Anda di halaman 1dari 72

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020

REPRESI DIGITAL
DI TENGAH PANDEMI
Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020
Represi Digital di Tengah Pandemi

April 2021

Tim Penyusun

Penanggungjawab: Damar Juniarto


Koordinator dan Editor: Anton Muhajir

Penulis:
A. Ryan Sanjaya
Abul Hasan Banimal
Bimo Fundrika
Ika Ningtyas
Nabilla Saputri
Nenden Sekar Arum
Nike F. Andaru
Supriyono
Unggul Sagena

Ilustrasi Sampul: Abul Hasan Banimal


Desain dan Tata Letak: Syamsul Arifin

Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet)


Jl Gita Sura III no 55 Peguyangan Kaja
Denpasar, Bali 80115

+628119223375
info@safenet.or.id
@safenetvoice
safenet.or.id
DAFTAR ISI
4 Pengantar

6 Profil

10 Ringkasan

16 Data dan Analisis

16 Akses Internet

32 Kebebasan Berekspresi

46 Keamanan Digital

64 Epilog
PENGANTAR

S udah lebih dari setahun pandemi COVID-19 menjadi hantu bagi hampir
semua umat manusia. Pagebluk yang hingga akhir Maret 2021 sudah
menewaskan lebih dari 2,69 juta orang di seluruh dunia, termasuk di
Indonesia, ini masih terus menyebarkan ketakutan. Meskipun vaksin COVID-19
juga sudah ditemukan dan mulai diberikan, belum ada tanda-tanda pandemi
ini akan berakhir. Begitu pula dengan dampaknya terhadap situasi hak-hak
digital.

Selama tahun lalu, pandemi COVID-19 turut berdampak terhadap situasi hak-
hak digital baik dari sisi akses terhadap Internet, kebebasan berekspresi,
maupun rasa aman di ranah digital. Pemantauan kami selama setahun
menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 justru semakin meningkatkan represi
melalui atau di media-media digital.

Maraknya pelanggaran hak-hak digital selama terjadinya pandemi COVID-19


tersebut membuat penyusunan Laporan Situasi Hak-hak Digital di Indonesia
semakin relevan. Penyusunan Laporan Situasi merupakan tradisi yang coba
kami lakukan sejak 2018 sebagai bagian dari bagian advokasi dalam isu hak-
hak digital di Indonesia. Upaya ini penting tidak hanya sebagai
pendokumentasian data dan fakta, tetapi juga diharapkan menjadi amunisi
dalam advokasi membela hak-hak digital di Indonesia.

Pada tahun ini, fokus laporan adalah bagaimana dampak pandemi COVID-19
terhadap hak-hak digital sepanjang 2020. Meskipun demikian, laporan juga
tetap menyorot hal-hal lain terkait situasi hak-hak digital selama 2020.

4 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


Untuk mendapatkan laporan lebih menyeluruh, kami menggunakan
data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari pemantauan
secara langsung selama tahun 2020 baik melalui saluran pelaporan,
pemantauan media arus utama, maupun media sosial. Data sekunder
berasal dari pihak lain yang juga melakukan pemantauan isu-isu
relevan dengan hak-hak digital, baik lembaga pemerintah maupun
organisasi masyarakat sipil. Kami juga melengkapi laporan ini dengan
wawancara terhadap para korban, terutama pada bagian kebebasan
berekspresi dan keamanan digital.

Struktur laporan ini pun kami sesuaikan dengan tiga tema utama
dalam hak-hak digital, yaitu hak untuk mengakses Internet, hak untuk
berekspresi, dan hak atas rasa aman di ranah digital. Ketiga tema
utama ini pula yang menjadi pembagian kerja di dalam SAFEnet
selama tiga tahun terakhir. Kami melengkapinya pula dengan catatan
akhir atau epilog sebagai refleksi dan rekomendasi terhadap situasi
yang kami temukan berdasarkan laporan ini.

Kami berharap Laporan Situasi ini bisa menjadi amunisi dalam


kampanye tentang hak-hak digital. Bahwa, seiring semakin tingginya
ketergantungan kita terhadap media digital, pada saat yang sama juga
harus diikuti dengan pemenuhan terhadap hak-hak digital sebagai
bagian dari hak asasi manusia.

Kami juga berharap, laporan ini berguna sebagai referensi dan bahan
advokasi bagi semua pihak yang peduli terhadap isu hak-hak digital di
Indonesia ataupun secara global. Di dalamnya termasuk hak yang
lebih spesifik seperti hak atas privasi atau kebebasan berekspresi
maupun hak lebih mendasar, hak asasi manusia dan demokrasi.
Selamat membaca.

Denpasar, April 2021


PROFIL
S outheast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet)
awalnya dibentuk untuk merespons maraknya
kriminalisasi terhadap pengguna Internet di Asia Tenggara,
terutama saat itu di Indonesia banyak warga dikriminalisasi
akibat diterapkannya Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Sejak
berdiri pada 27 Juni 2013, SAFEnet aktif mengadvokasi para
korban UU ITE, terutama kelompok kritis yang menggunakan
Internet sebagai alat untuk berekspresi dan berpendapat.
Pada lima tahun awal kelahirannya, SAFEnet fokus pada isu
kebebasan berekspresi di ranah digital.

Sejak 2018, SAFEnet memperluas advokasinya pada isu lebih


luas yaitu hak-hak digital. Hak ini meliputi hak untuk meng-
akses Internet, hak untuk berekspresi, dan hak atas rasa
aman di ranah digital. Secara legal formal, SAFEnet berben-
tuk perkumpulan dengan nama Perkumpulan Pembela Ke-
bebasan Berekspresi Asia Tenggara sejak Januari 2019 dan
berkantor di Denpasar, Bali.

6 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


Foto: Dok Pribadi Saiful Mahdi

SAFEnet aktif mendampingi korban-korban kriminalisasi menggunakan UU ITE


termasuk dalam kasus Saiful Mahdi, dosen Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Visi
Mewujudkan ranah digital yang inklusif dan aman untuk setiap orang terle-
pas dari latar belakang identitas politik, etnis, agama, gender, orientasi sek-
sual, dan kemampuan fisiknya.

Misi
• Memperjuangan hak-hak digital termasuk di dalamnya hak untuk meng-
akses Internet, hak untuk berekspresi, dan hak atas rasa aman di ranah
digital,
• Mengadvokasi kebijakan dan mendukung korban kriminalisasi dan se-
rangan digital berbasis teknologi digital, serta
• Memberikan solidaritas terhadap masyarakat sipil yang memperjuangkan
hak asasi manusia di ranah digital.

Strategi
Untuk mewujudkan visi dan misinya, SAFEnet memadukan tiga pendekatan
utama yaitu pemantauan, advokasi, dan solidaritas terhadap masyarakat si-
pil secara umum maupun khususnya pembela hak asasi manusia yang aktif
menggunakan media digital sebagai alat advokasi.
Struktur Lembaga
Secara legal formal struktur organisasi SAFEnet terdiri dari Pengawas,
Pengurus, dan Sukarelawan. Pengawas SAFEnet adalah individu yang
berpengalaman di bidang tata kelola Internet, literasi digital, dan kea-
manan digital terutama dari perspektif masyarakat sipil.

Pengurus dan sukarelawan SAFEnet bekerja secara kolaboratif meskipun


terpisah di berbagai kota di Indonesia, termasuk Pekanbaru, Palembang,
Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Banyuwangi, Pontianak,
Samarinda, Denpasar, Makassar, Ambon, hingga Papua. Hingga Maret
2021, terdapat setidaknya 40 sukarelawan yang tersebar di 23 kota. Me-
reka berasal dari latar belakang beragam, seperti jurnalis, blogger, ibu
rumah tangga, kelompok LGBTQ, pekerja swasta, praktisi keamanan digi-
tal, dan lain-lain.

Program dan Kegiatan


Sejak 2013 SAFEnet melakukan pemantauan pelanggaran hak-hak digital,
pendampingan untuk korban pelanggaran hak-hak digital, serta pening-
katan kapasitas masyarakat sipil di bidang hak-hak digital.

Sebagian kegiatan tersebut adalah pelatihan hak-hak digital untuk su-


karelawan SAFEnet, pemantauan dan pendampingan korban kriminali-
sasi menggunakan UU ITE, pemantauan dan pendampingan korban
serangan digital pada kelompok berisiko tinggi, peningkatan kapasitas
masyarakat sipil di bidang keamanan digital, pemantauan dan pendam-
pingan korban kekerasan berbasis gender online, advokasi kebijakan
siber, riset tentang narasi kebencian di ranah digital, berjejaring dengan
masyarakat sipil di tingkat nasional, regional, dan internasional, serta
menerbitkan laporan berkala tentang situasi hak-hak digital.

Pencapaian
Selama kurang dari delapan tahun berdiri, SAFEnet bersama mitra dan
jaringannya telah berhasil mencapai beberapa cerita sukses dalam
membela hak-hak digital, termasuk amnesti dari Presiden terhadap kor-
ban UU ITE Baiq Nuril, memenangkan gugatan terhadap Presiden dan
Menteri Komunikasi dan Informasi terkait pemadaman akses Internet di
Papua pada 2019, memfasilitasi lahirnya Pa-
guyuban Korban UU ITE (PAKU ITE), menginisi-
asi terbentuknya Tim Reaksi Cepat (TRACE)
sebagai kolektif untuk menangani serangan
digital terhadap masyarakat sipil, dan pembi-
cara aktif di tingkat nasional, regional, mau-
pun internasional dalam isu hak-hak digital.

Saat ini SAFEnet juga menjadi mitra tepercaya


( trusted partner) platform digital, Google, Fa-
cebook dan Twitter dalam mewujudkan Inter-
net yang lebih ramah dan inklusif terhadap
semua identitas penggunanya.

Pendukung & Jaringan


Dalam pelaksanaan program dan kegiatannya,
SAFEnet mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak termasuk AccessNow, Associa-
tion for Progressive Communication (APC), Di-
gital Defenders Partnership (DDP), Facebook,
Ford Foundation, Goethe Institute, Google, ICT
Watch, Luminate, Internews, The International
Foundation for Electoral Systems (IFES), dan
Kedutaan Inggris di Indonesia.

Di tingkat kawasan dan internasional, SAFEnet


aktif terlibat dalam gerakan hak-hak digital,
dengan tergabung dalam Keep It On Coalition,
Digital Rights Litigation Network, dan ASEAN
Regional Coalition to Stop Digital
Dictatorship.
RINGKASAN
P andemi COVID-19 tidak hanya berdampak terhadap kesehatan
manusia kiwari, tetapi juga mengubah perilaku kita sehari-hari.
Kita dipaksa tidak hanya lebih peduli terhadap cuci tangan, penggu-
naan masker, hingga kesehatan secara umum, tetapi juga mengubah
kebiasaan sebagai makhluk sosial. Kebiasaan kita untuk bersosiali-
sasi, bersama di dalam kerumunan, sekarang harus rela diganti
dengan isolasi.

Setahun berselang setelah pandemi menjungkirbalikkan tatanan


global sejak ditemukan pertama kali pada akhir 2019 di Wuhan, Cina,
kini kita makin terbiasa menjadikan isolasi sebagai norma. Kita ber-
sama di satu ruang yang sama, tetapi juga harus menjaga jarak. Kita
saling berjumpa, tetapi harus menutup sebagian wajah agar tak
menyebarluaskan wabah.

10 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


Beruntunglah ada teknologi informasi ini belum diiringi dengan ketersediaan
yang memfasilitasi. Ruang-ruang digi- akses Internet yang bisa diandalkan
tal melalui media daring semakin tum- ( reliable) dari sisi ketersediaan dan
buh subur menggantikan perjumpaan kecepatan. Banyak warga, terutama
di ruang nyata. Jarak yang dulu memi- kalangan kelas bawah dan daerah ter-
sahkan, kini tak lagi berarti selama kita pencil, masih harus berjuang untuk
memiliki koneksi. Belajar di rumah. mendapatkan akses Internet.
Bekerja dari ruang pribadi. Pun, ibadah
melalui layar kaca. Internet memung- Dari sisi ketersediaan akses, sebe-
kinkan itu semua. narnya penetrasi Internet di Indonesia
terus meningkat. Hingga kuartal kedua
Namun, sayangnya, kesempatan itu tak 2020 jumlah pengguna Internet Indo-
berlaku sama untuk semua warga. Ke- nesia mencapai 196,7 juta orang. Me-
mewahan belajar, bekerja, beribadah, ningkat menjadi 73,7%, dari 64,8% pada
dan kegiatan lain melalui media daring 2018-2019 (APJII, 2020). Sumber lain
hanya bisa dinikmati jika ada sumber menyebut pengguna Internet di Indo-
daya untuk menggunakannya. Tidak nesia mencapai 202,6 juta orang

RINGKASAN
hanya dari sisi perangkat, tetapi juga dengan persentase sama, 73,7%. Akses
kapasitas warga. Laporan Situasi Hak- dari perangkat bergerak ( mobile) men-
hak Digital di Indonesia 2020 menje- capai 345,3 juta atau 125,6%. Ini berarti
laskan betapa pentingnya pemenuhan tiap satu orang di Indonesia memiliki
hak-hak digital warga di tengah pan- 1-2 perangkat bergerak.
demi sekaligus menunjukkan bagai-
mana ketimpangan terjadi dan pada Pengguna media sosial di Indonesia
saat yang sama juga membuat warga juga terus meningkat. Hingga awal
semakin rentan, terutama kelompok tahun ini terdapat 170 juta pengguna,
kritis. meningkat 6,3% dibanding setahun se-
belumnya. YouTube merupakan plat-
Pandemi COVID-19 memerlihatkan ga- form yang paling banyak diakses di
gapnya negara dalam memenuhi hak- kalangan 181,9 juta pengguna berusia
hak digital bagi warganya. 16-64 tahun di Indonesia, yaitu 93,8%
atau lebih dari 170 juta pengguna. Se-
Hak Mengakses Internet telah itu WhatsApp (87,7%), Instagram
Untuk mencegah penularan COVID-19, (86,6%), Facebook (85,5%), Twitter
banyak negara memberlakukan pem- (63,6%), dan seterusnya.
batasan total ( lockdown ) atau pemba-
tasan sehingga orang harus melakukan Meskipun demikan, peningkatan pene-
kegiatannya dari rumah, termasuk ker- trasi itu tidak berjalan lurus dengan
ja, belajar, dan ibadah. Namun, tuntu- pemerataan akses Internet. Keharusan
tan untuk terhubung melalui Internet berkegiatan dari rumah belum bisa di-

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 11


lakukan sebagian warga karena keter- dan bantuan sosial. Namun, lagi-lagi,
batasan infrastruktur, ekonomi, dan terbatasnya akses Internet yang seha-
kapasitas mereka. rusnya menjadi hak setiap warga, juga
menjadi hambatan dalam pemenuhan
Kementerian Pendidikan dan Kebu- hak ekonomi sosial budaya (ekosob)
dayaan melaksanakan program Pem- ini. Untuk mendapatkan kartu prakerja,
belajaran Jarak Jauh melalui Surat warga korban PHK harus menggunakan
Edaran Kemendikbud No. 15 Tahun Internet, sesuatu yang tidak bisa dipe-
2020. Pembelajaran Jarak Jauh dilaku- roleh dengan mudah.
kankan secara dalam jaringan (daring)
maupun luar jaringan (luring). Namun, Dalam temuan kami, dampak terbatas
kebijakan ini tidak sejalan dengan ke- dan tidak meratanya akses Internet
adaan infrastruktur dan akses Internet terhadap hak-hak digital warga itu ter-
di masyarakat. Sekitar 12.000 sekolah jadi lebih parah pada kelompok mino-
belum teraliri listrik dan lebih dari ritas seperti warga Papua dan
42.000 sekolah belum mendapatkan pengungsi internasional.
akses Internet. Dari sekolah yang bisa
mengakses Internet, sekitar 48 ribu Hak untuk Berekspresi
RINGKASAN

kualitasnya buruk. Kriminalisasi terhadap pengguna In-


ternet juga semakin marak selama
Masalah lainnya, siswa tidak memiliki pandemi COVID-19. Dalihya, terutama
ponsel pintar atau perangkat lain un- untuk mengurangi maraknya penyeba-
tuk mengakses Internet. Atau, kalau ran hoaks atau informasi yang menga-
toh memiliki ponsel pintar, mereka ti- du antaridentitas, yaitu suku, agama,
dak bisa membeli paket data Internet ras, dan antargolongan. Labelisasi ho-
atau menggunakan aplikasi yang digu- aks terhadap informasi yang tidak se-
nakan untuk belajar jarak jauh. suai dengan informasi pemerintah
dalam penanganan COVID-19 membuat
Selain pendidikan, hak ekonomi seba- banyak warga dituntut dengan UU ITE.
gian warga juga tidak terpenuhi karena
terbatasnya akses Internet selama Sepanjang tahun 2020, SAFEnet men-
pandemi COVID-19. Untuk mengatasi catat setidaknya terdapat 84 kasus pe-
dampak pandemi terhadap usaha mi- midanaan terhadap warganet. Jumlah
kro kecil dan menengah, pemerintah ini meningkat hampir empat kali lipat
mendorong digitalisasi usaha. Namun, dibandingkan dengan tahun sebe-
ini pun menghadapi kendala akses In- lumnya, 24 kasus.
ternet yang relatif mahal, tidak stabil,
dan tidak merata. UU ITE masih menjadi regulasi utama
untuk membatasi ekspresi warganet.
Terhadap warga terdampak, pemerin- Dari 84 kasus, 64 kasus menggunakan
tah membuat kebijakan Kartu Prakerja ‘pasal karet’ UU ITE. Tepatnya Pasal 28

12 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


ayat 2 tentang Ujaran Kebencian (27
kasus), Pasal 27 ayat 3 tentang Pence-
maran Nama Baik (22 kasus), dan Pasal
28 ayat 1 tentang Kabar Bohong Kon-
sumen (12 kasus).

Selain UU ITE, ada juga tren pengguna-


an regulasi lain untuk membatasi eks-
presi di ranah digital. Pasal 14-15 UU
Nomor 1 Tahun 1946 tentang keonaran
paling banyak digunakan, yakni terca-
tat 21 kasus, serta beberapa pasal
penghinaan dalam KUHP seperti Pasal Maraknya
270 dan 310. kriminalisasi selama
Dari latar belakang korban, mereka 2020 tak bisa
yang banyak dilaporkan adalah warga dilepaskan dari dua
(50 orang), aktivis (15 orang), buruh (4
orang), mahasiswa (4 orang), karyawan
hal yaitu penanganan
swasta (3 orang), pelajar 2 orang, dan pandemi COVID-19
jurnalis 1 orang. Jumlah warga dan ak-
tivis yang dilaporkan pada 2020 jauh
dan pengesahan
lebih tinggi dibandingkan 2019. Se- Undang-Undang Cipta
tahun sebelumnya, tren pemidanaan Kerja.
terjadi pada jurnalis dengan 8 kasus,
aktivis 5 kasus, dan warga 4 kasus.

Maraknya kriminalisasi selama 2020


tak bisa dilepaskan dari dua hal, yaitu
penanganan pandemi COVID-19 dan
pengesahan Undang-Undang Cipta
Kerja. Pada tahun 2020, Kapolri mener-
bitkan telegram Nomor ST/1100/IV​
/HUK.7.1.2020 pada 4 April 2020 dan
nomor STR/645/X/PAM.3.2./2020 ter-
tanggal 2 Oktober 2020.

Dalam telegram pertama, Kapolri


menginstruksikan agar jajarannya me-
laksanakan patroli siber untuk me-
mantau situasi berita opini, dengan

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 13


sasaran hoaks COVID-19. Polisi juga Secara umum, serangan digital ini ada
menargetkan hoaks terkait kebijakan dua kategori. Pertama, serangan seca-
pemerintah dalam menangani wabah ra kasar ( hard attack) yang melibatkan
virus corona, serta penghinaan terha- peralatan dan teknik tertentu untuk
dap penguasa/presiden dan pejabat menyerang target atau bahkan meng-
pemerintah. Adapun telegram kedua ambil alih aset korban. Contoh serang-
merupakan respons terhadap penola- an yang masuk kategori ini adalah
kan pengesahan UU Cipta Kerja. peretasan, penyadapan, dan serangan
DDoS ( distributed denial-of-service).
Tak cukup dua telegram, Pemerintah Tidak setiap orang bisa melakukan se-
Indonesia juga mengesahkan Peraturan rangan secara kasar ini karena me-
Peraturan Menteri Komunikasi dan In- merlukan teknologi dan kemampuan
formatika Republik Indonesia Nomor 5 tertentu.
Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sis-
tem Elektronik Lingkup Privat, pada 16 Kedua, serangan secara halus ( soft at-
November 2020. Aturan ini membuat tack). Serangan melalui metode ini le-
Indonesia menjadi salah satu pemerin- bih bertujuan untuk mengintimidasi
tah yang mengusulkan kerangka hukum psikologis korban ( psy war) atau men-
RINGKASAN

untuk memaksa platform media sosial, jatuhkan kredibilitas korban di mata


aplikasi, dan penyedia layanan online publik. Karena itu, serangan secara
lain untuk menerima yurisdiksi lokal halus ini harus dilakukan secara ter-
atas konten dan kebijakan serta praktik buka melalui media sosial oleh (para)
data pengguna mereka. Jika tidak dian- pelaku, baik profil anonim maupun
tisipasi dengan baik, Permenkominfo ini nyata. Contoh serangan dalam kategori
berpotensi membuat represi negara ini adalah penyebarluasan identitas
semakin tak terkendali. pribadi tanpa persetujuan ( doxing ),
peniruan akun (impersonasi), dan
Hak atas Rasa Aman penyerbuan ( trolling ) melalui komen-
Dari sisi hak atas rasa aman, kekerasan tar atau unggahan. Biasanya, serangan
berbasis gender online dan serangan secara halus ini melibatkan tim terko-
digital sepanjang tahun lalu juga ma- ordinir lalu digemakan oleh akun-akun
kin marak. Kasus kekerasan berbasis bot atau anonim.
gender online makin meningkat teru-
tama di tingkat keluarga karena makin Berdasarkan pemantauan selama 2020,
tingginya tekanan dalam keluarga aki- terdapat 147 insiden serangan digital
bat pandemi. Di sisi lain, serangan di- atau rata-rata 12 kali tiap bulan. Pun-
gital juga terus marak terkait dengan cak serangan digital terjadi pada Ok-
banyaknya kritik terhadap pemerintah tober 2020 dengan jumlah insiden
dalam menangani pandemi COVID-19 sebanyak 41 kali. Naik lebih dari tiga
ataupun pengesahan UU Cipta Kerja kali lipat dibandingkan rata-rata per
pada Oktober 2020. bulan. Adapun insiden terendah terjadi

14 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


pada Maret 2020 dengan 3 insiden.

Dari sisi korban, serangan digital paling


banyak terjadi pada lembaga pemerintah
dengan 38 insiden (25,85%) diikuti warga
umum 30 insiden (20,41%), jurnalis 26 insi-
den (17,01%), aktivis 25 insiden (17,01%),
mahasiswa 19 insiden (12,93%), dan orga-
nisasi masyarakat sipil 15 insiden (10,20%).
Data tersebut menunjukkan bahwa se- Selama 2020,
rangan digital tetap paling banyak menya-
sar kelompok kritis, yaitu jurnalis, aktivis serangan digital
(mahasiswa), dan organisasi masyarakat tetap paling banyak
sipil, yang jika digabungkan jumlahnya
mencapai 66 insiden (44,90%).
menyasar kelompok
kritis yaitu jurnalis,
Temuan itu diperkuat fakta bahwa serang-
an-serangan semakin meningkat ketika
aktivis (mahasiswa),
ada isu politik nasional. Puncak serangan dan organisasi
pada Oktober 2020 terjadi karena masyarakat sipil.
banyaknya penolakan terhadap penge-
sahan UU Cipta Kerja. Begitu pula dengan
Jika digabungkan
masifnya serangan pada Juni 2020 karena jumlahnya
munculnya gerakan menolak diskriminasi
rasial terhadap orang Papua dan serangan
mencapai 66 insiden
pada Agustus 2020 terhadap pengkritik (44,90%).
penanganan pandemi COVID-19.

Pemantauan kami selama 2020 menegas-


kan temuan-temuan kami sebelumnya
bahwa dunia digital memang tetap menja-
di salah satu alat penting untuk mendo-
rong perubahan oleh masyarakat sipil.
Namun, di sisi lain, media digital juga
menjadi alat represi terhadap masyarakat
sipil ini, termasuk melalui serangan-se-
rangan digital.

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 15


DATA DAN ANALISIS
Akses Internet

S ecara umum, akses Internet di Indonesia selama tahun


2020 sangat terdampak pandemi COVID-19. Karena harus
melakukan kegiatan di rumah, seperti bekerja, sekolah, mau-
pun beribadah, kebutuhan Internet pun meningkat pesat. Na-
mun, di sisi lain sebagian warga belum bisa terpenuhi hak
digitalnya untuk mengakses Internet karena keterbatasan in-
frastruktur dan ekonomi.

Rendahnya akses Internet ini bisa mengakibatkan ketimpang-


an yang berdampak terhadap hak-hak ekonomi, sosial, dan
budaya (ekosob) warga. Misalnya, hak atas pendidikan dan
hak atas penghidupan layak yang seharusnya diperoleh seti-
ap warga negara, terlebih saat pandemi. Tanpa akses Internet
memadai, misalnya, murid tidak bisa mengikuti pelajaran dari

16 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


rumah. Tanpa akses Internet warga ti- Selain jumlah pengguna akses Inter-
dak mendapatkan informasi jelas dan net, pengguna media sosial di Indone-
mengakses Kartu Prakerja. sia juga terus meningkat dari tahun ke
tahun. Hingga awal tahun ini terdapat
Pandemi COVID-19 menunjukkan 170 juta pengguna, meningkat 6,3% di-
bahwa akses Internet menjadi kian banding setahun sebelumnya. YouTube
penting bagi harkat hidup warga kare- menjadi platform media sosial yang
na dengan akses tersebut warga bisa paling banyak diakses di kalangan
mengakses hak-hak dasar lain, seperti 181,9 juta pengguna berusia 16-64
pendidikan dan pekerjaan. Meskipun tahun di Indonesia yaitu 93,8% atau
demikian, pemenuhan hak untuk lebih dari 170 juta pengguna. Setelah
mengakses Internet itu belum sepe- itu WhatsApp (87,7%), Instagram
nuhnya terlaksana karena keterba- (86,6%), Facebook (85,5%), Twitter
tasan infrastruktur, perangkat, dan (63,6%), dan seterusnya.
kapasitas warganya.
Namun, di balik peningkatan tersebut,

DATA DAN ANALISIS


Kesenjangan yang Berulang SAFEnet mencatat dua hal. Pertama,
Dari sisi ketersediaan akses, menurut peningkatan aksesibilitas di Indonesia
survei Asosiasi Penyelenggara Jasa In- masih termasuk kurang memuaskan.
ternet Indonesia (APJII), penetrasi In- Dibandingkan riset APJII pada 2018, di
ternet di Indonesia terus meningkat. mana kenaikan dari tahun sebelumnya
Hingga kuartal kedua 2020, jumlah adalah 10,12% atau 27,9 juta jiwa, tahun
pengguna Internet di Indonesia men- ini "agak menurun secara absolut."
capai 196,7 juta orang. Dibandingkan Pendekatan infrastruktur oleh peme-
jumlah penduduk Indonesia, persenta- rintah pada saat itu asimetris dengan
se pengguna itu meningkat menjadi pendekatan akses informasi. Akses
73,7%, dari 64,8% pada 2018-2019 1 . terhadap infrastruktur sangat dipenga-
ruhi beberapa kondisi terutama aspek
Sumber lain menyebut, hingga Januari geografis, demografis, dan gender.
2021, pengguna Internet di Indonesia
mencapai 202,6 juta orang dengan Kedua, kesenjangan akses Internet di
persentase sama, 73,7% 2. Sumber sama Indonesia masih sangat lebar. Tidak
menyebutkan jumlah akses dari pe- jauh berbeda dengan data beberapa
rangkat bergerak ( mobile) mencapai tahun terakhir, Jawa Barat masih men-
345,3 juta atau 125,6%. Ini berarti tiap jadi provinsi dengan jumlah pengguna
satu orang di Indonesia memiliki 1-2 Internet terbesar di Indonesia dengan
perangkat bergerak. lebih dari 35 juta pengguna. Seba-

1 https://republika.co.id/berita/qjj67h414/survei-apjii-73-%-masyarakat-terhubung-Internet
2 https://www.slideshare.net/DataReportal/digital-2021-indonesia-january-2021-v01

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 17


liknya, pengguna Internet paling sedi- Ketimpangan akses Internet itu masih
kit berada di provinsi termuda Indone- terasa jika perbandingannya adalah
sia, yaitu Kalimantan Utara dengan antarpulau. Jawa masih menjadi pulau
sekitar 600 ribu jiwa. dengan persentase pengguna akses

Gambar 1. Jumlah Pengguna Internet Indonesia 2020 (berdasarkan provinsi)


Sumber: APJII (2020)

18 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


Internet tertinggi dari total populasi di Kesenjangan akses Internet berdam-
pulau tersebut, yaitu 56,4% sedangkan pak serius pada kesenjangan digital di
di Maluku dan Papua hanya 3% dari Indonesia. Ada empat faktor penting
total populasi di kawasan timur Indo- penyebab kesenjangan akses ini, yaitu
nesia tersebut. Persentase itu berarti, infrastruktur, keterampilan, konten
56 dari 100 penduduk di Jawa bisa bahasa, dan pemanfaatan Internet
mengakses Internet sedangkan di Ma- yang kurang efisien 3 . Dari sisi infra-
luku dan Papua hanya 3 orang dari 100 struktur, kesenjangan terjadi karena
penduduk mengaksesnya. Artinya, ke- ketersediaan perangkat keras dan pe-
senjangan akses Internet antarpulau di rangkat lunak di Indonesia tidaklah
Indonesia sangat tinggi. Gambar 2 merata. Kesulitan untuk memenuhi in-
memvisualisasikan dengan cukup jelas frastruktur ini pada umumnya terjadi
kesenjangan tersebut. di daerah pedesaan.

Gambar 2. Sebaran Pengguna Internet Indonesia 2020 (berdasarkan pulau)


Sumber: APJII (2020)

3 https://media.neliti.com/media/publications/41183-ID-studi-pengukuran-digital-divide-di-indonesia.pdf

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 19


Rendahnya tingkat pendidikan di In- dayaan (Kemendikbud) melaksanakan
donesia berkaitan dengan tiga faktor program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
lain. Tingkat pendidikan yang relatif melalui Surat Edaran Kemendikbud No.
rendah membuat keterampilan meng- 15 Tahun 2020. Surat Edaran ini me-
gunakan komputer menjadi terbatas. nyatakan PJJ dilakukan secara dalam
Kendati memiliki gawai dan dapat jaringan (daring) maupun luar jaringan
mengakses Internet, pada umumnya (luring). PJJ Daring menggunakan ja-
warga akan kesulitan mengakses kare- ringan Internet, sementara PJJ Luring
na kendala bahasa. Dengan demikian, menggunakan siaran televisi, radio,
teknologi Internet dimanfaatkan hanya modul belajar mandiri, dan seba-
untuk hal-hal yang bersifat hiburan. gainya.
Akibatnya, akses informasi yang dapat
mereka gunakan untuk meningkatkan Namun, sayangnya, kebijakan ini tidak
pengetahuan juga sangat terbatas. sejalan dengan keadaan infrastruktur
Rendahnya literasi digital di Indonesia dan akses Internet di masyarakat. Pada
dikombinasikan dengan faktor infra- Juli 2020 Kemendikbud menyebutkan
DATA DAN ANALISIS

struktur yang tidak memadai dan ke- sebanyak 8.522 sekolah di Indonesia
senjangan digital. belum teraliri listrik4. Sementara 42.159
sekolah belum mendapatkan akses In-
Dampak ke Hak Ekosob ternet5. Tiga bulan setelahnya, Kemen-
Pada masa pandemi COVID-19, berba- dikbud menyatakan ada 12.000 sekolah
gai kegiatan warga beralih ke ruang tidak memiliki akses Internet. Semen-
virtual yang mutlak membutuhkan ak- tara itu ada 48.000 sekolah memiliki
ses Internet. Pembatasan kegiatan akses Internet, tetapi kualitasnya bu-
berkumpul, bekerja, dan bergaul seca- ruk. Sebagian besar berada di perde-
ra langsung menyebabkan peningkatan saan yang merupakan wilayah ter-
penggunaan Internet. Namun, tidak tinggal, terdepan, dan terluar.
meratanya akses Internet berdampak
terhadap tidak terpenuhinya hak-hak Selain masalah infrastruktur seperti
sosial ekonomi budaya (ekosob) warga listrik dan koneksi Internet, banyak
negara. Dampaknya pun terasa pada siswa tidak bisa mengikuti PJJ luring
beberapa kebijakan pemerintah teru- karena tidak memiliki ponsel pintar
tama pendidikan dan ekonomi. ( smartphone) 6 atau perangkat lain un-
tuk mengakses Internet. Biasanya ka-
Pendidikan rena dalam satu keluarga hanya ada
Kementerian Pendidikan dan Kebu- satu gawai. Itu pun dipegang orang

4 https://news.detik.com/berita/d-5108489/kemendikbud-8522-sekolah-belum-berlistrik-42159-tak-ada-
akses-Internet
5 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201022123707-20-561482/kemendikbud-12-ribu-sekolah-tak-
punya-akses-Internet
6 https://tekno.tempo.co/read/1368691/tak-punya-smartphone-banyak-siswa-tak-ikut-pendidikan-jarak-
jauh

20 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


tua. Mahalnya biaya Internet dan pe- ternet. Survei Saiful Mujani Research
rangkat gawai untuk belajar seperti and Consulting (SMRC) juga menyebut-
ponsel pintar, tablet, ataupun laptop kan 92% siswa dan mahasiswa terken-
dan komputer membuat semakin dala PJJ. Hal ini karena hampir 100%
banyak murid Indonesia tercerabut sumber biaya untuk membeli akses In-
haknya untuk mendapatkan pendidik- ternet dan membeli gawai berasal dari
an. dana orang tua 11 , bukan dari pemerin-
tah baik langsung ataupun tidak lang-
Masalah akses Internet ini kerap terja- sung (dari sekolah).
di pada siswa sekolah. Mereka tidak
bisa mengikuti pembelajaran, merasa Untuk merespons dampak pandemi
terbebani oleh banyaknya tugas bela- terhadap pendidikan, pemerintah me-
jar sehingga stres dan bahkan bunuh lalui Kemendikbud telah melakukan
diri 7. Murid juga sulit mengikuti pem- “relaksasi” kebijakan 12. Bentuknya be-
belajaran hingga terancam putus se- rupa pemberian fleksibilitas penggu-
kolah. Ada yang bahkan mengalami naan dana bantuan sekolah (BOS)

DATA DAN ANALISIS


kejahatan anak ketika mereka mencari untuk pembelian kuota Internet, relak-
sinyal hingga ke gunung8, hutan dan sasi jam mengajar guru, dan relaksasi
tempat-tempat yang rawan kejahatan 9. kurikulum yang mungkin menurut DPR
tidak sesuai dengan “aturan perun-
Survei Komisi Perlindungan Anak Indo- dangan”.
nesia (KPAI) 10 menguatkan informasi
tersebut. Sebanyak 77,8% responden Pemerintah awalnya terlambat berge-
siswa mengeluhkan kesulitan belajar, rak dibandingkan swasta (operator te-
37,1% mengatakan kelelahan dan stres lekomunikasi) yang terlebih dahulu
karena waktu yang sempit, 42% kesuli- memiliki program-program akses In-
tan karena orangtua mereka tidak ternet gratis ke beberapa situs pem-
mampu membelikan kuota Internet, belajaran 13 . Masalahnya, PJJ tidak
dan 15,6% siswa kesulitan karena tidak hanya dilakukan melalui situs tertentu,
memiliki gawai untuk mengakses In- tapi lebih kepada akses Internet untuk

7 https://www.liputan6.com/news/read/4388386/siswa-bunuh-diri-karena-tugas-daring-belajar-jarak-jauh-
dinilai-perlu-evaluasi
8 https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/PNgWARPN-siswa-di-ntt-naik-gunung-mencari-
sinyal-demi-belajar-daring
9 https://www.msn.com/id-id/berita/dunia/siswi-smp-diperkosa-saat-belajar-daring-dan-mencari-sinyal-
di-hutan/ar-BB1d1syq
10 https://nasional.tempo.co/read/1369405/empat-saran-kpai-untuk-pembelajaran-jarak-jauh-periode-
kedua
11 https://lpmpdki.kemdikbud.go.id/survey-pelaksanaan-kebijakan-pendidikan-dalam-masa-darurat-
penyebaran-coronavirus-disease-covid-19/
12 https://www.beritasatu.com/nasional/666959/kemdikbud-relaksasi-kebijakan-telah-dilakukan-selama-pjj
13 https://nasional.sindonews.com/read/143256/15/mewujudkan-merdeka-belajar-butuh-merdeka-jaringan-
Internet-1598328509

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 21


video call , virtual meeting , dan komu- salah sasaran. Lagi-lagi kebijakan itu
nikasi melalui aplikasi pesan ringkas. pun tetap tidak menyelesaikan perso-
Akibatnya, sering kali kuota pendidikan alan keterbatasan jangkauan Internet
“terbuang percuma”. Kemudian, Peme- dan listrik.
rintah melalui Kemdikbud akhirnya
mengeluarkan kebijakan subsidi kuota Ekonomi
Internet sebesar Rp 9 triliun bagi guru, Selain pendidikan, hak ekonomi seba-
siswa dan dosen untuk pulsa Internet. gian warga juga tidak terpenuhi karena
Kebijakan ini walaupun telat, dilakukan terbatasnya akses Internet selama
pada Agustus 2020 14, lebih dari seteng- pandemi COVID-19 15. Kementerian Ko-
ah tahun sejak pandemi dan pember- perasi dan Usaha Kecil Menengah
lakuan PJJ, tapi tetap perlu dan dinanti. (UKM) menyatakan 67.051 pelaku Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Toh, dalam pelaksanaannya, subsidi atau 90% UMKM di Indonesia terdam-
kuota Internet ini juga mengalami pel- pak pandemi COVID-19. Dari puluhan
bagai persoalan teknis terkait perma- ribu yang terdampak itu, lima jenis
DATA DAN ANALISIS

salahan mendasar yaitu infrastruktur, usaha paling terkena dampak adalah


jangkauan layanan dan moral hazard. akomodasi makan dan minuman; per-
Misalnya tidak menggandeng semua dagangan besar dan eceran; industri
penyedia jasa layanan telekomunikasi pengolahan; aktivitas jasa lain; serta
( service provider) sehingga hanya dae- usaha pertanian, kehutanan dan peri-
rah layanan operator tertentu yang kanan 16.
mendapatkan kesempatan.
Mempertimbangkan kondisi tersebut,
Kedua, masih kerap terjadi joki dalam UMKM sudah didorong ke ranah digital
pembelajaran daring. Penyebabnya, ( UMKM Go Digital ). Pemerintah menar-
akses terhadap kuota Internet dan getkan pada 2023 mendatang 30 juta
pulsa hanya bisa dilakukan mereka dari 64 juta pelaku UMKM dapat terin-
yang memiliki gawai reliabel dalam tegrasi dalam sistem elektronik17. Se-
mengakses Internet dan menggunakan belum pandemi, ada sekitar 8 juta
kuota subsidi dengan tepat. Ketiga, pelaku UMKM yang tercatat go digital .
keterbatasan data antara siswa/guru Sepanjang 2020, jumlah ini bertambah
pemilik nomor telepon yang akan di- sebanyak 3,7 juta.
subsidi kuota Internet sehingga rentan

14 https://nasional.sindonews.com/read/145556/15/akhirnya-pemerintah-alokasikan-rp9-triliun-untuk-
pulsa-siswa-dan-guru-1598501293
15 https://investor.id/business/kemenkop-ukm-90-umkm-terdampak-pandemi-covid19
16 https://economy.okezone.com/read/2020/07/15/320/2246713/5-jenis-umkm-yang-paling-terdampak-
covid-19
17 https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210111110041-92-592065/pemerintah-targetkan-30-juta-
umkm-go-digital-pada-2023

22 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


Foto: Nike F. Andaru

Anak-anak di Desa Air Baru, OKU Selatan, pedalaman Sumatera Selatan harus pergi ke
bukit untuk bisa mengakses Internet untuk belajar karena masih terbatasnya akses
internet di desa mereka pada November 2020.

Terbatasnya akses Internet bagi murid


sekolah mengakibatkan sejumlah dampak,
seperti tidak bisa mengikuti pembelajaran
dengan baik, terbebani oleh banyaknya
tugas belajar sehingga stres dan bahkan
bunuh diri, serta ancaman kejahatan ketika
mencari sinyal ke gunung, hutan dan
tempat-tempat yang rawan kejahatan.
Meskipun tampak menjanjikan, pene- bah terhadap pekerjaan warga negara.
rapan UMKM Go Digital ini bukan tanpa Sejak pandemi, banyak pemutusan hu-
hambatan. Selain masalah kualitas dan bungan kerja (PHK) terutama di sektor
kuantitas produk serta kapasitas pro- “zona merah” yaitu konstruksi (29,3%)
dusen, tantangan lain adalah akses In- dan perdagangan, rumah makan dan
ternet yang relatif mahal dan tidak jasa akomodasi (28,9%). Hal ini sejalan
stabil18. Akses Internet yang tidak me- dengan data International Labour Or-
rata dan tidak stabil kembali menjadi ganization (ILO) bahwa secara global
persoalan sangat mendasar untuk se- terdapat empat sektor yang sangat
gera ditindaklanjuti oleh pemerintah. terpukul karena pandemi global, yaitu
(a) sektor perdagangan grosir dan ece-
Untuk mengatasi persoalan tersebut, ran dan perbaikan kendaraan bermo-
pemerintah mengklaim melakukan be- tor, (b) manufaktur, (c) akomodasi dan
berapa hal seperti edukasi dan pen- makanan, serta (d) properti, aktivitas
dampingan usaha, serta memberikan bisnis dan administrasi 20 .
subsidi pulsa untuk membantu pelaku
DATA DAN ANALISIS

UMKM dapat mengakses platform digi- SMERU Research Institute menemukan


tal19. Tantangan subsidi pulsa, sebagai- ada dua implikasi krisis ekonomi Indo-
mana yang juga terjadi pada proses nesia pada sektor ketenagakerjaan.
pendidikan, adalah sampai tidaknya Pertama, peningkatan jumlah peng-
subsidi ke tangan yang berhak meneri- angguran. Kedua, perubahan lansekap
manya. Perbedaan istilah dan target pasar tenaga kerja pascakrisis 21 . Me-
serta perbedaan jumlah data UMKM nurut penelitian dari Pusat Penelitian
pada setiap unit institusi, baik kemen- Kependudukan, Lembaga Ilmu Penge-
terian maupun dinas di daerah, berpo- tahuan Indonesia (LIPI) pada sektor ini
tensi membuat bias bantuan. Hal ini sekitar 26,1% pekerja yang terkena PHK
berpotensi menyebabkan kesimpang- tidak mendapatkan pesangon 22.
siuran bantuan untuk pelaku usaha
mikro, kecil dan menengah tersebut. Terhadap warga korban PHK, pemerin-
tah mencoba mengoptimalkan “Kartu
Tantangan lain dalam akses informasi Prakerja” dan bantuan sosial dari Ke-
di masa pandemi adalah dampak wa- menterian Sosial dan pemerintah dae-

18 https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-01583669/diminta-go-digital-pelaku-umkm-keluhkan-
mahalnya-akses-Internet
19 https://katadata.co.id/ekarina/berita/5efd920066212/pemerintah-dorong-umkm-gunakan-pembiayaan-
murah-untuk-go-digital
20 ILO. (2020c). ILO monitor: COVID-19 and the world of work (3nd ed.). Geneva: International Labour
Organization.
21 https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/102500165/pandemi-covid-19-apa-saja-dampak-pada-
sektor-ketenagakerjaan-indonesia-?page=all
22 Ruth Meiliana, N & Purba, YN. DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PHK DAN PENDAPATAN PEKERJA DI
INDONESIA. Jurnal Kependudukan Indonesia, Edisi Khusus Demografi dan COVID-19, Juli 2020 | 43-48

24 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


rah melalui dinas sosial dengan jumlah incar data pribadi. Kedua, proses akses
variatif. Misalnya Rp 600 ribu di Kabu- terhadap pengajuan kartu prakerja
paten Sidoarjo 23 , Rp 2 juta di Kabupa- yang rentan disalahgunakan oleh “joki
ten Purwakarta 24, hingga Rp 2,5 juta di prakerja”. Mereka meminta imbalan
Kabupaten Bogor25. Organisasi masya- bagi setiap calon penerima yang di-
rakat sipil dan komunitas juga mem- bantu dalam melakukan registrasi
berikan bantuan misalnya Diaspora hingga mendapatkan bantuan uang ke
Indonesia sebesar Rp 700-an ribu ke- rekening. Ketiga, pelatihan daring yang
pada korban PHK26. terkait erat dengan akses terhadap In-
ternet yang tak mudah didapatkan
Namun, lagi-lagi, terbatasnya akses In- warga, baik dari sisi biaya, yaitu untuk
ternet yang seharusnya menjadi hak secara konsisten belajar daring yang
setiap warga, juga menjadi hambatan membutuhkan kuota tinggi, maupun
dalam pemenuhan hak ekosob ini. Un- dari sisi ketersediaan infrastruktur.
tuk mendapatkan kartu prakerja, war-
ga korban PHK harus menggunakan Dampak kesenjangan akses Internet

DATA DAN ANALISIS


Internet. Sebab, kartu ini tidak dicetak selama pandemi terhadap gagalnya
secara fisik, tetapi dalam bentuk digi- pemenuhan hak ekosob di atas me-
tal27. Mereka harus mengaksesnya dari nunjukkan kian pentingnya akses In-
situs web Kementerian Tenaga Kerja. ternet sebagai bagian dari hak-hak
Itu pun dengan prinsip siapa cepat dia digital bagi warga. Tanpa akses Inter-
dapat ( first in, first serves). Ini kebija- net, warga rentan kehilangan hak asa-
kan yang jelas bias kelas. sinya dalam bentuk lain, seperti
pendidikan dan penghidupan yang
Ada sejumlah masalah terkait kebija- layak. Tantangan semakin besar jika
kan akses digital bagi korban PHK ini. berbicara tentang hak akses Internet
Pertama, kurangnya literasi digital pada kelompok minoritas seperti war-
masyarakat sehingga banyak beredar ga Papua dan pengungsi di Indonesia.
situs palsu kartu prakerja yang meng-

23 http://portal.sidoarjokab.go.id/5000-korban-phk-terima-bantuan-sosial-dari-pemkab-sidoarjo-pj-bupati-
hudiyono-ini-wujud-hadirnya-pemerintah
24 https://www.republika.co.id/berita/qidbsb423/korban-phk-di-purwakarta-dapat-bantuan-sosial-tunai
25 https://www.republika.co.id/berita/qiaexm366/warga-bogor-kena-phk-dapat-bantuan-rp-25-juta
26 https://www.cnbcindonesia.com/news/20200519193508-4-159669/anda-kena-phk-bisa-dapat-rp-780-ribu-
bulan-nih
27 ttps://money.kompas.com/read/2019/11/20/210800226/ini-cara-mendapatkan-kartu-pra-kerja

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 25


Foto: Suara Papua

Warga di Kabupaten Jayawijaya, Papua menggelar unjuk rasa memprotes buruknya


kualitas layanan internet di daerah tersebut.

Situasi di Papua nanganan virus korona, pekerjaan yang


DATA DAN ANALISIS

Pemutusan Akses dan Kriminalisasi terkait nafkah warga, ekspresi warga,


Masih Terjadi dan akses pendidikan. Banyak siswa
dan mahasiswa baru kesulitan men-

P andemi COVID-19 tidak hanya ber-


dampak terhadap kesehatan, te-
tapi juga sosial budaya warga Papua.
daftar sekolah, terutama karena situs
web sekolah dan universitas tidak bisa
diakses di Wamena dan daerah lain di
Isolasi mandiri bagi orang positif CO- pegunungan tengah Papua.
VID-19, misalnya, berlawanan dengan
budaya setempat yang cenderung ko- Pada 23 Juni 2020, lebih dari 50 warga
munal, terikat klan dan marga. Hal ini Papua di Kabupaten Jayawijaya meng-
diperparah dengan stigma, seperti CO- gelar aksi unjuk rasa di kantor Telkom-
VID-19 adalah AIDS, COVID-19 adalah sel Wamena dan Kantor DPRD Jaya-
kutukan, dan sebutan lain yang mem- wijaya. Mereka menuntut perusahaan
buat warga bersikap diskriminatif. telekomunikasi pelat merah itu agar
segera memperbaiki layanan jaringan
Di sisi lain, masyarakat yang mencoba Internetnya.
mengikuti anjuran pemerintah untuk
melakukan karantina dan mengikuti Seperti daerah lain di Indonesia, pela-
protokol kesehatan menghadapi se- jar di Papua juga mengalami masalah
jumlah kendala. Ketika dituntut untuk terbatasnya kepemilikan ponsel pintar
lebih banyak beraktivitas secara da- maupun komputer jinjing untuk PJJ.
ring, warga menghadapi fakta bu- SMPN 3 Jayapura, misalnya, terpaksa
ruknya kualitas koneksi Internet. mengizinkan siswa-siswa yang tidak
Banyak hal penting pun terganggu, se- memiliki ponsel untuk hadir di sekolah
perti informasi kesehatan terkait pe- agar tetap bisa belajar. Di daerah lain,

26 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


murid juga tidak memiliki akses Inter- nasnya situasi konflik di Nduga di Pa-
net dan bahkan listrik. Jika toh ada ak- pua dan Maybrat di Papua Barat, ada
ses Internet, itu pun hanya jaringan 2G laporan Internet dan sinyal ponsel di-
sebagaimana terjadi di Paniai dan Do- matikan. Kejadian di Nduga diperkira-
giyai. kan terjadi pada 15 Juli 2020,
sedangkan di Maybrat pada 22 Juli
Pemutusan Akses 2020. Kemudian pada 15 Agustus 2020,
Tak hanya susah mengakses Internet, ada laporan Internet di Papua akan di-
sebagian aktivis Papua juga mengalami perlambat koneksinya menjelang pe-
serangan pemutusan akses Internet ringatan 1 tahun protes rasisme
secara fisik. Insiden ini terjadi pada terhadap orang Papua.
perangkat Internet di kantor ELSHAM,
Papua, saat mendampingi tujuh tahan- Pada 7 Oktober 2020, jaringan Internet
an politik yang disidangkan di Penga- dua kali mengalami gangguan di waktu
dilan Negeri Balikpapan, Kalimantan berbeda, pagi dan malam hari. Lalu
Timur. Sejak pertengahan Maret 2020 menjelang 1 Desember 2020, hari pe-

DATA DAN ANALISIS


saat pandemi COVID-19 merebak, per- ringatan Papua merdeka, akses Inter-
sidangan tujuh tahanan Papua di Ba- net di Manokwari terasa lambat
likpapan, Kalimantan Timur dijalankan selama beberapa hari. Namun, karena
secara virtual. kurangnya peralatan, alat dan sumber
daya untuk memeriksa dan memverifi-
Direktur ELSHAM Papua Pdt. Matheus kasi pembatasan koneksi, SAFEnet
Adadikam mengumpulkan para penga- hanya mencatat laporan-laporan
cara terdakwa di kantor karena jaring- gangguan Internet ini untuk diperiksa
an Internet tersedia. Namun, saat tiba di kemudian hari.
kesempatan bagi advokat dari ketujuh
tahanan untuk menyampaikan pembe- Represi lain di Papua dan Papua Barat
laan, kabel Internet di kantor ELSHAM adalah penangkapan terhadap aktivis
Papua terputus. Diduga kuat, ada dan warga, baik yang mengkritik kebi-
orang yang sengaja memotong kabel jakan selama penanganan COVID-19
Internet di kantor tersebut meski tidak maupun penanganan konflik Papua,
dapat dipastikan identitasnya. menggunakan pasal karet di UU ITE.
Penangkapan tersebut di antaranya
Gangguan terhadap Internet juga ter- terjadi pada Melianus Duwitau (Januari
jadi di sejumlah tempat. Selama 2020, 2020), serta Alvoariani Reba alias Qva-
SAFEnet menerima 4 laporan dugaan ria dan Angela Magay alias Angela
telah terjadi pelambatan Internet di Thomas (April 2020).
Papua. Pada Juli 2020 seiring mema-

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 27


Pengungsi di Indonesia
Terempas dari Negeri Sendiri,
Terputus di Negara Orang

D alam hal pemenuhan hak-hak digital, para pengungsi dan pencari


suaka termasuk kelompok paling termarjinalkan di Indonesia. Ini
bermula dari dikeluarkannya Peraturan Menteri (Permen) Nomor 12
tahun 2016 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)
tentang registrasi kartu SIM prabayar. Kartu telepon yang tidak terdaf-
tar, baik melalui KTP elektronik untuk penduduk dalam negeri dan
paspor atau KITAS bagi warga asing, secara otomatis terblokir per 30
April 2018.

Untuk seterusnya, kartu prabayar hanya bisa diaktifkan bila didaftar-


kan melalui kartu identitas sah. Kebijakan ini tentu meninggalkan per-
masalahan bagi para pengungsi dan pencari suaka. Meski tinggal di
negara Indonesia, mereka tidak memiliki kartu identitas sebagai syarat
untuk mendaftar kartu SIM prabayar. Akibatnya, pemenuhan kebutuhan
mereka akan akses Internet dan digital menjadi terhalang oleh kebi-
jakan pemerintah ini.

Korban Kebijakan
Hingga saat ini, Indonesia memang belum meratifikasi Konvensi PBB
tahun 1951 tentang pengungsi. Oleh karena itu, Indonesia hanya men-
jadi negara transit, bukan negara tujuan, bagi para pengungsi yang me-
larikan diri dari negaranya akibat konflik, perang, atau alasan lain yang
mengancam jiwa. Dalam pelariannya, mayoritas pengungsi bisa dipas-
tikan tidak memiliki kartu identitas valid seperti paspor apalagi KITAS.
Mereka hanya dilengkapi kartu pengungsi dari United Nations High
Commissioner for Refugees (UNHCR). Bahkan, mereka yang masih bers-
tatus sebagai pencari suaka belum memiliki kartu apa pun sampai me-
reka mendaftar dan diterima sebagai pengungsi oleh UNHCR. Saat ini,
terdapat 13.700 pengungsi terdaftar di UNHCR Indonesia.
Sebelum peraturan tentang registrasi digital bagi para pengungsi. Tidak se-
kartu prabayar diterapkan, para peng- mua pengungsi memiliki kenalan orang
ungsi mengaku masih bisa mengguna- Indonesia untuk memberi mereka ak-
kan kartu SIM lokal. Namun, kondisi ses mendaftar kartu SIM lokal. Hal ini,
berubah sejak diberlakukannya Per- menurut Zico, bisa berdampak lebih
men Nomor 12 tahun 2016. Menurut buruk. Ada ketergantungan pengungsi
SUAKA, Asosiasi Masyarakat Sipil Indo- tanpa akses Internet terhadap mereka
nesia untuk Perlindungan Hak Peng- yang memiliki akses Internet. Zico me-
ungsi, peluang pengungsi mendapat- nambahkan selama ini kebutuhan
kan kartu lokal pun hilang karena tidak pengungsi baik dalam hal digital atau
adanya kartu identitas sah. komunikasi secara umum memang ter-
kendala status hukum mereka. Jadi,
Koordinator Kampanye dan Kesadaran selama status hukum mereka di Indo-
Publik SUAKA, Zico Pestalozzi, menga- nesia belum terfasilitasi, selama itu
takan pihaknya sudah sempat menco- pula hak mereka untuk mengakses In-
ba mendaftarkan kartu prabayar ternet, termasuk informasi di da-

DATA DAN ANALISIS


menggunakan nomor kartu UNHCR. lamnya, akan terhalang.
Meski pendaftaran berhasil, pihak
operator kemudian menggagalkannya Hak Digital yang Terampas
dengan alasan proses registrasi tidak Ketika aksesnya terhadap kartu SIM
sesuai prosedur. Akibatnya, banyak terhalang, pengungsi di Indonesia se-
pengungsi terpaksa meminjam atau benarnya sangat memerlukan akses
menumpang nomor identitas warga Internet untuk keberlangsungan hidup
Indonesia untuk bisa mengaktifkan mereka. Menurut SUAKA, ada seti-
kartu SIM. Paling banyak, mereka me- daknya tiga fungsi penting Internet
numpang kepada pemilik kontrakan. bagi para pengungsi. Pertama, untuk
Cara lain adalah difasilitasi oleh pen- menghubungi keluarga di negara asal.
jual kartu perdana dengan membayar Kedua, untuk mendapatkan informasi
ke pihak penjual sebagai imbalan un- yang berdampak pada mereka seperti
tuk mendapatkan kartu SIM lokal. resettlement di negeri tujuan, informa-
si terkait negara asal, berita tentang
“Kalau tidak didaftarkan ulang, kartu pengungsi di Indonesia. Ketiga, untuk
hangus. Waktu itu banyak pengungsi di pendidikan terutama selama pandemi
Bogor yang khawatir komunikasi COVID-19.
dengan keluarga di negara asal atau
teman mereka di lokasi lain menjadi Dalam hal pendidikan, pusat belajar
terhalang,” ujar Zico saat wawancara komunitas bagi pengungsi tidak bisa
dengan tim SAFEnet. melakukan kegiatan belajar mengajar
dengan cara tatap muka selama pan-
Dampak praktik di atas ialah adanya demi. Jadi, mereka sama seperti lem-
ketimpangan pemenuhan kebutuhan baga pendidikan lain di Indonesia

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 29


terpaksa menggunakan metode jarak jauh melalui Zoom, Google
Classroom, atau Whatsapp.

Dengan situasi saat ini, mereka pun sangat terdampak. Karena


tidak semua tempat kos dan rumah kontrak mempunyai fasilitas
wifi, mereka harus menemukan wifi dengan cara menumpang
atau meminta pemilik tempat untuk berlangganan layanan In-
ternet. Ini berdampak pada naiknya biaya hidup.

Selain itu, banyak informasi baru terkait penanganan dan pen-


cegahan COVID-19, sementara pengungsi sebagai orang asing di
Indonesia hampir dipastikan tidak bisa berbahasa Indonesia. Di
sisi lain, akses informasi terkait pandemi dalam bahasa mereka
itu juga sangat terbatas untuk konteks Indonesia. Informasi se-
perti itu saat ini hanya bisa diakses melalui digital baik Internet
atau sosial media. Oleh karena itu, akses Internet untuk peng-
DATA DAN ANALISIS

ungsi di Indonesia itu sangatlah vital.

Urgensi digital dan Internet bagi para pengungsi juga terkait


dengan proses pemantauan dan pendampingan oleh UNHCR.
Menurut Zico, pengungsi seharusnya memiliki satu nomor yang
bisa dihubungi oleh UNHCR dalam hal proses penentuan status
pengungsi mereka. Jika pengungsi tidak bisa mendaftar SIM
card, UNHCR memiliki kendala dalam melakukan komunikasi
dengan pengungsi dalam rangka pemantauan, terutama untuk
pengungsi mandiri atau di penampungan yang tidak terkoordi-
nasi dengan baik.

Untuk menangani masalah ini, menurut Zico, perlu adanya


pengecualian kebijakan bagi pengungsi untuk bisa mendapat-
kan akses kartu SIM. Misalnya menggunakan nomor di kartu
UNHCR sebagai syarat registrasi kartu SIM atau layanan Internet
lain.

Mekanisme ini bisa menjadi solusi menguntungkan bagi dua


belah pihak. Di satu sisi, para pengungsi dapat memenuhi kebu-
tuhannya akan kartu SIM dan mengakses Internet. Di sisi yang
lain, pemerintah bisa menggunakan sistem ini sebagai peng-
awasan. Dari konteks hak-hak digital, hal ini juga sebagai peme-
nuhan hak untuk mengakses Internet, tak peduli status mereka
siapa.

30 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


Kebebasan Berekspresi

P andemi COVID-19 memang mampu menghentikan seba-


gian besar kegiatan manusia secara luring yang meli-
batkan kerumunan massa. Kegiatan seperti pertemuan,
perjalanan, ataupun pergaulan kini terpaksa ditunda untuk
sementara. Meskipun demikian, pandemi COVID-19 ternyata
tak mampu menghentikan hal lain, kriminalisasi terhadap
pengguna Internet di Indonesia. Sebaliknya, gugatan secara
hukum terhadap pengguna Internet justru meningkat selama
tahun 2020 yang akan dikenang sebagai tahun pandemi
COVID-19.

Sebagian besar kriminalisasi menggunakan UU ITE selama


2020 juga tak bisa dilepaskan dari pandemi COVID-19. Mi-
salnya, ada yang karena ekspresinya terhadap penanganan
COVID-19 oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta
karena kegiatan mereka yang dianggap menyebarkan berita
bohong terkait dengan COVID-19.

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 31


WP, warga di Kepulauan Riau, termasuk AS asal Semarang, Jawa Tengah meng-
salah satu warga yang dikriminalisasi alami hal serupa. Resmob Polrestabes
akibat ekspresinya di Internet terse- Semarang menangkapnya pada 20
but. Saat itu, ia mengunggah meme April 2020 setelah AS mengkritik penu-
bergambar Presiden Joko Widodo (Jo- tupan jalan oleh Pemkot Semarang di
kowi) di akun Facebooknya. Dia me- tengah pandemi. Ia menulis dalam ko-
lengkapinya dengan narasi, “Awas lom kementar, “Gimana to sebenarnya,
kalian kalau sampai korupsi dana un- buat aturan kok goblok banget. Takut
tuk COVID-19 itu.” Ia mengaku hanya Corona itu hal yang wajar, tapi jangan
berniat membuat lelucon sekaligus kayak gini. Semua ditutup. Gobloknya
mengingatkan agar pemerintah serius yang bikin aturan.” 29
menangani pandemi.
Cerita WP dan AS hanyalah sekelumit
Namun, tak berapa lama, buruh itu di- dari maraknya pemidanaan terhadap
tangkap polisi pada 8 April 2020. Ia di- ekspresi di masa pandemi. Sepanjang
sangka telah menyebarkan kebencian tahun 2020, SAFEnet mencatat seti-
DATA DAN ANALISIS

dan penghinaan terhadap Presiden Jo- daknya ada 84 kasus pemidanaan


kowi. WP dijerat dengan Pasal 28 ayat 2 terhadap warga. Jumlah ini meningkat
UU ITE tentang ujaran kebencian hampir empat kali lipat dibandingkan
dengan ancaman hukum enam tahun dengan tahun sebelumnya dengan 24
penjara 28. kasus.

