Anda di halaman 1dari 9

AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian 8(2) Mei-Agustus 2020 241-249

AGRILAND
Jurnal Ilmu Pertanian
Journal homepage: https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/agriland

pertumbuhan akar dan tunas stek batang kopi robusta (Coffea


canephora) sebagai respon dari penggunaan Indole-3-Butyric
Acid (IBA)

the growth of roots and leaf buds of robusta coffee (Coffea


canephora) stem cuttings as a response was used Indole-3-
Butyric Acid (IBA)

Ratna Dewi Pujaningrum1 , Bistok Hasiholan Simanjuntak 2*

1Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Indonesia. Email :
512013021@student.uksw.edu
2 Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Indonesia. Email:

bhasiholans@gmail.com

*Corresponding Author: Email: bhasiholans@gmail.com

ABSTRAK ABSTRACT

Indole-3-Butyric Acid (IBA) sebagai auksin eksogen Indole-3-Butyric Acid (IBA) as an exogenous auxin can be
dapat digunakan untuk menstimulasi pertumbuhan used to stimulate root and leaf growth on robusta coffee
akar dan daun pada stek batang kopi robusta. Tujuan stem cuttings. The study's purpose was to determine the
penelitian adalah menentukan konsentrasi IBA yang correct concentration of IBA on the growth of roots and
tepat terhadap pertumbuhan akar dan tunas pada stek shoots on Robusta coffee cuttings. The research
kopi robusta. Perlakuan penelitian adalah konsentrasi treatments were IBA concentrations of 0 ppm, 50 ppm,
IBA yaitu 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm, and 300 ppm,
ppm, 250 ppm, dan 300 ppm, dan setiap perlakuan and each treatment was repeated 4 times. The layout
diulang 4 kali. Rancangan dasar menggunakan design uses a Randomized Completed Block Design
Rancangan Acak Kelompok (RAK), parameter (RCBD), the parameters observed are root length, leaf
pengamatan adalah panjang akar, tinggi tunas, bud height, root growth speed, and leaf bud growth
kecepatan tumbuh akar dan kecepatan tumbuh tunas speed. Data analysis with Analysis of Variance (F Test)
daun. Analisis data dengan Analisis Sidik Ragam (Uji and followed by Honestly Significant Difference Test.
F) dan dilanjutkan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Bahan Robusta coffee stem cuttings are taken from the
stek batang kopi robusta diambil dari cabang ortotrop orthotropic branches between segments 2 and 3, 7-10 cm
antara ruas 2 dan 3, panjang 7-10 cm dan disertai long, and accompanied by a pair of leaves cut in half.
sepasang daun yang dipotong ½ bagian. Penanaman Planting of stem cuttings in shading house with shaped
stek batang di dalam sungkup berbetuk setengah half a circle. The study results showed that the IBA
lingkaran. Hasil penelitian menunjukkan pemberian treatment was able to influence the growth of roots and
IBA mampu mempengaruhi pertumbuhan akar dan leaf buds of Robusta coffee stem cuttings. The existence
tunas stek batang kopi robusta. Adanya auksin of endogenous auxin in stem cuttings, the provision of
endogen dalam stek batang maka pemberian IBA 100 100 ppm IBA can increase the leaf bud height and the
ppm mampu meningkatkan tinggi tunas dan kecepatan leaf bud growth speed of robusta coffee stem cuttings,
tumbuh tunas stek batang kopi robusta, sedangkan while the provision of 150 ppm IBA can increase the root
pemberian IBA 150 ppm mampu meningkatkan length and root growth speed of robusta coffee stem
panjang akar dan kecepatan tumbuh akar stek batang cuttings.
kopi robusta.
Keywords : Robusta Coffee, Cuttings, Indole-3-Butyric
Kata Kunci : Kopi Robusta, Stek, Indole-3-Butyric Acid (Iba).
Acid (Iba)
selain kelapa sawit, karet, dan kakao.
Pendahuluan Penanaman kopi di Indonesia dilakukan
Di Indonesia, kopi merupakan salah oleh perkebunan besar dan perkebunan
satu komoditas ekspor hasil perkebunan rakyat, namun dominasi penanaman kopi
Pujaningrum et al. AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian 8(2) Mei-Agustus 2020 120-128

