Usulan Penelitian
Di susun oleh:
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO
POSO
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Usulan Penelitian
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing II
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapakan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal usulan
penelitian ini.
Proposal ini berjudul “Respon Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika (Coffea
Arabica) Terhadap Penggunaan Bahan Organik Paitan (Tithonia Diversifolia)
Pada Tanah Ultisol” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaiakan
studi strata 1, di Fakultas Pertanian Universitas Sintuwu Maroso Poso.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ridwan, SP.,M.P selaku dosen pembimbing 1 dan Dr. Abdul
Rahim Saleh, SP.,M.Sc selaku dosen pembimbing 2 yang telah membimbing dan
memberikan arahan kepada penulis serta seluruh pihak yang telah memberikan
banyak bantuan bahkan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal penelitian ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar menjadi lebih baik sehingga
dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Hal ini karena kopi memberikan
sumbangan yang cukup besar bagi devisa negara. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS, 2021), produksi kopi tahun 2019 sampai dengan 2021 cenderung
meningkat. Tahun 2019 produksi kopi sebesar 752,51 ton naik menjadi 762,38 ribu
ton pada tahun 2020 atau naik sebesar 1,31 persen. Data (Direktorat Jenderal
Perkebunan, 2021) menunjukkan luas areal perkebunan kopi pada tahun 2019 yang
diusahakan oleh Perkebunan Rakyat Seluas 1,22 juta hektar, kemudian meningkat
menjadi 1,23 juta hektar pada tahun 2020. Pada tahun 2021 luas areal Perkebunan
Rakyat meningkat menjadi 1,26 juta hektar. Oleh karena itu, perlu dilakukan
Kopi arabika termasuk tanaman buah yang memiliki waktu panen dan tingkat
kematangan tertentu yang biasanya ditandai dengan warna buah hijau saat muda,
agak kekuningan hingga kemerahan saat setengah tua dan merah terang sampai
merah gelap saat sudah tua (Abdullah et al, 2010). Permasalahan yang muncul
agar dapat meingkatkan produktivitas dapat dilakukan dari proses pembibitan yang
sangat penting bagi pertumbuhan kopi. Bibit yang baik akan menghasilkan buah
kopi yang banyak. Agar mendapatkan hasil produktivitas kopi yang maksimal,
subur, namun masih banyak terdapat lahan marginal yang belum dapat
pada berbagai relief, mulai dari datar hingga bergunung (Prasetyo dan Suriadikarta,
2006). Di Sulawesi Tengah luas tanah ultisol sekitar 528.172 hektar. (Hikmatullah
dan Suryani, 2014). Kendala Ultisol baik ditinjau dari segi fisika, kimia dan biologi
tanah, seperti bahan organik rendah sampai sedang, keasaman Aldd tinggi,
kandungan unsur hara N, P dan K rendah, nilai KTK dan KB rendah dan sangat
peka erosi. Walaupun tanah Ultisol mempunyai sifat kimia yang kurang baik, tetapi
jika dilakukan pengelolaan tanah yang sesuai bisa berproduksi secara optimal
dapat dilakukan dengan meningkatkan ketersediaan unsur hara dan sifat kimia
Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar terdiri atas bahan organik
yang telah melalui proses rekayasa yang dapat mensuplai bahan organik untuk
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Definisi tersebut menunjukkan
bahwa pupuk organik lebih ditujukan pada kandungan C-organik atau bahan organik
daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau,
pupuk kandang, sisa panen, limbah ternak, limbah industri pertanian dan limbah
kota. Kompos merupakan produk pembusukkan dari limbah tanaman dan hewan
hasil perombakkan oleh fungi, aktinomiset dan cacing tanah (Suriadikarta dan &
apabila melalui proses dekomposisi salah satunya adalah pupuk kompos paitan
sumber hara karena mengandung 3,59% N, 0,34% P dan 1,46% K (Bintoro et al.
juga dapat berfungsi sebagai biokumulator logam berat, akumulasi Zn tinggi pada
bagian daun, logam berat yang lain diserap dalam jumlah banyak adalah Cd, Cu
dan Ag (J Purwani 2017). Keunggulan lain dari tanaman ini adalah dapat tumbuh
baik pada lahan yang kurang subur. Tithonia diversifolia memiliki potensi cukup
tinggi pada pemulihan kesuburan tanah (Rahardia Tatra Septa, dkk, 2017).
Tujuan Penelitian
organik paitan terhadap pertumbuhan bibit kopi arabika pada media tanah ultisol.
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Ordo : Rubiales
Genus : Coffea
Morfologi Tanaman
Akar
Akar dapat dikatakan tidak dalam karena lebih dari 90% dari berat akar
tersebut ada pada lapisan tanah 0-30 cm. Pohon kopi mempunyai susunan akar
sebagai berikut.
- Akar rambut dan bulu-bulu akar, akar yang keluar dari akar, berguna
- Setiap ujung bulu akar ada tudung akar yang berguna untuk akar bila
berbatang tegak lurus, ruas-ruas dan memperlihatkan dimorfisa (dua bentuk) dalam
menghasilkan pertumbuhan lagiotropik saja. Pada tiap ketiak daun dapat tumbuh
tunas reproduksi beberapa kali, tetapi pada cabang primer hanya berbentuk 1 kali.
Karena buah kopi terbentuk pada cabang-cabang primer maka cabang ini sangat
Daun
satu bidang. Tetapi pada batang dan wiwilan tidak demikian, melainkan pada
bidang-bidang bersilangan. Daun tanaman kopi akan menjadi lebar, tipis dan
lembek apabila intensitas cahaya terlalu sedikit. Dengan demikian daun bisa dipakai
tipisnya daun tergantung pada jenisnya, daun tanaman kopi arabika sendiri
Bunga kopi terbentuk pada ketiak daun dari cabang terdapat 4 atau 5 tanda,
masing-masing terdiri dari 3 atau 5 bunga. Jadi tiap ketiak daun terdapat 12 atau 25
bunga. Pada keadaan yang optimal, jumlah bunga bisa mencapai lebih dari 6000 –
8000 bunga per pohon. Tetapi bunga yang dapat menjadi buah sampai masak
hanya berkisar antara 30 – 50%. Buah kopi terdiri atas daging buah dan biji. Daging
buah terdiri 3 bagian yaitu lapisan luar, lapisan daging buah dan lapisan kulit
tanduk.
Biji
Buah kopi mentah berwarna hijau dan ketika matang akan berubah menjadi
warna merah. Pada kopi Arabika banyak dijumpai dimana dalam 1 buah terdapat
banyak biji. Kulit luar dari buah mula-mula berwarna hijau tua, kemudian berangsur-
angsur berubah menjadi hijau, kuning akhirnya menjadi merah sampai menjadi
merah hitam.
Syarat Tumbuh
Kopi jenis arabika dapat tumbuh di ketinggian 500 – 2000 mdpl, tetapi yang
optimal adalah 800 – 1500 mdpl, dengan temperatur 17-20 derajat Celcius. Makin
tinggi suatu daerah di atas permukaan laut, makin lambat pertumbuhan kopi dan
Jumlah curah hujan untuk tanaman kopi tidak begitu penting dibanding
dengan distribusi curah hujan. Kopi Arabika agaknya lebih toleran karena jenis ini
menyerbuk sendiri. Curah hujan yang optimal adalah 2000 – 3000 mm/tahun
dengan lebih kurang 3 bulan kering, tetapi dengan hujan kiriman yang cukup.
Tanaman kopi Arabika memerlukan struktur tanah yang baik dengan kadar
bahan organik paling sedikit 3 %. Tata udara dan tata air tanah bila kurang baik
perakaran kopi akan menderita. Sehingga tanaman menjadi kerdil dan kekuningan.