28 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200408192303-12-491818/diduga-hina-jokowi-soal-corona-
buruh-di-kepri-ditangkap?utm_source=twitter&utm_medium=oa&utm_content=cnnindonesia&utm_​
campaign=cmssocmed
29 https://www.rmoljateng.com/read/2020/04/20/26730/Maki-Pemerintah-Soal-Penutupan-Jalan,-Pemuda-
Ini-Ditangkap-Polisi-https:/radarsemarang.jawapos.com/berita/semarang/2020/04/21/hina-pemkot-di-
medsos-pemuda-gisikdrono-diciduk/

32 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


DATA DAN ANALISIS
Gambar 3: Jumlah Pemidanaan dengan Pasal karet selama 2013-2020

UU ITE masih menjadi regulasi utama kan oleh Tim Kuasa Hukum Pemerintah
yang digunakan untuk membatasi eks- Provinsi Papua Barat karena dianggap
presi warga. Dari 84 kasus tersebut, menghina Gubernur Papua Barat lewat
SAFEnet mencatat 64 kasus di anta- media sosial. Pada unggahannya Qva-
ranya dijerat dengan berbagai "pasal rica mengekspresikan pendapatnya
karet" UU ITE. Jumlah terbanyak dijerat terkait kejadian penutupan Bandara
dengan Pasal 28 ayat 2 tentang Ujaran Rendani Manokwari pada April 2020.
Kebencian (27 kasus), seperti yang me-
nimpa WP ketika membagikan meme Selanjutnya adalah Pasal 28 ayat 1
Presiden Jokowi. tentang Kabar Bohong Konsumen (12
kasus). Pasal ini digunakan menangkap
Pasal terbanyak berikutnya yang digu- warga dengan dalih untuk menangkal
nakan adalah 27 ayat 3 tentang Pence- penyebaran hoaks dan informasi tidak
maran Nama Baik (22 kasus). Salah benar terkait virus corona dan pena-
satu contoh kasus menimpa pemilik nganannya. Seperti menimpa akun Ari-
akun Facebook Qvarica yang dilapor- na Maghfiroh asal Ketapang,

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 33


Kalimantan Barat. Ia dijerat pasal ter- tren penggunaan regulasi lain untuk
sebut setelah mengunggah kabar membatasi ekspresi di ranah digital.
adanya pasien virus corona dirawat di Pasal 14-15 UU Nomor 1 Tahun 1946
RSUD dr Agoesdjam Ketapang, pada 4 tentang keonaran paling banyak digu-
Maret 2020. nakan, yakni tercatat 21 kasus, serta
beberapa pasal penghinaan dalam
Selain UU ITE, SAFEnet juga mencatat KUHP seperti Pasal 270 dan 310.
DATA DAN ANALISIS

Gambar 4: Pasal-pasal yang Digunakan untuk Memidanakan Pengguna


Internet di Indonesia selama 2020

34 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


Dari latar belakang korban, mereka banyak 43 kasus, disusul Sumatera 11
yang banyak dilaporkan adalah warga kasus, Sulawesi 8 kasus, Kalimantan 6
sebanyak 50 orang, disusul aktivis kasus. Sisanya, Bali 4 kasus, Maluku 3
(baik sosial maupun politik) mencapai kasus, NTT 3 kasus dan NTB 2 kasus.
15 orang. Sisanya adalah buruh dan
mahasiswa masing-masing 4 orang, Jumlah warga dan aktivis yang dilapor-
karyawan swasta 3 orang, pelajar 2 kan pada 2020 tersebut jauh lebih
orang, dan jurnalis 1 orang. tinggi dibandingkan 2019. Setahun se-
belumnya, tren pemidanaan terjadi
Dilihat dari sebaran wilayah, pemida- pada jurnalis dengan 8 kasus, aktivis 5
naan tertinggi terjadi di Pulau Jawa se- kasus, dan warga 4 kasus.

Gambar 5: Latar Belakang Pengguna Internet Korban Pemidanaan


dengan Pasal Karet (2017-2020)

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 35


Meningkatnya pemidanaan pada war- Sedangkan dari total laporan masya-
ganet di masa pandemi, juga terlihat rakat ke polisi sebanyak 2.259 pada
dari data di laman Patroli Siber30 . Adu- 2020, sebanyak 1.048 merupakan pela-
an konten negatif melalui di Patroli Si- poran atas penyebaran konten provo-
ber yang didefinisikan sebagai katif. Meskipun jumlah ini menurun
penghinaan dan pencemaran nama dari 2019 sebanyak 1.769 laporan, tapi
baik, mendominasi hingga 1.477 aduan proporsi dari total pelaporan mening-
pada 2020, disusul provokasi sebanyak kat 7,8%, dari 38,5% menjadi 46,3%.
172 aduan, dan penistaan agama se-
banyak 96 aduan.
DATA DAN ANALISIS

Gambar 6: Laporan masyarakat kepada polisi terkait tindak


pidana di Internet (2019-2020).
Sumber: Patroli Siber

30 https://patrolisiber.id/home

36 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


Mahkamah Agung juga mencatat jum- Nomor ST/1100/IV/HUK.7.1.2020 pada 4
lah putusan kasus pidana khusus UU April 2020. Isinya, Kapolri mengins-
ITE pada 2020 mencapai angka terting- truksikan agar jajarannya melaksana-
gi sejak 2017, yaitu sebanyak 690 kasus, kan patroli siber untuk memantau
atau meningkat dari tahun sebelumnya situasi berita opini, dengan sasaran
sebanyak 670 putusan kasus. hoaks COVID-19. Selain itu juga menar-
getkan hoaks terkait kebijakan peme-
Telegram untuk Membungkam rintah dalam menangani wabah virus
Maraknya pemidanaan terhadap war- corona, serta penghinaan terhadap
ganet terjadi setelah terbitnya dua te- penguasa/presiden dan pejabat pe-
legram Kapolri. Pertama, telegram merintah.

DATA DAN ANALISIS

Gambar 7: Aduan konten negatif melalui patrolisiber.id (2019-2020).


Sumber: Patroli Siber

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 37


DATA DAN ANALISIS

Telegram Kapolri untuk mengantisipasi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja termasuk
melakukan patroli siber pada Oktober 2020.
Sumber: Telegram kapolri.

38 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


DATA DAN ANALISIS

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 39


Kedua, telegram nomor STR/645/X​ 36,2% takut menyampaikan pendapat
/PAM.3.2./2020 tertanggal 2 Oktober melalui Internet atau media sosial.
2020 yang lahir di tengah kritik dan
aksi dari masyarakat untuk menolak Padahal imbauan untuk tinggal, bela-
UU Cipta Kerja atau Omnibus Law. Te- jar, dan bekerja di rumah sebagai
legram ini setidaknya memuat dua hal upaya mencegah meluasnya penularan
penting, yakni perintah melakukan pa- COVID-19, berdampak pada tingginya
troli siber pada medsos dan manaje- ketergantungan warga pada Internet.
men media untuk membangun opini APJII mencatat, lonjakan lalu lintas da-
publik yang tidak setuju dengan aksi ta selama pembatasan sosial berskala
unjuk rasa di tengah pandemi COVID- besar diterapkan atau enam bulan
19. Kemudian memberi instruksi untuk pertama pandemi, sekitar 20 sampai
melakukan kontra narasi isu-isu yang 25%. 31 Ini artinya, aktivitas warga untuk
mendiskreditkan pemerintah. berekspresi melalui medium Internet
di masa pandemi, baik untuk mencari,
Dua telegram tersebut bermasalah ka- mengolah, mendistribusikan informasi
DATA DAN ANALISIS

rena membuka ruang risiko penyalah- juga makin tinggi.


gunaan kekuasaan kepolisian dan
penegak hukum untuk bersikap repre- Namun, pandemi ternyata telah dijadi-
sif. Mereka juga rentan memicu pe- kan momen oleh aparat penegak hu-
langgaran kebebasan berpendapat kum untuk membungkam kebebasan
karena memuat poin terkait penghina- berpendapat secara eksesif dengan
an kepada presiden dan pejabat pe- menggunakan UU ITE maupun regulasi
merintah. Pada pelaksanaannya, lain. Pemidanaan tersebut kontradiktif
seperti data di atas, warga yang dengan kebijakan pemerintah membe-
menyampaikan pendapat atau kritik baskan narapidana dari penjara untuk
terhadap kebijakan penanganan pan- mencegah penularan COVID-19.
demi menjadi sasaran pemidanaan.
Kebebasan berekspresi merupakan sa-
Tentu saja, pemidanaan itu mencipta- lah satu dasar dari masyarakat demo-
kan iklim ketakutan semakin menjadi- kratis, salah satu prasyarat mendasar
jadi. Survei Komisi Nasional Hak Asasi untuk kemajuan masyarakat, serta un-
Manusia (Komnas HAM) pada Desem- tuk memastikan dinikmatinya hak asa-
ber 2020, menunjukkan, 29% dari 1.200 si manusia dan kebebasan fundamen-
orang justru takut untuk menyatakan tal lainnya. Sehingga negara wajib
kritik kepada Pemerintah. Sedangkan menahan diri untuk mengintervensi

31 https://teknologi.bisnis.com/read/20200813/101/1278818/pandemi-covid-19-dorong-kenaikan-trafik-data-
hingga-25-%

40 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


kebebasan berekspresi. Sebaliknya, yakni misinformasi, disinformasi dan
negara berada di bawah kewajiban po- mal-informasi. Misinformasi adalah in-
sitif untuk melindungi kebebasan be- formasi yang salah, tetapi dibuat
rekspresi. dengan tujuan bukan untuk merugikan.
Disinformasi adalah informasi salah
Pasal 19 ayat 2 Kovenan Internasional dan sengaja dibuat untuk merugikan
Hak Sipil dan Politik (ICCPR) yang di- seseorang, kelompok sosial, organisasi
sahkan pada 1966, menyatakan, “Seti- atau negara. Sedangkan mal-informasi
ap orang berhak atas kebebasan adalah informasi yang didasarkan pa-
menyatakan pendapat; hak ini terma- da kenyataan, tetapi digunakan untuk
suk kebebasan mencari, menerima, merugikan seseorang, kelompok sosial,
dan memberikan informasi dan pemi- organisasi atau negara. 32
kiran apa pun, terlepas dari pembata-
san-pembatasan secara lisan, tertulis, Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
atau dalam bentuk cetakan, karya seni, hoaks artinya kabar bohong. Pasal 28
atau melalui sarana lain sesuai dengan ayat 1 UU ITE mengatur mengenai

DATA DAN ANALISIS


pilihannya.” penyebaran berita bohong di media
elektronik (termasuk sosial media).
Mis/disinformasi untuk Represi Isinya, "Setiap orang dengan sengaja,
Selain tuduhan penghinaan terhadap dan tanpa hak menyebarkan berita
presiden dan pejabat negara, dalih pe- bohong dan menyesatkan yang
midanaan yang menjadi tren selama mengakibatkan kerugian konsumen
pandemi adalah mis/disinformasi. Ber- dalam Transaksi Elektronik." Pelangga-
dasarkan data Tindak Pidana Siber Pol- ran atas pasal ini dikenakan pidana
ri, jumlah laporan polisi terkait berita penjara 6 tahun dan atau denda Rp 1
bohong atau hoaks terus meningkat, miliar.
yakni sebanyak 60 pada 2018, 97 pada
2019 dan 197 di masa pandemi 2020. Namun, pasal tersebut bermasalah ka-
rena tidak memberikan rumusan yang
Hasil analisis SAEnet menunjukkan ada jelas apa itu "berita bohong dan
dua tipologi konten target pemidana- menyesatkan". Pasal ini sebenarnya
an. Pertama, konten berisi informasi mengatur berita bohong yang menga-
hoaks. Kedua, konten berisi kritik teta- kibatkan kerugian konsumen dalam
pi dilabeli sebagai hoaks oleh aparat transaksi elektronik.
penegak hukum.
Rumusan tidak jelas mengakibatkan
Hoaks sebenarnya dibedakan tiga tipe pelaksanaan penegakan hukum yang

32 https://en.unesco.org/fightfakenews

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 41


buruk pula. Contohnya terjadi pada IZ, ma platform, dan polarisasi di masya-
seorang perempuan asal Blitar, Jawa rakat. Hadirnya Internet telah mengu-
Timur. Ia dilaporkan dengan Pasal 28 bah arus informasi dari yang
ayat 1 untuk unggahan yang berbunyi: sebelumnya dimonopoli media massa.
"Instruksi dari Bapak Bupati Blitar hari Kini informasi bisa diproduksi dan di-
ini. Blitar sudah terkena wabah Corona. distribusikan sendiri oleh setiap peng-
Yang sudah terjangkit daerah Wlingi, guna. Sementara belum banyak warga
Ponggok, Udanawu, Nglegok, Selopuro, memiliki literasi memadai untuk mem-
Gandusari. Dengan jumlah positif sus- bedakan antara fakta dan hoaks.
pect corona 15 orang. Pasien daerah
Nglegok ada 1 yang dirujuk ke Malang." Kominfo telah merilis bahwa Indeks Li-
Dalam narasi ini, sama sekali tidak ter- terasi Digital Indonesia pada 2020 ma-
kait dengan kerugian konsumen dalam sih berada di angka 3 atau sedang.
transaksi elektronik. Dalam survei indeks tersebut diketahui
ada 20,3% responden yang memper-
Hal sama juga menimpa SA dari Lom- cayai media sosial sebagai sumber
DATA DAN ANALISIS

bok. Ia dijerat dengan pasal kabar media yang paling dipercaya untuk
bohong konsumen setelah menulis mendapatkan informasi. Angka ini jauh
status, "SA menyebut virus corona su- lebih tinggi dibandingkan kepercayaan
dah masuk ke Desa Montong Gamang, pada media daring yang hanya 7%. 33
Kecamatan Kopang, Lombok Tengah.”
Di saat kesehatan dan mata pencaha-
Selain pasal 28 ayat 1, konten yang di- rian orang terancam, negara seha-
tuduh berisi kabar bohong juga dijerat rusnya tidak menggunakan penyebar-
dengan Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 28 an kabar bohong dan krisis yang dipicu
ayat 2. Ini menunjukkan adanya keti- oleh COVID-19 sebagai alasan untuk
dakpastian hukum terhadap pengena- menekan kritik di ranah digital. Cara
an kabar bohong itu sendiri dan rentan terbaik untuk melawan informasi yang
disalahgunakan untuk membungkam salah dan menyesatkan adalah dengan
pendapat. memastikan bahwa semua orang me-
miliki akses ke informasi yang berbasis
SAFEnet menilai pendekatan hukum bukti dan dapat dipercaya, bukan
untuk penyebaran hoaks bukanlah dengan menjebloskan orang ke penja-
langkah tepat. Sebab maraknya hoaks ra karena mengutarakan pikiran mere-
terkait dengan banyak faktor, mulai ka di media sosial.
dari rendahnya literasi digital, algorit-

33 Kominfo dan Kata Data Insight Center. 2020. Status Literasi Digital Indonesia 2020: Hasil Survei di 34
Provinsi. Jakarta: Kominfo.

42 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


Kedua, terkait pelabelan mis/disinfor- ditangkap karena kontennya mengkri-
masi pada konten berisi kritik, mulai tik UU Cipta Kerja 36.
digunakan pada 2019. Saat aksi me-
nentang rasisme Papua meningkat, in- Sekali lagi ini menunjukkan bahwa da-
formasi yang dipublikasikan oleh lih mis/disinformasi justru disalahgu-
aktivis Veronica Koman dan Dhandy nakan untuk membungkam kritik.
Laksono, dilabeli sebagai hoaks. 34 Praktik ini juga mengarahkan peme-
Bahkan Dhandy kemudian ditangkap rintah untuk memonopoli informasi
secara sewenang-wenang oleh polisi dan kebenaran.
dengan jerat UU ITE.
Ancaman Baru: PM Kominfo 5/2020
Pola sama terjadi saat maraknya aksi Pemerintah Indonesia lewat Kemente-
penolakan terhadap UU Cipta Kerja rian Komunikasi dan Informatika telah
atau Omnibus Law. UU "sapu jagat" itu resmi mengesahkan Peraturan Peratu-
ditolak karena prosesnya tidak meli- ran Menteri Komunikasi dan Informati-
batkan publik dan berisi sejumlah pa- ka Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

DATA DAN ANALISIS


sal yang mengancam kesejahteraan 2020 tentang Penyelenggara Sistem
buruh dan memperburuk kualitas ling- Elektronik Lingkup Privat, pada 16 No-
kungan di Indonesia. Proses penge- vember 2020 lalu. Langkah itu praktis
sahan yang cenderung tertutup dari membuat Indonesia menjadi salah sa-
publik pada 5 Oktober 2020, memicu tu pemerintah yang mengusulkan ke-
demonstrasi besar-besaran di berba- rangka hukum untuk memaksa
gai penjuru daerah dan gelombang platform media sosial, aplikasi, dan
kritik daring secara massif. penyedia layanan daring lain untuk
menerima yurisdiksi lokal atas konten
Dalam suasana itu, pemilik akun Twit- dan kebijakan serta praktik data peng-
ter V membagikan sebuah poster digi- guna mereka.
tal berisi 12 poin pasal UU Cipta Kerja
yang dinilai mengancam hak-hak bu- Dalam banyak hal, aturan terbaru ini
ruh. Setelah menjadi viral, V ditangkap bukan hanya memperburuk situasi ke-
polisi dan unggahan tersebut diturun- bebasan berekspresi di Indonesia, me-
kan karena dicap sebagai hoaks. 35 Se- lainkan juga berpotensi melanggar hak
lain V, ada 9 aktivis anggota Koalisi asasi manusia. SAFEnet menilai bahwa
Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Permenkominfo No. 5/2020 justru

34 SAFEnet. 2020. Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2019: Bangkitnya Otoritarian Digital. Denpasar :
SAFEnet.
35 https://news.detik.com/berita/d-5208145/sebar-hoax-omnibus-law-pemilik-akun-videlyae-ditahan-
bareskrim
36 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201015180344-12-558904/peran-9-anggota-kami-tersangka-
uu-ite-penghasutan-ciptaker

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 43


Foto: Dokumentasi Diananta Putra
DATA DAN ANALISIS

Diananta Putra, Pemred Banjahits.com, termasuk salah satu wartawan yang dituntut
dengan UU ITE karena beritanya pada tahun 2020.

memberikan kewenangan berlebih ke- Tidak hanya itu, pendaftaran juga ha-
pada Kementerian Kominfo sehingga rus dilakukan pada pertengahan Mei
dapat menilai dan memutuskan konten 2021. Dalam aturan Permenkominfo No.
tersebut sesuai atau tidak. Permenko- 5/2020, PSE yang tidak melakukan
minfo No. 5/2020 rentan disalahguna- pendaftaran terancam diblokir laya-
kan untuk membungkam kelompok nannya oleh Kementerian Kominfo.
kritis. Ancaman pemblokiran tersebut
dengan sangat gamblang memperton-
Bahkan, kewenangan berlebih itu tonkan bahwa aturan ini bukan hanya
muncul dari hulu pendaftaran hingga membatasi kebebasan berekspresi, ta-
hilir kontrol terhadap konten. Permen- pi juga melanggar International Cove-
kominfo No. 5/2020 mewajibkan setiap nant on Civil and Political Rights, yang
“Penyelenggara Sistem Elektronik Pri- menyebutkan “tidak ada dalam Kove-
vat” (atau “PSE Privat”) untuk mendaf- nan ini yang dapat ditafsirkan sebagai
tar dan mendapatkan sertifikat Tanda menyiratkan bagi Negara mana pun…
Pengenal yang dikeluarkan Kementeri- hak apa pun untuk terlibat dalam akti-
an sebelum masyarakat Indonesia mu- vitas apa pun atau melakukan tinda-
lai mengakses layanan atau kontennya. kan apa pun yang bertujuan untuk

44 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


menghancurkan hak dan kebebasan "kekacauan publik". Ini juga memaksa
yang diakui dalam Kovenan ini." PSE Privat ini untuk menghapus apa
pun yang akan "menginformasikan ca-
Aturan yang ditandatangani Menteri ra atau memberikan akses" ke doku-
Komunikasi dan Informatika Republik men terlarang ini.
Indonesia, Johnny Gerard Plate juga
memaksa setiap orang yang konten di- Istilah ini sangat memprihatinkan. Me-
gitalnya digunakan atau diakses di In- maksa PSE Privat untuk memastikan
donesia untuk menunjuk perwakilan bahwa mereka tidak "menginformasi-
setempat yang berbasis di Indonesia. kan cara'' atau "menyediakan akses" ke
Peraturan ini di satu sisi memang bisa dokumen dan informasi terlarang, da-
dilihat sebagai langkah untuk menye- lam interpretasi kami, berarti bahwa
suaikan aturan dengan konten lokal. jika pengguna platform atau situs PSE
Namun, dengan perwakilan setempat Privat memutuskan untuk menerbitkan
itu, platform juga akan lebih sulit untuk tutorial tentang cara menghindari in-
menolak perintah sewenang-wenang formasi atau konten yang dilarang

DATA DAN ANALISIS


dan rentan terhadap tindakan hukum (misalnya, dengan menjelaskan cara
domestik, termasuk kemungkinan pe- menggunakan VPN untuk melewati
nangkapan dan tuntutan pidana. pemblokiran akses), tutorial semacam
itu sendiri dapat dianggap sebagai in-
Selain itu Permenkominfo No. 5/2020 formasi yang dilarang.
memaksa PSE Privat juga mengandung
unsur yang rentan menjadi suatu pasal Sementara itu, Permenkominfo No.
karet di kemudian hari. Beberapa di 5/2020 juga memberi kuasa pada apa
antaranya bahwa dalam Pasal 13 Per- yang pantas disebut sebagai "Menteri
menkominfo No. 5/2020 memaksa PSE Urusan Pemblokiran Akses" untuk
Privat (kecuali penyedia cloud) untuk mengoordinasikan informasi terlarang
menghapus informasi dan atau doku- yang akan diblokir. Permintaan pem-
men yang dilarang. blokiran dapat berasal dari lembaga
penegak hukum Indonesia, pengadilan,
Sementara Pasal 9 (3) mendefinisikan Kementerian Informasi, atau anggota
informasi dan konten yang dilarang masyarakat terkait. Pengadilan dapat
sebagai sesuatu yang melanggar ke- mengeluarkan “ instruksi” kepada
tentuan hukum dan peraturan Indone- Menteri Urusan Pemblokiran Akses,
sia, atau menimbulkan “kecemasan sedangkan entitas pemerintah lainnya
masyarakat” atau “gangguan keterti- mengirimkan permintaan yang dapat
ban umum”. Pasal 9 (4) memberikan dievaluasi oleh Menteri.
Kementerian, otoritas non-indepen-
den, keleluasaan tidak terkekang un- Menteri kemudian mengirim surel ke-
tuk mendefinisikan gagasan kabur pada operator platform dengan perin-
tentang "keresahan masyarakat" dan tah untuk memblokir hal-hal tertentu,

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 45


yang diharapkan untuk mereka patuhi perti terorisme, memerlukan waktu
dalam 24 jam — atau hanya 4 jam un- penyelesaian 4 jam), atau 24x3 = 72 jam
tuk permintaan "mendesak". Perminta- untuk kasus "normal" lainnya. Ha-
an "mendesak" termasuk terorisme; silnya: jika perubahan tidak dilakukan
pornografi anak; atau konten yang dalam 12 atau 72 jam, selain karena
menyebabkan "situasi yang meresah- denda 3 kali lipat, PSE Privat akan di-
kan bagi publik dan mengganggu ke- blokir. (Pasal 16 (11) (12).
tertiban umum".
Tentu saja, pemberlakuan PM Kominfo
Menteri dapat memaksa ISP untuk 5/2020 akan memperburuk situasi hak-
memblokir akses ke Media Sosial PSE hak digital Indonesia. Oleh sebab itu,
Privat dan atau dapat mengenakan SAFEnet mendesak Kominfo agar men-
denda yang akan menumpuk setiap 24 cabut Permenkominfo No. 5/2020 ka-
atau 4 jam sampai dipatuhi, hingga rena tidak sesuai dengan hukum dan
maksimum 3 kali (yaitu denda dapat standar kebebasan berekspresi inter-
dikalikan hingga 3 kali, dengan total nasional.
DATA DAN ANALISIS

4x3 = 12 jam untuk kasus darurat se-

46 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


Keamanan Digital

P andemi COVID-19 tak hanya berdampak terhadap kesehatan,


tetapi juga keamanan warga untuk beraktivitas di Internet.
Sebagai upaya mencegah penularan COVID-19, banyak kegiatan
harus dilakukan secara daring. Sekolah, bekerja, ibadah, dan ke-
giatan lainnya harus dilakukan di rumah. Akibatnya, ketergan-
tungan warga terhadap penggunaan Internet juga semakin besar.
Internet semakin menjadi kebutuhan hampir setiap warga sela-
ma pandemi COVID-19.

Namun, tingginya ketergantungan itu juga meningkatkan potensi


terhadap ancaman serangan melalui atau di media digital.

Pada tahun 2020, SAFEnet mulai mendokumentasikan insiden-in-


siden serangan digital di Indonesia. Pemantauan kami lakukan
dengan membuka saluran pelaporan, baik melalui formulir da-
ring, pesan langsung di media sosial Twitter dan Instagram, mau-

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 47


pun ke nomor hotline. Kami juga me- ini adalah peretasan, penyadapan, dan
mantau berita-berita di media sosial serangan DDoS ( distributed denial-of-
dan media daring. Pada kasus-kasus service ). Tidak setiap orang bisa mela-
yang melibatkan profil berisiko tinggi, kukan serangan secara kasar ini kare-
seperti aktivis, jurnalis, organisasi na memerlukan teknologi dan
masyarakat sipil, masyarakat adat, kemampuan tertentu.
atau kelompok kritis lain, kami sebisa
mungkin akan memeriksa ulang lapo- Ironisnya, serangan kasar yang berha-
ran tersebut. Apalagi jika serangan di- sil adalah serangan yang justru tidak
gital itu terkait erat dengan sikap diketahui oleh korban.
mereka terhadap situasi aktual.
Kedua, serangan secara halus ( soft at-
Bekerja sama dengan sejumlah indivi- tack). Serangan melalui metode ini le-
du dan lembaga yang peduli pada isu bih bertujuan untuk mengintimidasi
keamanan digital pada masyarakat si- psikologis korban ( psy war) atau men-
pil, SAFEnet juga menjalankan Tim Re- jatuhkan kredibilitas korban di mata
DATA DAN ANALISIS

aksi Cepat (TRACE) untuk merespons publik. Karena itu, serangan secara
laporan-laporan tersebut. Pada bebe- halus ini harus dilakukan secara ter-
rapa insiden, penanganan cepat ini buka melalui media sosial oleh (para)
berhasil dengan segera, tetapi pada pelaku, baik profil anonim maupun
insiden-insiden lain dia memerlukan nyata. Contoh serangan dalam kategori
upaya lebih lama dan rumit. ini adalah penyebarluasan identitas
pribadi tanpa persetujuan ( doxing ),
Temuan peniruan akun (impersonasi), dan
Pemantauan kami selama 2020 mene- penyerbuan ( trolling ) melalui komen-
gaskan temuan-temuan kami sebe- tar atau unggahan. Biasanya, serangan
lumnya bahwa dunia digital memang secara halus ini melibatkan tim yang
tetap menjadi salah satu alat penting terkoordinir lalu digemakan oleh akun-
untuk mendorong perubahan oleh akun bot atau anonim.
masyarakat sipil. Namun, di sisi lain,
media digital juga menjadi alat represi Momentum
terhadap masyarakat sipil ini, terma- Berdasarkan pemantauan selama 2020,
suk melalui serangan-serangan digital. terdapat 147 insiden serangan digital
atau rata-rata 12 kali tiap bulan. Pun-
Secara umum, serangan digital ini ada cak serangan digital terjadi pada Ok-
dua kategori. Pertama, serangan seca- tober 2020 dengan jumlah insiden
ra kasar ( hard attack) dengan karakter sebanyak 41 kali. Artinya insiden
melibatkan peralatan dan teknik ter- tersebut naik lebih dari tiga kali lipat
tentu untuk menyerang target atau dibandingkan rata-rata per bulan.
bahkan mengambil alih aset korban. Adapun insiden terendah terjadi pada
Contoh serangan yang masuk kategori Maret 2020 dengan 3 insiden. Bila di-

48 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


lihat per bulan, jumlah kasus ini relatif pil, baik melalui aksi demonstrasi
naik turun. Meskipun demikian, hal itu maupun suara di dunia digital. Di me-
tetap menunjukkan adanya tren kenai- dia digital, penolakan itu disampaikan
kan, pola tertentu dan terkait erat melalui tagar #TolakOmnibusLaw,
dengan situas politik nasional. #MosiTidakPercaya, dan semacamnya

Gambar 8: Jumlah insiden serangan digital selama 2020.

Penyebab peningkatan tajam jumlah yang bahkan menjadi trending topic di


serangan digital ini, sekali lagi, terkait Twitter.
erat dengan situasi politik Indonesia.
Pada Oktober 2020, Pemerintah Indo- Masifnya suara penolakan itu diba-
nesia mengesahkan Undang-undang rengi dengan maraknya serangan digi-
Cipta Kerja yang disebut juga Undang- tal terhadap mahasiswa, aktivis, dan
undang Sapu Jagat ( Omnibus Law). organisasi masyarakat sipil. Selain pe-
Pengesahan UU Cipta Kerja memicu retasan WhatsApp terutama kepada
penolakan di kalangan masyarakat si- mahasiswa, misalnya Ketua Badan Ek-

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 49


Foto: Anton Muhajir

Masifnya penolakan pengesahan UU Cipta Kerja di media sodial mempengaruhi tingginya


serangan digital tahun 2020.

sekutif Mahasiswa Universitas Indone- ketika secara global muncul aksi me-
sia (BEM UI) Fajar Adi Nugroho, serang- nolak rasisme terhadap warga kulit hi-
an juga dilakukan terhadap situs web tam di Amerika setelah penembakan
dan akun media sosial aliansi masya- terhadap George Floyd. Tagar #BlackLi-
rakat sipil termasuk Fraksi Rakyat In- veMatters kembali muncul. Begitu pula
donesia dan Bersihkan Indonesia. dengan tagar #PapuanLiveMatters.

Momentum kedua yang memicu ma- Kelompok masyarakat sipil menggelar


raknya serangan digital adalah aksi beragam aksi dan diskusi, terutama
menolak rasisme terhadap orang Pa- secara daring karena suasana pandemi
pua pada Juni 2020 dengan jumlah in- COVID-19. Namun, pelaksana diskusi
siden sebanyak 15 kali. Meskipun tentang isu Papua ini pun mendapat
sudah pernah marak pada 2019, aksi ancaman secara verbal maupun digital.
ini kembali menemukan momentum Serangan digital ini antara lain terjadi

50 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


pada aktivis pers mahasiswa Teknokra, telah menerbitkan laporan tentang
Universitas Lampung dan pegiat Seri- penanganan COVID-19.
kat Jurnalis untuk Keberagaman (SE-
JUK). Ketika hendak menggelar diskusi Data di atas sepenuhnya berdasarkan
solidaritas untuk Papua, akun di Insta- pada hasil pemantauan kami selama
gram, Facebook, WhatsApp, dan bah- tahun 2020. Sebagai perbandingan,
kan GoJek mereka pun diserang. ada pula pemantauan oleh Kepolisian
Republik Indonesia melalui Direktorat
Momentum ketiga, tentu saja terkait Tindak Pidana Siber Mabes Polri. Data
pandemi COVID-19. Selama 2020, se- di situs web resmi mereka merekam
rangan digital juga banyak terjadi pula laporan insiden serangan digital
terhadap warga dan media yang kritis selain tindak pidana lain. Adapun la-
terhadap penanganan pandemi COVID- poran terkait keamanan digital adalah
19. Hal ini bisa dilihat pada Agustus akses ilegal sebanyak 138 laporan,
2020 ketika tiga media daring menda- pencurian data pribadi (39), intersepsi
patkan serangan digital setelah menu- ilegal (24), peretasan sistem elektronik

DATA DAN ANALISIS


lis tentang kritik terhadap klaim (18), dan pengubahan tampilan situs
temuan obat COVID-19 oleh Universitas (9) 37.
Airlangga, Badan Intelijen Nasional
(BIN), dan TNI AD. Sumber lain seperti Majalah TEMPO
menyebutkan bahwa terjadi serangan
Serangan terjadi kepada Tempo.co, digital hingga 4.341.000 insiden yang
Tirto.id, dan Kompas.com dengan pola menyerang pengguna Indonesia sela-
berbeda-beda. Tempo mengalami ma 2020. Jumlah tersebut 51% lebih
penggantian tampilan halaman depan banyak dibandingkan tahun sebe-
( deface) sedangkan Tirto.id dihapus lumnya 38. Secara regional, mengutip
dua beritanya terkait topik tersebut. laporan Kaspersky Security Network,
Pada saat yang tak jauh berbeda, se- terdapat 111.682.011 insiden “percoba-
rangan peretasan juga terjadi pada an” lokal di komputer pengguna Kas-
Pandu Riono, epidemiologis yang rajin persky di Asia Tenggara. Sebanyak
mengkritik pemerintah terkait penang- 20.264.000 di antaranya menyasar
anan COVID-19. Adapun organisasi pengguna di Indonesia. Secara global,
masyarakat sipil yang juga mengalami 32% serangan berbasis situs web dan
serangan terhadap situs webnya ada- 68% lewat surat elektronik.
lah Center for Indonesia’s Strategic
Development Initiative (CISDI). Situs Data lain dari Badan Siber dan Sandi
web CISDI mendapatkan serangan se- Negara (BSSN) yang mencatat secara

37 Situs web www.patrolisiber.id diakses pada 21 Maret 2021.


38 Majalah TEMPO edisi

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 51


lebih teknis menyebutkan, selama berdasarkan pada hasil pemantauan
tahun 2020 terdapat 316.167.753 se- SAFEnet selama 2020. Analisis ini lebih
rangan siber dengan 217.781 di anta- menekankan pada aspek politis pada
ranya merupakan serangan perangkat serangan digital daripada aspek teknis.
lunak berbahaya ( malware) 39. Namun,
data lain dari BSSN juga, menyebutkan Bentuk Serangan
bahwa sepanjang 2020 terdapat 475 Berdasarkan bentuknya, serangan di-
juta serangan siber. Naik tiga kali lipat gital selama 2020 sebagian besar ter-
dibandingkan tahun sebelumnya. Ada- jadi dalam bentuk peretasan ( hacking ).
pun serangan terbanyak adalah 2.549 Jumlahnya mencapai 114 insiden
kasus e-mail phishing , 79.439 akun (77,55%). Setelah itu baru bentuk lain,
mengalami pembobolan, dan 9.749 si- seperti doxing dengan 14 insiden
tus web mengalami deface40 . (9,52%), serangan DDoS (2,72%), pencu-
rian data pribadi (2,72%), impersonasi
Untuk selanjutnya, data-data yang di- (2,04%), dan seterusnya.
analisis dalam laporan ini sepenuhnya
DATA DAN ANALISIS

Gambar 9: Bentuk-bentuk serangan digital pada tahun 2020.

39 Laporan Tahunan Honeynet BSSN 2020


40 Kompas edisi Senin, 22 Maret 2021.

52 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


Peretasan memang terminologi yang lagi bisa menguasai akunnya, sebagai-
agak umum dalam serangan digital. mana terjadi pada Ravio Patra (April
Namun, dalam konteks ini adalah se- 2020). Saat itu Ravio kehilangan akses
gala upaya untuk memasuki atau terhadap akun Whatsapp-nya yang ke-
menguasai aset digital korban. Bisa mudian mengirim pesan berantai be-
saja peretasan itu berhasil ataupun rupa ajakan untuk melakukan
baru sebatas percobaan yang gagal. kerusuhan. Ravio kemudian ditangkap
Dalam beberapa insiden, pelaku pere- dan ditahan polisi selama 33 jam se-
tasan berhasil masuk dalam sistem belum dibebaskan setelah adanya te-
atau aset digital korban. Misalnya pe- kanan dari kalangan masyarakat sipil.
retasan terhadap media daring Tirto.id
di mana pelaku menghapus dua artikel Namun, sebagian percobaan serangan
atau di Tempo.co yang diganti tampi- juga tidak berhasil, seperti terjadi pa-
lan halaman depannya. da Instagram dan Telegram Indonesia
Corruption Watch (ICW) pada Juli 2020
Dalam insiden lain, peretasan ini juga maupun akun Instagram LBH Bali pada

DATA DAN ANALISIS


berupa penguasaan aset digital kor- Oktober 2020. Penerapan mitigasi oleh
ban, terutama di aplikasi percakapan kedua lembaga itu telah berhasil men-
WhatsApp atau media sosial Twitter cegah penyerang untuk mengambil
dan Instagram. Sebagian korban tidak alih aset-aset digital target serangan.

Foto: Anton Muhajir

Aplikasi percakapan merupakan platform yang paling banyak mengalami serangan digital
pada tahun 2020 setelah situsweb.

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 53


Platform yang Diserang dalam laporan aduannya tidak menye-
Dari sisi platform korban serangan, si- butkan dengan jelas platform apa yang
tus web merupakan platform yang pa- diserang.
ling banyak diserang dengan 45 insi-
den (30,61%). Setelah itu ada Tingginya jumlah serangan terhadap
WhatsApp dengan 33 insiden (22,45%), situs web, ironisnya, justru terjadi ke-
Instagram 24 insiden (16,33%), Twitter pada lembaga pemerintah. Hal ini ter-
19 insiden (12,93%), platform lain 17 in- jadi misalnya pada saat penolakan
siden (11,56%), dan Facebook 14 insi- pengesahan UU Cipta Kerja. Setidaknya
den (9,52%). 12 situs web lembaga pemerintah, ter-
masuk DPR RI, Kementerian Kesehatan,
Platform lain yang diserang termasuk dan beberapa pemerintah daerah,
di antaranya akun GoJek, telepon selu- mendapat serangan berupa penggan-
ler (ponsel), atau bahkan akun per- tian tampilan depan ( deface) dengan
mainan (gim). Ada pula korban yang pesan menolak UU Cipta Kerja.
DATA DAN ANALISIS

Gambar 10: Serangan digital berdasarkan platform digital yang


digunakan selama 2020.

54 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


Serangan massal serupa juga terjadi Selain itu, beberapa serangan juga ti-
pada Desember 2020. Korbannya se- dak bersifat tunggal hanya menyasar
banyak 10 situs web pemerintah diu- satu platform. Pada beberapa insiden,
bah tampilannya oleh pelaku serangan terjadi sekaligus pada bebe-
serangan. Peretas yang mengaku dari rapa platform milik target serangan
Majelis Rasulullah dan NU Cyber Army sebagaimana terjadi pada jurnalis
itu justru mengirimkan pesan menolak TEMPO yang mendapatkan serangan ke
kepulangan Rizieq Shihab ke Indone- hampir semua akun media sosial, su-
sia 41 . Hal ini menegaskan temuan kami rel, dan aplikasi percakapannya. Se-
bahwa serangan digital di Indonesia rangan pada Desember 2020 itu terjadi
memang makin bersifat politis. Tak se- setelah jurnalis TEMPO menerbitkan
kadar iseng atau coba-coba. laporan tentang korupsi pembagian
bantuan sosial (bansos) COVID-19.
Adapun WhatsApp dan Instagram
menjadi platform lain yang juga meng- Latar Belakang Korban
alami serangan digital, bisa jadi, kare- Dalam pemantauan selama 2020, kami

DATA DAN ANALISIS


na popularitasnya. WhatsApp membagi latar belakang korban se-
merupakan aplikasi percakapan paling rangan digital terdiri dari lembaga pe-
populer di Indonesia dengan sekitar merintah, warga umum, aktivis, jurna-
143 juta pengguna 42 termasuk di ka- lis, mahasiswa, organisasi masyarakat
langan mahasiswa, aktivis, dan jurna- sipil (OMS), dan lain-lain. Klasifikasi ini
lis. Peretasan masif terhadap akun bagaimanapun juga diperlukan untuk
WhatsApp mahasiswa pada Oktober memudahkan analisis selain juga ka-
2020 terjadi ketika mereka sedang aktif rena mereka memang paling banyak
menggelar demonstrasi menentang UU diserang. Serangan juga tidak bersifat
Cipta Kerja. tunggal karena bisa saja korban memi-
liki dua latar belakang atau lebih. Mi-
Sebagai tambahan, platform digital salnya, dia aktivis sekaligus jurnalis
tersebut juga tidak selalu sebagai tar- atau mahasiswa yang juga aktivis atau
get serangan. Bisa juga dia sebagai mahasiswa yang juga jurnalis.
media yang memfasilitasi terjadinya
serangan. Hal ini terutama ketika se- Berdasarkan pemantauan tersebut,
rangannya secara halus termasuk im- serangan digital paling banyak terjadi
personasi melalui Facebook, doxing pada lembaga pemerintah dengan 38
menggunakan Twitter, atau ancaman insiden (25,85%) diikuti warga umum
lewat Instagram. 30 insiden (20,41%), jurnalis 26 insiden

41 https://cyberthreat.id/read/9618/10-Website-Pemerintah-Daerah-Diretas-Hacker-Anti-Rizieq-Shihab-
dan-FPI
42 https://www.merdeka.com/teknologi/pengguna-Internet-indonesia-83-%nya-pakai-whatsapp.html

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 55


(17,01%), aktivis 25 insiden (17,01%), ka mereka sedang aktif menyampaikan
mahasiswa 19 insiden (12,93%), dan kritik atau sikap terhadap isu tertentu
OMS 15 insiden (10,20%). OMS ini bisa termasuk menolak UU Cipta Kerja, so-
merupakan yayasan atau perkumpu- lidaritas terhadap Papua, dan meng-
lan, yang lebih dikenal dengan istilah kritik penanganan COVID-19.
lembaga swadaya masyarakat (LSM),
bisa juga kolektif atau aliansi taktis Artinya, serangan-serangan digital se-
sementara sebagai alat advokasi. lama 2020 tidaklah terjadi begitu saja
dengan target siapa saja. Serangan
Jika melihat latar belakang korban memang menyasar kelompok tertentu,
berdasarkan pembagian di atas, lem- terutama yang mengkritik kebijakan
baga pemerintah memang paling pemerintah. Serangan digital tetap
banyak menjadi serangan korban. Na- menjadi bagian dari metode untuk
mun, jika melihat dari perspektif lebih merepresi kelompok kritis meski kita
luas, serangan digital tetap paling juga tidak bisa menuduh apalagi
banyak menyasar kelompok kritis yaitu membuktikan siapa pelakunya. Seran-
DATA DAN ANALISIS

jurnalis, aktivis (mahasiswa), dan OMS. gan digital selalu bersifat asimetris
Jika tiga kategori digabungkan, jum- sehingga tak mudah untuk menemu-
lahnya mencapai 66 insiden (44,90%). kan bukti siapa aktor di balik serangan
Apalagi, serangan-serangan pada ke- tersebut.
lompok tersebut memang terjadi keti-

Gambar 11: Korban serangan digital selama 2020 berdasarkan latar belakang
atau pekerjaan korban.

56 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


Kesehatan vs Privasi

S elain maraknya serangan digital selama masa pan-


demi COVID-19, isu lain terkait keamanan digital
adalah pelanggaran privasi warga dengan alasan untuk
menangani COVID-19. Ini memang menjadi dilema di
banyak negara, tidak hanya Indonesia. Di satu sisi, nega-
ra harus menjamin hak kesehatan, tetapi pada saat yang
sama juga melindungi privasi warganya.

DATA DAN ANALISIS


Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kominfo) resmi meluncurkan Aplikasi
PeduliLindungi pada 30 Maret 2020. Aplikasi ini bertujuan
melacak paparan COVID-19 di Indonesia. Dikembangkan
oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., aplikasi ini bisa
diunduh baik di App Store maupun Play Store.

Dengan fitur Bluetooth, PeduliLindungi bisa mendeteksi


pengguna lain di sekitarnya. Pengguna akan mendapat
notifikasi jika mereka pernah bersinggungan atau pernah
berada di satu lokasi dengan orang yang positif atau da-
lam pengawasan COVID-19. Selain itu, aplikasi ini juga bi-
sa mendeteksi jika penggunanya berada di zona merah
COVID-19, atau apakah pengguna sudah menyelesaikan
masa karantina atau isolasi.

Meskipun aplikasi PeduliLindungi relevan dalam penang-

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 57


gulangan penyebaran COVID-19, tetapi tan dengan penggunaan aplikasi.
sejak kemunculannya, aplikasi ini su-
dah mendapat sorotan parihal keti- Menurut Citizen Lab, baik izin "re-
dakjelasan akan perlindungan privasi ad_external_storage" maupun "wri-
pengguna dan keamanan. Karenanya, te_external_storage" sama-sama tidak
13 organisasi termasuk SAFEnet mengi- digunakan, sehingga menimbulkan ke-
rimkan surat terbuka kepada Kominfo tidakjelasan kenapa izin keduanya juga
pada 26 Juni 2020 43 . Pemerintah diminta pada pengguna aplikasi ini.
akhirnya merespons dengan membuat
kebijakan priviasi 44. Perlu digarisbawahi bahwa analisis The
Citizen Lab ini diluncurkan pada 21 De-
Sementara terkait keamanan, analisis sember 2020 atas dasar pengujian pa-
The Citizen Lab, sebuah laboratorium da Aplikasi PeduliLindungi versi
interdisipliner di Universitas Toronto, Android 2.2.2. Dalam perkembangan-
Kanada, menemukan bahwa aplikasi nya, Kominfo menyatakan bahwa Apli-
PeduliLindungi meminta izin pengguna kasi PeduliLindungi versi Android kini
DATA DAN ANALISIS

yang dianggap "berbahaya". Bahkan sudah dikembangkan sampai versi


ada yang tidak jelas fungsinya 45. 3.1.1. Sudah ada pembenahan dalam
fitur dan izin aksesnya.
Dalam kesimpulannya, ada tiga hal
yang menjadi sorotan terkait perizinan Sebagaimana disampaikan oleh juru
pengguna di aplikasi PeduliLindungi bicara Kominfo Dedy Permadi pada Ja-
yaitu: 1) izin lokasi yang bisa merekam nuari 2021 melalui Kompas.com, dalam
geolokasi; 2) izin kamera yang mampu versi 3.1.1. sudah tidak ada lagi peng-
mengambil foto dan merekam video; gunaan fitur Bluetooth, WiFi, kamera,
dan 3) izin penyimpanan perangkat dan file access untuk penyimpanan.
yang mampu membaca foto pengguna Namun, belum ada pengujian lebih
dan file lainnya. Sementara izin lokasi lanjut untuk versi terbaru ini 46.
dan izin kamera akan difungsikan un-
tuk pelacakan dan memindai kode QR. Dalam praktiknya, penggunaan Aplikasi
Izin itu dianggap relevan dengan fungsi PeduliLindungi bisa dibilang populer di
dari aplikasi, tetapi untuk izin penyim- kalangan pengguna Adroid, yakni su-
panan perangkat, tim The Citizen Lab dah diunduh di Play Store oleh 1 juta
tidak menemukan fungsi yang berkai- lebih pengguna.

43 https://www.article19.org/resources/indonesia-open-letter-to-kominfo-requesting-for-strong-user-
privacy-protections-in-the-pedulilindungi-app/
44 https://pedulilindungi.id/kebijakan-privasi-data
45 https://citizenlab.ca/2020/12/unmasked-ii-an-analysis-of-indonesia-and-the-philippines-government-
launched-covid-19-apps/
46 https://tekno.kompas.com/read/2021/01/07/09090047/diperbarui-aplikasi-pedulilindungi-tak-akses-
bluetooth-hingga-kamera-lagi?page=all

58 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


KBGO yang Tak Terkendali
selama Pandemi

S elama 2020, kekerasan berbasis gender online (KBGO) men-


galami peningkatan sangat signifikan. Dari hasil pemantauan
SAFEnet, kasus KBGO sepanjang tahun lalu mencapai 620 kasus
atau lebih dari 10 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, 60
insiden KBGO pada tahun 2019.

Data lain dari Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perem-


puan (Komnas Perempuan) pun sama. Dalam laporan tahunannya,
selama tahun 2020 Komnas Perempuan menerima 940 laporan
kasus KBGO. Meningkat dari 241 kasus pada tahun sebelumnya.
Artinya, mengacu pada kedua data tersebut, setiap hari terjadi 2-3
kali insiden KBGO.

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 59


Gambar 12: Jumlah kekerasan berbasis gender online selama 2020.
DATA DAN ANALISIS

Dari 620 kasus KBGO yang masuk ke rena dilakukan orang tidak dikenal,
SAFEnet selama 2020, 248 di antaranya sebanyak 208 kasus. Ada pula NCII
merupakan rujukan dari Komnas Pe- yang dilakukan pasangan atau mantan
rempuan. Adapun laporan langsung ke pasangan. Motifnya dengan ancaman
SAFEnet sebanyak 372 kasus melalui agar korban tidak memutuskan hu-
Instagram, WhatsApp, Telegram, surel, bungan atau kembali menjalin hubun-
dan formulir daring. Drastisnya kenai- gan dengan pelaku (149 kasus).
kan laporan ke SAFEnet itu sangat Terakhir, ada juga NCII dengan motif
mungkin karena intensifnya peman- sextortion atau disertai pemerasan
tauan melalui berbagai saluran selain dalam bentuk uang, imbalan berhu-
karena semakin dikenalnya istilah KB- bungan seksual atau mendapatkan
GO sebagai salah satu bentuk kekera- konten intim lagi (119 kasus).
san di ranah digital.
Bentuk KBGO lain yang tercatat adalah
Menurut bentuknya, penyebaran kon- perusakan reputasi korban. Pelaku
ten intim tanpa persetujuan atau non- akan membuat akun palsu dan men-
consensual dissemination of intimate gunggah konten tidak sesuai (imperso-
images (NCII) merupakan kekerasan nasi), manipulasi foto, hingga framing
paling banyak terjadi dan mendomina- dengan narasi seksual (51 kasus). Ada
si. Jumlahnya mencapai 468 kasus atau pula pelecehan di ranah digital seperti
lebih dari 75%. komentar mengolok-olok tubuh, pe-
rundungan, pengiriman konten seksual
Jika dilihat lebih detail, motif NCII be- tanpa izin sebanyak 46 kasus. Kemudi-
ragam. Ada yang tanpa motif jelas ka- an pelanggaran privasi berupa pereta-

60 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


san, penyebarluasan data pribadi dan sosial tiruan menggunakan identitas
pemantauan (38 kasus). korban (impersonasi) dan menjadi-
kannya sebagai media untuk menye-
Bentuk lainnya dengan jumlah kurang barkan konten intim.
dari 10 adalah pengancaman, penipu-
an dengan permintaan foto tubuh, dan Dalam kasus lain ada pula penipuan
lain-lain. dengan iming-iming uang agar korban

DATA DAN ANALISIS

Gambar 14: Jenis-jenis kekerasan berbasis gender online selama 2020.

Berdasarkan data di atas, terlihat mau mengirimkan foto intimnya. Sete-


bahwa bentuk KBGO sering kali tidak- lah korban memenuhi permintaan pe-
lah tunggal atau hanya satu jenis. Da- laku, uang yang dijanjikan tidak
lam beberapa insiden, KBGO dilakukan kunjung diberikan. Sebaliknya, pelaku
sebagai paduan beberapa bentuk se- justru menggunakan foto yang telah
kaligus. Contohnya NCII yang dilakukan dikirim korban tersebut untuk meng-
sekaligus dengan perusakan reputasi ancam korban agar mau mengirimkan
di mana pelaku membuat akun media konten lainnya yang dijadikan alat ba-

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 61


DATA DAN ANALISIS

Gambar 15: Latar belakang korban kekerasan berbasis gender


online pada 2020 berdasarkan gender.

ru bagi pelaku untuk menuntut tinda- pacar. Namun, ada pula pelaku dan
kan lebih berisiko lagi dari korban. korban KBGO adalah sesama lelaki
(gay). Ada juga KBGO oleh perempuan
Berdasarkan latar belakang gender, (lesbian) yang tidak rela mantan pa-
mayoritas korban adalah perempuan sangannya berpacaran dengan laki-laki
sebanyak 472 korban (76,13%) sedang- (heteroseksual).
kan laki-laki sebanyak 31 korban (5%).
Sisanya tidak menyebutkan spesifik Berdasarkan usia, hampir setengah di
gender mereka dalam laporan. antaranya (47,1%) tidak mencantumkan
usia korban. Adapun mereka yang
Tingginya korban di kalangan perem- mencantumkan usia, terbanyak beru-
puan menunjukkan bahwa perempuan sia antara 21-30 tahun dengan jumlah
memang paling rentan menjadi korban sebanyak 192 orang (30,97%), disusul
KBGO dibandingkan identitas gender 14-20 tahun 119 orang (19,19%), usia 31-
lain, terutama laki-laki. Apalagi, di sisi 40 tahun 11 orang (1,77%), dan 41-50
lain, pelakunya memang hampir semu- tahun 6 orang (0,97%). Artinya, sebagi-
anya laki-laki, baik tidak dikenal mau- an besar korban berada di usia pro-
pun mantan pasangan, suami, ataupun duktif, berkisar 21-40 tahun.

62 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


Ilustrasi KBGO
Ilustrasi: @kaoskutang
Hal yang perlu mendapat catatan khu- komunitas ini yang dihapus atau ditu-
sus adalah banyaknya korban di bawah runkan platform karena dianggap me-
umur 18 tahun atau anak-anak. Berda- langgar kesusilaan atau menyebarkan
sarkan laporan yang masuk, terdapat ujaran kebencian.
54 korban (8,71%) berusia kurang dari
18 tahun. Usia paling muda, kelahiran Beberapa tagar dukungan terhadap
2006 ada 2 korban yang masih anak kelompok LGBTQ justru mengundang
SMP. Keduanya menjadi korban KBGO kebencian terhadap mereka. Misalnya
oleh pelaku tidak dikenal ataupun te- tagar #YouAreNotAlone, #LoveWins,
man yang mereka kenal melalui per- dan #StickerRainbow yang dilaporkan
mainan daring ( online game) lalu ke platform layanan.
berlanjut ke aplikasi percakapan atau-
pun media sosial. Selain itu, terdapat beberapa kasus
pembatasan identitas minoritas gen-
Penggunaan permainan daring sebagai der dengan alasan kesusilaan. Grup
alat untuk melakukan KBGO ini me- SBF di Karawang, Jawa Barat, misalnya
DATA DAN ANALISIS

mang relatif kecil, tetapi tetap perlu dihapus dari Facebook karena diang-
diwaspadai karena juga berpotensi di- gap melanggar kesusilaan dengan
salahgunakan untuk melakukan KBGO. menyebarkan konten tentang komuni-
Adapun platform lain yang paling tas lesbian. Pemilik akun ini juga di-
banyak digunakan untuk melakukan panggil polisi pada Juni 2020. Pada
atau memfasilitasi terjadinya KBGO bulan yang sama, F di Serpong, Jawa
adalah media sosial, aplikasi percaka- Barat juga dipanggil polisi karena
pan, serta aplikasi kencan. membuat undangan pesta LSL di Face-
book.
Melihat tingginya peningkatan jumlah
laporan kasus NCII, pada Oktober 2020 Ada pula kasus BA di Probolinggo, Jawa
SAFEnet merilis panduan bagi korban Timur yang dipanggil aparat pada April
untuk menghadapi ancaman penyeba- 2020 karena membuat konten menge-
ran NCII. Panduan bisa diunduh di tau- nai pengalamannya diancam polisi.
tan awaskbgo.id/ncii.
Ironisnya, ketika ekspresi oleh kelom-
Akses Dibatasi pok minoritas dihapus, pada saat yang
Selama tahun 2020, SAFEnet juga me- sama ancaman terhadap kelompok
lakukan pemantauan terhadap KBGO LGBTQ di platform yang sama justru
di kalangan kelompok minoritas gen- dibiarkan. Beberapa grup sengaja
der seperti lesbian, gay, biseksual, mengawasi dan melaporkan individu
transgender, dan queer (LGBTQ). Ha- yang dianggap menyebarluaskan
silnya, tahun 2020 juga tetap belum LGBTQ. Salah satunya adalah Manguni
menunjukkan keramahannya kepada 123 Lovers. Tak hanya bertemu secara
LGBTQ. Masih banyak situs dan akun daring, kelompok dengan anggota le-

64 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


bih dari 60.000 ini juga rajin melaku- identitas gender siapapun.
kan kopi darat.
Pelanggaran privasi lain juga dilakukan
Pengawasan terhadap kelompok mi- media yang memberitakan FP, pelaku
noritas gender ini pun melaporkan se- prank sampah di Bandung terhadap
tidaknya tiga orang pada tahun 2020. kelompok minoritas tertentu. Sejumlah
Hal ini mengancam kelompok minori- media menerbitkan pemberitaan yang
tas untuk mengekspresikan identitas tidak ada kaitannya sama sekali
gendernya di ranah digital, sesuatu dengan kasus yang tengah terjadi. Me-
yang dijamin oleh undang-undang dan dia justru membuat narasi yang me-
hak asasi manusia. nonjolkan orientasi seksualnya.

Penghakiman Media Hal serupa terjadi pada pemberitaan


Dalam konteks agak berbeda, pengha- kasus NCII yang melibatkan GA dan
kiman terhadap gender minoritas ini MYD. Sejak awal, media tidak hanya
juga masih dilakukan oleh media mas- mengungkap nama jelas, tetapi juga

DATA DAN ANALISIS


sa. Media kerap melanggengkan narasi menampilkan foto GA dan juga MYD.
yang membuat korban KBGO mengala- Padahal dalam kasus ini keduanya
mi kekerasan berlapis. Sepanjang merupakan korban KBGO.
tahun 2020, SAFEnet mencatat ada se-
jumlah pemberitaan yang selain tidak Pemberitaan semacam itu tidak hanya
sensitif gender, juga turut melang- melanggar privasi, tapi juga tidak me-
gengkan kekerasan berbasis gender itu miliki keberpihakan kepada korban.
sendiri. Media justru melanggengkan kekera-
san bertubi-tubi terhadap korban.
Bentuknya adalah pelanggaran terha- Sayangnya, sejauh pemantauan SAFE-
dap privasi dan identitas gender. Salah net, tidak ada tindakan Dewan Pers
satunya terjadi pada LL di mana media terhadap pemberitaan yang tidak ra-
kerap mengaitkan tindakan LL dengan mah terhadap gender dan cenderung
identitas gendernya. Pengungkapan mengarah pada kekerasan berbasis
identitas gender juga dilakukan oleh gender online itu sendiri.
polisi, yang seharusnya melindungi

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 65


EPILOG
Bertahan dari Keterpurukan

D i tahun 2020, The Economist Intellegence Unit merilis temuan


mereka bahwa peringkat demokrasi Indonesia jeblok ke pe-
ringkat 64 dengan skor 6,30. Peringkat ini terendah sejak tahun
2008, sehingga menempatkan Indonesia di kategori "demokrasi
yang cacat". Sejumlah intelektual ternama dari dalam dan luar ne-
geri telah menganalisis terjadinya regresi demokrasi di Indonesia
yang memerlihatkan pencekikan demokrasi secara bertahap dari
pemimpin yang populis.

Indikator-indikatornya berupa pemberangusan partai oposisi lewat


hegemoni atau paksa (Mietzner, 2016; Power, 2018; Mietzner, 2019;
Aminudin, 2020), penggunaan cara non-legal/liberal/kriminalisasi
untuk memberangus kelompok Islam populis (Mietzner, 2018;
Power, 2018; Aspinall & Mietzner, 2019; Warburton & Aspinall, 2019;

66 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020


David MacRae et all, 2019; Aspinall, rintah Indonesia bergerak lamban.
Fossati et al; 2020), hanya fokus pada
pembangunan infrastruktur dan Keputusan pemerintah menyelengga-
mengabaikan HAM dan kerusakan ling- rakan Pembelajaran Jarak Jauh,
kungan (Warburton, 2016), pemberian ternyata tidak disertai dengan penye-
ruang kepada ideologi/kelompok anti diaan akses iInternet layak bagi selu-
demokrasi (Bourchier, 2019; Aspinall & ruh warga. Kesenjangan akses digital
Warburton, 2018; Hadiz, 2017; Mietzner, yang tak kunjung selesai, membuat
2019), dan pembajakan lembaga-Lem- mereka yang selama ini termarjinalkan
baga negara untuk tujuan kekuasaan akses informasinya kian sulit mengak-
(Power, 2018; Mietzner, 2019). ses pendidikan. Padahal, pendidikan
yang memadai adalah kunci untuk ke-
Pada tahun 2020 juga terjadi pandemi luar dari kemiskinan dan ketertinggal-
yang semakin memberi tekanan pada an. Jurang digital itu kian lebar dan
kinerja demokrasi di Indonesia. Hasil memunculkan masalah baru, kesen-
survei nasional Indikator Politik Indo- jangan kelas dengan memberi kenya-
nesia pada 7 Juni 2020 menunjukkan manan pada yang mampu dan
bahwa di masa pandemi ini, kepuasan meninggalkan mereka yang kurang

EPILOG
pada demokrasi anjlok dibanding te- beruntung.
muan-temuan sebelumnya. Kondisi
ekonomi dan kemampuan pemerintah Tak cukup hanya itu. Penanganan kon-
menangani wabah COVID-19 ditengarai ten di Internet kian menggunakan cara
berhubungan dengan rendahnya ke- otoritarian. Di saat warga menyuara-
puasan pada demokrasi pada masa kan protes atas kebijakan yang dibuat,
awal pandemi tersebut. Survei ini juga polisi merespons dengan membuat
menunjukkan temuan bahwa mayori- opini publik dan kontra narasi isu yang
tas masyarakat 47,7% setuju dan 21,9% mendiskreditkan pemerintah. Aturan
sangat setuju bahwa warga makin ta- baru di bidang siber juga disahkan
kut menyatakan pendapat. dengan membolehkan penghapusan
konten secara otoriter dan pengawa-
Analisis dan survei yang menyatakan san langsung aparat kekuasaan pada
Indonesia menjauhi demokrasi di te- penyelenggara sistem elektronik yang
ngah pandemi semakin dipertegas beroperasi di Indonesia. Peraturan
dengan temuan-temuan dalam Lapo- Menkominfo No. 5 Tahun 2020 ini jelas
ran Situasi Hak-hak Digital di Indone- melanggar hak-hak sipil yang dilin-
sia 2020 ini. Ternyata di saat pandemi, dungi dalam standar hak asasi manu-
Indonesia terus membiarkan pelbagai sia internasional.
hak-hak digital terabaikan atau bah-
kan dilanggar. Warga seperti sudah ja- Saat terpaksa tinggal di rumah selama
tuh tertimpa tangga pula. Kehidupan pandemi terjadi, tapi harus terus ter-
warga semakin terpuruk karena peme- sambung dengan digital tanpa meka-

Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020 67


nisme perlindungan dari serangan-se- menyempitkan ruang gerak masyara-
rangan digital, warga di Indonesia be- kat sipil yang telah dibatasi undang-
rada dalam posisi rentan dan lemah. undang represif dan memakan sema-
Kekerasan berbasis gender online me- kin banyak korban.
ningkat tajam, begitu pula dengan se-
rangan digital dengan motif politik Kelompok masyarakat sipil perlu
pada kelompok kritis. memperkuat diri dan membekali kete-
rampilan untuk mampu bertahan. Ke-
Sebagai organisasi yang memerjuang- tahanan siber dalam bentuk pening-
kan hak digital di kawasan Asia Teng- katan kapasitas aktivis untuk mengua-
gara, termasuk di antaranya Indonesia, sai dasar keamanan digital adalah
SAFEnet melihat yang terjadi bela- agenda penting yang harus dipriori-
kangan ini menunjukkan Indonesia taskan secara kolektif.
bukan lagi sekadar putar balik ke arah
otoritarianisme tetapi melompat jatuh Demikian pula upaya hukum dalam
ke dalam jurang krisis demokrasi. bentuk pengujian hukum, mendorong
revisi terhadap peraturan dan kebija-
Mengadopsi sistem kebencanaan yang kan siber yang melanggar hak-hak di-
EPILOG

telah digunakan selama ini dalam gital warga perlu tetap dilakukan
penyusunan Laporan Situasi Hak-hak sebagai bagian untuk melawan balik
Digital, SAFEnet menetapkan bahwa di pembatasan sewenang-wenang terha-
tahun 2020, Indonesia berada dalam dap hak konstitusional warga di ranah
status siaga dua menghadapi Otorita- digital.
rianisme Digital. Kami merasa perlu
untuk menyampaikan kembali agar ke- Kelompok masyarakat sipil juga tidak
munduran demokrasi ini perlu ditang- boleh lupa untuk menjalin kolaborasi
gulangi dengan baik. dengan pelbagai kelompok pembela
hak asasi manusia di kawasan dan du-
Pembiaran Negara terhadap praktik- nia untuk melawan regresi demokrasi
praktik otoritarianisme digital yang te- global yang tengah terjadi. Solidaritas
rus terjadi perlu dikecam. Termasuk global adalah antivirus yang
juga pembuatan regulasi dan peratu- menghentikan otoritarianisme.
ran-peraturan baru yang semakin

68 Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020

Anda mungkin juga menyukai