Dokumen
UJIAN KOMPETENSI, Berlaku Sejak
PEMBIMBINGAN DAN SEMINAR Revisi
SKRIPSI Halaman 1 dari 20
Buku PANDUAN
PENULISAN SKRIPSI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya Buku
Panduan Penyusunan Skripsi. Buku Panduan ini adalah salah satu
instrumen Penjaminan Mutu Akademik Internal Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam yang merupakan acuan dan pegangan semua
mahasiswa dalam penulisan tugas akhir di lingkungan Fakultas MIPA
UNHAS pada level sarjana.
Semoga Buku Panduan Penulisan Skripsi ini memberi manfaat bagi kita
semua. Saran, masukan atau kritikan senantiasa kami harapkan.
2
DAFTAR ISI
No Hal
3
PROSEDUR PENYUSUNAN SKRIPSI
Fakultas MIPA UNHAS
NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN
0 1/1
DITETAPKAN OLEH DEKAN FMIPA UNHAS
TUGAS AKHIR
Tugas akhir adalah matakuliah dalam kurikulum yang terdiri atas Seminar Proposal, Seminar
Hasil, Skripsi/Tesis, merupakan media atau instrumen penilaian pemenuhan syarat dan
indikator seseorang mahasiswa memiliki Pemenuhan Kompetensi Berkarya, yang tetap
meliputi penguasaan:
1) dasar-dasar konsep dan teori matematika dan ilmu pengetahuan alam;
2) metode ilmiah dalam menghasilakan suatu karya ilmiah bidang Matematika dan IPA;
3) penerapan Matematika dan IPA pada domain kajian tertentu yang merupakan tujuan
kurikulum Program Studi S1, sehingga dapat dinyatakan telah merampungkan
pembelajaran program studinya.
Tugas akhir merupakan karya ilmiah yang didasarkan pada suatu hasil penelitian atau kajian
pustaka yang diperluas atau diperdalam yang meliputi kegiatan/ kemampuan:
1) menjelaskan, memverifikasi, dan atau menemukan pendalaman/ pengembangan secara
PENGERTIAN
aksiomatik-deduktif;
2) melakukan uji hipotesis statistik, sebagai pengembangan spesifik suatu teori - meluas atau
mendalam, secara empirik melalui pengamatan/pengukuran pada objek kajian (populasi)
tertentu; atau
3) bentuk lain yang memenuhi kaidah pengembangan dan penemuan ilmu pengetahuan dan
atau penerapannya yang berlatar belakang matematika atau ilmu pengetahuan alam.
TUJUAN Mengatur perosedur pengajuan dan penetapan topik/judul tugas akhir mahasiswa
4
KEBIJAKAN Keputusan Rektor No: 1870/H4/P/2009 tentang Peraturan Akademik
1. Setelah mahasiswa lulus lebih dari 120 sks untuk S1, mahasiswa perlu aktif mengikuti
Seminar TA yang berlangsung setiap pekan di departemen/prodi, memilih topik TA yang
selama ini dianggap sesuai dengan kemampuan akademiknya, dan mengkonsultasikannya
kepada dosen yang sesuai bidang keahliannya, yaitu DKA.
2. Mahasiswa melakukan penelusuran topik/judul TA dengan melakukan penelaahan melalui
jurnal yang bersesauian dengan bidang minatnya dan mendiskusikannya dengan DKA
yang dipilih. Penelusuran topik/judul TA dilakukan paling lama 8 minggu menggunakan
Kartu Kendali Penelusuran Topik TA (terlampir).
3. Setelah mendapatkan topik/judul TA, mahasiswa menyampaikan kepada Kepala
Laboratorium yang bersesuaian dengan bahan kajian yang dipilih untuk diusulkan
penetapan Tim Pembimbing sesuai Prosedur Penetapan Pembimbing TA.
4. Kepala Laboratorium atau Ketua Program Studi melakukan verifikasi originalitas dan
keunikan kajian TA yang diajukan melalui database TA: bila “Ya” lanjut, bila “Tidak”
kembali ke tahap-2.
PROSEDUR
5. Kepala Laboratorium melanjutkan pengusulan kepada Ketua Departemen, setelah disetujui
Ketua Program Studi. Usulan tersebut memuat:
1. Nama/NIM Mahasiswa
2. Rencana Judul Tugas Akhir
3. Tim Pembimbing *
*sesuai dengan Prosedur Pengajuan Pembimbing/Konsultan TA
6. Ketua Departemen melanjutkan usulan Kepala Laboratorium ke Dekan Fakultas MIPA.
7. Dekan Fakultas MIPA, melalui WD I, menerbitkan SK Pembimbing TA yang memuat judul
TA dan Tim Pembimbing TA.
8. Setelah SK Pembimbing TA terbit, mahasiswa memfinalisasi Proposal TA untuk mengikuti
Seminar Proposal, dan bersamaan dengan itu proses penetapan Panitia Ujian Akhir
Mahasiswa diproses mengikuti Prosedur PENETAPAN PANITIA UJIAN AKHIR
MAHASISWA (PUAM) DAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MAHASISWA .
Pembimbing Tugas Akhir adalah dosen yang mempunyai kemampuan ilmiah dibidangnya,
menguasai metode ilmiah dalam penelitian bidang Matematika atau Ilmu Pengetahuan Alam
dan telah berjabatan fungsional minimal Lektor Kepala atau Lektor dengan kualifikasi Doktor,
dalam bidang yang sesuai dengan topik tugas akhir yang diajukan mahasiswa. Pembimbing
dalam melaksanakan tugasnya perlu mempunyai Kartu Konsultasi yang memuat: Nama/NIM
PENGERTIAN Mahasiswa, Nama Pembimbing, Judul TA disertai tabel rekaman pembimbingan yang memuat
No.Urut, tanggal, materi yang dibahas, usulan perbaikan, dan paraf Pembimbing/Konsultas.
Apabila dalam pelaksanaan pembimbingan TA menemui kesulitas komunikasi antara
mahasiswa dan Pembimbing, atau Pembimbing berhalangan tetap, maka mahasiswa perlu
konsultasi kepada Kepala Laboratorium untuk mencarikan pemecahan.
Bila tidak ditemukan pemecahan maka Kepala Laboratorium mendiskusikan dengan Ketua
Program Studi dan menetapkan:
5
i. keberlanjutan pembimbingan dengan perbaikan pola komunikasi; atau
ii. penggantian Pembimbing, tentu dengan seizin Pembimbing yang sedang berjalan.
Bila disepakati oleh Kapala Laboratorium dan Ketua Program studi dilakukan penggantian
Pembimbing, maka Kepala Laboratorium mengajukan kepada Ketua Departemen penerbitan
SK Pembimbingan TA baru oleh Dekan Fakultas.
KEBIJAKAN
Keputusan Rektor No: 1870/H4/P/2009 tentang Peraturan Akademik
6
hasil dan kemampuan mahasiswa mempertahankan hasil TA.
c. Ujian Sidang Sarjana, yaitu penilaian yang berhubungan dengan isi TA, meliputi
jawaban atas usulan tim penguji Seminar Hasil, kemampuan mahasiswa dalam
mengintegrasikan isi TA dengan kompetensi dasar prodi.
KEBIJAKAN
A. PROSEDUR PENETAPAN PANITIA UAM
1. Kepala Laboratorium mempunyai pemetaan pendistribusian tugas-tugas dosen yang
berhubungan dengan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara
proporsional. Ada chart ditempel di dinding/ backup dari alat elektronik
2. Kepala Laboratorium mengusulkan Calon Panitia UAM setiap mahasiswa peserta TA
berdasarkan:
a. Kelengkapan bidang kajian materi ujian akhir
b. Keserataan tugas dosen
3. Berdasarkan pertimbangan Tahap-2, Kepala Laboratorium mengajukan calon Panitia
UAM kepada Ketua Departemen melalui pertimbangan Ketua Prodi, yang selanjutnya
diajukan kepada Dekan untuk penetapanya.