dikuasai oleh perkebunan rakyat. Pada akar terbentuk maka tunas daun akan
tahun 2019 total luas penanaman kopi dirangsang tumbuh. Pembentukan akar
mencapai 1.243.441 ha dimana 95,40% pada stek batang ditentukan faktor dalam
diusahakan oleh perkebunan rakyat dan tanaman seperti bagian tanaman yang
sisanya dilakukan penanaman kopi oleh digunakan sebagai sumber stek, umur
perkebunan besar milik swasta dan negara bagian tanaman yang digunakan,
(Roch Widaningsih, dkk., 2019). Walaupun kandungan substansi pengatur tumbuh
penanaman kopi pada perkebunan rakyat endogen serta faktor luar seperti kondisi
menguasai budidaya kopi di Indonesia, media stek, kondisi atmosfer lingkungan
namun tingkat produktifitas tanaman kopi tempat melakukan perbanyak stek,
perkebunan rakyat lebih rendah substansi pengatur tumbuh eksogen yang
dibandingkan dengan perkebunan ditambahkan (Hartmannet al. 1990; Geiss,
besar.Salah satu masalah pada budidaya 2009). Keberadaan substansi pengatur
kopi yang dilakukan oleh perkebunan tumbuh atau hormon sangat dominan
rakyat adalah belum digunakannya bahan dalam menetukan keberhasilan stek dalam
tanaman unggul sesuai dengan agroklimat membentuk akar. Jika substansi pengatur
tempat dikembangkan kopi dan belum tumbuh tidak berada dalam jumlah yang
diterapkannya secara benar prinsip good cukup serta tidak tersebar merata dalam
agricultural practices. materi stek batang maka potensi kegagalan
Kopi robusta (Coffea canephora) adalah pembentukan akar pada stek batang akan
salah satu jenis kopi yang paling luas besar. Kondisi demikian menjadikan
penanamannya baik yang dilakukan oleh perbanyakan tanaman dengan cara stek
perkebunan rakyat maupun perkebunan diperlukanpenambahan substansi pengatur
besar. Pada tahun 2019 luas penanaman tumbuh dari luar (eksogen).Auksin adalah
kopi robusta mencapai 75% dari total luas salah satu substansi pengatur tumbuh
penanaman kopi di Indonesia (Roch memegang peranan penting dalam
Widaningsih, dkk., 2019). Sumber keberhasilan perbanyakan tanaman
tanaman unggul untuk kopi robusta dapat melalui cara stek batang karena auksin
diperoleh dari perbanyak generatif akan menstimulir munculnya akar pada
menggunakan biji maupun perbanyakan stek batang.
vegetatif menggunakan stek atau sambung. Secara alami, auksin diproduksi
Akan tetapi perbanyakan tanaman kopi tanaman pada jaringan meristem dan
robusta melalui metode generatif dengan berfungsi sebagai katalisator dalam
biji akan dihasilkan tanaman baru dengan metabolisme dan berperan dalam
sifat dan daya hasil yang bervariasi atau pemanjangan sel (Alrasyid dan Widiarti,
tidak sesuai dengan tanaman induknya. 1990). Auksin mampu meningkatkan
Sifat kopi robusta adalah tidak kompatibel persentase pembentukan akar,
menyerbuk sendiri (self incompatible)yang mempercepat inisiasi akar, meningkatkan
dikendalikan oleh gen tunggal dengan jumlah dan kualitas akar (Blythe et al.,
banyak alel sehingga jika biji tersebut 2007) dan mempromosikan pengembangan
digunakan sebagai sumber benih akan akar yang seragam (Boyer et al., 2013).
dihasilkan tanaman yang memiliki variasi Auksin menginduksi pembentukan akar
sangat tinggi dari tanaman induknya dan mengontrol perkembangan akar
(Sumiratet al., 2013). Oleh karena itu (Celenza et al., 1995).Secara fisiologis
perbanyakan tanaman kopi robusta dapat inisiasi akar adventif dari stek batang
dilakukan dengan metode vegetatif melalui dipengaruhi oleh kandungan auksin dalam
cara stek batang. Perbanyakan tanaman jaringan (Khan et al., 2012; Negi et al.,
kopi robusta dengan stek batang, dalam 2010). Jika auksin endogen pada stek
kurun waktu yang pendek akan dihasilkan batang berada dalam konsentrasi yang
tanaman baru dalam jumlah yang banyak tidak mampu mempengaruhi pembentukan
serta bersifat seragam karena tanaman akar, maka pemberian auksin eksogen
baru memiliki sifat gen yang sama dengan akan membantu pembentukan akar pada
tanaman induk. Sistem perakaran tanaman stek batang. Hal ini juga dinyatakan
kopi robusta hasil perbanyakan cara stek Muswita (2011) bahwa penambahan
batang juga cukup kokoh menyerupai auksineksogen akan meningkatkan
tanaman semaian (metoda generatif). kandunganauksin endogen dalam jaringan
Keberhasilan perbanyak tanaman stek sehingga mampu menginisiasi
dengan cara stek akan ditentukan dari pembentukan akar.
keberhasilan stek membentuk akar. Setelah

