REPRESI DIGITAL
DI TENGAH PANDEMI
Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2020
Represi Digital di Tengah Pandemi
April 2021
Tim Penyusun
Penulis:
A. Ryan Sanjaya
Abul Hasan Banimal
Bimo Fundrika
Ika Ningtyas
Nabilla Saputri
Nenden Sekar Arum
Nike F. Andaru
Supriyono
Unggul Sagena
+628119223375
info@safenet.or.id
@safenetvoice
safenet.or.id
DAFTAR ISI
4 Pengantar
6 Profil
10 Ringkasan
16 Akses Internet
32 Kebebasan Berekspresi
46 Keamanan Digital
64 Epilog
PENGANTAR
S udah lebih dari setahun pandemi COVID-19 menjadi hantu bagi hampir
semua umat manusia. Pagebluk yang hingga akhir Maret 2021 sudah
menewaskan lebih dari 2,69 juta orang di seluruh dunia, termasuk di
Indonesia, ini masih terus menyebarkan ketakutan. Meskipun vaksin COVID-19
juga sudah ditemukan dan mulai diberikan, belum ada tanda-tanda pandemi
ini akan berakhir. Begitu pula dengan dampaknya terhadap situasi hak-hak
digital.
Selama tahun lalu, pandemi COVID-19 turut berdampak terhadap situasi hak-
hak digital baik dari sisi akses terhadap Internet, kebebasan berekspresi,
maupun rasa aman di ranah digital. Pemantauan kami selama setahun
menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 justru semakin meningkatkan represi
melalui atau di media-media digital.
Pada tahun ini, fokus laporan adalah bagaimana dampak pandemi COVID-19
terhadap hak-hak digital sepanjang 2020. Meskipun demikian, laporan juga
tetap menyorot hal-hal lain terkait situasi hak-hak digital selama 2020.
Struktur laporan ini pun kami sesuaikan dengan tiga tema utama
dalam hak-hak digital, yaitu hak untuk mengakses Internet, hak untuk
berekspresi, dan hak atas rasa aman di ranah digital. Ketiga tema
utama ini pula yang menjadi pembagian kerja di dalam SAFEnet
selama tiga tahun terakhir. Kami melengkapinya pula dengan catatan
akhir atau epilog sebagai refleksi dan rekomendasi terhadap situasi
yang kami temukan berdasarkan laporan ini.
Kami juga berharap, laporan ini berguna sebagai referensi dan bahan
advokasi bagi semua pihak yang peduli terhadap isu hak-hak digital di
Indonesia ataupun secara global. Di dalamnya termasuk hak yang
lebih spesifik seperti hak atas privasi atau kebebasan berekspresi
maupun hak lebih mendasar, hak asasi manusia dan demokrasi.
Selamat membaca.
Visi
Mewujudkan ranah digital yang inklusif dan aman untuk setiap orang terle-
pas dari latar belakang identitas politik, etnis, agama, gender, orientasi sek-
sual, dan kemampuan fisiknya.
Misi
• Memperjuangan hak-hak digital termasuk di dalamnya hak untuk meng-
akses Internet, hak untuk berekspresi, dan hak atas rasa aman di ranah
digital,
• Mengadvokasi kebijakan dan mendukung korban kriminalisasi dan se-
rangan digital berbasis teknologi digital, serta
• Memberikan solidaritas terhadap masyarakat sipil yang memperjuangkan
hak asasi manusia di ranah digital.
Strategi
Untuk mewujudkan visi dan misinya, SAFEnet memadukan tiga pendekatan
utama yaitu pemantauan, advokasi, dan solidaritas terhadap masyarakat si-
pil secara umum maupun khususnya pembela hak asasi manusia yang aktif
menggunakan media digital sebagai alat advokasi.
Struktur Lembaga
Secara legal formal struktur organisasi SAFEnet terdiri dari Pengawas,
Pengurus, dan Sukarelawan. Pengawas SAFEnet adalah individu yang
berpengalaman di bidang tata kelola Internet, literasi digital, dan kea-
manan digital terutama dari perspektif masyarakat sipil.
