Anda di halaman 1dari 46

Kata Pengantar

Bi ism Allah wa al-h}amd li Allah

Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


UIN Sunan Ampel Surabaya ini disusun untuk memenuhi kebutuhan
mahasiswa dalam mengerjakan tugas akhir, skripsi.
Buku ini menjadi acuan yang wajib dipedomani oleh mahasiswa dalam
menyusun concept note atau mini proposal sampai teknik penulisan skripsi.
Terdapat banyak kekurangan dalam buku panduan ini. Jika di kemudian hari
terdapat banyak kesalahan, buku ini akan direvisi sebagaimana mestinya.
Semoga bermanfaat.

Surabaya, 21 Maret 2019

Dr. H. Kunawi Basyir, M.Ag


NIP. 196409181992031002
A. Dasar Pemikiran
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Guru dan
Dosen;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
6. Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2013 tentang Perubahan
IAIN Sunan Ampel menjadi UIN Sunan Ampel;
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja UIN Sunan Ampel Surabaya;
8. Surat Keputusan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Nomor:
Un.08/1/PP.00.9/192A/P/2014 tentang Panduan Penyelengga-
raan Pendidikan Program Strata Satu (S1) UIN Sunan Ampel
Surabaya Tahun 2014.

B. Ketentuan Umum
1. Setiap mahasiswa program Sarjana Strata Satu (S-1) pada
semua program studi di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN
Sunan Ampel wajib menyusun skripsi untuk mengakhiri
studinya.
2. Pengajuan program penulisan skripsi dapat dimulai sekurang-
kurangnya setelah mahasiswa menyelesaikan beban studi
minimal 120 SKS dengan IPK minimal 2.25.
3. Mahasiswa dengan status cuti kuliah tidak berhak mendapat
layanan penulisan skripsi.
4. Tema skripsi diangkat dari permasalahan yang sesuai dengan
disiplin keilmuan program studi yang ditekuni mahasiswa.
5. Skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia sedikitnya 60 halaman.
Jika program studi menentukan penulisan skripsi dalam

Buku Panduan Penulisan Skripsi


Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Uin Sunan Ampel Surabaya
Buku Panduan Penulisan Skripsi

bahasa Arab atau bahasa Inggris, jumlah halaman sedikitnya 50


halaman.
6. Struktur, format dan teknik penulisan skripsi disusun
berdasarkan Pedoman Penulisan Skripsi ini. Materi dan
metode penelitian skripsi mengikuti kekhasan program
studi masing-masing.
7. Untuk kepentingan akademik serta pengendalian mutu, maka
skripsi mahasiswa diuji dan dipertahankan secara ilmiah di
depan Tim Penguji Skripsi.

2 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


A. Prosedur Pengajuan Topik Skripsi
Dalam pengajuan topik skripsi, mahasiswa diharuskan
memenuhi langkah-langkah di bawah ini.
1. Mahasiswa mengunduh formulir pengajuan judul skripsi
sesuai dengan format yang tersedia di laman:
siakad.uinsby.ac.id.
2. Berdasarkan topik yang akan dikaji, mahasiswa menyusun
concept note (proposal singkat) untuk dikonsultasikan pada
dosen wali untuk mendapatkan persetujuan.
3. Mahasiswa mengajukan concept note yang telah disetujui
dosen wali ke Kaprodi/Sekprodi untuk mendapatkan
persetujuan. Jika concept note disetujui, mahasiswa akan
mendapatkan dua dosen pembimbing. Jika tidak disetujui,
mahasiswa mengkonsultasikan kembali ke dosen wali.
4. Nama dosen pembimbing proposal skripsi yang telah
ditunjuk oleh Kaprodi diserahkan kepada Bagian Akademik
Fakultas untuk diterbitkan SK Pembimbing proposal
skripsi.
5. Concept note yang disetujui oleh Kaprodi/Sekprodi harus
dilanjutkan ke tahap penyusunan proposal skripsi sesuai
arahan dosen pembimbing proposal skripsi.

B. Penyusunan Proposal Skripsi


1. Mahasiswa mengkonsultasikan proposal dengan dosen
pembimbing.
2. Proposal yang telah dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing diserahkan ke Sekretaris Prodi untuk dicek
kelayakan serta bebas dari plagiasi (maksimal 15%).
3. Setelah proposal dinyatakan layak dan bebas dari plagiasi,
Kaprodi menjadwalkan Ujian Naskah Seminar Proposal
Skripsi.

Buku Panduan Penulisan Skripsi


Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya
Pemrograman dan Pengajuan Skripsi

C. Seminar Proposal
1. Ujian Naskah Seminar Proposal Skripsi dihadiri oleh satu
dosen penguji, dosen pembimbing, dan mahasiswa.
2. Mahasiswa mempresentasikan proposal skripsi kurang
lebih lima (5) menit.
3. Proposal yang telah diseminarkan wajib diperbaiki oleh
mahasiswa paling lambat satu minggu setelah seminar
proposal dilaksanakan.
4. Proposal yang telah diperbaiki diserahkan kepada kaprodi
untuk disahkan dan ditentukan dua dosen pembimbing
skripsi.
5. Dosen pembimbing pertama bertanggungjawab dalam
aspek substansi kajian. Sedangkan dosen pempimbing
kedua bertanggungjawab dalam aspek metodologi dan
teknik penulisan.
6. Nama dosen pembimbing skripsi yang telah ditunjuk oleh
Kaprodi diserahkan kepada Bagian Akademik Fakultas
untuk diterbitkan SK Pembimbing skripsi.

D. Bimbingan dan Pendaftaran Ujian Skripsi


1. Dosen pembimbing dan mahasiswa menyusun rencana
jadwal bimbingan penulisan Skripsi dengan jelas, sehingga
masa penyelesaian skripsi dapat diperkirakan (minimal
lima (5) kali bimbingan untuk masing-masing dosen
pembimbing).
2. Setelah naskah skripsi siap diujikan, dosen pembimbing
menandatangani nota persetujuan yang menyatakan bahwa
skripsi yang disusun oleh mahasiswa telah diperiksa dan
dinyatakan layak disidangkan.
3. Skripsi yang telah disetujui oleh dosen pembimbing
diserahkan ke Sekretaris Prodi untuk dicek kelayakan serta
bebas dari plagiasi (maksimal 15%).
4. Dengan nota persetujuan dari dosen pembimbing dan bebas
plagiasi, mahasiswa mendaftar ke Bagian Akademik
Fakultas untuk mengikuti ujian dengan memenuhi syarat-
syarat sesuai peraturan yang berlaku.

4 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Bab Pertama

Dosen Wali Dosen Proses


Pembimbing Bimbingan

Kaprodi/Sekp Seminar
Mahasiswa rodi Proposal Ujian Skripsi

Bagan 1. Alur Pengajuan Skripsi

Kisi-kisi Concept Note atau Proposal Singkat

NO ITEM KETERANGAN
1 Latar Belakang Latar belakang dibuat sebagai pengantar
proposal. Isinya berupa deskripsi
mengenai kegelisahan akademik peneliti
yang mendorongnya melakukan
penelitian.
Logika pembuatan latar belakang
sebaiknya berbentuk piramida terbalik,
dengan menggunakan logika deduktif.
Latar belakang proposal berbeda dengan
latar belakang hasil penelitian
Latar belakang masalah dibuat sesingkat
mungkin.
2 Rumusan Masalah adalah sesuatu yang
Masalah mengganggu pikiran peneliti. Karena itu,
masalah bersifat subjektif: Sesuatu dinilai
sebagai masalah oleh peneliti tertentu,
tetapi bisa dinilai bukan masalah oleh
peneliti lainya.
Mengapa? Karena sesuatu itu
mengandung banyak dimensi, dan
masing-masing peneliti hidup dalam
sejarahnya sendiri-sediri.
Masalah yang dirumuskan harus

