Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Bahasa Indonesia
“ MAKALAH DAN ARTIKEL ILMIAH”
Dosen Pengampuh : Dr.Dakia N Djou M.hum

OLEH:

Kelompok 8
Rahmatika Makahekung (911422153)
Wartin (911422197)
Siti Nurhaliza Pontoh (911422087)
Aldhie Yunus (911422174)

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

T.P 2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan puja dan Puji kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
rahmat-Nya dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak
lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah yang telah membimbing
saya dalam penyusunan tugas makalah ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu sedia membantu
dalam segala hal yang belum saya pahami mengenai penyusunan makalah ini. Dalam makalah ini
saya menjelaskan tentang “makalah dan artikel ilmiah”.
Mungkin dalam makalah ini terdapat kesalahan yang belum saya ketahui. Maka dari itu,
saya mohon saran dan kritik dari dosen pengampuh mata kuliah maupun dari teman-teman demi
tercapainya makalah yang sempurna.

Gorontalo, februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4

A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6

A. Pengertian Dan Jenis Makalah........................................................................................6


B. Isi Dan Sistematika.........................................................................................................6
C. Pengertian Dan Ciri Artikel Ilmiah.................................................................................12
D. Judul Artikel Ilmiah........................................................................................................13
E. Jenis Dan Sistematika Artikel Ilmiah..............................................................................14
F. Langkah-Langkah Menulis Artikel.................................................................................15

BAB III PENUTUP...........................................................................................................19

A. Kesimpulan.....................................................................................................................19
B. Saran...............................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

2. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi melalui kreativitas dan skeptisisme, keterbukaan


pada kontribusi ilmu baru, serta kegigihan dalam mempertanyakan kontribusi yang diberikan dan
ctualve keilmuan yang berlaku Perkembangan teknologi tentunya juga mempengaruhi
perkembangan ilmu pengetahuan secara berarti. Dalam dunia informasi ada berbagai macam
bentuk penyampian informasi berita. Salah satu contonya adalah artikel.

Artikel im sendiri memiliki banyak macam jenisnya Masuknya hasil penelitian yang
merupakan pengetahuan individa ke dalam lingkup pengetahuan ilmiah terjadi setelah hasil
penelitian dipresentasikan atau dikomunikasikan dengan caru tertentu schmpa dapat dinilai
kebenarannya. Cara yang efekuf dan dijadikan standar dalam mempresentasikan dan
mengkomunikasikan hasil penelitian adalah, dengan cara ditulis dalam bentuk artikel (paper)
ilmiah, dan dipublikasikan pada majalah jurnal ilmiah yang di review.

Praktek ilmiah merupakan kegiatan yang melibatkan banyak hal Peneliti mengumpulkan
dan menganalisis data, mengembangkan hipotesis, mengulangi dan mengembangkan hasil
penelitian sebeluitinya, mengkomunikasikan hasil penelitian pada peneliti lainnya, mengulas dan
mengkritik hasil penelitian peneliti lainnya, mengulas dan mengkritik hasil penelitian peneliti
lainnya melatih dan membimbing mahasiswa dan peneliti muda, serta mengikatkan diri pada
kehidupan komunitas ilmiah

Masuknya hasil penelitian yang merupakan pengetahuan individu ke dalam lingkup


pengetahuan ilomah, terjadi setelah haut penelitian dipresentasikan at dikomunikasikan dengan
carg tertentu sehingga dapat dinilai kebenarannya. Melala cara gagasan individu dinilai dan
digunakan seram kolektif sehingga socara bertahap akan menjadi pengetahuan almah Cara yang
efektif dan dijadikan standar dalam mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil penelitian
adalah dengan cam ditulis dalam bentuk artikel (paper) ilmiah dan dipahhkaukan pala majalah
jurnal ilmiah yang di review.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Makalah Dan Jenis Makalah?

2. Apa Isi Dan Sistematika?

3. Jelaskan Ciri Dan Artikel Ilmiah

4. Jelaskan Judul Artikel Ilmiah

5. Jelaskan Jenis Dan Sistematika Artikel Ilmiah

6. Jelaskan Langkah-Langkah Menulis Artikel

C.Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui pengertian, Isi, Ciri, Jenis, Dan langkah-langkah makalah dan artikel ilmiah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Jenis Makalah


Makalah adalah tulisan yang memberikan informasi tentang ctua tertentu. Penelitian yang
dilakukan jelas sangat penting dan harus dibaca oleh pembaca seluas mungkin. Chin (2004: 1)
dengan melakukan penelitian, penulis makalah akan membaca karya orang lain sehingga dapat
dilaporkan secara jelas dan menarik. Karena itu, beberapa keterampilan yang diperlukan untuk
penelitian juga diperlukan untuk menulis makalah, misalnya, perencanaan yang cermat,
pengorganisasian, dan perhatian terhadap detail yang ditulis.
Makalah sangat penting sebagai sarana informasi publikasi kegiatan akademik. Salah satu
tujuan penulisan makalah adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa ctua yang ditulis dengan
dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis memang perlu untuk diketahui
dan diperhatikan. Körner (2004: 5) mengemukakan bahwa tujuan penulisan makalah adalah
untuk menjelaskan mengapa Anda melakukan pekerjaan, bagaimana Anda melakukannya, apa
yang Anda temukan, dan apa arti temuan Anda.
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yakni makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran. Makalah
deduktif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoretis (pustaka) yang
relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif merupakan makalah yang disusun
berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang
dibahas. Makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian
teoretis yang digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas.
Dalam pelaksanaannya, jenis makalah pertama (makalah deduktif) merupakan jenis makalah
yang paling banyak digunakan.

B. Isi Dan Sistematika

Secara garis besar sistematika penulisan makalah terdiri atas tiga bagian, yakni bagian awal,
bagian inti, dan bagian akhir. Isi ketiga bagian tersebut dipaparkan sebagai berikut:

a. Bagian Awal
 Halaman Sampul
 Daftar isi
 Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)

b. Bagian Inti
 Pendahuluan
 Latar Belakang Penulisan
 Makalah Masalah atau Topik Bahasan
 Tujuan Penulisan Makalah
 Teks Utama
 Penutup

c. Bagian Akhir
 Daftar rujukan
 Lampiran (jika ada)

a. Isi Bagian Awal


2. Halaman Sampul

Hal-hal yang harus ada pada bagian sampul adalah: judul makalah, keperluan atau
maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah, dan tempat serta waktu penulisan makalah.
Keperluan atau maksud penulisan makalah dapat berupa, misalnya untuk memenuhi tugas suatu
matakuliah yang dibina oleh dosen X. Tempat dan waktu yang dimaksud dapat berisi nama
lembaga (universitas, jurusan, program studi), nama kota, serta bulan dan tahun.

2) Daftar Isi

Daftar isi berfungsi untuk memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar isi
makalah. Melalui daftar isi, pembaca akan dapat dengan mudah menemukan bagian-bagian yang
membangun makalah. Selain itu, melalui daftar isi akan dapat diketahui sistematika penulisan
makalah yang digunakan. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan: bagian makalah yang
merupakan subjudul ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata, selain kata
tugas ditulis dengan huruf besar), penulisan subjudul dan sub-subjudul yang dilengkapi dengan
nomor halaman tempat pemuatannya dalam makalah. Penulisan daftar isi dilakukan dengan
menggunakan spasi tunggal dengan jarak antarbab 2 spasi.

3) Daftar Tabel dan Gambar

Penulisan daftar ctua dan gambar juga dimaksudkan untuk memudahkan pembaca
menemukan ctua atau sebagai gambar yang terdapat dalam makalah. Penulisan daftar ctua dan
gambar dilakukan dengan cara berikut. Identitas ctua dan gambar (yang berupa nomor dan nama)
dituliskan secara lengkap. Jika ctua dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya penulisan daftar
ctua dan gambar dilakukan secara terpisah; tetapi jika dalam makalah hanya terdapat sebuah ctua
atau gambar, sebaiknya penulisan daftar ctua atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah.

b. Isi Bagian Inti


Bagian inti terdiri atas tiga bagian pokok, yaitu: pendahuluan, teks utama (pembahasan
ctua-topik), dan penutup. Cara penulisan yang dapat digunakan dalam menulis makalah adalah
dengan menggunakan angka Arab.

1) Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah, masalah
atau ctua bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian
pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara berikut.

a) Setiap ctual dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan dituliskan sebagai subbagian. Jika
penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan angka, maka dapat dijumpai sub-subbagian
seperti berikut.

1. Pendahuluan

1.2 Latar Belakang

1.3 Masalah atau Topik Bahasan

1.4 Tujuan

b) Semua ctual yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai subbagian,
sehingga tidak dijumpai adanya sub-subbagian dalam bagian pendahuluan. Untuk menandai
pergantian ctual (misalnya, untuk membedakan antara paparan yang berisi latar belakang dengan
masalah) cukup dilakukan dengan pergantian ctualve.

2) Latar Belakang

Butir-butir yang seharusnya ada dalam latar belakang penulisan makalah adalah hal-hal yang
melandasi perlunya ditulis makalah. Hal-hal yang dimaksud dapat berupa paparan teoretis
maupun paparan yang bersifat praktis, tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi. Yang
pokok, bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau ctua yang dibahas
dalam makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau ctua tersebut memang perlu dibahas.
Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan berbagai cara di antaranya seperti
berikut ini.

a) Dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum) atau teori yang relevan
dengan masalah atau ctua yang akan ditulis, selanjutnya diikuti dengan paparan yang
menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut dapat terjadi;

b) Dimulai dengan satu pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada
masalah atau ctua yang akan dibahas dalam makalah;

c) Dimulai dengan sebuah kutipan dari orang terkenal, ungkapan, atau slogan selanjutnya
dihubungkan atau ditunjukkan relevansinya dengan masalah atau ctua yang akan dibahas dalam
makalah.

3) Masalah atau Topik Pembahasan

Setelah bagian latar belakang dipaparkan, selanjutnya diutarakan masalah atau ctua bahasan
beserta batasannya. Masalah atau ctua bahasan adalah apa yang akan dibahas dalam makalah.
Masalah atau topic bahasan tidak hanya terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan,
tetapi juga mencakup persoalan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, persoalan yang
memerlukan pendeskripsian lebih lanjut, dan persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut.
Masalah dalam penulisan makalah seringkali disinonimkan dengan ctua (meskipun kedua istilah
itu tidak selalu memiliki pengertian yang sama).

Masalah atau ctua bahasan sebenarnya merupakan hal yang pertama kali harus ditetapkan
dalam penulisan makalah. Artinya, kegiatan penulisan makalah diawali dengan penentuan
masalah atau ctua makalah, yang selanjutnya diikuti dengan penyusunan garis besar isi makalah
(kerangka makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan draft makalah serta
revisi draft makalah.

Topik dapat ditentukan oleh orang lain atau ditentukan sendiri. Jika ctua makalah
ditentukan sendiri oleh penulis makalah, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.

a) Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari praktis maupun dari segi teoretis, dan
layak untuk dibahas;

b) Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis.

c) Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru bagi
penulis.

d) Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topic tersebut memungkinkan untuk diperoleh.
Setelah ctua dipilih, selanjutnya perlu dilakukan spesifikasi ctua (pembatasan ctua) agar
tidak terlalu luas. Jika ctua yang diangkat terlalu luas, maka pembahasan ctua tidak dapat
dilakukan secara mendalam dan tuntas.

Pembahasan ctua makalah dapat dilakukan dengan cara seperti berikut.

a) Letakkan ctua pada posisi sentral dan ajukan pertanyaan apakah ctua masih dapat dirinci;

b) Daftarlah rincian-rincian ctua tersebut dan pilihlah salah satu rincian ctua tersebut untuk
diangkat ke dalam makalah;

c) Ajukan pertanyaan apakah rincian ctua yang telah kita pilih dapat dirinci lagi.

Topik sering disamakan dengan judul. Pada dasarnya ctua tidak sama dengan judul.
Topik merupakan masalah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam makalah, sedangkan judul
merupakan label atau nama dari makalah yang ditulis. Dalam membuat judul makalah beberapa
hal berikut perlu dipertimbangkan.

a) Judul harus mencerminkan isi makalah atau mencerminkan ctua yang diangkat dalam
makalah;

b) Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa, bukan dalam bentuk kalimat.
Itulah sebabnya dalam menuliskan makalah tidak diakhiri dengan tanda titik.

c) Judul makalah hendaknya singkat dan jelas. Sebaiknya, judul makalah berkisar antara 5-15
kata.

d) Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya. Namun demikian,
judul makalah harus tetap mencerminkan isi makalah.

4) Tujuan Penulisan Makalah

Perumusan tujuan penulisan makalah yang dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin
dicapai dengan penulisan makalah tersebut. Perumusan tujuan penulisan makalah memiliki
fungsi ganda: bagi penulis makalah dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan
tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan kegiatan selanjutnya dalam menulis makalah,
khususnya dalam pengumpulan bahan penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan
penulisan makalah memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah
tersebut. Contoh: “Makalah ini dimaksudkan untuk membahas sejumlah kekeliruan yang acap
kali dibuat oleh mahasiswa dalam melakukan observasi pada kegiatan PPL”
5) Teks Utama

Bagian teks utama makalah berisi pembahasan ctua- ctua makalah. Isi bagian teks utama
sangat bervariasi, tergantung ctua yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga
ctua, misalnya, maka ada tiga pembahasan dalam bagian teks utama.

Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan makalah.
Kemampuan seseorang dalam menulis bagian teks utama makalah merupakan cerminan tinggi-
rendahnya kualitas makalah yang disusun. Penulisan bagian teks utama yang baik adalah yang
dapat membahas ctua secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan gaya penulisan yang
ringkas, ctual, dan langsung pada persoalan; serta dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Hindarilah penggunaan kata-kata seperti: dan sebagainya, dan lain-lain (yang lain
itu apa), yang sebesar-besarnya (seberapa besar). Beberapa teknik perangkaian bahan untuk
membahas ctua beserta dikemukakan seperti berikut.

a) Mulailah dari ide/hal subtopiknya dapat yang sederhana/khusus menuju hal yang bersifat
kompleks/umum, atau sebaliknya;

b) Gunakan teknik ctualv, kiasan, perumpamaan, penganalogian, dan pembandingan.

c) Gunakan teknik diagram dan klasifikasi;

d) Gunakan teknik pemberian contoh.

Kegiatan penulisan bagian teks utama makalah dapat dilakukan setelah bahan penulisan
makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan dapat berupa bahan yang bersifat teoretis (yang
diperoleh dari buku teks, laporan penelitian, jurnal, majalah, dan barang cetak lainnya) atau dapat
juga dipadukan dengan bahan yang bersifat ctual-empiris (yang terdapat dalam kehidupan nyata).

6) Penutup

Bagian penutup berisi simpulan atau rangkuman pembahasan dan saran-saran (jika memang
dipandang perlu). Bagian penutup menandakan berakhirnya penulisan makalah. Penulisan bagian
penutup makalah dapat dilakukan dengan menggunakan teknik berikut.

a) Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan, tanpa diikuti dengan
simpulan. Hal ini dilakukan, karena masih belum cukup bahan untuk memberikan simpulan
terhadap masalah yang dibahas, atau dimaksudkan agar pembaca menarik simpulan sendiri.

b) Menarik simpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah. Selain itu, pada
bagian penutup juga dapat disertakan saran atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang
telah dibahas. Saran harus relevan dengan apa yang telah dibahas. Selain itu, saran yang dibuat
harus eksplisit, kepada siapa saran itu ditujukan, dan tindakan atau hal apa yang disarankan.

c. Isi Bagian Akhir


Bagian akhir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran- lampiran (jika ada).

d.Daftar Pustaka
Penjelasan tentang penulisan daftar pustaka dapat diperiksa pada bagian teknik penulisan
dalam pedoman ini.
2. Lampiran
Setiap informasi atau bukti kegiatan kajian akademik atau penelitian, misalnya ctualve
penelitian dilampirkan. Lampiran juga tetap diberi penomoran halaman karena merupakan
bagian dari makalah secara utuh.

C. Pengertian dan Ciri Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah adalah jenis tulisan ilmiah yang bersumber dari hasil penelitian atau kajian
ilmiah dengan dasar teori yang jelas, atau berupa hasil pemikiran kritis terhadap teori bidang
ilmu tertentu, dan umumnya dimuat dalam sebuah jurnal ilmiah. Berdasarkan pengertian
tersebut, ctua utama artikel ilmiah dapat dilihat berdasarkan substansi, sistematika, dan media.
Pertama, substansi artikel ilmiah berupa hasil penelitian dengan dasar teori yang jelas, atau
berupa hasil pemikiran kritis terhadap teori bidang ilmu. Kedua, sistematika utamanya sederhana,
karena hanya memuat latar belakang yang terintegrasi dengan dasar teori kajian, metode
penelitian, pembahasan temuan penelitian, dan penutup Ketiga, artikel ilmiah umumnya dimuat
dalam jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah adalah wadah atau media koleksi tulisan/artikel ilmiah yang
dalam satu bidang ilmu yang sama. Lazimnya jurnal ilmiah diterbitkan berkalah, setahun sekali.
setahun dua kali, atau setahun tiga kali, dengan menggunakan ISSN.

Artikel dalam bahasa Inggris ditulis “article” artinya “karangan”. Sedangkan “artikel”
dalam bahasa Indonesia, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, berarti
karangan di surat kabar, majalah dan sebagainya. Dalam lingkup jurnalistik, para pakar
komunikasi menerjemahkan artikel, berdasarkan sudut pandang masing-masing. Menurut Amak
Syarifuddin (tanpa tahun), artikel adalah suatu tulisan tentang berbagai soal, mulai politik, sosial,
ekonomi budaya, teknologi, olahraga, dan lain-lain. Misalnya tulisan mengenai kehidupan
kewanitaan, pemuda, sejarah, film, drama, dan sebagainya.

Tulisan macam ini tidak terikat gaya bahasa ataupuri format tulisan. Tetapi untuk
mendapatkan audience-nya, penulis artikel harus pandai mengungkapkan gaya tulisannya, agar
tidak membosankan. Penulisan artikel di media massa (surat kabar atau majalah), tidak harus
dilakukan oleh wartawannya sendiri, orang luar pun bisa menyumbangkan artikelnya. Dalam
praktiknya penulisan artikel pada surat kabar/majalah kebanyakan dari luar.

Menulis artikel boleh dimulai dengan pemaparan fakta sebagai data dari apa yang akan
ditulisnya itu. Dari data yang ada itulah penulis bisa memberikan pendapat, pandangan, gagasan,
atau bahkan interpretasi dari fakta yang ada pada data tersebut. Agar tidak dibingungkan oleh
istilah fakta, interpretasi dan opini, berikut perbedaan dari ketiga istilah tersebut.

Fakta adalah kenyataan yang ada sesuai dengan data yang sebenarnya. Fakta bukan buah
pikiran atau pernyataan. Namun demikian, buah pikiran atau pernyataan bisa menjadi fakta
asalkan dilatarbelakangi oleh peristiwa yang sebenarnya. Ini disebut dengan fact in idea. Contoh:
Majelis Ulama Indonesia menyatakan, bahwa bumbu masak Ajinomoto adalah haram.
Pernyataan MUI ini didasarkan pada penilitian mereka, yang menemukan bahan baku pembuatan
Ajinomoto terakumulasi lemak babi (kasus Ajinomoto tahun 2000). Penjelasan MUI ini
meskipun merupakan pernyataan, bisa di anggap sebagai fakta karena pernyataan itu dilandasi
dari hasil suatu penelitian.

Interpretasi adalah hasil pemikiran berupa penafsiran, pengertian atau pemahaman.


Boleh jadi, penafsiran, pemikiran atau pemahaman seseorang dengan orang lain akan berbeda.
Contoh: Presiden Abdurrahman Wahid, ternyata mengatakan bumbu masak Ajinomoto adalah
halal. Menurut Presiden yang juga seorang Kiai, lemak babi yang digunakan pada proses
pembuatan Ajinomoto tidak menyentuh langsung bahan baku bumbu masak tersebut. Lemak
babi hanya berfungsi memisahkan sel-sel pada tetes tebu sebagai bahan baku utama, sehingga
tidak langsung menyentuh apalagi bercampur dengan bahan baku Ajinomoto tersebut.

Opini adalah pendapat atau pandangan seseorang atau kelompok terhadap masalah atau
peristiwa yang terjadi. Contoh pada kasus Ajinomoto tersebut, muncul berbagai pendapat (opini)
yang di antaranya menyatakan, bahwa Presiden Abdurrachman Wahid menghalalkan Ajinomoto
tersebut karena khawatir kehilangan investasi dari Jepang yang menanamkan modalnya pada
perusahaan Ajinomoto tersebut dan banyak lagi contoh opini lainnya.

Artikel bisa terdiri dari ketiganya, yaitu fakta, interpretasi, dan opini. Penulisan artikel
berbeda dengan komentar. Jika komentar tulisannya terfokus untuk menanggapi, mengomentari
nuansa/fenomena dari suatu permasalahan yang terjadi. Sedangkan artikel, penulisannya tidak
sekadar mengomentari masalah, tetapi bisa juga mengajukan pandangan, pendapat atau
pemikiran lain, baik yang sudah banyak diketahui masyarakat maupun yang belum diketahui.
atau

D. Judul Artikel Ilmiah

Dalam menulis artikel, memilih judul memerlukan perhatian khusus. Jika judul itu pas dan
menarik, redaktur media massa tertarik pula untuk memuatnya. Itulah sebabnya memilih judul
dalam penulisan artikel, memerlukan pemikiran, pertimbangan, dan penyesuaian secara khusus.
Ada sebagian penulis yang menentukan judul artikelnya pada akhir dari proses menulisnya.
Artinya, setelah semua permasalahan diungkapkan dalam bentuk artikel, baru ia menentukan
judulnya. Tetapi ada juga yang justru sebaliknya, judul ditentukan lebih dulu baru menulis isinya.
Judul sebuah artikel sebaiknya memenuhi kriteria berikut.

2. Atraktif dan Baru

Artinya judul itu harus bersifat atraktif dan belum pernah dipakai oleh penulis lain.
Sebaiknya judul dikaitkan dengan permasalahan inti dari artikel tersebut.

2. Tidak Panjang

Membuat judul artikel jangan terlalu panjang, sebaiknya terdiri dari subjek dan predikat
saja. Apabila ingin judul yang panjang, buatlah judul utama dan subjudul.

2. Relevansi
Judul harus memiliki relevansi dengan isi artikel, sekaligus mencerminkan gagasan
sentralnya. Artinya, jika artikel yang kita tulis itu tentang dampak ekonomi, maka judulnya
jangan berisi masalah ekonomi. Harusnya tentang dampak yang timbul dari gejolak ekonomi
yang muncul.

E. Jenis dan Sistematika Artikel Ilmiah

Redaktur media massa biasanya mengelompokkan artikel menjadi beberapa jenis berdasarkan
sudut pandang penulis dalam memaparkan ctualv gagasannya. Pengelompokan ini oleh redaktur
dipakai untuk memudahkan penempatan pemuatannya, pada halaman yang sesuai dengan misi
dan visi penerbitannya. Ada lima jenis artikel di antaranya sebagai berikut.
a. Eksploratif
Artikel eksploratif adalah artikel yang mengungkapkan fakta-fakta berdasarkan kajian dari
penulisnya. Jenis artikel ini cocok untuk menguraikan penemuan-penemuan baru, misalnya
seseorang menemukan benda-benda ctua peninggalan zaman purba. Penulis artikel kemudian
menelusuri sejarah barang yang ditemukan itu dan menguraikannya melalui suatu tulisan artikel.
b. Eksplanatif
Eksplanatif artinya menerangkan. Artikel eksplanatif adalah artikel yang isinya menerangkan
sesuatu untuk dapat dipahami pembaca. Misalnya, ketika Presiden Gus Dur berkeinginan
membubarkan parlemen (DPR) dengan sebutan dekrit presiden, mengundang berbagai tanggapan
dari para pengamat.
c. Deskriptif
Deskriptif adalah artikel yang menggambarkan suatu permasalahan yang terjadi di tengah
masyarakat, sehingga dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Jenis artikel ini mirip
dengan laporan atau reportase, bedanya jika laporan atau reportase hanya berdasarkan fakta saja,
tetapi artikel, penulisnya bisa memasukan memperjelas masalah yang digambarkan itu.
d. Prediktif
Artikel prediktif adalah artikel yang berisi perhitungan atau ramalan apa yang bakal terjadi di
kemudian hari berdasarkan perhitungan penulisnya. Misalnya, ketika Bank Indonesia
memutuskan menaikkan suku bunga deposito, seorang pengamat ekonomi memperkirakan atau
memprediksikan kelak kemudian hari bakal banyak deposan (orang-orang yang mempunyai
simpanan deposito) memindahkan uangnya ke luarnegeri. Akibatnya modal dalam negeri banyak
yang ctual di luar negeri. Artikel seperti ini disebut artikel prediktif.

e. Preskriptif
Artikel preskriptif adalah artikel yang memberikan tuntunan kepada pembacanya untuk
melakukan sesuatu sehingga tidak mengalami kekeliruan atau kesalahan. Misalnya artikel
tentang bagaimana caranya mengurus paspor, KTP, atau SIM tanpa melalui perantara.

Menurut Dwiloka dan Riyana (2005: 87), artikel ilmiah dibagi menjadi dua jenis, yaitu artikel
hasil penelitian dan artikel nonpenelitian. Pertama, artikel penelitian adalah artikel ilmiah yang
bersumber dari sumber hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Artikel penelitian tidak
lain merupakan bentuk konversi hasil penelitian (bisa berupa skripsi, tesis, disertasi, maupun
penelitian laporan lainnya) yang disajikan dalam bentuk yang lebih singkat, padat, namun
substansial. Jumlah halaman, teknik penulisan, dan sistematika artikel penelitian sangat
bergantung pada lembaga atau institusi yang berhak menerbitkan sebuah jurnal ilmiah. Walaupun
demikian, sistematika umum dalam sebuah artikel ilmiah meliputi: (1) judul, (2) nama penulis,
(3) abstrak dan kata kunci, (4) pendahuluan, (5) metode, (6) hasil, (7) pembahasan, (8) simpulan,
dan (9) daftar pustaka.

Kedua, artikel nonpenelitian adalah jenis artikel ilmiah yang substansinya berupa hasil
pemikiran kritis terhadap teori bidang ilmu tertentu. Dalam artikel nonpenelitian yang
diutamakan adalah telaah teori dan kontribusi pemikiran kritis dari penulisnya. Sehingga
pembaca dapat memperoleh wawasan yang baru terhadap suatu konsep teoretis yang dibahas
Sistematika artikel nonpenelitian hampir sama dengan artikel penelitian. Bedanya, artikel
nonpenelitian tidak memiliki metode penelitian. Sistematika artikel nonpenelitian mencakup: (1)
judul, (2) nama penulis, (3) abstrak dan kata kunci, (4) pendahuluan, (5) bagian inti, (6) penutup,
dan (7) daftar rujukan.

F. Langkah-Langkah Menulis Artikel

a.Mencari Ide

Ide adalah sesuatu yang melintas pada pikiran baik berupa kata, maupun kalimat setelah
dilakukannya suatu aktivitas seperti membaca, menyimak, melihat, mengalami, dan
merenungkan sesuatu. Ide yang akan ditulis harus ctual, relevan, dan terjangkau. Setelah itu,
muncullah gagasan.

Langkah selanjutnya mempertimbangkan kelayakan ide, apakah ide itu penting


dipublikasikan; apakah ide itu belum dibahas dan dipublikasikan oleh orang lain; dan adakah
perbedaan ide kita dengan ide yang telah dibahas orang lain. Agar pertimbangan kita dalam
menentukan kelayakan ide tepat, kita harus mengadakan tinjauan pustaka

b.Menentukan Tema

Keraf (2008: 107) menjelaskan, pengertian tema, secara khusus dalam karang-
mengarang, dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut karangan yang telah selesai dan dari
sudut proses penyusunan sebuah karangan, Mengacu pada pendapat Tarigan, pengertian tema di
atas tepat pada pengertian tema yang harus dilihat dari sudut proses penyusunan karangan.
Selama proses penyusunan karangan, kita tidak boleh memasuki wilayah lain.

2. Menetapkan Topik

Topik artikel yang baik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan penulis, menarik,
sesuai dengan pengetahuan pembaca, ctual, fenomenal, ctualveial, dibatasi, dan harus ditunjang
referensi yang tersedia (Sumadiria, 2004: 28).
Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan.Adapun pertimbangan- pertimbangan dalam
menentukan ctua sebagai berikut.

1) Topik memiliki daya tarik bagi penulis dan pembaca.

2) Topik sesuai dengan pengetahuan dan disiplin ilmu sipenulis.

3) Data-data pendukung mudah didapat.

4) Mudah dibagi menjadi sub-subtopik; dan

5) Topik terjangkau.

2. Menetapkan Judul

Judul adalah identitas atau nama sebuah karangan. Judul harus menggambarkan atau
mewakili isi sebuah karangan, keberadaannya harus setelah karangan selesai. Judul harus
provokatif, singkat-padat, relevan, dan berupa kata, frasa, klausa, atau kalimat ctua. Judul yang
provokatif maksudnya agar menimbulkan rasa penasaran pembaca, singkat, jelas, agar tidak
membingungkan pembaca. Contoh:

1) Demokrasi (judul artikel yang berupa kata)

2) Budaya Indonesia (judul artikel berupa frasa)

3) Tebang Pilih Penegakan Hukum di Indonesia (judul artikel berupa klausa)

4) Di manakah Posisi Kemenangan Indonesia? (judul artikel yang berupa kalimat ctua)

2. Membuat Kerangka Karangan

Kerangka karangan atau out line berguna untuk mengatur sistematika karangan agar
tulisan tidak tumpang tindih.

2. Mencari Referensi

Referensi adalah sumber-sumber bacaan yang akan dirujuk atau dikutip. Mengutip atau
mengambil pendapat orang lain berfungsi untuk memperkuat pendapat pada tulisan. Buku- buku
yang dijadikan referensi harus ada hubungannya dengan ctua artikel.

g. Langkah Penulisan

1) Langkah Awal
Dalam menulis artikel, penguasaan materi saja belum cukup untuk diterima media massa.
Editor surat kabar atau majalah, dalam menerima tulisan atau artikel, yang dilihat pertama adalah
bobot akademik dari penulisnya. Baru kemudian kesesuaian ctua artikel dengan pendidikan
penulisnya, dan cara mengemukakan.

2) Gaya Penulisan

Gaya penulisan seseorang menentukan artikelnya bisa dimuat atau tidak di surat kabar.
Ada beberapa gaya penulisan, selain mengikuti gaya penulisan yang digunakan oleh masing-
masing penerbit surat kabar.

a) Gaya penulisan harus kritis, analitis dan eksplanatif bukan karangan fiksi.

b) Hindari penggunaan istilah/bahasa teknis ilmiah. gunakan bahasa ilmiah populer, disertai
penjelasan dengan bahasa yang sederhana

c) Alur pemaparan harus runtut dan logis

d) Tulisan harus terfokus, terorganisasi, punya latar belakang yang jelas.

e) Tidak bertele-tele, bombastis, atau malah vulgar.

f) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa asing atau bahasa
daerah sebaiknya disertai padan kata atau penjelasan.

g) Tidak menggunakan ungkapan kalimat klise ctualve.

3) Komposisi

Penulisan artikel perlu komposisi tertentu. Setidaknya ada 4 komposisi atau kita sebut
saja dengan istilah bangun karena sebenarnya sebuah artikel tidak ubahnya satu bentuk
bangunan.
a) Bangun I
Pada bangunan I, terdiri dari Lead, Prolog, Intro atau Teras yang umumnya disebut dengan
Pembuka. Bangunan I ini, berisi uraian ctual yang penting, untuk dijadikan pijakan pada
pembahasan artikel berikutnya. Bangunan I ini, bisa kita isi dengan uraian peristiwa, pernyataan
(statement), rangkuman kejadian, kutipan kata bernyali dan sebagainya.

2. Bangun II
Bangunan II dari bentuk penulisan artikel disebut dengan Leher. Mengapa? Karena pada
bangunan II inilah akan disambungkan antara prolog dengan isi artikel. Isi dari bangunan II ini
adalah pernyataan atau uraian yang mengungkapkan suatu permasalahan yang ingin kita
ungkapkan dalam artikel.

c.)Bangun III
Bangunan III merupakan yang paling penting dalam proses penulisan artikel, karena pada
bangunan inilah segala permasalahan yang ingin kita ungkap, kita tuangkan. Bangunan III sering
disebut dengan isi atau content. Isi dari bangunan III ini berupa uraian eksplanasi.
d) Bangun IV
Bangunan IV biasanya berisi kalimat kunci, yang merangkum pembahasan ke dalam satu
bentuk kesimpulan yang ringkas dan jelas.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Artikel ilmiah adalah tulisan berdasarkan hasil penelitian (pengamatan) yang terstruktur
atau sistematis berdasarkan metode ilmiah (memenuhi kaedah dan etika ilmiah), untuk
memdapatkan jawaban secara ilmiah terhadap suatu permasalahan yang ada.
Artikel ilmiah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu artikel ilmiah hasil penelitian dan
nonpenelitian.
Komponen artikel ilmiah hasil penelitian, yaitu: Judul artikel, Nama penulis, Sponsor.
Abstrak. Kata kunci. Pendahuluan. Prosedur penelitian, Hasil penelitian, Bahasan. Simpulan.
Saran dan Daftar rujukan.
Komponen artikel ilmiah nonpenelitian, yaitu: Judul artikel. Nama penulis.Sponsor.
Abstrak. Kata kunci. Pendahuluan, Bahasan. Penutup, Daftar pustaka.
Terdapat (delapan) syarat yang harus dipenuhi agar suatu tulisan disebut tulisan ilmiah,
yaitu Komunikatif. Bemalar. Ekonomis. Berdasarkan landasan teori yang kuat. Relevasi dengan
disiplin ilmu yang dibahas, Didukung data yang meyakinkan. Ditopang oleh kepustakaan yang
mutakhir, dan Dapat dipertanggung jawabkan.

B. SARAN

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah:

1. Pembuatan artikel ilmiah yang baik dapat dilakukan dengan cara: Membuat kerangka
tulisan, terlebih dahulu mencari target jurnal atau koferensi. menulis sesuai standar yang
ditentukan, ketika merencanakan tulisan jangan terlalu pedulikan bahasa karena dapat dilakukan
setelah selesai menulis, selalukan melakukan pemeriksaan ulang saat setelah selesai menulis, cari
pembaca untuk menilai tulisan, membuat judul yang singkat, pastikan penulisan pada abstrak itu
singkat namun Sarat informasi
2. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai