Anda di halaman 1dari 35

KONSEP PUBLIC

RELATION
OLEH: ERMANETI, SKM, M.P.H.
ABOUT ME

Ermaneti, SKM, MPH


Lubuk Basung, 13 Nov’ 1969
Widyaiswara BKOM – Pelkess
Propinsi Sumatera Barat
ermaneti.agus@gmail.com

• 2
TUJUAN UMUM : MAHASISWA MEMAHAMI DAN MAMPU
MENJELASKAN PUBLIC RELATION

TUJUAN KHUSUS :
Memahami Konsep dasar public relation
Menjelaskan Pengertian public relation
Menjelaskan Media komunikasi public relation
Menjelaskan Kedudukan public relation
Menjelaskan Tujuan public relation
Menjelaskan Manfaat public relation
Menjelaskan Etika dalam kegiatan public relation
KONSEP DASAR PUBLIK RELATION

1. Public Relations adalah merupakan konsep kebijaksanaan sosial


atau penerapan falsafah sosial.
2. Public Relations adalah konsep manajemen/administrasi/fungsional
3. Public Relations adalah konsep operasional/konsep integrasi
4. Public Relations adalah konsep ekologi/lingkungan/ relasi
5. Public Relations adalah konsep sistem komunikasi/teori/ teknik
komunikasi/pola berfikir.
DEFINISI PUBLIC RELATION
• (PR adalah fungsi manajemen yang membantu
meraih tujuan organisasi, merumuskan filosofi
dan memperantarai perubahan organisasi.
• Praktisi PR berkomunikasi dengan seluruh publik
internal dan eksternal yang terkait untuk
membangun hubungan positif dan untuk
menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi
dan harapan masyarakat.
• Praktisi PR mengembangkan, melaksnakan dan
mengevaluasi program organisasi dengan
mendorong pertukaran pengaruh dan pengertian
antara bagian-bagian pokok dan publik organisasi
(Otin Baskin, et.al, 1997:5)
DEFINISI PR
• (PR adalah fungsi manajemen yang membantu
meraih tujuan organisasi, merumuskan filosofi
dan memperantarai perubahan organisasi.
• Praktisi PR berkomunikasi dengan seluruh publik
internal dan eksternal yang terkait untuk
membangun hubungan positif dan untuk
menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi
dan harapan masyarakat.
• Praktisi PR mengembangkan, melaksnakan dan
mengevaluasi program organisasi dengan
mendorong pertukaran pengaruh dan pengertian
antara bagian-bagian pokok dan publik organisasi
(Otin Baskin, et.al, 1997:5))
Pengertian Public Relations :
PR menurut International Public Relations
association adalah : Fungsi manajemen dari ciri
yang terencana dan berkelanjutan melalui
organisasi dan lembaga swasta atau publik untuk
memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan
dari mereka yang terkait atau mungkin ada
hubungannya dengan penelitian opini publik
diantara mereka
PENGERTIAN PUBLIC RELATIONS :

Menurut J. C Seidel :
Public Relation adalah proses yang berkelanjutan dari
usaha manajemen untuk memperoleh jasa baik dan
pengertian dari para langganannya, pegawai-pegawinya
dan publik umumnya. kedalam kegiatan PR
mengadakan analisa dan koreksi (perbaikan-perbaikan)
terhadap diri sendiri. keluar kegiatan PR mengadakan
pernyataan-pernyataan yang berarti.
RELASI (LINGKUP) DALAM PUBLIC
RELATIONS
Internal Publik Relations (Hubungan Publik Internal)

• hubungan dengan pegawai (Employee Relations)


• Hubungan dengan Manajer ( Manajer Relations)
• Hubungan dengan Pekerja ( Labour Relations)
• Hubungan dengan Pemegang Saham ( Stakeholders
Relations)
• Human Relations (Hubungan Insani)
RELASI (LINGKUP) DALAM PUBLIC
RELATIONS
Eksternal Public Relations (Hubunagn Public Eksternal)

 Publik Pers (Press Public)


 Publik Pemerintahan (Government Public)
 Publik Masyarakat (Community Public)
 Publik Rekanan ( Supplier Public)
 Publik Pelanggan (Customer Public)
 Publik Konsumen ( Cumsomer Public)
 Public Bidang Pendidikan ( Educational Public)
 Public Umum (General Public)
MEDIA
KOMUNIKASI
PR
MEDIA PR

Media Humas (PR Media) adalah segala bentuk media


(sarana/saluran/channel) yang digunakan praktisi humas
dalam pekerjaannya dengan tujuan publikasi yang luas agar
produk atau jasa yang humas pasarkan lebih dikenal oleh
masyarakat.

Media humas bersifat lebih kepada publikasi dan


komunikasi. Media komunikasi yang penting digunakan
humas adalah dalam kemitraannya dengan media pers (cetak
atau elektronik) --dikenal dengan media relations (hubungan
media) atau pers relations (hubungan pers)
TUJUAN MEDIA HUMAS

 Promosi & tingkatkan pemasaran


 Komunikasi berkesinambungan
 Tingkatkan kepercayaan publik
 Tingkatkan citra perusahaan/organisasi
JENIS MEDIA HUMAS

 Media Cetak (jurnal inhouse, surat kabar, majalah, dll)


 Online Media (website, blog, media sosial, email, dll)
 Broadcasting Media (radio, televisi, dll)
 Special Event (seminar, workshops..dll)
 Outdoor Media - Media Luar Ruang (spanduk, papan
reklame, poster, dll)
TUJUAN PR
TUJUAN HUMAS ( HUBUNGAN MASYARAKAT )

• Meningkatkan partisipasi, dukungan dan bantuan


secara konkret dari masyarakat baik berupa tenaga,
sarana prasarana maupun dana demi kelancaran dan
tercapainya tujuan organisasi.
• Menimbulkan dan membangkitkan rasa tanggung
jawab yang lebih besar pada masyarakat terhadap
kelangsungan program dari organisasi tersebut secara
efektif dan efisien
TUJUAN HUMAS ( HUBUNGAN MASYARAKAT )