PUAM teridiri atas: Ketua, Sekretaris, dan Anggota (termasuk Pembimbing TA) sampai
berjumlah 5 orang saja.
PROSEDUR
Susunan PUAM adalah:
Ketua dan Sekretaris adalah bukan pembimbing; sedangkan Pembimbing TA menjadi
anggota, dan bila penasehat akademik (PA) mahasiswa bersangkutan bukan pembimbing
TA maka perlu menjadi PUAM.
4. Calon Panitia UAM diajukan oleh Kepala Laboratorium sebelum pelaksanaan Seminar I.
5. Apabila dalam pelaksanaan Seminar I, calon Panitia UAM yang bukan Pembimbing, tidak
hadir maka akan diganti oleh dosen lain yang memberikan arahan pada saat pelaksanaan
Seminar I.
6. Pengajuan Panitia UAM definitif diajukan oleh Kepala Laboratorium atas persetujuan
Ketua Prodi melalui Ketua Departemen untuk dimintakan Surat Penetapan Panitia UAM
ke Dekan.
7. Panitia UAM dapat bekerja sejak diajukan Kepala Laboratorium sambil menunggu
penetapan dari pejabat yang berwenang.
7
8. Tugas Panitia UAM dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
8
Seminar Hasil adalah pelaporan hasil penelitian TA yang sejalan dengan proposal yang telah
disampaikan pada Seminar Proposal, mendapatkan sanggahan dan arahan dari dosen
peserta seminar, terutama dosen PUAM, dan dari mahasiswa tugas akhir.
Pemberian nilai Seminar Proposal dan Seminar Hasil oleh dosen PUAM didasarkan kepada
komponen penilaian:
i. Kesiapan materi tercetak dan materi tayangan (5 - 20)
ii. Pengelolaan waktu dan efektifitas informasi yang disampaikan (5 - 20)
iii. Keakuratan jawaban dari pertanyaan yang diajukan peserta seminar (0 - 50)
iv. Keberterimaan usulan yang diberikan Dosen PUAM (0 - 10)
Mengatur pelaksanaan Seminar Tugas Akhir mahasiswa yang terdiri atas Seminar Proposal
TUJUAN
dan Seminar Hasil.
KEBIJAKAN
1. Mahasiswa TA mendapatkan persetujuan dari Tim Pembimbing bahwa sudah siap
seminar
2. Mahasiswa TA mendapatkan persetujuan dari Tim PUAM bahwa bersedia ikut
seminar sesuai jadwal yang ditawarkan mahasiswa.
3. Bila Tahap-1 dan tahap-2 terpenuhi, mahasiswa mengajukan dukumen: (1) bahan
seminar, dan (2) dokumen persetujuan, kepada Koordinator Seminar Mahasiswa
(KSM) untuk diterbitkan Undangan Seminar Mahasiswa yang ditandatangani oleh
oleh KSM.
4. Mahasiswa menyampaikan Undangan Seminar Mahasiswa disertai bahan seminar
tercetak kepada dosen PUAM, dan mereka menerima paling lambat 3 hari kerja
sebelum hari seminar, kecuali ada kesepakatan lain.
5. Paling lambat 30 menit sebelum seminar dimulai, semua peralatan pelaksanaan
seminar sudah siap.
6. Urutan acara pelaksanaan seminar:
i. Peserta seminar, terutama mahasiswa TA dan dosen PUAM hadir paling lambat
9
ix. Setelah Seminar Hasil ditutup, KSM member kesempatan kepada Ketua PUAM untuk
menentukan rencana waktu pelaksanaan Ujian Sidang.
10