Anda di halaman 1dari 14

GEJALA VITRIFIKASI DALAM

KULTUR JARINGAN

Dosen Pengampu:
Dr. Mardaleni, SP. M.Sc
Kelompok III
GEJALA VITRIFIKASI DALAM KULTUR
JARINGAN

 DHANU ERIC YUANDA


 DWI ISTIQOMAH
 ZULHAM ARIFFANDI
APA ITU KULTUR JARINGAN?

 Kulturjaringan adalah suatu metode untuk


memisahkan/mengisolasi bagian dari
tanaman seperti sel, jaringan atau organ
(daun, akar, batang, tunas dan sebagainya)
serta membudidayakannya dalam lingkungan
yang terkendali [secara in vitro] dan aseptik
sehingga bagian tanaman tersebut dapat
memperbanyak diri/beregenerasi menjadi
tanaman lengkap
Apa itu vitrifikasi pada kultur
jaringan?
 Vitrifikasi disebabkan oleh adanya
kerusakan fisiologis pada tanaman
hasil kultur, sehingga menampilkan
fenotip daun atau batang tanaman
yang bening, seperti gelas.
 Penyebab vitrifikasi adalah sel
tanaman yang mengandung air
berlebihan, adanya defisiensi
klorofil, dan kurangnya lignifikasi
pada dinding sel tanaman.
Vitrifikasi adalah suatu istilah problem
dalam kultur jaringan yang ditandai dengan

 Munculnya pertumbuhan dan


perkembangan yang tidak normal
 Tanaman yang dihasilkan pendek-
pendek atau kerdil, seringkali tidak
mempunyai internodus (antar ruas
batang)
 Pertumbuhan batang cenderung
kearah pertambahan diameter
Lanjutan…

 Daunnya memiliki kecenderungan


melebar pada bagian pangkal,
akhirnya helaian berbentuk seperti
panah
 Daun memiliki klorofil yang sedikit
dibandingkan dengan yang normal
 Tanaman utuhnya menjadi sangat
turgescent (pembengkakan)
 Pada daunnya tidak memiliki
palisade
Adapun cara untuk mengatasi gejala vitrifikasi
dalam kultur jaringan yaitu sebagai berikut :

 Menaikkan jumlah agar dan sukrosa


 Menambahkan pectin kedalam media
 Memindahkan kultur pada suhu 4 derajat celcius
selama 15 hari
 Menurunkan pH menjadi 4
 Penggunaan senyawa anhydrous berupa CaSO4
pada desicator
 Penggunaan semi padat
Pendekatan efektif untuk menghilangkan
gejala vitrifikasi pada beberapa tanaman
Lanjutan
Contoh jurnal
Lanjutan
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh PEG terhadap percepatan hardening
planlet akibat hiperhidrisitas dan mendapatkan
konsentrasi PEG yang optimal terhadap hardening
planlet apel.
 Penelitian ini menggunakan rancangan acak
lengkap yang terdiri dari 6 perlakuan meliputi
PEG 0 g l-1 (tanpa PEG), PEG 1 g l-1 , PEG 3 g l-
1 , PEG 5 g l-1 , PEG 7 g l-1 , dan PEG 9 g l -1 .
Hasil dan pembahasan
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan
PEG 5 g l-1 berpengaruh terhadap persentase
planlet hidup sebagai indikator tingkat toleransi
eksplan pada cekaman kekeringan.
 Hubungan PEG dengan cekaman kekeringan
tersebut telah menghasilkan pengaruh positif
terhadap perbaikan morfologi planlet apel dari
kondisi hiperhidrisitas / vitrifikasi menuju
hardening.
kesimpulan
Permasalahan yang sering timbul dalam perbanyakan tanaman dengan teknik

kultur jaringan adalah salah satunya vitrifikasi. Vitrifikasi disebabkan oleh kerusakan

secara fisiologis pada tanaman sehingga menampilkan fenotip daun atau batang

tanaman ‘glassy’ (bening, seperti gelas).

Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan cara: Menaikkan jumlah agar dan

sukrosa, Menambahkan pectin kedalam media, Memindahkan kultir pada suhu 4

derajat celcius selama 15 hari, Menurunkan pH menjai 4, Penggunaan senyawa

anhydrous berupa CaSO4 pada desicator, Penggunaan semi padat.


SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai