Anda di halaman 1dari 40

Sekolah Tinggi Teologi Moriah

2020
0
Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi merupakan salah satu syarat guna memperoleh
gelar sarjana seperti yang telah tercantum dalam kurikulum program studi S-1 Program
Studi Teologi dan Pendidikan Agama Kristen. Pedoman ini disusun dan diterbitkan dengan
tujuan memberikan tuntunan kepada mahasiswa guna menyelesaikan tugas akhir.
Mahasiswa mempunyai kewajiban untuk menulis karya ilmiah skripsi di akhir
program studi, sebagai syarat dan pertanggungjawaban ilmiah karena telah menyelesaikan
program pendidikan dalam jenjang atau jalur akademis tertentu, sesuai dengan kurikulum
yang ditetapkan.
Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi ini menjelaskan tentang ketentuan penyusunan
skripsi, persyaratan dan prosedur penyusunan skripsi, kerangka dan format skripsi, cara
mengetik referensi, teknik pengetikan, cara merujuk kepustakaan, ketentuan ujian skripsi,
dan beberapa contoh lampiran.
Semoga panduan ini dapat bermanfaat sesuai tujuan penulisan skripsi seperti yang
tercantum kurikulum program studi S-1 dan panduan akademik Sekolah Tinggi Teologi
Moriah. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut berpatisipasi
dalam menyusun panduan ini.

Gading Serpong, 4 Desember 2020

Tim Akademik
Sekolah Tinggi Teologi Moriah

1
Pendahuluan —3
Ketentuan Penyusunan Skripsi —4
Pesyaratan & Prosedur Penyunan Skripsi —7
Kerangka dan Format Skripsi —11
Teknik Pengetikan —18
Tata Cara Pengutipan dan Penulisannya —20
Ujian Skripsi dan Yudisium —25
Lampiran-Lampiran —29

2
Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa di akhir masa studinya pada
program Stratum Satu (S-1) di Sekolah Tinggi Teologi Moriah Tangerang, sebagai salah satu
syarat guna mencapai gelar Sarjana. Karya ilmiah tersebut menunjukkan kemampuan
peserta didik dalam segi metodologi untuk penemuan, pembuktian ataupun
pengembangan/memperdalam ke ilmuan dalam bidang ilmu yang ditekuni. Dengan kata
lain, karya ilmiah ini bertujuan menemukan pengetahuan baru, memecahkan/memberi
solusi atas masalah, maupun substansi dalam memahami suatu fenomena atau dalam upaya
mengatasi suatu masalah. Maka skripsi tersebut akan menunjukkan penugasan penulis
tentang substansi dan metodologi penelitian baik secara kuantitatif maupun kualitatif atau
keduanya secara bersama-sama.
Skripsi merupakan salah satu komponen utama dalam proses pembelajaran
mahasiswa, meskipun bukan sebagai tugas akhir dan hanya salah satu penentu kelulusan
mahasiswa. Pada skripsi ini mahasiswa diharapkan dapat menerapkan seluruh kemampuan
akademik yang dimilikinya dan kemampuan penalaran yang sistematis dalam
mengidentifiksi dan menganalisis masalah secara rinci dan jelas. Sebagai suatu karya ilmiah,
skripsi harus disusun melalui kajian yang mendalam dan obyektif dengan menggunakan
metode ilmiah yang sesuai. Selain itu skripsi juga harus ditulis sesuai dengan kaidah
penulisan yang baku dan tentunya merupakan representasi karya ilmiah produk mahasiswa
itu sendiri bukan plagiat dari karya orang lain. Apabila hal ini terjadi maka peserta yang
telah lulus gelarnya akan dianulir.
Untuk memberikan keseragaman bentuk dan penetapan kaidah baku penulisan, serta
memberikan bimbingan mengenai prosedur penulisan skripsi, maka pedoman ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan. Namun perlu diperhatikan pula, bahwa pedoman
ini hanya terbatas pada format penulisan. Sedangkan penggunaan metode penelitian adalah
sangat tergantung pada sifat, obyek, dan subyeknya, sehingga akan sangat bervariasi.
Dengan demikian pada pedoman ini tidak ditentukan penggunaan metode yang baku dan
mengikat.

3
Pengertian
Skripsi adalah suatu karya ilmiah yang berisi hasil penelitian, baik penelitian lapangan
maupun penelitian pustaka yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat
akademik untuk memperoleh gelar kesarjanaan. Bobot skripsi untuk program pendidikan
strata satu adalah 6 SKS.
Skripsi harus disusun secara baik dengan syarat-syarat:

1. Susunan teratur mencakup semua unsur yang diperlukan sesuai dengan


ketentuan-ketentuan dalam pedoman penulisan.
2. Bentuk dan pengetikan yang sesuai dengan tata penulisan yang lazim menurut
ketentuan dalam pedoman penulisan.
3. Pemakaian bahasa, kalimat, kata, ejaan, dan tanda baca yang benar sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia.
4. Penalaran, pembuktian dan penyimpulan serta alur pemikiran seluruh muatan
skripsi harus sistematis, logis, metodologis dan koheren.

Tujuan
Sebagai kegiatan penelitian, penyusunan skripsi ditujukan untuk memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktekkan pengetahuannya sesuai dengan
bidangnya.
Penyusunan skripsi dimaksudkan sebagai sarana pembuktian tertinggi kemampuan
mahasiswa berpikir secara ilmiah dan logis, dengan daya ciptanya sebagai calon
cendekiawan dan kecerdasannya sebagai calon sarjana yang layak untuk lulus sebagai
sarjana.
Menghasilkan karya ilmiah yang memuat buah pikiran mahasiswa yang cukup
bernilai untuk disampaikan dan diketahui oleh pihak lain.
Dengan penelitian dan penulisan ilmiah maka akan membentuk kemampuan
mahasiswa untuk berteologi secara Alkitabiah dan kontekstual. Oleh karena itu skripsi
harus dipandang sebagai media, proses dan hasil karya yang kelak menumbuhkan dalam

4
diri penulisnya kemampuan berteologi. Jika hal ini ditekankan tentu lahirlah karya ilmiah
yang kritis dan asli, tidak dibuat untuk memenuhi persyaratan akademis semata (tradisi).

Pembimbing
1. Bimbingan Skripsi merupakan proses pengarahan dosen kepada seorang
mahasiswa dalam menyusun skripsi.
2. Pembimbing Skripsi adalah dosen yang diberi tugas oleh bidang Akademik untuk
memberikan bimbingan skripsi.
3. Pembimbing Skripsi terdiri atas dua orang pembimbing (Pembimbing I dan II).
4. Persyaratan Pembimbing
a. Persyaratan dosen Pembimbing adalah mempunyai jabatan akademik yaitu
paling rendah Asisten Ahli bagi yang berpendidikan Magister (S-2) atau
Doktor (S-3).
b. Mengampu mata kuliah yang relevan atau sesuai dengan judul/materi skripsi,
sekurang-kurangnya 2 (dua) semester, atau sesuai dengan latar belakang
pendidikan formal S-2/S-3.
5. Pembimbing I bertugas untuk mengarahkan mahasiswa untuk menyusun
konstruksi berpikir, analisis masalah penelitian, ketepatan penggunaan sumber
untuk menjawab rumusan masalah dan mencapai tujuan penelitian.
6. Pembimbing II bertugas untuk mengarahkan mahasiswa agar konsisten dengan
penulisan skripsi, model pengutipan, kesesuaian tata bahasa baku, gramatika, dan
aspek bahasa lainnya yang relevan dengan bidang penelitian skripsi mahasiswa.
7. Dalam hal tertentu, Pembimbing I dan II dapat bekerja sama untuk memutuskan
hal-hal tertentu yang signifikan bagi penyelesaian skripsi mahasiswa ketika
menghadapi kasus-kasus tertentu (bersifat kasuistik).
8. Jika ada perbedaan pendapat antara Pembimbing I dan II, perlu dilakukan
penyelesaian secara profesional, sehingga tidak mengorbankan mahasiswa.

Tugas Pembimbing
1. Secara umum tugas pembimbing dalam penulisan skripsi adalah mengarahkan
mahasiswa dalam melakukan penelitian dan penulisan.
2. Secara rinci tugas pembimbing meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Membantu peserta dalam memilih topik dalam mempersiapkan proposal,
sesuai dengan minat peserta sejak penunjukkan pembimbing ditetapkan.

5
Jangkauan topik hendaknya disesuaikan dengan kemampuan peserta,
sumbernya dan jangka waktu yang tersedia.
b. Membantu peserta dalam melihat alternatif-alternatif pendekatan masalah,
sehingga dapat menentukan kerangka konsep dan atau mengembangkan
model teoretis sebelum ia memulai penulisan/penelitian.
c. Membantu peserta dalam melihat alternatif-alternatif pengupasan analitik
untuk menguji kerangka konsep, pemecahan masalah dan atau model teoritis
yang dikembangkan.
d. Memberi petunjuk kepada peserta dalam mencari bahan pustaka dan/atau
pengumpulan data sekunder.
e. Membantu peserta dalam kelancaran pelaksanaan penelitian/penulisan. Bila
dianggap perlu pembimbing dapat meminta bantuan ahli lain sebagai nara
sumber. Dalam memonitor tugas dan bimbingan digunakan buku bimbingan
skripsi.
f. Membimbing dalam hal konsep penelitian/riset, kaidahnya, dan teknik
penulisan ilmiah dan ejaannya.

6
A. Persyaratan Penyusunan Skripsi
Seorang mahasiswa dapat menyusun skripsi, apabila telah memenuhi persyaratan:
1. Akademik
a. Mahasiswa telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 138 SKS pada saat hendak
menyusun skripsi, dan sudah mencapai sekurang-kurangnya 146 SKS pada saat
mahasiswa akan mengikuti ujian skripsi.
b. Telah Lulus dalam Praktek Pelayanan Lapangan (PPL), bobot 6 sks dengan nilai
minimal C (2.0).
c. Mahasiswa memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya
2,0.
d. Apabila ada pilihan mayor/minor maka seluruh mata kuliah mayor harus
memperoleh nilai minimal B.
e. Apabila ada mata kuliah inti/wajib maka seluruh mata kuliah wajib harus sudah
lulus dengan nilai minimal C.
f. Tidak sedang menjalani masa Skorsing (Pendisiplinan) dari pihak STT Moriah.
2. Administrasi Keuangan
a. Telah melunasi biaya-biaya kuliah sesuai ketentuan yang sedang berlaku di STT
Moriah.
b. Telah membayar biaya Bimbingan Penyusunan Skripsi sesuai dengan ketentuan
yang sedang berlaku di STT Moriah.

B. Prosedur Pengajuan Penyusunan Skripsi


1. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf
A angka 1, dan 2 dapat mengisi surat permohonan/formulir pengajuan judul skripsi
di bidang Akademik.
2. Judul skripsi yang akan diajukan hendaknya terlebih dahulu dikonsultasikan
dengan dosen wali, atau dosen pengampu mata kuliah yang berkaitan dengan topik
yang akan di teliti.
3. Setelah judul skripsi disetujui oleh Kaprodi dan Bidang Akademik, mahasiswa
dapat melanjutkan dengan pembuatan proposal skripsi.
7
4. Sistematika penulisan proposal skripsi diatur tersendiri.
5. Proposal skripsi diseminarkan oleh mahasiswa di hadapan dewan dosen untuk
menentukan layak atau tidaknya dijadikan sebagai karya tulis skripsi.
6. Hasil seminar proposal skripsi mahasiswa menentukan layak atau tidak dilanjutkan
sebagai karya tulis skripsi.
7. Mahasiswa yang telah lulus seminar proposal skripsi layak mendapatkan dosen
pembimbing skripsi yang dibuktikan dengan SK Pembimbingan.
8. Bidang Akademik akan menyampaikan susunan pembimbingan mahasiswa dalam
bentuk surat.
9. Dosen yang telah ditetapkan sebagai pembimbing skripsi akan diserahkan SK
Pembimbingan kepada yang bersangkutan.

C. Prosedur Bimbingan Skripsi


1. Proses bimbingan dimulai setelah penunjukkan pembimbing skripsi disetujui oleh
Ketua STT Moriah.
2. Penyusunan skripsi harus sesuai dengan Pedoman Penyusunan dan Ujian Skripsi
yang berlaku di Sekolah Tinggi Teologi Moriah.
3. Bimbingan dilaksanakan dalam bentuk tatap muka paling sedikit 12 (dua belas kali)
dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan.
4. Setiap proses bimbingan dicatat dalam presensi (buku) bimbingan skripsi yang
ditandatangani oleh Pembimbing.
5. Penunjukkan pembimbing dinyatakan batal jika dalam jangka waktu 2 (dua) bulan
setelah ditandatanganinya Surat Tugas Pembimbing Skripsi mahasiswa tidak
melakukan konsultasi dengan Pembimbing.
6. Dosen yang tidak melakukan tugas pembimbingan sesuai ketentuan, akan
diberikan peringatan oleh Kepala Program Studi.
7. Proses bimbingan dinyatakan selesai dengan ditandatanganinya skripsi oleh dosen
Pembimbing pada lembar persetujuan skripsi.

D. Pemilihan Judul Skripsi


1. Judul skripsi dan pokok/bidang penelitian yang hendak dilakukan oleh mahasiswa
ditentukan oleh mahasiswa sendiri, berdasarkan hasil temuan atau kajian atas
sesuatu pokok masalah.