• Mengikut sertakan masyarakat dalam memecahkan


permasalahan yang dihadapi.
• Menegakkan dan mengembangkan suatu citra yang
menguntungkan “favorable image” bagi organisasi
terhadap para stakeholdernya dengan sasaran yang
terkait yaitu publik internal dan publik eksternal.
• Membuka kesempatan yang lebih luas kepada para
pemakai produk/lulusan dan pihak-pihak yang terkait
untuk partisipasi dalam meningkatkan mutu
organisasi.
BAGIAN-BAGIAN DARI FUNGSI PUBLIC
RELATION :
Hubungan internal :
Bagian khusus dari PR yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat
antara manajer dan karyawan tempat organisasi
menggantungkan kesuksesannya.
Publisitas:
Informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan
oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita.
Advertising :
Informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu
yang jelas identitasnya yang membayar untuk riang dan
waktu penempatan informasi tersebut
BAGIAN-BAGIAN DARI FUNGSI PUBLIC
RELATION :
Press agentry :
Penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai
berita untuk menarik perhatian media massa dan
mendapat perhatian public.
Public affairs :
Bagian khusus dari PR yang membangun dan
mempertahankan hubungan pemerintah dan
komunitas local dalam rangka mempengaruhi
kebijakan public.
Lobbying
Bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk
menjalin dan memelihara hubungan dengan
pemerintah terutama dengan tujuan
mempengaruhi penyusunan undang-ndang dan
BAGIAN-BAGIAN DARI FUNGSI PUBLIC
RELATION :
Manjemen isu
Proses pro aktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi,
mengevaluasi dan merespon isu-isu kebijakan publik yang
mempengaruhi hubungan organisasi dengan publik mereka.
Hubungan investor
Bagian dari PR dalam perusahaaan korporat yang
membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan
saling menguntungkan dengan shareholder dan pihak lain
didalam komunitas keuangan dalam rangka memaksimalkan
nilai pasar.
Pengembangan
Bagian khusus dari PR dalam organisasi nirlaba yang
bertugas membangun dan memelihara hubungan dengan
donor dan anggota dengan tujuan mendapatkan dana dan
dukungan sukarela.
MANFAAT PR
MANFAAT HUMAS MENURUT FRANK JEFKINS, 1998,
YAITU:
1. Manajemen Krisis
Dalam beberapa decade belakangan ini, boleh dikatakan
hampir seluruh organisasi pernah mengalami krisis
sehingga kalangan pimpinan atau pihak manajemennya
mulai menyadari bahwa mereka membutuhkan
serangkaian persiapan dan kesiapan tersendiri untuk
mengatasi berbagai masalah mendesak, terutama yang
berkaitan dengan hubungan pers atau hubungan media.
Oleh karena itu setiap organisasi/perusahaan perlu
membentuk sebuah tim manajemen krisis yang
permanen.
MANFAAT HUMAS MENURUT FRANK JEFKINS, 1998,
YAITU:
2. Penerbitan Desk-Top
System penerbitan desk-top memang sangat bermanfaat,
namun lebih membutuhkan operator yang berdedikasi dan
waktu dari editor dari pada metode editing konvensional yang
masih menggunakan pensil, tumpukan kertas dan logam-logam
pembentuk huruf.
3. Identitas Perusahaan
Tugas untuk menciptakan identitas perusahaan biasanya
menjadi tanggung jawab staf humas karena hal itu menyangkut
semua aspek dari organisasi secara keseluruhan dan menjadi
bagian yang sangat penting dari keseluruhan komunikasi yang
dijalankan organisasi.
MANFAAT HUMAS MENURUT FRANK JEFKINS, 1998,
YAITU:
4. Hubungan-Hubungan Parlementer
Dalam konteks ini, hubungan parlementer ialah hubungan-
hubungan antara berbagai organisasi “baik secara langsung
maupun melalui perantaraan konsultan khusus” dengan pihak
pemerintah, para anggota parlemen, serta para birokrat dari
berbagai departemen dan instansi pemerintah
5. Publik Relations Finansial
Sejak lama sudah ada para konsulten Publik Relations “PR”
yang mengkhususkn kegiatannya di bidang keuangan “kegiatan
mereka inilah yang PR keuangan atau financial PR” dan
operasi bisnis perusahaan “disebut sebagai PR perusahaan atau
corporate PR” di pusat keuangan.
ETIKA dalam
Kegiatan PR
Etika secara umum mengandung arti prinsip-prinsip
yang memandu manusia atau sebuah perilaku organisasi
agar menjadi lebih bermoral secara tepat dalam berbagai
situasi
Patricia J. Parsons dalam bukunya Ethics in Public
Relations A Guide to Best Practice  (2008 : 9) kemudian
mendefinisikan Etika Public Relations sebagai  :
aplikasi dari pengetahuan, pengertian, dan penalaran
terhadap pertanyaan tentang perilaku benar atau salah
dalam praktik profesional public relations”.
KODE ETIK HUMAS PEMERINTAH

Humas pemerintah di Indonesia memiliki kode etik yang


harus ditegakkan mengacu kepada Keputusan Menteri
Komunikasi dan Informatika nomor
371/Kep/M.Kominfo/8/2007 tentang Kode Etik Humas
Pemerintahan.
Pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah adalah setiap
pejabat yang mempunyai tugas dan fungsi kehumasan
di instansi pemerintah, departemen, lembaga-lembaga
negara serta unit-unit usaha lainnya seperti
BUMN/BUMD baik di pusat maupun di daerah.
ETIKA HUBUNGAN KERJA

