Teks buku ini dicetak dengan huruf times new roman (12 pt)
Penyusun : Team STKIP Bima
Pedoman penulisan karya ilmiah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Bima edisi ketiga ini merupakan hasil revisi dari penulisan karya ilmiah edisi pertama
1998 yang disusun oleh Dr. Amran, M.Pd, dicetak dengan mesin stensil, tebal 50
halaman spasi tunggal. Edisi kedua disusun kembali oleh Dr. Amran,M.Pd bersama
tim penyusun pedoman penulisan karya ilmiah STKIP Bima lainnya, sementara edisi
ketiga adalah edisi revisi dan penyumpurnaan dari edisi sebelumnya dengan team
yang terdiri dari: Penyusun : Team Dosen STKIP Bima.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Contoh Kover Luar Skripsi
Lampiran 2: Contoh Logo STKIP Bima
Lampiran 3: Contoh Sampul Dalam Skripsi
Lampiran 4: Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing Skripsi
Lampiran 5: Contoh Lembar Persetujuan dan Pengesahan Skripsi
Lampiran 6: Contoh Abstrak
Lampiran 7: Contoh Pernyataan Keaslian Skripsi
Lampiran 8: Contoh Halaman Motto
Lampiran 9: Contoh Halaman Persembahan
Lampiran 11: Contoh Kata Pengantar
Lampiran 11: Contoh Daftar Isi
Lampiran 12: Contoh Daftar Tabel
Lampiran 13 Contoh Daftar Gambar
Lampiran 14: Contoh Daftar Lampiran
KATA PENGANTAR
Buku Pedoman Karya Tulis Ilmiah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Bima ini merupakan hasil revisi dan penyempurnaan dari
pedoman Karya Tulis Ilmiah edesi sebelumnya yang diterbitkan pada tahun 2012.
Pedoman Karya Tulis Ilmiah yang baru ini sedikit berbeda dari edisi sebulumnya
karena ada penambahan dua metode penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom-Action Research) dan Penelitian Pengembangan(Research and
Development).
Buku pedoman Karya Tulis Ilmiah ini masih memerlukan penyempurnaan
dari berbagai aspek, oleh karena itu demi kesempurnaanya dimohon memberikan usul
pendapat. Besar harapan kami tidak ada segragasi dan dikotomi dalam membimbing
skripsi mahasiswa. Pedoman ini sekaligus menjadi standar baku bagi mahasiswa dan
dosen dalam menyusun karya tulis ilmiah terutama skripsi pada Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bima.
Halaman
JUDUL .............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
Karya Ilmiah
Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan tertentu. Jenis-jenis karya ilmiah antara lain:
karangan ilmiah, laporan penelitian, makalah atau paper, artikel, dan lain-lain. Karya
tulis ilmiah dapat didefinisikan sebagai laporan tertulis tentang (hasil) suatu kegiatan
ilmiah. Definisi yang lebih kompleks dapat dikemukakan bahwa pengertian karya
tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah berdasarkan
penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik
penelitian lapangan, tes laboratorium, ataupun kajian pustaka yang didasarkan pada
pemikiran (metode) ilmiah yang logis dan empiris.
Karya tulis ilmiah dapat dipilah dalam dua kelompok yaitu: (a) karya tulis ilmiah
yang merupakan laporan hasil pengkajian/penelitian, dan (b) karya tulis ilmiah yang
berupa tinjauan/ulasan/ gagasan ilmiah. Meskipun keduanya berbeda, namun sebagai
tulisan yang bersifat ilmiah terdapat beberapa ciri yang menunjukkan kesamaan
antara lain: ( 1 ) hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan
keilmuan, ( 2) kebenaran isinya mengacu kepada kebenaran ilmiah, (3) kerangka
sajiannya mencerminan penerapan metode ilmiah. (4) tampilan fisiknya sesuai
dengan tata cara penulisan karya
Karya tulis ilmiah dapat disajikan dalam bentuk laporan penelitian, artikel ilmiah
di jurnal, artikel ilmiah popular di media massa, makalah seminar, buku, diktat,
1
modul, maupun karya terjemahan. Dengan demikian terdapat banyak pilihan bagi
guru dalam mengembangkan profesinya melalui karya tulis ilmiah. Tidak ada
salahnya pada tulisan ini saya jabarkan lagi secara singkat jenis-jenis karya tulis
ilmiah.
1. Makalah atau paper merupakan rumusan atau simpulan pemikiran sebagai
hasil telaah atau pengkajian sederhana dari sebuah referensi bacaan,
pemikiran tokoh, ilmuwan atau penulis sebelumnya. Karya ilmiah jenis ini
biasa diberikan oleh dosen kepada mahasiswa. Tujuannya biasa untuk
memberikan ruang bagi peserta didik dalam menuangkan gagasan ilmiahnya
untuk mengasah kemampuan intelektualnya dalam menanggapi permasalahan
yang berkembang. Makalah biasanya disajikan dalam forum seminar,
lokakarya, workshop dan sejenisnya.
2. Laporan praktikum biasanya merupakan laporan tertulis dari serangkaian
kegiatan praktikum yang telah dilakukan oleh seorang atau sekelompok siswa.
Dalam menuliskan laporan unsur kronologis menjadi sangat penting karena
praktik kerja baik di lapangan maupun di laboratorium terdiri dari tahapan-
tahapan yang sistematis yang harus dilaporkan secara sistematis juga. Dengan
demikian penulisan laporan praktikum dituntut untuk menyampaikan sebuah
kegiatan secara sistematis, runtut dan terperinci.
3. Artikel merupakan gagasan tertulis dari penulis tentang suatu permasalahan
yang didasarkan pada kajian pustaka atau hasil penelitian. Artikel merupakan
diseminasi pemikiran dari ahli atau seseorang yang secara intens mengamati
permasalahan tertentu (pengamat). Artikel hampir mirip dengan makalah,
yang membedakan adalah ruang publikasinya. Apabila makalah disampaikan
dalam forum seminar atau workshop, artikel dipublikasikan di media massa
baik jurnal ilmiah atau media massa (koran atau majalah, yang biasa disebut
artikel ilmiah populer). Artikel dapat ditulis dalam berbagai bentuk yaitu
opini, essay atau feature. Opini merupakan gagasan pribadi penulis,
sedangkan essay merupakan karangan prosa yang membahas suatu masalah
secara sepintas lalu dari sudut pandang penulisnya (Kamus Besar Bagasa
Indonesia, 2005: 308). Sedangkan feature merupakan bentuk penulisan artikel
yang berupa berita.
4. Tugas akhir baik skripsi (S1), thesis (S2), dan disertasi (S3) merupakan karya
ilmiah yang ditujukan untuk mengakhiri studi di perguruan tinggi. Tugas
akhir biasanya berupa hasil penelitian dari bidang tertentu (sesuai jurusan atau
program studi yang diambil) yang kemudian diujikan secara lisan untuk
memperoleh derajat kelulusan dan kelayakan karya tersebut.
2
Skripsi
Skripsi, merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh
mahasiswa program sarjana (S1), pada akhir studinya. Karya ilmiah ini merupakan
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi mereka yang dapat ditulis
berdasarkan hasil penelitian lapangan, hasil kajian pustaka, atau hasil kerja
pengembangan (projek)
Skripsi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorentasi peda
penyampaian data empiris dilapangan. Ditinjau dari pendekatan yang digunakan,
penelitian lapangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada
dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini menggunakan
pendekatan kerangka teori gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti
berdasarkan pemahaman dan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi
permasalahan-permasalahan serta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk
pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris dilapangan. Sedangkan
penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan
gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses
dan makna (prespektif subjektif) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-
ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu,
laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan
mendalam serta menunjukan ciri-ciri naturalistik yang penuh keontetikan.
Kajian pustaka yang dimaksud adalah telaah yang dilaksanakan untuk
memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan
mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini
kesanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai
sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan
baru. Dalam hal ini bahan-bahan pustaka diperlukan sebagai sumber ide untuk
menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi
dari pengetahuan yang telah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan,
atau sebagai dasar pemecahan masalah.
Kajian yang dimaksud kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk
yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini,
kegiantan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep,
prinsip-prinsip atau temuan-temuan penilaian untuk memecahkan maslah-maslah.
Skripsi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menurut format dan yang
3
berbeda dengan skripsi yang tertulis berdasarkann hasil penelitian, karena
karakteristik kegiatan pengembanagn dan kegitan penelitian tersebut berbeda.
Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu
permasalah. Sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau
teori untuk memecahkan permasalahan. Dalam penelitian kuantitatif, skripsi dapat
mencakup satu variabel saja atau dapat terdiri dari beberapa variabel, namun kriteria
ini harus disesuaikan dengan permasalahan yang dikaji. Dalam penelitian kuantitatif
skripsi dapat ditulis berdasarkan study kasus tunggal dalam satu lokasi atau dapat
mengkaji beberapa kasus dari beberapa lokasi.
4
pustaka dan hasil kerja pengembangan (projek). Pada bagian ketiga akan dibahas
secara rinci mengenai artikel, makalah, dan laporan penelitian. Selanjutnya, pada
bagian akhir pedoman ini akan dipaparkan secara berturut-turut; sistematika,
penulisan, cara merujuk, dan menulis daftar rujukan, tabel dan gambar, bahasa dan
tanda baca, serta pencetakan dan penjilidan.
5
BAB II
STRUKTUR ISI SKRIPSI
6
Abstrak
Kata pengantar
Abstrak ( Bahasa Indonesia )
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Laninya
2. Bagian Inti
Bagian ini berisi inti isi skripsi yang meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusa Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Hipotesis Penelitian (jika ada)
E. Kegunaan Penelitian
F. Asumsi penelitian ( jika perlukan )
G. Ruang Lingkup Penelitian
H. Definisi Operasional Variabel
7
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini memuat:
Daftar Pustaka
Pernyataan Keaslian Skripsi
Lampiran-Lampiran
Riwayat Hidup
8
Lembar persetujuan yang kedua berisi pengesahan skripsi oleh para penguji,
ketua prodi dan ketua STKIP Bima. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan
penyempurnaan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang
diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian. Dalam lembar
persetujuan dosen penguji dicantumkan tanggal bulan tahun dilaksanakanya ujian,
tanda tangan, nama lengkap dan NIP/NIDN dari masing-masing tim penguji dan
ketua, tanda tangan, nama lengkap, dan NIP / NIDN dari masing-masing tim penguji.
Kata Pengantar
Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terimakasih penulis yang
ditunjukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain yang
telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikanpenulisan
skripsi. Tulisan kata pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris dibatas atas
bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi
ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto.
Pada bagian akhir teks (dopojok kanan bawah) dicantumkan kata penulis tanpa
menyebut nama terang.
