Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH BOKASHI DAN POC

TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN KOPI

OLEH KELOMPOK 1
Sejarah Tanaman Kopi
Sejarah kopi mulai dicatat sejak abad ke-9. Awal mulanya
kopi hanya ada di Ethiopia, di mana biji-bijian asli ditanam
oleh orang Ethiopia dataran tinggi. Akan tetapi, ketika
bangsa Arab mulai memperluas perdagangannya, biji kopi
pun meluas sampai ke Afrika Utara dan biji kopi yang di
sana ditanam secara massal. Dari Afrika Utara itulah biji
kopi mulai meluas ke Asia hingga pasaran Eropa, dan
ketenarannya sebagai minuman mulai menyebar.
Tanaman kopi dibawa masuk ke Indonesia pada masa
kolonial Belanda, yang berhasil membuat Indonesia
menjadi salah satu negara penghasil kopi utama di dunia
hingga kini.
Aspek Ekonomis
Potensi pertanian Indonesia memegang peran penting dalam
pembangunannasional. Berdasarkan data Kemenperin (2016)
nilai ekspor sektor pertanian mengalami kenaikan dari
3.597.679,8 US$ pada tahun 2012 menjadi 3.725.342,7 US$ pada
tahun 2015 dengan persentase peranan dalam kegiatan ekspor
sejumlah 2,38%. Salah satu komoditi yang berkontribusi adalah
komoditi kopi dengan nilai rata-rata pertumbuhan volume
ekspor dari tahun 1980-2015 mencapai 4,39% per tahun
(Kementan, 2016).
konsumen utama didunia masih diduduki oleh Amerika Serikat
dengan total konsumsi 1,16 juta ton. Negara konsumen lainnya
adalah Brazil, Jerman, jepang, Italia,dan Perancis dengan
konsumsi masing – masing 816 ribu ton, 570 ribu ton, 420 ribu
ton, 315 ribu ton, dan 314 ribu ton.
Teknik Budidaya Tanaman Kopi

a. Pemilihan jenis dan varietas


Tanaman kopi sangat banyak jenisnya, bisa mencapai
ribuan. Namun yang banyak dibudidayakan hanya empat
jenis saja yakni arabika, robusta, liberika dan excelsa.
Memilih jenis tanaman untuk budidaya kopi, harus
disesuaikan dengan tempat atau lokasi lahan. Lokasi lahan
yang terletak di ketinggian lebih dari 800 meter dpl cocok
untuk ditanami arabika. Sedangkan dari ketinggian 400-
800 meter bisa ditanami robusta. Budidaya kopi didataran
rendah bisa mempertimbangkan jenis liberika atau excelsa.
b. Penyiapan bibit budidaya kopi
Perbanyakan bibit pohon kopi bisa didapatkan dengan
teknik generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif dari
biji biasanya digunakan untuk budidaya kopi arabika,
sedangkan kopi robusta lebih sering menggunakan
perbanyakan vegetatif dengan setek. Masing-masing
metode perbanyakan bibit mempunyai keunggulan dan
kelemahan sendiri-sendiri.
Hal yang harus disiapkan sebelum memulai budidaya kopi
adalah menanam pohon peneduh. Guna pohon peneduh
untuk mengatur intensitas cahaya matahari yang masuk.
Tanaman kopi termasuk tumbuhan yang menghendaki
intensitas cahaya mataheri tidak penuh.
c. Penanaman bibit kopi
Apabila lahan, pohon peneduh dan bibit sudah siap, langkah
selanjutnya adalah memindahkan bibit dari polybag ke lubang
tanam di areal kebun. Jarak tanam budidaya kopi yang
dianjurkan adalah 2,75×2,75 meter untuk robusta dan 2,5×2,5
meter untuk arabika. Jarak tanam ini divariasikan dengan
ketinggian lahan. Semakin tinggi lahan semakin jarang dan
semakin rendah semakin rapat jarak tanamnya.
d. Pemupukan
Pemberian pupuk untuk budidaya kopi bisa menggunakan
pupuk organik atau pupuk buatan. Pupuk organik bisa
didapatkan dari bahan-bahan sekitar kebun seperti sisa-
sisa hijauan dari pohon pelindung atau kulit buah kopi
sisa pengupasan kemudian dibuat menjadi kompos.
Kebutuhan pupuk untuk setiap tanaman sekitar 20 kg dan
diberikan sekitar 1-2 tahun sekali.
e. Hama dan penyakit
1. Hama Bubuk Buah Pada Tanaman Kopi.
2. Hama Bubuk Cabang batang Kopi.
3. Penyakit kerat Daun tanaman Kopi
4. Hama Kutu Dompolan putih dan hijau.

