Anda di halaman 1dari 8

47

PLANTROPICA Journal of Agricultural Science. 2017. 2(1): 47-54

KEBERHASILAN PERTUMBUHAN STEK GERANIUM (Pelargonium sp)


PADA APLIKASI 2 JENIS MEDIA DAN ZAT PENGATUR TUMBUH

THE SUCCESSFUL OF GROWING CUTTING GERANIUM (Pelargonium sp)


ON THE APPLICATION 2 TYPES OF MEDIA AND PLANT GROWTH
REGULATOR

Pratama Wahyu Hidayat*), Medha Baskara dan Sitawati

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya


Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia
*)
E-mail: pratamawahyuh@gmail.com

ABSTRAK penggunaan media pasir yang tidak diberi


zat pengatur tumbuh.
Tanaman Geranium (Pelargonium sp)
merupakan tanaman hias pot yang memiliki Kata kunci: Geranium, Stek Batang, Media,
bunga yang beraneka warna dan biasa di Zat Pengatur Tumbuh
perbanyak dengan cara stek. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan ABSTRACT
mendapatkan jenis media dan zat pengatur
tumbuh yang memberikan keberhasilan Geranium (Pelargonium sp) is an
pertumbuhan yang optimal perbanyakan ornamental plant flower pot that has a
stek tanaman Geranium. Penelitian ini colorful and unusual in multiple by cuttings.
dilaksanakan pada bulan Maret 2016 This study aims to identify and get the kind
sampai Juni 2016 di Eco Green Park, Jalan of media and plant growth regulator that
Oro-oro Ombo, No. 9A, Kota Batu, dengan provides optimal growth success
menggunakan metode Rancangan Acak propagation Geranium cuttings plant. This
Kelompok (RAK). Data dianalisis research was conducted in March 2016 to
menggunakan analisis ragam (ANOVA), June 2016 in Eco Green Park, Jalan Oro-
apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan Oro Ombo, No. 9A, Kota Batu. This
dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) research uses a randomized block design
pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian (RAK). Data were analyzed using analysis
menunjukkan bahwa penggunaan media of variance (ANOVA), when there is a real
pasir dan Rootone-F mampu meningkatkan effect followed by a further test LSD (Least
persentase keberhasilan tumbuh sebesar Significant Difference) at the 5%
47,5%, jumlah daun sebesar 83,1% pada significance level. The results showed that
umur 86 hst dan luas daun meningkat the use of sand and Rootone media-F is
34,78% dibandingkan perlakuan media able to increase the percentage of success
pasir tanpa zat pengatur tumbuh. Aplikasi grew by 47.5%, the number of leaves by
media pasir dengan penambahan zat 83.1% at age 86 hst and leaf area increased
pengatur tumbuh air kelapa mampu by 34.78% compared to the treatment of
mempercepat saat munculnya tunas 5 hst sand media without growth regulators. Sand
serta meningkatkan panjang tanaman media applications with the addition of
23,43% pada umur 86 hst, jumlah akar growth regulators coconut water is able to
37,83%, panjang akar 47,23%, bobot kering accelerate the emerging of shoot 5 hst and
total akar per tanaman 33,33%, bobot increase the length of the plant 23.43% at
kering total tunas per tanaman 87,5% dan 86 days after planting, the numbers of roots
rasio Shoot/Root 55,99% dibanding 37.83%, 47.23% the length of root, total dry
weight of roots per plant 33.33%, total dry
48

Pratama Wahyu Hidayat, et al.: Keberhasilan Pertumbuhan Stek Geranium (Pelargonium sp)...

weight of shoots per plant 87.5% and the digunakan ialah air kelapa dan zat pengatur
ratio of shoot / root 55.99% compared to the tumbuh sintetis yang dapat digunakan ialah
use of sand media that were not given Rootone-F. Oleh sebab itu maka dilakukan
growth regulators. penelitian mengenai pengaplikasian media
tanam dan zat pengatur tumbuh terhadap
Keywords: Geranium, Cutting Stem, Media, keberhasilan stek batang tanaman
Plant Growth Regulator Geranium (Pelargonium sp ).