Pencapaian
Selama kurang dari delapan tahun berdiri, SAFEnet bersama mitra dan
jaringannya telah berhasil mencapai beberapa cerita sukses dalam
membela hak-hak digital, termasuk amnesti dari Presiden terhadap kor-
ban UU ITE Baiq Nuril, memenangkan gugatan terhadap Presiden dan
Menteri Komunikasi dan Informasi terkait pemadaman akses Internet di
Papua pada 2019, memfasilitasi lahirnya Pa-
guyuban Korban UU ITE (PAKU ITE), menginisi-
asi terbentuknya Tim Reaksi Cepat (TRACE)
sebagai kolektif untuk menangani serangan
digital terhadap masyarakat sipil, dan pembi-
cara aktif di tingkat nasional, regional, mau-
pun internasional dalam isu hak-hak digital.
RINGKASAN
hanya dari sisi perangkat, tetapi juga dengan persentase sama, 73,7%. Akses
kapasitas warga. Laporan Situasi Hak- dari perangkat bergerak ( mobile) men-
hak Digital di Indonesia 2020 menje- capai 345,3 juta atau 125,6%. Ini berarti
laskan betapa pentingnya pemenuhan tiap satu orang di Indonesia memiliki
hak-hak digital warga di tengah pan- 1-2 perangkat bergerak.
demi sekaligus menunjukkan bagai-
mana ketimpangan terjadi dan pada Pengguna media sosial di Indonesia
saat yang sama juga membuat warga juga terus meningkat. Hingga awal
semakin rentan, terutama kelompok tahun ini terdapat 170 juta pengguna,
kritis. meningkat 6,3% dibanding setahun se-
belumnya. YouTube merupakan plat-
Pandemi COVID-19 memerlihatkan ga- form yang paling banyak diakses di
gapnya negara dalam memenuhi hak- kalangan 181,9 juta pengguna berusia
hak digital bagi warganya. 16-64 tahun di Indonesia, yaitu 93,8%
atau lebih dari 170 juta pengguna. Se-
Hak Mengakses Internet telah itu WhatsApp (87,7%), Instagram
Untuk mencegah penularan COVID-19, (86,6%), Facebook (85,5%), Twitter
banyak negara memberlakukan pem- (63,6%), dan seterusnya.
batasan total ( lockdown ) atau pemba-
tasan sehingga orang harus melakukan Meskipun demikan, peningkatan pene-
kegiatannya dari rumah, termasuk ker- trasi itu tidak berjalan lurus dengan
ja, belajar, dan ibadah. Namun, tuntu- pemerataan akses Internet. Keharusan
tan untuk terhubung melalui Internet berkegiatan dari rumah belum bisa di-
1 https://republika.co.id/berita/qjj67h414/survei-apjii-73-%-masyarakat-terhubung-Internet
2 https://www.slideshare.net/DataReportal/digital-2021-indonesia-january-2021-v01
3 https://media.neliti.com/media/publications/41183-ID-studi-pengukuran-digital-divide-di-indonesia.pdf
struktur yang tidak memadai dan ke- sebanyak 8.522 sekolah di Indonesia
senjangan digital. belum teraliri listrik4. Sementara 42.159
sekolah belum mendapatkan akses In-
Dampak ke Hak Ekosob ternet5. Tiga bulan setelahnya, Kemen-
Pada masa pandemi COVID-19, berba- dikbud menyatakan ada 12.000 sekolah
gai kegiatan warga beralih ke ruang tidak memiliki akses Internet. Semen-
virtual yang mutlak membutuhkan ak- tara itu ada 48.000 sekolah memiliki
ses Internet. Pembatasan kegiatan akses Internet, tetapi kualitasnya bu-
berkumpul, bekerja, dan bergaul seca- ruk. Sebagian besar berada di perde-
ra langsung menyebabkan peningkatan saan yang merupakan wilayah ter-
penggunaan Internet. Namun, tidak tinggal, terdepan, dan terluar.
