BAB I
PUBLIC RELATIONS
I.1. Public Relations sebagai Alat untuk Membentuk Corporate Image
PR menyangkut kepentingan setiap organisasi yang bersifat komersial
maupun yang non-komersial. Public Relations digunakan sebagai alat untuk
membantu mengkomunikasikan segala bentuk tindakan yang dilakukan organisasi
kepada publiknya, dengan menggunakan strategi komunikasi yang efektif serta
mampu menarik perhatian publik kepada organisasi.
Profesi PR bekerja di wilayah public untuk melakukan fungsi komunikasi,
hubungan masyarakat (public relations), manajemen krisis (crisis management),
hubungan pelanggan (customer relations), hubungan karyawan (employee
relations), hubungan pemerintah (government relations), hubungan industry
(industry relations), hubungan investor (Iinvestor relations), hubungan dengan
media (media relations), mediasi, publisitas, menulis pidato, dan gues/visitor
relations.
Pada sidang pertama Majelis Umum Asosiasi Public Relations yang
diselenggarakan di Mexico City pada Agustus 1978, praktik PR ditetapkan
sebagai seni dan ilmu social yang berfungsi menganalisis tren, memprediksi
dampak yang mungkin terjadi, memberikan nasihat kepada pemimpin, dan
melaksanakan program yang direncanakan, dalam rangka melayani organisasi dan
kepentingan public. (Firsan, 2011:40)
telah dicapai harus bisa diukur secara jelas, mengingat PR merupakan kegiatan
yang nyata. Kenyataan ini dengan tegas menyangkal anggapan yang keliru yang
mengatakan bahwa PR merupakan kegiatna yang abstrak. Bila anda tengah
menjalankan suatu program PR untuk mencapai tujuan tertentu, anda pasti bisa
mengukur hasil-hasil yang sudah dicapai. Kalau perlu, anda bisa menerapkan
teknik-teknik riset pemasaran untuk menguji tingkat keberhasilan atau tingkat
kegagalan sebuah kampanye PR yang anda lancarkan
Meksiko (The Mexican Statement) Praktik PR adalah sebuah seni sekaligus
ilmu social yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap
kemungkinan konsekuensinya, member masukan dan saran-saran kepada para
pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang
terencana unutk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan khalayaknya.
(Jefkins, 2003:10-11)
Definisi tersebut mencakup aspek-aspek PR dengan aspek-aspek ilmu social
dari suatu organisasi, yakni tanggung jawab organisasi atas kepentingan publik
atau kepentingan masyarakat luas. Setiap organisasi dinilai berdasarkan sepak
terjangnya. Jelas bahwa PR berkaitan dengan niat baik (good will) dan nama baik
(reputasi).
I.2. Tujuan Public Relations untuk Menjalin Komunikasi antar Organisasi
dengan Publiknya.
Tujuan utama dari Public Relations adalah mempengaruhi perilaku orang
secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog
dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap
suatu kesuksesan sebuah perusahaan.
Menururt Rosady Ruslan (2001:246) tujuan Public Relations adalah sebagai
berikut:
a) Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik
eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b) Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan
perusahaan.
c) Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan Public Relations.
d) Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e) Mendukung bauran pemasaran.
Membentuk Corporate Image merupakan salah satu tujuan dari kegiatan
Public Relations, maka dari itu seorang praktisi Public Relations harus memiliki
ketrampilan berkomunikasi kepada semua lapisan masyarakat untuk dapat
menarik perhatian serta mendapat kepercayaan publiknya. Mampu menggunakan
bahasa yang baik menjadi peluang bagi seorang Public Relations untuk
mengutarakan maksud organisasi kepada khalayaknya dengan mudah dan
menghindari atau memperbaiki kesalah pahaman yang terjadi antara organisasi
dengan publiknya. Seperti yang dikatakan oleh Haryatmoko dalam bukunya Etika
Komunikasi, bahasa menjadi medium komunikasi yang membantu menemukan