Derajat keasaman tanah dari kopi sebaiknya antara 5,5 – 6,5 tetapi faktor lain juga
Klasifikasi Paitan
Divisi : Spermathophyta
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Morfologi Paitan
Morfologi paitan terdiri atas akar, batang, daun dan bunga. Paitan
tanaman ini cocok sebagai tanaman hias dan untuk menahan erosi ringan, selain
dari itu akar dari tumbuhan ini terdapat jutaan cendawan dan bakteri hidup
menempel pada akar yang berfungsi sebagai pelarut kalium dan fosfat
Batang dari tumbuhan ini mempunyai bentuk bulat dan berkayu, pada
batang dari paitan ini sendiri mudah untuk dipatahkan dan mudah untuk tumbuh
kembali. Warna daun yang hijau, bagian pangkalnya meruncing dan tulang daun
yang menyirip. Bunga paitan berwarna kuning dan orange, yang mempunyai ciri-ciri
bunga berbentuk oval dengan pinggiran daun bergerigi dan rata-rata panjang daun
Kandungan Paitan
Paitan (Tithonia diversifolia) adalah salah satu jenis gulma tahunan yang
tumbuh subur dipinggir jalan, gulma tahunan ini yang layak dimanfaatkan sebagai
sumber hara bagi tanaman. Kandungan hara daun tithonia kering adalah 3,50 –
36,39% C/N 11,2 dan N-Total 3,11% (Peniwiratri dan Afany, 2022) Bagian tanaman
tithonia yang dapat digunakan sebagai bahan pupuk hijau adalah batang dan
dalam bentuk pupuk hijau segar, pupuk hijau segar atau kompos. Paitan pupuk
hijau selain dapat meningkatkan bahan organik tanah, juga dapat meningkatkan
unsur hara di dalam tanah sehingga terjadi perbaikan sifat fisika, kimia dan biologi
Bahan Organik
Bahan organik mempunyai peranan penting dalam memperbaiki sifat tanah
baik sifat fisik, kimia maupun biologi. Menurut Soniari (2006) bahwa bahan organik
merupakan sumber karbon yang merupakan sumber pakan dan energi untuk
tanah. Mikroba merupakan faktor yang sangat penting dalam dekomposisi bahan
bahan serap tanah terhadap air, menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah dan
sebagai sumber zat makanan bagi tanaman. Pupuk organik merupakan pupuk yang
berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan atau limbah organik lainnya yang telah
melalui proses rekaya, berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan
mineral dan atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara
dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah
Tanah Ultisol
pertanian ini adalah pH rendah, fiksasi P tinggi, kandungan Al, Fe dan Mn tinggi dan
kapasitas tukar kation rendah prasetyo Aplikasi dari bahan organik dapat
mengatasi toksisitas Al dan Fe, dan itu akan mengurangi aktivitas Al dan Fe oleh
fosfatfiksasi. Satu dari fraksi organik yang stabil (zat humat) yang memiliki
kemampuan untuk membentuk senyawa kompleks dengan ion logam telarut dalam
rendah. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor diantaranya, pH yang bersifat
masam, Al-dd yang tinggi, kandungan P tersedia dalam tanah rendah karena ion P
dalam tanah diikat oleh oksida Al dan Fe serta kapasitas tukar kation (KTK) dalam
tanah ultisol tergolong rendah. Hal ini menyebabkan tanah miskin akan unsur hara.
terhadap P-tersedia tanah ultisol dengan nilai rataan tertinggi yaitu 39,65 ppm
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah gamal 6 kg, sekam padi, mikroba
pengurai, dedak 5 kg, pupuk kandang dan air kelapa (2 buah), kemudian bahan-
selama 14 hari. Alat yang digunakan adalah sekop, parang, handphone, alat tulis,
3. Siapkan ember plastik yang telah diisi larutan gula merah dan air kelapa
Rancangan Penelitian
T0 : Kontrol
100 polybag.
Parameter Amatan
dari batas tiang standar sampai pada ujung bibit tanaman kopi dengan
menggunakan mistar/penggaris.
sekali.
4. Luas daun
5. Laju pertumbuhan.
kecambah.