UIN Sunan Ampel Surabaya 5


Pemrograman dan Pengajuan Skripsi

berkaitan dengan sesuatu yang


menggelisahkan peneliti dan
mendorongnya untuk meneliti.
Carilah masalah yang “sangat sederhana”,
dan cukup membuat satu masalah saja,
ditambah sub-masalah
Susunlah masalah itu dengan bahasa yang
singkat, jelas dan padat.
3 Tujuan Yang dimaksud tujuan disini terkait
Penelitian dengan substansi materi penelitian,
bukan formalitas kelembagaan
Tujuan harus berkaitan dengan
kegelisahan akademiknya. Mau diapakan
masalah yang mengelisakan peneliti itu.
Tujuan menentukan penggunaan metode,
pendekatan, dan teori
Kontribusi keilmuan maksudnya adalah
apa yang kiranya diberikan dari
penelitian ini. Sumbangan yang dimaksud
dalam hal ini bersifat substansi, bukan
formalitas kelembagaan.
4 Kajian Dibentuk tabel yang berisi mapping
Terdahulu tentang nama penulis, judul tulisan,
diterbitkan di mana tulisan tersebut, dan
temuan penelitian.
Isi kajian terdahulu setidaknya memuat:
artikel-artikel jurnal (terindeks SINTA 1,
SINTA 2 atau SINTA 3), beberapa
disertasi, tesis, dan skripsi.
5 Metodologi Ada tiga unsur penting yang saling
Penelitian terkait dalam metodologi penelitian,
antara lain: metode, pendekatan, dan
teori.
Pilihan ketiganya harus disesuaikan
dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian, karena keduanya menentukan
jenis metode, pendekatan, dan teori.
 Metode menentukan logika
penyusunan isi penelitian: deduktif,

6 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Bab Pertama

induktif, komparatif, dan sebagainya.


 Pendekatan sebagai alat yang masih
umum: Tafsir, Filsafat, „Ulūm al-
H{adīth, Sosiologi, Antropologi,
Politik, dan lain-lain.
 Teori bukan definisi atau penegasan
istilah, melainkan alat yang lebih
khusus, yang merupakan bagian kecil
dari pendekatan: tafsir tah}līlī, tafsir
mawd}ū’ī; hermeneutika kritis;
hermeneutika teoretis; ‘ilm rijāl al-
h}adīth; interaksionisme simbolik; dll.
Teori inilah yang secara praktis
digunakan dalam merumuskan
masalah dan memandu analisis
penelitian.
6 Sistematika Sistematika pembahasan merupakan
Pembahasan deskripsi logis dan singkat mengenai
logika penelitian dan daftar isi.
7 Daftar Rujukan Daftar rujukan adalah suatu susunan
tulisan di akhir sebuah karya ilmiah yang
isinya berupa nama penulis, judul tulisan,
kota penerbit, lembaga penerbit dan
tahun terbit. Daftar rujukan ini
digunakan sebagai sumber atau rujukan
seorang mahasiswa dalam berkarya.

UIN Sunan Ampel Surabaya 7


A. Format Penulisan Skripsi
1. Standar Teknis Pengetikan
a. Skripsi diketik di atas kertas HVS putih 70 gram berukuran
A4 (21 X 29,7 cm) pada satu muka, dengan batas margin kiri
dan atas 4 cm, margin kanan dan bawah 3 cm.
b. Pengetikan skripsi dalam format dua spasi. Sedangkan unsur
kutipan langsung yang terdiri atas empat baris atau lebih,
catatan kaki, daftar pustaka, teks dalam tabel, dan abstrak
diketik satu spasi.
c. Pengetikan dengan komputer menggunakan huruf Times New
Roman:
1) Ukuran font 14 untuk judul skripsi dan judul bab.
2) Ukuran font 12 untuk judul subbab dan tubuh karangan.
3) Ukuran font 11 untuk kutipan langsung empat baris atau
lebih.
d. Pengetikan awal paragraf dimulai pada jarak tujuh karakter
dari margin kiri.
e. Pengetikan nomor subbab di luar margin kiri.
f. Jarak judul bab dengan awal teks empat spasi, sedangkan
jarak judul subbab dengan awal teks dua spasi. Jarak tiga
spasi digunakan untuk memisahkan akhir teks dengan
subbab baru, serta teks sebelum dan sesudah tabel.
g. Jarak satu spasi selalu diberikan di belakang tanda baca titik,
titik dua, titik koma, koma, dan tanda tanya. Setelah tanda
tanya tidak diperlukan tanda baca titik.
h. Kutipan ayat al-Qur‟ān dan h}adīth serta lafal Arab lainnya,
ditulis lengkap dengan huruf Traditional Arabic (ukuran font
16) beserta harakatnya. Kutipan itu ditulis satu spasi dengan
jarak dua spasi dari teks yang mendahului dan teks
terjemahan yang mengikutinya. Sementara itu, teks
terjemahan ayat-ayat al-Qur‟ān dan h}adīth sebagai kutipan
langsung dipisahkan dalam jarak dua spasi dari kutipan teks
terjemahan ayat sebelumnya.

Buku Panduan Penulisan Skripsi


Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya
Bab Kedua

i. Istilah yang belum lazim digunakan dalam bahasa Indonesia,


termasuk transliterasi dari kata Arab dan istilah asing
dicetak miring (italic).

2. Penomoran Halaman
a. Nomor halaman pada bagian awal menggunakan angka
Romawi kecil (i-v-x) ditempatkan pada posisi tengah
bawah. Halaman cover luar dan cover dalam diperhitung-kan
sebagai halaman tetapi tidak diberi nomor halaman.
b. Nomor halaman pada bagian isi mengunakan angka Arab (1-
9) ditempatkan pada posisi kanan atas dengan jarak 1,5 cm
dari teks. Khusus nomor halaman pada awal bab,
ditempatkan pada posisi tengah bawah dengan jarak 1,5 cm
dari teks.
c. Nomor halaman pertama berupa angka Arab satu dimulai
pada Bab Pendahuluan. Nomor-nomor halaman setelah
daftar pustaka tetap dicantumkan di sudut kanan atas
berupa angka Arab. Nomor halaman lampiran tetap
merupakan kelanjutan nomor halaman sebelumnya.
d. Lambang huruf Yunani, matematika, statistik, atau lambang
tertentu yang tidak dapat ditulis menggunakan komputer
dapat ditulis menggunakan alat tulis tangan dengan tinta
warna hitam.

3. Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan


a. Pengetikan paragraf dan subjudul pada bagian akhir halaman
yang hanya memuat kurang dari tiga baris (bagian paragraf
yang kurang dari tiga baris ditempatkan pada halaman
berikutnya).
b. Mengosongkan bidang ketikan, kecuali halaman akhir bab.
c. Memotong tabel menjadi dua bagian bila tabel dapat
disatukan pada satu halaman.
d. Menempatkan subjudul dan kepala tabel pada akhir
halaman.
e. Perenggangan spasi antarkata untuk meratakan margin
kanan.
f. Memenggal kata transliterasi, misalnya kata s}ādiqūn tidak
dipenggal menjadi s}ā - diqūn.

UIN Sunan Ampel Surabaya 9


Teknik Penulisan Skripsi

g. Menyertakan tanda tertentu pada setiap akhir bab, atau


menggunakan bullets (penghubung: - ; victory= V, bulatan= O
dll) untuk menandai suatu rincian.