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

Tanaman Geranium ialah tanaman Penelitian dilaksanakan di Eco Green


yang memiliki banyak fungsi. Selain Park, Jalan Oro-oro Ombo, No. 9A, Kota
digunakan untuk bahan dasar obat pengusir Batu, dengan suhu rata-rata harian 230C–
nyamuk, tanaman ini juga dimanfaatkan 290C dengan kelembapan udara sekitar 75-
nilai estetikanya yaitu sebagai tanaman hias 98% dan curah hujan rata-rata 875-3000
jenis gantung. Geranium memiliki bunga mm per tahun. Secara astronomis Kota
yang indah dengan beraneka macam Batu terletak pada posisi 112°17’10,90″ –
warna, namun di Indonesia masih sedikit 122°57’11″ Bujur Timur dan 7°44’55,11″ –
orang yang membudidayakannya karena 8°26’35,45 Lintang Selatan. Penelitian telah
syarat tumbuh dari tanaman ini masih dilaksanakan pada bulan Maret–Juni 2016.
tergolong kurang sesuai sehingga Alat yang digunakan dalam penelitian
membutuhkan tempat yang harus ini meliputi polybag, nampan plastik,
memenuhi dari tempat yang dibutuhkan. penggaris, botol plastik ukuran 150 ml,
Tanaman ini umumnya diperbanyak dengan gelas ukur, ember plastik, papan label,
cara stek batang, selain itu juga dapat kamera digital, timbangan analitik, pisau
diperbanyak menggunakan biji, namun stek, leaf area meter (LAM), dan oven.
perbanyakan tanaman Geranium dengan Bahan yang digunakan adalah batang
menggunakan stek batang lebih cepat tanaman Geranium berukuran ±15 cm dan
dalam pertumbuhannya dan banyak memiliki ruas 3, Rootone-F, air kelapa muda
digunakan (Meyers, 2006). Keberhasilan 20%, media tanam savana, pasir, dan
stek batang Geranium masih tergolong furadan 3G.
rendah yaitu kurang dari 50 % apabila tanpa Penelitian ini menggunakan
adanya faktor pendukung dari luar. Faktor Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
pendukung dari luar dapat berasal dari 6 perlakuan ialah jenis media tanam dan zat
media tanam yang digunakan dan pengatur tumbuh yang diulang sebanyak 4
penambahan zat pengatur tumbuh kali. Media tanam yang digunakan savana
Media tanam yang umum digunakan dan pasir. Zat pengatur tumbuh yang
untuk media penyetekan ialah tanah. digunakan air kelapa dan Rootone-F.
Namun, dewasa ini penggunaan media Keenam perlakuan tersebut ialah:
tanah sebagai media tanam sudah mulai P1 : Savana
digantikan dengan media tanam lain yang P2 : Pasir
mudah diperoleh. Media pasir merupakan P3 : Savana + Air Kelapa 20%
media anorganik yang sering digunakan P4 : Pasir + Air Kelapa 20%
sebagai media tanam alternatif untuk P5 : Savana + Rootone-F
menggantikan fungsi tanah. Media lain P6 : Pasir + Rootone-F
seperti savana sudah mulai banyak Pengamatan non destruktif dilakukan
digunakan karena dianggap lebih praktis setiap 14 hari sekali dimulai pada 30 hst
dan mampu menjaga kelembapan media. sampai dengan 86 hst dan non destruktif
Penggunaan zat pengatur tumbuh juga dilakukan pada umur 90 hst. Pengamatan
diperlukan untuk mendukung keberhasilan non destruktif menggunakan 3 sampel yang
stek. Jenis zat pengatur tumbuh ada 2 dilakukan 14 hari sekali, sedangkan
macam yaitu alami dan sintetis. Zat pengamatan destruktif dilakukan pada umur
pengatur tumbuh alami yang dapat 90 hst dengan mengambil 3 sampel
49

Pratama Wahyu Hidayat, et al.: Keberhasilan Pertumbuhan Stek Geranium (Pelargonium sp)...

tanaman. Parameter pengamatan non hasil persentase terendah, yaitu sebesar 40


destruktif yang diamati ialah persentase %. Penanaman dengan menggunakan
keberhasilan tumbuh (%), panjang media pasir dengan penambahan Rootone-
tanaman, saat muncul tunas, jumlah daun F memberikan hasil tertinggi sebesar, 90 %.
dan jumlah tunas, sedangkan parameter Pemilihan media dan jenis zat pengatur
destruktif yang diamati ialah jumlah akar, tumbuh merupakan salah satu indikator
panjang akar, Bobot Kering akar, Bobot agar keberhasilan stek mendapatkan hasil
Kering tunas, luas daun dan rasio yang tinggi. Penggunaan media savana
Shoot/Root. Data dianalisis dengan analisis merupakan salah satu alternatif dalam
ragam (ANOVA). Jika perlakuan perbanyakan vegetatif tanaman dengan
menunjukkan pengaruh yang nyata cara stek. Namun dalam hal ini tanaman
terhadap hasil variabel pengamatan, maka perlu adaptasi dengan penggunaan media
dilakukan analisis uji lanjut BNT (Beda baru yang terbatas akan ketersediaan akar
Nyata Terkecil) pada taraf nyata 5%. untuk menempati ruang atau melekat pada
media utuk mencari nutrisi. Hal ini juga di
HASIL DAN PEMBAHASAN sampaikan oleh Subiakto dan Sakai (2007),
media stek merupakan unsur yang dapat
Persentase Keberhasilan Tumbuh (%) menetukan persentase keberhasilan
Hasil analisis ragam (Tabel 1) tumbuh, pembentukan akar, dan tunas,
menunjukan bahwa perlakuan yang maka dari itu pemilihan media stek harus
diberikan berpengaruh nyata terhadap didasari memperhatikan kararakteristik
parameter persentase keberhasilan tumbuh media. Kegagalan stek juga dipengaruhi
(%). penggunaan media savana yang tidak faktor usia bahan stek.
diberi zat pengatur tumbuh memberikan

Tabel 1 Persentase Keberhasilan Tumbuh (%) Akibat Perlakuan Media dan Zat Pengatur
Tumbuh
persentase (%) pada umur (HST)
Perlakuan
30 44 58 72 86
Savana 30,0 a 32,5 a 35,0 a 37,5 a 40,0 a
Pasir 32,5 ab 35,0 ab 37,5 ab 40,0 ab 42,5 a
Savana + air kelapa 42,5 bc 50,0 bc 52,5 bc 55,0 bc 60,0 b
Pasir + air kelapa 57,5 d 62,5 cd 65,0 cd 67,5 cd 77,5 cd
Savana + rotoone-F 45,0 c 60,0 cd 62,5 c 65,0 c 67,5 bc
Pasir + Rootone-F 72,5 e 75,0 e 77,5 d 82,5 d 90,0 d
BNT 5% 12,3 16,56 17,45 16,56 15,46
Keterangan: angka-angka yang didampingi huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan
berbeda nyata pada uji BNT 5% pada taraf kesalahan 5%; hst: hari setelah tumbuh.

Tabel 2 Saat Muncul Tunas (hst) Akibat Perlakuan Media dan Zat Pengatur Tumbuh
Perlakuan Saat Muncul Tunas
Savana 21,25 e
Pasir 17,91 d
Savana + air kelapa 15,00 bc
Pasir + air kelapa 13,08 a
Savana + rotoone-F 15,75 c
Pasir + Rootone-F 13,83 ab
BNT 5% 1,48
Keterangan: angka-angka yang didampingi huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan
berbeda nyata pada uji BNT 5% pada taraf kesalahan 5%; hst: hari setelah tumbuh.
50

Pratama Wahyu Hidayat, et al.: Keberhasilan Pertumbuhan Stek Geranium (Pelargonium sp)...

Hal ini sependapat dengan Supriyanto dan akan meresap pada bahan tanam Pada
Prakasa (2011) bahwa kegagalan stek proses imbibisi kandungan zat seperti
batang untuk hidup disebabkan oleh faktor sitokinin yang berada pada air kelapa
usia bahan tanam dan defisiensi karbohidrat menginduksi aktivitas enzim sehingga
yang disebabkan tidak berjalannya proses proses pemunculan tunas mulai berjalan.
fotosintesis karena daun yang rontok. Menurut Mahadi, (2011) kandungan
sitokinin sebagai pemacu pembelahan sel
Saat Muncul Tunas (hst) dalam jaringan meristematik dan
Hasil analisis ragam (Tabel 2) merangsang diferensiasi sel-sel yang
menunjukan bahwa perlakuan yang dihasilkan dalam meristem. Penggunaan
diberikan berpengaruh nyata terhadap media pasir lebih baik dibandingkan dengan
parameter saat muncul tunas (hst). Pada savana dikarenakan media pasir memiliki
hasil penelitian ini penggunaan media pasir porositas yang baik dan darinase yang baik.
yang diberi air kelapa dalam memunculkan Menurut Prayugo, (2007) menyebutkan
tunas memiliki hasil yang paling cepat 5 hst bahwa media tanam yang baik harus
dari media pasir yang tidak diberi zat memiliki persyaratan-persyaratan sebagai
pengatur tumbuh. Pemilihan media yang tempat berpijak tanaman,
tepat dengan pemberian zat pengatur
tumbuh air kelapa maupun Rootone-F Panjang Tanaman
sangat berpengaruh terhadap saat awal Hasil analisis ragam (Tabel 3)
muncul tunas dimana, hal tersebut menunjukan bahwa perlakuan yang
berkaitan dengan proses imbibisi. diberikan berpengaruh nyata terhadap
Kandungan auksin yang berada pada zat parameter saat muncul tunas (hst).
pengatur tumbuh air kelapa dan Rootone-F

Tabel 3 Panjang tanaman Akibat Perlakuan Media dan Zat Pengatur Tumbuh
Panjang Tanaman (cm) pada umur (HST)
Perlakuan
30 44 58 72 86
Savana 8,70 a 9,25 a 10,75 a 11,37 a 13,66 a
Pasir 9,00 ab 10,00 ab 11,41 ab 13,25 b 15,32 ab
Savana + air kelapa 9,16 ab 10,08 ab 12,37 abc 13,45 bc 15,04 ab
Pasir + air kelapa 11,16 c 12,00 c 14,12 c 16,25 d 18,91 c
Savana + rotoone-F 9,25 ab 10,16 ab 12,83 abc 14,04 bc 17,08 bc
Pasir + Rootone-F 10,45 bc 11,29 bc 13,04 bc 15,08 cd 17,95 c
BNT 5% 1,5 1,65 2,09 1,65 2,27
Keterangan: angka-angka yang didampingi huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan
berbeda nyata pada uji BNT 5% pada taraf kesalahan 5% ; hst: hari setelah tumbuh.

Tabel 4 Jumlah daun Akibat Perlakuan Media dan Zat Pengatur Tumbuh
Jumlah daun (helai) pada umur (HST)
Perlakuan
30 44 58 72 86
Savana 1,66 a 2,08 a 2,5 a 2,75 a 1,83 a
Pasir 1,83 a 2,75 abc 3,16 ab 3,00 ab 3,91 bc
Savana + air kelapa 2,16 ab 2,25 ab 3,08 ab 3,33 ab 3,83 b
Pasir + air kelapa 3,00 cd 3,33 bc 4,00 cd 4,33 bc 6,25 de
Savana + rotoone-F 2,5 bc 2,83 abc 3,66 bc 3,75 abc 5,16 cd
Pasir + Rootone-F 3,5 d 3,83 c 4,58 d 4,75 c 7,16 e
BNT 5% 0,65 1,09 0,77 1,36 1,32
Keterangan: angka-angka yang didampingi huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan
berbeda nyata pada uji BNT 5% pada taraf kesalahan 5% ; hst: hari setelah tumbuh.
51

Pratama Wahyu Hidayat, et al.: Keberhasilan Pertumbuhan Stek Geranium (Pelargonium sp)...

Pada hasil penelitian ini penggunaan media tumbuh. Penggunaan media savana
pasir yang diberi air kelapa menunjukan dengan pemberian Rootone-F secara nyata
pengaruh nyata mampu meningkatkan lebih baik dibanding dengan media savana
dalam penambahan panjang tanaman dengan pemberian air kelapa dan media
23,43% dari media pasir tidak diberi zat savana yang tidak diberi zat pengatur
pengatur tumbuh. tumbuh. Penggunaan media savana dalam
penelitian ini kurang baik dalam
Jumlah Daun meningkatkan jumlah akar dikarenakan
Hasil analisis ragam (Tabel 4) pada media savana yang pori-pori terlalu
menunjukan bahwa perlakuan yang rapat dan volume media yang terlalu kecil
diberikan berpengaruh nyata terhadap sehingga akar tidak tumbbuh secara optimal
parameter jumlah daun. Hasil penelitian ini dan menyebabkan pertumbuhan terhambat.
menunjukan penggunaan media media Pembentukan akar dipengaruhi oleh
pasir dengan penambahan Rootone-F keseimbangan kandungan sitokinin dan
mampu meningkatkan jumlah daun tetapi auksin. Pemberian zat pengatur tumbuh air
tidak berbeda nyata dengan penggunaan kelapa cenderung memperlihatkan akar
media pasir yang diberi air kelapa. Pada lebih panjang dan jumlah akar terbanyak
pengamatan 72 hst penggunaan media Hal ini diduga karena sitokinin dan auksin
savana yang diberi Rootone-F memiliki hasil yang dibutuhkan untuk pemanjangan akar
yang tidak berebeda nyata dengan media dan jumlah akar memiliki respon yang baik
pasir yang diberi Rootone-F. Media savana pada pemberian air kelapa. Apabila jumlah
tanpa diberi zat pengatur tumbuh memiliki akar yang terbentuk banyak, maka
hasil terendah dalam meningkatkan jumlah kemampuan akar untuk menyerap unsur
daun stek batang Geranium. Penggunaan hara juga semakin tinggi dan proses
media pasir lebih baik dalam hasil dari fotosintesis berjalan baik sehingga fotosintat
jumlah daun dikarenakan dalam media pasir yang dihasilkan dan dialokasikan keseluruh
mengandung unsur hara phospor, kalium, bagian tanaman termasuk untuk
kalsium, Fe2O3, dan MgO. Kalium berperan pertumbuhan akar juga meningkat sehingga
penting dalam transpor fotosintat (pada meningkatkan jumlah dan volume akar
proses phloem loading) ke bagian sink (Fodhil, 2012).
tanaman (Krishna, 2002). Semakin banyak
tunas yang memperoleh hara maka Panjang Akar
pertumbuhan dan perkembangan tunas- Hasil analisis ragam (Tabel 5)
tunas akan semakin cepat diikuti dengan menunjukan bahwa perlakuan yang
meningkatnya jumlah daun. Menurut diberikan berpengaruh nyata terhadap
Darliana (2006) pemberian ZPT Rootone-F parameter panjang akar. Hasil penelitian ini
pada konsentrasi 100 mg/ml air telah menunjukan penggunaan media pasir
memadai untuk pertumbuhan jumlah daun mampu meningkatkan 47,23% dari media
per tanaman. Peningkatan jumlah daun per pasir tanpa diberi zat pengatur tumbuh.
tanaman berhubungan dengan aktivitas Penggunaan media savana dengan
pembelahan sel tanaman yang mengalami pemberian Rootone-F secara nyata lebih
peningkatan sebagai akibat pemberi auksin baik dibanding dengan media savana
pada konsentrasi yang tepat. dengan pemberian air kelapa dan media
savana yang tidak diberi zat pengatur
Jumlah Akar tumbuh. Panjang akar erat kaitannya
Hasil analisis ragam (Tabel 5) dengan jumlah akar yang terbentuk. Hal ini
menunjukan bahwa perlakuan yang juga diperkuat oleh Taghvaei, Sadeghi, dan
diberikan berpengaruh nyata terhadap Miri (2012) Interaksi antara media dan
parameter jumlah akar. Hasil penelitian ini auksin dapat mempengaruhi respon
menunjukan penggunaan media pasir yang perakaran stek Caparis spinosa L karena
diberi dengan air kelapa mampu peningkatan serapan air dapat
meningkatkan 37,83% dari penggunaan meningkatkan penyerapan auksin.
media pasir tanpa diberi zat pengatur
52

Pratama Wahyu Hidayat, et al.: Keberhasilan Pertumbuhan Stek Geranium (Pelargonium sp)...

Tabel 5 Jumlah Akar, Panjang Akar, dan Luas Daun pada Pengamatan Komponen Hasil

Perlakuan Komponen Hasil


Jumlah akar Panjang akar (cm) Luas daun (cm2)
Savana 8,08 a 4,20 a 26,38 a
Pasir 14,75 b 18,08 bc 81,48 bc
Savana + air kelapa 9,16 a 4,45 a 33,85 a
Pasir + air kelapa 20,33 c 26,62 d 99,72 c
Savana + rotoone-F 11,00 ab 10,79 ab 51,33 ab
Pasir + Rootone-F 15,50 bc 24,54 cd 109,82 c
BNT 5% 5,34 7,80 34,79
Keterangan: Angka-angka yang didampingi huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan
berbeda nyata pada uji BNT 5% pada taraf kesalahan 5% ; hst: hari setelah tumbuh.

Gambar 1 Kenampakan fisik panjang tanaman, panjang akar dan jumlah akar ( P1: savana, P2: pasir,
P3:.savana + air kelapa, P4: pasir + air kelapa, P5: savana + Rootone-F, dan P6: pasir +
Rootone-F).

Luas Daun Sukaya (2010) daun merupakan organ


Hasil analisis ragam (Tabel 5) produsen fotosintat utama dimana hasil
menunjukan bahwa perlakuan yang fotosintat utama digunakan untuk
diberikan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
parameter luas daun. Hasil penelitian ini
menunjukan penggunaan media pasir yang Bobot Kering Akar
diberi Rootone-F secara mampu Hasil analisis ragam (Tabel 6)
meningkatkan luas daun 83,1% menunjukan bahwa perlakuan yang
dibandingkan dengan media pasir tanpa zat diberikan berpengaruh nyata terhadap
pengatur tumbuh. Pada perlakuan media parameter bobot kering akar. Hasil
savana dengan penambahan Rootone-F penelitian ini menunjukan penggunaan
memiiki hasil daun yang lebar dibandingkan media pasir yang diberi dengan air kelapa
dengan perlakuan media savana tanpa secara nyata mampu meningkatkan yaitu
diberi zat pengatur tumbuh maupun diberi 33,33% dari media pasir tanpa zat pengatur
air kelapa. Pertambahan daun pada stek tumbuh. Penggunaan media savana
Geranium terjadi seiring pertambahan umur dengan pemberian Rootone-F secara nyata
tanaman. Hal tersebut menunjukkan lebih baik dibanding dengan media savana
terjadinya p roses fotosintesis yang semakin dengan pemberian air kelapa dan media
meningkat karena adanya perubahan savana yang tidak diberi zat pengatur
jumlah daun dan ukurannya. Hal ini tumbuh. Ketersediaan ruang pada media
didukung dengan penelitian Budianto dkk, serta porsitas yang ada sangat berpengaruh
(2013) penggunaan media pasir : tanah: dalam pertumbuhan akar. Pemilihan medi
kompos dengan penambahan Rootone-F yang tepa akan mempermudah akar
memeperoleh hasil yang baik dalam hasil melakukan penetrasi untuk tumbuh
luas daun. Menurut Rahayu, Sakya dan memanjang. Sehingga aplikasi media serta
53

Pratama Wahyu Hidayat, et al.: Keberhasilan Pertumbuhan Stek Geranium (Pelargonium sp)...

penambahan zat pengatur tumbuh diberikan berpengaruh nyata terhadap


mempengaruhi dari pertumbuhan akar. parameter rasio Shoot/Root. Hasil penelitian
Apabila pertumbuhan akar baik maka berat ini menunjukan penggunaan media pasir
stabil atau bobot kering akar akan dengan pemberian air kelapa mampu
mendapatkan hasil yang baik. meningkatkan 55,99% dari media pasir tnpa
zat pengatur tumbuh. Penggunaan media
Bobot Kering Tunas pasir yang tidak diberi zat pengatur tumbuh
Hasil analisis ragam (Tabel 6) dan media savana yang diberi air kelapa
menunjukan bahwa perlakuan yang maupun Rootone-F memiliki hasil yang
diberikan berpengaruh nyata terhadap tidak berbeda nyata. Perlakun media
parameter bobot kering tunas. Hasil savana yang tidak diberi zat pengatur
penelitian ini menunjukan penggunaan tumbuh memperoleh hasil terendah yaitu,
media pasir yang diberi air kelap memiliki 1,79. Dalam parameter rasio Shoot/Root
hasil yang nyata meningkatkan bobot kering disini setiap penambahan 1 g bobot kering
tunas yaitu, 87,5% dari media pasir tanpa akar akan meningkatkan hasil yang
zat pengatur tumbuh. Pada perlakuan diperoleh dari rasio tunas/akar dari bobot
media savana yang diberi Rootone-F lebih kering tunas per tanaman. Rasio
baik dibandingkan dengan media savana Shoot/Root merupakan gambaran pola
yang diberi air kelapa maupun yang tidak pendistribusian porsi asimilasi antara tajuk
diberi zat pengatur tumbuh. Peran zat dan akar tanaman. Sehingga jika rasio
pengatur tumbuh yang terdapat di air kelapa Shoot/Root tinggi proses pembentukan akar
yaitu sitokinin dan auksin yang menjadi akan berjalan dengan baik. Hal ini jua
substansi pertumbuhan untuk pembentukan sependapat dengan Pamungkas, Darmanti
dan perkembangan akar mampu dan Raharjo (2009) mengatakan jika bahan
menjalankan perannya dengan optimal stek memiliki rasio Shoot/Root tinggi akan
sehingga dalam pentransferan nutrisi yang lebih mudah dan lebih cepat dalam
diserap akar berjalan dengan baik untuk pembentukan akar dan justru sebaliknya
pemebentukan tunas (Khair, meizal, dan jika rasio rendah maka inisiasi akar juga
hamdani. 2013). Hasil penelitian Djamhuri akan terhambat walaupun kandungan
(2011), pemberian air kelapa pada setek karbohidrat pada stek tinggi, karena unsur
pucuk meranti tembaga (Shorea leprosula) N berkorelasi negatif dengan proses
ternyata dapat meningkatkan persentase perakaran pada stek. Kenampakan fisik
hidup, bertunas, berakar, bobot kering akar panjang akar dan jumlah akar dari masing-
dan bobot kering tunas. masing media savana dan pasir yang tidak
diberi zat pengatur tumbuh maupun diberi
Rasio Shoot/Root air kelapa atau Rootone-F.
Hasil analisis ragam (Tabel 6)
menunjukan bahwa perlakuan yang

Tabel 6 Bobot Kering Akar, Bobot Kering Tunas, dan Rasio Shoot/Root pada Pengamatan
Komponen Hasil
Komponen Hasil
Perlakuan
BK Akar/tanaman BK Tunas/ tanaman Rasio Shoot/Root
Savana 0,02 a 0,09 a 1,79 a
Pasir 0,06 c 0,16 ab 4,09 b
Savana + air kelapa 0,03 ab 0,14 a 4,26 b
Pasir + air kelapa 0,08 d 0,30 d 6,38 c
Savana + rotoone-F 0,04 b 0,22 bc 4,50 b
Pasir + Rootone-F 0,07 cd 0,27 cd 5,16 bc
BNT 5% 17,38 6,94 1,85
Keterangan: Angka-angka yang didampingi huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan
berbeda nyata pada uji BNT 5% pada taraf kesalahan 5% ; hst: hari setelah tumbuh.
54

Pratama Wahyu Hidayat, et al.: Keberhasilan Pertumbuhan Stek Geranium (Pelargonium sp)...

KESIMPULAN Krishna, K. R. 2002. Potassium in Soil and


Its Influence on Crop Growth and
Aplikasi media pasir dengan Yield. In: K. R. Krishna (Ed.). Soil
penambahan zat pengatur tumbuh Fertility and Crop Production. Science
Rootone-F mampu meningkatkan Publishers Inc. USA. 5(11): 141-153
persentase keberhasilan tumbuh sebesar Mahadi, I. 2011. Pematahan Dormansi Biji
47,5%, jumlah daun sebesar 83,1% pada Kenerak (Goniothalamus umbrosusu)
umur 86 hst dan luas daun meningkat Menggunakan Hormon 2,4 D dan
34,78% dan Aplikasi media pasir dengan BAP Secara Mikropropagasi. J. Sagu.
penambahan zat pengatur tumbuh air FKIP Universitas Riau 10 (1): 20-23.
kelapa mampu mempercepat saat Melisa, A. O. 2011. Sitokinin Dalam Jumlah
munculnya tunas 5 hst serta meningkatkan Yang Tinggi Dari Pada Auksin Akan
panjang tanaman 23,43% pada umur 86 Mempercepat Proses Induksi Tunas.
hst, jumlah akar 37,83%, panjang akar Nusantara bioscience. Universitas
47,23%, bobot kering total akar per Sebelas maret. Surakarta 13 (7): 14-
tanaman 33,33%, bobot kering total tunas 16
per tanaman 87,5% dan rasio shoot/root Meyers, Michele. 2006. Pelargonium sp
55,99% dibanding penggunaan media pasir An Herb Society of America Guide.
yang tidak diberi zat pengatur tumbuh. The Herb Society of America 9019
Kirtland Chardon Rd. Kirtland, Ohio.
DAFTAR PUSTAKA Pamungkas, F.T., S. Darmanti, dan B.
Raharjo. 2009. Pengaruh Konsentrasi
Budianto, M.I, A. Arsyadmunir, dan Dan Lama Perendaman Dalam
Suhartono. 2013. Pertumbuhan Stek Supernatan Kultur Bacillus Sp.2
Cabe Jamu (Piper Retrofractum. Ducc-Br-K1.3 Terhadap Pertumbuhan
Vahl) Pada Berbagai Campuran Stek Horisontal Batang Jarak Pagar
Media Tanam Dan Konsentrasi Zat (Jatropha Curcas L.). J. Sains & Mat.
Pengatur Tumbuh Rootone-F. Universitas Diponegoro. 17 (3): 131-
Agrivigor. 6 (2):110-112. 140
Darliana, I. 2006. Pengaruh Konsentrasi Prayugo, S. 2007. Media Tanam untuk
Rootone F Terhadap Pertumbuhan Tanaman Hias. Penebar Swadaya.
Stek Cabang Buah Tanaman Lada Jakarta.
(Piper ningrum L.) Kultivar Bulok Rahayu, M., A.T. Sakya, Sukaya dan
Belantung. J. Agronomi. Universitas F.C.W. Sari. 2010. Pertumbuhan
Bandung Raya, Bandung 8 (5) : 5-8 Vegetatif Beberapa Varietas Nanas
Djamhuri, E. 2011. Pemanfaatan air kelapa (Ananas comosus (L.) Merr) dalam
untuk meningkatkan pertumbuhan Sistem Tumpangsari dengan Ubi
setek pucuk meranti tembaga (Shorea Jalar. Agrosains 12 (2): 50-55.
leprosula Miq). Jurnal Silvikultur Supriyanto dan K. E. Prakasa. 2011.
Tropika. 2(1):5—8 Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh
Fodhil, M. 2012. Pengaruh Konsetrasi Air Rootone-F Terhadap Pertumbuhan
Kelapa Pada Pembibitan Tanaman Stek Duabanga mollucana. Blume. J.
Buah Naga (Hylocereus costariencis). Silvikultur Tropika. 03 (01): 59-65
http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFA Taghvaei, M., H. Sadeghi and M.B. Miri.
JOMFA/article/view/2659 (online). 2013. Interaction between the
Diakses 25 juli 2016 concentrations of growth regulators,
Khair, H, Meizal, dan Z.R Hamdani. 2013. Type of cuttings and rooting medium
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak of (Capparis spinosa Ll) cutting.
Bawang Merah Dan Air Kelapa International Journal of Agriculture:
Terhadap Pertumbuhan Stek Research and Review. 2 (6): 783-788.
Tanaman Melati Putih (Jasminum
Sambac L.). Agrium. 18 (2):129-131

Anda mungkin juga menyukai