f. Panen dan pasca panen


Tanaman yang dibudidayakan secara intensif sudah bisa berbuah
pada umur 2,5-3 tahun untuk jenis robusta dan 3-4 tahun untuk
arabika. Hasil panen pertama biasanya tidak terlalu banyak,
produktivitas tanaman kopi akan mencapai puncaknya pada umur
7-9 tahun.
Panen budidaya kopi dilakukan secara bertahap, panen raya bisa
terjadi dalam 4-5 bulan dengan interval waktu pemetikan setiap
10-14 hari. Pemanenan dan pengolahan pasca panen akan
menentukan mutu produk akhir
Pengaruh Perlakuan
a. Bokashi
Bokashi/kompos merupakan hasil penguraian atau
pelapukan dari bahan organik seperti daun – daun,
jerami, alang – alang, limbah dapur, kotoran ternak,
limbah kota, limbah industri.
Bokashi mengandung senyawa-senyawa seperti
Phosfor (P), Besi (Fe) serta Kalsium (Ca). Limbah tahu
mengandung Nitrogen (N), Phospor (P), Kalium(K),
Calsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Karbon (C)
organik yang berpotensi untuk meningkatkan
kesuburan tanah dan tanaman.
b. POC (Pupuk Organik Cair)
Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil
pembusukan bahan -bahan organik yang berasal dari
sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang
mengandung unsur hara lebih dari satu unsur.
Pupuk organik cair NASA mengandung lebih dari satu
unsur hara, adapun kandungan hara yang terdapat
didalamnya yaitu unsur N, P, K, C organik, Zn, Cu, Mo,
V, So4, pH, Lemak, Protein, dan Zat pengatur tumbuh
yang berfungsi meningkatkan kesuburan tanah,
merangsang pertumbuhan tunas baru dan dapat
mengurangi tingkat serangan hama dan penyakit
tanaman, konsentrasi pupuk organik cair NASA yang
dianjurkan untuk tanaman perkebunan 6 cc/liter .
Hasil Pembahasan
Untuk hasil dan pembahasan diambil dari skripsi yg
berjudul PEMANFAATAN KOMPOS AMPAS TAHU DAN
PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN
BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea canephora ) yg ditulis oleh
Angga Pratama dari parameter tinggi bibit kopi yaitu:
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa hasil tertinggi untuk
tinggi bibit kopi umur 12 MST pada pemberian POC NASA
taraf perlakuan P3 yaitu 31,96 cm yang berbeda nyata dengan
kontrol (P0) yaitu 18,65 cm, taraf perlakuan P1 yaitu 19,79 cm
dan P2 yaitu 21,20 cm.
Menurut Rosa dan Sofyan (2017) yang menyatakan bahwa
tinggi tanaman merupakan ukuran pertumbuhan tanaman
yang paling sering dicermati baik sebagai indikator
pertumbuhan maupun sebagai hasil variabel yang digunakan
untuk mengukur pengaruh lingkungan terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman baik dan tidak kerdil. Dengan
fisik tinggi tanaman 34 yang baik maka dapat
menggambarkan pertumbuhan vegetatif tanaman baik.
Grafik Hubungan antara tinggi bibit tanaman kopi pada
umur 12 MST dengan perlakuan POC NASA dapat dilihat
pada Gambar 1.
Diketahui pada Gambar 1 tinggi tanaman tiap sampel
dengan pemberian POC NASA yang memiliki kandungan
ZPT dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman
dengan pemberian kosentrasi tertinggi dan
menunjukkan hubungan linear positif dengan persamaan
regresi ŷ = 16,47 + 1,219x dengan nilai r = 0,586.
Kesimpulan
Bokashi/kompos merupakan hasil penguraian atau pelapukan dari
bahan organik seperti daun – daun, jerami, alang – alang, limbah
dapur, kotoran ternak, limbah kota, limbah industri. Bokashi
mengandung senyawa-senyawa seperti Phosfor (P), Besi (Fe) serta
Kalsium (Ca). Limbah tahu mengandung Nitrogen (N), Phospor (P),
Kalium(K), Calsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Karbon (C) organik
yang berpotensi untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan -
bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan
manusia yang mengandung unsur hara lebih dari satu unsur. Pupuk
organik cair NASA mengandung lebih dari satu unsur hara, adapun
kandungan hara yang terdapat didalamnya yaitu unsur N, P, K, C
organik, Zn, Cu, Mo, V, So4, pH, Lemak, Protein, dan Zat pengatur
tumbuh yang berfungsi meningkatkan kesuburan tanah, merangsang
pertumbuhan tunas baru dan dapat mengurangi tingkat serangan hama
dan penyakit tanaman, konsentrasi pupuk organik cair NASA yang
dianjurkan untuk tanaman perkebunan 6 cc/liter.

Anda mungkin juga menyukai