Abstrak ( Bahasa Indonesia )
Kata abstrak ditulis ditengah halaman dengan huruf kapital, simetris dibatas
atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik dengan jarak dua
spasi dari kata abstrak, ditepi kiri dengan urutan: Nama akhir diikuti koma, nama
awal, nama tengah (jika ada) diakhiri titik. Tahun lulus ditulis setelah nama, diakhiri
dengan titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf
pertama dari setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata skripsi ditulis setelah judul
diakhiri dengan titik. Kemudian dicantumkan nama dosen pembimbing I dan II
lengkap dengan gelar akademiknya. Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang
ditempatkan dibawah nama dosen pembimbing, jumlah kata kunci berkisar antara tiga
sampai lima kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi
ilmiah/ dengan kata kunci dapat dikemukakan judul-judul skripsi beserta abstaraknya
dengan mudah. Teks didalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan
panjangnya tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto.
Abstrak bisa disebut sebagai sebuah gambaran umum dalam skripsi. Di dalam
abstrak seseorang menjelaskan secara singkat mengenai mengapa ia mengambil judul
skripsi tersebut dan bagaimana hasil penelitiannya. Dalam teks abstrak disajikan
secara padat inti sari skripsi yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti,
metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik,
dan (kalau ada) saran yang diajukan. Secara umum abstrak terdiri dari tiga paragraf,
paragraf pertama terdiri dari latar, tujuan dan masalah yang diteliti, paragraf kedua,
9
menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian, dan paragraf
ketiga, menjelaskan tentang hasil penelitian yang dicapai. Dalam penulisan abstrak
menggunakan bahasa Indonesia.
Daftar Isi
Didalam halaman dafatr isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul anak
subbab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya didalam teks.
Semua judul babdiketik dengan huruf kapital, sedangkan judul subbab dan anak
subbab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi
hendaknya menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi.
Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor table, judul tabel, serta nomor halaman
untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam
teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal.
Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberikan jarak dua spasi.
Daftar Gambar
Halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan
nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan
lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu
dengan yang lain diberi jarak dua spasi.
Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, serta halaman tempat lampiran itu
berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi
tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
Isi Bagian Inti
Bagian inti dari skripsi terdiri dari lima bab yaitu pendahuluan, kajian
pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta penutup. Rincian
ini dari masing-masing bab diuraikan pada bahasan berikut.
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan pembaca
untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa demikian
itu dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasanya memuat (1) latar
belakang (2) rumusan masalah (3) tujuan penelitian (4) hipotesis penelitian, (5)
kegunaan penelitian, (6) asumsi penelitian, (7) ruang lingkup dan keterbatasan
penelitian, dan (8)definisi istilah/operasional.
10
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
11
dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenaranya. Namun secara
tehnik hipotesis penelitian dicantumkan dalam bab I (bab pendahuluan) agar
hubungan antara masalah yang diteliti dan kemungkinan jawabanya menjadi lebih
jelas. Atas dasar inilah, maka dalam latar belakang masalah sudah harus ada paparan
tentang kajian pustaka yang relevan dalam bentuknya yang ringkas.
Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya,
dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan
antar variabel, melainkan telah ditunjukan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu.
Contoh: ada hubungan positif antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Jika dirumuskan dalam
bentuk perbedaan: siswa SMP yang pintar kecerdasanya tinggi memiliki prestasi
belajar yang tinggi pada mata pelajaran matematika dibandingkan dengan yang
tingkat kecerdasanya sedang. Rumusan hipotesis yang baik hendaknya : (a)
mengatakan pertautan antara dua variabel atau lebih, (b) dituangkan dalam bentuk
kalimat pernyataan, (c) dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, serta (d) dapat
diuji secara empiris.
E. Kegunaan penelitian
F. Asumsi penelitian
12
G. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam kajian ilmiah, dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah
haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam
mengkaji persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat
diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji teori-teori dan
13
hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan
dalam bab II (kajian pustaka). Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi
teoritis tentang objek (variabel) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang
antara lain berupa argumentasi hipotesis yang telah diajukan dalam bab I. Untuk
dapat memberikan deskripsi teoritis terhadap variabel yang diteliti, maka diperlukan
adanya kajian teori yang mendalam. Selanjutnya argumentasi atas hipotesis yang
diajukan menuntut peneliti untuk mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai
landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan peneliti yang relevan.
Pembahasan terhadap hasil penelitian tidak dilakukan secara terpisah dalam satu
subbab tersendiri.
Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti
jurnal penelitian, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan
diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan
lebih baik jikan kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian yang
didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya
bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat
dipergunakan sebagai penunjang.
Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji berdasarkan dua kriteria, yakni (1)
prinsip kemutakhiran (kecuali untuk penelitian historis) dan (2) prinsip relevansi.
Prinsip kemuktakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori
yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya.
Dengan prinsip kemuktakhiran, peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori
yang pada waktu itu dipandang representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap telaah
laporan-laporan penelitian. Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian
pustaka yang erat kaitanya dengan masalah yang diteliti.
Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode penelitian paling tidak
mencakup (1) rancangan penelitian, (2) populasi dan sampel, (3) instrumen
penelitian, (4) teknik pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data.
A. Rancangan penelitian
14
eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan
peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh
terhadap variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian
eksperimental selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji.
Pada penelitian noneksperimental, bahasan dalam subbab rancangan
penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari
tujuan dan sifatnya; apakah penelitian eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survai,
atau penelitian histories, kolerasional, dan komparasi kausal. Disamping itu dalam
bagian ini dijelaskan pula variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta
sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan
mengambil sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya
adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek
penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam survai, sumber data lazim
disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subjek
tergantung pada cara pengambilan datanya.
Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu
diberikan agar besarnya sampel dan cara pengambilanya dapat ditemukan secara
tepat. Tujuanya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar representatif, dalam arti
dapat mencerminkan keadaan populasinya secara cermat. Kerepresentatifan sampel
merupakan kriteria penting dalam pemilihan sampel berkaitan dengan maksud
menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian sampel terhadap populasinya. Jika keadaan
sampel semakin berbeda dengan karakteristik populasinya, maka semakin besar
kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya.
Jadi, hal-hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah (a)
identifikasi tentang batasan-batasan tentang populasi dan subjek penelitian, (b)
prosedur dan teknik pengambilan sampel, serta (c) besarnya sampel.
C. Instrumen penelitian
15
baik juga harus memenuhi persyaratan reliabilitas. Apabila instrumen yang digunakan
tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban untuk melaporkan tingkat
validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan.
Hal yang perlu diungkapkan dalam intrumen penelitian adalah cara pemberian
skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan. Untuk alat dan bahan, harus
disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik
bahan yang dipakai. Dalam ilmu eksakta istilah instrumen penelitian kadang kala
dipandang kurang tepat karna belum mencakup keseluruhan hal digunakan dalam
penelitian. Oleh karena itu, subbab instrumen penelitian dapat diganti dengan alat dan
bahan.
Bagian ini menguraikan (a) langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data, (b) kualifikasi dan jumlah petugas yang
terlibat dalam proses yang terlibat dalam proses pengumpulan data, serta, (c) jadwal
waktu pelaksanaan pengumpulan data.
Jika penelitian menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data
perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk
menjalankan tugas. Proses mendapatkan ijin penelitian menemui pejabat berwenang,
dan hal lain yang sejenis tidak perlu dilaporkan, walaupun tidak dapat dilewatkan
dalam proses pelaksanaan penelitian.
Pada bagian ini peneliti akan melakukan suatu pengujian atas instrumen
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian, untuk menguji kualitas instrumen
digunakan dua uji, yaitu uji validas dan uji reabilitas.
Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari
metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan
nonparametrik.
Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang
dikumpulkan dengan tetap berorentasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis
yang hendak diuji. Oleh karena itu yang pokok diperhatikan dalam analisis data
adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihanya. Beberapa teknik analisis
16
statistik parametrik memang lebih canggih mampu memberikan informasi yang
akurat jika dibandingkan dengan analisis teknik analisis sejenis dalam statistik
nonparametrik. Penerapan statistik parametrik secara tepat harus memenuhi beberapa
persyaratan (asumsi), sedangkan penerapan statistik nonparametrik tidak menuntut
persyaratan tertentu.
Disamping penjelasan tentang jenis atau teknis analisis data yang digunakan,
perlu juga dijelaskan alasan pemilihanya. Apabila teknik analisis data yang dipilih
sudah cukup dikenal, maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang
lebar sebaliknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan
(kurang populer), maka uraian tentang analisi ini perlu diberikan secara lebih rinci
apabila dalam analisis ini digunakan komputer perlu disebutkan programnya,
misalnya SPSS for windows.
Deskripsi data
Dalam “deskripsi data” bukan merupakan judul subbab karena pada bagian ini
diuraiakan masing-masing variabel yang telah diteliti. Dalam deskripsi data untuk
masing-masing variabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik
statistik deskriptif, seperti distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik yang
berupa histogram, nilai rerata, simpangan baku, atau yang lain. Setiap variabel
dilaporkan dalam subbab tersendiri dengan merujuk pada rumusan masalah atau
tujuan penelitian.
Materi yang disajikan dalam bab IV dari skripsi adalah temuan-temuan yang
penting dari variabel yang diteliti dan hendaknya dituangkan secara singkat namun
bermakna. Rumus-rumus dan perhitungan yang digunakan untuk menghasilkan
temuan-temuan tersebut diletakan dalam lampiran (apabila diperlukan). Temuan
penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik, tabel, ataupun
grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan tentang hal tersebut
masih diperlukan. Namun, bahasa pada tahap ini perlu dibatasi pada hal- hal yang
bersifat faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (interprentasi) peneliti. analisis
Data/pengujian hipotesis. Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya
17
tidak berbeda dengan penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel.
Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam bab ini, termasuk hipotesis
nolnya, dan masing-masing diikut; dengan hasil pengujianya serta penjelasan atas
hasil pengujian itu secara ringkas dan padat. Penjelasan tentang hasil pengujian
hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik yang diperoleh dari
perhitungan statistik.
Pembahasan
18
Kedua karena kesalahan metodologis, misalnya instrumen yang digunakan tidak
sahih atau kurang reliabel. Dalam pembahasan, perlu diuraikan lebih lanjut ketidak
sempurnaan instrumen yang digunakan. Penjelasan tentang kekurangan atau
kesalahan-kesalahan yang ada akan menjadi salah satu bijakan untuk menyarankan
perbaikan lagi penelitian sejenis di masa yang akan. Pembahasan hasil penelitian juga
bertujuan untuk menjelaskan perihal modifikasi teori atau menyusun teori baru. Hal
ini penting jika penelitian yang dilakukan bermaksud menelaah teori. Jika teori yang
dikaji ditolak sebagian hendaknya dijelaskan bagaimana modifikasinya, dan
penolakan terhadap seluruh teori harus disertai dengan rumusan teori baru.
