Anda di halaman 1dari 6

Volume 5, Nomor 2, Juli 2022 |

EFEKTIVITAS ZAT PENGATUR TUMBUH DALAM MERANGSANG


PERTUMBUHAN TUNAS BULBIL PORANG
(Amorphophallus muelleri Blume)

M. Khais Prayoga1*, Heri Syahrian2, Tri Maruto Aji3, Vitria P. Rahadi4

1,2,3,4
Pusat Penelitian Teh dan Kina, Mekarsari, Pasirjambu, Bandung, Jawa Barat 40972
* mkprayoga@iritc.org

Abstrak with observation parameters including germination, the


number of shoot per bulbil, shoot height, and percentage
Bulbil dianggap sebagai cara perbanyakan paling efektif of rooted shoots. Observational data were tested using
pada komoditas porang, namun memerlukan waktu yang analysis of variance (ANOVA) posthoc analysis using
cukup lama sampai bibit siap tanam. Perlu upaya untuk Tukey’s honest significance test (Tukey’s HSD). Data
merangsang pertumbuhan tunas bulbil salah satunya analysis was carried out using PKBTstat software
dengan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT). version 3.1. The results showed that the PGR application
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi had a very significant effect on the parameters of budding
efektivitas ZPT dalam merangsang pertumbuhan tunas power, the number of shoot per bulbil, and shoot height,
pada bulbil porang. Penelitian dilaksanakan dari bulan and had a significant effect on the percentage of rooted
Agustus sampai dengan September 2021 di rumah shoots. Soaking using PGR Hantu with a concentration of
pembibitan Pusat Penelitian Teh dan Kina. Rancangan 5 ml/l gave the best performance on the parameters of
penelitian menggunkan Rancangan Acak Kelompok shoot height, number of growing points, and percentage
(RAK) dengan tiga perlakuan (kontrol, ZPT Hantu 5 ml/l, of rooted shoots.
dan ZPT Growtone 5 g/l) dan diulang sebanyak sembilan
kali. Pengamatan dilakukan pada 25 hari pasca tanam Keywords: Porang; Bullbills; Nurseries; shoots; and
dengan parameter pengamatan antara lain daya bertunas, growth regulators
jumlah tunas per bulbil, tinggi tunas, dan persentase tunas
berakar. Data hasil pengamatan diuji menggunakan
analysis of variance (ANOVA) dengan uji lanjut uji Beda Pendahuluan
Nyata Jujur (BNJ). Analisis data dilakukan menggunkan Tanaman porang (Amorphophallus muelleri
software PKBTstat versi 3.1. hasil penelitian Blume) merupakan salah satu komoditas pertanian
menunjukkan bahwa aplikasi ZPT berpengaruh sangat yang potensi ekonominya terus meningkat (Anturida,
nyata pada parameter daya bertunas, jumlah tunas per et al., 2015). Umbi porang memiliki potensi sebagai
bulbil, dan tinggi tunas, serta berpengaruh nyata terhadap
sumber glukomannan karena kandungan
persentase tunas berakar. Perendaman menggunkan ZPT
Hantu dengan konsentrasi 5 ml/l memberikan penampilan glukomannannya yang tinggi (Yanuriati et. al.,
terbaik pada parameter tinggi tunas, jumlah titik tumbuh, 2017). Umbi porang memiliki kadar glukomannan
dan persentase tunas berakar. yang cukup tinggi yaitu sekitar 65% yang membuat
umbi porang lebih unggul dari spesies lain dalam
Kata Kunci: Porang; Bulbil; Pembibitan; Tunas; dan Zat genus yang sama (Estiasih et. al., 2017).
pengatur tumbuh Glukomannan sendiri merupakan senyawa
karbohidrat yang termasuk dalam polisakarida
Abstract mannan. Polisakarida tersebut berfungsi sebagai
hemiselulosa yang digunakan sebagai cadangan
Bulbil is considered to be the most effective method of karbohidrat non pati pada dinding sel tanaman.
propagation of porang commodities, but it takes a long Senyawa glukomannan memiliki potensi sebagai
time for the seedlings to be ready for planting. Efforts are alternatif sumber pangan di Indonesia (Chairiyah dan
needed to stimulate the growth of bulbil shoots, one of
Mastuti, 2014).
which is by using plant growth regulators (PGR). The
purpose of this study was to obtain information on the Tanaman porang hidup di bawah tegakan
effectiveness of PGR in stimulating shoot growth in bulbil hutan tropis dan mudah hidup di antara tegakan
porang. The research was carried out from August to pohon hutan seperti misalnya Jati dan Sono. Oleh
September 2021 at the Research Institute for Tea and karena itu, tanaman porang tumbuh dan berproduksi
Cinchona nursery. The study design used a Randomized tinggi pada lahan yang ternaungi dan dapat tumbuh
Block Design with three treatments (control, PGR Hantu dibawah tegakan pohon dengan intensitas cahaya
5 ml/l, and PGR Growtone 5 g/l) and was repeated nine matahari sampai dengan 50% (Sumarwoto, 2008;
times. Observations were made at 25 days post-planting Yulianto et. al., 2016). Persebaran tanaman porang