242
Pujaningrum et al. AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian 8(2) Mei-Agustus 2020 120-128

Indole-3-Butyric Acid (IBA) adalah yang dilanjutkan denganUji


substansi pengatur tumbuh luar (eksogen) BedaNyataJujur (BNJ) pada taraf
dari golongan auksin mempunyai kepercayaan 95%.
kemampuan merangsang pembentukan Bahan stek yang digunakan adalah
akar pada stek. IBA mampu memacu cabang ortotrop kopi robusta antara ruas 2
pembentukan akar, merangsang dan 3 dari atas dengan panjang 7-10 cm
pertumbuhan batang dan daun. yang disertai dengan sepasang daun dan
Kemampuan IBA dalam merangsang kemudian dipotong ½ bagian. Pemotongan
pembentukan akar stek batang ditentukan ujung cabang stek dilakukan secara miring
pada besarnya konsentrasi yang diberikan. dengan sudut 45oC (meruncing). Setelah
Pemberian substansi tumbuh eksogen ujung stek dipotong kemudian bagian
dalam konsentrasi yang tidak tepat akan pangkal dicelup ke dalam IBA dengan
mengganggu metabolisme dan konsentrasi sesuai perlakuan yang telah
perkembangan tanaman tersebut(Mahfuds ditetapkan selama 1 jam, baru kemudian
dkk., 2006). Secara prinsip Contessa et ditanamkan secara vertikal di media tanam
al.(2011) menyatakan untuk penggunaan dengan jarak tanam antar setek yaitu 10
IBA pada stek batang tidak diijinkan lebih ×15 cm.
dari 1000 ppm karena pada konsentrasi Media tanam yang digunakan adalah
lebih dari 1000 ppm menyebabkan bagian tanah atau top soil, pasir dan pupuk
kematian pada tunas dan stek.Hasil kandang. Ketiga media tanam diayak
penelitian yang dilakukan Suryo dkk. dengan ukuran 5 mesh, dan masing-
(2016) menunjukkan pemberian IBA 75 masing media disterilkan terpisah pada
ppm telah mampu menghasilkan suhu 70oC selama 30 menit. Setelah media
kemampuan berakar, jumlah dan panjang dingin, semua media dicampur merata
akar primer; serta jumlah dan panjang akar dengan perbandingan 1:1:1. Campuran
sekunder yang lebih baik pada stek stek media yang telah siap, dimasukkan dalam
pucuk meranti (Shorea platyclados).Akan kotak penanaman stek berukuran tinggi 30
tetapi hasil penelitian Amilda dan Petrus cm dan lebar 100 cm dan panjang 200 cm.
(2016) menunjukan pemberian IBA 300 Kotak penanaman stek dimasukkan dalam
ppm memberikan persen stek hidup, sungkup (shading house) berbentuk
persen stek bertunas, waktu awal bertunas, setengah lingkaran (dibuat dari bambu
jumlah tunas, dan panjang tunas tertinggi yang di lenturkan). Sungkup dibuat dengan
pada stek Gyrinops verstegii.Tampaknya tujuan untuk mengatur intensitas
setiap tanaman memberikan respon penyinaran matahari, dan melindungi stek
pertumbuhan akar dan tunas yang dari curah hujan dan menjaga kelembaban
berlainan terhadap aplikasi IBA. udara dan media tanam. Sungkup
Berdasarkan latar belakang di atas, maka mempunyai lebar 125 cm, tinggi 125 cm
tujuan penelitian adalah menentukan dan panjang 250 cm. Untuk menjaga
konsentrasi IBA yang tepat terhadap kelembaban udara dan media tanam maka
pertumbuhanakar dan tunas pada stek diatas sungkup diberi naungan paranet
kopi robusta. hitam yang berjarak 1m dari atap sungkup
serta setiap pagi media tanam disiram air
Bahan dan Metode hingga basah-lembab tetapi air tidak
Penelitian dilakukan pada tahun 2017 menetes keluar dari media tanam dan juga
di Desa Karanganyar, Kecamatan Tuntang, dijaga kelembaban udara sungkup dengan
Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa dikabutkan air.
Tengah. Perlakuan IBA terdiri atas7
tingkatan konsentrasi yaitu 0 (kontrol), 50 Hasil dan Pembahasan
ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 Kondisi Iklim Mikro dalam Sungkup
ppm, dan 300 ppm. Tata letak penelitian Stek
menggunakan Rancangan Acak Kelompok Kondisi iklim mikro dalam sungkup
(RAK) dengan jumlah ulangan sebanyak tempat penyetekan secara langsung akan
empat ulangan. Parameter pengamatan mempengaruhi pertumbuhan stek batang
adalah panjang akar, kecepatan tumbuh kopi robusta. Selama proses penyetekan
akar, tinggi tunas, kecepatan tumbuh berlangsung kondisi iklim mikro dapat
tunas. Analisis data menggunakan Analisis dilihat pada Tabel 1.
Sidik Ragam atau Analysis of Variance Suhu udara akan berpengaruh
(Anova) (Uji F) pada taraf kepercayaan 95% terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman

243
Pujaningrum et al. AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian 8(2) Mei-Agustus 2020 120-128

karena suhu udara mempengaruhi Tabel 1 menunjukkan selama


penyerapan air, penyerapan mineral, proses proses penyetekan berlangsung,
asimilasi dan respirasi tanaman (Dodd et kelembaban udara berkisar antara 89%
al., 2000). Selama proses penyetekan sampai 91%. Kelembaban udara akan
berlangsung suhu udara di dalam sungkup
mencegah kekeringan materi stek
berkisar antara 270C sampai 290C (Tabel 1).
Kondisi suhu ideal di dalam sungkup sebelum stek berakar karena pada
sangat diperlukan untuk memacu umumnya kandungan air pada materi
pertumbuhan akar dan tunas stek. Oleh stek relatif kecil. Menurut Mahlstede
Hartmann et al., (1990) dinyatakan selama dan Haber (1976), kelembaban udara
proses stek berlangsung maka kebutuhan optimal harus dijaga sekitar 90%
suhu udara optimal adalah 210C sampai selama inisiasi akar dan dapat
270C, dimana pada suhu optimal tersebut diturunkan sampai 75% sesudah taraf
akan terjadi stimulasi pembentukan dan tersebut. Berdasarkan dari syarat
pertumbuhan akar stek. Berdasarkan dari kelembaban udara tersebut maka
syarat suhu udara tersebut maka suhu
selama prosen penyetekan berlangsung
udara di dalam sungkup stek mendukung
pertumbuhan stek kopi robusta. kondisi kelembaban udara berada pada
kisaran optimal (Tabel 4.1).
Tabel 1. Kondisi Iklim Mikro Dalam Sungkup Stek
Bulan-2017 Suhu Udara (oC) Kelembaban Relatif Udara (%)

Meret 27,00 89,00

April 28,50 90,20

Mei 27,20 91,00

Juni 29,00 90,50

Pengaruh Konsentrasi IBA Terhadap merangsang pembentukan akar stek. Oleh


Panjang Akar Stek Kopi Robusta Veera raga vatha tham et al. (1983)
Pemberian IBA sebagai salah satu jenis dinyatakan bahwa pembentukan akar pada
auksin sintetis, mampu meningkatkan stek batang dipengaruhi aktifitas substansi
perakaran stek batang, bahkan IBA lebih pengatur tumbuh endogen, berbagai enzim
efektif dari pada jenis auksin sintetis lainnya serta substansi pengatur tumbuh
lainnya dalam meningkatkan pertumbuhan eksogen yang ditambahkan. Sementara itu
akar stek batang jika IBA tersebut oleh Rofiul dan Ari (2018) dinyatakan
diberikan dalam konsentrasi optimal pemberian auksin dari luar dengan
(Farida dan Nintya, 2007). Hal ini terlihat konsentrasi yang tepat mampu memacu
pada Tabel 2 dimana perlakuan IBA 150 pertumbuhan organ vegetatif tanaman
ppm sudah mampu secara nyata seperti tunas akar atau tunas daun,
meningkatkan panjang akar stek kopi jika dikarenakan auksin eksogen dapat
dibanding konsentrasi IBA 0 (kontrol), IBA menambah serta memacu aktivitas auksin
50 ppm, namun tidak berbeda nyata jika endogen yang sudah ada pada stek tersebut
dibandingkan perlakuan IBA 100 ppm, IBA sehingga dapat memacu tumbuhnya tunas
200 ppm, IBA 250 ppm dan IBA 300 ppm. pada setek lebih awal. Kondisi ini
Peningkatan konsentrasi IBA selanjutnya disebabkan auksin mampu meningkatkan
seperti 200 ppm, 250 pp dan 300 ppm hidrolisis cadangan nutrisi yang ada di
justru tidak mampu meningkatkan panjang batang dan daun (Abidin and Metali, 2015)
akar stek kopi robusta jika dibandingkan dan oleh Middleton et al. (1980) dinyatakan
dengan perlakuan IBA 150 ppm. auksin eksogen terbukti meningkatkan
Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan ketersediaan karbohidrat di lokasi
perlakuan IBA 150 ppm merupakan pengembangan akar, dimana hal ini
konsentrasi terbaik untuk peningkatan disebabkan oleh peranan auksin yang
pertambahan panjang akar stek kopi dapat secara langsung mengendalikan
robusta. mobilisasi karbohidrat dari daun ke
Auksin endogen maupun eksogen hipokotil dan akar. Adanya peningkatan
mempunyai kemampuan untuk mengatur karbohidrat maka sel akan mempunyai
pertumbuhan tanaman terutama untuk energi untuk membelah dan berdiferensiasi

