PENULISAN SKRIPSI
Tim Penyusun:
Pengarah: H. Mashari., M.M.Pd. (Ketua STAI Ma’arif Sampang); Penanggung Jawab:
Drs. H. Moh. Ali Wafa, M.Pd.I. (Pembantu Ketua Bidang Akademik); Penyususn:
Rahmatullah, S.S. M.Pd. (Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan
Mutu).
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh
Kami bersyukur kepada Allah SWT atas selesainya pembuatan buku “Pedoman
Penulisan Skripsi” bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’arif.Shalawat
dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Pedoman ini, merupakan penjabaran dari Pedoman Pendidikan Jurusam Tarbiyah,
STAI Ma’arif Sampang, yang secara spesifik berisi tentang ketentuan dan tata cara
penulisan skripsi, baik di Program Studi Manajemen Pendidikan Islam maupun Program
Studi Pendidikan Bahasa Arab.
Tentunya, naskah Pedoman Penulisan Skripsi ini telah dikaji secara mendalam,
walaupun tidak lepas dari kekurangan. Kedepan, perlu adanya Pedoman Penulisan
Skripsi yang khusus untuk tiap jurusansehingga mahasiswa akan lebih mudah
mengaplikasikan isi pedoman dalam proses penulisan skripsi.
Ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun dan pihak-pihak yang membantu
terselesainya pedoman ini.Semoga amalnya di terima Allah sebagai amal jariyah dan
pedoman ini dapat bermanfaat.
H. Mashari, M.M.Pd.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
KETENTUAN UMUM PENGAJUAN DAN
PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI
A. KETENTUAN UMUM
1. Proposal skripsi adalah tulisan ilmiah yang memuat rancangan penelitian yang
diajukan dalam rangka penulisan skripsi.
2. Skripsi ialah suatu karya ilmiah yang disusun berdasarkan pada penelitian yang
dilakukan mahasiswa dan dibimbing oleh dosen dalam rangka menyelesaikan
studi program sarjana jenjang Strata Satu (S-1).
3. Pembimbing skripsi ialah dosen yang membimbing mahasiswa dalam
menyelesaikan skripsinya.
4. Pembimbing skripsi adalah tenaga edukatif yang sudah menyelesaikan S-2.
5. Ujian skripsi adalah suatu forum di mana dilaksanakan ujian skripsi mahasiswa.
6. Dewan penguji adalah anggota sidang ujian skripsi yang bertugas menguji dan
memberikan penilaian hasil ujian skripsi yang terdiri dari ketua, sekretaris dan
penguji utama.
7. Ketua dewan penguji adalah dosen yang bertugas memimpin, membuka, menguji,
dan menutup pelaksanaan ujian skripsi.
8. Sekretaris dewan penguji adalah dosen pembimbing yang bertugas menguji,
memberikan masukan (saran) dan mencatat hasil sidang ujian skripsi.
9. Penguji utama adalah dosen yang berpangkat serendah-rendahnya Lektor dan
telah menyelesaikan program S-2.
C. PROSES PENGAJUAN
1. Memprogram skripsi pada waktu mengajukan rencana studi (KRS).
2. Mengajukan tiga judul skripsi dan rumusan masalahnya kepada Tim penyeleksi
judul yang ditetapkan oleh SK Ketua.
3. Pengajuan judul proposal skripsi dan seminar proposal skripsi dilakukan selama
satu semester.
4. Mahasiswa tidak diperbolehkan mengajukan pergantian dosen pembimbing.
5. Judul skripsi bisa berubah dalam hal struktur kalimatnya, bukan tema yang telah
disetujui.
6. Proposal skripsi dapat diseminarkan setelah mendapat persetujuan Dosen
Pembimbing.
7. Mengikuti Seminar Proposal Skripsi sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh
Pembantu Ketua Bidang Akademik.
4
D. SYARAT-SYARAT UJIAN SEMINAR PROPOSAL
1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik dan semester pada saat
mendaftarkan seminar proposal.
2. Telah lulus sekurang-kurangnya 75% dari seluruh beban studi (75% x 162 sks =
121 sks).
3. Lulus matakuliah Metodologi Penelitian.
4. Memenuhi persyaratan administasi yang telah ditetapkan.
5. Menunjukkan bukti bimbingan proposal skripsi minimal lima kali.
6. Proposal skripsi telah disetujui oleh Dosen Pembimbing.
b) Bagian Isi
1) BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang Masalah
Bagian ini mengungkapkan sejarah, atau latar belakang dan segala seluk beluk
persoalan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, baik bersifat teoritis
maupun bersifat gejala empiris yang menjelaskan mengapa masalah itu perlu
diteliti.
b) Rumusan Masalah
Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui
penelitian yang akan dilakukan.
c) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disesuaikan dengan rumusan masalah yang akan diteliti. Jika
rumusan masalahnya ada dua macam, maka tujuan penelitiannya pun juga ada
dua macam.Perlu pula diketahui, bahwa antara masalah, tujuan, dan kesimpulan
yang kelak diperoleh harus sinkron.
d) Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian adalah anggapan dasar atau postulat tentang suatu hal
berkenaan dengan masalah penelitian yang kebenarannya sudah diterima oleh
peneliti. Fungsi anggapan dasar dalam sebuah penelitian adalah: (1) sebagai
landasan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitiab, (2) untuk
mempertegas variabel yang diteliti, (3) untuk menentukan dan merumuskan
hipotesis. Setiap peneliti dapat merumuskan asumsi yang berbeda. Seorang
peneliti mungkin meragukan suatu anggapan dasar, yang oleh peneliti lain
diterima sebagai kebenaran. Contoh anggapan dasar pada judul penelitian
5
“Pengaruh orientasi pendidikan orang tua terhadap presatasi belajar mahasiswa
STAI Ma’arif Sampang” adalah:
1. Orang tua memiliki orientasi yang jelas dan beragam bagi pedidikan anak-
anaknya;
2. Pendidikan anak dipengaruhi oleh derajat perhatian orang tuanya;
3. Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh orientasi pendidikan dan
perhatian orang tuanya.
e) Hipotesis Penelitian
Hipotesis prediksi awal hasil penelitian yang akan menjadi titik tolak analisis.
