu baru

pada 12 tempat di Eropa dan 5 tempat di Amerika Serikat. Pengamatan-

pengamatan yang dilakukan hampir tidak mengalami perubahan sampai abad ke-

19. Di samping ada perubahan-perubahan cara pengamatan juga ada penambahan

jumlah alat. Namun sampai saat ini khususnya untuk daerah-daerah pedalaman

dan lautan jumlah alat-alat pengukur cuaca ini masih sangat terbatas. Apalagi

negara-negara yang masih terbelakang. Perubahan terbesar dalam penggunaan

data meteorology terjadi setelah berkembangnya telegraf pada tahun 1830.

Di negeri Belanda Buys-Ballot seorang guru besar di Universitas Utrecht

mulai dengan kompilasi peta cuaca harian dalam tahun 1852. Admiral Fitzboy

membuat formulasi pertama-tama tentang hubungan tekanan udara dan hujan

angin (storm) dan membuat peramalan yang teliti tentang hujan angina di Inggris
atas dasar peta cuaca dalam tahun 1861. Di Amerika Serikat Institut Smithsonia

mulai menggumpulkan data cuaca dan kemudian mengeplotnya dalam peta pada

tahun 1865. Sedangkan Cheveland Abbe membuat peta peramalan dalam tahun

1869-1870.

Sebagian besar hukum-hukum permalan yang terdahulu hanya dapat

dimanfaatkan secara lokal, oleh karena mereka lebih didasari pada kebiasaan

dengan keadaan sekeliling dan rata-rata pola cuaca daripada analisa

gerakangerakan atmosfer secara umu. Sampai dengan Perang Dunia I, kemajuan

dalam hal pengembangan jumlah dan kualitas pengamatan dan pencatatan, yang

ini semua sangat penting sebagai dasar unutuk pengkajian (studies) teori tentang

meteorologi dan klimatologi. Penelitian cuaca dan iklim sekarang ini telah

meluas, meliputi di satu pihak penelitian keadaan atmosfer pada lapisan yang

tinggi dan di lain pihak pengkajian yang terperinci/teliti lapisan udara yang sangat

tipis dekat permukaan tanah, air atau tanaman. Di sinilah ilmu meteorology dan

klimatologi sampai pada tingkat perkembangan yang sesungguhnya dengan

ditandai tumbuhnya penggunaan praktis atas penemuan dan tekniknya dalam

aktivitas manusia. Pengetahuan tentang cuaca dan iklim sedang dimanfaatkan

dalam pemecahaan masalah yang cuku tersebar, seperti desain terbaik untuk

rumah tempat tinggal, waktu tanam terbaik untuk tanaman, pakaian terbaik untuk

angkatan perang yang cocok untuk seluruh dunia dan menentukan keadaan yang

cocok untuk peluncuran kendaraan ruang angkasa.

C. Mekanisme Pembentukan Iklim dan Cuaca

Penyerapan energi surya oleh permukaan bumi mengaktifkan molekul gas

atmosfer sehingga terjadilah pembentukan cuaca. Perubahan sudut datang sinar


surya tiap saat dalam sehari dan tiap hari dalam setahun pada titik lokasi di bumi

mengakibatkan perubahan jumlah energi surya. Akibatnya terjadi perubahan

cuaca dioptirnal (selama 24 jam) dan perubahan tiap bulan dalam setahun.

Perubahan tersebut antaralain meliputi pemanasan dan pendinginan udara,

peningkatan dan penurunan tekanan udara, gerakan vertical dan horizontal udara

(angin) penguapan dan kondensasi uap air (pengembunan), pembentukan awan

dan prespitasi (hujan, salju), menjadi kering atau menjadi lembab serta proses

perubahan cuaca lainnya. Keadaan sesaat dari cuaca serta perubahannya dapat

dirasakan (kualitatif) dan diukur (kuantitatif) berdasarkan perubahan fisika

atmosfer, yang kita namai unsur iklim (weather elements). Nilai rata-rata jangka

panjangnya kita namai unsur iklim (climatic elements). Aktivitas dan gerakan

atmosfer lebih jauh dipengaruhi atau dikendalikan oleh factor lingkungan seperti

fisiografi bumi, potensi tempat dan percampuran udara dengan atmosfer lain pada

lintasannya. Faktor lingkungan tersebut selanjutnya disebut factor pengendali

cuaca atau factor pengendali iklim (climatic controls).

Sejarah pertanian adalah bagian dari sejarah kebudayaan manusia.

Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga ketersediaan

pangan bagi dirinya sendiri. Pertanian memaksa suatu kelompok orang untuk

menetap dan dengan demikian mendorong kemunculan peradaban. Terjadi

perubahan dalam sistem kepercayaan, pengembangan alat-alat pendukung

kehidupan, dan juga kesenian akibat diadopsinya teknologi pertanian. Kawasan

Hilal Subur di Asia Barat, serta Mesir dan India merupakan lokasi awal

pembudidayaan tanaman untuk mendapatkan hasilnya. Sebelum aktivitas ini

dimulai, manusia terbiasa mencari sumber makanan di alam liar. Pertanian


berkembang secara independen di berbagai tempat di dunia, yaitu di China,

Afrika, Papua, India, dan Amerika.

Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, pertanian telah membawa

revolusi yang besar dalam kehidupan manusia sebelum revolusi industri. Bahkan

dapat dikatakan, revolusi pertanian adalah revolusi kebudayaan pertama yang

dialami manusia. Setiap bagian di dunia memiliki perkembangan penguasaan

teknologi pertanian yang berbeda-beda, sehingga garis waktu perkembangan

pertanian bervariasi di setiap tempat. Di beberapa bagian di Afrika dan Asia

Tengah masih dijumpai masyarakat yang semi-nomaden (setengah pengembara),

yang telah mampu melakukan kegiatan peternakan atau bercocok tanam, namun

tetap berpindah-pindah demi menjaga pasokan pangan. Sementara itu, di Amerika

Utara dan Eropa traktor-traktor besar yang ditangani oleh satu orang telah mampu

mendukung penyediaan pangan ratusan orang.

D. Manfaat Iklim dan Cuaca Terhadap Kehidupan Khususnya Pertanian

Perlu diketahui bahwa iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang

sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang

besar terhadap kehidupan seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau

perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata. Untuk mengetahui peranan apa saja

yang diberikan dapat disimak uraian berikut:

a. Peranan Iklim Di Bidang Pertanian

Di Indonesia yang sebagian besar penduduknya masyarakat agraris yang

bergerak di sektor pertanian, sifat-sifat iklim seperti suhu, curah hujan, dan musim

sangat berpengaruh terhadap kehidupannya. Faktor-faktor iklim seperti cuaca dan


iklim benar-benar dipertimbangkan dalam mengembangkan pertanian. Kondisi

suhu, curah hujan dan pola musim sangat menentukan kecocokan dan optimalisasi

pembudidayaan tanaman pertanian. Begitu pula di bidang perikanan atau kelautan,

faktor iklim seperti cuaca, suhu, dan musim sangat berpengaruh, baik terhadap

para nelayan maupun ikan yang akan di tangkap. Pada umumnya para nelayan

mengerti benar tentang keadaan cuaca, terutama yang behubungan dengan angin

dan musim. Dengan pengetahuan yang dimiliki mereka tahu kapan datangnya

angin musim barat dan angin musim timur. Pada saat berhembus angin barat

mereka sangat berhati-hati dalam menangkap ikan di laut. Karena musim angin

barat sering menimbulkan gelombang besar yang membahayakan mereka. Dan

mereka juga tahu mengenai tanda-tanda alam seperti akan datangnya badai yang

besar, sehingga mereka tidak akan turun ke laut untuk menangkap ikan.

Informasi iklim sangat dibutuhkan oleh petani dalam proses

pembudidayaan tanaman. Iklim sangat berpengaruh terhadap fisiologis

pertumbuhan tanaman. Dengan mengetahui informasi iklim, petani akan mampu

mengoptimalkan produksi lahan dan tanaman yang dibudidayakannya.

Adapun manfaat dari informasi iklim dalam pertanian antara lain adalah :

1. Pengembangan wilayah dan komoditas pertanian seperti kesesuaian lahan,

perencanaan tata ruang, pemetaan wilayah agroekologi dan komoditi,

Sistem Informasi Geografi (GIS) dan lain-lain.

2. Perencanaan kegiatan operasional (budidaya) pertanian, seperti

perencanaan pola tanam, penentuan waktu tanam, pengairan, pemupukan,


PHT (Pengendalian Hama Terpadu), sampai pada proses pendistribusian

hasil panen.

3. Peramalan dan analisis sistem pertanian, seperti daya dukung lahan,

ramalan produksi, pendugaan potensi hasil dan produktivitas pertanian.

4. Pengelolaan dan konservasi lahan (tanah dan air).

5. Menunjang kegiatan penelitian komoditas dan sumberdaya lahan serta

pengkajian teknologi pertanian, terutama dalam merumuskan atau

menyimpulkan hasilnya.

b. Peranan Iklim Di Bidang Transportasi

Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar tehadap

bidang transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan, dan

kabut sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain berpengaruh

terhadap penerbangan, faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap

transportasi laut. Seperti arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang, badai dan

lain-lain.

c. Peranan Iklim untuk Telekomunikasi

Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang telekomunikasi.