244
Pujaningrum et al. AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian 8(2) Mei-Agustus 2020 120-128

sehingga pembentukan akar akan diferensiasi sel yang dipengaruhi beberapa


meningkat. faktor seperti substansi pengatur tumbuh,
Pengaruh Konsentrasi IBA Terhadap kesuburan media tanam, kelembaban
Kecepatan Tumbuh Akar Stek Kopi media tanam, rasio C/N stek (Kastono dkk.,
Robusta 2005). Penambahan zat pengatur tumbuh
Awal keberhasilan pertumbuhan stek pada konsentrasi yang tepat mampu
ditentukan dari pertumbuhan akar yang mempercepat tumbuhnya akar
muncul dari jaringan kalus yang terbentuk (Wuryaningsih dan Andryantoro, 1998).
pada bagian pelukaan stek. Tidak semua Berikut kecepatan tumbuh akar stek kopi
stek yang berkalus akan menghasilkan robusta karena pengaruh pemberian
akar, hal ini disebabkan kalus tersebut konsentrasi IBA.
harus mengalami pembesaran dan
Tabel 2. Pengaruh Konsentrasi IBA terhadap Panjang Akar Stek Kopi Robusta (cm)
Perlakuan Panjang Akar Stek Kopi (cm)

IBA 0 ppm 2,44 a

IBA 50 ppm 3,06 ab

IBA 100 ppm 5,13 abc

IBA 150 ppm 7,63 cd

IBA 200 ppm 10,06 d

IBA 250 ppm 6,56 bcd

IBA 300 ppm 5,13 abc

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata antar perlakuan pada uji
BNJ 5%.

Auksin dalam stek batang akan konsentrasi dibawah atau diatas


merangsang pembentukan akar (Rinesakse, konsentrasi optimal tidak akan
2005; Teale, 2006), sementara itu Marfin memberikan pengaruh nyata terhadap
(2005) menyatakan bahwa auksin berperan pertumbuhan akar. Bahkan oleh Rokhani
mengaktifkan enzim-enzim yang berperan dkk (2016) dinyatakan penggunaan IBA
dalam pembuatan komponen sel sehingga dengan konsentrasi tinggi (melebihi
begitu mulai terjadi pembelahan sel, maka konsentrasi optimal) akan menyebabkan
auksin akan merangsang pembentukan sel- melambatnya kecepatan tumbuh stek dan
sel dengan cepat. Pemberian IBA sebagai tingkat keberhasilan tumbuh stek menjadi
sumber auksin eksogen harus diberikan rendah.
pada konsentrasi optimal seperti yang
terlihat pada Tabel 3 yang menunjukkan Pengaruh Konsentrasi IBA terhadap
perlakuan IBA 150 ppm mampu Tinggi Tunas Stek Kopi Robusta
memberikan kecapatan tumbuh akar Tunas yang tumbuh pada stek
secara nyata lebih tinggi bila dibanding berhubungan dengan keberhasilan
perlakuan IBA 0 dan 50 ppm namun tidak pembentukan akar stek. Seperti yang
berbeda nyata bila dibandingkan dengan dinyatakan oleh Srivastava et al. (1986)
perlakukan IBA 100 ppm, 200 ppm, 250 bahwa tunas akan layu jika akar gagal
ppm dan 300 ppm. Kondisi ini terbentuk. Pada stek batang, terbentuknya
menunjukkan pemberian IBA 150 ppm tunas daun juga akan merangsang
adalah konsentrasi terbaik yang mampu pembentukan akar stek dikarenakan tunas
memberikan kecepatan tumbuh akar pada daun mampu menyediakan energi untuk
stek batang kopi robusta karena menstimulasi pertumbuhan akar. Wage
peningkatan konsentrasi berikutnya (2001) menyatakan untuk stek batang agar
menjadi 200 ppm hingga 300 ppm sudah mampu membentuk tunas dan akar baru,
tidak mampu memberikan kecepatan diperlukan sejumlah cahaya dan air yang
pembentukan akar lebih tinggi lagi. Hal ini tepat, karena keduanya diperlukan untuk
seperti yang dinyatakan oleh Wudianto fotosintesis. Hal ini merupakan alasan
(2005) bahwa pemberian IBA dengan daun stek dipotong ½ bagian. Oleh

245
Pujaningrum et al. AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian 8(2) Mei-Agustus 2020 120-128

Hartmann et al., (1990) dinyatakan menyediakan energi bagi stek batang untuk
keberadaan daun pada stek batang telah pembentukan akar.
terbukti merangsang inisiasi akar, karena
daun sebagai organ fotosintesis akan

Tabel 3. Pengaruh Konsentrasi IBA terhadap Kecepatan Tumbuh Akar Stek Kopi Robusta
Perlakuan Rata-Rata Kecepatan Tumbuh Akar (cm/minggu)

IBA 0 ppm 0,91 a

IBA 50 ppm 0,96 a

IBA 100 ppm 1,10 ab

IBA 150 ppm 1,25 b

IBA 200 ppm 1,30 b

IBA 250 ppm 1,16 ab

IBA 300 ppm 1,09 ab

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata antar perlakuan pada uji
BNJ 5%.