Jurnal Agro Wiralodra |61


Volume 5, Nomor 2, Juli 2022 |

berawal dari kepulauan Andaman di India,


selanjutnya menyebar ke Myanmar, Thailand sampai
ke Indonesia (Afifah et. al., 2014). Metode
Teknologi budidaya dalam upaya menunjang Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus
produksi porang di Indonesia terus dikembangkan sampai dengan September 2021 di rumah pembibitan
salah satunya dalam pembibitan. Bibit yang Pusat Penelitian Teh dan Kina. Rancangan penelitian
berkualitas menunjang produksi dan begitu pun yang dipergunakan adalah Rancangan Acak
sebaliknya ketika bibit tidak berkualitas, maka Kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan yaitu
pruduksinya cenderung rendah (Sagita Chan, 2021). kontrol, ZPT Hantu dengan konsentrasi 5 ml/l, dan
Saat ini ketersediaan bibit porang yang berkualitas ZPT Growtone dengan konsentrasi 5 g/l. Masing-
masih sangat terbatas sehingga peluang masing perlakuan diulang sebanyak sembilan kali
pengembangan teknologi pembibitan porang sangat dan setiap ulangan terdiri dari 11 bulbil porang.
potensial. Aplikasi ZPT dilakukan dengan cara perendaman
Ketersedian bibit yang masih rendah menjadi selama tiga jam. Selanjutnya bulbil ditiriskan selama
salah satu persoalan penting dalam pengembangan 30 menit kemudian ditanam di dalam baki
komoditas Porang (Santosa dan Wirnas, 2009). menggunakan media arang sekam. Penyiraman
Secara umum porang berkembang biak secara dilakukan setiap tiga hari sekali.
generatif melalui biji dan vegetatif melalui umbi dan Pengamatan dilakukan pada 25 hari pasca
bulbil. Bulbil atau katak muncul pada setiap ketiak. tanam dengan parameter pengamatan antara lain daya
Satu tanaman dapat menghasilkan 1-20 bulbil dengan bertunas, jumlah tunas per bulbil, tinggi tunas, dan
bentuk dan ukuran yang beragam tergantung letaknya persentase tunas berakar. Data hasil pengamatan diuji
pada percabangan tulang daun. Bulbil dapat dipanen menggunakan analysis of variance (ANOVA) dengan
ketika tanaman memasuki fase penuaan dan uji lanjut uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Analisis data
menjelang dorman. Ukuran bulbil yang dapat dilakukan menggunkan software PKBTstat versi 3.1.
dijadikan benih beragam. Namun jika ingin
menanamnya langsung di lapangan, pilih bulbil Hasil dan Pembahasan
dengan diameter >2,5 cm (Anturida, et al., 2015).
Hasil sidik ragam menunjukkan perbedaan yang
Bulbil dianggap sebagai cara perbanyakan
sangat signifikan (P < 0.01) pada parameter daya
yang tergolong paling efektif. Namun demikian untuk
bertunas, jumlah tunas per bulbil, dan tinggi tunas,
mendapatkan bibit siap tanam dari bulbil diperlukan
serta menunjukkan perbedaan yang nyata (P < 0.05)
waktu kurang-lebih empat bulan (Sumarwoto dan
pada parameter persentase berakar. Secara umum
Maryana, 2011). Oleh karena itu perlu upaya untuk
semua parameter pengamatan memiliki nilai
merangsang pertumbuhan tunas salah satunya dengan
koefisien keragaman (KK) dibawah 30% (Tabel 1).
menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT).
Nilai KK menunjukkan tingkat ketepatan dari
Zat pengatur tumbuh (ZPT) terbagi kedalam
perlakuan yang diperbandingkan (Prayoga et al.,
dua macam yaitu ZPT yang dihasilkan oleh tanaman
2016). Campbell & Walters (2010) membagi nilai
atau fitohormon dan ZPT sintetik yang merupakan
KK menjadi empat bagian yaitu sangat baik (> 10%),
hasil dari sintesis bahan kimia (Payung dan
baik (10-20%), dapat diterima (20-30%), dan tidak
Susilawati, 2014). Menurut Watimena (1987) zat
dapat diterima (> 30%). Dengan demikian maka data
pengatur tumbuh (plant growth regulator)
penelitian ini dapat diterima.
didefinisikan sebagai senyawa organik selain hara
Salah satu parameter pengamatan dengan nilai
yang memiliki sifat–sifat seperti hormon tanaman.
KK yang baik adalah daya bertunas (KK = 14,93%).
Zat tersebut dalam jumlah kecil dapat mendorong,
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perendaman
menghambat atau memodifikasi secara kuantitatif
ZPT memberikan pengaruh yang sangat nyata
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
terhadap daya bertunas. Namun demikian
Berdasrakan latar belakang tersebut, maka
berdasarkan hasil uji lanjut beda nyata jujur (BNJ)
sangat penting untuk menguji pengaruh ZPT terhadap
ternyata terdapat perbedaan yang nyata antara
pertumbuhan tunas pada bulbil porang. Tujuan dari
kontrol, ZPT Hantu, dan ZPT growtone. Rata-rata
penelitian ini adalah mendapatkan informasi seberapa
daya bertunas pada kontrol mencapai 63,64%,
efektif ZPT dalam merangsang pertumbuhan tunas
sementara itu pada perlakuan ZPT hantu 69,70%,
pada bulbil porang. Diharapkan hasil penelitian ini
sedangkan pada perlakuan ZPT Growtone rata-rata
dapat berguna sebagai informasi teknologi dalam
daya bertunas mencapai 34,34% (Gambar 1).
pembibitan porang untuk meningkatkan produksi
nasional.