Seperti arus angin dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar daerah dengan

menggunakan telepon angin. Tentunya Anda sudah mengetahui pula bahwa cuaca

dan iklim merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer atau

lapisan udara. Lapisan udara yang menyelebungi bumi terdiri dari beberapa

lapisan, di antaranya terdapat lapisan ionosfer. Lapisan ini mengandung partikel-


partikel yang mengalami ionisasi sehingga bermuatan listrik. Dengan adanya

lapisan ionosfer ini, maka siaran radio dan televisi dapat di dengar dan dilihat

dimana-mana.

d. Peranan Iklim untuk Pariwisata

Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata.

Seperti cuaca cerah, banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara sejuk,

kering, panas, dan sebagainya sangat mempengarui terhadap pelaksanaan wisata,

baik wisata darat maupun laut. Dengan kondisi seperti yang telah disebutkan,

maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati.


BAB III

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Iklim merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

manusia. Cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan

manusia di seluruh pelosok dunia, khusunya di negara yang sebagian besar

penduduknya masyarakat bergantung kepada sektor pertanian. Iklim merupakan

unsur utama dalam sistem metabolisme dan fisiologi suatu tanaman. Dengan

mempelajari iklim kita bisa menentukan pola tanam, menentukan jadwal dan saat

penananam yang tepat, management pertanian yang lebih efisien dan pertanian

yang bersifat berkelanjutan yang berprinsip pada kaidah ekologi.

Iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap

kehidupan seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan,

telekomunikasi, dan pariwisata. Selain itu, pengetahuan tentang iklim dapat

digunakan untuk membantu para petani menggunakan lingkungan fisiknya dengan

lebih efisien dalam menuju tujuan utama memperbaiki produksi pertanian baik

kualitas maupun kuantitasnya. Kondisi iklim yang optimum dapat menunjang

tanaman untuk berproduksi dengan baik, sebaliknya kondisi iklim yang ekstrim

dapat menurunkan hasil produksi suatu tanaman. Pengelolaan terhadap


sumberdaya iklim yang baik dapat menentukan keberhasilan sektor pertanian.

Pengelolaan sumberdaya iklim tersebut, meliputi: penyesuaian tanaman dengan

kondisi iklim, mengikuti informasi prakiraan cuaca dan iklim, modifikasi iklim

dan substitusi yang pada akhirnya dengan harapan bidang pertanian dapat

meminimalisir kerugian yang akan diderita akibat perlakuan iklim maupun cuaca

sehingga dapat memaksimalkan hasil yang akan didapatkan.

B. Saran

Demikianlah makalah yang telah diselesaikan kami. Kami berharap agar

setiap mahasiswa dapat mengambil ilmu dari pembelajaran yang sudah

dilaksanakan. Mengingat akan pentingnya peranan iklim dalam bidang pertanian,

alangkah lebih baik dengan diadakannya mata kuliah tentang iklim yaitu

Agroklimatologi. Dengan mempelajari agroklimatologi kita akan lebih mengenal

jauh tentang peranan iklim dalam kehidupan. Bagi kita semua juga diharapakan

untuk lebih memperhatikaan keadaan lingkungan dan mengurangi pemakaian zat-

zat yang dapat memperparah pemanasan global.


DAFTAR PUSTAKA

Hz, Abdullah. 2012. Mekanisme Pembentukan Cuaca dan Iklim.


http://klimatologidanhutan.blogspot.co.id/2012/10/mekanisme-
pembentukan-cuaca-dan-iklim.html. 5 Februari 2017 pukul 21.31
WIB.
Shie, Rhan. 2015. Peranan Iklim dalam Bidang Pertanian.
http://123tugasbaru.blogspot.co.id/2015/09/peranan-iklim-dalam-
bidang-pertanian.html. 5 Februari 2017 pukul 20.00 WIB.
Sabu Lidan, Hironima. 2012. Iklim dan Cuaca.
http://hironimasabulidan.blogspot.co.id/2012/06/makalah-iklim-dan-
cuaca.html. 5 Februari 2017 pukul 21.40 WIB.
Wisnubroto, Soekardi, dkk. 1986. Asas-Asas Meteorologi Pertanian. Jakarta
Timur: Ghalia Indonesia.
Zakapedia. 2014. Pengertian Cuaca dan Iklim serta Perbedaannya.
http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-cuaca-iklim-
perbedaannya-para-ahli.html#. 5 Februari 2017 pukul 21.22 WIB.

Anda mungkin juga menyukai