meratanya akses Internet berdampak
terhadap tidak terpenuhinya hak-hak Selain masalah infrastruktur seperti
sosial ekonomi budaya (ekosob) warga listrik dan koneksi Internet, banyak
negara. Dampaknya pun terasa pada siswa tidak bisa mengikuti PJJ luring
beberapa kebijakan pemerintah teru- karena tidak memiliki ponsel pintar
tama pendidikan dan ekonomi. ( smartphone) 6 atau perangkat lain un-
tuk mengakses Internet. Biasanya ka-
Pendidikan rena dalam satu keluarga hanya ada
Kementerian Pendidikan dan Kebu- satu gawai. Itu pun dipegang orang
4 https://news.detik.com/berita/d-5108489/kemendikbud-8522-sekolah-belum-berlistrik-42159-tak-ada-
akses-Internet
5 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201022123707-20-561482/kemendikbud-12-ribu-sekolah-tak-
punya-akses-Internet
6 https://tekno.tempo.co/read/1368691/tak-punya-smartphone-banyak-siswa-tak-ikut-pendidikan-jarak-
jauh
7 https://www.liputan6.com/news/read/4388386/siswa-bunuh-diri-karena-tugas-daring-belajar-jarak-jauh-
dinilai-perlu-evaluasi
8 https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/PNgWARPN-siswa-di-ntt-naik-gunung-mencari-
sinyal-demi-belajar-daring
9 https://www.msn.com/id-id/berita/dunia/siswi-smp-diperkosa-saat-belajar-daring-dan-mencari-sinyal-
di-hutan/ar-BB1d1syq
10 https://nasional.tempo.co/read/1369405/empat-saran-kpai-untuk-pembelajaran-jarak-jauh-periode-
kedua
11 https://lpmpdki.kemdikbud.go.id/survey-pelaksanaan-kebijakan-pendidikan-dalam-masa-darurat-
penyebaran-coronavirus-disease-covid-19/
12 https://www.beritasatu.com/nasional/666959/kemdikbud-relaksasi-kebijakan-telah-dilakukan-selama-pjj
13 https://nasional.sindonews.com/read/143256/15/mewujudkan-merdeka-belajar-butuh-merdeka-jaringan-
Internet-1598328509
14 https://nasional.sindonews.com/read/145556/15/akhirnya-pemerintah-alokasikan-rp9-triliun-untuk-
pulsa-siswa-dan-guru-1598501293
15 https://investor.id/business/kemenkop-ukm-90-umkm-terdampak-pandemi-covid19
16 https://economy.okezone.com/read/2020/07/15/320/2246713/5-jenis-umkm-yang-paling-terdampak-
covid-19
17 https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210111110041-92-592065/pemerintah-targetkan-30-juta-
umkm-go-digital-pada-2023
Anak-anak di Desa Air Baru, OKU Selatan, pedalaman Sumatera Selatan harus pergi ke
bukit untuk bisa mengakses Internet untuk belajar karena masih terbatasnya akses
internet di desa mereka pada November 2020.
18 https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-01583669/diminta-go-digital-pelaku-umkm-keluhkan-
mahalnya-akses-Internet
19 https://katadata.co.id/ekarina/berita/5efd920066212/pemerintah-dorong-umkm-gunakan-pembiayaan-
murah-untuk-go-digital
20 ILO. (2020c). ILO monitor: COVID-19 and the world of work (3nd ed.). Geneva: International Labour
Organization.
21 https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/102500165/pandemi-covid-19-apa-saja-dampak-pada-
sektor-ketenagakerjaan-indonesia-?page=all
22 Ruth Meiliana, N & Purba, YN. DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PHK DAN PENDAPATAN PEKERJA DI
INDONESIA. Jurnal Kependudukan Indonesia, Edisi Khusus Demografi dan COVID-19, Juli 2020 | 43-48
23 http://portal.sidoarjokab.go.id/5000-korban-phk-terima-bantuan-sosial-dari-pemkab-sidoarjo-pj-bupati-
hudiyono-ini-wujud-hadirnya-pemerintah
24 https://www.republika.co.id/berita/qidbsb423/korban-phk-di-purwakarta-dapat-bantuan-sosial-tunai
25 https://www.republika.co.id/berita/qiaexm366/warga-bogor-kena-phk-dapat-bantuan-rp-25-juta
26 https://www.cnbcindonesia.com/news/20200519193508-4-159669/anda-kena-phk-bisa-dapat-rp-780-ribu-
bulan-nih
27 ttps://money.kompas.com/read/2019/11/20/210800226/ini-cara-mendapatkan-kartu-pra-kerja
Korban Kebijakan
Hingga saat ini, Indonesia memang belum meratifikasi Konvensi PBB
tahun 1951 tentang pengungsi. Oleh karena itu, Indonesia hanya men-
jadi negara transit, bukan negara tujuan, bagi para pengungsi yang me-
larikan diri dari negaranya akibat konflik, perang, atau alasan lain yang
mengancam jiwa. Dalam pelariannya, mayoritas pengungsi bisa dipas-
tikan tidak memiliki kartu identitas valid seperti paspor apalagi KITAS.
