Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Public Relations

1. Definisi Public Relations

Menurut Rex F. Harlow yang dikutip oleh Firsan Nova (2011:44) Public relations adalah

fungsi manajemen yang khas yang membantu pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi

dua arah, saling pengertian, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dan masyarakatnya

yang melibatkan dalam manajemen problem atau masalah, membantu manajemen untuk selalu

mendapatkan informasi dan merespon pendapat umum, mendefinisikan dan menekankan

tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen

mengikuti dan memanfaatkan perubahan dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan

awal untuk membantu antisipasi kecenderungan dan menggunakan riset serta komunikasi yang

masuk akal dan etis sebagai sasaran utamanya. Dari definisi tersebut terdapat aspek penting

dalam public relations yaitu komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian

dan kerjasama antara organisasi dengan publik. Selain itu, yang lebih ditekankan dalam definisi

tersebut adalah komunikasi yang masuk akal dan etis sebagai sasaran kegiatannya.

Secara singkatnya public relations adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan cara menjalin

hubungan-hubungan dalam bentuk komunikasi antara organisasi dengan keseluruhan publik baik

eksternal maupun internal yang tujuannya untuk menumbuhkan saling pengertian, goodwill, dan
kerjasama antar public dengan jalan komunikasi timbal balik untuk mencapai tujuan bersama

yang hendak dicapai.

Public relations merupakan suatu rangkaian kegiatan yang diorganisir secara berkesinambungan

dan teratur. Public relations bukanlah kegiatan yang sifatnya dadakan atau langsung ada tanpa

diorganisir terlebih dahulu. Tujuan adanya public relations adalah untuk membangun dan

mempertahankan pengertian tentang perusahaan atau organisasi tersebut antara pihak

yang terlibat didalammya (publik) baik kelompok maupun individu. Dari pengertian public

relations berarti peran utama public relations adalah sebagai pembangun hubungan baik antara

lembaga/organisasi dengan masyarakatnya serta untuk membentuk citra positif dimata

masyarakat . Sekarang ini tugas public relations sudah semakin komplek, tidak hanya berperan

membentuk citra lembaga/organisasi namun juga sebagai komunikator yang baik bagi

masyarakat ekstern maupun intern. Seorang public relation pun dituntut tidak hanya

mementingkan penampilan fisik/luarnya saja namun yang paling penting adalah seorang public

relation harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik serta pandai bergaul dengan

publik. Sehingga dengan adanya public relations dalam sebuah lembaga/organisasi diharapkan

akan mampu memperlancar jalannya interaksi serta pemberian informasi dari lembaga kepada

masyarakat ekstern dan intern secara aktual dan faktual tentang suatu kegiatan/kebijakan yang

dibuat oleh lembaga/organisasi.

2. Tujuan Public Relations

Tujuan public relations yaitu :

a. Memberikan dan menerima informasi kepada publik.


Sebagai seorang public relation harus memberikan informasi yang benar dan wajar serta

tidak direkayasa. Jangan sampai informasi yang diberikan itu tidak valid.

b. Mewujudkan kerjasama yang baik dengan publik.

Caranya yaitu dengan mengembangkan goodwill (kemauan yang baik) dan menciptakan

kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik.

c. Membuat kesepakatan secara kelembagaan.

Kesepakatan yang dimaksudkan adalah mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh

suatu organisasi atau perusahaan. Jangan sampai terjadi kesalahpahaman antara pimpinan

dengan publik (karyawan) mengenai kebijakan-kebijakan yang telah disepakati.

d. Mewujudkan saling pengertian antar publik.

Sikap saling pengertian perlu ditegakkan supaya terwujud suatu sikap yang saling

menguntungkan dan tidak akan terjadi masalah antara public relations dengan publiknya.

