Di Susun Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh
komponen yang telah membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul
“Teknik Penulisan Karya Ilmiah”
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 Pengertian dan Ciri-Ciri Karya Ilmiah......................................................2
2.2 Tujuan Penulisan Karya Ilmiah.................................................................4
2.3 Fungsi dan Manfaat Karya Ilmiah.............................................................4
2.4 Struktur Penyajian Karya Ilmiah................................................................5
2.5 Sikap Penulis dalam Karya Ilmiah.............................................................7
2.6 Penggunaan Bahasa....................................................................................8
BAB III KESIMPULAN......................................................................................10
1.1 Simpulan..................................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
deskripsi gagasan, argumentasi atau pemecahan masalah yang didasarkan
pada berbagai bukti empiric atau kajian teoritis sehingga para pembacanya
dapat menuntut atau melacak kebenaran bukti empiric atau teoritik yang
mendukung gagasan tersebut.
Pengertian di atas sejalan dengan pengertian yang diberikan oleh
Brotowijoyo, yaitu, “Karangan Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan
yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik
dan benar”. Ditambahkan pula bahwa karangan ilmiah harus secara jujur dan
akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam
sebuah karya ilmiah bukan merupakan kebenaran normative, melainkan
kebenaran objektif dan positif sesuai dengan fakta dan data di lapangan.
2
Dwiloka, Bambang. (2005). Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta.
3
1. Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu,
seperti artikel ataupun jurnal yang dipublikan di media cetak atau
elektronik digital.
2. Memenuhi tugas sebagai prasyarat dalam studi. Terkait dengan tugas
penulisan makalah dari guru atau dosen serta penulisan skripsi, tesis dan
disertasi.
3. Mendiskusikan gagasan dengan kalangan tertentu dalam pertemuan
ilmiah. Karya ilmiah yang disusun untuk satu seminar, symposium diskusi
apanel dan sejenisnya untuk tujuan umum.
4. Mengkuti perlombaan penulisan karya ilmiah. Lomba LKTI yang sering
diadakan oleh lembaga pendidikan bagi mahasiswa maupun tingkat
sekolah, maupun derektorat tinggi, karya ditulis sesuai dengan tujuan
perlombaan tersebut.
5. Menyebarluaskan hasil penelitian kepada masyarakat luas ataupun
kalangan tertentu, sebagaimana barbagai artikel penelitian yang dimuat
dalam berbagai jurnal maupun majalah ilmiah.3
Sehingga bisa disimpulkan karya ilmiah merupakan gagasan dari buah
pikiran, maupun ide dari pengetahuan secara empirik dan teoritik secara logis
melalui tulisan outentik, yang dituangkan melalui laporan berupa jurnal,
skripsi, tesis dan tesis.
3
Hariwijaya, M,. (2008). Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Jakarta:
Tugu Publisher.
4
Wardani, IG. A.K., dkk. (2014). Teknik Penulisan Karya Ilmah, Tanggerang:
Universitas Terbuka.
4
2. Sebagai sarana edukasi pendidikan, yang dapat meningkatkan wawasan
seseorang dalam berbagai ilmu.
3. Sebagai sarana diseminasi pengetahuan atau penyebarluasan
perkembangan bidang ilmu kepada masyarakat atau kelompok tertentu
untuk dimanfaatkan. Konteks karya ilmiah mempunyai fungsi yang sangat
strategis, tanpa adanya karya ilmiah yang dipublikan perkembangan ilmiah
hanya akan dimiliki sebagian orang tertentu.
Si kumbang yang dikutip Thomas dan Nasution menyebutkan enam
manfaatkan sebagai berikut:5
1. Mengembangkan kemampuan membaca yang efektif dikarenakan ia harus
membaca berbagai rujukan sebelum menulis sehingga memperkaya bacaan
si penulis.
2. Memberikan kesempatan berlatih mengintegrasikan hasil bacaan dengan
gagasan sendiri, kemudian mengembangkan menjadi pemikiran yang lebih
matang serta menformulasikan menjadi satu kesatuan yang utuh.
3. Mengakrabkan penulisan dengan kegiatan perpustakaan, seperti
menggunakan katalog dalam mencari buku yang diperlukan si penulis.
4. Memberikan keterampilan dalam mengorganisasikan dalam menyajikan
fakta, data secara jelas sistematis sesuai dengan tata aturan.
5. Memberikan kepuasan intelektual, yaitu satu kepuasan yang berkaitan
dengan kemampuan untuk menyajikan satu khazana pengetahuan yang
disirap.
6. Menyumbang perluasan cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat bagi
yang memanfaatkan karay ilmiah
5
Nasution, S & Thomas, M. (1999). Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, Disertasi
Makalah, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
5
Pengantar atau yang sering disebut pendahuluan dapat berupa latar
belakang yang menggam,barkan pentingnya topik yang akan dibahas, tujan
penulisan, dan mungkin ruang lingkup penulisan. Luas cakupan bagian
pembuka atau pendahuluan ini bervariasi sesuai dengan jenis karya ilmiah
yang ditulis.6
1. Pendahuluan
Ada bagian pendahuluan yang hanya terdiri dari satu atau dua
paragraph, ada pula yang terdiri dari satu bab yang dibagi-bagi lagi
menjadi subtopic. Karakteristik ini tentu berbeda dari karya nonilmiah,
seperti koran, cerita pendek, novel atau tulisan yang lainnya.
2. Bagian inti
Bagian inti atau pokok pembahasan sebuah karya ilmiah merupakan
bagian yang paling besar dalam sebuah karya ilmiah. Tergantung dari
luasnya masalha yang dibahas atau dari jenis karya ilmiah yang ditulis.,
bagian pembahasan ini dapat sangat panjang dan dapat pula cukup singkat.
Skripsi, tesis, dan disertasi mungkin mencamtumkan beberapa bab yang
dapat dikelompokkan menjadi bagian inti, sedangkan artikel ilmiah
mungkin mencantumkan beberapa subtopik.
Namun yang jelas, bagian inti atau pokok pembahasan memberi
kesempatan kepada penulis untuk memaparkan proses kajian atau
penelitian yang dia lakukan, hasil kajian/penelitian yang akan
diungkapkan, serta pembahasan mengenai hasil penelitian tersebut. Tentu
dalam hal ini termasuk berbagai teori yang digunkan sebagai rujukan
dalam melakukan kajian serta dalam memberikan argumentasi untuk
mempertahankan pendapatya. Bagi pembaca, bagian ini merupakan bagian
yang paling penting untuk megetahui secara terperinci proses pemikiran
yang ingin dituangkan oleh penulis atau untuk mengungkapkan secara
lengkap gagasan yang ingin disampaikan.
3. Penutup
Bagian penutup merupakan bagian akhir dari sebuah tulisan. Seperti
halnya pada bagian pendahuluan dan bagian inti bagian penutup sebuah
6
Keraf, G. (1989). Argumentasi dan Narasi . Jakarta: PT Gramedia.
6
karya ilmiah juga mempunyai strukutur sajian yang khas, yang berbeda
dari bagian penutup jenis tulisan lain. Sebuah karya ilmiah biasanya
ditutup dengan simpulan dan harapan atau rekomendasi atau tindak lanjut.
Semua ini merupakan simpulan kajian penulis terhadap topic atau masalah
yang disajikannya, serta tndak lanjut yang diharapkan terjadi berdasarkan
simpulan tersebut. Berita atau ceriita pendek tidak selalu menutup berita
atau ceritanya dengan simpulan dan rekomendasi.
Dengan menyimak uraian di atas dapat diketahui bahwa karya ilmiah
mempunyai struktur sajian yang ketat. Namun, luas sempitnya tergantung
dari jenis karya ilmiah, yang berbedabeda kadar keilmiahannya. Sebuah
artikel ilmiah mungkin akan memuat pendahuluan dan penutup yang tidak
begitu panjang dengan bagian inti atau pokok pembahasan yangterdiri dari
beberapa subtopik.
Sebaliknya, sebuah tesis atau distertasi akan memuat pendahuluan
yang cukup panjang dengan urutan subtopik yang ketat. Demikian pula
bagian intinya akan terdiri dari beberapa bab, yang urutannya juga sangat
ketat. Struktur yang ketat ini akan tercermin dari seluruh isi karya ilmiah.
7
Prayitno, H,J, Thyoibi, M. Sunanda A. (Editor) (2000), Pembudayaan Penulisan
Karya Ilmiah. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
7
banyaknya informasi yang diterima sehingga terjadi kekeliruan ketiak
melakukan interpretasi. Novel atau cerita pendek, lebih-lebih dinging
merupakan khayalan penulis yang tentu saja tidak selamanya benar meskipun
khayalan tersebut mungkin muncul dari pegalaman penulis pada berbagai
realita kehidupan. Dengan demikian, tingkat kesubjektifan dongeng, novel,
cerita pendek atau jenis cerita lain sangat tinggi.
Penulis karya ilmiah harus mampu mengendalikan diri. Dia tidak dapat
memutarbalikkan fakta karena dia harus menyajikan masalah/topic sesuai
dengan kenyataannya. Sikap penulis seperti ini, tercermin dalam gaya bahsa
karya ilmiah yang bersifat impersonal, yang ditandai dengan banyak
menggunakan bentuk pasif dan tidak menggunakan kata ganti orang pertama
atau kedua, yang semuanya memberi kesan bahwa penulis mengambil jarak
dari tulisannya. Penggunaan ragam bahsa resmi atau formal membantu penulis
untuk menampilkan sikap ini.
8
sebagainya. Ketiga, kita harus mampu membedakan arti umum dan arti khusus
sebuah kata. Kata yang digunakan adalah kata dengan arti umum.8
Di samping penggunaan kata/istilah baku dengan makna yang tepat,
dalam karya ilmiah kalimat yang digunakan haruslah efektif dan efesien serta
mengikuti kaidah-kaidah penyusunan kalimat. Kalimat dalam karya ilmiah
selalu berupa kalimat lengkap, mengikuti aturan tata bahasa, bernalar, efesien
(menggunakan kata secara hemat), dan hubungan antara unsur-unsurnya
cukup padu.
8
Wardani, IG. A.K., dkk. (2014). Teknik Penulisan Karya Ilmah, Tanggerang:
Universitas Terbuka.
9
BAB III
KESIMPULAN
1.1 Simpulan
Karya ilmiah atau tulisan karya ilmiah adalah hasil karya atau tulisan
seseorang ilmuan, akademisi, cendikiawan maupun intelektual yang berupa
hasil riset, temuan pengembangan dari ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang diperoleh melalui temuan kepustakaan, pengalaman dan pengatahuan
ijtihat pikiran sesorang peneliti maupun orang lain sebelum peneliti. Atau
karya ilmiah adalah suatu karangan yang disusun secara sistematis dan bersifat
memenuhi kaidah ilmiah, yang dinamakan sistematis ialah disusun menurut
aturan tertentu sehingga kaitan antar bagian bahsan satu dengan yang lain
berkait jelas dan padu.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
banyak kesalahan dan kekeliruan sehingga makalah ini dapat dikatakan jauh
sekali dari kata sempurna. Untuk itu, saran dan kritik dari pembaca sangat
diperlukan demi pembuatan makalah yang lebih baik lagi kedepannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Arifin E.Z., (1993), Penulisan Karagan Karya Ilmiah Dengan Bahasa Indonesia
Yang Benar (Pedoman Praktisi Untuk Perguruan Tinggi). Jakarta: PT
Media Atamasarana Perkasa.
Wardani, IG. A.K., dkk. (2014). Teknik Penulisan Karya Ilmah, Tanggerang:
Universitas Terbuka.