Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENULISAN ILMIAH

“Pengertian dan Konsep Dasar Penulisan Ilmiah serta Istilah

dalam Penggunaannya”

Disusun oleh

Nama : Helma Vira Yani

NIM : N1A120045

Kelas : 4E

Dosen Pembimbing

Dr. Guspianto, SKM., MKM

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022

1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas dalam mata kuliah Penulisan Ilmiah, dengan judul “Pengertian dan Konsep
Dasar Penulisan Ilmiah serta Istilah dalam Penggunaannya”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritikan sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalamandan pengentahuan yang kami miliki.

Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

Jambi, 13 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB 1.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................1

1.3. Tujuan........................................................................................................................2

1.4. Manfaat......................................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................3

2.1. Karya Ilmiah..............................................................................................................3

BAB III......................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.......................................................................................................................5

3.1. Pengertian Karya Ilmiah..........................................................................................5

3.2. Jenis-jenis Karya Ilmiah...........................................................................................5

3.3. Penggunaan Bahasa dalam Karya Ilmiah...............................................................7

3.4. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah.....................................................................................8

3.5. Syarat Penulisan Karya Tulis Ilmiah....................................................................10

3.6. Etika Penyusunan Karya Tulis Ilmiah..................................................................12

3.7. Sifat dan Isi Karya Ilmiah......................................................................................12

3.8. Tujuan dan Kegunaan............................................................................................15

BAB IV....................................................................................................................................16

PENUTUP...............................................................................................................................16

4.1. Kesimpulan..............................................................................................................16

4.2. Saran.........................................................................................................................16

ii
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Karya ilmiah adalah hasil tulisan menurut kaidah-kaidah tertentu. Aturan-aturan ini
biasanya merupakan persyaratan tertulis yang telah dibakukan oleh civitas Universitas.
Secara umum proses penulisan artikel ilmiah berlangsung melalui 3 tahap, yaitu tahap
prapenulisan, tahap penulisan dan tahap finishing.
Sebagai hasil kegiatan atau penelitian ilmiah, setiap esai ilmiah yang mengandung
unsur masalah menjadi pokok esai ilmiah. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian,
kerangka teori, objek penelitian, alat yang digunakan dan hasil penelitian yang diperoleh.
Setelah aturan ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus dilakukan dalam
bentuk laporan. Memang, tujuan akhir penelitian adalah untuk mengkomunikasikan
temuan penelitian kepada khalayak yang relevan. Oleh karena itu, penulisan laporan
merupakan langkah akhir yang penting dalam penelitian karena penulisan laporan
merupakan proses komunikasi yang membutuhkan pemahaman bersama antara penulis
dan pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis laporan ilmiah sangatlah
penting. Sehingga setiap proses, langkah demi langkah sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Selain itu, pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas
sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat
disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga karni membuat
makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2) Apakah sajakah jenis-jenis karya ilmiah?
3) Bagaiman penggunaan bahasa dalam karya ilmiah?
4) Sebutkan ciri-ciri karya tulis ilmiah?
5) Apa sajakah syarat penulisan karya tulis ilmiah?
6) Bagaimanakah etika penyusunan karya tulis ilmiah?
7) Jelaskan apa sajakah sifat dan isi karya ilmiah?
8) Sebutkan apa sajakah tujuan dan kegunaan?

1
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebgai berikut:
1) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang karya ilmiah.
2) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang jenis-jenis karya ilmiah.
3) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang penggunaan bahasa dalam
karya ilmiah.
4) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang ciri-ciri karya tulis ilmiah.
5) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang syarat penulisan karya tulis
ilmiah.
6) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang etika penyusunan karya tulis
ilmiah.
7) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sifat dan isi karya ilmiah.
8) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang tujuan dan kegunaan.

1.4. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas penulis
serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dan juga pembaca.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah karangan tentang ilmu pengetahuan yang berdasarkan
atas fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar"
(Brotowidjoyo,1985: 8-9 dalam Arifin, 1998:1-2). Karya ilmlah harus ditulis secara
Jujur dan akurat berdasarkan data di lapangan. Sebuah tulisan disebut karya ilmiah
jika berisi gagasan yang bersifat keilmuan. didukung oleh latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian,
landasan teori, metode penelitian, data yang nyata, paparan analisis yang jelas,
simpulan, dan daftar pustaka. Hal ini senada dengan pengertian bahwa karya ilmiah
adalah tulisan yang didasari hasil pengamatan, peninjauan, atau penelitian dalam
bidang tertentu, kemudian disusun menurut metode tertentu dengan sistematika
penulisan tertentu dan isinya dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya (Tim Pudi
Disdakmen Lemlit UNY, 2007: 2). Karya ilmiah berisi analislis suatu hal yang
emplrls, artinya dapat dibuktikan, yaitu analisis dengan data nyata yang didasari oleh
teori yang relevan dan dilakukan dengan metode atau prosedur ilmiah.
Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu: karya dan ilmiah. Karya menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan,
ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu dan secara
ilmu pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Ilmiah diartikan
sebagai hal yang berlandaskan kepada ilmu pengetahuan. Dalam membuat sesuatu
yang bersifat ilmiah seseorang harus memiliki landasan yang kuat atau dikenal
dengan istilah teori.
Menurut Setiawan, karya ilmiah merupakan buah pemikiran seorang ilmuwan
yang melakukan kepustakaan, mengumpulkan pengalaman, penelitian dan didapat
dari pengetahuan orang sebelumnya dengan tujuan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. Karya merupakan hasil pemikiran ilmiah pada suatu
disiplin ilmu tertentu disusun berdasarkan fakta, tidak bersifat emosional dan disusun
secara sistematis, ilmiah, logis, dan kompherensif. Logis berarti fakta, keterangan, dan
informasi memiliki argumentasi yang dapat diterima oleh akal. Sistematis artinya,
tulisan didapatkan berdasarkan urutan yang bertahap. Komprehensif berarti fakta,

3
gejala, dan peristiwa, ditelaah secara menyeluruh hubungan dengan fakta dengan
lainnya. Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi menyebutkan bahwa karya
ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang
sistemastis berdasarkan pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara
ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
Karya ilmiah diperoleh oleh ilmuan dari melalui pengamatan, peninjauan,
wawancara, angket, penelitan dalam bidang tertentu, yang disusun secara sistematis,
bahasa yang baik, objektif dan mudah dipahami serta dapat dipertanggung jawabkan.
Penyajian karya ilmiah didahului dari studi pustaka dan studi lapangan. Sudah
selayaknya jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru dan
belum pernah ditulis orang lain. Walaupun tulisan tersebut sudah pernah ditulis
dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema
yang sebelumnya dan bisa juga disebut dengan penelitian lanjutan. Untuk
pengembangan keilmuan, dalam upaya menemukan fenomena baru, teori baru,
prototype, uji diagnosis, atau mengoreksi atau merevisi fenomena yang sudah ada dan
uji dignestikl yang sudah dilakukan. Jadi, karya tulis ilmiah adalah desain penelitian
rencana penelitian yang menyangkut semua komponen langkah-langkah penelitian
dengan mempertimbangkan etika penelitian, sumber daya penelitian.
Seorang peniliti diwajibkan mempunyai dasar teori yang kuat. Landasan teori
yang kuat akan membantu peneliti mempertahankan hasil penelitiannya. Tapi teori itu
tidak menyimpang sesuai dengan disiplin ilmu yang dia teliti sehingga dapat
dipertanggung jawabkan.

4
BAB III

PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah karya tulis disusun oleh mahasiswa program sarjana
berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah telah dilakukannya. Hasil penelitian ilmiah
merupakan hasil dari implementasi metode penelitian ilmiah dan operasionalisasi dari
metode keilmuan. Metode penelitian secara garis besar dapat dibagi empat macam, yaitu
disusun berdasarkan hasil penelitian kuantitatif, hasil penelitian kualitatif, hasil kajian
pustaka, dan hasil kerja pengembangan. Struktur berpikir yang melatarbelakangi langkah-
langkah dalam penelitian ilmiah adalah metode keilmuan, digunakan untuk
mengungkapkan pemecahan masalah yang memiliki pengertian, sebagai berikut:
a. Penelitian adalah usaha sistematik dan terorganisasi untuk menyelidiki
masalah spesifik yang memerlukan pemecahan;
b. Cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu;
c. Cara ilmiah yang dilandasi metode rasional dan metode empiris serta metode
kesisteman;
d. Penelitian meliputi proses pemeriksaan, penyelidikan, pengujian, dan
eksperimen yang harus dilakukan secara sistematik, tekun, kritis, objektif, dan
logis;
e. Penelitian dapat didefenisikan sebagai pemeriksaan atau penyelidikan ilmiah
sistematik, terorganisasi didasarkan data dan kritis mengenai masalah spesifik
yang dilakukan secara objektif untuk mendapatkan pemecahan masalah atau
jawaban dari masalah tersebut. (Direktorat Tenaga Kependidikan).

Arifin berpendapat bahwa, jenis karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, karya
ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian. Kedua karya ilmiah tersebut berikut
uraiannya yaitu: karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.

3.2. Jenis-jenis Karya Ilmiah


Istilah penulisan karya ilmiah mengacu pada karya tulis yang penyusunannya
didasarkan pada penulisan kajian ilmiah. Penyusunan karya ilmiah didahului penelitian
pustaka dan atau penelitian lapangan. Ada beberapa jenis karya ilmiah, antara lain laporan
penelitian ( termasuk skripsi, tesis, dan disertasi), dan jurnal.
a. Makalah atau paper

5
Makalah atau paper adalah karya ilmiah yang berisi pembahasan masalah
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris. makalah dapat juga dikatakan
sebagai hasil kajian literatur atau hasil laporan pelaksanaan kegiatan lapangan
mengenai suatu permasalahan. makalah merupakan karya ilmiah yang paling
sederhana dibandingkan dengan karya ilmiah lainnya.
b. Laporan penelitian
Laporan penelitian merupakan sajian tertulis yang merupakan hasil penelitian
yang telah dilakukan. Laporan penelitian merupakan karya ilmiah yang disusun
melalui tahap-tahap tertentu. dengan kata lain, laporan penelitian adalah tulisan yang
tersusun secara sistematis dan teratur tentang informasi suatu penelitian yang
didasarkan pada fakta melalui pemikiran peneliti.Dalam hal ini, peneliti mengolah dan
menganalisis objek penelitian untuk memecahkan masalah.
c. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah hasil penelitian Mandiri yang merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar S1.Skripsi merupakan hasil penelitian yang
membahas masalah dalam bidang ilmu sesuai dengan jurusan yang ditempuh dengan
berdasar atas kaidah yang berlaku titik pendapat yang diajukan dalam skripsi harus
didukung oleh data dan fakta empiris. Skripsi disusun oleh mahasiswa di bawah
pengawasan dosen pembimbing. Penyusunan skripsi bertujuan agar mahasiswa
mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah sesuai dengan bidang
ilmunya.Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan
pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan,
dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang
ditempuhnya.
d. Tesis
Tesis merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian Mandiri yang merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar S2. Seperti halnya skripsi, tesis membahas
permasalahan berdasarkan data dan fakta empiris, tetapi sifatnya lebih mendalam
daripada skripsi titik tesis disusun di bawah pengawasan dosen pembimbing. Tesis
Berisi pembahasan terhadap suatu hipotesis atau lebih titik tesis merupakan bukti
kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu dalam
salah satu bidang keilmuan yang dipelajari oleh mahasiswa yang bersangkutan.
e. Disertasi

6
Disertasi merupakan karya ilmiah hasil penelitian mandiri untuk melengkapi
syarat guna memperoleh gelar doktor (S3).Disertasi berisi pembahasan suatu dalil
yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta empiris dan analisis
yang terinci.Dengan kata lain, disertasi merupakan karya ilmiah yang berisi temuan
baru. Topik disertasi disesuaikan dengan bidang ilmu yang sedang ditempuh oleh
mahasiswa yang bersangkutan titik disertasi disusun di bawah bimbingan promotor
dan co-promotor.
f. Jurnal
Jurnal merupakan karya ilmiah hasil penelitian yang diterbitkan atau
dipublikasikan titik untuk memastikan kualitas ilmiah pada jurnal yang akan
diterbitkan diterbitkan biasanya jurnal tersebut harus melalui proses review. Artikel
dalam jurnal biasanya berisi tentang hal yang sedang diminati oleh masyarakat pada
saat jurnal diterbitkan.

3.3. Penggunaan Bahasa dalam Karya Ilmiah


Kegiatan menulis pada dasarnya berkaitan dengan dua hal pokok, yaitu tentang hal
yang akan ditulis dan cara menuliskannya titik yang pertama menyangkut isi karangan,
sedangkan yang kedua menyangkut aspek kebahasaan dan teknik penulisan. Keduanya
merupakan faktor yang saling berkaitan dan mendukung. Walaupun begitu ada pula orang
yang menganggap faktor pertama lebih penting daripada yang lain. Misalnya aspek isi
dianggap lebih penting daripada aspek kebahasaan titik anggapan demikian kiranya perlu
dipertanyakan kebenarannya mengingat Betapapun bagusnya gagasan atau ide atau isi
yang hendak dikemukakan oleh orang di dalam karya tulis, pembaca tidak akan dapat
menangkap maksudnyadengan tepat jika gagasan itu disampaikan dengan bahasa yang
tidak jelas dan menimbulkan tafsir ganda titik sebaliknya, betapapun baiknya dan benar
bahasanya, bila gagasan yang hendak dikemukakan tidak jelas, mutu atau kualitas
karangan itu pun menjadi berkurang.
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa ragam tulis, bukan ragam
lisan. Ragam tulis dalam karya ilmiah hendaknya jelas, lugas, dan komunikatif supaya
pembaca dapat memahami isinya dengan mudah (Sudjiman dan Sugono, 1989: 3). Selain
itu, ragam bahasa tulis harus menggunakan bentuk bentuk baku.
1. Jelas
Jelas berarti bahasa yang digunakan memperlihatkan secara jelas unsur-unsur
kalimat, seperti subjek predikat, objek dan keterangan. Setiap kalimat yang terdapat

7
dalam karya ilmiah harus memenuhi kaidah tata bahasa. Selain itu, karena ragam tulis
bersifat tidak bersemuka peranan tanda baca (seperti titik, koma, dan sebagainya)
menjadi penting mengingat tanda-tanda baca tersebut akan membantu memperjelas
makna kalimat.
2. Lugas
Lugas berarti bahasa yang digunakan adalah bahasa sewajarnya yang langsung
menunjuk pada persoalan dan tidak menimbulkan tafsir ganda titik bentuk dan pilihan
kata atau diksi serta susunan kalimatnya hanya mengandung satu tafsir. Oleh karena
itu, penggunaan pleonasme, kiasan, bentuk-bentuk mubazir, dan metafora sebaiknya
dihindarkan.
3. Komunikatif
Komunikatif berarti hal yang ditangkap pembaca dari wacana yang disajikan
Sama persis dengan maksud penulis nya.Wacana dapat menjadi komunikatif jika
disajikan secara logis dan bersistem. Kelogisan terlihat pada hubungan antar bagian
dalam sebuah kalimat antar kalimat dalam sebuah paragraf, dan antarparagraf dalam
sebuah wacana. Hubungan antar bagian tersebut dapat berupa sebab-akibat akibat-
sebab, urutan peristiwa, pertentangan, perbandingan dan sebagainya. Bersistem berarti
uraian yang disajikan menunjukkan urutan yang mencerminkan hubungan yang
teratur. Hubungan yang masuk akal dan teratur tercermin dalam ketetapan
penggunaan kata penghubung intrakalimat (karena, sehingga, supaya, dan lain
sebagainya) dan ketetapan pemakaian penghubung antar kalimat (jadi, sebaliknya,
selain itu, oleh karena itu, dan sebagainya).
4. Menggunakan Bentuk-bentuk baku
Bahasa yang digunakan dalam menulis karya ilmiah tidak cukup jika hanya
sekedar jelas, lugas dan komunikatif, tetapi juga harus menggunakan bentuk bentuk
baku titik yang dimaksud dengan bentuk baku adalah bentuk-bentuk yang menjadi
pokok dasar ukuran, atau standar titik bentuk baku dapat diberlakukan, antara lain
pada perbendaharaan kata.

3.4. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah


Jones menyebutkan beberapa ciri karya ilmiah, yaitu menyajikan fakta-fakta, cermat
dan jujur, tidak memihak, sistematis, tidak bersifat haru, mengesampingkan pendapat

8
yang tidak mempunyai dasar, sungguh-sungguh, tidak bercorak debat, tidak secara
langsung bernada membujuk, dan tidak melebih-lebihkan.
Secara umum, ciri-ciri bahasa keilmuan sebagai media karya ilmiah adalah sebagai
berikut:
a. Reproduktif, artinya pembaca bisa menerima dan memaknai karya tersebut selaras
dengan maksud yang hendak penulis ungkapkan.
b. Tidak ambigu, dikarang berdasarkan kaidah bahasa yang baik dan benar. Penulis
harus menguasai materi dan mampu untuk menyusun kalimat dengan subyek dan
predikat yang jelas juga tidak memiliki makna ganda.
c. Tidak emotif, disusun tidak dengan melibatkan aspek perasaan penulisnya. Hal-
hal yang diungkapkan harus rasional berdasarkan kenyataan atau fakta di
lapangan, tanpa diberi tambahan pada subjektifitas penulis.
d. Penggunaan bahasa baku, memuat kaidah berbahasa yang benar, baik dalam
ejaan, kata, dan paragrafnya agar pembaca tidak terjadi kesalah pahaman dalam
mengartikan.
e. Memakai kaidah keilmuan, penulis memuat istilah atau kata dalam aspek
keilmuan dan harus sesuai akan topik yang disampaikan juga latar belakang
penulis, hal ini menjadi suatu bukti penulis menguasai apa yang ditulisnya.
f. Bersifat dekoratif dan rasional, penulis dalam karyanya harus menggunakan kata
yang hanya memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan
kerunutan pikiran yang logis, lancar dan kecermatan penulisannya.
g. Adanya kohesi dan straight forward, perlu terdapat kohesi atau keterhubungan
antarkalimat pada setiap paragraf dalam setiap bab. Sedangkan straight forward
berarti langsung menuju tujuan atau sasaran. Tertuju pada pembahasan dan tidak
berbelit.
h. Kalimat yang digunakan harus efektif dan fokus. Isi harus padat dan berisi.
i. Objektif, pembahasan suatu hasil penelitian dari fakta yang objektif harus sesuai
dengan yang akan diteliti. Jones memberikan ketentuan ilmiahnya yaitu sifat dari
fakta yang disajikan serta metode dalam penulisannya. Jika fakta yang disajikan
adalah fakta umum objektif dan dapat dibuktikan kebenaran atau pun tidaknya
serta harus ditulis secara ilmiah. Maksud dari secara ilmiah adalah menurut
prosedur atau aturan penulisan ilmiah, dengan mengikuti prosedur tersebut maka
karya tulis dapat dikatakan karya ilmiah. Sedangkan jika fakta yang disajikan
merupakan fakta dari pribadi yang bersifat subyektif dan tidak dapat dibuktikan

9
kebenaran atau tidaknya disertai dengan tidaknya ditulis secara ilmiah, karya tulis
tersebut dikatakan karya tulis non-ilmiah.
j. Sistematis dan metodis, dalam pembahasan masalah digunakan suatu metode
tertentu dengan memperhatikan langkah-langkahnya secara teratur dan harus
terkontrol dengan rapi dan tertib.
k. Harus selaras, tulisan ilmiah harus menggunakan bahasa ilmiah yang baku dan
formal. Ini dapat dikatakan sebagai laras ilmiah. Laras ilmiah harus jelas dan lugas
agar tidak menimbulkan keambiguan.

3.5. Syarat Penulisan Karya Tulis Ilmiah


Karya Ilmiah tidak hanya berkaitan dengan susunan (teknis) penulisannya dan juga
materi. Jadi, karya ilmiah ditulis bukan sekedar untuk mempertangung jawabkan
penggunaan seumber daya penelitian (uang, bahan dan alat). Penyusun karya ilmiah harus
memenuhi kaidah antara lain:
a. Penyebutan sumber tulisan harus jelas. Jika penulisan karya ilmiah mengutip pada
orang lain maka sumbernya harus disebutkan
b. Memenuhi kaidah penulisan kata, frasa, dan kalimat bahasa baik, objektif, dan
mudah dipahami.

Sebuah karya ilmiah akan dikatakan sebagai tulisan ilmiah apabila memenuhi syarat-
syarat penulisan, adapun syarat-syarat penulisan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Komunikatif, harus disampaikan dengan uraian yang mudah dipahami pembaca.


