DISUSUN OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
AGROTEKNOLOGI
2022
i
KATA PENGANTAR
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan babkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
I.PENDAHULUAN.................................................................................................3
A.Latar Belakang..................................................................................................3
B.Tujuan...............................................................................................................4
II.TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................5
III.PEMBAHASAN.................................................................................................8
IV.PENUTUP........................................................................................................16
A.Kesimpulan.....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kopi Indonesia saat ini dilihat dari hasilnya, menempati peringkat keempat
terbesar di dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan memiliki peranan
penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia dengan letak
geografisnya yang sangat cocok untuk tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal
bagi iklim mikro pertumbuhan dan produksi kopi. Salah satu aspek yang
diperhatikan dalam upaya pengembangan kopi adalah memperhatikan kondisi dari
masing – masing setiap wilayah maka akan diketahui wilayah mana yang menjadi
basis komoditas kopi sehingga sampat saat ini kebutuhan kopi semakin meningkat
bagi masyarakat kalangan menengah (Dewantara dkk., 2017).
Pada tahun 2001, konsumen utama didunia masih diduduki oleh Amerika
Serikat dengan total konsumsi 1,16 juta ton. Negara konsumen lainnya adalah
Brazil, Jerman, jepang, Italia,dan Perancis dengan konsumsi masing – masing 816
ribu ton, 570 ribu ton, 420 ribu ton, 315 ribu ton, dan 314 ribu ton. Saat ini selain
negara luar, Indonesia termasuk dalam penikmat kopi dengan jumlah konsumsi 8
% per tahun (Yudianto dkk.,2019).
Peningkatan konsumsi (kebutuhan) kopi perlu diimbangi dengan
peningkatan produksi, tetapi saat ini produksi kopi Indonesia cenderung menurun.
Produksi kopi Indonesia yang menurun salah satu penyebabnya adalah
dipengaruhi luas areal perkebunan kopi yang menurun. Pada tahun 2008 luas areal
perkebunan kopi adalah 1.295.110 ha dan tahun 2012 menjadi 1.235.289 ha,
mengalami penurunan sebesar 4,62%. Kondisi ini juga diperburuk dengan
rendahnya mutu kopi yang dihasilkan oleh perkebunan, baik perkebunan rakyat
4
B. Tujuan
Kopi Indonesia saat ini dilihat dari hasilnya, menempati peringkat keempat
terbesar di dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan memiliki peranan
geografisnya yang sangat cocok untuk tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal
bagi iklim mikro pertumbuhan dan produksi kopi. Salah satu aspek yang
masing – masing setiap wilayah maka akan diketahui wilayah mana yang menjadi
basis komoditas kopi sehingga sampat saat ini kebutuhan kopi semakin meningkat
organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang
mengandung unsur hara lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik ini
adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak bermasalah dalam
pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat, dibandingkan dengan
pupuk cairan organik, maka pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah
dan tanaman serta mengandung unsur hara mikro dan fitohormon (auxin dan
saprotofik patogen. Pupuk organik cair juga memiliki kekurangan seperti unsur
hara yang terkandung sulit diprediksi dan juga respon tanaman terhadap pupuk
organik lebih lambat atau bersifat slow release (Idaryani dan Warda, 2018). Untuk
6
unsur hara. Salah satu pupuk yang mengandung unsur hara yang 16 lengkap
adalah pupuk organik cair NASA. Kegunaan dari pupuk organik cair NASA
meningkatkan keawetan hasil panen. Selain itu juga pupuk organik cair NASA
tanaman kopi. Sejarah kopi mulai dicatat sejak abad ke-9. Awal mulanya kopi
hanya ada di Ethiopia, di mana biji-bijian asli ditanam oleh orang Ethiopia dataran
tinggi. Akan tetapi, ketika bangsa Arab mulai memperluas perdagangannya, biji
kopi pun meluas sampai ke Afrika Utara dan biji kopi yang di sana ditanam secara
massal. Dari Afrika Utara itulah biji kopi mulai meluas ke Asia hingga pasaran
yang berhasil membuat Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kopi utama
di dunia hingga kini. Namun, akibat arus globalisasi dan kapitalisme Belanda
yang diterima Indonesia, budaya kopi Indonesia hanya menjadi bagian dari
keseharian dan tidak banyak diapresiasi masyarakat lokal. Salah satu temuan
penting adalah budaya kopi yang ada di Indonesia mendapatkan banyak pengaruh
dari Eropa (Italia), Cina, Melayu, dan budaya lokal (seperti Jawa, Sumatra, dll);
B. Aspek Ekonomis
pertanian mengalami kenaikan dari 3.597.679,8 US$ pada tahun 2012 menjadi
3.725.342,7 US$ pada tahun 2015 dengan persentase peranan dalam kegiatan
17
ekspor sejumlah 2,38%. Salah satu komoditi yang berkontribusi adalah komoditi
kopi dengan nilai rata-rata pertumbuhan volume ekspor dari tahun 1980-2015
mencapai 4,39% per tahun (Kementan, 2016).Pada tahun 2001, konsumen utama
didunia masih diduduki oleh Amerika Serikat dengan total konsumsi 1,16 juta ton.
dengan konsumsi masing – masing 816 ribu ton, 570 ribu ton, 420 ribu ton, 315
ribu ton, dan 314 ribu ton. Saat ini selain negara luar, Indonesia termasuk dalam
peningkatan produksi, tetapi saat ini produksi kopi Indonesia cenderung menurun.
dipengaruhi luas areal perkebunan kopi yang menurun. Pada tahun 2008 luas areal
perkebunan kopi adalah 1.295.110 ha dan tahun 2012 menjadi 1.235.289 ha,
rendahnya mutu kopi yang dihasilkan oleh perkebunan, baik perkebunan rakyat
tidak terlepas dari pembudidayaan yang baik untuk mendapatkan kualitas kopi
yang baik pula. Pengetahuan tentang tanaman kopi pun saat ini merupakan topik
terhangat yang perlu dipahami masyarakat khususnya petani kopi. Kualitas kopi
yang baik bukan hanya ditentukan dari varietas dan klon saja, tetapi pemeliharaan
kerusakan pada lingkungan. Pupuk organik dapat berbentuk padat maupun cair.
18
Pengolahan juga termasuk faktor penting yang mempengaruhi kualitas dari kopi
Tanaman kopi sangat banyak jenisnya, bisa mencapai ribuan. Namun yang
banyak dibudidayakan hanya empat jenis saja yakni arabika, robusta, liberika dan
tempat atau lokasi lahan. Lokasi lahan yang terletak di ketinggian lebih dari 800
meter dpl cocok untuk ditanami arabika. Sedangkan dari ketinggian 400-800
Selain dari sisi teknis budidaya, hal yang patut dipertimbangkan adalah
harga jual produk akhir. Kopi arabika cenderung dihargai lebih tinggi dari jenis
juga tinggi.
mencari bibit yang unggul, menyiapkan lahan dan pohon peneduh. Informasi
mengenai bibit unggul untuk budidaya kopi bisa ditanyakan ke Puslit Kopi dan
Kakao atau toko bibit terpercaya. Sementara itu, pohon peneduh harus sudah
varietas. Contohnya adalah varietas S 795, USDA 762, Kartika-1 dan Kartika-2.
Sedangkan untuk budidaya kopi robusta sumber tanaman yang digunakan dalah
Perbanyakan bibit pohon kopi bisa didapatkan dengan teknik generatif dan
vegetatif. Perbanyakan generatif dari biji biasanya digunakan untuk budidaya kopi
tergantung dari jenisnya. Secara umum kopi menghendaki tanah gembur yang
kaya bahan organik. Untuk menambah kesuburan berikan pupuk organik dan
penyubur tanah di sekitar area tanaman. Arabika akan tumbuh baik pada
keasaman tanah 5-6,5 pH, sedangkan robusta pada tingkat keasaman 4,5-6,5 pH.
Hal yang harus disiapkan sebelum memulai budidaya kopi adalah menanam
pohon peneduh. Guna pohon peneduh untuk mengatur intensitas cahaya matahari
Jenis pohon peneduh yang sering digunakan dalam budidaya kopi adalah
dadap, lamtoro dan sengon. Pilih pohon pelindung yang tidak membutuhkan
kopi. Sedangkan jenis lamtoro bisa lebih cepat, sekitar 2 tahun sebelumnya.
20
Apabila lahan, pohon peneduh dan bibit sudah siap, langkah selanjutnya
adalah memindahkan bibit dari polybag ke lubang tanam di areal kebun. Jarak
tanam budidaya kopi yang dianjurkan adalah 2,75×2,75 meter untuk robusta dan
2,5×2,5 meter untuk arabika. Jarak tanam ini divariasikan dengan ketinggian
lahan. Semakin tinggi lahan semakin jarang dan semakin rendah semakin rapat
jarak tanamnya.
Buat lubang tanam dengan ukuran 60x60x60 cm, pembuatan lubang ini
dilakukan 3-6 bulan sebelum penanaman. Saat penggali lubang tanam pisahkan
tanah galian bagian atas dan tanah galian bagian bawah. Biarkan lubang tanam
tersebut terbuka. Dua bulan sebelum penanaman campurkan 200 gram belerang
dan 200 gram kapur dengan tanah galian bagian bawah. Kemudian masukkan
pupuk kompos dengan tanah galian atas, kemudian masukkan ke lubang tanam.
Pemupukan
atau pupuk buatan. Pupuk organik bisa didapatkan dari bahan-bahan sekitar kebun
seperti sisa-sisa hijauan dari pohon pelindung atau kulit buah kopi sisa
masukkan kompos kedalam lubang pupuk tersebut. Bisa juga dicampurkan pupuk
buatan kedalam kompos. Untuk tanah yang asam dengan pH dibawah 4,5
bisa ditanami dengan tanaman penutup tanah. Tanaman yang biasa dijadikan
penutup tanah dalam budidaya kopi diantaranya bunguk (Mucuna munanease) dan
dan penyubur tanah, selain itu hijauannya bisa dijadikan sumber pupuk organik.
Jenis hama ini biasanya di sebabkan oleh adalah sebuah kumbang kecil yang
hanya kusus menyerang buah kopi baik yang masih muda maupun buah kopi yang
sudah tua.cara untuk mengatasi hal ini juga menimpa tanaman kopi anda di rumah
dengan cara mengumpulkan buah atau memotong batang buah yang banyak
dimecron 50 cw.tamaron,argothion..
kopi.biasanya akan menyerang pada bagian ranting kecil yang baru memiliki
Jenis hama ini biasanya di sebabkan oleh adalah sebuah kumbang kecil yang
hanya kusus menyerang buah kopi baik yang masih muda maupun buah kopi yang
22
sudah tua.cara untuk mengatasi hal ini juga menimpa tanaman kopi anda di rumah
dengan cara mengumpulkan buah atau memotong batang buah yang banyak
Selain itu,untuk membasmi jenis penyakit bubuk buah ini,para petani bisa
serta cara pemakaian akan lebih bagus di baca dalam isi wadah kemasan.Biasanya
buah yang di sebabkan oleh kumbang akan mati dan tidak mau kembali lagi..
Selain hama penyakit biasanya di sebabkan oleh adanya cendawan yang bisa
kita lihat dengan adanya bercak merah serta bintik-bintik pada bagian daun kopi
tersebut..Selain itu,ciri lain yang bisa kita lihat adanya daun yang menguning di
penyakit kerat daun pada tanaman kopi anda di rumah bisa menggunakan
dua liter air atau bisa juga membaca petunjuk pemakaian dalam wadahnya.
Hama ini juga akan membuat tanaman kopi menjadi kurang berkualitas ciri
yang bisa kita lihat dengan ciri menyerang bagian buah yang seperti terlilit bubuk
putih.biasanya hama ini akan muncul akibat pohon naungan yang terlalu gelap.
Potong sebagian ranting pohon di sekitar tanaman kopi supaya udara dan sinar
menggunakan jenis hama ini adalah dengan menggunakan pestisida dengan merek
Poxindo 50 wp
Tanaman yang dibudidayakan secara intensif sudah bisa berbuah pada umur
2,5-3 tahun untuk jenis robusta dan 3-4 tahun untuk arabika. Hasil panen pertama
Panen budidaya kopi dilakukan secara bertahap, panen raya bisa terjadi
dalam 4-5 bulan dengan interval waktu pemetikan setiap 10-14 hari. Pemanenan
D. Pengaruh Perlakuan
Besi (Fe) serta Kalsium (Ca). Limbah tahu mengandung Nitrogen (N), Phospor
(P), Kalium(K), Calsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Karbon (C) organik yang
kering ampas tahu mengandung kadar air 2,69%, protein kasar 27,09%, serat
kasar 22,85%, lemak 7,37%, abu 35,02%, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN)
digunakan sebagai pupuk organik pada tanaman sayuran dan tanaman tahunan.
Oleh karena itu, limbah ampas tahu dapat digunakan sebagai alternatif pupuk bagi
pemupukan. Pupuk yang diberikan pada bibit tanaman terdapat dua jenis yaitu
pupuk organik dan anorganik. Salah satu pupuk yang dapat diberikan pada bibit
kopi adalah pupuk kompos. Pupuk kompos merupakan hasil penguraian atau
pelapukan dari bahan organik seperti daun – daun, jerami, alang – alang, limbah
dapur, kotoran ternak, limbah kota, limbah industri. Salah satu limbah pertanian
yang dapat dijadikan pupuk kompos adalah limbah ampas tahu. Pada penilitian
bibit kopi robusta di bawah naungan tanaman kelapa sawit memberikan pengaruh
daun dan volume akar bibit tanaman kopi robusta. Pemberian kompos ampas tahu
dengan dosis 225 g dan 300 g memberikan pengaruh baik untuk pertumbuhan
bibit kopi robusta hal ini disebabkan dengan dosis tersebut dapat memberikan
unsur hara yang sesuai dengan kebutuhan bibit kopi, khususnya unsur hara yang
Salah satu jenis pupuk organik cair yang di kembangkan adalah POC
NASA. POC NASA diproduksi PT. Natural Nusantara (NASA) dengan formula
lengkap pada tanaman, peternakan dan perikanan yang dibuat murni dari
25
mengandung lebih dari satu unsur hara, adapun kandungan hara yang terdapat
didalamnya yaitu unsur N, P, K, C organik, Zn, Cu, Mo, V, So4, pH, Lemak,
Protein, dan Zat pengatur tumbuh yang berfungsi meningkatkan kesuburan tanah,
hama dan penyakit tanaman, konsentrasi pupuk organik cair NASA yang
tambahan yang dapat digunakan dalam pembibitan tanaman kopi yaitu dengan
penggunaan POC (pupuk organik cair). Pupuk organik cair adalah larutan dari
hasil pembusukan bahan -bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran
hewan dan manusia yang mengandung unsur hara lebih dari satu unsur. Pupuk
organik cair pada umumnya mengandung unsur hara makro dan mikro esensial
(N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Berdasarkan
tertinggi pada setiap parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun,
volume akar, berat basah dan berat kering bibit dibandingkan dengan kosentrasi
lainnya. Hal ini dikarenakan pupuk organik cair dapat memperbaiki struktur
tanah, selain itu juga berperan aktif dalam proses perombakan bahan organik serta
E. Hasil Pembahasan
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
organik seperti daun – daun, jerami, alang – alang, limbah dapur, kotoran ternak,
Phosfor (P), Besi (Fe) serta Kalsium (Ca). Limbah tahu mengandung Nitrogen
(N), Phospor (P), Kalium(K), Calsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Karbon (C)
cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan -bahan organik yang berasal dari
sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang mengandung unsur hara lebih dari
satu unsur. Pupuk organik cair NASA mengandung lebih dari satu unsur hara,
Zn, Cu, Mo, V, So4, pH, Lemak, Protein, dan Zat pengatur tumbuh yang
dan dapat mengurangi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman, konsentrasi
pupuk organik cair NASA yang dianjurkan untuk tanaman perkebunan 6 cc/liter.
28
DAFTAR PUSTAKA
Charles L. Biggs, Evan Cj. Ilirks, William Atkins. Managing the Svstems
Development Process. NJ: Prentice-llall, l980, section 2, phase ll.