8
2. Judul merupakan cermin untuk melihat apakah rencana penulisan telah
diwujudkan.
3. Judul skripsi tidak boleh terlalu panjang atau terlalu pendek, terlalu luas atau
terlalu sempit.
4. Judul harus merupakan kalimat pernyataan atau statement dan bukan dalam bentuk
pertanyaan. Konsep judul harus utuh dan lengkap, sehingga tidak perlu dijelaskan
lebih lanjut.
5. Judul harus menggunakan kata-kata yang lugas, tepat dan bersifat netral. Kata-kata
yang digunakan dalam judul tidak boleh bersifat puitis, provokatif dan bombastis.
6. Topik yang diambil harus sesuai dengan jurusan/atau disiplin ilmu yang ditekuni,
serta merupakan topik yang sangat penting untuk diteliti, berdasarkan minat
akademis dan minat masyarakat.
7. Topik yang diambil tidak boleh duplikasi dari karya orang lain, disusun secara jelas
dan menarik.
8. Dalam menentukan judul dan pokok/bidang penelitian hendaknya
memperhitungkan kemampuan intelektual yang bersangkutan, dana, waktu
penyelesaian, sumber-sumber, dukungan pembinaan.
9. Judul skripsi di usulkan oleh mahasiswa kepada Kaprodi setelah berkonsultasi
dengan dosen sesuai bidang keahliannya.
10. Penetapan dosen pembimbing diusulkan oleh Kaprodi kepada Wakil Ketua I Bidang
Akademik.

E. Perubahan Judul dan/atau Materi Skripsi


Mahasiswa yang akan mengadakan perubahan Judul dan/atau Materi Skripsi harus
mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Apabila ada perubahan pada judul dan materi skripsi, mahasiswa harus mengikuti
proses awal penyusunan skripsi.
2. Mahasiswa menghubungi Kepala Program Studi untuk mengajukan Surat
Permohonan Perubahan Judul/Materi Skripsi yang baru.
3. Apabila perubahan pada Judul pada masa bimbingan, maka mahasiswa memohon
persetujuan dosen Pembimbing melalui Surat Permohonan Perubahan skripsi,
kemudian dilanjutkan ke Kepala Program Studi.

9
4. Mahasiswa menyerahkan Surat Permohonan Perubahan Judul/Materi Skripsi yang
telah ditanda tangani Dosen Pembimbing untuk diserahkan kepada Ketua Program
Studi.
5. Bagi mahasiswa yang melakukan perubahan Judul tanpa persetujuan dosen
pembimbing, maka skripsi tersebut dinyatakan batal dan mahasiswa tersebut wajib
mengikuti proses penyusunan skripsi dari awal.

10
A. Kerangka Bagian Awal
Sampul
1. Sampul (lihat lampiran)
2. Judul skripsi ditulis dengan huruf 11apital.
3. Sub judul (sub 11apit) skripsi ditulis dengan kata pertama huruf 11apital kecuali kata
penghubung “dan, di, yang, terhadap, dalam”, dan lain-lain. Penulisan ini mengikuti
pedoman baku bahasa Indonesia.
4. Jeniis huruf adalah Times New Roman.
5. Ukuran huruf pada sampul skripsi adalah 14 points (fonts): judul, keterangan,
penulis, nama sekolah, program studi, tahun (lihat lampiran).
6. Penulisan judul diletakkan pada bagian tengah (centered) kertas
7. Pemenggalan kata pada judul utama mengikuti pola tata bahasa yang baku.
8. Jenis kertas sampul:
a. Pada saat ujian skripsi, sampul skripsi dicetak pada kertas buffalo. Sampul skripsi
untuk Prodi Teologi berwarna biru tua, dan untuk Prodi PAK berwarna merah
tua. Skripsi dibuat tiga rangkap untuk diserakan kepada dosen penguji skripsi.
b. Mekanisme penyerahan skripsi untuk persiapan ujian diatur dalam ketentuan
akademik.
c. Setelah ujian skripsi, sampul skripsi dicetak di kertas tebal (hard cover). Pada
punggung sampul ditulis nama penulis, judul skripsi, dan tahun pengesahan
skripsi.

Halaman Judul (lihat lampiran)


1. Halaman judul skripsi diketik pada halaman baru.
2. Isi halaman skripsi sama seperti pada sampul skripsi.
3. Halaman muka skripsi merupakan halaman pertama skripsi dengan nomor halaman
‘i’, tetapi nomor halaman tidak di cantumkan.

11
Lembar Pengesahan (lihat lampiran)
1. Lembar Pengesahan dari Lembaga Pendidikan adalah legitimasi bahwa skripsi
tersebut resmi ditanda tangani dan telah melalui proses ujian skripsi.
2. Lembar pengesahan ini berisi pernyataan resmi bahwa skripsi tersebut telah
diterima dan disahkan oleh Ketua STT Moriah.

Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing (lihat lampiran)


Lembar pengesahan berisi pernyataan resmi dari dosen pembimbing bahwa skripsi tersebut
telah diterima dan disahkan.

Halaman Motto (tidak wajib)


1. Halaman Motto bukanlah suatu keharusan bahkan tidak dianjurkan, kecuali kalimat-
kalimat motto tersebut benar-benar bersangkut paut dengan pokok bahasan skripsi.
2. Motto berisi kutipan Alkitab, kata-kata bijak, atau bentuk lain yang bersifat
renungan, menggugah dan membangkitkan semangat, atau ungkapan penulis.
3. Motto ditulis pada halaman tersendiri (lihat lampiran), sesudah lembar penyataan.
4. Motto ditulis dalam spasi 1 dengan jenis huruf Times New Roman ukuran 16 pt
warna hitam dan dicetak miring (Italic).

Kata Pengantar
1. Kata pengantar memuat isi hati penulis yang bersifat pribadi dan informal tanpa
memasukkan materi skripsi.
2. Kata Pengantar adalah tempat bagi si penulis untuk mengungkapkan terima kasih
atas segala bantuan yang diterima dari semua pihak selama dalam proses
penyelesaian studi.
3. Ucapan terima kasih tidak perlu berlebih-lebihan kepada sederetan nama yang
kenyataannya tidak semuanya memberikan dukungan. Juga tidak dibenarkan
memakai kalimat dan perkataan yang muluk-muluk, sehingga terkesan kurang wajar
untuk menyatakan rasa terima kasih.
4. Kata pengantar tidak perlu memasukkan ungkapan-ungkapan merendahkan diri
disertai permohonan maaf karena skripsi kurang sempurna dan sebagainya.
Penyusunan skripsi merupakan tugas akademik dan syarat kelulusan yang wajib
dilaksanakan oleh setiap penulis skripsi dengan sebaik-bainya tanpa permohonan
maaf dengan dalih apapun juga.

12
Daftar Isi (lihat lampiran)
1. Daftar isi adalah daftar pokok bahasan utama dan sub pokok bahasan.
2. Penulisan daftar isi mengikuti pola sebagaimana yang terlampir pada panduan ini.
3. Daftar isi diketik dengan spasi 1 dengan disertasi nomor halaman dari setiap pokok
bahasan atau sub pokok bahasan (lihat lampiran).

Abstrak
1. Abstrak adalah inti sari skripsi yang dibuat secara singkat dalam bentuk narasi
sebanyak 200-300 (dua ratus sampai tiga ratus) kata.
2. Abstrak meliputi latar belakang permasalahan, tujuan atau signifikansi penelitian,
metode penelitian yang digunakan, dan hasil penelitian.
3. Abstrak diketik dengan spasi 1, minimal 4 paragraf (lihat lampiran).

B. Bagian Inti
1. Bagian inti terdiri atas bab-bab pokok bahasan.
2. Penyusunan bab prodi Teologi dan PAK memiliki sedikit perbedaan teknis dan
bukan substansial.
3. Bab I untuk studi literatur, eksegetis, historis, dan lain sebagainya (kualitatif)
mencakup:
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
Metode dan Prosedur Penelitian
Sistematika Penulisan
4. Bab I untuk studi lapangan (kuantitatif) mencakup:
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
Hipotesis
Sistematika Penulisan

13
5. Untuk studi teologi dengan pendekatan analisis literatur sebaiknya berisikan hal-hal
berikut:
a. Pendahuluan
1) Latar belakang masalah menjelaskan alasan-alasan ilmiah mengenai apa yang
menjadi inti masalah dan mengapa hal itu menjadi masalah (baik faktual
maupun konseptual) yang menyebabkan munculnya permasalahan.
2) Latar belakang masalah ini harus relevan dengan permasalahan dan judul:
untuk hal ini perlu dukungan fakta atau gagasan secara ringkas. Uraikan ini
jelas, singkat dan tepat (2-3 halaman).
3) Rumusan masalah adalah pertanyaan problematik dan substansial yang akan
diselidiki dalam keseluruhan studi. Ini merupakan penajaman permasalahan
secara umum, yang biasanya dalam bentuk pertanyaan. Dalam perumusan
masalah harus diperhatikan bahwa permasalahan harus relevan dengan judul
dan sifat penelitiannya.
4) Tujuan penelitian menguraikan mengenai tujuan dilakukannya penelitian.
Tujuan ini dapat berupa tujuan subyektif dan tujuan obyektif; dirumuskan
dengan spesifik, konkrit berdasarkan kejelasan masalah dan pertanyaan
dengan kata kerja yang tepat, seperti: “menjelaskan”, “membandingkan”,
“menguraikan”, “memaparkan”. Tujuan penelitian menjawab rumusan
masalah penelitian.
5) Manfaat penelitian menjelaskan makna dan kontribusi yang diharapkan dari
hasil studi bagi pengembangan ilmu teologi, pendidikan Kristen, bagi gereja,
bagi diri sendiri dan bagi orang lain.
6) Hipotesis (untuk studi kuantitatif) merupakan pernyataan, keyakinan dan
bersifat sementara namun menjadi pengarah dari keseluruhan penelitian.
Hipotesis dapat dirumuskan dalam bentuk tesis) seperti berikut:
“jika…maka”; “diduga ada korelasi yang signifikan antara…dengan…”;
“diduga ada pengaruh…terhadap…”. Hipotesis merupakan jawaban terhadap
pertanyaan yang diajukan sebelumnya namun masih akan diuji
kebenarannya oleh penelitian terhadap data.
7) Ruang lingkup penelitian menjelaskan batasan dari penelitian agar tidak
terlalu luas dan tidak pula terlalu sempit.
8) Metode dan prosedur penelitian adalah uraian mengenai metode yang
digunakan untuk menjawab permasalahan. Metode ini meliputi penjelasan
14
mengenai metode pengumpulan data yang digunakan, sumber data, cara
pengumpulan data, cara pengolahan data, metode analisis yang digunakan,
apakah deskriptif (literatur, survei, etnografis, studi kasus, dll.), historis (data
masa lalu, seperti dalam sejarah teologi/dogma dan sejarah gereja), pengaruh,
korelasional (melihat relasi dari beberapa variabel), dan lain sebagainya yang
relevan dengan jenis penelitian.
9) Mahasiswa harus mengerti mengapa ia memilih suatu metode, dan
bagaimana mengoperasionalkan metode yang dipilih. Operasionalisasi
metode itu dinamakan teknik atau prosedur atau langkah penelitian
10) Sistematika penulisan: merupakan uraian singkat mengenai isi dari bab
pendahuluan sampai dengan bab penutup, bagaimana laporan penelitian
diungkapkan dari bab ke bab berikutnya yang merupakan gambaran dari alur
pikir penyusunan skripsi.

b. Pembahasan Bab Berikutnya


1) Bahasan ini (pada Bab II) merupakan bagian yang paling penting dan dapat
disesuaikan dengan kerangka berpikir berdasarkan Metode Penelitian
Kualitatif atau Kuantitatif.
2) Untuk gambaran umum di uraikan sebagai berikut:
a) Bab II adalah uraian latar belakang objek penelitian (lokus, kitab, dan lain
sebagainya), teori dan/atau kajian pustaka yang mengetengahkan teori-
teori ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
b) Teori-teori itu mencakup pula hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti-peneliti lain dalam bidang yang sama, yang telah diakui
keabsahannya.
c) Untuk Penelitian Kuantitatif, menyajikan landasan teori, kajian teori
Variabel Y, dan kajian teori Variabel X, dan dilanjutkan dengan kerangka
pemikiran Teoretis dan Hipotesis.
d) Untuk Penelitian Kualitatif menyajikan landasan teori menyangkut
pengertian-pengertian umum atau khusus serta uraian variabel terikat,
variable bebas; hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk
jenis penelitian Kualitatif yang bersifat Eksegesis Umum, maka
menyajikan Landasan teori, pengertian-pengertian umum, pengertian

15
khusus juga pendapat para ahli yang berkompeten di bidang topik yang
diteliti.
e) Penyusunan Bab II disesuaikan dengan jenis metodologi dan objek
penelitian.
3) Penyusunan Bab III disesuaikan dengan jenis metodologi dan objek
penelitian.
4) Untuk studi kuantitatif, Bab III berisi uraian empiris atau hasil penelitian,
data yang diperoleh dari penelitian di lapangan atau empiris (field research).
Hasil survei (wawancara, pengamatan, kuesioner) dapat dikemukakan dalam
bab ini.
5) Pada umumnya bagian ini diuraikan sebagai berikut: Untuk penelitian
Kuantitatif maka terdiri dari Metodologi Penelitian; penjelasan mengenai
tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, teknik
dan prosedur pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, teknik
analisa data, verifikasi data dan temuan data.
6) Untuk penelitian kualitatif terdiri atas metodologi penelitian; tempat dan
waktu penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, teknik dan
prosedur pengumpulan data, instrument pengumpulan data dan teknik
analisa data. Hasil survei (wawancara, pengamatan) dapat dikemukakan
dalam bab ini.
7) Untuk studi literatur atau eksegetis (studi teologi), historis, analisis kritis
terhadap pemikiran tokoh-tokoh tertentu, Bab III menguraikan jawaban atan
sanggahan, atau analisis dari pokok masalah yang dibahas di Bab I.
8) Bab IV berisi analisis dan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
deskripsi data, data yang telah terkumpul disajikan di bagian ini. Hasil kajian
empiris kemudian diolah dan dianalisis.
9) Untuk studi literatur atau eksegetis (studi teologi), historis, analisis kritis
terhadap pemikiran tokoh-tokoh tertentu, Bab IV dapat dibahas mengenai
aplikasi, relevansi, dan aspek lainnya yang sifatnya praktis bagi gereja, dan
lain sebagainya.
10) Bab V berisi Kesimpulan dan Saran. Perlu diperhatikan bahwa kesimpulan
dalam skripsi tidaklah sama dengan intisari. Kesimpulan dalam skripsi
haruslah memperhatikan interprestasi mengenai implikasi hubungan dan
akibat atau hasil dari segenap uraian yang mendahuluinya.
16
11) Saran harus memiliki keterkaitan dan kesesuaian dengan masalah, uraian dan
kesimpulan. Saran harus merupakan manifestasi dari keinginan penulisan
untuk sesuatu yang dianggapnya belum terjadi dan dilaksanakan dan dengan
melaksanakan saran-saran itu penulis mengharapkan bahwa sesuatu yang
belum terjadi dapat terwujud.

c. Referensi
1) Bagian referensi terdiri atas daftar pustaka (bibliografi), lampiran (apendiks),
dan lain sebagainya.
2) Yang dimaksud dengan daftar pustaka adalah suatu daftar yang terinci dan
sistematis menurut abjad, semua karya ilmiah yang digunakan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3) Yang dimasukkan dalam lampiran ialah formulir, surat keterangan, daftar
pertanyaan, daftar angket, contoh-contoh peraturan, akta perjanjian,
anggaran rumah tangga, peta wilayah penelitian lapangan.
4) Lampiran biasanya ditandai dengan angka Romawi. Lampiran I, Lampiran II
dan seterusnya. Lampiran harus dibatasi.
5) Indeks. Jika terdapat banyak istilah asing atau bahasa daerah, perlu disusun
indeks istilah. Jika banyak pengarang yang karyanya dikutip, perlu dibuat
indeks pengarang. Semua jenis indeks itu disusun secara alfabetis agar
mudah dicari.
6) Untuk Surat dari tempat penelitian dan Curriculum Vitae diaporkan dan
ditulis di halaman terakhir skripsi.

17
A. Material dan ukuran skripsi
1. Skripsi diketik pada kertas HVS berwarna putih berukuran A4, (210 x 297 mm)
dengan berat 80 gram untuk skripsi yang telah diuji atau telah melalui proses
perbaikan jika ada usulan dari dosen penguji untuk dilakukan perbaikan.
2. Untuk skripsi yang akan diuji pada sidang skripsi, menggunakan kertas A4 dengan
berat 70 gram.
3. Untuk hal-hal tertentu, seperti pembatas antar bab dapat menggunakan kertas
berwarna yang ditetapkan Bidang Akademik.
4. Naskah asli skripsi dapat diperbanyak dengan membuat foto copy pada kertas HVS
berukuran dan berat yang sama.
5. Isi skripsi minimal 70 (tujuh puluh) halaman.
6. Naskah skripsi diketik pada satu permukaan halaman dengan jarak antar baris 2
(dua) spasi.
7. Batas tepi ketikan adalah sebagai berikut:
Atas : 3 cm
Bawah : 2,5 cm
Kiri : 3 cm
Kanan : 2,5 cm

B. Penulisan nomor halaman


1. pada sudut kanan atas dengan: angka Latin untuk halaman: lembar pengesahan, kata
pengantar, abstrak, pernyataan, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar
(contoh: i, ii, iii, iv, v, vi, vii, ix).
2. Untuk halaman judul skripsi tidak perlu diberi nomor.
3. Angka Arab (1, 2, 3, dst.) digunakan mulai dari Bab I sampai biodata (Curriculum
Vitae).

C. Pengaturan jarak spasi


1. Pengetikan spasi 1 (satu) untuk kutipan panjang yang lebih dari 40 karakter.

18
2. Kutipan yang terdiri atas 40 karakter ke bawah, diketik pada paragraf di mana
kutipan itu dikutip, sedangkan kutipan yang lebih dari 40 karakter, diketik terpisah
dari paragraf, dan menggunakan spasi 1 (satu). Contoh:

John Stott setelah merenungkan bagaimana perjalanan spiritualnya di mana Tuhan


telah memburunya dan menangkapnya, ia kemudian menulis:

Jika kita sadar akan pengejaran tanpa lelah oleh Kristus, dan menyerah dari
usaha melarikan diri dari-Nya, dan menyerah pada rangkulan Sang Pengasih
yang menakjubkan, tidak ada ruang unutk sombong ata apa yang telah kita
lakukan. Yang ada hanyalah untuk rasa syukur yang teramat besar atas
karunia dan pengampunan-Nya, dan untuk teguh berdiam menghabiskan
waktu dan kekalan dalam pelayanan kasih-Nya.1

3. Pengetikan spasi 2 (dua) untuk seluruh naskah skripsi.


4. Jarak antara judul bab dengan paragraf pertama dari setiap bab adalah 3 ketuk
(dalam pola spasi 2).
5. Jenis huruf adalah Times New Roman font 12.

1
John Stott, Why I am Christian, terj. Kelompok Peduli Literatur (Bandung: Pionir Jaya, 2009), 24.

19
A. Cara Mengutip
1. Dalam karya ilmiah mengutip tidak bisa dihindari. Ada dua macam cara mengutip
yaitu catatan kaki (foot note), catatan perut (in note), dan catatan akhir (end note).
STT Moriah menggunakan pengutipan model catatan kaki.
2. Sumber kutipan diketik sebagai berikut:
a. Untuk kutipan pertama:

David R. Bauer dan Robert A. Traina, Inductive Bible Study: Langkah-Langkah


Praktis Memahami Hermeneutika Alkitab, terj. Tanto Handoko (Yogyakarta:
Penerbit ANDI, 2017), 323–24.

Marianne W. Jorgensen dan Louise J. Phillips, Analisis Wacana: Teori dan


Metode, terj. Imam Suyitno, Lilik Wahyuni, dan Suwarna (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010), 376.

b. Untuk kutipan kedua dari sumber yang sama


Bauer dan Traina, Inductive Bible Study, 324.

Jorgensen dan Phillips, Analisis Wacana, 377.

c. Untuk daftar pustaka (bibliography entries [in alphabetical order]). Penulisannya


dibalik: nama belakang diletakkan di bagian depan, lalu disusul nama pertama
dan kedua. Nama pengarang/penulis yang kedua, ketiga, dan seterusnya, tidak
dibalik.

Bauer, David R. Bauer, dan Robert A. Traina. Inductive Bible Study:


Langkah-Langkah Praktis Memahami Hermeneutika Alkitab, terj. Tanto
Handoko. Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2017.

20
Jorgensen, Marianne W., dan Louise J. Phillips, Analisis Wacana: Teori dan
Metode, terj. Imam Suyitno, Lilik Wahyuni, dan Suwarna. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010.

d. Penulisan sumber-sumber rujukan, tidak menggunakan dalam kurung seperti


yang dicantumkan pada catatan kaki.
e. Model penulisan sumber utama, terjemahan, alih bahasa, penyunting, dan
editor, harus ditulis ditulis. Jika buku yang dikutip adalah terjemahan, maka
ditulis “terj.” (hanya singkatan saja). Buku yang diedit, editor ditulis “ed.”. Jika
buku bahasa Inggris yang diedit oleh dua orang atau lebih, ditulis “eds.”
f. Untuk “alih bahasa” tetap ditulis “alih bahasa”, sedangkan penyunting, ditulis
dengan singkatan “peny.”

Dalam catatan kaki:


Albert Nolan, 01. Yesus Bukan Manusia, terj. Subagio (Jakarta: Permata Aksara,
2001).

Dalam daftar pustaka:


Nolan, Albert. Yesus Bukan Manusia, terj. Subagio. Jakarta. Permata Aksara,
2001.

g. Mengutip dari jurnal:

Dalam catatan kaki:


Helmi Syaifudin, “Sastra Alkitab di Tengah Aliran Kritis”, dalam Matteo Jurnal
STAKN Kupang No. 12, (Desember, 2001), 19-23.

Dalam daftar pustaka:


Syaifudin, Helmi. “Sastra Alkitab di Tengah Aliran Kritis”, dalam Matteo Jurnal
STAKN Kupang No. 12, Desember 2001.

h. Penulis buku antologi


Catatan Kaki (CK):
Isabella Novsima Sinulingga, “Disabilitas sebagai Objek Ilmu Pengetahuan:
Retardasi Mental dalam Peziarahan Normalisme”, dalam Dari Disabilitas ke
Penebusan: Potret Pemikiran Teolog-Teolog Muda Indonesia, ed. Ronald Arulangi,

21
Hans A. Harmakaputra, Nindyo Sasongko, dan Abraham Silo Wilar (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2016, bekerja sama dengan Asosiasi Teolog Indonesia [ATI]), 11.

Daftar Pustaka:
Sinulingga, Isabella Novsima. “Disabilitas sebagai Objek Ilmu Pengetahuan:
Retardasi Mental dalam Peziarahan Normalisme”, dalam Dari Disabilitas ke
Penebusan: Potret Pemikiran Teolog-Teolog Muda Indonesia, editor Ronald Arulangi,
Hans A. Harmakaputra, Nindyo Sasongko, dan Abraham Silo Wilar. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2016, bekerja sama dengan Asosiasi Teolog Indonesia (ATI).

i. Pengutipan artikel dalam koran:

CK:
Anwar Tjen, “Injil Yudas, Kekristenan Dijungkirbalikkan?”, Kompas 7 Oktober 2006.

DP:
Tjen, Anwar. “Injil Yudas, Kekristenan Dijungkirbalikkan?”, Kompas 7 Oktober
2006.

j. Pengutipan makalah seminar:

CK:
Joas Adiprasetya, “Dari Galilea Menuju Galilea: Kebangkitan, Teologi Sosial, dan
Misi” (ceramah, STT SETIA Jakarta, Tangerang 10 Mei 2013).

DP:
Adiprasetya, Joas, “Dari Galilea Menuju Galilea: Kebangkitan, Teologi Sosial, dan
Misi”. Ceramah, STT SETIA Jakarta, Tangerang 10 Mei 2013.

k. Pengutipan skripsi, tesis, dan disertasi yang belum diterbitkan2:

CK:
Hypatia Vourloumis, “Alternations: Performing Indonesian Communicability”
(disertasi Ph.D., New York University, 2007), 281.

2 Mengikuti formulasi penulisan dalam Young dan Adiprasetya, Panduan Penulisan Karya Tulis
Akademis untuk Makalah, Skripsi, Tesis, dan Disertasi, 27.

22
DP:
Vourloumis, Hypatia. “Alternations: Performing Indonesian Communicability”.
Disertasi Ph.D., New York University, 2007.

l. Pengutipan sumber dari ensiklopedi atau kamus:

CK:
E. F. Kevan, “The Baptist Tradition”, dalam Evangelical Distionary of Theology, ed.
Walter A. Elwell (Grand Rapids, Michigan: Baker Book House, 1994).

DP:
Kevan, E. F., “The Baptist Tradition”, dalam Evangelical Distionary of Theology, ed.
Walter A. Elwell (Grand Rapids, Michigan: Baker Book House, 1994).

m. Kutipan dari kutipan:


Kutipan langsung tidak langsung:

Edward A. Dowey menyatakan, “Calvin percaya sepenuhnya akan kejelasan dan


keterpahaman tema-tema individual dari Alkitab....”

Meskipun kutipan ini dikutip oleh Anthony A. Hoekema, maka format


penulisannya dalam catatan kaki adalah:

Edward A. Dowey, Jr., The Knowledge of God in Calvin’s Theology, (New York:
Columbia University Press, 1952), 39-40, dikutip Anthony A. Hoekema,
Diselamatkan oleh Anugerah, terj. Irwan Tjulianto (Surabaya: Momentum, 2013), 5-
6.

Format penulisan lainnya adalah:

Menurut Edward A. Dowey, sebagaimana dikutip oleh Anthony A. Hoekema,


bahwa “Calvin percaya sepenuhnya akan kejelasan dan keterpahaman tema-tema
individual dari Alkitab....”

Kutipan tersebut dituliskan dalam catatan kaki seperti berikut ini:

Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, terj. Irwan Tjulianto (Surabaya:


Momentum, 2013), 5-6.

23
n. Selain dari pada penulisan sumber-sumber kutipan di dalam footnotes, penulis atau
peneliti bisa memasukkan data penting yang bersifat suplemen terkait dengan
pokok bahasan yang dikaji, baik tempat penelitian, tanggal penelitian, identitas
penulis buku, penjelasan kata-kata yang dianggap penting, dan lain sebagainya.
o. Tata cara pengutipan langsung dan tidak langsung adalah:

1) Kutipan langsung harus disertai tanda kutip di awal kutipan dan di akhir
kutipan: “......” untuk kutipan 40 karakter ke bawah.
2) Kutipan tidak langsung bisa dalam bentuk parafrase, menerjemahkan atau
menafsirkan ide/gagasan dari sumber yang dikutip dengan menggunakan
bahasa sendiri tanpa mengurangi esensi dari sumber yang dikutipan.
3) Kutipan langsung tanpa harus menggunakan tanda kutip adalah untuk kutipan
lebih dari 40 kata dan dibuat terpisah dengan dari naskah utama (paragraf).
4) Kutipan langsung yang lebih dari 40 karakter, tidak perlu menggunakan tanda
kutip (“…”), karena penulisannya dipisahkan dari paragraf.

24
A. Ketentuan Ujian Skripsi
1. Penguji
a. Penguji terdiri dari 3 (tiga) orang yang terdiri atas 1 (satu) Ketua, dan 2 (dua)
anggota, yang salah satu di antaranya adalah Pembimbing Skripsi.
b. Dalam hal terdapat 2 (dua) pembimbing skripsi (Pembimbing I dan II) maka Tim
Penguji dapat terdiri dari 4 (empat) orang.
c. Persyaratan dosen penguji adalah dosen tetap yang memiliki jabatan fungsional
paling rendah Asisten Ahli bagi yang berpendidikan Magister (S-2) atau
berpendidikan Doktor (S-3).
d. Ketentuan lain mengenai dosen penguji, ditetapkan berdasarkan keputusan rapat
unsur pimpinan.

2. Persyaratan Ujian Skripsi


a. Mahasiswa yang bersangkutan telah menyelesaikan skripsi, dibuktikan dengan
persetujuan pembimbing skripsi pada lembar persetujuan skripsi.
b. Memenuhi syarat administrasi keuangan (sesuai ketentuan yang sedang berlaku
di STT Moriah).
c. Menandatangani surat pernyataan keaslian tulisan (materi skripsi).

3. Prosedur Ujian Skripsi


a. Mahasiswa terdaftar sebagai peserta ujian dan telah melunasi kewajiban
keuangan sesuai ketentuan yang sedang berlaku di STT Moriah.
b. Menyerahkan skripsi (soft cover) sebanyak 3 (tiga) eksemplar kepada Kepala
Program Studi

4. Pelaksanaan Ujian Skripsi


a. Ujian Skripsi mahasiswa dilaksanakan oleh Tim Penguji yang terdiri dari 3 (tiga)
orang.
b. Ujian skripsi berlangsung dalam rentang waktu yang ditetapkan Bidang
Akademik.

25
c. Dalam hal adanya pergantian Tim Penguji, harus mendapat persetujuan dari
Ketua Ujian Skripsi.
d. Anggota Tim Penguji yang tidak dapat melaksanakan tugasnya pada
hari/tanggal/waktu yang telah ditetapkan, wajib memberitahukan 1 (satu) hari
sebelumnya kepada Bidang Akademik.

B. Tata Tertib Ujian


1. Dosen penguji dan mahasiswa yang akan diuji, hadir 30 (tiga puluh) menit sebelum
ujian dimulai.
2. Dosen penguji dan mahasiswa yang akan diuji berpakaian rapi dan sopan.
3. Penetapan pakaian mahasiswa yang akan mengikuti ujian skripsi ditetapkan oleh
Kepala Program Studi 1 minggu sebelum ujian berlangsung.
4. Menggunakan sepatu formal warna hitam.

C. Penilaian Skripsi
1. Sistem penilaian diatur dalam peraturan tersendiri oleh Bidang Akademik
2. Pada saat ujian, tenaga kependidikan akan menyerahkan formulir penilaian yang
dikeluarkan oleh Bidang Akademik.
3. Penilaian dilakukan oleh para dosen penguji dengan mengikuti ketentuan skor yang
ditetapkan oleh Bidang Akademik sebagaimana tercantum dalam formulir penilaian.
4. Penetapan kelulusan mahasiswa dalam ujian skripsi adalah hasil akumulasi nilai dari
para dosen penguji.
5. Kelulusan mahasiswa dalam ujian skripsi ditandai dengan:
a. Lulus
b. Lulus dengan perbaikan
c. Tidak lulus
6. Lamanya waktu perbaikan ditetapkan oleh para dosen penguji. Perbaikan diserahkan
sebelum mahasiswa diyudisium.
7. Hasil perbaikan diperlihatkan kepada para dosen yang mengusulkan perbaikan.
8. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus, diberi kesempatan satu kali untuk diuji
ulang.
9. Ketidaklulusan yang disebabkan kurangnya kemampuan menjawab, maka kepada
mahasiswa yang bersangkutan diberi kesempatan ujian ulang dalam jangka waktu
paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak ujian dilaksanakan.

26
10.Ketidaklulusan yang disebabkan kurangnya mutu skripsi, kepada mahasiswa yang
bersangkutan diberi kesempatan untuk memperbaiki skripsi dalam jangka waktu
maksimal 20 (tiga puluh) hari kerja sejak ujian dilaksanakan.
11.Jika ujian ulang atau perbaikan/penyerahan skripsi melampaui batas waktu yang
ditentukan, maka yang bersangkutan tidak dapat mendaftar Yudisium pada tahun
berjalan.

D. Kewajiban Menyerahkan Skripsi


1. Mahasiswa wajib menyerahkan skripsi dalam bentuk hardcopy maupun softcopy
yang telah mendapat persetujuan dan pengesahan, sesuai dengan waktu yang
ditetapkan Bidang Akademik.
2. Skripsi dalam bentuk hardcopy diserahkan sebanyak 2 eksemplar (untuk
perpustakaan dan untuk dosen pembimbing).
3. Skripsi yang diserahkan Bidang Akademik (melalui bagian administrasi akademik)
adalah skripsi yang dicetak dengan mengikuti ketentuan Bidang Akademik seperti
penggunaan watermark pada halaman-halaman khusus: Lembar Pengesahan
Lembaga Pendidikan, Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing, Lembar Pengesahan
Dosen Penguji, Lembar Pernyataan, Motto, Abstrak, Kata Pengantar, dan Daftar Isi;
dan penggunaan kertas pembatas skripsi.
4. Skripsi dalam bentuk soft copy disimpan dalam bentuk file dengan program PDF,
yang tidak dapat diubah, disalin dan dicetak.
5. Karya ilmiah hasil skripsi dengan program PDF untuk dimasukkan ke dalam
repositori STT Moriah.
6. Kewajiban menyerahkan skripsi merupakan prasyarat untuk mengikuti Yudisium.

E. Sanksi
1. Skripsi yang tidak memenuhi persyaratan administrasi tidak dapat diproses.
2. Skripsi yang secara substantif tidak memenuhi ketentuan dalam buku pedoman ini
dinyatakan batal.
3. Skripsi yang terbukti merupakan hasil plagiat dinyatakan batal dan yang
bersangkutan dinyatakan Drop Out (DO).
4. Jika skripsi yang tidak diserahkan, maka nilai yang telah diperoleh dinyatakan batal
dan harus menyusun skripsi kembali, sepanjang masa studinya masih
memungkinkan.

27
F. Yudisium
1. Setelah pelaksanaan ujian skripsi selesai, diadakan Yudisium.
2. Yudisium merupakan pengesahan penyelesaian studi peserta program studi di STT
Moriah.
3. Sidang Yudisium dipimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua 1 Bidang Akademik di
dampingi oleh kepala program studi, panitia ujian, dan peserta ujian skripsi.
4. Pelaksanaan Sidang Yudisium mengikuti Kalender Akademik atau dengan
pertimbangan lain berdasarkan rapat unsur pimpinan jika terjadi perubahan jadwal
pada Kalender Akademik.
5. Peserta yang dimasukkan dalam Yudisium adalah peserta yang mengikuti ujian
skripsi.
6. Peserta program studi yang telah dinyatakan lulus oleh sidang Yudisium, berhak
menyandang gelar sarjana sesuai dengan program studi yang ditempuh,
memperoleh ijazah dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah.
7. Yudisium dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan ditanda tangani oleh Ketua
dan Wakil Ketua I Bidang Akademik.
8. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) akhir yang dicapai adalah bobot nilai ujian
komprehensif dan nilai skripsi di bagi jumlah SKS.

G. Ketentuan Khusus
1. Hal-hal yang belum diatur atau yang memerlukan pengaturan khusus ditetapkan
oleh Ketua berdasarkan keputusan rapat.
2. Keputusan-keputusan teknis dapat dilakukan oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik
yang masih terkait dengan lingkup tanggung jawab struktural.
3. Ketentuan-ketentuan lainnya dapat ditetapkan berdasarkan rapat unsur pimpinan
STT Moriah.
4. Penulisan gelar dan nama dosen pada skripsi (pengesahan dan kata pengantar),
mengikuti penulisan baku.

28
LAMPIRAN-LAMPIRAN

29
TINJAUAN KRITIS TERHADAP DOKTRIN ALLAH TRITUNGGAL
DALAM SEJARAH GEREJA

SKRIPSI

Diajukan kepada Sekolah Tinggi Teologi Moriah


Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Teologi (S.Th.)

Oleh:

Supriono T. Suparman
NIM: 07-09-1-006-17

PROGRAM STUDI TEOLOGI


SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MORIAH
TANGERANG-BANTEN
NOVEMBER 2020
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAGA PENDIDIKAN

Setelah memeriksa dan meneliti secara saksama, serta mengetahui seluruh proses

penelitian, dan cara menyusun skripsi yang dilakukan oleh Supriono T. Suparman

yang berjudul “TINJAUAN KRITIS TERHADAP DOKTRIN ALLAH TRITUGGAL

DALAM SEJARAH GEREJA”, maka dengan ini dinyatakan bahwa skripsi ini diterima

dan disahkan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teologi

(S.Th.) dari Sekolah Tinggi Teologi Moriah.

Diterima dan diserahkan pada tanggal:

1 Desember 2020

Ketua Sekolah Tinggi Teologi Moriah

Dr. Antonius Missa, M.Th.


NIDN: 2327047401

i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

Dosen Pembimbing telah menerima hasil penelitian yang berjudul “TINJAUAN

KRITIS TERHADAP DOKTRIN ALLAH TRITUGGAL DALAM SEJARAH GEREJA”,

yang dipersiapkan dan diserahkan oleh Supriono T. Suparman, untuk memenuhi salah

satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teologi (S.Th.) dari Sekolah Tinggi

Teologi Moriah.z

Disetujui pada tanggal:

4 Desember 2020

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Antariksa Prof. Dr. Sukabumi


NIDN: 2306077101 NIDN: 2306076901

ii
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI

Pada hari Senin tanggal 16 November 2020 telah diselenggarakan UJIAN SKRIPSI oleh

Sekolah Tinggi Teologi Moriah melalui Tim Penguji Skripsi terhadap Supriono T. Suparman

dengan judul “TINJAUAN KRITIS TERHADAP DOKTRIN ALLAH TRITUGGAL

DALAM SEJARAH GEREJA”, maka diputuskan bahwa:

Supriono T. Suparman

LULUS/TIDAK LULUS

Dosen Penguji:

NO. NAMA TANDA TANGGAL


TANGAN
1 Dr. Angelica
NIDN:

2 Prof. Dr. Socrates


NIDN:

3 Dr. Reno Mubarak


NIDN:

iii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa sesungguhnya skripsi yang telah disusun ini sebagai salah

satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teologi (S.Th.) dari Sekolah Tinggi

Teologi Moriah, seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari karya

orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas, sesuai dengan kaidah dan etika

penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari terdapat sebagian atau bagian-bagian tertentu dari skripsi

ini yang bukan hasil karya saya atau adanya tindakan plagiat, maka saya bersedia menerima

sanksi yang dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Moriah sesuai dengan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku.

Tangerang, 4 Desember 2020

Meterai 6000 Tanda tangan

Supriono T. Suparman

iv
MOTTO

Hidup ini adalah kesempatan untuk melayani Tuhan


Jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan
sebab kita telah ditebus dan diselamatkan oleh-Nya

5
ABSTRAK

Suparman, Supriono T. 2020, “TINJAUAN KRITIS TERHADAP DOKTRIN


ALLAH TRITUNGGAL DALAM SEJARAH GEREJA”. Skripsi, Program Studi
Teologi Sekolah Tinggi Teologi Moriah Tangerang.

Pembimbing I : Prof. Dr. Prof. Dr. Antariksa


Pembimbing II : Prof. Dr. Sukabumi

Paragraf 1: Latar Belakang Masalah secara singkat, padat, dan jelas: ………………….
…………………………………………………………………………………………………...
Paragraf 2: Tujuan penelitian atau signifikansi: mengapa penelitian ini dilakukan
dan apa pentingnya…. ………………………………………………………….…………………...
Paragraf 3: Metodologi atau pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan
penelitian dan menjawab rumusan masalah penelitian………………….………………............
Paragraf 4:Hasil penelitian (diambil dari Bab V: Kesimpulan), dan disusun atau
dijelaskan secara singkat, padat, dan jelas

Jumlah Kata: 200-300 kata.

6
KATA PENGANTAR

7
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAGA PENDIDIKAN................................................ 1


LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ..................................................... 1
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ............................................................... 1
LEMBAR PERNYATAAN............................................................................................... 1
MOTTO ............................................................................................................................. 1
ABSTRAK ......................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1


A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................................. 1
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................................... 1
E. Ruang Lingkup Penelitian................................................................................................... 1
F. Metode dan Prosedur Penelitian ....................................................................................... 1
G. Sistematika Penulisan .......................................................................................................... 1

BAB II SEJARAH MUNCULNYA DOKTRIN ALLAH TRITUNGGAL .................... 1


A. Sejarah 1 .................................................................................................................................. 1
B. Sejarah 2 .................................................................................................................................. 1
C. Sejarah 3 .................................................................................................................................. 1
1. Doktrin 1 .......................................................................................................................... 1
2. Doktrin 2 .......................................................................................................................... 1
3. Doktrin 3 .......................................................................................................................... 1

BAB III TINJAUAN KRITIS ........................................................................................... 1


A. Analisis 1 ................................................................................................................................. 1
B. Analisis 2 ................................................................................................................................. 1
1. Opsi 1................................................................................................................................. 1
2. Opsi 2................................................................................................................................. 1
a. Teks 1 ......................................................................................................................... 1
b. Teks 2 ......................................................................................................................... 1
c. Teks 3 ......................................................................................................................... 1
C. Analisis 3 ................................................................................................................................. 1

BAB IV APLIKASI ........................................................................................................... 1


A. Gereja ....................................................................................................................................... 1
B. Orang Percaya ........................................................................................................................ 1
C. Masyarakat ............................................................................................................................. 1
D. Budaya ..................................................................................................................................... 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 1


A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 1
B. Saran ......................................................................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 1

LAMPIRAN (JIKA ADA) ................................................................................................ 1

BIODATA.......................................................................................................................... 1

Anda mungkin juga menyukai