Anda di halaman 1dari 1

Kutipan Khotbah Jumat Agung, 04 April 2021 pelanggaran kita dengan mengambil jalan pertobatan di

“Kematian Yang Menghidupkan” dalam Yesus.


(Lukas 23:44-49) Akhirnya, Marilah Kita berjalan dalam Kehidupan
Yang Kekal Oleh Kematian Kristus dengan Hidup dalam
Jumat Agung adalah puncak kedatangan Mesias ke
Jalan Yang Baru dan Mewujudkan Pertobatan sejati dalam
dunia untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa.
kehidupan kita setiap saat...Amin...
Kematian Yesus di Kayu Salib menjadi jaminan hidup yang
kekal bagi orang percaya. Perenungan yang penting bagi
umat manusia adalah bahwa Kristus mati sebagai pengganti
dari dosa manusia supaya setiap yang percaya dimerdekakan
dan tidak binasa.
Kematian Yesus membuka jalan baru bagi umat
manusia; sebagaimana Lukas mencatat bahwa dalam
peristwa tersebut kegelapan terjadi selama 3 jam dari jam 12
sampai jam 3. Kegelapan tersebut menunjuk kepada
kebenaran didalam Yesus yang harus menderita oleh karena
dosa manusia. Tabir Bait Suci terbelah menunjukkan bahwa
jalan yang baru telah dibuka oleh Yesus yang telah menjadi
domba paskah sehingga setiap orang percaya tidak perlu lagi
membawa korban penebus dosa dan penebus salah, sebab
Yesus menjadi Korban yang sempurna menebus dosa
manusia. Dengan demikian orang percaya memiliki
hubungan yang baru, yaitu diperdamaikan dengan Allah dan
melayakkan orang berdosa berseru kepada Allah dengan
seruan ya Abba ya Bapa. Yesus menyerahkan nyawanya
dalam arti Roh yang menunjuk kepada Allah yang
memberikan kehidupan bagi manusia, sama seperti saat
Allah menghembuskan nafas hidup kepada Adam dan Hawa.
Dengan demikian manusia yang hidup dalam kegelapan
telah memperoleh kehidupan yang baru oleh kematian Yesus
Kristus.
Pertobatan Sejati untuk hidup memuliakan Allah
merupakan klimaks yang nyata dalam kematian Yesus
Kristus. Lukas mencatat bahwa Kepala Pasukan
Memuliakan Allah dan mengakui Yesus adalah orang benar
setelah melihat apa yang terjadi. Orang-orang banyak yang
menyaksikan penyaliban itupun turut memukul-mukul diri
yang menandai perkabungan atau perasaan sedih oleh karena
dosa. Jumat Agung hendaknya menyadarkan kita untuk
hidup dalam Pertobatan yang sejati yaitu memuliakan Tuhan
dalam seluruh hidup kita dengan mengakui Yesus adalah
kebenaran yang utama dalam hidup kita; serta tindakan kita
untuk memohon ampun kepada Allah atas segala dosa dan

Anda mungkin juga menyukai