Baik dari segi tata bahasa maupun kalimatnya.
b. Bersifat denotatif dalam penyusunan kata dan kalimat penulisan, harus dilandasi
metode dan sistematika yang teratur agar tidak menimbulkan penafsiran ganda
bagi pembacanya.
c. Bernalar, artinya sistematis dan terdapat kohesi dan koherensi, sesuai dengan
metode ilmiah yang berlaku, diungkapkan secara objektif, dan isi yang dipaparkan
dalam tulisan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
d. Ekonomis, maksudnya kata atau kalimat dalam penulisan suatu karya ilmiah
hendaknya diseleksi terlebih dahulu agar tersusun secara padat dan berisi.
e. Berdasarkan landasan teori yang kuat, maksudnya tidak bisa ditulis secara asal-
asalan. Melainkan harus disertai dengan teori-teori maupun pendapat-pendapat
ahli terpercaya yang mana teori tersebut telah teruji kebenarannya.

10
f. Relevan dengan ilmu tertentu, maksunya harus dilandasi dengan ilmu yang
relevan. Karena dalam suatu penulisan karya ilmiah, si penulis harus menguasai
apa yang akan ditulisnya.
g. Berdasarkan sumber yang mutakhir, maksudnya harus menggunakan landasan
teori yang mutakhir yang mana sumber tersebut dapat dijadikan penopang dalam
suatu karya.
h. Dapat dipertanggunagjawabkan, maksudnya sumber-sumber dari karya tersebut
baik itu buku, data, kutipan dan acuan dalam penulisan harus dapat
dipertanggungjawabkandengan cara menyebutkan sumber dari mana tulisan
tersebut dikutip.
i. Menggunakan bahasa yang efektif, maksudnya harus disertai dengan kaidah
bahasa yang sesuai dengan bidang ilmu yang ditulisnya.
j. Apa yang dikemukakan oleh penulis dapat dimasukkan ke dalam bidang ilmu
tertentu.
k. Tanpa unsur plagiat, maksudnya harus bebas dari unsur menjiplak karya orang
lain. Berdasarkan pemikiran sendiri yang didapatkan melalui penelitian maupun
pengalaman, dan apabila ada mengutip pendapat orang lain maka harus disertai
dengan sumber kutipannya.
l. Logis, berarti runtutan dalam penjelasan dari data dan informasi yang didapat
sesuai dengan logika suatu pemikiran kebenaran ilmu yang ada;
m. Objektif, berarti adanya kesesuaian antara data dan informasi yang disajikan
dengan fakta yang ada di lapangan; n. Sistematis, berarti dalam penyajian data
maupun informasi yang didapat dari hasil penelitian atau kajian harus berurutan
sesuai dengan pola pikir yang teratur, konsisten dan berkelanjutan;
n. Andal, berarti informasi maupun data yang disajikan dalam sebuah karya ilmiah
harus sudah terbukti kebenaranya. Untuk menghasilkan data yang andal sangat
diperlukan perencanaan serta pemilihan dan penggunaan metode pengumpulan
data yang tepat;
o. Desain, maksudnya perlu didahului dengan tahap perencanaan dan perancangan
awal terlebih dahulu agar dalam kegiatan pengumpulan data dan informasi dapat
terlaksana sesuai dengan metode dan rancangan yang tepat sesuai dengan yang
diinginkan;
p. Akumulatif, berarti sumber yang digunakan terpercaya dan terjamin kebenaran
serta keberadaannya. Yang mana informasi-informasi yang didapat harus

11
dianalisis dan dicari keterkaitannya antara satu dengan yang lainnya lalu
dihubungkan dnegan pendapat penulis dan disimpulkan sesuai dengan tujuan
penulisan karya ilmiah.

3.6. Etika Penyusunan Karya Tulis Ilmiah


Pada dasarnya terdapat sejumlah versi dan variasi tentang unsur-unsur etika penulisan
karya tulis ilmiah. Pemberlakuan unsur-unsur tersebut biasanya ditetapkan secara khusus
untuk konteks lingkungan akademik yang tertentu. Secara umum, unsur-unsur di bawah
ini dipandang berlaku umum dalam setiap penulisan karya tulis ilmiah.
a. Memelihara kejujuran. Ini berarti, tulisan yang disajikan bukan merupakan milik
orang lain. Penulis karya tulis ilmiah harus secara jujur membedakan antara
pendapatnya dan pendapat orang lain yang dikutip. Pengutipan pernyataan dari
orang lain harus diberi kredit, pengakuan atau penghargaan dengan cara
menyebutkan sumbernya.
b. Menunjukkan sikap rendah hati
Karya tulis ilmiah, misalnya, tidak perlu mengobral kata-kata atau istilah-istilah
asing dalam konteks yang tidak tepat, karena penulis bermaksud memamerkan
kemampuannya dalam berbahasa asing. Penulisan katakata asing diperlukan jika
padanannya dalam bahasa Indonesia belum ada atau dianggap belum tepat. Begitu
juga pengutipan dan perujukan silang (cross reference), baik dalam catatan kaki
maupun dalam daftar pustaka, sebaiknya tidak memuat literatur-literatur yang
tidak relevan dengan topik karya tulis ilmiah, sebab dianggap hanya memamerkan
kekayaan literatur dan kemampuan bahasa (asing) penulisnya saja.
c. Bertanggung jawab atas informasi dan analisis yang diungkapkan, serta tidak
melemparkan kesalahan yang terdapat dalam karya tulis itu kepada orang lain,
atau pihak lain. Apapun yang ditulis dan diungkapkan dalam karya ilmiah dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, baik dari segi orisinalitas tulisan dan
gagasan, substansi tulisan, metodologi yang digunakan, maupun hasil
penelitiannya. Bersikap terbuka, memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk
memeriksa kembali kesahihan data dan fakta yang dikemukakan dalam karya tulis
ilmiah itu. Sikap inklusif menegaskan karya tulis ilmiah terbuka untuk diverifikasi
secara kontiniu sehingga karya

3.7. Sifat dan Isi Karya Ilmiah

12
Karya ilmiah merupakan hasil penelitian memiliki kaidah-kaidah ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Sifat dan isi karya ilmiah harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Original Karya tulis ilmiah harus bersifat asli (bukan jiplakan) dan belum pernah
diteliti atau dipublikasikan sebelumnya. Dalam Undang-undang RI. Nomor 19
Tahun 2002 tentang Hak Cipta Bab Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 3 menerangkan
bahwa ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukkan keasliannya
dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra. Selanjutnya dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI. Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi Bab I Pasal 1 Ayat 1 menerangkan
bahwa plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah,
dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain
yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara cepat dan
memadai. Kedua regulasi tersebut menegaskan bahwa karya tulis ilmiah harus
bersifat asli dan semua kutipan harus menunjukkan referensi rujukannya.
b. Kritis Karya tulis ilmiah berisi telaah kritis terhadap suatu permasalahan dan isu
mutakhir atau aktual didukung oleh argumentasi ilmiah. Kemampuan berpikir
kritis dalam kaitannya penulisan karya ilmiah, menurut pandangan pakar, adalah
1) kemampuan mengidentifikasi asumsi yang diberikan;
2) kemampuan merumuskan pokok-pokok permasalahan;
3) kemampuan menentukan akibat dari suatu ketentuan yang diambil;
4) kemampuan mendeteksi adanya bias berdasarkan pada sudut pandang yang
berbeda;
5) kemampuan mengungkap data/defensi/teorema dalam menyelesaikan masalah;
dan
6) kemampuan mengevaluasi argumen yang relevan dalam penyelesaian suatu
masalah.
c. Kreatif, Inovatif, dan Aplikatif
1) Karya ilmiah berisi gagasan atau ide kreatif dan inovatif yang menawarkan
solusi atau mengantisipasi suatu permasalahan yang telah, sedang atau diduga
berkembang di masyarakat yang merupakan hasil pemikiran terbuka atau
divergen.

13
2) Solusi yang dikemukakan hendaknya memiliki landasan teori yang jelas dan
realistis untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata..
d. Logis dan Sistematis
1) Tiap langkah penulisan karya ilmiah dirancang dengan sistematika yang jelas
dan runtut.
2) Karya tulis ilmiah didukung oleh data atau informasi terpercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan atau dibuktikan kebenarannya.
e. Pada dasarnya hasil karya tulis ilmiah memuat unsur-unsur identifikasi masalah,
analisis sintesis yang menghasilkan solusi masalah, kesimpulan dan (saran-saran)
rekomendasi Isi karya tulis ilmiah berdasarkan telaah pustaka atau hasil
pengamatan atau interview, dan bukan hasil eksperimental (yaitu penelitian yang
memberikan perlakuan pada objek yang diamati). e. Materi karya tulis ilmiah
harus relevan dengan bidang ilmu atau program studi yang sedang ditekuni para
mahasiswa.
f. Objektif
Karya tulisan tidak bersifat emosional atau tidak menonjolkan permasalahan
subjektif. Keobjektifan suatu karya ilmiah tampak pada setiap fakta dan data yang
diungkapkan berdasarkan pernyataan yang sebenarnya, tidak di-manipulasi. Setiap
pernyataan atau simpulan disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan, harus bersifat terbuka untuk diverifikasi kebenaran dan
keabsahannya.
Objektif dalam keilmuan berarti upaya-upaya untuk menangkap sifat alamiah
(mengindentifikasi) sebuah objek yang sedang diteliti/ dipelajari dengan suatu
cara dimana hasilnya tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang
menyelidikinya. Keobjektifan, pada dasarnya, tidak berpihak, dimana sesuatu
secara ideal dapat diterima oleh semua pihak, karena pernyataan yang diberikan
terhadapnya bukan merupakan hasil dari asumsi (kira-kira), prasangka, ataupun
nilai-nilai yang dianut oleh subjek tertentu.
g. Materi Karya Tulis
Materi yang ditulis tidak harus sejalan dengan bidang ilmu yang sedang ditekuni
penulis/mahasiswa. Kesempatan ini diberikan kepada mahasiswa yang memiliki
ide kreatif dan mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan, walaupun yang
bersangkutan tidak sedang belajar secara formal di bidang tersebut. Materi karya

14
tulis merupakan isu mutakhir, aktual, relevan, ilmiah, terjangkau, valid, spesifik,
dan sebagainya.

3.8. Tujuan dan Kegunaan


Tugas membuat karya tulis ilmiah di lingkungan akademik memiliki beberapa tujuan
dan kegunaan, yaitu sebagai berikut:
a. Melatih mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
b. Melatih mahasiswa mengungkapkan ide, gagasan, dan fakta pemikiran atau hasil
penelitian mereka dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
c. Menumbuhkan etos ilmiah dan tradisi akademik di kalangan mahasiswa sehingga
mereka mampu menghasilkan karya di bidang ilmu pengetahuan dalam bentuk
tulisan, terutama setelah penyelesaian studi mereka.
d. Menjadi wahana transformasi dan transmisi ilmu pengetahuan kepada pihak yang
membutuhkan, termasuk ke masyarakat luas.
e. Merupakan salah satu bentuk pembuktian potensi, kemampuan, dan wawasan
akademik mahasiswa yang bersangkutan, diperoleh melalui pendidikan dan
pengajaran di jurusan masing-masing, terutama dalam menyelesaikan masalah
dengan menulis karya ilmiah.

15
BAB IV

PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Karya tulis ilmiah adalah desain penelitian rencana penelitian yang
menyangkut semua komponen langkah-langkah penelitian dengan
mempertimbangkan etika penelitian, sumber daya penelitian. Secara keseluruhan cara
penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan yaitu sesuai dengan tata bahasa
(EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Kemudian yang
masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori,
objek data variable dan hasil penelitian. Ada beberapa jenis karya ilmiah, antara lain
laporan penelitian ( termasuk skripsi, tesis, dan disertasi), dan jurnal. ciri karya
ilmiah, yaitu menyajikan fakta-fakta, cermat dan jujur, tidak memihak, sistematis,
tidak bersifat haru, mengesampingkan pendapat yang tidak mempunyai dasar,
sungguh-sungguh, tidak bercorak debat, tidak secara langsung bernada membujuk,
dan tidak melebih-lebihkan.

4.2. Saran
Saran yang bisa disampaikan melalui makalah ini adalah sebaiknya dan sudah
sepatutnya bagi semua orang untuk mempelajarinya dan mengembangkannya, jangan
hanya sekedar mengetahui nama tanpa mengenalnya.

16
DAFTAR PUSTAKA
Andi Widodo, A. P. Penulisan Karya Tulis Ilmiah Agus Pratomo Andi Widodo, M. Pd.

Arifin, E.Zaenal. 2016. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: PT Grasindo.

Brotowidjojo, Mukayat D. 1985. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Akademika Presindo.

Hanafie Das, S. W., & Halik, A. (2019). Kiat Menulis Karya Ilmiah (Skripsi dan Tesis).

N. (2020). Cara praktis penulisan karya ilmiah dalam Bahasa Indonesia. UGM PRESS.

Nugrahani, F., & Al-Ma’ruf, A. I. (2015). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta:
Nuansa Aksara.

17

Anda mungkin juga menyukai