Misalnya dengan penerapan metode A diprediksi akan muncul hasil B.
f) Ruang Lingkup Penelitian
Yang perlu dijelaskan dalam bagian ini adalah batasan atas variabel-variabel yang
diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian.Didalamnya dapat
juga dipaparkan penjabaran variabel menjadi subvariabel beserta indikator-
indikatornya.
g) Definisi Istilah
6
instrumen penelitian adalah cara pemberian score atau kode terhadap masing-
masing butir pertanyaan/pernyataan.
e) Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya
pengamatan, wawancara, dan kuesioner. Pilih salah satu atau beberapa teknik
pengumpulan data yang akan digunakan, kemudian berikan pengertiannya secara
jelas.
f) Analisis Data
Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara
sistematis mengenai hasil wawancara, catatan di lapangan, dan bahan-bahan lain
agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan,
pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data, pencarian pola, pengungkapan hal
yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kuantitatif,
analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-
teknik, misalnya analisis taksonomis, analisis tema, dan lain-lain.Dalam hal ini,
peneliti dapat menggunakan statistik non-parametrik, logika, etika, atau estetika.
g) Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Dalam jadwal penelitian hendaknya dikemukakan tahap-tahap pelaksanaan
penelitian dengan rinci, yang meliputi kegiatan dan jangka waktu.
b) Bagian Akhir
1) DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisi keseluruhan referensi beserta pengarangnya yang dijadikan
sebagai acuan dalam penelitian.
2) LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran pada usulan penelitian bisa berupa daftar pertanyaan (bila ada), atau
hal lain yang dianggap perlu.
b) Bagian Isi
1) BAB I PENDAHULUAN
a) Konteks Penelitian
Bagian ini mengungkapkan sejarah, atau latar belakang dan segala seluk beluk
persoalan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, baik bersifat teoritis
maupun bersifat gejala empiris yang menjelaskan mengapa masalah itu perlu
diteliti.
b) Fokus Penelitian
Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui
penelitian yang akan dilakukan.
7
c) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disesuaikan dengan rumusan masalah yang akan diteliti. Jika
rumusan masalahnya ada dua macam, maka tujuan penelitiannya pun juga ada
dua macam.Perlu pula diketahui, bahwa antara masalah, tujuan, dan kesimpulan
yang kelak diperoleh harus sinkron.
d) Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian, secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu manfaat
penelitian yang bersifat teoritik atau keilmuan-akademik dan yang bersifat praktis
atau pragmatis.
e) Definisi Istilah
8
perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik, misalnya
perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan.
h) Tahap-tahap Penelitian
Bagian ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian
pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai pada
penyusunan laporan.
c) Bagian Akhir
1) Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi keseluruhan referensi beserta pengarangnya yang dijadikan
sebagai acuan dalam penelitian.
2) Lampiran-Lampiran
Lampiran pada usulan penelitian bisa berupa daftar pertanyaan (bila ada), atau
hal lain yang dianggap perlu.
2. Pelaksanaan
a. Seminar terdiri dari:
1) Ketua
2) Pembimbing (moderator)
3) Penyaji seminar
4) Peserta seminar
b. Seminar dilaksanakan sesuai dengan jadwal
c. Pelaksanaan seminar dilaksanakan dalam bahasa Indonesia
d. Mematuhi tata tertib seminar
3. Ketentuan Kelulusan
Mahasiswa dinyatakan lulus apabila proposal sudah dipresentasikan dan dinyatakan
layak oleh nara sumber dan dosen pembimbing untuk penulisan tugas akhir.
4. Ketentuan Lain
a. Mahasiswa yang dinyatakan lulus seminar proposal akan diberikan surat
keterangan tanda lulus sebagai persyaratan mengikuti ujian skripsi.
b. Penyaji seminar yang tidak hadir berarti belum mengikuti seminar proposal.
c. Mahasiswa harus selalu membawa buku bimbingan skripsi (sesuai jurusan
masing-masing) pada saat konsultasi dengan dosen pembimbing.
d. Mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus seminar dengan revisi dan apabila tidak
melaksanakan revisi selama tiga minggu wajib mengikuti seminar kembali.
e. Proses pembimbingan skripsi dengan Dosen Pembimbing maksimal selama dua
semester, dan apabila melewati waktu yang ditentukan harus meminta
kebijakan/persetujuan Ketua Jurusan.
9
G. PERMOHONAN IJIN PENELITIAN
Permohonan ijin penelitian ini dilakukan bagi mahasiswa yang akan mengadakan
penelitian lapangan pada instansi, lembaga, atau wilayah teritorial tertentu,
sedangkan bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian kepustakaan (Library
Research) tidak merupakan keharusan.
Permohonan ijin penelitian ini dilakukan jika objek penelitian sudah bersedia
menjadi objek/tempat penelitian. Permohonan ijin penelitian mengikuti prosedur
sebagai berikut:
1. Mengisi blanko Surat Ijin Penelitian yang sudah disediakan rangkap dua.
2. Apabila sudah diisi, Surat Ijin Penelitian diserahkan kembali ke fakultas untuk
disahkan.
3. Mengajukan permohonan ijin kepada Dekan melalui Ketua Jurusan dengan
menunjukan proposal penelitian yang sudah disahkan oleh Dosen Pembimbing
dan Ketua Jurusan.
10
a. Konversi nilai dari angka ke huruf meliputi:
1) 91 – 100 = A+
2) 86 – 90 = A
3) 81 – 85 = A-
4) 76 – 80 = B+
5) 71 – 75 = B
6) 66 – 70 = B-
7) 61 – 65 = C+
8) 56 – 60 = C
9) 51 – 55 = C-
10) <50 = D
b. Nilai kurang dari C dinyatakan Tidak Lulus.
c. Pengumpulan Hasil Revisi Hasil revisi yang telah dikonsultasikan kembali dengan
para penguji harus dikumpulkan dua minggu setelah ujian (sebelum wisuda), dan
apabila terlambat tidak bisa mengikuti yudisium dan wisuda pada semester itu.
11
BAB II
ORGANISASI PENULISAN SKRIPSI
2. Halaman Judul
Dalam Skripsi Susunan isi halaman judul (dalam) memuat:
a. Judul Penelitian
b. Skripsi
c. Maksud Penulisan Skripsi
d. Nama, NIM
e. Pembimbing, NIP
f. Lambang STAI Ma’arif Sampang (Transparan)
g. Nama Program studi, nama Jurusan, nama Institusi, dan tahun
pembuatan/disahkan. Contoh sampul/cover skripsi lihat lampiran 2.
12
4. Lembar Persetujuan Pembimbing
Lembar Persetujuan Pembimbing untuk skripsi memuat:
a. Judul Lembar Persetujuan Pembimbing (tanpa kop Institusi)
b. Pernyataan: Skripsi berjudul ……. yang disusun oleh……… telah diperiksa dan
disetujui untuk mengikuti ujian skripsi.
c. Tempat dan tanggal pengesahan
d. Nama pembimbing dan NIP
e. Nama Ketua Jurusan dan NIP
Contoh lembar persetujuan pembimbing skripsi lihat lampiran 4.
6. Motto
Yaitu beberapa kalimat yang dinukil dari ayat (dilengkapi surat dan nomor ayat),
hadits (dilengkapi perawi hadits), kata-kata mutiara, syair dan sebagainya yang
berhubungan dengan kajian yang diteliti dalam skripsi. Font ditulis dalam Times New
Roman 12 atau Traditional Arabic 18 Kalimat yang dijadikan motto, cukup 1 (satu)
petikan. Contoh motto lihat lampiran 6.
7. Halaman Persembahan
Bagian ini berisi beberapa kalimat yang merupakan ungkapan dedikasi penulis
secara personal kepada pihak tertentu, maksimal ditujukan kepada 5 orang yang
paling berpengaruh, misalnya orang tua atau keluarga.
Contoh lembar persembahan lihat lampiran 7.
8. Kata Pengantar
Secara umum, kata pengantar ditulis dengan bahasa formal yang memuat:
a. Alinea pertama berisi pernyataan syukur penulis kepada Allah SWT.
b. Alinea kedua berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu
dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan penulisan skripsi
secara langsung maupun tidak langsung yaitu orang tua, pembimbing, lembaga
yang terkait dengan penelitian (jika ada), dosen dan rekan.
c. Pada bagian akhir teks (dipojok kanan bawah) dicantumkan kata Peneliti/Penulis
tanpa menyebut nama terang. Contoh kata pengantar lihat lampiran 8.
13
9. Abstrak
Halaman abstrak memuat:
a. Kata abstrak ditulis di tengah halaman dengan huruf besar, simetris di batas atas
bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.
b. Nama akhir penulis diikuti koma, nama depan, nama tengah (jika ada) diakhiri
titik. Tahun. Judul dicetak miring bukan kapital dan diakhiri dengan titik. Kata
skripsi, ditulis setelah judul dan diakhiri dengan titik, diikuti dengan nama
jurusan (tidak disingkat), nama fakultas dan universitas dan diakhiri dengan titik.
Kemudian dicantumkan nama dosen pembimbing dan kata kunci. Abstrak
memuat bagian isi skripsi secara singkat. Banyaknya kata dalam abstrak antara
500 s.d 700 kata yang meliputi: (a) Alinea pertama berisi latar belakang
penelitian. (b) Alinea kedua berisi tujuan penelitian. (c) Alinea ketiga berisi
metode penelitian. (d) Alinea keempat berisi hasil penelitian. Contoh abstrak lihat
lampiran 9.
14
B. BAGIAN UTAMA SKRIPSI
Penelitian Lapangan dengan Pendekatan Kuantitatif
BAB I Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab pertama skripsi, yang mengantarkan pembaca pada
jawaban pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa, mengapa dan bagaimana penelitian itu
dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan ini memuat:
a. Latar Belakang Masalah
Dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan,
baik kesenjangan teoritik ataupun kesenjangan praktis yang melatar belakangi
masalah yang diteliti.Selain itu, bagian ini dapat memuat pemaparan masalah yang
diteliti, kelebihan dan keunikan objek yang diteliti, atau kaitan antara masalah yang
diteliti dengan isu terkini.Di dalam latar belakang masalah juga dipaparkan secara
ringkas teori, fakta-fakta terkait, hasil-hasil penelitian terdahulu, kesimpulan
seminar atau diskusi ilmiah maupun pengalaman atau pengamatan pribadi yang
terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti.Dengan demikian, masalah yang
dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang kokoh.
b. Rumusan Masalah
Pada dasarnya, setiap penelitian hanya memiliki 1 (satu) permasalahan pokok,
sehingga peneliti tidak harus membuat beberapa permasalah lagi yang dapat
mengaburkan tujuan penelitiannya.Namun, untuk mempertegas permasalahan
pokok tersebut, perlu juga diuraikan beberapa pertanyaan yang dapat mengantarkan
peneliti untuk mendapatkan hasil penelitiannya. Perumusan masalah merupakan
pertanyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan
diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah
hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat
tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel atau
masalah-masalah spesifik yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel atau
masalah tersebut dan subjek atau informan penelitian. Selain itu, rumusan masalah
hendaknya dapat diuji, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditulis dalam
rumusan masalah.
d. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1). Teoretis (jika diperlukan)
Dalam bagian ini dijelaskan manfaat penelitian dalam memberikan kontribusi
teoretis, misalnya pembuktian atau penguatan sebuah teori.
2). Praktis
Dalam bagian ini dijelaskan manfaat penelitian secara langsung sebagai penerapan
hasil penelitian secara praktis. Sebagai contoh hasil penelitian dapat digunakan
sebagai referensi bagi peneliti lain di bidang terkait.
15
e. Hipotesis Penelitian (jika ada)
Jika penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, diperlukan hipotesis penelitian.
Hipotesis penelitian adalah prediksi awal hasil penelitian yang akan menjadi titik
tolak analisis. Misalnya dengan penerapan metode A diprediksi akan muncul hasil B.’
b. Fokus Penelitian
Pada dasarnya, setiap penelitian hanya memiliki 1 (satu) permasalahan pokok,
sehingga peneliti tidak harus membuat beberapa permasalah lagi yang dapat
mengaburkan tujuan penelitiannya.Namun, untuk mempertegas permasalahan
pokok tersebut, perlu juga diuraikan beberapa pertanyaan yang dapat mengantarkan
peneliti untuk mendapatkan hasil penelitiannya. Perumusan masalah merupakan
pertanyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan
diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah
hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat
tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel atau
masalah-masalah spesifik yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel atau
masalah tersebut dan subjek atau informan penelitian. Selain itu, rumusan masalah
hendaknya dapat diuji, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan.
16
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditulis dalam
rumusan masalah.
d. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1). Teoretis (jika diperlukan)
Dalam bagian ini dijelaskan manfaat penelitian dalam memberikan kontribusi
teoretis, misalnya pembuktian atau penguatan sebuah teori.
2). Praktis
Dalam bagian ini dijelaskan manfaat penelitian secara langsung sebagai penerapan
hasil penelitian secara praktis. Sebagai contoh hasil penelitian dapat digunakan
sebagai referensi bagi peneliti lain di bidang terkait.
17
dikumpulkan ini sebaiknya disebutkan secara rinci baik jenis, sumber, maupun
jangka waktunya jika memungkinkan.
d) Populasi dan Sampel
Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu diberikan
agar jumlah sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat.
Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar representatif, dalam arti
dapat mencerminkan keadaan populasi secara tepat.Kerepresentatifan sampel
merupakan kriteria terpenting dalam pemilihan sampel untuk menggeneralisasikan
hasil-hasil penelitian dari sampel ke populasi.Jika kerepresentatifan sampel ini
diabaikan, semakin besar kemungkinan kekeliruan dalam menggeneralisasikannya.
Jadi hal-hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah: (a) identifikasi
dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian, (b) prosedur dan
teknik pengambilan sampel, dan (c) besarnya sampel.
e) Instrumen Penelitian
Bagian ini menjelaskan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang
diteliti.Sebuah instrumen yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan
reliabilitas. Instrument penelitian antara lain, observasi, dokumentasi, angket, tes,
dan wawancara.
f) Pengumpulan Data
Bagian ini menguraikan (a) langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang dipakai
untuk mengumpulkan data, (b) kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam
proses pengumpulan data, serta (c) jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data.
Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpul data, perlu
dijelaskan cara memilih serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan
tugas. Proses mendapatkan izin penelitian, menemui pejabat yang berwenang, dan
hal lain yang sejenis tidak perlu dilaporkan, walaupun tidak dapat dilewatkan dalam
proses pelaksanaan penelitian.
g) Analisis Data
Pada bagian ini dijelaskan analisis statistik yang digunakan.Secara metodologis,
terdapat dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial.Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan statistik non
parametrik.Pemilihan jenis analisis data sangat tergantung pada jenis data yang juga
tetap harus berorientasi pada tujuan dan hipotesis.Selain jenis analisis data, perlu
juga dijelaskan alasan pemilihan jenis analisis data.
18
penelitian.Uraian lokasi penelitian memuat identifikasi karakteristik lokasi, dan
alasan memilih lokasi.Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, jika perlu disertakan
peta lokasi, dan struktur organisasi.Pemilihan lokasi didasarkan pada relevansi
dengan rumusan masalah.
c) Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan secara garis besar dapat dibagi menjadi; 1) Data Primer,
yaitu data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh peneliti dari sumber
pertama/utama 2) Data Sekunder, yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan
disajikan oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi atau jurnal.Data yang
dikumpulkan ini sebaiknya disebutkan secara rinci baik jenis, sumber, maupun
jangka waktunya jika memungkinkan.
d) Prosedur Pengumpulan Data
Dalam bagian ini dikemukakan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya
observasi, wawancara, dan dokumentasi, yang dilakukan secara sistematis dan
terstruktur.
e) Analisis Data
Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan transkrip-
transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain. Analisis ini
melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta
pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, penentuan apa yang dilaporkan.
Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan
data, dengan teknik-teknik misalnya analisis wacana, analisis taksonomi, atau
analisis tema.Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan logika, etika atau estetika.
f) Pengecekan Keabsahan Temuan (jika diperlukan)
Bagian ini memuat uraian-uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh
keabsahan temuannya.Agar diperoleh temuan dan intepretasi yang absah, peneliti
perlu menambah waktu kehadirannya di lapangan, memperdalam observasi, atau
menerapkan triangulasi.Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa
sumber, metode, peneliti, teori, atau pembahasan sejawat.Dalam analisis kasus bisa
dilakukan pengecekan mengenai dapat tidaknya ditransfer ke latar lain
(transferability), ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan dapat
tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirmability).
g) Tahap-tahap Penelitian Bagian ini menjelaskan proses pelaksanaan penelitian, mulai
dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, proses penelitian, sampai pada
laporan.
19
bersifat komunikatif sehingga diperlukan penjelasan yang bersifat faktual, bukan
pendapat pribadi atau interpretasi peneliti.
b. Pengujian Hipotesis
Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berbeda dengan
penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel.Penjelasan terhadap
hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik yang
diperoleh dari perhitungan statistik.
c. Pembahasan Hasil Penelitian Tujuan pembahasan hasil penelitian adalah sebagai
berikut:
1) Menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian
dicapai. Hasil penelitian yang diperoleh harus disimpulkan secara eksplisit.
2) Menafsirkan temuan-temuan penelitian. Penafsiran terhadap temuan penelitian
dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada.
3) Mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah
mapan. Pengintegrasian dengan temuan penelitian ke dalam kumpulan ilmu
pengetahuan yang sudah ada dilakukan dengan jalan menjelaskan temuan-temuan
penelitian dalam konteks khasanah ilmu yang lebih luas. Hal ini dilakukan dengan
membandingkan temuan-temuan penelitian yang diperoleh dengan teori dan
temuan empiris lain yang relevan.
4) Menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan
temuan penelitian.
20
samping itu, saran yang diajukan hendaknya telah spesifik.Saran ditujukan kepada
pihak-pihak yang terkait.
21
BAB III
TEHNIK PENULISAN SKRIPSI
A. KERTAS
Kertas yang dipakai adalah HVS 80 gram, ukuran A4 (21,5 x 29,7 cm). Apabila
terdapat gambar-gambar yang menggunakan kertas berukuran lebih besar dari A,
hendaknya dilipat sesuai dengan aturan yang berlaku
B. JENIS HURUF
Naskah skripsi diketik dengan jenis huruf Times New Roman 12 pt. Pengetikan
yang menggunakan cara rata kanan kiri hendaknya tidak mengorbankan aturan spasi
antar kata dalam teks.
C. BATAS PENGETIKAN
Batas pengetikan naskah sebagai berikut: 4 cm dari sisi kiri dan atas kertas, 3 cm
dari sisi kanan, dan bawah kertas, tidak termasuk nomor halaman.
D. FORMAT
Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik masuk 1,27 cm (1 default tab).
Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan. Setiap bab
dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan di tengah atas
halaman. Sub-bab diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf
pertama pada setiap kata diketik dengan huruf kapital.
E. SPASI
Jarak antara baris dalam teks adalah spasi ganda (kecuali keterangan gambar,
grafik, lampiran, tabel dan daftar rujukan diketik dengan satu setengah spasi).Jarak
antar paragraf dua setengah spasi. Jarak antara baris dalam judul bab, sub bab, judul
tabel dan judul gambar serta dalam ringkasan diketik dengan jarak satu spasi. Judul bab
diketik turun 4 spasi dari garis tepi atas bidang ketikan. Jarak antara akhir teks dengan
subjudul 3 spasi dan jarak antara subjudul dengan awal teks berikutnya 2 spasi. Daftar
Pustaka boleh sama dengan jarak antar barisnya, yaitu 1 spasi atau menggunakan spasi
ganda (2 spasi). (lihat lampiran)
F. NOMOR HALAMAN
Bagian awal skipsi diberi nomor halaman dengan menggunakan angka kecil
romawi (i, ii, iv dan seterusnya), ditempatkan pada sisi tengah bawah halaman. Untuk
bagian awal skripsi, penomoran halaman dimulai dari halaman bab I. Untuk bagian
utama dan bagian akhir skripsi, nomor halaman menggunakan angka (1,2,3, …. Dan
seterusnya) yang diletakkan pada sisi kanan atas. Untuk setiap halaman bab baru,
nomor halaman diketikkan di tengah bagian bawah.
22
BAB IV
CARA PENGUTIPAN PUSTAKA
B. Prinsip-Prinsip Pengutipan
Prinsip-prinsip pengutipan yang harus diperhatikan pada waktu membuat
kutipan, antara lain:
1. Jangan mengadakan perubahan
Pada waktu melakukan kutipan langsung, tidak boleh mengubah kata-kata atau
teknik dari teks aslinya. Bila penulis menganggap perlu mengadakan perubahan,
misalnya ada kata penting yang perlu dicetak tebal, cetak miring atau digaris bawah,
maka penulis harus memberi keterangan bahwa cetak miring, cetak tebal dan garis
bawah itu, dia yang mengubahnya. Caranya dengan memberi tanda kurung segi
empat […..] kata yang diubah itu.
2. Bila ada kesalahan
Bila dalam teks asli terdapat kesalahan, baik kesalahan ejaan, kesalahan ketik, atau
tata bahasa, penulis tidak boleh langsung membetulkan kesalahan-kesalahan itu.Ia
harus mengutip apa adanya. Namun demikian, penulis diperbolehkan mengadakan
perbaikan atau catatan terhadap kesalahan itu.Catatan perbaikan itu ditempatkan
diantara dua kurung segi empat diikuti tiga ketukan […], di belakang kata yang salah
tersebut. Dalam kurung segi empat tersebut ditulis kata latinsic, yang berarti penulis
tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan itu, dia sekadar mengutip apa adanya.
Arti kata [sic] = guarantee that passage has been quoted correctly. Contoh :A research
paper require [requires.sic] its writer to collect and interpret evidence. 3.
Menghilangkan bagian kutipan Penulis diperbolehkan menghilangkan bagian-bagian
tertentu dalam kutipan dengan syarat tidak mengubah makna aslinya, baik sebagian
maupun keseluruhan isi teks. Ada 2 (dua) cara untuk menghilangkan bagian tertentu
teks, yaitu mengganti bagian yang dihilangkan dengan tiga titik berspasi, bila yang
dihilangkan itu itu kurang dari satu alenia, dan apabila bagian yang dihilangkan itu
satu alenia atau lebih, maka bagian yang dihilangkan itu diganti dengan 4 titik
berspasi.
23
C. Tehnik Penulisan Kutipan Jenis kutipan terdiri atas 3 macam, yaitu: Catatan kaki
(footnote) adalah salah satu teknik penulisan kutipan yang dipakai untuk menandai
identitas sumber data. Selain catatan kaki, juga terdapat teknik penulisan lain, yaitu
catatan akhir (endnote) dan catatan tengah (in/middlenote). Catatan kaki terletak
pada bagian bawah pada setiap halaman, sedangkan catatan akhir terletak pada
bagian belakang, atau pada setiap akhir bab. Bila dibandingkan dengan catatan akhir,
catatan kaki lebih praktis dan memudahkan para pembaca untuk langsung
mengetahui identitas sumber yang disebutkan dalam halaman yang sama dengan
kutipan Ketiga teknik penulisan kutipan tersebut dapat digunakan dalam penulisan
skripsi dengan syarat harus memilih salah satu dan digunakan dengan konsisten dari
awal sampai akhir tulisan.
24
Health and Welfare [AIHW], 2005). Kutipan selanjutnya …
(AIHW, 2005). Jika nama organisasi tidak begitu dikenal
harus ditulis lengkap seterusnya. … (Australian Research
Council, 1996).
Banyak referensi Tulis semua kutipan berdasarkan urutan abjad dan
pisahkan dengan titik koma. … (Burst, 1995; Turner &
Hooch, 1982; Zane, 1976).
3. Kutipan Langsung
Jenis Kutipan Contoh dan Keterangan
Kutipan Langsung Nomor halaman kutipan langsung harus dicantumkan As
one writer put it “the darkest days were still ahead”
(Weston, 1988, p. 45). Weston (1988) argued that “the
darkest days were still ahead” (p.45).
Kutpan dari sumber Jika tidak ada nomor halaman, gunakan nomor paragraf
elektronik atau gunakan simbol … (Sturt, 2001, para. 2). … (Sturt,
2001, 2).
Komunikasi personal: Komunikasi personal tidak dicantumkan dalam daftar
dari email dan data rujukan … (R. Smith, personal communication, January 28,
sejenis 2002). R. Smith (personal communication, January 28,
2002) …
Kutipan dari sumber Dalam daftar rujukan hanya dicantumkan informasi
sekunder (misalnya tentang sumber yang dibaca, bukan sumber aslinya.
sumber yang diacu Dalam contoh berikut, sumber aslinya adalah Farrow
dalam terbitan yang (1968) yang dikutip dalam makalah yang ditulis oleh
lain) Ward dan Decan (1988)
… (Farrow, 1968, as cited in Ward & Decan, 1988). Farrow
(1968, as cited in Ward & Decan, 1988) … Ward and
Decan (1988) cited Farrow (1968) as finding …
4. Daftar Rujukan
Jenis Kutipan Contoh dan Keterangan
Artikel dalam Jurnal Satu pengarang
Mellers, B. A. 2000. “Choice and the Relative Pleasure of
Consequences.” Psychological Buletin, 126. 910-924.
Dua pengarang
Klimoski, L. & Palmer, S. 1993. “The ADA and the Hiring
Process in Organization.” Consulting Psychology
Journal: Practice and Research, 45(2), 10-36.
3-6 pengarang
Sayegh, L., Anthony, W. P., & Perrewe, P.L. 2004.
“Managerial Decision-making under Crisis: The Role
of Emotion in an Intutitive Decision Process.”
Human Resource Management Review, 14, 179-199.
>6 pengarang
Wolchik, S.A., West, S. G., Sandler, I.N., Tein, J., Coatsworth,
D. Lengua, L., et al. 2000. “An Experimental
Evaluation of Theory-based Mother and Mother-
25
child Programs for Children of Divorce.” Journal of
Consulting and Clinical Psychology, 68, 843-856.
Salinan artikel dalam Bechara, A., Damasio, A. R. 2000. “Emotion, Decision
jurnal elektronik Making and the Orbitofrontal Cortex [Electronic
version].” Cerebral Cortex, 10(3), 295-307.
Rachman, S. 2002. “Fears Born and Bred: Non-associative
Fear Acquisition?” Behaviour Research and Therapy,
40(2), 121-126. Retrieved January 21, 2002, from
http://www. Sciencedirect.com.au
Fredricson, B.L. 2002, March 7. “Cultivating Positive
Emotions.” Prevention & Treatment, 3, Article 0001a.
Retrieved January 21, 2002, from
http://journals.apa.org/volume3/pre003000
1a.html
Artikel dalam Majalah Macleod, S. 2002, April 8. “An Olive Branch or a Stick?”
Time, 159, 46.
Guilliat, R. 2005, March 26. “Leap of Faith.” Good Weekend:
The Age Magazine, 24-31.
Sumber dari buku Satu pengarang
Alverez, A. 1970. The Savage God: A Study of Suicide. New
York: Random House.
Dua pengarang
Natarajan, R., & Chaturvedi, R. 2003. Geology of the Indian
Ocean Floor. Hartford: Merganser University Press.
3-6 pengarang
Barone, D. F., Madudux, J. E., & Snyder, C. R. 1997. Social
Cognitive Psychology: History and Current Domains.
New York: Plenum Press.
>6 pengarang
Mussen, P. Rosenzweig, M. R., Aronson, E., Elkind, D.,
Feshback, S., Geiwitz, P. J., et al. 1973. Psychological
Cognitive Psychology: An Introduction..Lexington:
Heath
Buku suntingan Miller, A. G. (Ed.) 2004. The Social Psychology of Good and
Evil. New York: Guilford Press
Lee-Chai, A. Y., & Bargh, J.A. (Eds.) 2001. The Use and
Abuse of Power: Multiple Perspectives on the Causes
of Corruption. New York: Psychology Press.
Bab dalam bunga Russel, S. 1996. “Machine Learning.” In M.A. Boden (Ed.)
rampai Artificial Intelligence (pp. 89-133). San Diego:
Academic Press, Inc.
Cooper, J., Mirabile, R., & Scher, S.J. 2005. “Action and
Attitude: The Theory of Cognitive Dissonance.” In
T.C. Brock & M.C. Green (Eds.), Persuasion:
Psychological Insights and Perspectives (2nd ed., pp.
63-79). Thousand Oaks: Sage Publications, Inc.
Buku elektronik Carr, A. 2001. Abnormal Psychology. Philadelphia:
Psychology Press. Retrieved August 23, 2005, from
http://monash.etailer.dpsl.net/Home
26
Website Pengarang:
Wollman, N. 1999, November 12. Influencing Attitudes and
Behaviors for Social Change. Retrieved July 6, 2005,
from http://www.radpsynet.
Asosiasi:
Australian Psychological Society. 1998, July 7. Letterhead
with Contact Details: Consent Form. Retrieved
January 21, 2002, from
http://www.psyhcsociety.com.au/fr_frame.htm
Tanpa pengarang tanpa tanggal:
GVU’s 8th WWW user survey. (n.d.) Retrieved August 8,
2000, from
http://www.cc.gatech.edu/gvu/used_surveys/surve
y-a997-10/
Makalah konferensi Deci, E. L., & Ryan, R. M. 1991. “A Motivational approach to
atau Proceedings Self: Integration in Personality.” In R. Diensbier
(Ed.), Nebraska Symposium on Motivation: Vol. 38.
Perspectives on Motivation (pp. 237-288). Lincoln:
University of Nebraska Press.
Thesis Imber, A. 2003. Applicant Reactions to Graduate
Recruitment and Selection. Unpublished Doctoral
Dissertation, Monash University, Melbourne,
Victoria, Australia.
Baik kutipan langsung maupun tidak langsung tetap harus mencantumkan identitas
sumber data, atau penulisan catatan kaki. Agar tidak terjadi kesalahan dalam cara
mengambil kutipan maka berikut ini akan dipaparkan masing-masing sumber dan
teknik penulisannya.
27
1. Sumber Buku
Untuk menulis identitas buku ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Nama
penulis harus ditulis seperti susunan nama aslinya (tidak mendahulukan nama akhir),
kemudian diikuti koma, spasi, judul buku (ditulis miring atau digaris bawahi dan setiap
awal kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata sambung), spasi, kurung buka,
tempat penerbit, titik dua, spasi, nama penerbit, koma, spasi, tahun penerbitan, kurung
tutup, koma, spasi, nomor halaman dan titik (tanpa menulis “hal”).
Contoh:
1. Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam (Malang: UIN Press, 2007), 90.
2. Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam (Malang: UIN Press, 2007), 90.
2. Sumber Artikel
Untuk penulisan artikel sebuah jurnal memiliki ketentuan teknik tersendiri, yaitu
menyebutkan nama penulis seperti susunan nama aslinya, koma, spasi, tanda kutip
buka, judul artikel (setiap awal kata ditulis huruf kapital dan ditulis biasa, tidak miring
atau digaris bawahi), koma, tanda kutip tutup, spasi, nama jurnal (ditulis miring atau
digaris bawahi), koma, spasi, nomor jurnal, spasi, kurung buka, bulan, koma, spasi,
tahun penerbitan, kurung tutup, spasi, nomor halaman dan titik. Contoh:
Hambali, “Mengenal Dunia Makna,” Lingua, 3 (Mei, 2005), 55.
Jika artikel yang dikutip dimuat dalam buku, maka ketentuannya adalah
menyebutkan nama penulis artikel seperti susunan nama aslinya, koma, tanda kutip
buka, spasi, judul artikel, koma, tanda kutip tutup, spasi, dalam, judul buku (ditulis
miring atau digaris bawahi), koma, spasi, ed. (singkatan editor), nama editor, spasi,
kurung buka, tenpat penerbit, titik dua, spasi, nama penerbitan, koma, spasi, tahun
penerbitan, kurung tutup, koma, spasi, nomor halaman dan titik.
Contoh:
Ghufron Hambali, “Budaya Arab Kontemporer,” dalam Menengok Kembali Budaya
Bangsa Bersejarah, ed. Ahmad Ka`ban (Bandung: PT Rosdakarya, 2004), 345.
Untuk sumber yang diterjemahkan dari bahasa asing, Judul sumber yang ditulis
adalah judul terjemahannya, bukan judul aslinya. Dan segala macam gelar yang
dicantumkan di depan atau di belakang nama penulis tidak perlu disebutkan dalam
kutipan.
Contoh:
C. Snouk Hurgronje, Islam di Hindia Belanda, ter. S. Gunawan (Jakarta: Aksara, 1983), 57.
Jika sebuah buku ditulis, diedit atau diterjemahkan oleh dua orang, maka dua
nama tersebut harus disebutkan semuanya. Namun, jika jumlah penulis, editor atau
penerjemah berjumlah tiga ke atas, maka cukup menulis editor atau penerjemah
pertama saja, dan kemudian diikuti dengan et. al. sebagai ganti nama-nama lain yang
tidak disebutkan.
Contoh:
1. Baidlowi dan Shaleh Yahya, Sastra Arab di Tengah Perubahan Zaman (Bandung:
Mizan, 1999), 115.
2. Ali Audah, “Sejarah Bahasa Arab,” dalam Meretas Keanekaragaman Dialek Quraisy, ed.
Ahmad Zaki dan Mila Rahmi (Bandung: PT Rosdakarya, 2004), 345.
3. Hasrin Harahap, “Pergeseran Nilai dalam Perkembangan Kesusastraan Arab
Modern,” dalam Mempertahankan Tradisi Penyair, ed. Baihaki, et. al. (Surabaya:
Titian Ilahi, 1980), 309.
28
Untuk kutipan yang diambil dari encyclopaedia ditulis nama penulis entry, koma, spasi,
tanda kutip buka, judul entry, koma, tanda kutip tutup, spasi, nama encyclopaedia,
volume jika ada, koma, spasi, ed., spasi, kurung buka, tempat penerbit, titik dua, spasi,
nama penerbit, koma, spasi, tahun penerbit, kurung tutup, koma, spasi, nomor halaman
dan titik.
Contoh:
A. Yahya, “Amal,” The First Encyclopaedia of Islam, vol. 5. ed. Thaha Mahmud, et. al.
(Leiden: E. J. Brill, 1988), 589.
Jika unsur dalam identitas sumber data ada yang tidak jelas atau hilang, maka
harus dicantumkan tanda “kehilangannya”. Misalnya, jika tempat, nama atau tahun
penerbitan tidak ada maka harus diberi tanda t.t. (tanpa tempat penerbit, atau tanpa
tahun penerbitan), t.p. (tanpa nama penerbit). Selain itu, tanda tanya (?) juga harus
dipakai jika salah satu unsur dalam identitas diragukan, atau tidak tertulis secara jelas.
Untuk buku yang berbahasa Arab jika tidak diketahui tahun penerbitannya maka
digunakan kalimat Dan apabila buku tersebut tanpa tempat penerbit maka digunakan
kalimat sedangkan kalimat digunakan jika tanpa nama penerbit.
Contoh:
1. Rahman, Menelusuri Jejak-jejak Linguis Arab (t.t: Media Utama, 1989), 20.
2. Harahap, Sibawaih dan Pemikiran Linguistik Modern (Yogyakarta: t.p, 1989), 78.
3. Zakki Mubarak, Mengoreksi Pikiran Liberal Thaha Husein (Yogyakarta: Mutu Ilmu,
t.t,), 134.
4. Mariani Fitri, Feminisme dalam Jeratan Hukum (Yogyakarta: Mutu Ilmu, 1972), 2000.
29
5. Sumber Wawancara, Surat Kabar, dan Email
Menulis hasil wawancara diatur dengan menyebutkan yang diwawancarai, tanpa
menyebut jabatannya, seperti bapak, ustadz, dan lainnya, kemudian koma, spasi,
wawancara, koma, spasi, tempat wawancara, koma, spasi, tanggal, bulan dan tahun
wawancara dan titik.
Contoh:
Karnoto, wawancara, Madiun, 12 Januari 2005.
Untuk menulis artikel dari surat kabar disusun sebagai berikut: nama penulis,
koma, spasi, artikel dalam tanda petik, koma spasi, nama surat kabar, koma, spasi,
tanggal, bulan, tahun, halaman dan titik.
Contoh:
Komaruddin Hidayat, “Fenomena Bahasa Kaum Santri”, Republika, 20 Juli 2006, 12.
Dan untuk menulis artikel dari email cukup dengan menulis alamat email, titik
dua, dua garis miring, alamat email, spasi, kurung buka, bulan, koma, tahun, kurung
tutup, koma, halaman dan titik.
Contoh:
http://www.bagusnet.org/pub/hur01.html (Maret, 2005), 3.
Jika seorang penulis mempunyai dua atau lebih sumber tulisan, maka nama
penulis dicantumkan pada sumber pertama saja. Sedangkan pada sumber kedua dan
seterusnya nama diganti dengan tanda - yang diketik sebanyak sembilan kali (---------).
Contoh:
1. Madjid, Nurcholis. Peradaban Islam. Jakarta: Paramadina, 1995.
2. ---------. Bilik-bilik Pesantren. Jakarta: Paramadina, 1998.
30
Lampiran 1. Halaman Sampul/Cover Depan
SKRIPSI
Oleh
RAHMATULLAH
NIMKO. 2010144180056
31
Lampiran 2.Halaman Judul
SKRIPSI
Diajukan kepada
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’arif Sampang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh
Rahmatullah
NIMKO. 2010144180056
Pembimbing
Drs. Imam Syafiie, M.Pd.I.
NIP.
32
Lampiran 3. Pernyataan Keaslian Tulisan
Rahmatullah
NIMKO. 2010144180056
33
Lampiran 4.Halaman Persetujuan
HALAMAN PERSETUJUAN
Mengetahui,
Pembantu Ketua Bidang Akademik Pembimbing,
34
Lampiran 5.Halaman Persetujuan
HALAMAN PENGESAHAN
Dewan Penguji
Mengesahkan,
Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif Sampang
H. Mashari, M.M.Pd.
35
Lampiran 6.Motto
MOTTO
36
Lampiran 7.Persembahan
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk Bapak, Ibu, dan Saudaraku tercinta.
37
Lampiran 8.Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala Karunia,
Hidayah Dan Taufik-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
menyusun Skripsi ini yang berjudul “..........................”. Sholawat dan salam senantiasa kita
haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing dan
menuntun umatnya ke jalan yang benar dan diridhai Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian sampai penyusunan Skripsi ini tidak
akan terwujud tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga
kepada :
1. ………………………………………………………...
2. ………………………………………………………...
Semoga dengan segala bantuan yang diberikan kepada penulis, Allah berkenan
memberikan imbalan atau balasan yang sepantasnya sesuai dengan amal yang
diperbuat.Oleh karena itu tiada sesuatu yang berharga dan dapat penulis sampaikan
kepada mereka, kecuali ucapan terima kasih yang tiada batasnya.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa pembahasan dalam Skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan.Hal ini mengingat keterbatasan penulis sendiri.Mudah-mudahan
Skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan para pembaca pada umumnya,
serta kritik dan saran penulis nantikan.
Sampang, ………………………………..
Penulis
38
Lampiran 9.Abstrak
ABSTRAK
Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran, misalnya yaitu metode
ceramah, metode demonstrasi, metode pemberian tugas, metode eksperimen, metode
tanya-jawab, dan sebagainya.Akan tetapi, sejauh manakah pengalaman menggunakan
berbagai metode itu bermanfaat bagi prestasi belajar para siswa? Penggunaan metode
demonstrasi merupakan metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan
sesuatu pada anak didik. Maka hal ini dapat memberikan inspirasi pada siswa untuk
lebih kreatif dan terampil.
Ada dua permasalahan dalam penelitian ini, yaitu (1) Adakah Pengaruh Metode
Demonstrasi Mata Pelajaran Fiqih Terhadap Pembentukan Keterampilan Siswa Di MAN
Sampang? (2) Seberapa besar Pengaruh Metode Demonstrasi Mata Pelajaran Fiqih
Terhadap Pembentukan Keterampilan Siswa Di MAN Sampang?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X,XI,XII yang berjumlah 700 siswa.
Mengingat jumlah populasi terlalu banyak maka peneliti mengambil sampel 10% dari
seluruh siswa dengan jumlah sampel 70 siswa. Sampel ini merupakan pengambilan
sampel dengan caraPurposive Sample atau sampel bertujuan yakni alasan keterbatasan
waktu, tenaga, dan dana sehingga peneliti tidak dapat mengambil sampel yang besar.
Analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Cara penentuan sampel
adalah menggunakan sampel random atau sampel acak. Teknik sampling ini diberi
nama demikian karena di dalam pengambilan sampelnya, peneliti ”mencampur” subjek-
subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan demikian
maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh
kesempatan dipilih menjadi sampel.
Dari hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa ada pengaruh metode
demonstrasi mata pelajaran fiqih terhadap pembentukan keterampilan siswa di MAN
Sampang. Hal ini terbukti dari analisis data statistik diperoleh nilai r kerja sebesar 0,410
lebih besar daripada nilai r tabel product moment pada N=70 dalam taraf signifikansi
5% sebesar 0,235 maupun taraf signifikansi 1% sebesar 0,306 maka ada pengaruh
positif metode demonstrasi mata pelajaran fiqih terhadap pembentukan keterampilan
siswa di MAN Sampang berada pada rentangan angka antara 0,400 sampai dengan
0,600 dengan interpretasi agak rendah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut pengaruh metode demonstrasi mata pelajaran
fiqih terhadap pembentukan keterampilan siswa di MAN Sampang perlu dipertahankan
dan lebih ditingkatkan lagi agar siswa dapat lebih terampil dalam demonstrasi fiqih
sesuai dengan materi yang disajikan atau diajarkan serta siswa akan lebih tertarik dan
antusias dalam kegiatan belajar mengajar.
39
40
Lampiran 10.Daftar Isi
DAFTAR ISI
41
Lampiran 11.Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
42