Mereka hanya dilengkapi kartu pengungsi dari United Nations High
Commissioner for Refugees (UNHCR). Bahkan, mereka yang masih bers-
tatus sebagai pencari suaka belum memiliki kartu apa pun sampai me-
reka mendaftar dan diterima sebagai pengungsi oleh UNHCR. Saat ini,
terdapat 13.700 pengungsi terdaftar di UNHCR Indonesia.
Sebelum peraturan tentang registrasi digital bagi para pengungsi. Tidak se-
kartu prabayar diterapkan, para peng- mua pengungsi memiliki kenalan orang
ungsi mengaku masih bisa mengguna- Indonesia untuk memberi mereka ak-
kan kartu SIM lokal. Namun, kondisi ses mendaftar kartu SIM lokal. Hal ini,
berubah sejak diberlakukannya Per- menurut Zico, bisa berdampak lebih
men Nomor 12 tahun 2016. Menurut buruk. Ada ketergantungan pengungsi
SUAKA, Asosiasi Masyarakat Sipil Indo- tanpa akses Internet terhadap mereka
nesia untuk Perlindungan Hak Peng- yang memiliki akses Internet. Zico me-
ungsi, peluang pengungsi mendapat- nambahkan selama ini kebutuhan
kan kartu lokal pun hilang karena tidak pengungsi baik dalam hal digital atau
adanya kartu identitas sah. komunikasi secara umum memang ter-
kendala status hukum mereka. Jadi,
Koordinator Kampanye dan Kesadaran selama status hukum mereka di Indo-
Publik SUAKA, Zico Pestalozzi, menga- nesia belum terfasilitasi, selama itu
takan pihaknya sudah sempat menco- pula hak mereka untuk mengakses In-
ba mendaftarkan kartu prabayar ternet, termasuk informasi di da-
28 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200408192303-12-491818/diduga-hina-jokowi-soal-corona-
buruh-di-kepri-ditangkap?utm_source=twitter&utm_medium=oa&utm_content=cnnindonesia&utm_
campaign=cmssocmed
29 https://www.rmoljateng.com/read/2020/04/20/26730/Maki-Pemerintah-Soal-Penutupan-Jalan,-Pemuda-
Ini-Ditangkap-Polisi-https:/radarsemarang.jawapos.com/berita/semarang/2020/04/21/hina-pemkot-di-
medsos-pemuda-gisikdrono-diciduk/
UU ITE masih menjadi regulasi utama kan oleh Tim Kuasa Hukum Pemerintah
yang digunakan untuk membatasi eks- Provinsi Papua Barat karena dianggap
presi warga. Dari 84 kasus tersebut, menghina Gubernur Papua Barat lewat
SAFEnet mencatat 64 kasus di anta- media sosial. Pada unggahannya Qva-
ranya dijerat dengan berbagai "pasal rica mengekspresikan pendapatnya
karet" UU ITE. Jumlah terbanyak dijerat terkait kejadian penutupan Bandara
dengan Pasal 28 ayat 2 tentang Ujaran Rendani Manokwari pada April 2020.
Kebencian (27 kasus), seperti yang me-
nimpa WP ketika membagikan meme Selanjutnya adalah Pasal 28 ayat 1
Presiden Jokowi. tentang Kabar Bohong Konsumen (12
kasus). Pasal ini digunakan menangkap
Pasal terbanyak berikutnya yang digu- warga dengan dalih untuk menangkal
nakan adalah 27 ayat 3 tentang Pence- penyebaran hoaks dan informasi tidak
maran Nama Baik (22 kasus). Salah benar terkait virus corona dan pena-
satu contoh kasus menimpa pemilik nganannya. Seperti menimpa akun Ari-
akun Facebook Qvarica yang dilapor- na Maghfiroh asal Ketapang,
30 https://patrolisiber.id/home
Telegram Kapolri untuk mengantisipasi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja termasuk
melakukan patroli siber pada Oktober 2020.