Secara alami stek batang telah aktif dan akhirnya pertumbuhan tunas
mengandung sejumlah auksin endogen dan menjadi lebih tinggi. Campbell et al. (2003)
penambahan auksin eksogen seperti IBA mengatakan bahwa auksin merupakan
akan meningkatkan kinerja auksin untuk hormon yang berfungsi sebagai
mempengaruhi pertumbuhan stek batang pemanjangan sel pada tunas muda yang
dalam pembentukan akar maupun tunas. sedang berkembang sehingga tunas akan
Pada Tabel 4 menunjukkan pemberian IBA terus memanjang hingga menjulang tinggi.
hingga konsentrasi 100 ppm telah mampu Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian
secara nyata meningkatkan tinggi tunas dari Yuliyanto dkk. (2015) bahwa
bila dibanding perlakuan IBA 0 (kontrol), pemberian IBA 100 ppm terhadap
50, 150, 200, 250, dan 300 ppm. Hal ini pertautan sambung samping tanaman
dikarenakan pada tunas (daun) telah srikaya memberikan pengaruh yang
terdapat auksin endogen dan penambahan berbeda nyata pada waktu muncul tunas.
IBA sebagai auksin eksogen dengan Pemberian IBA 100 ppm dapat
konsetrasi 100 ppm sudah mampu menginduksi subatansi pengatur tumbuh
meningkatkan kerja auksin di jaringan endogen seperti giberelin dan sitokinin.
meristem pada tunas batang tersebut
sehingga pembelahan sel menjadi lebih
Tabel 4. Pengaruh Konsentrasi IBA terhadap Tinggi Tunas Stek Kopi Robusta
Perlakuan Rata – Rata Tinggi Tunas (cm)
IBA 0 ppm 2,54 a
IBA 50 ppm 2,93 ab
IBA 100 ppm 3,46 b
IBA 150 ppm 2,68 a
IBA 200 ppm 2,50 a
IBA 250 ppm 2,48 a
IBA 300 ppm 2,40 a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata antar perlakuan pada uji
BNJ 5%.

246
Pujaningrum et al. AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian 8(2) Mei-Agustus 2020 120-128

Tabel 4 menunjukan tinggi tunas stek Pengaruh Konsentrasi IBA terhadap


kopi robusta mengalami penurunan dengan Kecepatan Tumbuh Tinggi Tunas Stek
tingginya pemberian konsentrasi IBA. Kopi Robusta
Kondisi ini seperti yang dinyatakan oleh Kecepatan tumbuh tunas stek kopi
Baul et al. (2010) bahwa konsentrasi IBA dipengaruhi oleh penambahan tinggi tunas
yang tinggi dapat bersifat racun bagi stek. per minggu pada stek. Pertumbuhan tinggi
Pertumbuhan dan morfogenesis tanaman
tunas terkonsentrasi pada bagian jaringan
berada di bawah kendali auksin yang
mampu mengoordinasikan perubahan meristem akibat dari pembelahan,
adaptif dalam pembelahan dan diferensiasi pembesaran dan diferensiasi sel
seluler. Pada konsentrasi yang optimal (Darmawan dan Baharsyah, 1983). Tabel 4
maka auksin mengendalikan beberapa menunjukkan pemberian IBA sebagai
aspek mendasar dari perkembangan sumber auksin eksogen mampu
tanaman, seperti ekspansi sel, pembelahan mempengaruhi kecepatan tumbuh tunas
sel, pembentukan pola, perkembangan
stek kopi robusta.
akar, dan dominasi apikal, dan juga respon
lingkungan seperti foto dan gravitropisme
(Prisca and Peter, 2005).

Tabel 5. Pengaruh Konsentrasi IBA terhadap Kecepatan Tumbuh Tunas Stek Kopi Robusta
Perlakuan Rata – Rata Kecepatan Tumbuh Tunas (cm/minggu)

IBA 0 ppm 1,79 a

IBA 50 ppm 2,14 ab

IBA 100 ppm 2,62 b

IBA 150 ppm 1,79 a

IBA 200 ppm 1,75 a

IBA 250 ppm 1,65 a

IBA 300 ppm 1,63 a

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata antar perlakuan pada uji
BNJ 5%.

Tabel 5 menunjukkan perlakuan IBA 100 endogen di meristem apikal dan IBA 100
ppm mampu memberikan kecepatan ppm (auksin eksogen) sudah mampu
tumbuh tunas yang nyata dan lebih tinggi menstimulir kecepatan tumbuh tunas.
dibandingkan perlakuan IBA 0 ppm, 150 Penambahan IBA yang lebih tinggi lagi
ppm, 250 ppm, dan 300 ppm namun tidak justru membuat total auksin pada stek
berbeda nyata bila dibandingkan perlakuan berlebih dan menyebabkan pertumbuhan
IBA 50 ppm. Berdasarkan Tabel 5 tunas terhambat. Hal tersebut sesuai
menunjukkan perlakuan IBA 100 ppm dengan pernyataan Kusumo (1984) bahwa
adalah konsentrasi IBA yang efektif konsentrasi auksin yang optimal akan
memberikan kecepatan tumbuh tunas pada mendorong pertumbuhan stek, sedangkan
stek batang kopi robusta. Hal ini juga konsentrasi auksin yang terlalu tinggi
sejalan dengan hasil penelitian Yuliyanto dapat menghambat pertumbuhan dan
dkk. (2015) bahwa pemberian IBA 100 ppm bahkan mematikan stek.
terhadap pertautan sambung samping
tanaman srikaya memberikan pengaruh Kesimpulan
yang berbeda nyata dengan menghasilkan Pemberian IBA mampu mempengaruhi
jumlah daun terbanyak dan tunas tertinggi pertumbuhan akar dan tunas stek batang
dibandingkan dengan konsentrasi 0, 50, kopi robusta. Adanya auksin endogen
150, dan 200 ppm. Keberadaan auksin