Jurnal Agro Wiralodra |62


Volume 5, Nomor 2, Juli 2022 |

Tabel 1. Sidik Ragam Karakter Pertumbuhan Tunas Bulbil Porang

Ftabel
Karakter Fhitung KK (%)
5% 1%
Daya bertunas 3.63 6.23 46.20** 14.93
Jumlah tunas per bulbil 3.63 6.23 10.41** 22.76
Tinggi tunas 3.63 6.23 13.28** 25.61
Persentase tunas berakar 3.63 6.23 4.00* 29.81
Keterangan: * = nyata pada P < 0.05, ** = nyata pada P < 0.01.

Tidak terdapatnya perbedaan yang nyata antar (Gambar 2). Pada dasarnya bulbil porang bisa
perlakuan diduga disebabkan oleh faktor genetik. Hal menghasilkan sampai 12 tunas, namun demikian
tersebut terlihat dari nilai KK yang cukup rendah persentasenya sangat kecil. Umumnya tunas dari satu
yaitu 14,93%. Menurut Karuniawan et al., 2021 nilai bulbil porang ukuran 0,5-1 gram berkisar antara 1-5
KK juga menunjukkan galat percobaan untuk tunas (Ganjari, 2014).
parameter yang diamati, sehingga apabila nilai KK Pada Aplikasi ZPT Growtone rata-rata jumlah
kecil maka galat percobaan pun kecil dan begitu pula tunas per bulbil mencapai 4,04 tunas, sedangkan pada
sebaliknya. Dengan demikian diduga bahwa kontrol mencapai 4,89 tunas. Berdasarkan hasil uji
pengaruh lingkungan terhadap parameter daya lanjut keduanya tidak menunjukkan perbedaan yang
bertunas relatif kecil. Dugaan tersebut diperkuat oleh nyata. ZPT Hantu memiliki kandungan Giberelat
hasil penelitian Mashudi & Susanto (2013) serta 0,210 g/l, Asam Indol Asetat 0,130 g/l, Kinetin 0,105
Adhinugraha et al., (2017) yang menjelaskan bahwa g/l dan Zeatin 0,100 g/l. selain itu juga mengandung
pertumbuhan tunas sangat dipengaruhi oleh faktor 17 Asam Amino dan vitamin A, D, E dan vitamin K
genetik. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa (Lidar & Mutryarny, 2017), sedangkan ZPT
bulbil porang yang dijadikan bahan pengujian berasal growtone memiliki kandungan asam arsenic naftalen
dari satu indukkan yang sama sehingga memiliki sifat 3%, Naftalen arsenik amid (NAA) 0,75%
genetik yang sama. (Pasetriyani, 2014). Secara umum kandungan pada
ZPT Hantu lebih kompleks dibandingkan dengan
ZPT Growtone. Oleh karena itu diduga kandungan
pada ZPT hantu lebih efektif dalam merangsang
jumlah tunas per bulbil.

Gambar 1. Rata-rata Daya Bertunas (%) Pada Setiap


Perlakuan

Daya bertunas merupakan persentase bulbil


yang bertunas pada setiap ulangan. Setiap bulbil yang Gambar 2. Rata-rata Tunas per Bulbil Pada Setiap
bertunas memiliki jumlah tunas per bulbil yang Perlakuan
berbeda-beda. Hasil sidik ragam menunjukkan
terdapat pengaruh pemberian ZPT pada parameter Setiap tunas yang muncul dari bulbil memiliki
jumlah tunas per bulbil. Hasil uji lanjut BNJ tinggi yang berbeda. Hal tersebut diduga dipengaruhi
menunjukkan bahwa perendaman dengan oleh faktor genetik dan lingkungannya. Karena
menggunkan ZPT Hantu memberikan penampilan menurut Prayoga & Ismail (2020) penampilan sutau
terbaik dengan rata-rata 6,52 tunas per bulbil

Jurnal Agro Wiralodra |63


Volume 5, Nomor 2, Juli 2022 |

tanaman merupakan hasil interaksi antara gentik dan naga hasil stek sebesar 7,37% di banding kontrol
lingkungan. Dalam penelitian ini parameter tinggi (tanpa ZPT).
tunas diukur pada tunas yang paling tinggi di setiap Tunas-tunas yang muncul pada setiap bulbil
sample bulbil. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa belum semuanya mengeluarkan akar. Hasil
perendaman menggunkan ZPT memberikan pengaruh pengamatan menunjukkan bahwa pada kontrol dan
yang sangat nyata terhadap tinggi tunas. Rata rata perlakuan ZPT Growtone tidak terdapat satu pun
tinggi tunas pada setiap perlakuan berkisar antara tunas yang berakar sehingga persentasenya 0,00%.
0,13-0,37 cm. Hasil uji BNJ menunjukkan bahwa Sementara itu pada perlakuan ZPT Hantu persentase
ZPT Hantu memberikan pengaruh terbaik terhadap jumlah tunas yang berakar mencapai 4.04% (Gambar
tinggi tunas dengan rata-rata tinggi tunas tertinggi 4). Persentase tesebut terbilang cukup rendah, namun
(0,37 cm) dan berbeda nyata dengan ZPT Growtoone demikian masih lebih baik dibanding kontrol dan
dan kontrol. mencapai 0,37 cm (Gambar 3). perlakuan ZPT Hantu.

Gambar 3. Rata-rata Tinggi Tunas (cm) Pada Setiap Gambar 4. Rata-rata Persentase Tunas Berakar (%)
Perlakuan Pada Setiap Perlakuan

Secara umum ZPT Hantu memberikan


Kandungan asam giberelat sebanyak 0,210 g/l penampilan yang paling baik pada semua parameter
dalam ZPT Hantu diduga memberikan pengaruh kecuali persentase bertunas. Pada penelitian ini ZPT
positif terhadap pertumbuhan tunas. Asam giberelat Hantu jauh lebih baik dibandingkan ZPT Growtune.
atau giberelin adalah salah satu hormon tumbuh yang Hal tersebut terlihat dari unggulnya ZPT Hantu pada
bersifat eksogen. Giberelin merupakan senyawa yang parameter tunas per bulbil, tinggi tunas dan
terdiri dari satu kerangka gibbane yang memilki persentase tunas berakar. Pada dasarnya kandungan
aktivitas biologis yang mempengaruhi sifat- sifat utama dari ZPT Growtone adalah Naftalen arsenik
fisiologis seperti pemanjangan, pembelahan, amid (NAA) yang berpengaruh terhadap perakaran
pembesaran sel, dan merangsang pembungaan (Gupta sehingga biasanya ZPT tersebut digunakan untuk
& Chakrabarty, 2013). Asam Giberelat perbanyakan tanaman secara stek. Dari penelitian ini
mempengaruhi atau mendorong perpanjangan ruas diguga terdapat dua kemungkinan yang
batang (Wattimena, 1991). Asam giberelat mempengaruhi jeleknya penampilan bulbil dengan
berinteraksi dengan Auksin dapat memacu aplikasi perendaman ZPT Growtone yaitu: 1) ZPT
perpanjangan batang pada tanaman akibat Growtone tidak cocok untuk tanaman umbi-umbian
pembelahan sel yang dipacu oleh tunas apical, dan 2) dosis aplikasi serta waktu perendaman yang
meningkatkan hidrolisis pati menjadi glukosa dan tidak sesuai. Oleh karena itu pada penelitian
fruktosa, sehingga mampu meningkatkan plastisitas selanjutnya sangat disarankan untuk
dinding sel, karena masuknya air dengan cepat ke mengkombinasikan aplikasi ZPT dengan berbaagi
dalam sel menyebabkan pemelaran sel dan dosis yang berbeda dan waktu perendaman yang
pengenceran gula (Salisbury & Ross, 1995). Hasil berbeda pula, sehingga informasi terkait efektivitas
penelitian Lidar & Mutryarny (2017) menjelaskan ZPT dalam merangsang pertumbuhan tunas bulbil
bahwa pemberian ZPT hantu dengan dosis 4 ml/l porang akan semakin komprehensif.
mampu meningkatkan tinggi tanaman selada sebesar
20,97% dibandingkan kontrol (tanpa ZPT).
Semenetara itu hasil penelitian Asari & Napitupulu Kesimpulan
(2016) menjelaskan bahwa pemberian ZPT Hantu Aplikasi ZPT berpengaruh sangat nyata pada
dapat meningkatkan panjang tunas pada bibit buah parameter daya bertunas, tinggi tunas, dan jumlah
titik tumbuh, serta berpengaruh nyata terhadap

Jurnal Agro Wiralodra |64


Volume 5, Nomor 2, Juli 2022 |

persentase tunas berakar. Perendaman menggunkan Arifin, M. (2021). Yield stability analysis of
ZPT Hantu dengan konsentrasi 5 ml/l memberikan orange - Fleshed sweet potato in Indonesia
rangsangan terbaik pada parameter tinggi tunas, using AMMI and GGE biplot. Heliyon. Vol. 7
jumlah titik tumbuh, dan persentase tunas berakar (4): 1-10.
pada bulbil porang. Lidar, Septria & Mutryarny. (2017). Uji Zpt Hantu
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Selada
Merah (Lactuca sativa). Jurnal Ilmiah
Ucapan Terimakasih Pertanian. Vol. 13 (2): 89-96.
Penulis mengucapkan terimakasih yang Mashudi & Susanto, Mudji. (2013). Kemampuan
sebesar-besarnya pada Pusat Penelitian teh dan Kina Bertunas Stool Plants Meranti Tembaga
yang telah memberikan fasilitas laboratorium dan (Shorea leprosula Miq.) Dari Beberapa
pembibitan dalam penelitian ini. Populasi Di Kalimantan. Jurnal Pemuliaan
Tanaman Hutan. Vol. 7 (2): 119-132.
Daftar Pustaka Pasetriyani. (2014). Pengaruh Macam Media Tanam
Dan Zat Pengatur Tumbuh Growtone
Adinugraha, Hamdan A., Hasanah, T., Waris. (2017).
Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Tanaman
Pertumbuhan Tunas Beberapa Klon Jati
Jarak Pagar (Jatropa curcas Linn). Jurnal
Terseleksi setelah Pemangkasan di
Agroscience. Vol. 7 (1): 82-88.
Persemaian. Jurnal Ilmu Kehutanan. Vol. 11
Payung, D. & Susilawati. (2014). Pengaruh Zat
(1): 109-117.
Pengatur Tumbuh Rootone-F Dan Sumber
Afifah, E., Mudtia O. N., Setiono. (2014). Peluang
Bahan Stek Terhadap Pertumbuhan Stek
Budidaya Iles-iles (Amorphophallus spp.)
Tembesu (Fagraea fragrans) di PT. Jorong
Sebagai Tanaman Sela di Perkebunan Karet.
Barutama Greston Kalimantan Selatan.
Warta Perkebunan. Vol. 33 (1): 35-46.
EnviroScienteae. Vol. 10 (1): 140-149.
Anturida, Zulfa, Azrianingsih, Rodiyati, Wahyudi,
Prayoga, M. K. & Ismail, Ade. (2020). Keragaman
Didik. (2015). Pengaruh Jarak Tanam
Hayati Agroekosistem Pisang (Musa sp.) di
Terhadap Pertumbuhan Porang
Jawa Barat. Composite: Jurnal Ilmu
(Amorphophallus muelleri Blume.) Pada Fase
Pertanian. Vol. 2 (2): 42-55.
Pertumbuhan Kedua. Jurnal Biotropika. Vol.
Prayoga, M. K., Rachmadi, M., Wicaksana, N.
3 (3): 132-136.
(2016). Penampilan 15 Genotipe Kedelai
Asari. Napitupulu, Marisi. (2016). Pengaruh
Hitam (Glycine soja (L.) Merr) pada
Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Zpt
Pertanaman Tumpangsari 2:1 dengan Jagung.
Hantu Terhadap Pertumbuhan Stek Batang
Jurnal Agrikultura. Vol. 27 (2): 89-93.
Tanaman Buah Naga Daging Super Merah
Sagita Chan, S. R. Okta. (2021). Industri Perbenihan
(Hylocereus ostaricencis). Jurnal AGRIFOR.
Dan Pembibitan Tanaman Hortikultura Di
Vol. 17 (2) : 179-186.
Indonesia : Kondisi Terkini Dan Peluang
Campbell, M. J., Machin, D., Walters, S. J. (2010).
Bisnis. Jurnal Hortuscoler. Vol. 2 (1): 26-31.
Medical statistics: a textbook for the health
Santosa, E., & Wirnas, D. (2009). Teknik
sciences. New Jersey: John Wiley and Sons.
Perbanyakan Cepat Sumberdaya Genetik Iles-
Chairiyah, N., Harijati, N., Mastuti, R. (2014).
Iles Untuk Mendukung Percepatan
Pengaruh waktu panen terhadap kandungan
Komersialisasi Secara Berkelanjutan. Jurnal
glukomannan pada umbi porang
Ilmu Pertanian Indonesia. Vol. 14 (2): 91-96.
(Amorphophallus muelleri Blume) periode
Sumarwoto. (2008).Uji Zat Pengatur Tumbuh Dari
tumbuh ketiga. Res. J. life Sci. Vol. 1 (1): 37–
Berbagai Jenis Dan Konsentrasi Pada Stek
42.
Daun Iles-Iles
Estiasih, T., Putri, W. D. R., Waziiroh, E. (2017).
(AmorphophallusmuelleriBlume). Jurnal
Umbi-umbian dan Pengolahannya, Malang:
Agroland. Vol. 15 (1): 7-11.
Universitas Brawijaya Press.
Sumarwoto & Maryana. (2011). Pertumbuhan Bulbil
Ganjari, Leo E. (2014). Pembibitan Tanaman Porang
Iles-Iles (Amorphophallus muelleri Blume)
(Amorphopallus Muelleri Blume) dengan
Berbagai Ukuran pada Beberapa Jenis Media
Model Agroekosistem Botol Plastik. Widya
Tanam. Jurnal Ilmu Kehutanan. Vol. 5 (2):
Warta. Vol. 1 (3): 43-58.
91-98.
Gupta, Ramwant & Chakrabarty, S. K. (2013).
Salisbury, F.B dan C.W. Ross, (1992). Fisiologi
Gibberellic acid in plant Still a mystery
Tumbuhan. Bandung: Institut Teknologi
unresolved. Plant Signaling and Behavior.
Bandung.
Vol. 8 (9): 1-5.
Wattimena, G. A. (1987). Diktat Zat Pengatur
Karuniawan, A., Maulana, H., Ustari, D., Dewayani,
Tumbuh Tanaman. Bogor: Laboratorium
S., Solihin, E. Solihin, M. A., Amien, S.,

Jurnal Agro Wiralodra |65


Volume 5, Nomor 2, Juli 2022 |

Kultur Jaringan Tanaman PAU Bioteknologi (Amorphophallus muelleri Blume).


IPB. Carbohydr. Polym. Vol. 156: 56–63.
Wattimena, G.A. (1991). Bioteknologi. Bogor: Yulianto, Sigit Eko, Augustien, Nora, Hidayat,
Institut Pertanian Bogor. Ramdan. (2016). Pengaruh Zat Pengatur
Yanuriati, A., Marseno, D. W., Harmayani, E. Tumbuh (Cppu) Pada Tanaman Porang
(2017). Characteristics of glucomannan (Amorphophallus Onchophyllus) Di
isolated from fresh tuber of Porang Ketinggian Tempat Yang Berbeda. Plumula.
Vol. 5 (1): 58-68.

Jurnal Agro Wiralodra |66

Anda mungkin juga menyukai