A. Struktur dan Penomoran Bab dan Subbab


Penulisan bab, subbab dan sub-subbab diatur sebagai
berikut:
1. Kata “bab” diikuti angka Romawi sesuai urutan, serta judul bab,
ditulis dengan huruf kapital pada margin paling atas secara
simetris tanpa tanda baca titik. Penulisan nomor bab dan judul
bab dilakukan penebalan huruf (bold).
2. Nomor subbab diletakkan di luar margin kiri dengan
menggunakan huruf kapital A, B, C dan seterusnya diakhiri
tanda baca titik, dilanjutkan dengan judul subbab, tanpa
diakhiri tanda baca titik. Penulisan judul sub-bab diawali huruf
kapital pada semua kata konseptual (kata tugas menggunakan
huruf kecil), dilakukan penebalan huruf (bold), tanpa diakhiri
tanda baca titik.
3. Nomor sub-subbab ditandai dengan angka Arab 1, 2, 3 dan
seterusnya diakhiri tanda titik, dilanjutkan judul sub-subbab,
diakhiri tanda titik. Penulisan judul sub-subbab diawali huruf
kapital pada kata pertama, dilakukan dengan penebalan huruf
(bold) sekaligus huruf miring (italic), tanpa diakhiri tanda titik.
4. Bila masih terdapat sub-sub-subbab lagi ditandai dengan huruf
kecil a, b, c dan seterusnya diakhiri tanda titik. Penulisan judul
dengan huruf miring (italic) tanpa penebalan (bold) diakhiri
tanda titik.
5. Jika masih ada sub-subbab lagi maka digunakan angka Arab
yang diakhiri kurung tutup tanpa tanda baca titik.
6. Contoh teknik penulisan bab dan subbab dalam setting
komputer dapat dilihat pada lampiran 8 dan 9.

B. Kutipan
Kutipan adalah penggunaan sumber dalam suatu tulisan,
terdiri atas kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung berupa teks asli dari sumber rujukan
tanpa ada perubahan. Untuk memastikan akurasi terjemahan

10 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Bab Kedua

dengan teks asli, kutipan langsung dari sumber rujukan yang


tidak berbahasa Indonesia perlu ditulis teks aslinya, misalnya:
teks al-Qur‟ān, h}adīth, atau teks dokumentatif.
Berdasarkan sumbernya, kutipan langsung yang terdiri
atas satu sampai dengan tiga baris ditulis dengan cara:
1. Diapit tanda petik ganda;
2. Jarak antarbaris dua spasi; dan
3. Disatupadukan dalam teks atau dipisahkan dari teks.
Contoh disatukan dalam teks:
Menurut Koentjaraningrat, “Nilai gotong royong sering
menghambat karena menimbulkan gagasan bahwa kemajuan
suatu komunitas juga harus dinikmati bersama dan merata”.

Contoh dipisahkan dari teks:


Firman Allah swt:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang
laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan
penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.”
Diketik rapat (1 spasi) semata-mata untuk penghematan
ruang. Dalam skripsi harus diketik 2 spasi.
Adapun kutipan langsung yang lebih dari tiga baris ditulis
dengan cara:
1. Disajikan terpisah dari teks yang mendahului dengan jarak
dua spasi.
2. Menggunakan ukuran font 11, tanpa diapit tanda petik
ganda, jarak baris satu spasi.
3. Awal kutipan dimulai sebagaimana paragraf teks (pada jarak
tujuh karakter dari margin kiri), sedangkan baris kedua dan
seterusnya pada jarak empat karakter margin kiri.

Contoh:
Dalam penulisan karya ilmiah di perguruan tinggi, Sudjana
berpendapat bahwa:
Banyak ragam cara dan notasi menulis karya ilmiah,
bahkan telah ada yang dibakukan di perguruan tinggi.
Dengan adanya pembakuan tersebut, baik mahasiswa
maupun para pembimbing sama-sama mempunyai

UIN Sunan Ampel Surabaya 11


Teknik Penulisan Skripsi

wawasan dan kesatuan bahasa mengenai tata cara, teknik


penulisan, maupun kerangka isi tulisannya.
Adapun kutipan langsung berupa teks Arab ditulis
dengan cara:
1. Disajikan terpisah dari teks yang mendahului dengan jarak
dua spasi
2. Menggunakan ukuran font 16, tidak diapit dengan tanda
petik ganda, jarak baris satu spasi.
3. Awal paragraf serta baris kedua dan seterusnya pada margin
kanan.

2. Kutipan tidak langsung


Kutipan tidak langsung atau disebut parafrase adalah
kutipan yang berupa isi pokok pikiran dari sumber rujukan
yang ditulis dengan bahasa pengutip. Jika sumber kutipan
ditulis dalam bahasa Arab, Inggris, atau bahasa asing yang lain,
kutipan tidak langsung dapat ditulis dengan bahasa Indonesia.
Kutipan semacam ini ditulis dengan cara:
1. Diintegrasikan dalam teks tanpa diapit tanda petik.
2. Jarak spasi ganda sehingga tampak seolah-olah bukan
kutipan.
Contoh:
Berbahasa dan bernalar merupakan dua aktivitas yang
tidak dapat dipisahkan. Berkenaan dengan itu, ketika
seseorang berbahasa, ia sesungguhnya sedang
mengaktualisasikan hasil proses bernalar. Oleh karena
itu, ketidakjelasan pesan yang disampaikan seseorang
melalui bahasa dapat disebabkan oleh ketidakteraturan
proses penalaran.1 Dengan demikian, pemberdayaan
potensi dasar seseorang perlu diarahkan kepada…
Diketik rapat (1 spasi) semata-mata untuk penghematan
ruang. Dalam skripsi harus diketik 2 spasi.
Perhatikan, pada akhir kutipan ditandai dengan angka
Arab sebagai nomor kutipan yang diketik naik setengah spasi
dan tanpa diakhiri dengan tanda titik atau kurung tutup.

C. Catatan Kaki
Catatan kaki merupakan cara menandai identitas sumber
rujukan, sekaligus merupakan salah satu bukti bahwa penulis

12 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Bab Kedua

benar-benar memiliki kejujuran ilmiah. Bentuk penandaan ini


digunakan agar pembaca dapat mengetahui identitas sumber
rujukan secara langsung pada halaman tempat kutipan berada.
Prinsip-prinsip penulisan catatan kaki sebagai berikut.
1. Dipisahkan dari teks sebelumnya dengan jarak dua spasi dengan
menggunakan garis sepanjang 15 spasi dari margin kiri.
2. Diketik menggunakan ukuran font 10 dengan satu spasi.
3. Penomoran dengan angka Arab pada catatan kaki, dimulai dari
margin kiri. Bagian selanjutnya ditulis sejajar dengan margin
kiri. Hal ini dilakukan untuk penghematan halaman.
4. Nomor dan teks catatan kaki tidak dipisahkan dengan spasi.
5. Penomoran catatan kaki dimulai dan diurutkan perbab, setiap
berganti bab catatan kaki selalu dimulai dengan nomor satu.
6. Penempatan catatan kaki tidak boleh melampaui margin bawah.
Jadi, tulisan catatan kaki paling akhir pada suatu halaman
berjarak tiga sentimeter dari sisi kertas terbawah.
7. Nama pengarang ditulis sesuai dengan aslinya (tidak
mendahulukan nama belakang). Segenap gelar akademik yang
berada di depan dan/atau belakang nama seseorang tidak
dicantumkan dalam catatan kaki. Perhatikan contoh berikut ini.
1
Masdar Hilmy, Islam Profetik: Substansi Nilai-nilai Agama dalam Ruang Publik
(Yogyakarta: Kanisius, 2008), 97.
2
Ahmad Hanafi, Pengantar Teologi Islam (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1999), 142.
Pengarang pada catatan kaki nomor satu tersebut sebenarnya
memiliki gelar Prof. Masdar Hilmy, MA., PhD Akan tetapi, gelar
nama pengarang itu tidak boleh dicantumkan pada catatan kaki.
Penataan unsur-unsur catatan kaki dalam naskah
dipengaruhi oleh sumber pustaka yang dijadikan bahan rujukan
serta frekuensi penggunaannya. Dalam panduan ini dicantumkan
19 pola penataan unsur catatan kaki sebagai berikut.