247
Pujaningrum et al. AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian 8(2) Mei-Agustus 2020 120-128

dalam stek batang maka pemberian IBA Celenza, J. L., Grisafi P. L., and Fink G.R.
100 ppm mampu meningkatkan tinggi 1995. A pathway for lateral root
tunas dan kecepatan tumbuh tunas stek formation in Arabidopsis thaliana.
batang kopi robusta, sedangkan pemberian Genes Dev., 9(17): 2131- 2142.
IBA 150 ppm mampu meningkatkan
panjang akar dan kecepatan tumbuh akar Contessa C., N. Valentini, R. Botta, 2011.
stek batang kopi robusta. Decreasing the concentration of IBA or
combination with etylen Inhibitors
Daftar Pustaka Improve bud retention in semi-
Abidin, N. and F. Metali. 2015. Effects of hardwood cutting of Hazenut cultivar
different types and concentrations of ‘Tonda Gentile delle Langhe’. Scientia
auxins on juvenile stem cuttings for Horticulturae, 131: 103-106.
propagation of potential medicinal
Dillenia suffruticosa (Griff. Ex Hook. F. Darmawan, J. dan J. Baharsyah. 1983.
and Thomson) Martelli Shrub.Research Dasar-Dasar Ilmu Fisiologi Tanaman.
Journal of Botany, 10 (3): 73-87. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Amilda Auri dan Petrus A. Dimara. 2016. Dodd, I. C., J. He, C. G. N. Turnbull, S. K.
Respon pertumbuhan stek Gyrinops Lee and C. Critchley. 2000. The
verstegii terhadap pemberian berbagai Influence of Supra-Optimal root-Zone
tingkat konsentrasi hormon IBA (Indole Temperature on Growth and Stomatal
Butyric Acid). Jurnal Silvikultur Tropika, Condusted in Capsicium annuum L. J.
06 (2):133-136. Expt. Bot. 51:239-248.

Alrasyid, H. dan Widiarti, A. 1990. Respons Farida Nur Hasanah , Nintya Setiari. 2007.
asal bahan stek sirih merah (Piper Pembentukan Akar pada Stek Batang
crocatum Ruiz And Pav.) terhadap Nilam (Pogostemon cablin Benth.)
konsentrasi Rootone F. Jurnal setelah direndam Iba (Indol Butyric
Penelitian, Fakultas Pertanian Acid) pada Konsentrasi
Universitas Mulawarman, Samarinda Berbeda.Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XV, No. 2. P:1-6
Baul, T. K., M. Mezbahuddin, M. M.
Hossain and M. Mohiuddin. 2010. Geiss, G., Gutierrez, L., and C. Bellini.
Vegetative propagation of Holarrhena 2009. Adventitious root formation: New
pubescens, a wild tropical medicinal Insights and Perspectives. Annu. Plant
plant: effect of indole-3-butyric acid Rev. 37: 127-156.
(IBA) on stem cuttings. For. Stud.
China, 12: 228-235. Hartmann, H. T., D. E. Kester, and F. T.
Davies.1990. Plant Propagation
Boyer, C. R., J. J. Griffin, B. M. Morales Principles And Practices. Prentice-Hall
and E. K. Blythe. 2013. Use of root- Inc. Englewood Cliff, New Jersey
promoting products for vegetative
propagation of nursery crops. Kansas Khan, F.U., Khan, G.S., Siddiqui, T., &
State University Agricultural Khan, S.H. 2012. Effect of indole
Experiment Station and Cooperative butyric acid (growth hormone) on
Extension Service: 1-4. possibility of raising Dalbergia sissoo
through branch cuttings.Journal of
Blythe, E. K., J. L. Sibley, K. M. Tilt and J. Pharmacy and Biological Science, 2(3):
M. Ruter. 2007. Methods of auxin 31-36.
application in cutting propagation: a
review of 70 years of scientific discovery Kusumo, S. 1984. Zat Pengatur Tumbuh
and commercial practice. Environment Tanaman. CV Yasaguna, Jakarta.
Horticulture, 25: 166-185.
Kastono, D., H. Sawitri, dan Siswandono.
Campbell, Neil A., and Jane B. Reece. 2003. 2005. Pengaruh nomor ruas stek dan
Biologi. Jilid 2 edisi kelima. PT. Gelora dosis pupuk urea terhadap
Aksara Pratama, Erlangga, Jakarta. pertumbuhan dan hasil kumis kucing.
Ilmu Pertanian, 12(1): 56-64.