A. Kewajiban
1 Ke Dalam Organisasi
a) Pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah harus loyal kepada
instansinya, memiliki kinerja berkomunikasi dan integritas
moral secara efektif, baik dalam jalur formal maupun informal
dengan para pegawai instansi tempat pengelola/anggota
Kehumasan Pemerintah.
b) Pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah sebagai aparat
pemerintah di bidang kehumasan di samping berfungsi untuk
membantu memaksimalkan upaya organisasi instansi yang
diwakilinya dalam rangka menjaga dan meningkatkan citra
organisasi yang baik, juga berkewajiban menyebarluaskan
kebijakan Pemerintah dan membina hubungan antara
Pemerintah dengan masyarakat agar dapat berjalan secara
lancar dan harmonis.
ETIKA HUBUNGAN KERJA

2. Ke Luar Organisasi
A. Dengan sesama aparat Humas:
Pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah wajib memelihara hubungan
kerja sama yang baik dan menciptakan komunikasi yang efektif serta
harmonis dengan setiap aparat humas, antara lain dengan cara:
1. Menyajikan informasi yang lengkap, akurat dan komprehensif dan
terpadu
2. Tukar menukar informasi sehingga setiap pengelola/anggota
Kehumasan Pemerintah dapat mengetahui suatu kebijakan dari tangan
pertama.
3. Aktif berpartisipasi dalam forum komunikasi dan forum kehumasan
serta kegiatan lainnya.
4. Menyebarluaskan informasi, kepada masyarakat umum melalui media
yang tersedia.
ETIKA HUBUNGAN KERJA

B. Dengan Media Massa


Pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah wajib menjalin
kerjasama dan menciptakan iklim kerja yang harmonis dengan
media massa sebagai salah satu mitra kerjanya, dengan
menyediakan dan memberikan pelayanan yang jujur dan
terbuka guna memperlancar tugas dan fungsi media massa
sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada pada instansi tempat
kerjanya.
C. Dengan Rekan Seprofesi
Pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah wajib menunjunjung
tinggi profesi kehumasan dan berupaya terus menerus
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta motivasi
kerja baik secara perorangan maupun kelompok serta bertekad
memajukan profesi kehumasan di Indonesia.
ETIKA HUBUNGAN KERJA

D. Dengan Masyarakat Umum


Pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah wajib
mewujudkan citra yang baik dan positif dari
pemerintah atau instansinya dengan menampilkan
sikap, perilaku dan kepribadian yang diterima oleh
masyarakat.
ETIKA HUBUNGAN KERJA
B. Larangan
1. Pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah dilarang
memberikan informasi yang bersifat rahasia
2. Pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah tidak akan
melibatkan dirinya dalam kegiatan apapun yang secara sengaja
bermaksud memecah belah atau menyesatkan dengan cara
seolah-olah ingin memajukan suatu kepentingan tertentu
padahal sebaliknya justru ingin memajukan kepentingan lain
yang tersembunyi
3. Pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah tidak akan mewakili
kepentingan-kepentingan yang saling bersaing antar Kehumasan
Pemerintah tanpa persetujuan yang jelas dari pihak-pihak yang
bersangkutan dengan  terlebih dahulu mengemukakan fakta-
fakta yang terkait.
ETIKA HUBUNGAN KERJA

B. Larangan
4. Dalam memberikan pelayanan informasi kepada
masyarakat, pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah
tidak akan menerima pembayaran baik tunai ataupun
dalam bentuk memajukan kepentingan
pribadinyasehubungan dengan jasa-jasa tersebut.
5.Pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah, tidak
dengan itikad buruk mencemarkan nama baik atau
praktek kehumasan, instansi atau organisasi lain.
TANGGUNG JAWAB PENGELOLA/ANGGOTA
KEHUMASAN PEMERINTAH
Pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah dalam
batas kewenangannya mempunyai tanggung jawab
untuk menyajikan informasi berdasarkan data dan
fakta yang telah diolah untuk disebarluaskan kepada
masyarakat.
Hak Jawab dan Hak Koreksi
Apabila ada informasi yang tidak benar atau
menyesatkan, setiap Pengelola/anggota Kehumasan
Pemerintah dapat memanfaatkan hak jawab dan hak
koreksi guna meralat dan meluruskan informasi
tersebut, sebagaimana diatur dalam undang-undang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai