Anda di halaman 1dari 14

1.

Jelaskan mengapa sebagai mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan, Anda wajib


mempelajari Manajemen Public relations? Jelaskan juga dengan contoh apa itu manajemen
public relations.
Jawab:
Sebagai seorang mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan, mempelajari
Manajemen Public Relations (PR) memiliki beberapa alasan yang penting. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa mempelajari Manajemen PR penting dalam konteks pendidikan
dan contoh apa itu Manajemen PR:1
1) Meningkatkan Citra Institusi Pendidikan:
Manajemen PR membantu institusi pendidikan dalam membangun dan memelihara citra
yang positif. Dalam dunia pendidikan, citra institusi sangat penting karena dapat
mempengaruhi daya tarik institusi bagi calon mahasiswa, pendanaan, dan dukungan dari
berbagai pemangku kepentingan. Mahasiswa Administrasi Pendidikan perlu memahami
bagaimana cara menggunakan strategi PR untuk meningkatkan citra institusi pendidikan.
Contoh Manajemen PR di Pendidikan:
Contohnya adalah ketika sebuah universitas menyelenggarakan program pengabdian
masyarakat yang berdampak positif pada komunitas sekitar. Melalui Manajemen PR,
universitas dapat mempromosikan kegiatan ini dengan baik kepada media, masyarakat,
dan pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga citra universitas sebagai lembaga yang
peduli terhadap masyarakat akan ditingkatkan.
2) Hubungan dengan Pihak-Pihak Terkait:
Manajemen PR membantu dalam membangun dan menjaga hubungan yang baik dengan
berbagai pihak terkait, seperti orang tua siswa, alumni, sponsor, dan pemangku
kepentingan lainnya. Ini penting karena institusi pendidikan adalah entitas yang
melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda.
Contoh Manajemen PR di Pendidikan:
Sebuah sekolah menengah yang efektif dalam Manajemen PR dapat berkomunikasi
secara efisien dengan orang tua siswa, memberikan informasi tentang kemajuan
akademik dan kegiatan siswa secara teratur. Hal ini membantu dalam menciptakan
hubungan yang positif antara sekolah dan orang tua siswa.
1
Novrian, N., Suroso, S., Sudi, M., Efendi, M., & Razali, G. (2023). Public Relations and Digital
Media. Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Komunikasi, 3(2), 235-249.
3) Mengatasi Krisis:
Manajemen PR juga penting dalam mengatasi krisis. Institusi pendidikan dapat
menghadapi berbagai tantangan, seperti insiden keamanan, tuntutan hukum, atau
peristiwa kontroversial. Mahasiswa Administrasi Pendidikan perlu belajar bagaimana
mengelola krisis ini melalui komunikasi yang tepat.
Contoh Manajemen PR di Pendidikan:
Misalnya, jika ada insiden kekerasan di kampus, Manajemen PR akan membantu
universitas dalam merespons situasi tersebut dengan transparansi, memberikan informasi
yang akurat kepada masyarakat, dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki
keamanan kampus.

2. Mengapa suatu organisasi saat ini sangat membutuhkan adanya kegiatan public relations?
Jelaskan.
Jawab:
Suatu organisasi saat ini sangat membutuhkan kegiatan Public Relations (PR) karena
alasan-alasan berikut:2
1) Membangun Citra dan Reputasi Positif: Citra dan reputasi suatu organisasi sangat
berharga. Dalam era informasi dan komunikasi yang cepat seperti sekarang, citra positif
dapat meningkatkan daya tarik organisasi di mata pelanggan, mitra bisnis, investor,
karyawan potensial, dan masyarakat umum. Kegiatan PR membantu mempromosikan
pencapaian dan nilai-nilai organisasi, sehingga menciptakan citra yang positif.
2) Mengatasi Krisis dan Konflik: Organisasi dapat menghadapi berbagai tantangan,
termasuk krisis, konflik, atau berita buruk. PR memiliki peran kunci dalam mengelola
situasi-situasi ini dengan cara yang transparan dan strategis. Dengan komunikasi yang
baik, organisasi dapat meminimalkan dampak negatif dan memperbaiki reputasi setelah
mengalami krisis.
3) Mengelola Hubungan dengan Pemangku Kepentingan: Organisasi tidak hanya
berhubungan dengan pelanggan, tetapi juga dengan berbagai pemangku kepentingan
seperti pemerintah, mitra bisnis, karyawan, dan media. Kegiatan PR membantu dalam
menjaga hubungan positif dengan semua pihak ini. Hal ini dapat membantu dalam
2
Savitri, I., Trihapsari, C. M., & Cahyati, M. E. (2022). The Role of Cyber Public Relations In Health
Campaign In Pandemic Times. Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(2), 56-62.
mengamankan dukungan, kerja sama, dan pemahaman yang dibutuhkan dalam berbagai
konteks.
4) Menginformasikan dan Mempengaruhi Masyarakat: PR memungkinkan organisasi untuk
menyampaikan pesan-pesan penting kepada masyarakat, baik itu berita tentang produk
atau layanan baru, program tanggung jawab sosial perusahaan, atau isu-isu penting yang
berkaitan dengan organisasi tersebut. Selain itu, PR juga berusaha untuk memengaruhi
pandangan dan sikap masyarakat terhadap isu-isu tertentu.
5) Menghadapi Perubahan Lingkungan: Dunia bisnis dan sosial terus berubah. Organisasi
perlu beradaptasi dengan perubahan ini dan menjelaskan kepada pemangku kepentingan
mengapa perubahan tersebut diperlukan atau bagaimana perubahan tersebut akan
menguntungkan mereka. PR membantu organisasi dalam mengkomunikasikan perubahan
ini dengan jelas dan meyakinkan.

3. Kegiatan public relations kadang membutuhkan periklanan. Jelaskan apa perbedaan dan
persamaan periklanan public relations dengan periklanan barang dagangan.
Jawab:
Perbedaan dan persamaan antara periklanan Public Relations (PR) dengan periklanan
barang dagangan adalah sebagai berikut:
Perbedaan:3
1) Tujuan Utama:
- Periklanan Barang Dagangan: Tujuan utama periklanan barang dagangan adalah
untuk mempromosikan dan menjual produk atau layanan tertentu, serta meningkatkan
penjualan dan laba.
- Periklanan Public Relations: Tujuan utama periklanan PR adalah membangun citra
positif atau reputasi suatu organisasi, mengkomunikasikan pesan terkait isu-isu
tertentu, dan mempengaruhi opini atau sikap masyarakat terhadap organisasi atau isu-
isu tersebut.
2) Audiens:

3
Maulana, I., Supardi, S., Juhji, J., & Septiana, T. I. (2022). The image of Islamic boarding schools: An
effort to improve through the implementation of public relations. Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, 12(1).
- Periklanan Barang Dagangan: Audiensnya adalah konsumen atau calon konsumen
yang berpotensi membeli produk atau layanan.
- Periklanan Public Relations: Audiensnya bisa beragam, termasuk media, pemangku
kepentingan (stakeholders) organisasi, masyarakat umum, pemerintah, dan
sebagainya.
3) Pesan dan Konten:
- Periklanan Barang Dagangan: Pesan periklanan barang dagangan berfokus pada
produk atau layanan yang ditawarkan, fitur-fitur, manfaat, dan cara membelinya.
- Periklanan Public Relations: Pesan periklanan PR lebih bersifat informatif atau
persuasif tentang isu-isu yang relevan dengan organisasi, tanggung jawab sosial
perusahaan, keberlanjutan, atau pemenuhan kepentingan publik.
Persamaan:
1) Penggunaan Media: Baik periklanan barang dagangan maupun periklanan PR
menggunakan berbagai media untuk menyampaikan pesan mereka. Ini bisa termasuk
iklan televisi, radio, cetak, media sosial, dan lainnya.
2) Kreativitas dalam Desain dan Pesan: Kedua jenis periklanan memiliki unsur kreatif yang
kuat dalam desain visual dan penyampaian pesan. Mereka mencoba untuk menarik
perhatian audiens dan membuat pesan mereka mudah diingat.
3) Penyampaian Pesan Tertarget: Baik periklanan barang dagangan maupun periklanan PR
berusaha menyampaikan pesan mereka kepada audiens yang sesuai. Mereka
menggunakan strategi penargetan yang tepat untuk mencapai tujuan mereka.

4. Jelaskan apa sebenarnya yang ingin dituju atau dicapai oleh public relations officers melalui
kegiatan-kegiatan yang dilakukannya.
Jawab:
Public Relations Officers (PRO) bertujuan untuk mencapai beberapa tujuan penting
melalui kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Tujuan-tujuan ini dapat bervariasi
tergantung pada organisasi atau klien yang mereka layani, tetapi ada beberapa tujuan umum
yang ingin dicapai oleh PRO:4
1) Membangun dan Mempelihara Citra Positif:

4
Theaker, A. (Ed.). (2020). The public relations handbook. Routledge.
Salah satu tujuan utama PR adalah untuk membantu organisasi membangun citra yang
positif di mata masyarakat. Ini mencakup citra organisasi sebagai entitas yang dapat
dipercaya, transparan, etis, dan bertanggung jawab. PRO berusaha untuk menjaga citra
positif ini dengan mengelola hubungan dengan pemangku kepentingan dan
mengkomunikasikan prestasi, tanggung jawab sosial, dan nilai-nilai organisasi.
2) Mengelola Hubungan dengan Pemangku Kepentingan:
PRO berusaha untuk menjaga hubungan yang baik dengan berbagai pemangku
kepentingan, termasuk media, karyawan, pelanggan, investor, mitra bisnis, dan
pemerintah. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa organisasi memiliki dukungan
dan pemahaman yang dibutuhkan dari pihak-pihak tersebut.
3) Mengkomunikasikan Pesan Strategis:
PRO bertujuan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan yang mendukung tujuan strategis
organisasi. Ini bisa termasuk menginformasikan tentang produk atau layanan baru, isu-isu
terkait keberlanjutan, pencapaian-percapan organisasi, atau sikap organisasi terhadap isu-
isu tertentu.
4) Mengatasi Krisis dan Konflik:
Ketika organisasi menghadapi krisis atau konflik, PRO memiliki peran penting dalam
mengelola situasi tersebut. Tujuannya adalah untuk meminimalkan dampak negatif pada
citra organisasi dan membantu organisasi dalam mengatasi tantangan yang timbul.

5. Menurut pendapat Anda, ada di mana sebaiknya kedudukan public relations di dalam struktur
organisasi? Jelaskan alasan Anda mengapa public relations itu harus di sana kedudukannya.
Jawab:
Menurut pendapat saya, posisi Public Relations (PR) dalam struktur organisasi
seharusnya ada di bawah departemen komunikasi atau hubungan masyarakat. Alasan untuk
penempatan ini adalah kompleksitas tugas PR yang melibatkan komunikasi, manajemen
reputasi, dan hubungan dengan pemangku kepentingan. Berikut adalah beberapa alasan
mengapa PR harus ditempatkan di sana:5
1) Fokus pada Komunikasi dan Hubungan dengan Pemangku Kepentingan: Departemen
komunikasi atau hubungan masyarakat memiliki fokus utama pada komunikasi, baik itu
5
Permatasari, A. N., Soelistiyowati, E., Suastami, I. G. A. P. P., & Johan, R. A. (2021). Digital public
relations: trend and required skills. Jurnal Aspikom, 6(2), 373-386.
komunikasi eksternal dengan media dan masyarakat umum, maupun komunikasi internal
dengan karyawan. PR adalah bagian integral dari upaya-upaya ini, karena tujuannya
adalah untuk mengelola citra organisasi, menyampaikan pesan strategis, dan memelihara
hubungan dengan pemangku kepentingan.
2) Koordinasi dan Konsistensi Pesan: Dengan menempatkan PR di bawah departemen
komunikasi, organisasi dapat mencapai konsistensi pesan yang lebih baik. PR bekerja
bersama dengan tim komunikasi untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan baik
dalam kampanye pemasaran, kebijakan perusahaan, atau dalam respons terhadap isu-isu
tertentu selaras dan konsisten.
3) Integrasi dalam Upaya Komunikasi: PR juga perlu bekerja sama dengan berbagai
departemen lain dalam organisasi, seperti pemasaran, keberlanjutan, keuangan, dan
lainnya. Namun, dengan penempatan di bawah departemen komunikasi, kerja sama dan
integrasi antara PR dan departemen lain menjadi lebih mudah dilakukan. Hal ini
membantu organisasi dalam mencapai koordinasi yang efisien dalam upaya komunikasi.
4) Respon Cepat terhadap Krisis: Departemen komunikasi biasanya memiliki pengalaman
dalam mengelola situasi krisis dan konflik komunikasi. PR, sebagai bagian dari
departemen ini, dapat merespons dengan cepat saat organisasi menghadapi tantangan
reputasi atau situasi krisis, dan membantu dalam menjaga citra positif organisasi.
Meskipun penempatan PR di bawah departemen komunikasi adalah pilihan yang umum,
perlu diingat bahwa setiap organisasi memiliki kebutuhan unik. Beberapa organisasi
mungkin memilih untuk menempatkan PR di bawah departemen lain sesuai dengan struktur
dan tujuan mereka. Yang terpenting adalah bahwa PR memiliki akses dan pengaruh yang
cukup dalam organisasi untuk berperan sebagai mitra strategis dalam pengambilan keputusan
dan mencapai tujuan komunikasi serta reputasi.

6. Komunikasi adalah inti dari kegiatan public relations. Keberhasilan dan kegagalan kegiatan
public relation banyak ditentukan oleh faktor komunikasi yang dilakukan oleh public
relations officer. Jelaskan bagaimana seharusnya seorang public relations officer
berkomunikasi agar komunikasinya efektif.
Jawab:
Seorang Public Relations Officer (PRO) memegang peran penting dalam memastikan
komunikasi yang efektif dalam suatu organisasi. Terdapat beberapa prinsip dan strategi yang
perlu diterapkan oleh seorang PRO untuk memastikan bahwa komunikasinya efektif.
Pertama-tama, PRO harus memahami audiens target dengan mendalam. Ini mencakup
pemahaman tentang preferensi, nilai-nilai, kebutuhan, dan harapan audiens. Dengan
pemahaman yang kuat tentang audiens, PRO dapat menyusun pesan yang sesuai dan relevan.
Kedua, pesan yang disampaikan harus jelas dan terarah. Pesan yang ambigu atau tidak
memiliki tujuan yang jelas dapat membingungkan audiens. Oleh karena itu, PRO harus
memastikan bahwa pesan yang disampaikan mudah dipahami dan tidak menggunakan jargon
yang sulit dimengerti.6
Selain itu, transparansi dan kejujuran adalah kunci dalam komunikasi PR. PRO harus
selalu berbicara dengan jujur dan terbuka, terutama dalam situasi krisis. Upaya untuk
menyembunyikan informasi atau tidak berbicara dengan jujur dapat merusak reputasi
organisasi. Pendekatan yang empatik juga merupakan aspek penting dalam komunikasi PR.
PRO harus mampu berempati terhadap perasaan dan pandangan audiens, yang membantu
dalam membangun hubungan yang lebih baik dengan pemangku kepentingan dan
menunjukkan bahwa organisasi peduli terhadap kebutuhan dan masalah mereka.
Pemilihan media yang tepat juga adalah elemen penting. PRO harus memilih media yang
sesuai untuk menyampaikan pesan, berdasarkan audiens target dan pesan yang ingin
disampaikan. Selain itu, kemampuan PRO dalam mengelola isu dan krisis dengan bijak
sangat penting. Ini melibatkan respons cepat, transparansi, dan kemampuan untuk
menjelaskan tindakan yang diambil organisasi untuk mengatasi masalah.
Membangun hubungan yang kuat dengan pemangku kepentingan adalah landasan PR
yang efektif. PRO harus aktif terlibat dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan dan
merespon pertanyaan atau masukan mereka. Selanjutnya, evaluasi dan perbaikan terus-
menerus adalah bagian penting dari proses komunikasi PR. PRO harus secara teratur
mengevaluasi efektivitas komunikasinya, menggunakan metrik dan alat pengukuran untuk
memantau dampak pesan PR. Jika ada perbaikan yang diperlukan, PRO harus siap untuk
menyesuaikan strategi komunikasi.

6
Lani, O. P., & Handayani, B. (2021). Peranan Humas Pemerintahan (Government Public Relations)
dalam Menciptakan Reputasi Pemerintahan yang Baik. LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 9(2), 130-140.
Terakhir, kepatuhan dengan etika profesional dalam komunikasi adalah prinsip penting
yang harus dipegang oleh PRO. Ini mencakup menjaga kerahasiaan informasi rahasia
perusahaan, menghindari konflik kepentingan, dan berperilaku dengan integritas dalam
semua aspek komunikasi PR. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, seorang PRO dapat
memastikan bahwa komunikasinya efektif, mendukung tujuan organisasi, dan memelihara
citra positif. Komunikasi yang efektif adalah fondasi keberhasilan dalam kegiatan Public
Relations.

7. Salah satu hal penting untuk keberhasilan kegiatan public relation adalah menjalin hubungan
yang baik dengan media massa. Jelaskan dengan contoh kegiatan-kegiatan apa saja yang bisa
dilakukan oleh public relations officers dalam rangka menjalin hubungan baik dengan media
massa.
Jawab:
Jalinan hubungan yang baik antara Public Relations Officers (PRO) dan media massa
sangat penting untuk keberhasilan kegiatan Public Relations. PRO dapat melakukan berbagai
kegiatan yang mendukung hubungan baik dengan media massa, di antaranya:7
1) Membangun Kontak Langsung: PRO dapat mengidentifikasi wartawan, editor, dan
jurnalis yang meliput topik yang relevan dengan organisasi mereka. Mereka kemudian
dapat menghubungi mereka secara langsung melalui email, telepon, atau pertemuan
pribadi untuk memulai hubungan yang lebih dekat.
2) Mengirimkan Rilis Pers yang Berkualitas: PRO harus menyusun rilis pers yang
informatif, jelas, dan relevan. Rilis pers ini harus menyediakan informasi yang akurat dan
menarik bagi media massa. Contohnya, jika sebuah perusahaan teknologi merilis produk
baru, rilis pers harus berisi informasi detail tentang produk tersebut, keunggulan, dan
manfaatnya.
3) Memberikan Akses ke Narasumber: PRO harus menjadi perantara yang memfasilitasi
wawancara dengan narasumber yang kompeten di dalam organisasi. Ini bisa mencakup
CEO, ahli produk, atau orang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang topik yang
sedang dibahas.

7
Arief, N. N., & Saputra, M. A. A. (2019). Kompetensi baru public relations (PR) pada era artificial
intelligence. Jurnal Sistem Cerdas, 2(1), 1-12.
4) Mengirimkan Materi Visual: PRO dapat menyediakan materi visual yang dapat
digunakan oleh media massa dalam liputan mereka. Ini termasuk foto berkualitas tinggi,
video, grafik, dan bahan visual lainnya yang memperkaya berita.

8. Sekolah sebagai suatu organisasi juga membutuhkan public relations. Jelaskan mengapa
demikian.
Jawab:
Sekolah sebagai sebuah organisasi pendidikan membutuhkan Public Relations (PR)
karena peran PR sangat penting dalam memastikan hubungan yang positif antara sekolah,
orang tua, siswa, staf, dan masyarakat lebih luas. Berikut adalah beberapa alasan mengapa
PR sangat diperlukan dalam konteks sekolah:
Pertama, PR membantu sekolah untuk membangun citra yang baik dan reputasi yang
positif. Dengan mengelola komunikasi dan informasi yang tepat, PR dapat membantu
menciptakan persepsi positif tentang sekolah di mata masyarakat. Citra yang baik dapat
meningkatkan daya tarik sekolah, mempengaruhi keputusan orang tua dalam memilih
sekolah untuk anak-anak mereka, dan mendukung pertumbuhan sekolah.
Kedua, PR berperan penting dalam menjaga hubungan yang baik antara sekolah dan
orang tua siswa. Mereka menjadi perantara komunikasi yang efektif antara sekolah dan orang
tua, menyampaikan informasi tentang perkembangan siswa, program-program sekolah, dan
peristiwa-peristiwa penting di sekolah. Hal ini membantu membangun kepercayaan dan
partisipasi aktif orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka.
Ketiga, PR dalam sekolah membantu dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan
acara sekolah. Mereka berperan dalam menyusun jadwal, mempromosikan acara sekolah,
dan mengkomunikasikan informasi yang relevan kepada siswa dan staf. Ini membantu
menciptakan lingkungan sekolah yang aktif dan bersemangat.
Keempat, PR dalam sekolah juga berperan dalam mengumpulkan dukungan dan sumber
daya tambahan. Mereka dapat mengorganisir kampanye penggalangan dana, mengajak
alumni untuk berpartisipasi, dan menjalin hubungan dengan organisasi-organisasi dan bisnis
lokal yang dapat memberikan dukungan keuangan atau sumber daya dalam berbagai bentuk.
Kelima, PR membantu sekolah dalam mengatasi isu-isu dan krisis yang mungkin muncul.
Mereka memiliki peran dalam memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada
masyarakat ketika sekolah menghadapi situasi sulit atau kontroversial. PR membantu sekolah
untuk menjaga citra dan reputasi mereka dalam situasi-situasi ini.

9. Dalam melaksanakan kegiatan public relations di sekolah, ada beberapa prinsip yang harus
dipegang teguh oleh sekolah. Jelaskan dengan contoh prinsip-prinsip tersebut.
Jawab:
Dalam melaksanakan kegiatan Public Relations (PR) di sekolah, ada beberapa prinsip
yang harus dipegang teguh untuk memastikan bahwa komunikasi dan hubungan dengan
pemangku kepentingan berjalan dengan baik. Berikut adalah beberapa prinsip tersebut
beserta contoh-contoh yang mendukungnya:8
Transparansi dan Kejujuran:
- Prinsip: Sekolah harus selalu berkomunikasi dengan jujur dan terbuka. Mereka tidak
boleh menyembunyikan informasi atau melakukan upaya untuk memanipulasi informasi.
Contoh: Ketika sekolah menghadapi masalah seperti insiden keamanan, mereka harus
memberikan informasi yang jujur kepada orang tua, siswa, dan masyarakat. Ini termasuk
memberikan detail tentang insiden, tindakan yang telah diambil, dan langkah-langkah yang
akan diambil untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Ketepatan dan Kepedulian Terhadap Audiens:
- Prinsip: Sekolah harus memahami audiens mereka, seperti orang tua, siswa, dan staf, dan
menyusun pesan yang relevan dengan kebutuhan dan kepentingan mereka.
Contoh: Ketika mengkomunikasikan informasi tentang program pendidikan baru, sekolah
harus menyusun pesan yang menjelaskan manfaat program tersebut bagi siswa dan
bagaimana program tersebut akan mendukung perkembangan akademik mereka.
Kerja Sama dengan Orang Tua dan Masyarakat:
- Prinsip: Sekolah harus berkolaborasi dengan orang tua dan masyarakat dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanaan program-program pendidikan.
Contoh: Sekolah dapat mengadakan pertemuan orang tua-guru rutin untuk membahas isu-isu
pendidikan, mengumpulkan masukan dari orang tua, dan menggandeng komite orang tua
untuk membantu mengorganisir acara sekolah.

8
Supada, W. (2020). Efektivitas CSR (Corporate Social Responsibility) Dalam Praktik Public
Relations. Danapati: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1), 35-46.
10. Citra yang baik dari suatu sekolah akan meningkatkan partisipasi atau dukungan masyarakat
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Jelaskan dengan contoh, kegiatan-kegiatan
apa saja yang bisa dilakukan sekolah agar sekolah dikenal oleh publik/memiliki citra yang
baik, sehingga mendapat dukungan maksimal dari masyarakatnya/publiknya.
Jawab:
Citra yang baik dari suatu sekolah dapat membantu meningkatkan partisipasi dan
dukungan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. Berikut adalah beberapa kegiatan
yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk membangun citra yang baik dan mendapatkan
dukungan maksimal dari masyarakat:9
1) Komunikasi Terbuka dan Rutin: Sekolah harus berkomunikasi secara terbuka dengan
orang tua, siswa, dan masyarakat. Ini termasuk mengadakan pertemuan orang tua-guru
rutin, mengirimkan buletin atau surat kabar sekolah, dan memiliki situs web sekolah yang
diperbarui secara berkala. Melalui komunikasi ini, sekolah dapat memberikan informasi
tentang program-program, prestasi siswa, dan peristiwa sekolah.
2) Melibatkan Orang Tua dalam Keputusan: Sekolah dapat melibatkan orang tua dalam
proses pengambilan keputusan dengan membentuk komite orang tua atau mengadakan
pertemuan khusus untuk mendiskusikan isu-isu sekolah. Ini memberikan rasa
kepemilikan kepada orang tua dan membuat mereka merasa lebih terlibat dalam
kebijakan dan program-program sekolah.
3) Program Keterlibatan Masyarakat: Sekolah dapat mengadakan program-program yang
melibatkan masyarakat, seperti acara seni, bazaar amal, atau kegiatan sukarela. Ini
menciptakan peluang bagi masyarakat untuk merasa terlibat dalam kehidupan sekolah
dan merasa dekat dengan siswa.
4) Mengumumkan Prestasi Siswa: Sekolah harus secara aktif mengumumkan prestasi siswa
di berbagai bidang, seperti akademik, seni, olahraga, atau kegiatan ekstrakurikuler. Ini
dapat dilakukan melalui media sekolah dan media sosial untuk membangun kebanggaan
di antara masyarakat.
5) Mengadakan Pertemuan Terbuka dan Acara Terbuka: Sekolah dapat mengadakan
pertemuan terbuka dan acara terbuka di mana masyarakat dapat mengunjungi sekolah,
berbicara dengan guru dan staf, dan melihat langsung program-program pendidikan yang
9
Khopipah, S., & Turistiati, A. T. (2019). Challenges of dual roles of marketing public relations and
public relations in developing a positive image of PT. Overseas Zone. Jurnal Informasi, 49(2), 91-100.
dilaksanakan. Ini membantu menghapus ketakutan dan mendorong masyarakat untuk
mendukung sekolah.
6) Kampanye Keselamatan dan Kesejahteraan Siswa: Sekolah dapat mengadakan kampanye
keselamatan jalan raya, kesehatan, atau anti-bullying yang melibatkan siswa dan
masyarakat. Ini menunjukkan bahwa sekolah peduli terhadap kesejahteraan siswa dan
membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat.
7) Penggunaan Media Massa: Sekolah dapat menggunakan media lokal untuk
mengumumkan berita dan kegiatan positif yang terjadi di sekolah. Ini menciptakan
kesadaran di komunitas sekitar dan mendukung citra sekolah.

11. Di dalam melaksanakan kegiatan public relations, ada beberapa kode etik yang harus
dipegang teguh oleh para public relations officer. Jelaskan mengapa kegiatan public relations
memerlukan kode etik, dan sebutkan apa saja kode etik public relations tersebut.
Jawab:
Kode Etik dalam Public Relations: Fondasi Etika dalam Profesi Komunikasi
Public Relations (PR) adalah disiplin komunikasi yang berkaitan dengan manajemen
hubungan dan citra antara organisasi dan pemangku kepentingan eksternal. Dalam
melaksanakan kegiatan PR, para Public Relations Officer (PRO) memiliki tanggung jawab
besar untuk menjaga integritas dan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap organisasi
yang mereka wakili. Oleh karena itu, penting bagi para PRO untuk mematuhi kode etik yang
kuat. Kode etik PR tidak hanya merupakan pedoman, tetapi juga fondasi yang memastikan
bahwa PR beroperasi secara etis, transparan, dan bertanggung jawab. Artikel ini akan
menjelaskan mengapa kegiatan PR memerlukan kode etik dan menyebutkan beberapa kode
etik PR yang umumnya dipegang teguh.10
Alasan mengapa kegiatan PR Memerlukan Kode Etik:
a Integritas dan Kredibilitas: Integritas adalah kunci dalam komunikasi PR. Kode etik
memberikan dasar untuk memastikan bahwa PRO berbicara dengan jujur, tanpa
menyembunyikan fakta atau melakukan manipulasi informasi. Tanpa integritas, PR akan

10
Hidayat, D., Kuswarno, E., Zubair, F., & Hafiar, H. (2018). Public relations communication behavior
through a local-wisdom approach: the findings of public relations components via ethnography as
methodology. Malaysian Journal of Communication, 34(3), 56-72.
kehilangan kredibilitas di mata pemangku kepentingan, yang dapat merusak hubungan
dengan mereka.
b Kepercayaan dan Reputasi: PR yang etis membantu membangun kepercayaan dengan
pemangku kepentingan, termasuk media massa, konsumen, pemegang saham, dan
masyarakat. Kode etik PR membantu menjaga reputasi organisasi dan meyakinkan
masyarakat bahwa organisasi tersebut bertindak secara bertanggung jawab.
c Pertanggungjawaban: Kode etik memberikan kerangka kerja yang memungkinkan PRO
untuk bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka. Ini berarti bahwa mereka
harus menghindari konflik kepentingan, menjaga kerahasiaan informasi yang sensitif, dan
tidak memanfaatkan posisi mereka untuk keuntungan pribadi.
d Kehormatan Terhadap Hak Asasi Manusia: Kode etik PR sering mencakup prinsip-
prinsip yang menghormati hak asasi manusia, termasuk hak atas privasi dan kebebasan
berbicara. Ini penting dalam melindungi individu dan menjaga hubungan yang etis dalam
konteks PR.
Beberapa kode etik yang umumnya dipegang teguh oleh para PRO meliputi:11
a. Keterbukaan dan Kejujuran: PRO harus berbicara dengan jujur dan transparan dalam
semua komunikasi mereka, menghindari menyembunyikan informasi yang relevan.
b. Ketidakberpihakan dan Kehormatan Hak Asasi Manusia: PRO harus menghormati hak
asasi manusia, tidak memihak, dan memperlakukan semua pemangku kepentingan
dengan adil.
c. Kerahasiaan dan Perlindungan Privasi: PRO harus menjaga kerahasiaan informasi yang
dianggap rahasia dan menghormati privasi individu dalam komunikasi mereka.
d. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan: PR harus mempertimbangkan dampak sosial
dan lingkungan dari tindakan organisasi mereka dan berkomitmen untuk bertindak secara
bertanggung jawab.
e. Kerjasama dengan Media: PRO harus berkolaborasi dengan media dengan integritas,
memberikan informasi yang akurat, dan menghormati kebebasan pers.

DAFTAR RUJUKAN

11
Dunan, A. (2020). Government communications in digital era: public relation and
democracy. Pekommas, 5(1), 520232.
Arief, N. N., & Saputra, M. A. A. (2019). Kompetensi baru public relations (PR) pada era
artificial intelligence. Jurnal Sistem Cerdas, 2(1), 1-12.
Dunan, A. (2020). Government communications in digital era: public relation and
democracy. Pekommas, 5(1), 520232.
Hidayat, D., Kuswarno, E., Zubair, F., & Hafiar, H. (2018). Public relations communication
behavior through a local-wisdom approach: the findings of public relations components via
ethnography as methodology. Malaysian Journal of Communication, 34(3), 56-72.
Khopipah, S., & Turistiati, A. T. (2019). Challenges of dual roles of marketing public relations
and public relations in developing a positive image of PT. Overseas Zone. Jurnal
Informasi, 49(2), 91-100.
Lani, O. P., & Handayani, B. (2021). Peranan Humas Pemerintahan (Government Public
Relations) dalam Menciptakan Reputasi Pemerintahan yang Baik. LONTAR: Jurnal Ilmu
Komunikasi, 9(2), 130-140.
Maulana, I., Supardi, S., Juhji, J., & Septiana, T. I. (2022). The image of Islamic boarding
schools: An effort to improve through the implementation of public relations. Adaara:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 12(1).
Novrian, N., Suroso, S., Sudi, M., Efendi, M., & Razali, G. (2023). Public Relations and Digital
Media. Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Komunikasi, 3(2), 235-249.
Permatasari, A. N., Soelistiyowati, E., Suastami, I. G. A. P. P., & Johan, R. A. (2021). Digital
public relations: trend and required skills. Jurnal Aspikom, 6(2), 373-386.
Savitri, I., Trihapsari, C. M., & Cahyati, M. E. (2022). The Role of Cyber Public Relations In
Health Campaign In Pandemic Times. Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(2), 56-62.
Supada, W. (2020). Efektivitas CSR (Corporate Social Responsibility) Dalam Praktik Public
Relations. Danapati: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1), 35-46.
Theaker, A. (Ed.). (2020). The public relations handbook. Routledge.

Anda mungkin juga menyukai