Sumber: Telegram kapolri.
31 https://teknologi.bisnis.com/read/20200813/101/1278818/pandemi-covid-19-dorong-kenaikan-trafik-data-
hingga-25-%
32 https://en.unesco.org/fightfakenews
bok. Ia dijerat dengan pasal kabar media yang paling dipercaya untuk
bohong konsumen setelah menulis mendapatkan informasi. Angka ini jauh
status, "SA menyebut virus corona su- lebih tinggi dibandingkan kepercayaan
dah masuk ke Desa Montong Gamang, pada media daring yang hanya 7%. 33
Kecamatan Kopang, Lombok Tengah.”
Di saat kesehatan dan mata pencaha-
Selain pasal 28 ayat 1, konten yang di- rian orang terancam, negara seha-
tuduh berisi kabar bohong juga dijerat rusnya tidak menggunakan penyebar-
dengan Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 28 an kabar bohong dan krisis yang dipicu
ayat 2. Ini menunjukkan adanya keti- oleh COVID-19 sebagai alasan untuk
dakpastian hukum terhadap pengena- menekan kritik di ranah digital. Cara
an kabar bohong itu sendiri dan rentan terbaik untuk melawan informasi yang
disalahgunakan untuk membungkam salah dan menyesatkan adalah dengan
pendapat. memastikan bahwa semua orang me-
miliki akses ke informasi yang berbasis
SAFEnet menilai pendekatan hukum bukti dan dapat dipercaya, bukan
untuk penyebaran hoaks bukanlah dengan menjebloskan orang ke penja-
langkah tepat. Sebab maraknya hoaks ra karena mengutarakan pikiran mere-
terkait dengan banyak faktor, mulai ka di media sosial.
dari rendahnya literasi digital, algorit-
33 Kominfo dan Kata Data Insight Center. 2020. Status Literasi Digital Indonesia 2020: Hasil Survei di 34
Provinsi. Jakarta: Kominfo.
34 SAFEnet. 2020. Laporan Situasi Hak-hak Digital Indonesia 2019: Bangkitnya Otoritarian Digital. Denpasar :
SAFEnet.
35 https://news.detik.com/berita/d-5208145/sebar-hoax-omnibus-law-pemilik-akun-videlyae-ditahan-
bareskrim
36 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201015180344-12-558904/peran-9-anggota-kami-tersangka-
uu-ite-penghasutan-ciptaker
Diananta Putra, Pemred Banjahits.com, termasuk salah satu wartawan yang dituntut
dengan UU ITE karena beritanya pada tahun 2020.
memberikan kewenangan berlebih ke- Tidak hanya itu, pendaftaran juga ha-
pada Kementerian Kominfo sehingga rus dilakukan pada pertengahan Mei
dapat menilai dan memutuskan konten 2021. Dalam aturan Permenkominfo No.
tersebut sesuai atau tidak. Permenko- 5/2020, PSE yang tidak melakukan
minfo No. 5/2020 rentan disalahguna- pendaftaran terancam diblokir laya-
kan untuk membungkam kelompok nannya oleh Kementerian Kominfo.