Bab V penutup
Pada bab V atau bab terakhir dari skripsi dimuat dua hal yaitu kesimpulan dan
saran.
A. Kesimpulan
Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan
penelitian terikat secara subtantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu
pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan juga dapat ditarik dari
hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan
penelitian yang diperoleh. Kesimpulan penelitian rangkuman semua hasi penelitian
yang telah diuraikan secara lengkap dalam bab IV. Tata urutanya pun hendaknya
sama dengan yang ada didalam bab IV. Dengan demikian, konsistensi isi dan data
urutan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan
penelitian tetap terpelihara.
B. Saran
19
Isi Bagian Akhir
Hal-hal yang perlu dimasukkan kedalam bagian ini adalah yang mendukung
atau berkait erat dengan uraian yang terdapat pada bagian inti. Isi yang perlu ada
pada bagian akhir adalah (a) daftar rujukan,(b) pernyataan keasalian tulisan,(c)
lampiran-lampiran,dan (d) riwayat hidup.
Daftar Pustaka
Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi skiripsi yang
ditulisnya bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang
diakui sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilan karya orang lain
untuk diakui sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang disebut
sebagai plagiat. Penulis karya ilmiah harus menghindari diri dari tindak kecurangan.
Lampiran-Lampiran
20
Riwayat Hidup
21
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Asumsi Penelitian
F. Ruang Lingkup Penelitian
G. Definisi Istilah
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini memuat:
Daftar Pustaka
Pernyataan Keaslian Skripsi
Lampiran-Lampiran
Riwayat Hidup
22
Penjelasan bagian- bagian isi skripsi penelitian kualitatif sama dengan penjelasan
pada bagian akhir penelitian kuantitatif di atas.
Bab I Pendahuluan
Latar belakang masalah dalam suatu penelitian dapat diartikan sebagai suatu
informasi yang tersusun secara sistimatis berkenaan dengan fenomena, masalah, atau
problematika yang menarik untuk dijadikan sebagai bahan penelitian. Masalah
tersebut timbul karena ketika sesuaian antara harapan dan kenyataan di lapangan.
Dalam latar belakang penelitian, peneliti menyampaikan aspek-aspek: (1) masalah
penelitian (kesenjangan antara harapan dan kenyataan), (2) rangkaian serta kronologis
timbulnya masalah, dan (3) pentingnya masalah tersebut diteliti. Latar belakang
masalah perlu ditulis secara jelas dan tepat yang merupakan hasil dari observasi awal
tentang masalah yang akan diteliti agar kegiatan penelitian terfokus pada bidang
masalah yang akan diteliti.
B. Rumusan Masalah
23
masa kini (mutakhir), (3) menunjukkan model penelitian yang diterapkan, yakni
model eksploratif, deskriptif, atau eksplanatif.
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Asumsi Penelitian
G. Definisi Istilah
24
Bab II. Kajian Pustaka
Kerangka Berpikir
25
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data
dapat diperoleh. Pada bagian ini dilaporkan jenis data dan sumber datanya dengan
keterangan yang memadai. Sumber data dalam penelitian kualitatif dapat diambil
dari (1) informan, (2) tempat dan peristiwa, dan (3) arsip atau dokumen yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam hal ini perlu dijelaskan data apa saja
yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan informan,
bagaimana ciri-ciri informan, dan dengan cara bagaimana data dijaring sehingga
kredibilitasnya dapat dijamin.
Dalam penelitian kualitatif, data antara lain dapat diperoleh melalui: (1)
wawancara mendalam, (2) observasi, dan (3) analisis arsip atau dokumen.
26
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Simpulan menyimpulkan secara garis besar apa saja isi dalam skripsi kita,
sedangkan saran berupa komentar, sanggaan yang bersifat menyarankan baik kepada
pemerintah, instansi dll tergantung dengan varibel yang ada dalam skripsinya. Saran
hendaknya spesifik ditujukan kepada siapa dan aplikatif bagaimana pelaksanaannya.
27
dalam PTK dituntut untuk terjun mempraktikkan suatu tindakan atau perlakuan di
lapangan. Dalam hal ini guru sebagai peneliti langsung mempraktikkan tindakan yang
telah direncanakan dan mengukur kelayakan yang diberikan tersebut. Adapun
sistematika laporan penelitian (skripsi) penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Hal – hal yang termasuk dalam bagian awal skripsi penelitian tindakan kelas
sama dengan isi bagian awal pada penelitian kuantitatif.
2. Bagian Inti
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Hipotesis Tindakan
F. Ruang Lingkup Penelitian
G. Definisi Operasional Variabel
28
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini memuat:
Daftar Pustaka
Pernyataan Keaslian Skripsi
Lampiran-lampiran
Riwayat Hidup
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan pembaca
untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa demikian
itu dilakukan.oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasanya memuat (A) Latar
belakang (B) Rumusan masalah (C) Tujuan penelitian (D) Manfaat penelitian, (E)
Hipotesis Tindakan (F) Ruang Lingkup Penelitian, (G) Definisi istilah/operasional
B. Rumusan Masalah
29
teaching) untuk meningkatan prestasi belajar siswa kelas XI pada pokok bahasan
peredaran dara bagi siswa kelas XI di SMP Negeri I Kota Bima tahun Pelajaran
2016/2017. Agar masalah tersebut mudah dipahami, perlu adanya definisi
operasional mengenai masalah pembelajaran dan tindakan. Selain itu, perlu juga
ditetapkan lingkup penelitiannya.
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Hipotesis Tindakan
G. Devinisi Operasional
30
Definisi Operasional Penelitian biasanya dikembangkan oleh peneliti sendiri
berdasarkan hasil temuannya dalam daftar pustaka.
31
Gambar 4. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
Tempat penelitian dikemukakan secara jelas dan rinci, yaitu mencakup alamat
dan lokasi sekolah. Deskripsi lokasi perlu dilengkapi arah dan jarak sekolah dengan
pusat kota/kabupaten. Selain itu, perlu disampaikan juga sarana dan prasarana
sekolah yang berkaitan dengan penelitian, misalnya kondisi perpustakaan. Waktu
dan lamanya tindakan dikemukakan secara rinci. Jumlah siklus yang ditetapkan
disesuaikan dengan kompleksitas permasalahan yang diatasi dan waktu yang tersedia
(kesepakatan dengan guru atau sekolah), tetapi minimal 2 siklus. Tindakan satu
siklus tidak identik dengan pengertian satu kali pertemuan atau satu kali tatap
muka, tetapi bisa beberapa kali pertemuan.
C. Subjek Penelitian
32
membaca karya sastra, sangatlah kurang karena mereka harus membantu orang
tuanya bekerja di sawah.
Pada bagian ini diuraikan teknik atau cara-cara yang dilakukan untuk
memperoleh data. Teknik yang digunakan harus relevan dengan jenis dan sumber
data, yaitu (1) wawancara mendalam untuk memperoleh data dari informan, (2)
observasi untuk memperoleh data dari sumber yang berupa tempat, peristiwa, atau
perilaku, dan (3) analisis dokumen untuk memperoleh data dari arsip dan dokumen.
E. Prosedur Penelitian
33
kelebihan kinerja siswa dan guru selama proses penerapan tindakan. Hasil analisis
tersebut menjadi bahan untuk menyusun rencana memperbaiki pelaksanaan tindakan
pada siklus berikutnya.
Pada bagian ini, peneliti mendeskripsikan hasil tindakan setiap siklus dengan data
lengkap yang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang
terjadi. Perlu ditambahkan hal yang mendasar yaitu deskripsi perubahan perilaku
belajar pada siswa, lingkungan kelas, dan hasil belajar. Grafik, tabel, atau foto dapat
digunakan secara optimal untuk mengemukakan hasil analisis data yang
menunjukkan perubahan yang terjadi.
34
Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus
Pada bagian ini peneliti melakukan pembahasan hasil penelitiannya dengan cara
mengaitkan temuan dan tindakan, indikator keberhasilan, serta kajian teoretik
dan empirik. Secara umum yang disampaikan meliputi: (1) jawaban terhadap
pertanyaan penelitian, (2) temuan “penting” penelitian, (3) paparan logika
diperolehnya temuan, (4) interpretasi temuan, dan (5) kaitan antara temuan
dengan teori dan hasil penelitian yang relevan.
Penjelasan dari kegiatan yang terlaksana tiap tahapan penelitian tindakan kelas juga
perlu dipaparkan dalam bagian ini. Deskripsi tiap tahapan tersebut diuraikan sebagai
berikut:
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil kesepakatan terhadap data awal dan dipadukan dengan
ketersediaan sumber daya, mahasiswa bersama guru menyusun rencana
tindakan. Rencana tindakan perlu dilengkapi dengan pernyataan tentang
indikator-indikator peningkatan yang akan dicapai. Misalnya, indikator dalam
peningkatan motivasi membaca adalah peningkatan jumlah/persentase siswa
35
yang perhatiannya terfokus pada teks yang dibacanya. Selain itu, juga
menyusun skenario pembelajarannya secara jelas dan rinci, menyiapkan media,
alat evaluasi, mengadakan simulasi (jika diperlukan), dan yang lainnya.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang dimaksudkan di sini adalah perlakuan tertentu dalam
pembelajaran yang telah ditetapkan dan harus dilakukan oleh guru. Tindakan
tersebut hendaknya didasarkan pada rencana yang telah dibuat, meskipun
tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana, mengingat dinamika proses
pembelajaran di kelas yang menuntut penyesuaian. Oleh karena itu, guru bisa
fleksibel dan siap mengubah rencana tindakan sesuai dengan keadaan yang ada.
Semua perubahan/penyesuaian yang terjadi perlu dicatat karena akan menjadi
bahan dilaporkan.
c. Observasi
Pelaksana observasi terhadap tindakan adalah mahasiswa (bisa dibantu guru
lain). Observasi dilakukan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan
terhadap proses pembelajaran dan yang diamati adalah (1) proses tindakan, (2)
pengaruh tindakan, (3) kendala dalam implementasi tindakan, (4) identifikasi
penyebab terkendalanya tindakan, dan (5) persoalan lain yang timbul.
d. Refleksi Tindakan
Yang dimaksud dengjan refleksi adalah mengingat dan merenungkan
kembali suatu tindakan seperti yang telah dicatat dalam observasi. Dalam
melakukan refleksi, mahjasiswa berdiskusi dengan guru untuk menghasilkan
rekonstruksi makna pelakjsanaan pembelajaran dan memberikan dasar
perbaikan pada rencana siklus berikutnya. Refleksi memiliki aspek evaluatif;
sehingga mahasiswa dan guru hendaknya menilai pelaksanaan tindakan
dengan membandingkan apa yang telah dicapai dengan indikator yang
ditetapkan, mengevaluasi bagian mana yang perlu diperbaiki, dan
mengidentifikasi bagaimana memperbaiki bagian yang kurang itu untuk
dilaksanakan pada siklus berikutnya. Dengan kata lain, dalam kegiatan
refleksi ini mahasiswa dan guru berdiskusi tentang: (1) kinerja siswa dan
guru selama proses pembelajaran, (2) kendala yang dihadapi dalam
melakukan tindakan di kelas, dan (3) tindakan apa saja yang memungkinkan
untuk dilakukan agar tujuan perbaikan pembelajaran dapat tercapai.
36
Bab V Bagian Akhir Skripsi
Unsur-unsur yang perlu dimasukkan dalam bagian akhir skripsi meliputi semua
hal yang mendukung atau berkaitan erat dengan uraian dalam bagian inti, yaitu
daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
Daftar Pustaka
Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi skiripsi yang
ditulisnya bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang
diakui sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilan karya orang lain
untuk diakui sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang disebut
sebagai plagiat. Penulis karya ilmiah harus menghindari diri dari tindak kecurangan.
Lampiran-lampiran
37
kehadiran siswa setiap siklus (yang perlu diperhatikan adalah kecocokan
jumlah siswa yang didesksripsikan pada hasil penelitian dan daftar
prsesensi).
2 Data penelitian, misalnya nilai hasil tes atau skor angket setiap siklus pada
setiap siswa yang rekapitulasi datanya disajikan dalam bagian inti skripsi
(berupa tabel atau gambar).
3 Contoh karya siswa, misalnya hasil pekerjaan atau karangan siswa,
catatan diskusi.
4 Dokumentasi (foto) bukti pelaksanaan tindakan, yaitu foto aktivitas siswa
dan guru dalam melaksanakan tindakan sehingga foto harus benar-benar
mengekpresikan kegiatan pembelajaran pada setiap siklus. Setiap foto diberi
penjelasan secukupnya.
Riwayat Hidup
Riwayat hidup penulis skiripsi hendaknya disajikan narasi dan menggunakan sudut
pandang orang ketiga (bukan menggunakan kata saya atau kamu). Hal-hal yang perlu
dimuat dalam riwayat hidup adalah nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir,
riwayat pendidikan, pengalaman berorganisasi yang relevan, dan informasi tentang
prestasi yang pernah diraih selama belajar diperguruan tinggi ataupun pada waktu
duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah yang sudah berkeluarga dapat
mencantumkan nama atau istri dan putra putrinya. Riwayat hidup di ketik dengan
spasi tunggal (satu spasi). Contoh riwayat hidup dapat dilihat pada lampiran.
38
suatu temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan. Beberapa jenis
penelitian pengembangan yang diungkapkan oleh para Tokoh, menurut Borg and Gall
: terdiri dari 10 tahapan, menurut Dick and Carey : terdiri dari 10 tahapan, dan
menurut Thiagarajan (4D) : terdiri dari 4 tahapan.
1. Bagian awal
Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:
Halaman sampul
Lembar Logo
Halaman Moto
Halaman Persembahan
Lembar Persetujuan
a) Lembar Persetujuan Pembimbing
b) Lembar Persetujuan dan Pengesahan Penguji
Abstrak
Kata pengantar
Abstrak
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
2. Bagian Inti
Bagian ini berisi inti isi skripsi yang meliputi:
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Urgensi Penelitian
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
G. Manfaat Penelitian
H. Definisi Istilah (jika diperlukan)
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. LandasanTeori
B. Penelitian yang Relevan
39
C. Kerangka Berpikir
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Subjek Uji Coba
D. Prosedur Pengembangan
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini memuat:
Daftar Pustaka
Pernyataan Keaslian Skripsi
Lampiran-Lampiran
Riwayat Hidup
Bab I Pendahuluan
Halaman pendahuluan terdapat pada bab I terdiri atas: latar belakang penelitian,
rumusan masalah, tujuan penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan, asumsi dan
keterbatasan, manfaat penelitian, definisi istilah (jika diperlukan).
40
Pada bagian ini harus dijelaskan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi
masalah tersebut. Latar belakang ditulis secara jelas, beralur, menarik, dan
menunjukkan kepada pembaca tentang besarnya masalah yang ada serta menunjukan
alasan kuat mengapa perlu dilakukan penelitian pengembangan. Berbagai fakta
terkini dan relevan harus dicantumkan untuk menjelaskan bahwa masalah yang akan
diteliti cukup bermakna serta menjelaskan analisis kebutuhan pengembangan produk
untuk menunjang pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Urgensi Pengembangan
Menjelasan jenis dan rincian produk yang akan dihasilkan dan diteliti. Bagian
ini memberi gambaran lengkap tentang karakteristik produk yang diharapkan dari
kegiatan pengembangan. Karakteristik produk mencakup semua identitas penting
41
yang dapat digunakan untuk membedakan satu produk dengan produk lain. Produk
dapat berupa kurikulum, modul, paket pembelajaran, buku teks, alat evaluasi, media,
model, atau produk lain yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
pelatihan, pembelajaran atau pendidikan. Setiap produk memiliki spesifikasi yang
berbeda dengan produk lainnya, misalnya kurikulum bahasa Inggris memiliki
spesifikasi yang berbeda jika dibandingkan kurikulum bidang studi lainnya, meskipun
di dalamnya ditemukan komponen yang sama.
Asumsi penelitian adalah aggapan dasar tentang suatu hal yang diyakini benar
tanpa harus dibuktikan kebenarannya yang ditulis dalam bentuk penyataan. Asumsi
dalam pengembangan merupakan landasan pijak untuk menentukan karakteristik
produk yang dihasilkan dan pembenaran pemilihan model serta prosedur
pengembangannya. Asumsi merupakan landasan pijak untuk menentukan
karakteristik produk yang dihasilkan dan pembenaran pemilihan model serta prosedur
pengembangannya. Asumsi hendaknya diangkat dari teori-teori yang teruji sahih,
pandangan ahli, atau data empiris yang relevan dengan masalah yang hendak
dipecahkan dengan menggunakan produk yang akan dikembangkan. Keterbatasan
pengembangan mengungkapkan keterbatasan dari produk yang dihasilkan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi, khususnya untuk konteks masalah yang lebih
luas.
G. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian memuat hal yang dapat berguna baik secara teoritis
(akademis) maupun praktis apabila tujuan penelitian telah tercapai.
42
Bab II Kajian Pustaka dan Kerangka Berpikir
A. Landasan Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Penelitian Relevan
A. Jenis Penelitian
Pada bagian ini ditulis jenis penelitian yaitu penelitian dan pengembangan dan
deskripsi singkat dari penelitian itu. Memuat model yang digunakan dalam penelitian
tersebut, dan mengikuti/mengadopsi langkah-langkah yang dilakukan pada model
penelitian pengembangan dari Barg and Gall, Dick and Carey, dan lain sebagainya.
43
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Merupakan sumber data penelitian, baik itu sumber data pada tahap uji coba
produk skala kecil maupun sumber data pada tahap uji coba produk skala luas.
D. Prosedur Pengembangan
Memuat cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Mulai dari analisis
kebutuhan pada tahap pendahuluan hingga pengujian produk. Jika menggunakan
instrument yang sudah ada untuk mengumpulkan data, maka perlu ada uraian
mengenai karakteristik instrument itu, terutama mengenai kesahihan dan
keterandalannya.
Teknik dan prosedur analisis yang digunakan untuk menganalisis data uji
coba dikemukakan dalam bagian ini dan disertai alasannya.
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian memuat deskripsi data untuk setiap variabel penelitian yang
telah dikumpulkan. Bagian ini berisi data hasil penelitian yang disajikan dalam
bentuk tulisan, tabel, gambar, dan grafik.
44
B. Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran ditujukan kepada dua pihak, yaitu: (a) kepada pihak yang dapat
memanfaatkan hasil penelitian, (b) kepada periset yang mencoba untuk
menindaklanjuti penelitian yang telah dilakukan.
Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam skripsi dan disusun
ke bawah menurut abjad nama akhir penulis pertama. Tata cara penulisan daftar
pustaka dapat dilihat dihalaman.
Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi skiripsi yang
ditulisnya bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang
diakui sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilan karya orang lain
untuk diakui sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang disebut
sebagai plagiat. Penulis karya ilmiah harus menghindari diri dari tindak kecurangan.
45
Lampiran
Riwayat Hidup
Riwayat hidup peneliti ditulis dapat dalam bentuk butir per butir maupun
dalam bentuk esai padat yang antara lain memuat nama, tempat dan tanggal lahir,
data orang tua penulis, riwayat pendidikan, pengalaman kerja dan tanda penghargaan
yang pernah diterima.
46
BAB III
TATA TULIS SKRIPSI
A. Format Pengetikan
Bagian ini memuat pedoman yang berkaitan dengan format cara merujuk kutipan
langsung dan kutipan tak langsung,serta cara menulis daftar rujukan.
1. Format
Penulisan skripsi dan laporan penelitian diketik dengan komputer pada kertas
HVS (70 gram berukuran kuarto dengan menggunakan huruf hitam yang jelas
dengan ketebalan yang sama dari halaman awal hingga akhir
2. Format Pengetikan
a. Skripsi penelitian diketik 2 spasi
b. Huruf yang digunakan adalah Times New Roman 12
c. Pengetikan naskah harus menggunakan font (bentuk) huruf yang sama
pada keseluruhan teks.
3. Jarak Tepi
a. Batas atas 4 cm ( dari tepi kertas)
b. Batas bawah 3 cm ( dari tepi kertas)
c. Babas kiri 4 cm ( dari tepi kertas)
d. Batas kanan 3 cm ( dari tepi kertas)
e. Setiap alianea baru, dimulai pada jarak 1,5 cm dari margin kiri
4. Nomor Halaman
a. Mulai dari bab I hingga akhir laporan penelitian diberi nomor halaman
urut.
b. Semua nomor halaman diketik disebelah kanan atas, dengan jarak 3
cm dari tepi kanan maupun tepi atas kertas, kecuali untuk halaman
judul bab nomor ditulis di tengah bawah 2 cm dari tepi bawah kertas.
c. Hal-hal yang bersifat tambahan dan pengantar pada halam depann
(sebelum bab I) diberi nomor dengan angka Romawi berupa huruf
kecil, seperti i,ii,iii, dan seterusnya.
5. Penerapan Kaidah Ejaan dan Penulisan Kata
Dalam penulisan naskah bahasa Indonesia, tata cara pengggunaan tanda baca,
penulisan huruf, dan penulisan kata harus disesuaikan dengan kaidah-kaidah
yang disepakati dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh
Balai Pustaka. Beberapa kaidah ejaan dan penulisan kata yang perlu
diperhatikan antara lain.
47
a. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul, subjudul, maupun anak
subjudul
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang
mendahului induk kalimat, tetapi jika anak kalimat mengikuti induk
kalimat tidak dipakai koma.
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa, tetapi tidak dipakai pada kata bentukannya.
Misalnya Indonesia, suku Sunda, Bahasa Inggris, Menindonesiakan
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur nama diri,
tetapi tidak untuk yang bukan nama diri. Misalnya : SDN Negeri 1
Raba, SMP Negeri I, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni, di sekolah menengah itu, suatu program
studi.
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur kata ulang
pada nama badan, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, serta
dokumen resmi. Misalnya : Perserikatan Bangsa-Bangsa, Taman
Kanak-Kanak, Undang- Undang Dasar Republik Indonesia.
f. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, majalah, dan surat
kabar yang dikutip dalam sebuah tulisan. Misalnya :
BukuNegerakartaagama, Surat Kabar Surya Mandiri.
g. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya :
• Huruf pertama kata abad ialah a
h. Huruf miring dipakai untuk pakai untuk menuliskan kata nama ilmiah
atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Misalanya :
• Nama ilmiah buah manggis ialahGarcia Mangostana
• Weltanschaung diterjemahkan menjadi ‘pandangan dunia’.
i. Imbuhan (awalan dan atau akhiran) ditulis serangkai dengan kata
dasarnya. Misalnya: Mempublikasi, menyosialisasikan,
mengkoordinasi, memproduksi, mengklasifikasi, pemograman,
menetralkan.
j. Awalan dan akhiran pada gabungan kata ditulis serangkai. Misalanya :
dilipatgandakan, menggaris bawahi, mempertanggungjawabkan
k. Gabungan kata yang salah satu unsurnya hanya dipakai sebagai
kombinasi ditulis serangkai, tetapi tidak untuk gabungan kata yang
48
bukan kombinasi. Misalnya: antarnegara, elektromagnetik,
mancanegara, pascapanen, terima kasih, tanggung jawab, budi daya.
l. Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. Misalnya: di dalam, di mana, ke mana, diantaranya, di
samping itu, dari mana, dari siapa.
m. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan
mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya: Cu (kuprum), kVA
(kilovolt ampere), l (liter), kg (kilogram), Rp ( rupiah).
n. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu,
susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan
dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Misalnya:
• Empat puluh lima persen siswa kurang aktif dalam diskusi.
• Ada 45% siswa yang tidak aktif selama pembelajaran.
o. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata sebelumnya
ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: pemilu (pemilihan umum).
p. Penulisan kata sarapan disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia.
Misalnya: praktik (bukan praktek), objek (bukan obyek), subjek
(bukan subjek), survai (bukan survei), analisis ( bukan analisa).
6. Penulisan Judul Bab, Subbab, dan Anak Subbab
a. Judul bab
Judul bab diketik dengan huruf besar (kapital) pada halaman baru
dengan jarak 4 cm dari tepi atas kertas, bold, dan diletakkan ditengah.
b. Judul subbab
Huruf pertama setiap kata, ditulis dengan huruf kapital, cetak tebal,
dan diletakkan ditengah
c. Judul anak subbab
Huruf pertama setiap kata, ditulis dengan huruf kapital, cetak tebal,
dan diletakkan ditepi kiri
d. Jika ada tingakatan judul yang lebih rendah, huruf pertamaditulis
dengan huruf besar, tebal, dan diletakkan di tepi kiri.
e. Jika ada tingkatan yang lebih rendah lagi, huruf pertama ditulis dengan
huruf besar, cetak tebal, dan diletakkan di tepi kiri.
49
B. Teknik Penulisan Sumber Kutipan
1. Makna Kutipan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari
seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus,
ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan
lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV,
radio, internet, dan lain sebagainya.Tujuannya sebagai pengokohan
argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan merupakan suatu kalimat yang berisi gagasan, ide, atau
pendapat seseorang yang dijadikan bahan acuan yang diambil dari berbagai
sumber (buku, media cetak, online, atau audio). Kutipan juga dimaknai sebagi
salinan ide/konsep/temuan penelitian ke dalam karya tulis kita. Membuat
kutipan bukanlah hal yang salah, bahkan seharusnya dilakukan dalam
penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu, kutipan memiliki fungsi yaitu, (a.)
Landasan teori karya ilmah. Banyak penelitian–penelitian yang dilakukan
karena didasarkan pada pernyataan seseorang dari berbagai sumber antara lain
buku, journal, dan lainnya, (b). Pandangan atau acuan. Seperti kutipan ayat-
ayat Tuhan, Nabi, atau pendapat seseorang dapat dijadikan pandangan
terhadap melihat sesuatu., dan (c). Penguat argumen yaitu yang dapat
dijadikan sebagai bahan penguat argumen penulis.
50
1) Kutipan Langsung Pendek
Penulisan Kutipan Langsung yang pendek dapat dilakukan dengan
memasukkan kutipan itu ke dalam kalimat penulis di antara tanda kutip ( “...
“) sebagai bagian terpadu dalam teks. Kutipanlangsung pendek adalah
kalimat yang dikutip kurang atau sama dengan 40 kata (≤4 baris). Kutipan
langsung pendek dituliskan dalam teks dengan memberi tanda petik/kutip
diawal dan akhir kutipan. Contoh penulisannya seperti dibawah ini.
a) Nama penulis di sebutkan dalam kalimat
Contoh :
Berkaitan dengan pengaruh positif video games, berdasarkan
hasil penelitiannya, Murtiningsih dan Siswanto (2014:85)
menyatakan,“Video games dapat menjadi alat atau media transfer ilmu
pengetahuan dan pengalaman bagi anak-anak secara positif dan
penetrasi bangsa yang berkualitas dimasa depan”.
51
Contoh :
Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengelolaan pemahaman. Menurut pakar pendidikan
bahwa :
Pertama, belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan
dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang
keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh
lainnya. Kedua, Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan
kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada
perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat
kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.(Sumardi : 2014 : 32).
52
pendidikan karakter lebih cepat mendapat tempat magang dari pada
siswa yang tidak mengikutinya.
53
b. Penyebutan nama penulis pada kutipan selanjutnya
Contoh:
Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter adalah materi pelajaran bagi siswa
dan dianggap menjadi jawaban atas perubahan sosial dalam struktur
masyarakat yang kini menghadapi peningkatan kriminalitas, pergaulan bebas,
penggunaan obat terlarang hingga sikap yang bertentangan dengan nilai dalam
masyarakat. Seperti yang di katakan oleh Sofian dan Ahmad, (2015 : 32)
bahwa sistem pendidikan moral yang dilakukan secara direct teaching atau
diajarkan secara langsung di depan kelas dengan nilai-nilai moral yang sudah
ditetapkan. Pendidikan moral lebih baik dilakukan dengan guru yang menjadi
pendamping dan memberi semangat kepada siswa dan membiarkan siswa
untuk memilih secara mandiri nilai-nilai mana yang tepat.
Contoh:
Pendekatan berbeda dengan metode pembelajaran. Sebagaimana dinyatakan
Sudrajat(2008:2) bahwa, “Pendekatan adalah titik tolak atau sudutpandang
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses baik yang sifatnya sangat umum maupun yang khusus, yang
didalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode dengan
cakupan teoretis tertentu”.
54
E. Cara Menulis Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah susunan sumber informasi yang umumnya berasal dari
sumber tertulis berupa buku-buku, makalah, karangan di koran dan majalah, dan
sejenisnya. Pengertian yang lain, daftar pustaka adalah sebuah daftar rinci pada
sebuah karya tulis yang memuat sumber-sumber pustaka yang digunakan oleh
peneliti. Daftar pustaka dikenal juga sebagai referensi, bibliografi, sumber rujukan,
atau sumber acuan. Daftar pustaka ditempatkan setelah isi karangan dan ditulis pada
halaman tersendiri. Daftar pustaka berfungsi sebagai pertanggung jawaban ilmiah
terhadap gagasan-gagasan orang lain yang telah digunakan oleh seseorang untuk
menjelaskan atau memperkuat gagasannya di dalam sebuah karya ilmiah
55
nama depan (lihat tabel3). Jika jumlah penulisnya tujuh atau lebih, yang ditulis
hanya sampai penulis keenam, sedangkan selebihnya diwakili dengan etall atau dkk.
Tanda koma digunakan untuk memisahkan nama keluarga/nama belakang dan inisial
dan memisahkan nama antar penulis. Tanda impresan (&) digunakan untuk
memisahkan antar nama jika ada dua penulisdan sebelum nama terakhir jika ada
lebih daridua penulis.
Contoh:
Pustaka dengan satu penulis
Suryabrata, S. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Contoh:
KOMPAS. (2011,15 Oktober). Penuntasan Buta Aksara melalui Keterampilan,
hlm. 12.
56
Beberapa pustaka dengan penulis dan tahun yang sama
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh
lambang a,b,dan seterusnya. Urutan penempatanya ditentukan secara kronologis
atau berdasarkan abjad judul buku.
Contoh:
Abedi,J.,Courtney, M., & Leon,S. (2003a). Effectiveness and Validity of
Accommodations for English Language Learners inLarge-scale
Assessments (CSE Technical Report 608). Los Angeles: National Center
for Research on Evaluation, Standards, and Student Testing.
57
Contoh:
Budiyono.(2004). Identifikasi Kesalahan Mengerjakan Soal Cerita dalam
Pembelajaran Matematika Siswa Sekolah Dasar. Dwija Wacana,5 (2):129-
140.
Contoh :
Somantri,G.R. (2011,15 Oktober). Menyoal Otonomi Perguruan Tinggi,
KOMPAS, hlm. 7.
58
Contoh :
Contoh :
Krashen,S.Long,M. Dan Scarella,R.1979.Age,Rate dan Eventual Attainment in
second Languange Acquasition. TESOL Quaeterly,13 : 573-82 (CD-
ROM : TESOL Quarterlly-Dgital, 1997).
59
Pustaka dari Koran Tanpa penulis
Nama koran ditulis dibagian awal tanggal,bulan,dan tahun ditulis setelah nama
Koran,kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti
dengan nomor halaman.
Contoh :
Jawa Pos.22 April,2016.Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri,hlm.3.
60
Pustaka berupa proceeding pertemuan atau symposium
Contoh:
Sajidan, Sukarmin, & Sugiharto,B.(Ed.).(2011. Proceeding Seminar Nasional
Internalisasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Kompetensi
Kerpibadian Pendidikan dan Peserta Didik.S urakarta:FKIP Universitas
Sebelas Maret.
Mubarok, A. (2011). Pendidikan Karakter dalam Membangun Peradaban
Bangsa. Dalam Sajidan, Sukarmin, &B. Sugiharto (Ed.). Proceeding
Seminar Nasional Internalisasi Pendidikan Karakter untuk
Meningkatkan Kompetensi Kerpibadian Pendidikandan Peserta Didik,
hlm. 1– 9. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.
Contoh:
Utami, S. (2010). Konteks, Acuan, dan Pasrtisipan Disfemisme pada Ujaran
Siswa SMP Negeri3 Ungaran (Versielektronik). Jurnal Penelitian
Humaniora,11 (1):1-17. Diperoleh 26 Maret 2011, dari
http://docs.ums.ac.id/1718/1/1.
61
(cetak miring), tanggal diakses, dan alamat web. Jika artikel tidak ada nama
penulis,nama surat kabar diletakkan paling depan.
Contoh:
Rizal,S.(2011,4Desember). Nasib Profesor dan Program Doktor diIndonesia.
KOMPAS. Diperoleh 4 Desember 2011, dari http://digital.kompas.com
62
BAB IV
BAHASA DAN TANDA BACA
A. Penggunaan Bahasa
Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat,
format, dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan
menggunakan kata dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit,
dan struktur paragraph yang runtut.Kelugasan dan keformalan gaya bahasa
diwujudkan dengan menggunakan kalimat pasif, kata-kata yang tidak emotif,dan
tidak berbunga-bunga. Hindarilah penggunaan kata-kata seperi saya atau kami atau
kita. Jika terpaksa menyebutkan kegiatan yang dilakukan oleh penulis sendiri, istilah
yang dipakai bukan kami atau saya, melainkan penulis atau oleh peneliti. Namun,
istilah penulis atau peneliti seyogyanya digunakan sesedikit mungkin.
Akan tetapi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan
dengan nomor halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka yang mendahului
dan mengikutinya. Sedangkan pemenggalan kata pada akhir baris (-) disesuaikan
dengan suku katanya.
63
BAB V
ARTKEL DAN MAKALAH
Bagian ini memuat pedoman yang berkaitan dengan format dan isi artikel
hasil penelitian dan non penelitian, serta makalah panjang dan makalah pendek.
A. Artikel Hasil Penelitian
Hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk kemudian di
terbitkan dalam jurnal-jurnal memiliki kelebihan-kelebihan dibanding dengan yang
ditulis dalam bentuk laporan tehnik resmi. Laporan tehnik resmi memang dituntut
untuk berisi hal-hal yang menyeluruh dan lengkap sehingga naskahnya cenderung
tebal dan diproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas, dan akibatnya hanya
kalangan yang sangat terbatas aja yang dapat membacanya. Sebaliknya, hasil
penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel biasanya dituntut untuk berisi hal-hal
yang penting-penting saja oleh karena, setiap kali terbit, sebuah jurnal memuat
beberapa artikel sehingga ruang yang tersedia untuk sebuah artikel terbatas. Jurnal
yang diterbitkan oleh suatu fakultas akan dibaca sedikitnya oleh para dosen (dan
karyawan) serta mahasiswa tersebut sehingga hasil penelitian yang ditulis dalam
bentuk artikel dijurnal akan memiliki pembaca yang jauh lebih banyak dari pada
laporan penelitian teknis resmi. Singkatnya, hasil penelitian yang ditulis dalam
bentuk artikel dalam jurnal akan memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan
luas dari pada laporan teknis resmi.
Ciri Pokok
Laporan dalam bentuk artikel ilmiah dibedakan dengan laporan teknik dalam
tiga segi, yaitu bahan, sistematika, dan prosedur penulisan. Ciri pokok pertama yang
membedakan artikel hasil penelitian dengan laporan penelitian tekinis resmi adalah
bahan yang ditulis. Artikel hasil penelitian untuk jurnal yang berisi hal-hal yang
sangat penting saja. Bagaimana yang dianggap paling penting untuk disajikan dalam
artikel hasil penelitian adalah temuan penelitian, pembahsan hasil/temuan, dan
kesimpulannya. Hal-hal selain ketiga hal tersebut cukup disajikan dalam bentuknya
yang serba singkat dan seperlunya. Kajian pustaka lazim disajikan untuk mengawali
artikel dan sekaligus merupakan suatu pembahasan tentang rsaional penting masalah
yang diteliti. Bagian awal ini berfungsi sebagai latar belakang penelitian.
Ciri pokok kedua yang membedakan artikel hasil penelitian dengan laporan
penelitian teknis resmi adalah sistematika penulisan yang digunakan. Laporan
penelitian terdiri atas bab dan subbab, sedangkan artikel dan makalah terdiri atas
bagian sub bagian. Bagian dan sub bagian tersebut dapat di beri judul atau tanpa
64
judul. Dalam laporan penelitian teknis resmi, kajian pustaka, lazimnya disajikan
dibagian kedua (bab II), yakni setelah bagian yang membahas masalah, pentingnya
penelitian hipotesis (jika ada), dan tujuan penelitian. Dalam bagian artikel hasil
penelitian, kajian pustaka merupakan bagian awal dari artikel (tanpa judul subbagian
kajian pustaka)yang berfungsi sebagai bagian penting dari latar belakang. Kajian
pustaka yang sekaligus berfungsi sebagai pembahsan latar belakang masalah
penelitian ditutup dengan rumusan tujuan penelitian. Setelah itu, berturut-turut
disajikan hal-hal yang berkaitan dengan hal prosdur penelitian, hasil dan temuan
penelitian pembahasan hasil, kesimpulan, dan saran.
Ada tiga kemungkinan prosedur penulisan artikel hasil penelitian. Pertama,
artikel hasil penelitian ditulis sebelum laporan penelitian teknis resmi secara lengkap
dibuat. Tujuanya untuk menjaring masukkan-masukkan dari pihak pembaca
(masyarakat akademik) sebelum peneliti menyelesaikan tulisan lengkap dalam bentuk
laporan penelitian teknis resmi. Masukkan yang diperoleh dari pihak pembaca
diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas hasil-hasil/temuan penelitiannya.
Kedua artikel hasil penelitian untuk jurnal ditulis setelah laporan penelitian teknis
resmi selesai disusun. Prosedur kedua ini berlaku karena pada umumnya menulis
laporan penelitian teknis resmi merupakan kewajiban, sedangkan penulisan artikelnya
hanya bersifat anjuran. Alternatif ketiga, artikel hasil penelitian yang diterbitkan
dalam jurnal merupakan satu-satunya tulisan yang dibuat oleh peneliti. Alternatif
ketiga ini lazim dilakukan oleh peneliti yang mendanai penelitian sendiri. Bagi
penelitian swadana, artikel hasil penelitian dalam jurnal merupakan forum
komunikasi yang paling efektif dan efisien.
Isi dan Sistematika
Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka ataupun abjad.
Penjelasan lebih rinci disajikan pada bagian IV pedoman ini. Berikut ini disajikan
uraian tentang isi artikel hasil penelitian secara umum yang berlaku untuk hasil
penelitian kualitatif ataupun kuantitatif.
Judul
Judul artikel hendaknya informative, lengkap, tidak terlalu panjang tidak
terlalu pendek yaitu antara 5-15 kata. Judul artikel memuat variabel-variabel yang
diteliti atau kata kunci yang mengambarkan masalah yang diteliti.
Nama Penulis
Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain
apapun. Nama lembaga tempat bekerja peneliti ditulis sebagai catatan kaki dihalaman
pertama. Jika lebih dari dua peneliti, hanya nama penelitian utama saja yang
dicantumkan dibawa judul: nama peneliti lain ditulis dalam catatan kaki.
65
Sponsor
Nama sponsor penelitian ditulis sebagai catatan kaki pada halaman pertama,
diletakkan di atas nama lembaga asal peneliti.
Abstrak dan Kata kunci
Abstrak berisi pernyataan ringkas dan pada tentang ide-ide yang paling
penting. Abstrak memuat memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian
(untuk penelitian kualitatif perlu, juga kesimpulan dan implikasi). Tekanan diberikan
kepada hasil penelitian. Hal-hal lain seperti hipotesis, pembahasan, dan saran tidak
disajikan. Kata kunci adalah kata pokok yang mengambarkan daerah masalah yang
diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan
asli berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar 3-5 buah. Kata
kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. dengan kata kunci
dapat ditemukan judul-judul penelitian beserta abstraknya dengan mudah.
Pendahuluan
Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak dan kata
kunci. Bagian ini menyajikan bagian pustaka yang berisi paling sedikit 3 gagasan: (1)
latar belakang atau rasional penelitian, (2) masalah dan wawasan rencana pemecahan
masalah, (3) rumusan tujuan penelitian (dan harapan tentang manfaat hasil
penelitian).
Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa dijamin
otoritas penulisan. Jumlah rujukan harus proposional (tidak terlalu sedikit dan tidak
terlalu banyak). Pembahasan keputusan harus disajikan secara ringkas, padat, dan
langsung mengenai masalah yang diteliti aspek yang dibahas dapat memecahkan
landasan teorinya, segi historinya, atau segi lainnya. Penyajian latar belakang atau
rasional penelitian hendaknya sedemikian rupa sehingga mengarah pembaca
kerumusan masalah penelitian yang dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah
dan akhirnya dirumusan tujuan untuk penelitian. Penelitian kualitatif dibagian ini
dijelaskan juga fokus penelitian dan uraian konsep yang berkaitan dengan fokus
penelitian.
Metode
Pada dasarnya bagian ini menyajikan bagaimana penelitian dilakukan. Uraian
disajikan dalam beberapa paragraph tanpa subbagian, atau dipilih-pilih menjadi
subbagian. Hanya hal-hal yang pokok saja yang disajikan. Uraian rinci tentang
rancangan penelitian tidak perlu diberikan.
Materi pokok bagian ini adalah bagaimana data dikumpulkan, siapa subjek
data, dan bagaimana data di analisi. Apabila uraian ini disajikan dalam subbagian,
maka subbagian itu antara lain berisi keterangan tentang populasi dan sampel (atau
66
subjek), instrumen pengumpulan data, rancangan penelitian (terutama jika di gunakan
rancangan yang cukup kopleks seperti rancangan eksperimental) dan teknis analisi
data.
Penelitian yang menggunakan alat dan bahan perlu ditulis spesifikasi alat dan
bahannya. Spesifikasi alat menggambarkan tingkat kecanggihan alat yang digunakan,
sedangkan spesifikasi bahan juga perlu diberikan karena penelitian ulangd dapat
berbeda dari penelitian perdana apabila bahan yang digunakan berbeda.
Untuk penelitian kualitatif perlu ditambahkan mengenai kehadiran peneliti,
subjek penelitian dan informasi beserta cara-cara menggali data penelitian, lokasi
penelitian, dan lama penelitian. Selain itu juga diberikan uraian mengenai pengecekan
keabsahan hasil penelitian.
Hasil
Bagian hasil adalah bagian utama artikel ilmiah dan oleh karena itu biasanya
merupakan bagian terpanjang. Bagian ini menyajikan hasil-hasil analisi data; yang
dilaporkan adalah hasil bersih. proses analisi data (seperti perhitungan statistik) tidak
perlu disajikan. Proses pengujian hipotesispun tidak perlu disajikan, termasuk
pembandingan antara koefisien yang ditemukan dalam analisi dengan koefisien dalam
tabel statistik. Yang dilaporkan adalah hasil analisi data dan hasil pengujian
hipotesis.Hasil analisi boleh disajikan dengan tabel atau grafik. Tabel ataupun grafik
harus diberi komentar atau dibahas. Pembahasan tidak harus dilakukan pertabel atau
grafik. Tabel atau grafik digunakan untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal.
Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan
memilih-milih menjadi subbagian-subbagian sesuai dengan penjabaran masalah
penelitian. Apabila bagian ini pendek, bisa digabung dengan bagian pembahasan.
Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam bentuk
subtopik-subtopik yang berkaitan langsung dengan fokus penelitian.
Pembahasan
Model ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan
pembahsan adalah (a) menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana
tujuan penelitian itu dicapai, (b) menafsirkan temuan-temuan, (c) mengintegrasikan
temuan penelitian kedalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, dan (d)
menyusun teori baru atau memodivikasi teori yang ada.Dalam menjawab masalah
penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan hasil-hasil penelitian secara
eksplisit. Misalnya dinyatakan bahwa penelitian bertujuan untuk mengetahui
pertumbuhan kogintif anak sampai umur 5 tahun. Maka dalam bagian pembahsan
haruslah diuraikan pertumbuhan kognitif anak itu sesuai dengan hasil penelitian
67
Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan mengunakan logika dan teori-
teori yang ada. Misalnya ditemukan adanya korelasi antara kematangan berpikir
dengan lingkungan anak. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa lingkungan dapat
memberikan masukkan untuk mematangkan proses kognitif anak. Lingkungan adalah
segala sesuatu yang terdapat sekitar anak termasuk sekolah sebagai tempat
belajar.Temuan diintegrasikan kedalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada
dengan jalan membandingkan temuan itu dengan temuan peneliti sebelumnya, atau
dengan teori yang ada, atau kenyataan di lapangan. Pembandingan harus disertai
rujukan.
Jika penelitian ini menelaah teori (penelitian dasar), teori yang lama bisa
dikonfirmasi atau ditolak, sebagian atau seluruhnya. Penolakan sebagian dari teori
haruslah disertai dengan modifikasi teori, dan penolakan terhadap seluruh teori
haruslah disertai dengan rumusan teori baru. Untuk penelitian kualitatif, bagian ini
dapat pula memuat ide-ide peneliti keterkaitan antara kategori-kategori dan dimensi-
dimensi serta posisi temuan atau penelitian terhadap temuan dan teori sebelumnya.
Simpulan dan Saran
Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian
hasil dan pembahasan. Berdasarkan uraian pada kedua bagian itu, dikembangkan
pokok-pokok pikiran yang merupakan esensi dari uraian tersebut. Kesimpulan
disajikan dalam bentuk essai, bukan dalam bentuk numerikal.
Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik. Saran-saran bisa
mengacu kepada tindakan praktis, atau pengembangan teoritis dan penelitian
selanjutnya. Bagian saran bisa berdiri sendiri. Bagian simpulan dan saran dapat pula
disebut bagian penutup.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam
batang tubuh artikel ilmiah. Bahan pustaka yang dimasukan dalam daftar rujukan
harus sudah disebutkan dalam batang tubuh artikel. Demikian pula semua rujukan
yang disebutkan dalam batang tubuh harus disajikan dalam daftar rujukan. Tata cara
penulisan daftar rujukan dapat dilihat pada bagian IV, teknik penulisan.Ketentuan
untuk penulisan artikel non penelitian pada dasarnya berlaku juga untuk penulisan
makalah pendek (yaitu makalah yang panjangnya tidak lebih dari 20 halaman),
kecuali dalam makalah pendek abstrak dan kata-kata kunci tidak harus ada.
68
penelitian antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsep, atau prinsip;
mengembangkan suatu model, mendeksripsikan fakta atau fenomena tertentu menilai
suatu produk, dan masih banyak jenis yang lain. Karena beragamnya jenis artikel ini,
maka cara penyajiannya didalam jurnal sangat bervariasi.Ketentuan untuk penulisan
artikel non penelitian pada dasarnya berlaku juga untuk penulis makalah pendek
(yaitu makalah yang panjangnya tidak lebih dari 20 halaman), kecuali dalam makalah
pendek abstrak dan kata-kata kunci tidak harus ada.
Isi dan Sistematika
Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka ataupun abjad.
Penjelasan lebih rinci disajikan pada bagian IV pedoman ini.
Sebuah artikel non penelitian berisi hal-hal yang sangat esensial; karena itu
biasanya jumlah halaman yang disediakan tidak banyak (antara 10-20 halaman).
Unsur pokok yang harus ada dalam artikel non penelitian dan sistematikanya adalah
(1) judul artikel, (2) nama penulis, (3) abstrak dan kata kunci, (4) pendahuluan, (5)
bagian inti, (6) penutup,dan (7) daftar rujukan.
Judul
Judul artikel berfungsi sebagai label yang mencerminkan secara tepat inti isi
yang terkandung dalam artikel. Untuk itu, pemilihan kata yang dipakai dalam judul
artikel hendaknya dilakukan secara cermat. Disamping aspek ketepatanya, pemilihan
kata-kata untuk judul perlu juga mempertimbangkan pengaruhnya terhadap daya tarik
judul bagi pembaca. Judul artikel sebaiknya terdiri atas 5-15 kata.
Nama Penulis
Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain
apapun. Nama lembaga tempat bekerja peneliti ditulis sebagai catatan kaki dihalaman
pertama. Jika lebih dari dua peneliti, hanya nama penelitian utama saja yang
dicantumkan dibawa judul: nama peneliti lain ditulis dalam catatan kaki.
Abstrak dan Kata Kunci
Untuk artikel non penelitian, Abstrak berisi ringkasan dari isi artikel yang
dituangkan secara padat, bukan komentar atau pengantar dari penyunting atau
redaksi. Panjang abstrak 50-75 kata dan ditulis dalam satu paragraph. Abstrak diketik
dengan spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks utama
(margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm).
Kata kunci adalah kata pokok yang mengambarkan daerah masalah yang
dibahas dalam artikel atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan
dalam karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci
sekitar 3-5 buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah,
69
dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian beserta abstraknya dengan
mudah.
Pendahuluan
Berbeda dengan isi pendahuluan didalam artikel hasil penelitian, bagian
pendahuluan dalam artikel non penelitian berisi uraian yang mengantarkan pembaca
kepada topik utama yang akan dibahas. Oleh karena itu, isi bagian pendahuluan
menguraikan hal-hal yang mampu menarik pembaca sehingga mereka “tergiring”
untuk mendalami bagian selanjutnya. Selain itu, bagian pendahuluan hendaknya
diakhiri dengan rumusan singkat (1-2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang akan
dibahas. Bagian pendahuluan tidak diberi judul.
Bagian inti
Judul bagian, dan isi bagian inti sebuah artikel non penelitian sangat
bervariasi, tergantung pada topik yang dibahas. Hal-hal yang perlumen dapat
perhatian pada bagoian inti adalah perorganisasian isinya, uraian yang lebih rinci
mengenai cara pengorganisasian isi dibahas pada paparan berikutnya.
Penutup
Istilah penutup digunakan sebagai judul bagian akhir dari sebuah artikel non
penelitian, jika isinya hanya berupa catatan akhir atau sejenisnya. Jika uraian pada
bagian akhir berisi kesimpulan hasil pembahasan pada bagian sebelumnya perlu
dimasukkan pada bagian kesimpulan. Kebanyakan artikel non penelitian
membutuhkan kesimpulan. Ada beberapa artikel non penelitian yang dilengkapi
dengan saran-saran sebaiknya saranya ditempatkan dalam bagian tersendiri.
Daftar Rujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan
dalam batang tubuh artikel. Daftar rujukan harus lengkap mencakup semua bahan
pustaka yang telah disebutkan dalam batang tubuh artikel. Tata cara penulisan daftar
rujukan dibahas pada bagian IV, tehnikpenulisan.
Pergorganisasi Isi
Pergorganisasi isi mencakup pada cara penataan uraian isi yang akan
dipaparkan dalam artikel. Isi yang dimaksud dapat berupa fakta, konsep, prosedur,
atau prinsip. Tipe isi yang berbeda memerlukan penataan uraian yang berbeda,
tergantung pada struktur isinya.
Berikut ini adalah langkah yang perlu dilewati untuk menghasilkan
pengorganisasian isi artikel yang baik: (1) mengidentifikasi tipe isi yang akan
dideksripsikan dalam artikel, (2) menetapkan struktur isi, (3) menata isi kedalam
struktur, (4) menata uruaian isi, dan (5) mendeksripsikan isi mengikuti uraian.
70
Pertama, Mengidentifikasi tipe isi yang akan dideksripsikan dalam artikel
merupakan langkah paling awal yang perlu dilewati. Isinyang dimaksud yang perlu
dikaji secara cermat apakah berupa konsep, prosedur, atau prinsip. Tipe isi dikatakan
konsep apabila menekankan uraian tentang “apanya” tipe isi prosedur menetapkan
“bagaimana” dan tipe dikatakan prinsip apabila menekankan “mengapa”.
Kedua, Menetapkan struktur isi merupakan salah satu langkah lanjutan setelah
penetapan tipe isi. Struktur isi mengacu pada kaitan antara isi. Penataan isi artikel
tidak perlu memperhatikan sturuktur isinya. Dari struktur isinya akan dapat diketahui
isi yang mana yang selanjutnya diuraikan lebih dulu dan isi mana yang diuraikan
kemudian, syarat seberapa dalam setiap isi perlu diuraikan.
Tipe isi yang berbeda menuntut struktur isi yang berbeda. Apabila isi yang
akan diuraikan dalam artikel berupa konsep-konsep, maka isi ini sebaiknya ditata
kedalam struktur konseptual. Apabila isi yang akan diuraikan berupa prosedur, maka
pebatanya menurut penggunaan struktur prosedural. Apabila isi yang akan diuraikan
berupa prinsip tatalah prinsip-prinsip ini ditata kedalam struktur teoritis.
Ketiga adalah menata isi kedalam strukturnya. Apabila hasil langkah kedua
diatas ternyata mengarah kepembuatan struktur konseptual, maka langkah berikutnya
adalah memilih semua konsep penting yang akan diuraikan dan menatanya menjadi
suatu struktur yang bermakna, secara jelas menunjukan keterkaitan antar konsep itu.
Keempatadalah menata urasan isi. Penata ini dilakukan berpijak pada struktur
yang telah dibuat pada langkah ketiga. Pada langkah ini semua konsep, atau prosedur,
atau prinsip yang telah dimasukan dalam strukturnya ditata urutan pemaparannya.
Beberapa ketentuan penataan uratan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
Pertama, paparkan struktur isi, sedapat mungkin, pada bagian paling awal dari
artikel. Struktur isi yang memuat bagian-bagian penting artikel dan kaitan-kaitan
antar bagian itu perlu dipaparkan pada bagian awal untuk dijadikan kerangka acuan
paparan isi yang lebih rinci.
Kedua paparkan bagian isi terpenting dibagian pertama. Pada tahap
pemaparan isi yang diambil dari suatu struktur, upayakan memaparkan isi yang
paling penting pertama kali. Penting tidaknya bagian isi ditentukan oleh
sumbangannya untuk memahami keseluruhan isi artikel. Misalnya, jika konsep-
konsep yang akan dipaparkan memiliki hubungan prasyarat belajar, maka konsep-
konsep yang mempersyarati sebaiknya dipaparkan terlebih dahulu.
Ketiga, sajikan isi secara bertahap dari umum kerinci. Isi yang lebih umum
sebaiknya disajikan mendahului isi yang lebih rinci. Selain itu, setiap paparan suatu
bagian isi sebaiknya selalu ditunjukkan kaitannya dengan bagian isi yang lain.
Setelah langkah pertama sampai keempat dilewati, penulis artikel tinggal membuat
71
paparan isi sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
memaparkan isi upaya menggunakan tahapan tingkat umum kerinci secara bertahap.
Dengan cara ini, tingkat kajian yang lebih umum akan menjadi pijakan bagian sajian
isi yang lebih rinci.
72
BAB VI
PENCETAKAN DAN PENJILIDAN
73
26 point judul bab
18 point judul subbab, judul abstrak, judul daftar rujukan, judul tabel, judul
gambar, dan judul indeks.
16 point teks induk, indeks, dan yang lain.
Modus Huruf
Penggunaan huruf bawah normal, miring (italic), tebal (bold), dan garis bawah
(underline) sebagai berikut.
Normal
• Teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran.
Miring (italic)
• Kata non Indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah)
• Istilah yang belum lazim
• Bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan bold-
normal,tetapi boleh italic-bold).
• Contoh yang disajikan pada teks utama
• Judul subbab peringkat 4 pada alternatif 1
• Judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dalam daftar
rujukan.
Tebal (bold)
• Judul bab
• Judu; subbab (heading)
Garis bawah (underline)
• Garis bawah (underline) tidak boleh dipergunakan,kecuali dalam hal-hal yang
amat khusus. Garis bawah dipergunakan untuk teks yang dicetak dengan
huruf mesin ketik (Courier dan Prestige). Pada teks yang dicetak dengan
huruf Time New Roman, garis bawah diganti dengan huruf miring (italic).
Spasi
Spasi antar baris.
Skiripsi, makalah, dan laporan penelitian dicetak dengan spasi 2 (ganda),
kecuali keterangan gambar, grafik, lampiran, tabel, dan daftar rujukan dicetak dengan
spasi tunggal. Judul bab dicetak turun 4 spasi dari garis tepi atas bidang ketika. Jarak
antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara akhir teks dengan
subjudul 3 spasi dan jarak antar subjudul dengan awal teks berikutnya 2 spasi untuk
skiripsi dan makalah, dan 1,5 spasiuntuk artikel. Jarak antara satu macam bahan
pustaka dengan bahan pustaka lain dalam daftar rujukan menggunakan spasi ganda (2
spasi).
74
Spasi antar kata
Spasi antara dua kata tida boleh terlalu renggang.spasi yang dibolehkan
maksimal sama dengan ukuran satu huruf. Tepi kanan boleh rata (full justification)
atau tidak rata. Jika tepi kanan rata (full justification), harap diupayakan spasi antar
kata cukup rapat. Agar spasi antarkata cukup rapat, kata yang terletak dipinggir jika
perlu diputus menurut suku katanya (fasilitas hyphenation diaktifkan : on) mengikuti
kaidah bahasa indonesia yang baku. Berikut contoh teks dengan spasi antar kata rapat
dan kurang rapat.
Tanda Pisah dan Bulit
Tanda pisah (dash) dalam huruf proposional (seperti Time New Roman)
dinyatakan dengan satu garis panjang (--), dan tidak boleh dinyatakan dengan 2 garis
pendek (---) seperti pada huruf Courier dan Pestige. Tanda pisah hendanya rapat
(tidak diberi spasi) dengan kata yang mendahului dan mengikutinya.
Tanda bukti nonherarkis dengan garis pendek (-) tidak boleh digunakan,dan
hendaknya dinyatakan dengan tanda built (berbentuk built (berbentuk bulat atau
persegi : dan ). Perhatikan contoh berikut.
Paragraph dan Penomoran
Awal paragraph dimulai 1,2cm dari tepi kiri bidang pengetikan. Sesudah
tanda baca titik, titik dua, titik koma, hendaknya diberi satu ketukan kosong.
Lambang-lambang huruf yunani dan yang tidak dapat ditulis dengan komputer
hendaknya ditulis tangan secara rapi dengan tinta hitam. Bilangan hendaknya ditulis
dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat.
Bagian awal skripsi diberi nomor halaman angka romawi kecil di tengah
bagian bawah, sedangkan nomor halaman pada bagian inti dan bagian penutup
skiripsi dengan angka arab di kanan atas, kecuali nomor halaman bab baru yang
ditulis di tengah bagian bawah halaman. Nomor halaman untuk lampiran ditulis
dengan menggunakan angka arab, disudut kanan atas, melanjutkan nomor halaman
sebelumnya.
Penjilidan
Ketentuan mengenai penjilidan yang dikemukakan disini hanya berlaku untuk
skripsi; sedangkan penjilidan dan makalah diatur oleh dosen yang memberi tugas.
Skripsi, harus dijilid dengan menggunakan karton tebal. Pada punggung skripsi
hendaknya dimuat nama penulis dan judul. Skripsi dijilid sebanyak tiga eksemplar
(satu untuk program studi, satu untuk perpustakaan pusat, dan satu untuk arsip
penulis).
75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SKRIPSI
OLEH
Nama Mahasiswa
NPM.
76
Lampiran 2 : Contoh Logo STKIP Bima
77
Lampiran 3: Contoh Sampul Dalam
SKRIPSI
OLEH
NAMA MAHASISWA
NPM.
78
Lampiran 4: Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing Skripsi
Bima, --------------- 20
Pembimbing 1,
Bima,--------------- 20
Pembimbing II,
Mengetahui:
Ketua program Studi Pendidikan Ekonomi
(-------------------------)
NIDN/ NIP :
79
Lampiran 5: Contoh Lembar Persetujuan dan Pengesahan Skripsi
Tim Penguji
Mengesahkan,
Ketua SKIP Bima,
80
Lampiran 6 : Contoh Abstrak Skripsi
ABSTRAK
Telah dilakukan Penelitian di Kelas IIA SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran
2016/2017 dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui
pembelajaran menggunakan pendekatan koperatif jigsaw. Penelitian ini untuk
menguji hipotesis yang berbunyi bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa
melalui pembelajaran menggunakan pendekatan kooperatif jigsaw di kelas II A
SMAN 2 Kota Bima tahun pelajaran 2017/2017.
Beradasarkan analisis data dengan mengunakan ujin t atau test dapat
disimpulkan bahwa terhadap peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran
mengggunakan pendekatan koorpoertif jigsaw di kelas II A SMAN Kota Bima tahun
pelajaran 2016/2017. Hal ini dibuktikan dengan uji hipotesa yang menunjukkan
hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesa alternatif ( Ha) diterima atau dengan kata lain,
nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel pada taraf signifikan 5% atau taraf kepercayaan
95% (3,97 >1.98). Meskipun diterima pada taraf kepercayaan 90%, akan tetapi adaa
kemungkinan terdapat kesalahan 5%. Kesalahan tersebut, dimungkinkan berasal dari
kurang optimalnya pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran.
Bertolak dari hasil penelitian dan kesimpulan dalam studi tindakan ini maka
disarankan pada guru kelas II A SMAN 2 Kota Bima hendaknya menggunakan
pendekatan koorporatif Jigsaw dalam pembelajaran matematika. Disarankan bagi
para peneliti selanjutkan, agar lebih dapat mengoptimalkan dan mengembangkan
model pembelajaran kooperatif Jigsaw dalam setiap pembelajaran.
81
Lampiran 7: Contoh Pernyataan Keaslian Skripsi
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah. Pernyataan ini saya buat dengan kesadaran sendiri dan
tidak atas tekanan ataupun paksaan dari pihak maupun demi menegakan integritas
akademik di institusi ini. Dan apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran atas
karya skripsi, saya bersedia menerima sanki yang diberikan oleh institusi.
Bima,…….
Saya yang menyatakan
Materai Rp.6.000,-
(_____________)
82
Lampiran 8: Contoh Halaman Motto
Motto :
83
Lampiran 9 : Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
BAB V PENUTUP...................................................................................................................... 55
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 56
B. Saran – saran ............................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 59
84
Lampiran 10: Contoh Kata Pengantar Skripsi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan rahim-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
Pengaruh Penerapan Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan Daya Serap Belajar Siswa
Mata Pelajaran Sosiologi di SMAN 3 Kota Bima Tahun Pembelajaran 2016/2017 Skripsi ini
disusun Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu di
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah memberikan bantuan dalam memyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada
yang terhormat:
1. Ketua Yayasan IKIP Bima yang telah memimpin dengan penuh rasa tanggung jawab
sehingga fasilitas kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik.
2. Bapak Dr. Amran Amir, M.Pd selaku Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Bima yang telah memberikan ijin penelitian serta menyediakan
sarana dan prasarana yang menunjang terselesaikannya skripsi ini.
3. Bapak Tasrif, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi yang banyak
berperan dalam proses akademik.
4. Bapak Drs. Darwis, HAR, M.Si selaku Pembimbing Utama yang dengan penuh
keikhlasan memberikan bimbingan, petunjuk dan nasehat sehingga penulisan skripsi ini
selesai.
5. Bapak Buana Bima Fikri, SH, selaku Pembimbing Kedua, yang penuh dengan kesabaran
dan keikhlasan membembimbing serta memberikan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
tersusun dengan baik dan benar.
6. Kepada bapak/ibu dosen STKIP Bima, Khususnya dosen pembimbing sosiologi yang
telah banyak memberikan bantuan dan arahan kepada penulis dalam menulis skripsi ini.
7. Staf administrasi dan seluruh karyawan STKIP Bima baik secara langsung maupun tidak
langsung yang telah melayani mulai dari masuk di STKIP Bima sampai selesainya proses
akademik.
8. Bapak Kepala sekolah SMA Negeri 3 Kota Bima,yang telah memberikan ijin kepada
peneliti untuk mengadakan penelitian disekolah.
9. Pegawai dan Staf SMA Negeri 3 Kota Bima, atas bantuannya selama penulis melakukan
penelitian ini.
10. Kedua orang tuaku, ayahanda Samsudin dan Ibunda Safinah, serta saudara-saudaraku
tercinta.
11. Semua pihakyang telah banyak membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Akhirnya penulis berdo’a .semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan
balasan yang setimpal atas peranan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, berkenaan dengan itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua
pihak, Amin.
Penulis,
Mahasiswa
85