248
Pujaningrum et al. AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian 8(2) Mei-Agustus 2020 120-128

Mahfuds, Isnaini, H. Moko, 2006. Pengaruh klon kopi robusta (Coffea canephora).
zat pengatur tumbuh dan media tanam Biofarm, 14(2): 71-81.
terhadap pertumbuhan stek Merbau.
Jurnal Penelitian Kehutanan, 3(1): 25- Srivastava, P. B. L., W. K. Mahussin, Y.
34. Mahmood and E. Juin. 1986.
Vegetative propagation of dipterocarps.
Mahlstede, J.P. dan T.L.E.S. Haber. 1976. Occasional Paper, Faculty of Forestry,
Plant Propagation. Jhon Wiley and Universiti Pertanian Malaysia: 1-34.
Sons Inc. New York. 413p.
Sumirat, U., Yuliasmara, F. and Priyono.
Marfin, 2005. Pengaruh Auksin Terhadap 2013. Analysis of cutting growth
Pertumbuhan. Mina Raharja, Bandung. characteristics in Robusta coffee
Middleton, W., B. C. Jarvis and A. Booth. (Coffea canephora Pierre.). Pelita
1980. The role of leaves in auxin and Perkebunan, 29(3):159-173.
boron-dependent rooting of stem
cuttings of Phaseolus aureus roxb. New Suryo Hardiwinoto, Rixa Riyanti, Widiyatno,
Phytol., 84: 251-259. Adriana, Widaryanti Wahyu Winarni,
Handojo Hadi Nurjanto, dan Eko Priyo.
Muswita. 2011. Pengaruh Konsentrasi 2016.Percepatan kemampuan berakar
Bawang Merah (Alium cepa L.) dan perkembangan akar stek
Terhadap Pertumbuhan Setek Gaharu pucukShorea platycladosmelalui
(Aquilaria Malaccencis Oken). Jurnal aplikasi zat pengatur tumbuh IBA.
Penelitian Universitas Jambi Seri Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan.
Sains. 10(2): 63-70

Negi, S., Sukumar, P., Liu, X., Cohen, J.D., Teale, William D., 2006, Auxin in action:
Muday, G.K. 2010. Genetic dissection signalling, transport and the control of
of the role of ethylene in regulating plant growth and development.
auxin-dependent lateral and International Journal of Experimental
adventitious root formation in tomato. Botany, Freiburg, Germany.
Plant Journal 6: 3-15
Veeraragavathatham, D., V. N. M. Rao and
Prisca, Campanoni and Peter, Nick. 2005. K.N. Shanmugavelu. 1983. Enzyme
Auxin-dependent cell division and cell inactivity as a limiting factor in the
elongation. 1-naphthaleneacetic acid rooting phenomenon of Jasminum
and 2,4-dichlorophenoxyacetic acid auriculatum Vahl. Cv. Parimullai.Plant
activate different pathways. Plant Physiol., 26: 108-111
Physiol., 137(3): 939–948.
Wage, E. G. 2001. Propagating Herbaceous
Rinesakse, 2005. Manfaat Zat Pengatur Plants From Cuttings. Pacific
Tumbuh. Nuansa Graha, Jakarta. Northwest Extension Publications,
Malaysia: 6.
Rokhani, I.P., Waluyo, S., dan N.P.
Erdiansyah. 2016. Pertumbuhan stek Wudianto, R. 1996. Membuat Stek,
kopi liberika (Coffea liberica W. Bull Ex. Cangkok Dan Okulasi. Penebar
Hier) pada tiga bahan stek dan empat Swadaya, Jakarta.
konsentrasi IBA. Jurnal Vegetalika 5(2):
28-48. Wuryaningsih, S dan Andryantoro, S. 1998.
Pertumbuhan stek melati berbuku satu
Roch Widaningsih, Anna Astrid Susanti, dan dua pada beberapa macam media.
Akbar, I Ketut Kariyasa, Suyati. 2020. Agri Journal. 5(1-2):32-41.
Buku Outlook Perkebunan Kopi. Pusat
Data dan Informasi Pertanian. Sekjen Yulianto, A. G., E. Setiawan dan K. Badami.
Kementerian. Pertanian 2015. Efek pemberian IBA terhadap
pertautan sambung samping tanaman
Rofiul, A. dan Ari, H. 2018. Pengaruh Srikaya. Agrovigor,8(2): 51-56.
macam zat pengatur tumbuh alami
terhadap pertumbuhan stek beberapa

249

Anda mungkin juga menyukai