kritis. Ancaman pemblokiran tersebut
dengan sangat gamblang memperton-
Bahkan, kewenangan berlebih itu tonkan bahwa aturan ini bukan hanya
muncul dari hulu pendaftaran hingga membatasi kebebasan berekspresi, ta-
hilir kontrol terhadap konten. Permen- pi juga melanggar International Cove-
kominfo No. 5/2020 mewajibkan setiap nant on Civil and Political Rights, yang
“Penyelenggara Sistem Elektronik Pri- menyebutkan “tidak ada dalam Kove-
vat” (atau “PSE Privat”) untuk mendaf- nan ini yang dapat ditafsirkan sebagai
tar dan mendapatkan sertifikat Tanda menyiratkan bagi Negara mana pun…
Pengenal yang dikeluarkan Kementeri- hak apa pun untuk terlibat dalam akti-
an sebelum masyarakat Indonesia mu- vitas apa pun atau melakukan tinda-
lai mengakses layanan atau kontennya. kan apa pun yang bertujuan untuk
aksi Cepat (TRACE) untuk merespons publik. Karena itu, serangan secara
laporan-laporan tersebut. Pada bebe- halus ini harus dilakukan secara ter-
rapa insiden, penanganan cepat ini buka melalui media sosial oleh (para)
berhasil dengan segera, tetapi pada pelaku, baik profil anonim maupun
insiden-insiden lain dia memerlukan nyata. Contoh serangan dalam kategori
upaya lebih lama dan rumit. ini adalah penyebarluasan identitas
pribadi tanpa persetujuan ( doxing ),
Temuan peniruan akun (impersonasi), dan
Pemantauan kami selama 2020 mene- penyerbuan ( trolling ) melalui komen-
gaskan temuan-temuan kami sebe- tar atau unggahan. Biasanya, serangan
lumnya bahwa dunia digital memang secara halus ini melibatkan tim yang
tetap menjadi salah satu alat penting terkoordinir lalu digemakan oleh akun-
untuk mendorong perubahan oleh akun bot atau anonim.
masyarakat sipil. Namun, di sisi lain,
media digital juga menjadi alat represi Momentum
terhadap masyarakat sipil ini, terma- Berdasarkan pemantauan selama 2020,
suk melalui serangan-serangan digital. terdapat 147 insiden serangan digital
atau rata-rata 12 kali tiap bulan. Pun-
Secara umum, serangan digital ini ada cak serangan digital terjadi pada Ok-
dua kategori. Pertama, serangan seca- tober 2020 dengan jumlah insiden
ra kasar ( hard attack) dengan karakter sebanyak 41 kali. Artinya insiden
melibatkan peralatan dan teknik ter- tersebut naik lebih dari tiga kali lipat
tentu untuk menyerang target atau dibandingkan rata-rata per bulan.
bahkan mengambil alih aset korban. Adapun insiden terendah terjadi pada
Contoh serangan yang masuk kategori Maret 2020 dengan 3 insiden. Bila di-
sekutif Mahasiswa Universitas Indone- ketika secara global muncul aksi me-
sia (BEM UI) Fajar Adi Nugroho, serang- nolak rasisme terhadap warga kulit hi-
an juga dilakukan terhadap situs web tam di Amerika setelah penembakan
dan akun media sosial aliansi masya- terhadap George Floyd. Tagar #BlackLi-
rakat sipil termasuk Fraksi Rakyat In- veMatters kembali muncul. Begitu pula
donesia dan Bersihkan Indonesia. dengan tagar #PapuanLiveMatters.
Aplikasi percakapan merupakan platform yang paling banyak mengalami serangan digital
pada tahun 2020 setelah situsweb.
41 https://cyberthreat.id/read/9618/10-Website-Pemerintah-Daerah-Diretas-Hacker-Anti-Rizieq-Shihab-
dan-FPI
42 https://www.merdeka.com/teknologi/pengguna-Internet-indonesia-83-%nya-pakai-whatsapp.html
jurnalis, aktivis (mahasiswa), dan OMS. gan digital selalu bersifat asimetris
Jika tiga kategori digabungkan, jum- sehingga tak mudah untuk menemu-
lahnya mencapai 66 insiden (44,90%). kan bukti siapa aktor di balik serangan
Apalagi, serangan-serangan pada ke- tersebut.
lompok tersebut memang terjadi keti-
Gambar 11: Korban serangan digital selama 2020 berdasarkan latar belakang
atau pekerjaan korban.
