Halaman
SAMBUTAN ……………………………………………………………………. i
A. Proposal ………………………………………………………………... 50
B. Tesis ……………………………………………………………………. 57
LAMPIRAN ……………………………………………………………………. 82
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
BAGIAN PERTAMA
PENDAHULUAN
membuat tugas akhir berupa karya tulis ilmiah. Untuk mahasiswa program
pascarjana strata dua (S-2) dipersyaratkan membuat tesis untuk mendapatkan gelar
magister. Proses penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah tersebut relatif sama,
hanya kajian atau penelitian untuk program pascasarjana dituntut lebih dalam nilai
ilmiahnya.
1. Menemukan masalah
4. Mengumpulkan data
magister yang disusun dengan kemapuan dan sikap berpikir ilmiah secara mandiri
oleh mahasiswa. Tesis merupakan karya asli hasil penelitian ilmiah yang
berkualitas tinggi. Tesis merupakan karya tulis ilmiah berupa hasil studi atau
dan temuan penelitiannya, baik secara lisan dalam forum ilmiah maupun secara
penelitian.
keahliannya. Karena itu tesis bermanfaat bagi pengembangan teori dan praktik
pelaksanaan ilmu dalam bidang tertentu. Penyusunan karya tulis ilmiah itu
dan serius, mereka dapat menyelesaikan tesis kurang dari satu tahun.
1. Kegiatan Pratesis
tuntutan perkuliahan dan menjalin hubungan dengan dosen yang terkait dengan
gagasan yang relevan beserta semua evidensi (bukti) pendukung yang tersedia
pada saat itu. Bahkan, beberapa orang yang telah sukses menyelesaikan tesis
mahasiswa. Hal ini biasanya terjadi karena mahasiswa yang bersangkutan tidak
mencari topik penelitian untuk tesis. Idealnya, langkah awal penelitian adalah
atau hasil penelitian yang relevan dengan masalah tersebut untuk mendapatkan
Kalau masalah sudah ditetapkan dan fakta pendukung sudah jelas, dengan
masih terlalu luas. Dari satu masalah ada kemungkinan dapat diturunkan
pembimbing , untuk dipilih dan dianalisis lebih rinci. Topik yang lingkupnya
ketersediaan waktu, dan faktor lain yang dapat menunjang atau mungkin
dan dapat disetujui oleh pembimbing sebagai projek yang ruang lingkup dan
kualitasnya sesuai tesis dalam bidang ilmu atau kekhususan program studi
mahasiswa.
B. Pelakasanaan Penelitian dan Penulisan
Tesis
rencana penulisan tesis. Jadwal itu memuat alokasi waktu yang tersedia bagi
mahasiswa untuk menemukan gagasan yang baik serta pembagian waktu untuk
besar bab demi bab. Kegiatan tersebut dapat membantu membina hubungan
abadi, atau kebenarannya terbatas dalam ruang lingkup wilayah dan waktu
tertentu. Kegiatan penulisan tesis dimulai dengan meneliti bidang kajian yang
topik dan setiap topik dievaluasi. Salah satu topik dipilih dan kemudian dibatasi
dilakukan, naskah tesis telah ditulis, dan komisi pembimbing dan penguji telah
menyetujuinya.
apakah topik itu dapat dikerjakan atau tidak kalau tidak, ia memilih topik lain
yang kurang relevan dengan masalah yang akan diteliti serta tidak konsisten
agar lebih baik (memenuhi tuntutan ilmiah), sesuai dengan pedoman yang telah
ditetapkan oleh PPs Stie Nobel Indonesia . Siklus penuslisan tesis dilaksanakan
dari yang umum ke yang khusus. Siklus itu dapat ditempuh melalui :
BAGIAN KEDUA
dan gambar, ragam bahasa, penulisan nama, dan tata cara merujuk.
berikut.
1. Pengetikan
Naskah tesis diketik diatas kertas HVS quarto warna putih berat 80 gram
dengan huruf Times new roman ukuran 12 dengan spasi ganda. Apabila di dalam
tulisan harus dipergunakan kertas khusus, seperti kertas grafik, kertas kalkir untuk
2. Posisi ketikan
cm) dan pinggir kanan dan bawah berjarak tiga centimeter (3 cm)
berikutnya.
d. Akhir kalimat dari suatu bab atau subbab yang terdapat pada bagian
e. Akhir kalimat dari suatu paragraf yang terdapat pada bagian atas
paragraf berikutnya.
f. Awal kalimat dari suatu paragraf yang terdapat pada bagian bawah
berikutnya.
g. Setiap tabel harus secara utuh berada pada satu halaman (jika
nomor kolom).
kanan atas berjarak tiga cm dari pinggir atas dan pingir kanan.
menggunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusya), dan
lainnya, diberi tanda urut dengan angka Arab dalam kurung (1), (2),
Y = ax + b (1)
a. Bab diketik dengan huruf kapital dan nomor bab dengan angka
b. Judul bab diketik dengan huruf kapital dengan jarak tiga spasi di
c. Jarak antar judul bab dengan baris pertama alinea pertama adalah tiga
spasi.
e. Jarak antara judul subbab dan baris pertama dari alinea pertama adalah
tiga spasi.
f. Judul subbab diberi kode huruf kapital dan diketik pada bagian tengah
bidang pengetikan.
g. Judul subbab yang lebih dari dua baris diketik dengan jarak satu spasi.
h. Anak subbab diberi kode angka Arab diketik pada tepi kiri bidang
pengetikan.
i. Cucu subbab diberi kode huruf kecil dan diketik pada tepi kiri.
j. Cicit subbab diberi kode angka Arab dengan kurang tutup dan diketik
k. Piut subbab diberi kode huruf kecil dengan kurung tutup dan diketik
l. Bila terdapat pembagian butir subbab, diberi kode angak Arab dalam
kurung seperti (1), (2), (3), dan seterusnya. Bila dimasukkan dala teks,
butir-butir yang ditulis berurutan diberi kode angka Arab dan diketik
berikut
Contoh penulisan/penomoran bab dan subbab
BAB II
Bab diketik dengan huruf kapital dan nomor bab dengan angka Romawi besar
dan ditebalkan pada halaman baru diletakkan ditengah secara simetris antara
pinggir kiri dan kanan bidang pengetikan. Judul bab diketik dengan huruf kapital
ditebalkan dengan jarak tiga spasi dibawah nomor bab. Bila judul bab lebih dari
satu baris, diketik dengan spasi tunggal dan tidak diakhiri dengan titik seperti
contoh diatas. Kalimat pertama sesudah subjudul dimulai dengan alinea baru
sebelumnya. Semua kata dimulai dengan huruf kapital, kecuali kata hubung dan
kata depan dan ditebalkan. Selanjutnya teks diletakan pada jarak tiga spasi dari
subbab.
Anak subbab ditebalkan dan ditulis pada sisi kiri halaman dengan
penanda angka Arab. Jarak antara judul anak subbab dengangan baris
pertama alinea pertama adalah dua spasi. Hanya kata pertama dari anak
Kalimat pertama sesudah anak subbab mulai dengan alinea baru, dua
spasi dibawah anak subbab. Selanjutnya, bila masih ada cucu subbab,
penulisannya juga pada sisi kiri halaman tetapi tidak lagi ditebalkan, dan
Adapun penanda yang digunakan adalah a,b,c jarak dari alinea ini juga tiga
spasi.
Kalimat pertama sesudah cucu subbab dimulai dimulai dengan alinea baru,
dua spasi dibawah cucu subbab. Jika masih ada cicit subbab, maka
penulisannya pada sisi kiri halaman dengan penanda angka Arab dengan
kurung tutup; 1), 2), 3), dan seterusnya. Cicit subbab tidak ditebalkan.
Cicit subbab diketik pada tepi kiri dengan jarak dua spasi dibawah
kalimat di atasnya. Kalimat pertama dari cicit sebab dimulai dengan alinea
baru dua spasi dibawah judul cicit subbab. Bila masih ada piut (Anak dari
cicit) subbab, maka penanda yang digunakan adalah huruf kecil dengan
kurung tutup sebagai berikut; a), b), c), d), dan seterusnya. Penempatannya
mulai pada ketukan keenam dari tepi kiri, tiga spasi dari kalimat diatasnya.
kurung tutup. Piut subbab diketik pada ketukan keenam dari tepi kiri, tiga
spasi dibawah kalimat diatasnya dan diakhiri dengan titik. Piut subbab
kurung, seperti (1), (2), (3), dan seterusnya. Bila butir-butir disusun secara
lebih dari satu baris, maka awal dari kedua sejajar dengan tulisan
di atasnya.
3. Setiap butir dimulai dengan huruf kapital pada awal kata pertama
diakhiri tanda titik koma, dan tanda titik pada butir terakhir.
5. Penyajian Tabel
ringkas dan lebih teratur dibandikan dengan penjelasan dalam teks. Oleh
karena itu, tabel harus dipersiapkan dengan lebih baik dan cermat
Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan
ditempatkan di atas tabel. Kata tabel ditulis pada ketukan keenam, diikuti
nomor dan judul tabel. Judul tabel ditulis dengan huruf besar pada huruf
pertama setiap kata kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari satu
baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul
tabel dengan jarak satu spasi, diberi jarak tiga spasi antara teks sebelum tabel
dan teks sesudah tabel. Nomor tabel ditulis dengan angka Arab sebagai
identitas tabel yang mununjukkan bab dimana tabel itu dimuat dan nomor
urutnya dalam bab yang bersangkutan. Dengan demikian, untuk setiap bab
Contoh:
penduduk menurut kelompok umur” terletak pada BAB II nomor urut tabel
pertama .
Tabel terdiri atas kolom dan jalur. Kolom tidak diberi garis vertikal.
Bagian atas dan bawah tabel, serta kolom diberi garis horizontal dengan
jarak satu setengah spasi. Lebar tabel tidak boleh melewati lebar daerah
pengetikan. Untuk tabel yang memanjang dapat diketik sesuai dengan lebar
kertas. Tabel yang bisa dimuat pada satu halaman diketik secara utuh pada
satu halaman.
A. Penggunaan bahasa
formal, tepat dan lugas. Gaya bahasa yang formal dan lugas membutuhkan
pasif serta menghindari penggunaan kata ganti orang seperti, kami, kita, dan
1. Pemakaian prefiks me- dan ber- bila ada secara ekplisit dan konsisten.
Contoh:
Contoh:
3. Pemakaian konjuksi; bahwa, dan, karena, dan bila ada, secara ekplisit
dan konsisten
Contoh:
4. Pemakaian pola frasa vebral aspek + agen -bila ada- secara konsisten.
Contoh:
Contoh:
Baku Nonbaku
Contoh:
Contoh:
Baku Nonbaku
Silakan Silahkan
Serasi Serasih
Mengatakan Bilang
Tetapi Tapi
Tampak Nampak
Memberi Kasih
Pergi Pigi
8. Pemakaian ejaan yang disempurnakan, kosakata, dan istilah resmi
sehingga diperoleh kalimat yang bersih dari unsur dialek daerah dan
..., tetapi
..., sedangkan
..., melainkan
..., seperti
..., kecuali
..., misalnya
... sebab
... karena
Penghubung antar kalimat harus selalu diikuti tanda koma
Tanda baca yang paling umum diguakan adalah (.), koma (,), titik koma (;),
titik dua (:), tanda tanya (?), dan tanda seru (!). Disamping itu, tanda baca utama
seperti tanda hubung (-) tanda kurung ( ) tanda petik (“) tanda petik tunggal (‘)
tanda elipsis (...) tanda garis miring (/) tanda ampersan (&) tanda sama dengan
c) Di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, tabel, ikhtisar, atau
e) Untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu
c) Menghubungkan jam dengan menit (jam sepuluh pagi ditulis 10:00 dan
bukan 10.00)
h) Tanda titik tidak digunakan dibelakang angka atau huruf dalam suatu
bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir
pustaka.
f) Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan (Saya ingin datang,
g) Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya (kalau hari hujan, saya tidak akan datang).
Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mengikuti induk kalimatnya (saya tidak akan
unsur-unsur sintaksis yang setara, atau dalam deret yang di dalamnya sudah
e) Memisahkan bab dan ayat dalam kitab suci (Surat Al Baqarah: 183)
Ketua : Burhanuddin
Sekretaris : Hamsinah
h) Titik dua (:) digunakan pada kalimat lengkap, yang diikuti rincian berupa
Contoh :
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain
4. Berkelakuan baik
5. Berbadan sehat
Tanda titik dua tidak digunakan sebelum rincian yang merupakan pelengkap
Syarat-syarat untuk melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain adalah:
4. Berkelakuan baik
5. Berbadan sehat
Tanda titik dua diganti dengan tanda titik pada kalimat lengkap, yang diikuti suatu
Contoh :
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil sebagai berikut.
Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat pernyataan langsung dan diketik rapat
b) Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti
dihilangkan pada suatu kutipan. Penulisan unsur kutipan pada tanda elipsis
dalam Bahasa Indonesia tidak dipisahkan oleh spasi, jadi berbeda dengan
kebiasaan beberapa negara barat tertentu. Tanda elipsis dengan titik empat
digunakan pada akhir kutipan bila ada kata-kata yang dihilangkan dalam
b) Mengganti kata dan, atau di antara dua perkataan yang tidak dimaksudkan
terutama dalam penulisan label (2/8/1995; perlu dicatat bahwa dalam karya
ilmiah berbahasa Indonesia bentuk penulisan 2 Agustus 1995 lebih lazim
digunakan orang).
Tanda ampersan berfungsi sebagai pengganti kata dan bila bentuk lebih singkat
kepustakaan.
1. Titik (.), koma (,) titik dua (:) tanda seru (!) tanda tanya (?) dan tanda persen (%)
Contoh:
BAKU
Salahkah dia?
NONBAKU
2) Tanda petik (“...”) dan tanda kurung () diketik rapat dengan huruf dari kata atau
Contoh :
Baku Nonbaku
3) Tanda hubung (-), tanda pisah (--), dan garis miring (/) diketik rapat dengan huruf
Contoh :
Buku Nonbaku
4) Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih besar atau sama dengan (≥), lebih
kecil (<), lebih kecil atau sama dengan (≤), tambah (+), kurang (-), kali (x), bagi
(:), diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan susudah huruf atau angka
Baku Nonbaku
P = 0,05 P=0,05
P ≥ 0,01 P≥0,01
P ≤ 0,05 P≤0,05
a+b=c a+b=c
10 : 2 = 5 10:2=5
10 – 15 10–15
10 x 5 10x5
5) Tanda ampersan (&) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudah
Baku Nonbaku
Huruf latin yang sekarang lazim digunakan diseluruh dunia mengenal dua
macam angka, yaitu Arab dan angka Romawi. Angka digunakan untuk
menyatakan lambang atau nomor. Angka Arab lebih banyak digunakan orang
dalam karya tulis sebab sistemnya lebih efektif. Akan tetapi angka romawi juga
Secara umum, dalam laras bahasa teks angka Arab digunakan untuk.
a. Menyatakan jumlah yang mendahului satuan ukuran (10 g, 2m, 13 jam, 30 ha,
100 cc)
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Bab X, Pasal 5, halaman 252 Surah Yasin: 9
1) Bilangan utuh
Dua belas 12
Dua puluh 20
2) Bilangan pecahan
Setengah ½
Tiga perempat ¾
Sepersepuluh 1/10
4) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan,
Contoh :
Diantara 50 anggota yang hadir, 25 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 10
75 becak, 50 ojek
5) Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan
kalimat diubah sehingga bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
Contoh :
Bukan :
6) Angka yang menunjukan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya
7) Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.
Contoh :
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp 1.200,75 (seribu dua ratus dan
tujuh puluh lima perseratus rupiah) atau (seribu dua ratus rupiah dan tujuh
Salah satu tolok ukur kualitas suatu penelitian adalah bila temuan yang
lain, baik langsung maupun tidak langsung yaitu dengan meramu temuan atau
dilakukan.
karyanya yang dimaksud. Dalam tradisi komunikasi ilmiah, nama yang dipakai
hampir selalu hanya nama keluarga. Nama marga, atau nama akhir seseorang
tanpa menyebutkan gelar dan jabatannya, tahun publikasi , dan halaman (untuk
kutipan langsung)
beragam seperti: sistem nomor, sistem catatan kaki, dan sistem berkurung.
(sistem prentetis) dengan hanya menulis nama, tahun publikasi, dan halaman,
Apabila karya tulis oleh satu sampai tiga orang, maka penulisan nama
pengarang harus selalu dituliskan setiap kali dikutip dalam teks. Pada pengutipan
seterusnya nama pengarang pertama saja yang ditulis diikuti singkatan dkk.
(‘dan kawan-kawannya’) , atau dapat juga digunakan singkatan universal “et al.”
(berasal dari bahasa latin et alli atau et alie yang berarti dan orang-orang lain).
Contoh : Williams, et al. (1991). Tidak ada titik sesudah ‘et´. Karya yang ditulis
oleh lebih dari tiga orang, penulisan nama pengarang dalam teks hanya nama
pertama yang dicantumkan diikuti kata dkk. Atau et al., untuk setiap kali
pengutipan.
Untuk karya yang ditulis oleh lebih dari satu orang, sebaiknya digunakan
dengan nama pengarang yang mendahuluinya. Tanda ini (&) digunakan untuk
adalah tulisan dari berbagai bahasa misalnya; dan (Indonesia), and (Inggris) , en
Jika ada beberapa buku yang dijadikan rujukan ditulis oleh orang yang sama
dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula , data tahun diikuti oleh lambang a,
dua judul buku tahun 2008. Buku pertama berjudul English Syntax, buku kedua
berdasarkan abjad judul buku huruf E mendahului huruf T untuk judul buku
kedua. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu
penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga, maka yang menggantikan nama
Nasional yang diterbitkan tahun 1990 di Jakarta oleh PT Armas Duta Jaya, maka
yang menggantikan nama penulis adalah Undang-Undang Republik Indonesia
Mengutip tulisan dalam surat kabar tanpa nama penulis, maka yang
menggantikan nama penulis adalah nama surat kabar. Sumber yang dikeluarkan
oleh suatu lembaga atau organisasi, tanpa nama penulis, maka nama lembaga
dalam teks disusun sebagai berikut: nama penulis sumber asli, tahun dalam
kurung, kalau tahun tidak tercantum ditulis “tanpa tahun” diikuti kata “dalam”
kemudian nama penulis yang mengutip, diikuti tahun dalam kurung. Contoh :
motivasi yaitu motivasi untuk mendekati sukses dan motivasi untuk menghindari
kegagalan.
Kutipan langsung yang terdiri atas satu sampai tiga baris disisipkan dalam
alinea yang sama dengan memakai tanda petik. Contoh “Penduduk kota yang
hidup berkecukupan, dua kali lebih banyak terkena penyakit kencing manis
menghilangkan beberapa bagian kalimat pada awal kutipan, bagian itu diganti
dengan tiga titik (...) . jika bagian yang dihilangkan terletak pada bagian akhir
kutipan, bagian yang dihilangkan itu diganti dengan empat titik (....). Kutipan
langsung yang terdiri atas empat baris atau lebih dilakukan dengan sistem “blok”
dengan jarak satu spasi dan dimulai pada ketukan keenam, kutipan tidak dibatasi
Gizi salah bisa timbul bukan karena kurangnya jumlah makanan yang
degeneratif, seperti stroke , jantung , dan kanker sebenarnya dapat dijauhkan bila
(Tarwotjo,1998:xi).
Pada bagian akhir sebuah tulisan ilmiah sudah dibakukan tersajinya daftar
merupakan daftar yang beriisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang
dikutip, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca,
tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar pustaka, sedangkan semua
sumber yang dikutip secara langsung ataupun tidak langsung harus dicantumkan
Pada umumnya unsur yang ditulis dalam daftar rujukan secara berturut-turut
meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan nama keluarga /nama marga atau
unsur nama akhir, disusul inisial nama awal, nama tengah, tanpa gelar akademik,
(2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul (subjudul ), (4) kota tempat
penerbitan, dan (5) nama penerbit, halaman (volume dan nomor halaman untuk
pustakanya.
Nama keluarga atau nama akhir yang dijadikan tema ditulis lebih dahulu
dan dipisahkan dengan koma dari inisial nama awal/ nama depan atau nama kecil
yang ditulis di belakangnya. Susun balik nama ini dilakukan tidak hanya pada
mencantumkan indeks pada bagian akhir buku. Gaya susun balik nama
pengarang ini disebut sistem Harvard (Wijaya, E. A., Rifai, M.A., Subiyanto, B.
Semua nama pengarang yang menulis buku yang sama harus dicantumkan
dalam daftar rujukan, dan tidak diperkenankan menuliskan dkk, atau et al.
E. A., Rifai, M.A., Subiyanto, B. & Nandika, D.1994, dalam Rifai, 1995). Yang
disepakati dalam pedoman Penulisan Tesis PPs STIE Nobel Indonesia adalah
Sistem Harvard.
Berikut ini disajikan tata cara penulisan identitas rujukan dari berbagai
sumber.
1. Rujukan dari Buku
a. Buku yang satu karangan dan ditulis oleh satu atau lebih dari satu orang
Penulisan rujukan disusun sebagai berikut : Nama penulis ditulis paling depan
(semua nama penulis haus dicantumkan dalam penulisan daftar rujukan, dan
tidak menggunkan dkk, atau et al.), diikuti dengan tahun penerbitan, judul
buku dicetak miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata
fungsional yang meliputi: kata hubung, partikel, dan kata depan. Edisi atau
jilid/cetakan dalam kurung (jika ada). Tempat penerbitan dan nama penerbit
Contoh :
Nama penulis ditulis didepan , data tahun penerbitan diikuti oleh lambang
Contoh :
ditambah dengan tulsan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya
Contoh :
penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring. Diikuti kata “dalam”
kemudian nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, dengan menyingkat
nama depan dan nama tengah (kalau ada), diberi keteragan (Ed.), bila hanya
satu editor, dan (Eds.), bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya
dicetak Miring, disusul tempat penerbitan dan nama penerbit. Kalau editornya
juga sebagai penulis salah satu artikel yang dikutip, maka penulisannya
Contoh :
Bridsal, N., & McGreevey, W.P. 1983. Women, Poverty, and Development.
In Buvinic, M.A., Lycette. & W.P. McGreevey (Eds.), Women dan
Poverty in the third World. Baltimore: The Johns Hopkins University
Press.
Karyadi, M.A. 1996. Pengembangan Tempe diLima Benua. Dalam sapuan &
Soetrisno (Eds,). Bunga Rampai Tempe Indonesia. Jakarta: Yayasan
Tempe Indonesia
Soekarnoputri, R. 1991. Peranan Wanita dalam Kehidupan Politik di
Indonesia. Dalam M.G. Tan (Ed.), Perempuan Indonesia. Pemimpin
Masa Depan? Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Nama penulis ditulis paling depan diikuti tahun penerbitan dan judul
artikel yang ditulis dengan cetak biasa dan huruf besar pada setiap awal kata.
Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya
ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir ditulis berturut-
turut tahun ke berapa atau volume (jika ada), nomor berapa (dalam kurung),
Contoh :
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari jurnal cetak, diikuti secara berturut-
turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal dicetak miring dengan diberi
keterangan dalam kurung (online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan
tanda kurung.
Contoh :
b. Karya individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara
dalam kurung (online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan disertai
Contoh :
Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals,
1990-95:The Calm/ before/ the Storm, (online),
(http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html, diakses 12 Juni
1996)
c. Bahan diskusi
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak. Diikuti secara berturut-
miring, dengan diberi keterangan dalam kurung (online), dan diakhiri dengan
Contoh :
d. E-mail pribadi
bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai
Contoh :
Krashen, S., Long, M. & Scaecella,R. 1979. Age, Rate and Eventual
Attainment in second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:
573-82 (CD-ROM Quarterly-Digital,1997).
karya asli (kalau tahun tidak tercantum ditulis “tanpa tahun”), judul
Contoh :
Nama penyusun paling awal diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul
Tesis atau disertasi dicetak biasa diikuti dengan pernyataan Tesis atau
tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh :
Nama penulis diikuti tahun penerbitan, judul artikel, kemudian nama buletin
dicetak miring, dan nomor terbitan, tahun ke berapa, dan halaman artikel.
Contoh :
Nama laporan ditulis paling awal , diikuti tahun , judul artikel, kota
Contoh :
tahun, judul artikel. Diikuti kata “dalam” kemudian nama penyunting atau
editor (kalau ada), nama prosiding/ risalah dicetak miring , nomor halaman
10. Rujukan dari makalah yang disajikan dalam seminar , penataran, dan
lokasinya
Nama penyusun ditulis paling awal, diikuti tahun penyajian, judul makalah,
Contoh :
artikel ditulis dengan cetak biasa. Nama surat kabar dicetak miring, diakhiri
kemudian judul karangan ditulis miring dengan huruf besar-kecil dan diikuti
Contoh :
Cara penulisan identitas rujukan sama dengan artikel pada satu halaman,
hanya saja pada bagian akhir dicantumkan halaman dimana artikel mulai
Contoh :
Nama penulis ditulis paling awal. Disusul tahun penerbitan, judul artikel,
Contoh :
Judul atau nama dokumen ditulis paling awal dengan cetak miring, diikuti
Contoh :
b. Dokumen yang ditulis atas nama lembaga dengan atau tanpa penerbit
Nama lembaga penanggung jawab ditulis paling awal, diikuti dengan judul
karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga
Contoh :
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.1992. Undang-Undang
Republik Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta : Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
BAGIAN KETIGA
penelitian.
dengan tata tulis yang perlu diperhatikan seperti, penulisan halaman judul,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar/ilustrasi, dan format laporan akhir
penelitian.
A. PROPOSAL
kepada PPs Stie Nobel Indonesia. Hal penting yang harus diperhatikan adalah
Format proposal mengikuti format yang telah ditetapkan oleh PPs Stie
Selain format baku, ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan oleh
1. Judul
a. Judul harus jelas, singkat, spesifik menggambarkan apa yang akan diteliti.
b. Jumlah kata yang membentuk judul tidak melebihi 20 kata, tidak termasuk
kata hubung.
penelitian.
judul.
Halaman/Lembar Pengesahan
Daftar Isi
I. Pendahuluan
Daftar Pustaka
Berikut disajikan uraian singkat tiap komponen proposal penelitian tesis
Kalimat atau kata dicetak dengan huruf kapital warna hitam dan
Format dan tulisan halaman judul sama dengan format dan tulisan
sampul depan tesis, hanya berbeda setelah judul yaitu tulisan TESIS untuk
Tulisan Mengetahui:
Nama Direktur PPs dan Ketua Program Studi MM beserta tanda tangan
Lembar pengesahan proposal dapat dilihat pada lampiran A.2 dan lembar
Daftar isi disusun secara teratur dan memuat secara rinci isi
kapital dan ditebalkan (tanpa diakhiri tanda titik), diletakkan tepat pada tepi
bawah tulisan DAFTAR ISI. Susunan daftar isi dimulai dua spasi dibawah
tulisan halaman. Jarak antar judul dan subjudul adalah dua spasi. Jika judul
dan subjudul lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis dengan
jarak satu spasi dengan indentasi lima ketukan dari huruf awal baris pertama.
I. Pendahuluan
kondisi ideal dan kondisi rill. Uraian tentang kondisi ideal didukung
oleh teori dan/ atau kebijakan sedangkan uraian tentang kondisi rill
belakang masalah.
Rumusan masalah/fokus masalah harus jelas apa yang akan diteliti, dan
3. Tujuan Penelitian
atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan, atau membuat suatu
prototipe.
4. Manfaat Penelitian
relevan, asli dan sebaiknya dari jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas
dari kajian pustaka. Hasil dari kajian pustaka menjadi landasan dalam
Metode penelitian termasuk Bab III dari Proposal tesis. Uraian dalam
B. TESIS
Pola dasar penulisan tesis paling sedikit berisikan butir-butir baku berupa
akhir.
1. Pengenalan/Bagian Awal
Sampul Dalam
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Abstrak
Abstract
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Sampul Depan
Sampul tesis ditulis dengan huruf kapital. Judul Tesis dimulai tepat pada
tepi atas. Judul ditulis dengan huruf kapital dan ditebalkan (bold). Berikut adalah
Tulisan TESIS
Manajemen
Logo Stie Nobel Indonesia Makassar yang standar berdiameter 3,5 cm.
Tulisan Oleh:
Nama Lengkap penulis tanpa gelar akademik
NIM penulis
Kalimat atau kata dicetak dengan huruf kapital warna hitam dan
Tulisan Oleh:
Nama penulis tanpa gelar akademik (huruf kapital, tegak, tidak bold);
Tulisan Menyetujui:
Tulisan Mengetahui:
Manajemen,
Nama Direktur PPs STIE Nobel Indonesia, Nama Ketua Program Studi
Magister Manajemen
Kata Pengantar
tesis, penggambaran rasa syukur dan ucapan terima kasih yang disusun dalam
bentuk esai. Pada bagian akhir kata pengantar, disebelah kanan, penulis
mencantumkan tempat, bulan dan tahun, dan baris dibawahnya dengan jarak dua
spasi ditulis penulis dan nama penulis selurus dengan tempat (lihat lampiran B.1)
yang ada didalam tesis tersebut, kecuali kutipan, merupakan ide/gagasan asli dan
Abstrak
urutan kata ABSTRAK disusul nama penulis tanpa gelar (ditulis dengan huruf
kapital, tidak dibold, tegak), judul tesis ditulis dengan huruf miring. Tulisan
“dibimbing oleh” yang diikuti nama-nama pembimbing untuk tesis (tanpa gelar)
Isi abstrak terdiri atas tiga alinea. Alinea pertama berisi tujuan penelitian.
Alinea kedua berisi metode penelitian yang menguraikan prosedur dan teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data dan analisis data. Alinea ketiga berisi hasil
penelitian.
melanjutkan membaca isi tesis secara keseluruhan atau tidak. Untuk itu, abstrak
perlu disusun secara padat, sistematis, akurat, dan lengkap. Tabel, grafik dan
gambar, serta pengacuan pada sumber tidak dicantumkan pada abstrak. Abstrak
diketik dengan spasi tunggal (lihat lampiran). Kata kunci memuat paling banyak
lima kata kunci. Penulisan abstrak dapat dilihat pada lampiran B.3.
Abstract
seyogyanya mengikuti kaidah Bahasa Inggris yang baik dan benar (lihat lampiran
B.4).
Daftar Isi
Daftar isi disusun secara teratur dan memuat secara rinci isi keseluruhan
tesis menurut nomor halaman. Tulisan DAFTAR ISI diketik dengan huruf kapital
dan ditebalkan (tanpa diakhiri tanda titik), diletakkan tepat pada tepi atas (simetris
DAFTAR ISI. Susunan daftar isi dimulai dua spasi dibawah tulisan Halaman. Jarak
antara judul dan subjudul adalah dua spasi. Jika judul dan subjudul lebih dari satu
baris, baris kedua dan seterusnya ditulis dengan jarak satu spasi dengan identasi
lima ketukan dari huruf awal baris pertama. Judul, subjudul, dan anak subjudul
ditulis dengan huruf yang sama dengan teks tanpa ditebalkan (lihat lampiran B.5)
Kata Pengantar
Abstrak
Abstract
Daftar Tabel (jika ada)
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Lampiran
Pernyataan Keorisinalan
Judul Bab, Subbab, Anak Subbab (bila dianggap perlu)
Daftar Pustaka
Lampiran
Daftar Tabel
Daftar tabel disusun secara berurut sesuai dengan nomor tabel dan
ditebalkan (tanpa diakhiri dengan titik) dan ditempatkan tepat pada tepi atas
ditengah ruang tulis, simetris dari tepi kiri dan kanan. “Nomor” diketik mulai batas
tepi kiri dan tulisan “halaman” diketik merapat pada batas tepi kanan dengan jarak
Judul tabel diketik dengan huruf kapital pada setiap awal kata kecuali kata
penghubung dimulai tiga ketukan setelah nomor tabel dan berakhir satu ketukan
sebelum huruf H dari kata “halaman”. Jarak antar judul tabel adalah dua spasi. Jika
satu judul memerlukan dua baris atau lebih, jarak antar baris adalah satu spasi (lihat
lampiran B.6).
DAFTAR GAMBAR
Daftar gambar diletakkan sesudah daftar tabel, berisi urutan judul gambar
dan nomor halamannya. Daftar Gambar ditulis dengan format yang sama dengan
dan nomor halamannya. Daftar lampiran ditulis dengan format yang sama dengan
akhir.
I. Pendahuluan
I. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan Bab I dari tesis yang terdiri atas empat subbab
yaitu ;
Pada bagian ini diuraikan rasional atau jastifikasi penelitian dilihat dari
merupakan hal penting pada bagian latar belakang masalah. Pada latar
merupakan sesuatu yang baru yang belum pernah diteliti (bila sudah
2. Rumusan masalah
3. Tujuan Penelitian
asli, dan sebaiknya ada dari jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian
yang diteliti.
sumber pustaka, kutipan tidaklah mesti berupa kutipan langsung tetapi dapat
pula berupa kutipan yang tak langsung. Pada kutipan langsung, peneliti
yang diteliti. Hipotesis dirumuskan secara singkat, lugas, dan jelas yang
berdasarkan kajian teoretis dan kerangka berpikir yang telah dilakukan agar
fokus yang ditelaah atau faktor yang diteliti didefinisikan secara jelas. Pada
menguraikan secara jelas dan rinci metode dan proses penelitian yang telah
5. Jenis dan sumber data. Pada bagian ini, peneliti menjelaskan jenis data
Hasil penelitan dan pembahasan merupakan Bab IV dari tesis. Pada bab
ini disajikan hasil atau temuan penelitian, baik temuan deskriptif maupun
relevan dan hasil penelitian yang telah disajikan pada kajian pustaka.
Pembahasan mengacu pada masalah, hipotesis,tujuan penelitian, serta
Kalau penyajian hasil secara terpisah, format akan lebih apik dan pembaca
semua data hasil penelitian yang diperoleh. Pada bagian ini, hipotesis
intisari dari suatu uraian deskriptif yang disajikan secara singkat dan jelas.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir dari tesis memuat antara lain; (a) daftar rujukan/
Bagian ini berisikan daftar buku, jurnal, majalah, laporan penelitian, dan
sumber lain yang dijadikan rujukan dalam penyusunan tesis. Setiap sumber
pedoman pada tata cara penulisan identitas rujukan yang terdapat dalam
pedoman ini. Semua rujukan yang dicantumkan dalam daftar pustaka hanya
sumber yang dikutip dalam teks, baik kutipan langsung maupun kutipan
B.11)
Lampiran
yang berfungsi melengkapi uraian yang telah disajikan pada bagian utama
tesis, dan riwayat hidup. Jenis dan ukuran font yang digunakan pada
lampiran bersifat bebas. Artinya , tidak perlu mengikuti jenis dan ukuran
font yang digunakan pada isi teks. Meski demikian , lampiran harus tetap
Sebagai pembatas dari teks tesis, digunakan halaman yang pada bagian
jenis font serta ukuran yang sama dengan judul Bab. Selanjutnya , setiap
lampiran diberi urut dengan menggunakan angka Arab yang diikuti titik dan
nama lampiran. Margin lampiran tetap sama dengan margin teks tesis.
A. Menghindari Plagiarisme
Apakah “plagiarisme” itu dan mengapa harus dihindari? Istilah “plagiarisme” atau
biasa juga disebut “plagiat” ditransfer dari bahasa inggris plagiarisme yang asal
mulanya dari bahasa latin plagiarius yang berarti penculik. Istilah ini kemudian
memiliki arti “penipuan dengan cara mengambil hasil pemikiran orang lain dan
orang lain. Ia tidak boleh dengan seenaknya memasukkan pemikiran orang lain
(khususnya yang telah dipaparkan dalam bentuk tulisan) kedalam karya tulisnya.
Ada aturan yang sangat kuat yang harus diikuti. Bila ia mengutip pendapat orang
lain, maka ia haruslah memberi tanda kutipan (atau mengetiknya dalam spasi
1988. Bahwa:
Boleh kita katakan, sejak beberapa tahun terakhir ini kita dapat menyaksikan
adanya perkembangan yang luar biasa cepatnya disegala bidang. Ini dengan
sendirinya berpengaruh pula pada usaha pembentukan istilah baru. Bagi sebagian
orang, mungkin yang tampak seakan-akan hanya keracunan: terlalu banyak kata
yang mereka anggap baru. Padahal penyebab sebenarnya, mereka memang tidak
akrab dengan kosakata yang kita miliki. Banyak diantara kita yang tidak
Tidak sedikit orang yang merasa betapa istilah baru yang muncul itu menyulitkan
tulisannya tanpa memberi tanda kutipan atau merapatkan spasi dan menyebutkan
memalukan. Mengutip pendapat orang lain pun hendaknya dalam jumlah yang
seyogyanya meminta izin kepada pemilik hak cipta dari tulisan yang dikutipnya
itu.
Kadang-kadang ada orang yang mengubah tulisan orang lain dengan
mengganti kata-kata tertentu dengan kata-kata yang sama artinya lalu mengakui
tulisan yang telah diubahnya itu sebagai tulisannya. Ini pun disebut sebagai
Dapatlah dikatakan, akhir-akhir ini kita dapat melihat adanya kemajuan yang amat
pesat di berbagai lapangan kehidupan. Ini secara otomatis berdampak pula pada
dengan perbendaharaan kata yang kita punyai. Banyak diantara kita yang tidak
memecahkannya. Tidak sedikit orang yang menyadari betapa istilah baru yang
lahir itu membuat orang sulit dalam berhubungan. Di antaranya ada pula yang
kemudian mengusulkan, lebih baik bila dipakai istilah asingnya saja (Sakri,
1993:153).
plagiarisme.
menyebutkan sumbernya.
Ekspresi anak berbeda dengan ekspresi orang dewasa karena kebutuhan orang
dengan “bebas” dengan berteriak, bernyanyi, dan perilaku lainnya. Karena itulah
ini perlu mendapat perhatian karena melalui ekspresi ini cita-cita, keinginannya
Ekspresi anak_anak yang bebas dan spontan perlu diperhatikan (Muharram dan
Sundaryati, 1991/1992).
DAFTAR PUSTAKA
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. 1996. Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah: Skripsi, Disertasi, Artikel,Makalah, dan Laporan Penelitian (Edisi
Ketiga). Malang: IKIP Malang.
Nandika, D., Soekartawi, R. R. Noor, R. R., Wiryaman, K.G., & Muladno. 2006.
Universitas , Riset dan Daya Saing Bangsa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PPs IKIP Ujung Pandang. 1999. Pedoman Penyusunan Tesis dan Disertasi
Program Pascarjana IKIP Ujung Pandang. Ujung Pandang: PPs IKIP.
Diajukan Oleh:
DJUSDIL AKRIM
2013.MM.1.0005
PROGRAM PASCASARJANA
STIE NOBEL INDONESIA MAKASSAR
2015
Lampiran A.2 Contoh Lembar Pengesahan Proposal Tesis
PENGESAHAN
Diajukan Oleh:
Mengetahui:
TESIS
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Manajemen
Oleh
DJUSDIL AKRIM
2013.MM.1.0005
PROGRAM PASCASARJANA
STIE NOBEL INDONESIA
2015
Lampiran A.4 Contoh Halaman Pengesahan Tesis
PENGESAHAN TESIS
PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN
PETANI RUMPUT LAUT DAN PENGARUHNYA
TERHADAP KINERJA USAHA BUDIDAYA
(STUDI EMPIRIS PETANI RUMPUT LAUT
DI KABUPATEN TAKALAR)
Oleh:
DJUSDIL AKRIM
Menyetujui :
Komisi Pembimbing
Ketua, Anggota,
Mengetahui:
Prof. Dr. Nurdin Brasit, S.E., M.Si Dr. H. Saban Echdar, S.E., M.Si
Lampiran B.1 Contoh Kata Pengantar Tesis
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Karunia
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis
1. Bapak Prof. Dr. Nurdin Brasit, S.E., M.Si selaku Direktur PPS STIE Nobel
Indonesia dan Bapak Dr. H. Saban Echdar, S.E., M.Si selaku Ketua Prodi
beserta staf yang telah memberikan ijin, kesempatan serta dorongan yang tidak
2. Bapak Dr. H. Saban Echdar, S.E., M.Si selaku Pembimbing Utama yang dengan
4. Bapak Prof. Dr. Nurdin Brasit, S.E., M.Si selaku Penguji dalam uji sidang tesis
yang telah banyak memberikan masukan serta arahan-arahan yang sangat besar
artinya.
5. Bapak Dr. Syamsuddin, S.E., M.M., M.T selaku Penguji dalam uji sidang tesis
Nobel Indonesia yang telah membekali penulis untuk selangkah lebih maju
7. Bapak H. Mappatunru Dg. Siantang dan H. Haris Dg. Lili serta petani rumput
8. Doa penulis senantiasa kami panjatkan agar kedua orang tua kami diberikan
9. Istriku tercinta Hj. Sekar Bati, S.E., A.Ma. Pus dan kedua putraku tersayang,
10. Bapak Aksa Mahmud beserta keluarga dan rekan-rekan mahasiswa PPS STIE
Nobel Indonesia angkatan pertama, khususnya Pak Wali, Pak Ketua dan
EWAKO!!!.
Penulis
Djusdil Akrim
Lampiran B.2 Contoh Pernyataan Keorisinalan Tesis
benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Tesis ini tidak
terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip
dalam naskah ini dan disebutkan sumber kutipan serta daftar pustaka.
berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Mahasiswa,
Djusdil Akrim
2013.MM.1.0005
Lampiran B.3 Contoh Abstrak Tesis
ABSTRAK
ABSTRACT
This study aims to determine and analyze: the effect of competence, motivation and
coordination of employees on employee performance at the Barru district
secretariat, as well as the most dominant variable influencing employee
performance at the Barru Regency DPRD Secretariat.
This research approach uses survey research. The study was conducted at the Barru
Regency DPRD Secretariat. The time of the study began in January 2020. The study
population was all staff of the Barru Regency DPRD Secretariat, amounting to 95
people. The sample selection in this study was carried out using the saturated
sampling method (census), namely by determining all populations as a total sample
of 95 employees.
The results showed that: 1) There was a positive and significant effect of
competency individually (partially) on the performance of the Barru Regency
DPRD Secretariat staff, with a count of 4,675 and 4,998> table = 2.00. Reject H0,
Accept H1. so that competence has a significant effect on the performance of Barru
Regency DPRD Secretariat employees. There is a positive and significant effect of
motivation together (simultaneously) on the performance of Barru Regency DPRD
Secretariat staff, where Fitung = 5.819> Fable = 2.65. TolakH0, Accept H1, so that
competence, motivation and coordination have a significant effect on the
performance of the Barru Regency DPRD Secretariat staff. The most dominant
coordination variable on the performance of Barru Regency DPRD Secretariat
employees is seen from the greatest determination value, 0.565.
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA 98
LAMPIRAN - LAMPIRAN 101
Lampiran B.6 Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
di Kabupaten Takalar
di Kabupaten Takalar
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
Eksogen
Lampiran B.8 Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
2 Kuesioner 102
Takalar
DAFTAR PUSTAKA
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Rivai, V & Basri, A.F.M. 2005. Performance Appraisal Sistem Yang Tepat Untuk
Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sarwono, Jonathan. 2007. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS.
Yogyakarta:Andi Offset.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business. Buku2. Edisi 4. Jakarta:
Salemba Empat.
Soegoto, Eddy Soeryanto. 2009. Entrepreneurship. Edisi Pertama. Jakarta: PT.
Elek Media Komputindo.
Spencer, L.M., & Spencer, S.M. 2001.Competence at Work: Models for, Superior
Performance. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Warfield, Teery D. E., Kieso, Donald & Jerry J, Weygandt. 2011. Intermediate
Accounting. Edisi 12. Yogyakarta: Erlangga.
Lampiran C.1 Contoh Pembatas Bab
Lampiran C.2 Contoh Pembatas Lampiran
LAMPIRAN