1. Catatan kaki dengan sumber buku teks yang pertama


digunakan (nomor 1) ditata dalam urutan: nama penulis (ditulis
sesuai aslinya tanpa mendahulukan nama akhir), tanda koma,
judul buku (ditulis dalam cetakan miring—italic), kurung buka,
tempat-kota terbit, titik dua, nama penerbit, tanda koma, tahun
penerbitan, kurung tutup, tanda koma, nomor halaman, dan
tanda titik.

UIN Sunan Ampel Surabaya 13


Teknik Penulisan Skripsi

Jika penulis dua orang, kedua nama dicantumkan. Jika penulis


tiga orang atau lebih, hanya dicantumkan nama penulis pertama
dan diikuti kata “dkk” (singkatan dan kawan-kawan).
Contoh:
3
Mitsuo Nakamura, The Crescent Arises Over Banyan Tree: A Study of the
Muhammadiyah Movement in a Central Javanese Town (Yogyakarta: Gadjah Mada
Press, 1983), 45.
4
Abdul Gaffar Karim, Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah di Indonesia
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), 17.
5
Soetarman S.P. dkk., Fundamentalisme, Agama-agama, dan Teknologi (Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 1996), 26.
2. Jika kutipan kedua langsung mengikuti kutipan pertama, unsur
catatan kaki yang ditulis berupa kata Ibid (singkatan dari
ibidem) dalam bentuk cetakan tegak, tanda titik, tanda koma,
nomor halaman (bila nomor halaman kutipan kedua berbeda
dengan nomor halaman kutipan pertama). Apabila nomor
halaman sama, cukup ditulis Ibid. Perhatikan contoh berikut
ini.
6
Mitsuo Nakamura, The Crescent Arises over Banyan Tree: A Study of the
Muhammadiyah Movement in a Central Javanese Town (Yogyakarta: Gadjah Mada
Press, 1983), 45.
7
Ibid., 32.
8
Ibid.
3. Jika kutipan sudah diselingi sumber lain, unsur catatan kaki
yang dicantumkan adalah nama akhir penulis, tanda koma, dua
kata awal judul buku yang dicetak miring, tanda koma, nomor
halaman, dan tanda titik. Jika penulis dua orang, nama akhir
yang disebutkan hanya penulis pertama.
Perhatikan Contoh berikut.
9
Noorhaidi Hasan, Laskar Jihad: Islam, Militansi, dan Pencarian Identitas di
Indonesia Pasca-Orde Baru (Jakarta: LP3ES/KITLV, 2008), 145.
10
Aksin Wijaya, Sejarah Kenabian dalam Perspektif Tafsir Nuzuli Muhammad Izzat
Darwazah (Jakarta: Mizan, 2016), 17.
11
Hasan, Laskar Jihad, 26.
12
Wijaya, Sejarah Kenabian, 25.

4. Jika seorang pengarang memiliki dua karya tulis atau lebih dan
disebutkan untuk pertama kali secara berurutan dalam satu

14 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Bab Kedua

nomor catatan kaki, nama penulis urutan kedua ditulis kembali


dengan huruf tegak. Tanda titik koma digunakan untuk
memisahkan antara dua karyanya. Perhatikan contoh berikut
ini.
13
Yudian Wahyudi, Ushul fikih versus Hermeneutika: Membaca Islam dari Kanada
dan Amerika (Yogyakarta: Pesantren Nawasea Press, 2007), 23; Yudian
Wahyudi, Filsafat Hukum Islam dan Pemikiran Orientalis: Studi Perbandingan Sistem
Hukum Islam (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991), 89.

5. Jika sebuah sumber kutipan berasal dari buku yang ditulis oleh
pengarang Arab Klasik dan Abad Pertengahan, dan pengarang
tersebut dikenal pembaca melalui satu nama, meskipun
sebenarnya memiliki nama-nama lebih dari satu, maka unsur
nama dalam catatan kaki yang ditulis berupa nama yang
terkenal saja. Perhatikan contoh berikut ini.
14
Abū H{āmid Muh}ammad al-Ghazālī, Ih}yā’ ‘Ulūm al-Dīn (Damaskus: Dār al-
Fikr, 1980), 98.

6. Berbeda dengan itu, jika secara kebetulan nama pengarang yang


satu sama dengan nama pengarang lain yang buku atau
artikelnya digunakan sebagai sumber kutipan, nama diri (given
name) perlu disebutkan dalam catatan kaki. Perhatikan contoh
berikut ini.
15
Abū H{āmid Muh}ammad al-Ghazālī, al-Mustas}fā min ‘Ilm al-Us}ūl, Vol. 2
(Kairo: Mat}ba„at Būlāq, 1976), 89.
16
Muh}ammad al-Ghazālī, al-Sunnah al-Nabawīyah bayn Ahl al-Fiqh wa Ahl al-
H{adīth (Kairo: Dār al-Shurūq, 1990), 78.

7. Jika sumber kutipan berasal dari al-Qur‟ān, baik al-Qur‟ān


maupun al-Qur‟ān dan terjemahannya, unsur catatan kaki yang
ditulis berupa kata “al-Qur‟ān” tanpa dicetak miring, tanda
koma, nomor surah, titik dua, nomor ayat, dan tanda titik
(nomor surah dan nomor ayat menggunakan angka Arab, bukan
angka Romawi). Jika dalam satu nomor catatan kaki terdapat
dua atau lebih kutipan al-Qur‟ān, unsur catatan kaki yang
ditulis sama dengan kutipan pertama tanpa menyebutkan kata

UIN Sunan Ampel Surabaya 15


Teknik Penulisan Skripsi

al-Qur‟ān lagi. Di antara kedua catatan kaki itu dicantumkan


tanda titik koma sebagai pemisah. Catatan kaki untuk kutipan
selanjutnya ditulis kata Ibid, tanda titik, tanda koma, nomor
surah, tanda titik dua, nomor ayat, dan tanda titik. Jika sudah
diseling sumber lain, kata “al-Qur‟ān” ditulis kembali seperti di
awal. Perhatikan contoh berikut ini.
17
al-Qur‟ān, 2:34; 12:4.
18
Ibid., 5: 14.
19
Sudjana, Tuntunan Penyusunan, 106.
20
al-Qur‟ān, 12:13.

8. Kutipan h}adīth Nabi harus diambil dari sumber aslinya dengan


dilengkapi sanad, misalnya S{ah}īh} Bukhārī, Muslim, atau kitab-
kitab lainnya.
9. Kutipan atas kutipan, catatan kaki ditulis sumber pertama dan
sumber kedua yang dipisahkan tanda titik-koma. Misalnya,
mengutip karya Bruinessen (sumber pertama) melalui atau
bersumber pada buku Wildan Yahya (sumber kedua).
Perhatikan contoh berikut ini:
21
Abū Zakarīyā Muh}y al-Dīn Yah}yā b. Sharaf al-Nawawī, Muqaddimah Sharh}
al-Nawawī ‘alā S{ahīh} Muslim, Vol. 1 (Kairo: al-Mat}ba„ah al-Mis}rīyah bi al-Azhār,
1347 H/1929 M), 14.
22
Martin van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat: Tradisi-tradisi
Islam di Indonesia, terj. Djohan Efendi (Bandung: Mizan, 1999), 111; Wildan
Yahya, Menyingkap Tabir Rahasia Spiritual Syekh Abdul Muhyi (Bandung: Refika
Aditama, 2007), 3.