43 https://www.article19.org/resources/indonesia-open-letter-to-kominfo-requesting-for-strong-user-
privacy-protections-in-the-pedulilindungi-app/
44 https://pedulilindungi.id/kebijakan-privasi-data
45 https://citizenlab.ca/2020/12/unmasked-ii-an-analysis-of-indonesia-and-the-philippines-government-
launched-covid-19-apps/
46 https://tekno.kompas.com/read/2021/01/07/09090047/diperbarui-aplikasi-pedulilindungi-tak-akses-
bluetooth-hingga-kamera-lagi?page=all
Dari 620 kasus KBGO yang masuk ke rena dilakukan orang tidak dikenal,
SAFEnet selama 2020, 248 di antaranya sebanyak 208 kasus. Ada pula NCII
merupakan rujukan dari Komnas Pe- yang dilakukan pasangan atau mantan
rempuan. Adapun laporan langsung ke pasangan. Motifnya dengan ancaman
SAFEnet sebanyak 372 kasus melalui agar korban tidak memutuskan hu-
Instagram, WhatsApp, Telegram, surel, bungan atau kembali menjalin hubun-
dan formulir daring. Drastisnya kenai- gan dengan pelaku (149 kasus).
kan laporan ke SAFEnet itu sangat Terakhir, ada juga NCII dengan motif
mungkin karena intensifnya peman- sextortion atau disertai pemerasan
tauan melalui berbagai saluran selain dalam bentuk uang, imbalan berhu-
karena semakin dikenalnya istilah KB- bungan seksual atau mendapatkan
GO sebagai salah satu bentuk kekera- konten intim lagi (119 kasus).
san di ranah digital.
Bentuk KBGO lain yang tercatat adalah
Menurut bentuknya, penyebaran kon- perusakan reputasi korban. Pelaku
ten intim tanpa persetujuan atau non- akan membuat akun palsu dan men-
consensual dissemination of intimate gunggah konten tidak sesuai (imperso-
images (NCII) merupakan kekerasan nasi), manipulasi foto, hingga framing
paling banyak terjadi dan mendomina- dengan narasi seksual (51 kasus). Ada
si. Jumlahnya mencapai 468 kasus atau pula pelecehan di ranah digital seperti
lebih dari 75%. komentar mengolok-olok tubuh, pe-
rundungan, pengiriman konten seksual
Jika dilihat lebih detail, motif NCII be- tanpa izin sebanyak 46 kasus. Kemudi-
ragam. Ada yang tanpa motif jelas ka- an pelanggaran privasi berupa pereta-
ru bagi pelaku untuk menuntut tinda- pacar. Namun, ada pula pelaku dan
kan lebih berisiko lagi dari korban. korban KBGO adalah sesama lelaki
(gay). Ada juga KBGO oleh perempuan
Berdasarkan latar belakang gender, (lesbian) yang tidak rela mantan pa-
mayoritas korban adalah perempuan sangannya berpacaran dengan laki-laki
sebanyak 472 korban (76,13%) sedang- (heteroseksual).
kan laki-laki sebanyak 31 korban (5%).
Sisanya tidak menyebutkan spesifik Berdasarkan usia, hampir setengah di
gender mereka dalam laporan. antaranya (47,1%) tidak mencantumkan
usia korban. Adapun mereka yang
Tingginya korban di kalangan perem- mencantumkan usia, terbanyak beru-
puan menunjukkan bahwa perempuan sia antara 21-30 tahun dengan jumlah
memang paling rentan menjadi korban sebanyak 192 orang (30,97%), disusul
KBGO dibandingkan identitas gender 14-20 tahun 119 orang (19,19%), usia 31-
lain, terutama laki-laki. Apalagi, di sisi 40 tahun 11 orang (1,77%), dan 41-50
lain, pelakunya memang hampir semu- tahun 6 orang (0,97%). Artinya, sebagi-
anya laki-laki, baik tidak dikenal mau- an besar korban berada di usia pro-
pun mantan pasangan, suami, ataupun duktif, berkisar 21-40 tahun.
mang relatif kecil, tetapi tetap perlu dihapus dari Facebook karena diang-
diwaspadai karena juga berpotensi di- gap melanggar kesusilaan dengan
salahgunakan untuk melakukan KBGO. menyebarkan konten tentang komuni-
Adapun platform lain yang paling tas lesbian. Pemilik akun ini juga di-
banyak digunakan untuk melakukan panggil polisi pada Juni 2020. Pada
atau memfasilitasi terjadinya KBGO bulan yang sama, F di Serpong, Jawa
adalah media sosial, aplikasi percaka- Barat juga dipanggil polisi karena
pan, serta aplikasi kencan. membuat undangan pesta LSL di Face-
book.
Melihat tingginya peningkatan jumlah
laporan kasus NCII, pada Oktober 2020 Ada pula kasus BA di Probolinggo, Jawa
SAFEnet merilis panduan bagi korban Timur yang dipanggil aparat pada April
untuk menghadapi ancaman penyeba- 2020 karena membuat konten menge-
ran NCII. Panduan bisa diunduh di tau- nai pengalamannya diancam polisi.
tan awaskbgo.id/ncii.
Ironisnya, ketika ekspresi oleh kelom-
Akses Dibatasi pok minoritas dihapus, pada saat yang
Selama tahun 2020, SAFEnet juga me- sama ancaman terhadap kelompok
lakukan pemantauan terhadap KBGO LGBTQ di platform yang sama justru
di kalangan kelompok minoritas gen- dibiarkan. Beberapa grup sengaja
der seperti lesbian, gay, biseksual, mengawasi dan melaporkan individu
transgender, dan queer (LGBTQ). Ha- yang dianggap menyebarluaskan
silnya, tahun 2020 juga tetap belum LGBTQ. Salah satunya adalah Manguni
menunjukkan keramahannya kepada 123 Lovers. Tak hanya bertemu secara
LGBTQ. Masih banyak situs dan akun daring, kelompok dengan anggota le-
EPILOG
pada demokrasi anjlok dibanding te- beruntung.
muan-temuan sebelumnya. Kondisi
ekonomi dan kemampuan pemerintah Tak cukup hanya itu. Penanganan kon-
menangani wabah COVID-19 ditengarai ten di Internet kian menggunakan cara
berhubungan dengan rendahnya ke- otoritarian. Di saat warga menyuara-
puasan pada demokrasi pada masa kan protes atas kebijakan yang dibuat,
awal pandemi tersebut. Survei ini juga polisi merespons dengan membuat
menunjukkan temuan bahwa mayori- opini publik dan kontra narasi isu yang
tas masyarakat 47,7% setuju dan 21,9% mendiskreditkan pemerintah. Aturan
sangat setuju bahwa warga makin ta- baru di bidang siber juga disahkan
kut menyatakan pendapat. dengan membolehkan penghapusan
konten secara otoriter dan pengawa-
Analisis dan survei yang menyatakan san langsung aparat kekuasaan pada
Indonesia menjauhi demokrasi di te- penyelenggara sistem elektronik yang
ngah pandemi semakin dipertegas beroperasi di Indonesia. Peraturan
dengan temuan-temuan dalam Lapo- Menkominfo No. 5 Tahun 2020 ini jelas
ran Situasi Hak-hak Digital di Indone- melanggar hak-hak sipil yang dilin-
sia 2020 ini. Ternyata di saat pandemi, dungi dalam standar hak asasi manu-
Indonesia terus membiarkan pelbagai sia internasional.
hak-hak digital terabaikan atau bah-
kan dilanggar. Warga seperti sudah ja- Saat terpaksa tinggal di rumah selama
tuh tertimpa tangga pula. Kehidupan pandemi terjadi, tapi harus terus ter-
warga semakin terpuruk karena peme- sambung dengan digital tanpa meka-
telah digunakan selama ini dalam gital warga perlu tetap dilakukan
penyusunan Laporan Situasi Hak-hak sebagai bagian untuk melawan balik
Digital, SAFEnet menetapkan bahwa di pembatasan sewenang-wenang terha-
tahun 2020, Indonesia berada dalam dap hak konstitusional warga di ranah
status siaga dua menghadapi Otorita- digital.
rianisme Digital. Kami merasa perlu
untuk menyampaikan kembali agar ke- Kelompok masyarakat sipil juga tidak
munduran demokrasi ini perlu ditang- boleh lupa untuk menjalin kolaborasi
gulangi dengan baik. dengan pelbagai kelompok pembela
hak asasi manusia di kawasan dan du-
Pembiaran Negara terhadap praktik- nia untuk melawan regresi demokrasi
praktik otoritarianisme digital yang te- global yang tengah terjadi. Solidaritas
rus terjadi perlu dikecam. Termasuk global adalah antivirus yang
juga pembuatan regulasi dan peratu- menghentikan otoritarianisme.
ran-peraturan baru yang semakin