10. Kutipan dari buku terjemahan bahasa asing, judul buku ditulis
sesuai hasil terjemahannya, bukan judul aslinya. Setelah itu,
tanda koma, kata “terj.” (singkatan terjemahan) yang diakhiri
tanda titik dan diikuti nama penerjemahnya dalam urutan
nama asli. Perhatikan contoh berikut ini.
23
John L. Esposito, Masa Depan Islam: Antara Tantangan Kemajemukan dan
Benturan dengan Barat, terj. Ali Mas‟udi (Bandung: Mizan, 2010), 45.

11. Jika kutipan berasal dari artikel dalam sebuah buku (bunga
rampai), unsur catatan kaki yang ditulis berupa nama

16 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Bab Kedua

pengarang sesuai dengan urutan aslinya, tanda koma, judul


artikel diapit tanda kutip tanpa cetakan miring, tanda koma,
nama editor dan ditambah kata ed yang berarti editor, judul
buku ditulis miring, tanda kurung buka, tempat penerbit, titik
dua, nama penerbit, tanda koma, tahun penerbitan, tanda
kurung tutup, tanda koma, nomor halaman tanpa didahului
kata halaman, dan tanda titik. Perhatikan contoh berikut ini.
24
A. Eko Kadarisman, “Ethnopoetics: The Significance of Linguistic
Elements in the Context of Performance”, dalam E. Sadtono (ed.), The
Development of TEFL in Indonesia (Malang: IKIP, 1997), 38.
25
Muhammad Ali, “Kebebasan Beragama”, dalam Elza Peldi Taher (ed.),
Merayakan Kebebasan Beragama: Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi
(Jakarta: ICRP dan Kompas, 2009), 341.

12. Jika kutipan dari artikel sebuah jurnal, unsur catatan kaki
yang dicantumkan berupa nama pengarang sesuai dengan
susunan aslinya, tanda koma, judul artikel diapit tanda kutip
tanpa cetakan miring, tanda koma, nama jurnal yang dicetak
miring, tanda koma, nomor jurnal dalam bentuk angka Arab,
kurung buka, bulan, dan tahun penerbitan, kurung tutup,
tanda koma, nomor halaman, dan tanda titik. Perhatikan
contoh berikut ini.
26
Masdar Hilmy, “Manufacturing the Ontological Enemy, Sosio-political
Construction of Anti-democracy Discourses among HTI Activists in Post-
New Order”, Journal of Indonesian Islam, Vol. 3, No. 2 (2009), 341.

13. Jika sumber kutipan dari Encyclopaedia, unsur catatan kaki


berupa nama penulis Entry, tanda koma, tanda kutip buka,
judul Entry, tanda kutip tutup, tanda koma, nama Encyclopaedia,
vol. „volume‟, tanda titik, ed. „editor‟, tanda koma, et. al. (jika
diperlukan), kurung buka, tempat terbit, titik dua, nama
penerbit, tanda koma, tahun penerbitan, tanda kurung tutup,
tanda koma, nomor halaman, dan tanda titik. Perhatikan
contoh berikut ini.
27
A. J. Wensink, “Kufr”, dalam M. Th. Houtsma, et. al., The Encyclopaedia of
Islam, Vol. 7 (Leiden: E.J. Brill, 1987), 234.

UIN Sunan Ampel Surabaya 17


Teknik Penulisan Skripsi

14. Kutipan yang diambil dari skripsi, tesis, dan disertasi yang
tidak diterbitkan, unsur catatan kaki yang ditulis berupa
nama penulis dalam bentuk urutan asli, tanda koma, judul
skripsi, tesis, atau disertasi diapit tanda kutip tanpa dicetak
miring, tanda koma, tanda kurung buka, kata Skripsi, Tesis,
atau Disertasi, tanda koma, nama perguruan tinggi, tempat
perguruan tinggi, tahun penulisan skripsi, tesis, atau disertasi
diikuti kata “tidak diterbitkan”, koma, nama perguruan tinggi,
koma, tahun sesuai cover, tanda kurung tutup, tanda koma,
nomor halaman, dan tanda titik. Perhatikan contoh berikut
ini.
28
Mohamad Abdul Khafidz Maulana, “Tagar 2019 Ganti Presiden Menurut
Teori Simulacra Jean Baudrillard” (Skripsi--Fakultas Ushuluddin dan
Filsafat UIN Sunan Ampel, 2019), 45.

15. Jika unsur identitas tempat, nama, atau tahun penerbitan


tidak ada dalam sebuah sumber, maka harus dicantumkan
tanda t.t. (tanpa tempat [penerbit]), t.tp. (tanpa tempat
penerbit), atau t.th. (tanpa tahun penerbitan).
29
Yah}yā b. Sharaf al-Dīn al-Nawawī, al-Majmū‘ Sharh} al-Muhadhadhab, Vol. 5
(t.t.: t.tp., t.th.), 34.
16. Catatan kaki bersumber wawancara, cara menulis adalah
nama orang yang diwawancarai, koma, kata “Wawancara”
dicetak miring, posisi yang diwawancarai, koma, tempat
wawancara, koma, tanggal bulan tahun, titik.
30
Abdul Karim (Guru SDN Wonocolo), Wawancara, Sumberejo 25 Februari
2015.

17. Catatan kaki yang berasal dari sumber internet, cara menulis
adalah nama situs, koma, judul tulisan dalam tanda kutip,
koma, alamat situs berikut dokumen ditulis lengkap, waktu
pengambilan. Hindari pengutipan dari situs yang kurang
dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, semisal dari
blogspot, wordpress, dll.

18 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Bab Kedua

31
Mudzakkir Fauzi, “Pengertian Ulumul Qur‟an”,
http://kompas.com/2009/03/13/Diakses 19 Februari 2011.

18. Catatan kaki yang berasal dari sumber digital lain, cara
menulis adalah nama dalam tampilan, koma, tema yang
diakses dalam tanda kutip, nama aplikasi dan versi aplikasi
dalam tanda kurung), titik.
34
Maktabah H{adīth al-Sharīf, “Puasa Ramadlan”, (H{adīth al-Sharīf, ver.3).

19. Sebagai catatan, cara penulisan sumber Arab dengan sumber


non-Arab sedikit berbeda. Dalam penulisan identitas sumber,
misalnya, eksistensi transliterasi Arab-Indonesia harus
diterapkan secara tepat sesuai dengan aslinya. Akan tetapi,
nama tempat penerbitan disesuaikan dengan nama Indonesia.
Khusus buku-buku Arab terbitan lama yang tidak disebutkan
nama kota, nama tempat terbit diganti nama negara.
Perhatikan contoh berikut ini.
27
Ibn S{alāh}, Fatāwā wa Masā’il Ibn S}alāh} fī al-Tafsīr wa al-H{adīth wa Us}ūl al-Fiqh,
Vol. 1 (Beirut: Dār al-Ma„rifah, 1986), 57.

Perhatikan:
1. Singkatan hal, p, atau hlm yang berarti „halaman‟ tidak boleh
ditempatkan di depan nomor halaman sumber kutipan.
2. Nomor catatan kaki tidak diakhiri tanda titik.
3. Antara nomor catatan kaki dengan huruf pertama nama
pengarang sumber rujukan tidak berspasi.

D. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka dicantumkan sebagai sumber referensi agar
pembaca dapat mengetahui keseluruhan sumber rujukan yang
dipergunakan dalam penulisan karya ilmiah. Dengan cara itu,
pembaca yang ingin menyelidiki dan/atau mengidentifikasi sumber
rujukan aslinya dapat mempergunakan daftar pustaka sebagai
referensi langsung.
Prinsip umum penulisan daftar pustaka:
1. Daftar pustaka hanya memuat sumber referensi yang pernah
dikutip dan dicantumkan pada catatan kaki.

UIN Sunan Ampel Surabaya 19


Teknik Penulisan Skripsi

2. Penulisan nama penulis tanpa mencantumkan gelar akademik.


3. Penulisan nama mendahulukan nama belakang yang dipisahkan
dengan tanda koma (Misalnya: Shihab, M. Quraish). Bila ada
dua orang penulis, nama penulis kedua ditulis sesuai urutan
aslinya.
4. Penulisan dalam daftar dimulai dari margin kiri, tidak diberi
nomor urut. Bila satu sumber pustaka memerlukan dua-tiga
baris, maka baris kedua dan seterusnya dimulai pada karakter
ketujuh dari margin kiri.
5. Urutan dalam daftar disusun menurut abjad nama penulis.
Nama Arab yang biasanya menggunakan “al”, misalnya al-
Farabi, urutan abjad yang digunakan adalah “f”, Farabi.
6. Masing-masing sumber pustaka ditulis dalam 1 (satu) spasi,
sedang antarsumber pustaka ditulis dalam jarak 2 (dua) spasi.

Sumber-sumber dalam daftar pustaka dapat dikelompokkan


dalam empat kategori dan masing-masing terdiri atas beberapa
sub-kelompok sebagai berikut.

1. Kelompok buku teks:


a. Penulis perorangan
1) Nama penulis/dan penulis kedua, titik
2) Judul buku dicetak miring, titik
3) Edisi, jilid, volume (jika ada) diikuti “ke-nomor”, titik
4) Kota terbit, titik dua
5) Nama penerbit, koma
6) Cetakan (jika ada), koma
7) Tahun terbit, titik.
Contoh:
Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 2003.
Darmaputera, Eka dan Martin L. Sinaga. Pergulatan
Kehadiran Kristen di Indonesia: Teks-teks terpilih.
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005.
Sulaiman, Muhammad dan Aizuddinur Zakaria. Jejak
Bisnis Rasul. Bandung: Hikmah, 2009.
Perhatikan: Jika penulis dua orang, nama kedua ditulis
sesuai urutan aslinya.

20 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Bab Kedua

b. Kumpulan karangan sejumlah penulis dengan satu atau


beberapa editor
1) Nama penulis, titik
2) Judul artikel diapit tanda kutip tanpa dicetak miring,
diikuti kata “dalam”
3) Judul buku dicetak miring, titik
4) Nama editor didahului kata “ed.”, titik
5) Kota terbit, titik dua
6) Nama penerbit, koma
7) Cetakan (jika ada), koma
8) Tahun terbit, titik.
Contoh:
Kadarisman, A. Eko. “Ethnopoetics: The Significance of
Linguistic Elements in the Context of
Performance”, dalam The Development of TEFL in
Indonesia, ed. E. Sadtono. Malang: IKIP, 2007.
Ali, Muhammad. “Kebebasan Beragama”, dalam
Merayakan Kebebasan Beragama: Bunga Rampai
Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi. ed. Elza Peldi
Taher. Jakarta: ICRP dan Kompas, 2009.
c. Penyusun lembaga
1) Nama lembaga, titik
2) Judul buku dicetak miring, titik
3) Edisi, jilid, volume (jika ada) diikuti “ke-nomor”, titik
4) Kota terbit, titik dua
5) Nama penerbit, koma
6) Cetakan (jika ada), koma
7) Tahun terbit, titik.
Contoh:
Pustaka Sinar Harapan (Firm). Melacak Jejak Prof. Dr.
Ismail Suny, S.H., M.C.L. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 2008.
Majelis Ulama Indonesia. 20 Tahun Majelis Ulama Indonesia.
Jakarta: Majelis Ulama Indonesia, 1925.

d. Buku terjemah
1) Nama penulis, titik

UIN Sunan Ampel Surabaya 21


Teknik Penulisan Skripsi

2) Judul buku (terjemahan, bukan asli) dicetak miring, titik


3) Edisi, jilid, volume (jika ada) diikuti “ke-nomor”, titik
4) Nama penerjemah yang diawali kata “ter.”, titik
5) Kota terbit, titik dua
6) Nama penerbit, koma
7) Tahun terbit, titik.
Contoh:
Abdurrahman, Aisyah. Tafsir Bintusy-Syatihi’. terj.
Mudzakir Abdussalam. Bandung: Mizan, 1996.
Barr, James. Fundamentalisme, terj. Stephen Suleeman.
Jakarta: Gunung Mulia, 1996.

2. Kelompok Jurnal, Majalah, Surat Kabar


a. Penulis perorangan
1) Nama penulis artikel, titik
2) Judul tulisan dalam tanda kutip tanpa dicetak miring,
titik
3) Nama penerbitan dicetak miring, titik
4) Volume (singkat Vol.) diikuti nomor, titik
5) Kota terbit, koma
6) Nomor halaman, koma
7) Tahun penerbitan, titik.
Catatan: khusus penerbitan harian/mingguan, setelah kota
terbit diikuti tanggal-bulan-tahun penerbitan yang
dipisahkan titik dua.
Contoh:
M. Fadjrul Falakh. “Ayat Kebebasan Bertuhan”. Kompas. Nomor 231
Tahun ke-46. Jakarta, 2011.

b. Penulis badan/lembaga
Sama dengan di atas, hanya nama penulis diganti nama
lembaga.

c. Penulis anonim
1) Nama penulis anonim, titik
2) Judul tegak dalam dua tanda petik, koma.
3) Nama media/surat kabar, koma
4) Tanggal, bulan, dan tahun terbit, titik.
Contoh:

22 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Bab Kedua

Anonim. “Hingga Tetes Darah Terakhir”, Kompas, 24 Februari 2011.

3. Kelompok bukan publikasi dan sumber lapangan:


a. Makalah seminar, penataran, atau lokakarya:
1) Nama pengarang, titik
2) Judul makalah ditulis tegak dan diapit dua tanda kutip,
titik,
3) Kata-kata Makalah disajikan dalam… diikuti nama
pertemuan, koma
4) Kota tempat pelaksanaan seminar, koma
5) Tanggal, bulan, dan tahun pelaksanaan seminar, titik.
Contoh:
Hasani Ahmad Said. “Makna Tahun Baru Hijriah”. makalah
disajikan dalam Studium General di MA al-Khairiyah, Cilegon,
Prop. Banten, 24 Desember 2006.

b. Skripsi, tesis, atau disertasi:


1) Nama penulis, titik
2) Judul skripsi, tesis, atau disertasi diapit dengan dua
tanda kutip,
3) Kata skripsi, tesis, atau disertasi yang diikuti kata “tidak
diterbitkan”, koma
4) Nama kota tempat perguruan tinggi, titik dua
5) Nama fakultas diikuti nama perguruan tinggi, koma
6) Tahun (yang tercantum pada sampul depan), titik.
Contoh:
Putra, Gemilang. “Keadilan Pembagian Waris bagi Laki-laki dan
Perempuan dalam Kitab Hadis”, Skripsi tidak diterbitkan
(Surabaya: Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN
Sunan Ampel, 2010).

4. Kelompok Internet dan Digital


a. Sumber internet
Penggunaan sumber internet harus mempertimbangkan
kapabilitas penyedia layanan yang disesuaikan dengan tema
penelitian. Cara menyajikan seperti catatan kaki dengan
sedikit perubahan sebagai berikut:
1) Penulis (jika ada).
2) Judul tulisan yang dirujuk dalam tanda kutip.
3) Alamat yang merujuk pada tempat dokumen.
UIN Sunan Ampel Surabaya 23
Teknik Penulisan Skripsi

4) Waktu akses dalam tanda kurung (hari, tanggal-bulan-


tahun).
Contoh:
Ahmad Zainul Hamdi, “Separasi Agama-Negara dan Mitos
Modernitas”, dalam https://kompas.id/baca/opini/2018/
09/12/ Diakses 21/6/2019.

b. Sumber digital
Penggunaan sumber digital hanya sebagai sumber sekunder,
dan harus diikuti sumber manual. Cara penulisan:
1) Nama penulis, koma.
2) Judul tema ditulis tegak diapit dua tanda petik.
3) Judul kitab ditulis miring, koma.
4) Nama file-aplikasi, titik.
Contoh:
Abū Dāwuf, “S{iyām Ramad}ān” dalam Sunan Abī Dāwud,
Maktabah H{adith Sharīf, ver. 3.
Catatan: Sesuai dengan karakteristik nama seseorang,
penulisan daftar pustaka harus memperhatikan:
a. Nama utama ditentukan pada nama akhir seseorang, misalnya,
Waluyo Condronegoro ditulis Condronegoro, Waluyo diakhiri
tanda titik.
b. Inisial yang tidak diketahui kepanjangannya ditulis tanpa
perubahan, misalnya, Mawardi W.R. tetap ditulis Mawardi
W.R.
c. Nama yang didahului kata sandang ditulis sesuai dengan
aslinya, misalnya, Sri Herlambang tetap ditulis Sri Herlambang.
d. Nama keluarga atau marga nama-nama Inggris ditulis lebih
dulu, misalnya, John F. Kennedy ditulis Kennedy, F. John
diakhiri tanda titik.
e. Nama Cina baru, misalnya Tumiran Ho San ditulis Ho San,
Tumiran diakhiri tanda titik.
f. Nama Cina ortodoks, misalnya, Tan Jou Hok ditulis Tan, Jou
Hok.

24 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Bab Kedua

PEDOMAN TRANSLITERASI

N0 Arab Latin No Arab Latin


1 ‫ا‬ a 16 ‫ط‬ t}
2 ‫ب‬ b 17 ‫ظ‬ z}
3 ‫ت‬ t 18 ‫ع‬ „
4 ‫ث‬ th 19 ‫غ‬ gh
5 ‫ج‬ j 20 ‫ف‬ f
6 ‫ح‬ h 21 ‫ق‬ q
7 ‫خ‬ kh 22 ‫ك‬ k
8 ‫د‬ d 23 ‫ل‬ l
9 ‫ذ‬ dh 24 ‫م‬ m
10 ‫ر‬ r 25 ‫ن‬ n
11 ‫ز‬ z 26 ‫و‬ w
12 ‫س‬ s 27 ‫هـ‬ h
13 ‫ش‬ sh 28 ‫ء‬ ‟
14 ‫ص‬ s} 29 ‫ي‬ y
15 ‫ض‬ d}

1. Vokal tunggal (monoftong) yang dilambangkan dengan h}arakat,


ditranslitersikan sebagai berikut:
a. Tanda fath}ah ( َ ) dilambangkan dengan huruf “a”.
b. Tanda kasrah ( َ ) dilambangkan dengan huruf “i”.
c. Tanda d}ammah ( َ ) dilambangkan dengan huruf “u”.

2. Vokal rangkap (diftong) yang dilambangkan secara gabungan


antara h}arakah dan huruf, ditransliterasikan sebagai berikut.
a. vokal (‫ )أو‬dilambangkan dengan huruf aw seperti: maw‘iz}ah,
al-yawm.
b. vokal (‫ )أي‬dilambangkan dengan huruf ay, seperti layālī,
shamsīyah.

UIN Sunan Ampel Surabaya 25


Teknik Penulisan Skripsi

3. Vokal panjang (madd) ditransliterasikan dengan menuliskan


huruf vokal disertai coretan horizontal (macron) di atasnya,
contoh: Falāh}, h}akīm, dan mans}ūr.
4. Shaddah ditransliterasikan dengan menuliskan huruf yang
bertanda shaddah dua kali (dobel) seperti, t}ayyib, sadd, zuyyin,
dsb.
Lam ta‘rīf tetap ditransliterasikan mengikuti teks (bukan bacaan)
meskipun bergabung dengan huruf shamsīyah, antara Alif-Lam dan
kata benda, dihubungkan dengan tanda penghubung, misalnya, al-
qalam, al-kitāb, al-shams, al-ra‘d, dsb.

26 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Batang tubuh skripsi terdiri atas:

1. Bagian Depan Skripsi


a. Sampul depan hard cover warna biru (contoh: Lampiran 1)
b. Sampul dalam (contoh: Lampiran 2)
c. Halaman abstrak. Abstrak ditulis dengan menggunakan
bahasa Indonesia. Abstrak terdiri dari latar belakang
akademis singkat, rumusan masalah, serta hasil penelitian.
d. Halaman persetujuan pembimbing (contoh: Lampiran 3)
e. Halaman pengesahan (contoh: Lampiran 4)
f. Halaman pernyataan keaslian (contoh: Lampiran 5)
g. Halaman motto (jika perlu, harus relevan dengan tema,
contoh: Lampiran 6)
h. Halaman dedikasi (jika perlu, contoh: Lampiran 7)
i. Halaman kata pengantar
j. Halaman daftar isi
k. Halaman daftar tabel (jika ada)

2. Bagian Isi Skripsi


a. Bab pendahuluan, yang pada prinsipnya sama dengan format
proposal.
b. Bab pembahasan, berisi dua atau tiga bab.
c. Bab penutup, berisi simpulan, dan saran.

3. Bagian Akhir Skripsi


a. Daftar pustaka.
b. Lampiran lain (gambar, grafik, dan lainnya) jika ada.
c. Daftar riwayat hidup (contoh 10)

C. Sistematika Skripsi
Sistematika bagian isi skripsi (B.2) dibedakan dalam dua
bentuk sesuai jenis penelitian sebagai berikut.
1. Sistematika Deskriptif

Buku Panduan Penulisan Skripsi


Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Uin Sunan Ampel Surabaya
Bagian-bagian Skripsi

Sistematika ini dipergunakan untuk laporan penelitian


kualitatif (lapangan dan atau kepustakaan) serta laporan
penelitian kuantitatif deskriptif. Jenis penelitian ini
bermaksud mengeksplorasi data dan fakta ilmiah sehingga
penyajian data dan analisis dilakukan bersamaan. Sistematika
diatur sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan, yang pada prinsipnya sama dengan
format proposal yang meliputi:
1. Latar Belakang Masalah. Bagian ini mengungkapkan
sejarah atau latar belakang, dan segala persoalan yang
berkaitan dengan masalah, baik teoretis maupun gejala
empiris, dan menjelaskan mengapa masalah itu perlu
diteliti.
2. Identifikasi dan Batasan Masalah. Bagian ini merupakan
penjelasan tentang ragam kemungkinan cakupan yang
dapat muncul dalam penelitian dengan melakukan
identifikasi dan inventarisasi berbagai kemungkinan yang
dapat diduga sebagai masalah. Setelah itu, dilakukan
pembatasan ruang lingkup permasalahan dalam rangka
menetapkan batas-batas masalah secara jelas, sehingga
ditemukan masalah yang termasuk dan masalah tidak
termasuk dalam penelitian. Kalimat yang digunakan dalam
bagian ini adalah kalimat pernyataan yang
menggambarkan adanya permasalahan.
3. Rumusan Masalah. Bagian ini berisi pertanyaan-
pertanyaan secara eksplisit tentang masalah yang hendak
dicari jawabannya melalui penelitian yang akan
dilaksanakan.
4. Tujuan Penelitian. Bagian ini memuat maksud
dilakukannya penelitian, dan dirujukkan kepada masalah
yang telah dibatasi dan/atau yang telah dirumuskan.
5. Kegunaan Penelitian. Bagian ini berisi penjelasan mengenai
nilai dan manfaat penelitian, baik dari sisi teoretis maupun
dari sisi praktis.
6. Penelitian Terdahulu. Pembahasan di sini ditekankan pada
penelusuran artikel yang dipublikasikan di jurnal
terindeks/bereputasi, hasil-hasil penelitian, dan buku-
buku dengan tema yang sama atau mirip pada masa-masa

28 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Bab 3

sebelumnya hingga saat penulisan proposal. Berdasarkan


pemetaan riset-riset terdahulu, posisi penelitian skripsi
yang akan dilakukan harus dijelaskan.
7. Metodologi Penelitian. Bagian ini meliputi tiga unsur penting
yang saling terkait, antara lain: metode, pendekatan, dan teori.
Pilihan ketiganya harus disesuaikan dengan rumusan masalah
dan tujuan penelitian, karena keduanya menentukan jenis
metode, pendekatan, dan teori.
 Metode menentukan logika penyusunan isi penelitian:
deduktif, induktif, komparatif, dan sebagainya.
 Pendekatan sebagai alat yang masih umum: Tafsir, Filsafat,
‘Ulūm al-H{adīth, Sosiologi, Antropologi, Politik, dan lain-
lain.
 Teori bukan definisi atau penegasan istilah, melainkan alat
yang lebih khusus, yang merupakan bagian kecil dari
pendekatan: tafsir tah}līlī, tafsir mawd}ū’ī; hermeneutika
kritis; hermeneutika teoretis; ‘ilm rijāl al-h}adīth;
interaksionisme simbolik; dll.
Teori inilah yang secara praktis digunakan dalam merumuskan
masalah dan memandu analisis penelitian.
8. Bagian ini berisi penjelasan tentang metode yang akan
digunakan dalam melakukan penelitian, baik untuk
pengumpulan data maupun analisis data. Pembahasan
ditekankan pada metode yang sesuai dan akan digunakan
dalam penelitian, dan harus bersifat operasional, tidak
sekadar definisi atau penjelasan normatif.
9. Sistematika Pembahasan. Bagian ini berisi pengungkapan
alur pembahasan penelitian skripsi, sehingga dapat
diketahui logika penyusunan dan koherensi antara satu
bagian dan bagian yang lain.
10. Outline Penelitian. Bagian ini berisi kerangka pembahasan
secara garis besar sehingga dapat dijadikan acuan untuk
melakukan penelitian selanjutnya.
Adapun bab isi skripsi dapat disesuaikan dengan kekhasan
progam studi masing-masing. Sedangkan bab penutup, meliputi:
kesimpulan sebagai jawaban berdasarkan rumusan masalah dan
saran pengembangan keilmuan dari hasil penelitian.

UIN Sunan Ampel Surabaya 29


Berikut ini akan dijelaskan cara melacak berbagai portal
internet yang bisa dijadikan sumber referensi.
1. Portal Moraref (http://moraref.kemenag.go.id)
MORAREF (Ministry of Religious Affairs' Reference) adalah portal
akademik di bawah inisiasi Kementerian Agama Indonesia yang
dijalankan oleh asosiasi jurnal, penerbit universitas, dan pusat
penelitian di Kementerian.
Gambar Utama

Melacak Artikel

Buku Panduan Penulisan Skripsi


Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Uin Sunan Ampel Surabaya
Bab 3

Melacak Level Jurnal


Untuk Jurnal Level SINTA 1 Sama Dengan Moraref 1 (Biasa Disingkat
M1, SINTA 2 setara Moraref 2/M2)

2. Portal SINTA/Science and Technology Index (sinta2.ristekdikti.go


.id/journals)
Tampilan Depan SINTA

UIN Sunan Ampel Surabaya 31


Bagian-bagian Skripsi

Melacak Author Klik Author

Melacak Jurnal Klik Sources—ada enam level akreditasi SINTA, level


satu (ditulis S1) hingga level keenam (ditulis S6)

32 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Bab 3

3. Portal Garuda (http://id.portalgaruda.org)


Tampilan Depan

4. Indonesia One Search (http://onesearch.id)

UIN Sunan Ampel Surabaya 33


Bagian-bagian Skripsi

Tampilan Depan

34 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Buku Panduan Penulisan Skripsi
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Uin Sunan Ampel Surabaya
Lampiran-lampiran

Lampiran 1: Contoh Cover Depan

JUDUL UTAMA
[ANAK JUDUL—JIKA DIPERLUKAN]

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) dalam Program
Studi Aqidah dan Filsafat Islam

Oleh:

NAMA LENGKAP
NIM: XXXXXXXXX

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2019
Lampiran-lampiran

Lampiran 2: Contoh Cover Dalam

JUDUL UTAMA
[ANAK JUDUL—JIKA DIPERLUKAN]

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) dalam Program
Studi Aqidah dan Filsafat Islam

Oleh:

NAMA LENGKAP
NIM: XXXXXXXXX

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2019

30 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Lampiran-lampiran

Lampiran 3: Contoh Persetujuan Pembimbing

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi berjudul “.....” yang ditulis oleh …… ini telah disetujui pada
tanggal …… 2019

Surabaya, 3 September 2019

Pembimbing,

NAMA DOSEN
NIP. 19600914198903XXXX
Lampiran-lampiran

Lampiran 4: Contoh Halaman Pengesahan

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi berjudul “.....” yang ditulis oleh …… ini telah diuji


di depan Tim Penguji pada tanggal ………….. 2019

Tim Penguji:
1. Prof. Dr. H. Ma’shum. M. Ag. (Ketua) :………………………………
2. Dr. Muktafi, M.Ag . (Sekretaris) :………………………………
3. Dr. Suhermanto, M.Hum (Penguji I) :………………………………
4. M. Helmi Umam, M.Hum (Penguji II) :………………………………

Surabaya, 25 Juni 2019


Dekan,

Dr. H. Kunawi, M.Ag.


NIP. …………………………

32 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Lampiran-lampiran

Lampiran 5: Contoh Halaman Pernyataan Keaslian

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

Nama :……………………………

NIM :……………………………

Program Studi :……………………………

dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan


adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-
bagian yang dirujuk sumbernya.

Surabaya, (tanggal-bulan-tahun)
Saya yang menyatakan,

Materai Rp
6000

NAMA LENGKAP
NIM

Catatan:
Tanda tangan di atas materai Rp 6.000,- kemudian difotokopi
sebanyak skripsi yang digandakan. Halaman dengan materai
dan tanda tangan asli untuk fakultas/program studi.
Lampiran-lampiran

Lampiran 6: Contoh Halaman Motto

MOTTO

Jika Tuhan senantiasa hidup dalam pikiran manusia,


perilaku manusia pun akan senantiasa terbimbing
pada jalan kebaikan, keindahan, dan kedamaian.

Catatan: Motto harus relevan dengan tema skripsi dan


mencantumkan sumbernya (jika dari sumber).

34 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Lampiran-lampiran

Lampiran 7: Contoh Halaman Dedikasi

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada:


1. Ibu dan bapak tercinta yang telah berjuang dan memotivasi
serta mendoakan aku dalam kebaikan. Kasih sayangmu tak
terbalaskan.
2. Semua saudaraku yang telah mendukung selama perjalanan
kuliahku.
3. Teman-teman sekelas, tanpa terkecuali, semoga antum semua
menjadi sang pendidik masyarakat sekaligus teladan yang
menginspirasi kebaikan.
Lampiran-lampiran

Lampiran 8: Contoh Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP

Nama : KAPITAL – DITEBALKAN


Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 6 Juli 1990
Alamat : Jl. Ahmad Yani 117 Surabaya
Nomer HP : 0857-XXXX-XXXX
Pendidikan : 1. SDN (kec. dan kota kabupaten)
2. SLTP (kec. dan kota kabupaten)
3. SLTA (kota kabupaten)
Keahlian Khusus : 1. Hafal al-Qur’a>n 10 Juz
2. Menulis Artikel Populer
Pengalaman : 1. MTQ Tingkat xxxx
2. Mengajar TPQ X mulai – sd
3. Membantu penelitian dosen X Judul
Pengaruh xxx
4. Dan lain-lain.

36 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat


Lampiran-lampiran

Anda mungkin juga menyukai