3. Fungsi Public Relations

Fungsi PR menurut Cutlip, Center dan Broom seperti dikutip oleh Effendy (1992:43) yaitu :

a. Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari public suatu

organisasi sehingga kebijaksanaan beserta operasionalisasi organisasi dapat terpelihara

keserasiannya dengan ragam kebutuhan dan pandangan publik tersebut.

b. Memberi masukan kepada manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan

dan operasionalissi organisasi dapat diterima secara maksimal oleh publik.

c. merencanakan dan melaksanakan program – program yang dapat menimbulkan

penafsiran yang positif terhadap kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi.

Fungsi public relations adalah membina hubungan baik dan harmonis dengan publik

melalui komunikasi dua arah sehingga apabila terjadi masalah maka mampu menyelesaikan

masalah-masalah perusahaan/organisasi. Fungsi public relations adalah mengabdi pada


kepentingan public, memelihara komunikasi yang baik, dan kegiatan public relations yang

dijalankan haruslah menitikberatkan pada moralmdan tingkah laku yang baik. Dengan begitu,

tujuan organisasi yang berhubungan dengan public akan tercapai dan citra/image positif

organisasi akan tetap terjaga.

Dapat disimpulkan bahwa public relations lebih berorientasi kepada public, baik

internal maupun eksternal. Publik merupakan target utama public relations dalam suatu

perusahaan/organisasi. Public relations harus mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

Secara singkat fungsi public relations adalah membina hubungan baik dan harmonis dengan

publik melalui komunikasi dua arah sehingga apabila terjadi masala maka mampu

menyelesaikan masalah-maslaah perusahaan/organisasi.

4. Tugas Public Relations

Untuk mencapai tujuan perusahaan/organisasi harus disertai dengan tugas-tugas yang

harus dilaksanakan oleh seorang Public relations. Tugas seorang public relation menurut Cutlip

& Center yang dikutip oleh Frida Kusumastuti (2002:26) yaitu :

a. Mendidik melalui kegiatan nonprofit suatu publik untuk menggunkan barang/jasa

instansinya.

b. Mengadakan usaha untuk mengatasi salah paham antara instansi dengan publik.

c. Meningkatkan penjualan barang atau jasa.

d. Meningkatkan kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat sehari-

hari.

e. Mendidik dan meningkatkan tuntutan serta kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa

yang dihasilkan oleh perusahaan.


f. Mencegah pergeseran penggunaan barang atau jasa yang sejenis dari pesaing perusahaan

oleh konsumen

Pada intinya semua tugas public relations harus dapat dilaksanakan oleh seorang public

relations secara berkesinambungan. Selain itu juga, pemahaman, pengetahuan,

keterampilan, dan kekreativitasan seorang public relation dalam menjalankan tugasnya

dan memunculkan ide-ide/gagasan baru sangatlah diperlukan untuk mencapai tujuan

perusahaan/organisasi yang telah ditetapkan. Tugas public relations adalah ikut serta

dalam aktivitas manajemen perusahaan/organisasi yang berorientasi pada kepentingan

public, mengamati aktivitas dan respon masyarakat terhadap suatu

kegiatan/agenda/kebijakan perusahaan/organisasi, serta menjembatanui penyampaian

informasi (sebagai komunikan) dari public ke perusahaan atau sebaliknya.

5. Peran Public Relations dalam organisasi

Menurut Indrawati Tamin yang dikutip oleh Lena Satlita (2011), menyatakan bahwa ada

empat peran yang dapat dimainkan oleh public relations yaitu:

a. Interpreter atau in the middle (Penerjemah)

Yaitu public relations berperan sebagai sumbu antara manajemen dengan publik internal

maupun eksternal. Public relations harus mampu mengintepretasikan dinamika dan

kebutuhan serta perilaku public terhadap manajemen dan sebaliknya. Untuk bisa

memikul peran ini, public relations harus mempunyai akses pada manajemen bahkan top

manajemen. Artinya seorang Public Relation mempermudh jalannya komunikasi

(direncanakan dan diorganisir terlebih dahulu) pihak manajemen atau publik dalam hal

penyampaian pendapat, keluhan, ataupun yang lainnya. Seorang Public Relation harus

bisa menggunakan teknik-teknik komuikasi yang efektif dalam menjelaskan kembali


keinginan dan harapan organisasi kepada publik agar terciptanya hubungan yang saling

pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung, dan toleransi yang baik dari kedua

belah pihak. Peran ini sering disebut juga sebagai fasilitator komunikasi

(komunikator/mediator).

b. Lubricant (pelumas atau pelicin)

Dalam menciptakan hubungan internal yang harmonis dan efisien seorang public

relations berperan sebagai pelumas atau pelicin. Peran ini memungkinkan public

relations mencegah timbulnya kemungkinan perpecahan dalam organisasi melalui

komunikasi yang efektif. Misalnya dalam suatu pertemuan/rapat dengan pihak internal

organisasi untuk menentukan suatu kebijakan baru perusahaan/organisasi ataupun yang

lainnya, seorang public relation membantu pimpinan menjelaskan kembali apa yang telah

disampaikan pimpinan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan publik

internal pun dapat menafsirkan/mengerti dengan jelas apa yang dipaparkan/dikatakan

oleh seorang public relation tanpa menimbulkan permasalahan.

c. Pemonitoring dan pengevaluasi

Seorang public relation berperan untuk mengantisipasi setiap perubahan yang mungkin

saja berdampak negatif terhadap organisasi. Dalam hal ini, public relation haruslah

pandai dalam mengawasi setiap tindakan publik (pemonitoring) dan mengevaluasi

(pengevaluasi) semua kegiatan yang berhubungan dengan publik. Pada tahapan evaluasi

ini dilakukan perbaikan-perbaikan untuk menciptakan hubungan yang harmonis diantara

publik suatu organisasi. Misalnya ketika perusahaan/organisasi mengadakan suatu

kegiatan yang berhubungan dengan publik, seorang public relation harus stanby me-

monitoring (memantau) kegiatan tersebut dari awal hingga akhir dan setelah kegiatan
tersebut selesai dilaksanakan kemudian ikut mengevaluasi terkait kelebihan dan

kekurangan dari diadakannya kegiatan tersebut.

d. Teknisi Komunikasi

Dalam menjalankan peranannya sebagai teknisi komunikasi atau praktisi Publik Relation,

seorang Publik Relation berperan sebagai jurnalis dan hanya menyediakan layanan teknis

komunikasi atau yang lebih dikenal dengan methode of communication. Sistem

komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan

(level). Maksudnya sistem komunikasi baik arus maupun media komunikasi yang

digunakan secara horisontal maupun vertikal mempunyai teknis komunikasi yang

berbeda. Adapun tugas seorang Public Relation yang berperan sebagai teknisi

komunikasi adalah menulis new release, menulis house journal, mengembangkan isi

web, menangani kontak media, dan berhubungan dengan banyak publik di organisasi.

6. Kegiatan Public Relations

Menurut H. Fayol dikutip dari Ruslan (2005:23-24), mengemukakan beberapa kegiatan

Public Relations, antara lain :

a. Membangun citra dan identitas perusahaan (Building corporate image and identity). Kegiatan

membangun citra dan identitas terbagi atas:

1) Menciptakan citra dan identitas perusahaan yang positif.

2) Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik atau komunikasi dua arah dengan berbagai

pihak.
b. Menghadapi Krisis (Facing Crisis)

Kegiatan dalam menghadapi krisis yakni menangani keluhan (complaint) dan

menghadapi krisis yang terjadi dalam membentuk manajemen krisis dan Public Relations

Recovery of Image, yang bertugas memperbaiki lost of image dan damage

d. Promosi Masalah Kemasyarakatan (Promotion of Public Causes).

Kegiatan mempromosikan masalah kemasyarakatan ini terbagi atas:

1) Mengkampanyekan masalah yang menyangkut kepentingan publik.

2) Mendukung kegiatan kampanye sosial.

Jadi Kegiatan Public Relations adalah sebagai perwakilan perusahaan untuk behubungan

dengan pihak eksternal perusahaan, menghadapi masalah atau rumor yang menimpa perusahaan,

membangun hubungan yang baik dengan pihak internal maupun eksternal perusahaan. Kegiatan

Public Relations tidak hanya terbatas dalam hal ini saja Public Relations juga memiliki peranan

penting dalam membangun image positif di mata masyarakat. Ditambah lagi, menurut Effendy,

sasaran kegiatan Public Relations terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Internal Public Relations, adalah orang-orang yang berada atau tercakup oleh lembaga

atau instansi, seluruh pegawai mulai dari staf sampai karyawan bawahan.

b. Eksternal Public Relations, adalah orang-orang yang ada di luar lembaga atau instansi

yang ada hubungannya dan di harapkan ada hubungannya. (Effendy, 1989:110)

Dengan adanya kegiatan tersebut di harapkan terpeliharanya komunikasi yang baik antara

publik dengan khalayaknya. Dari beberapa perincian yang dikemukakan mengenai kelompok

yang menjadi sasaran dari kegiatan Humas,maka sehubungan dengan itu Neni Yulianita
(2007:71) menyatakan bahwa sistem hubungan dalam kegiatan Public Relations terbagi dalam

dua bagian yaitu :

2.2 Publik Internal

 Publik yang berada di dalam organisasi yang berpengaruh secara langsung dalam

keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan seperti supervisor, karyawan pelaksana,

manajer, pemegang saham, dan direksi perusahaan.

 Tujuan public internal

Mencapai karyawan yang mempunyai ‘kegairahan’ kerja adalah tujuan Internal Public

Relations” (Griswold dalam Abdurrahman, 1995).

Menurut Danandjaja (2011:22), tujuan internal Public Relations yaitu mencakup :

a. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap tingkah laku dan opini publik terhadap

perusahaan, terutama sekali ditujukan kepada kebijaksanaan perusahaan yang sedang

dijalankan.

b. Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan,

guna mencapai mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan

kepeningan publik.

c. Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu kebijaksanaan

perusahaan yang bersifat obyektif serta menyangkut kepada berbagai aktivitas rutin

perusahaan, juga menjelaskan mengenai perkembangan perusahaan tersebut. Dimana

pada tahap selanjutnya diharapkan publik karyawan tetap well inform.


d. Merencanakan bagi penyusunan suatu staff yang efektif bagi penugasan yang bersifat

internal publik relations dalam perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut bahwa dalam mencapai tujuan yang diinginkan, Seorang

pimpinan harus selalu berorientasi kepada kepentingan publik. Seorang public relation pun

harus bersifat obyektif agar publik tetap mau menerima kebijakan perusahaan dengan sikap

terbuka.

 Tugas seorang humas untuk menyelenggarakan komunikasi yang bersifat persuasif dan

informatif.

Menyelenggarakan komunikasi yang bersifat persuasif berarti menjadi seorang public

relations harus mempunyai kemampuan membujuk dan meyakinkan para audien, klien

dan publik. Sedangkan komunikasi yang bersifat informatif berarti harus memiliki

wawasan yang luas agar dapat memberikan informasi yang faktual.

 Dalam proses penyampaiannya, makna dari suatu pesan seringkali disalah artikan. Oleh

karena itu seorang humas harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan agar

dapat dimengerti publik.

 Tujuan komunikasi internal adalah mengusahakan proses yang simbiosis mutualisme

agar saling bersinergi. Komunikasi internal secara konseptual dapat diartikan bentuk

informasi antar dan ide didalam organisasi (Sukoco, 56: 2007). Komunikasi Internal

digunakan untuk mencari informasi dari rekan kerja, karyawan, dan kontak pribadi yang

lain untuk mempengaruhi dan bertanggung jawab dengan pekerjaannya.

 Pelaksanaan komunikasi dua arah (two way traffic of communication) yang memberikan

kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan usulan kepada manajemen


adalah penting. Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima informasi

dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama.

 Kegiatan Internal Relations

Kegiatan Internal Public Relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal

organisasi/perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh secara langsung

dalam keberhasilan perusahaan, seperti karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan

direksi perusahaan dan sebagainya dengan menjalin hubungan yang harmonis antara pihakpihak yang

terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan

operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar. Kegiatannya seperti employee relations, human

relations, labour relations, dan stockholder. Berikut adalah penjelasannya :

 Employee Relations

Umumnya memelihara hubungan baik dengan karyawan dalam rangka kepegawaian

secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran. Seorang public

relation harus mampu menjembatani komunikasi antara pemimpin dan karyawan.

Dengan diadakannya program employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil

positif yaitu karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaaan.

 Human Relations

Menurut Effendy (2009:50) menyatakan human relation merupakan komunikasi

persuasive yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam

situasi kerja dan dalam organisasi dengan tujuan untuk meningkatkan semangat dalam

bekerja dan bekerjasama agar dapat mencapai hasil yang memuaskan. Sedangkan

menurut Hasibuan (2009:137) Adalah hubungan kemanusiaan yang harmonis, tercipta


atas kesadaran dan kesediaan melebur keinginan atas individu demi tercapainya

keinginan bersama. Berdasarkan definisi dari para ahli berikut, dapat disimpulkan bahwa

hubungan antara manusia yang dapat meningkatkan semangat dalam bekerja. Umumnya

human relatios memelihara hubungan khusus antara sesama karyawan perusahaan dengan

top manajemen.

 Labour Relations ( Hubngan dengan para buruh )

Memelihara hubungan antara direksi atau top manajemen dengan serikat buruh di dalam

perusahaan dan turut menyelesaikan masalah-masalah yang timbul. Labour relations

sangat dibutuhkan untuk menjaga hubungan dengan para buruh agar kualitas perusahaan

semakin baik, karena buruh memegang peranan penting dalam suatu perusahaan.

 Stockholder

Berusaha untuk selalu membina hubungan baik dengan para pemegang saham, di mana

pemegang saham merupakan aset utama bagi suatu organisasi/perusahaan yang berguna

bagi kelancaran usaha. Karena sebagai penyandang dana mereka harus selalu tahu

perkembangan perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan

mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan kesalahpahaman

dan kecurigaan terhadap peusahaan.

2.3 Publik Eksternal

 Publik eksternal merupakan suatu proses pembinaan hubungan dengan pihak luar yang

dapat ‘merangsang’ kepuasan konsumen mengenai informasi. (Abdurrahman:1995).


Publik eksternal adalah publik yang tidak berkaitan langsung dengan organisasi seperti

pers, pemerintah, pendidik, pelanggan yang sesuai dengan kapasitasnya. Jadi publik

eksternal ini hubungan suatu perusahaan/organisasi dengan pihak luar yang dapat

membantu membangun serta meningkat citra suatu perusahaan/organisasi.

 Suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk mengeratkan hubungan dengan orang-

orang di luar perusahaan hingga terbentuklah opini publik yang favourable terhadap

lembaga itu. Opini publik menyangkut hal seperti dugaan, perkiraan, harapan dan piliha n

yang dilakukan orang banyak. Dalam memahami opini publik, Public Relations hendaknya

dapat memahami secara berkala opini yang tengah beredar di segmen publiknya. Opini juga

merupakan penilaian yang diberikan oleh audience atau khalayak (publik) kepada perusahaan

baik itu berupa komentar berdasarkan pengalaman mereka terhadap produk, jasa maupun

pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Apabila pengalama n publik baik dan cukup

memuaskan maka mereka juga akan memberikan opini yang baik mengenai perusahaan.

 Tujuan eksternal Public Relations adalah untuk mempererat hubungan dengan orang-

orang di luar organisasi/lembaga tersebut, diantaranya :

a. Memperluas langganan atau pemasaran.

b. Memperkenalkan suatu jenis hasil produksi atau gagasan yang berguna bagi publik

dalam arti luas.

c. Mencari dan mengembangkan modal.

d. Mencari citra organisasi/lembaga guna mendapat opini publik yang positif. (Djaja,

1985:20).
Tujuan dari public relations berdasarkan kegiatan eksternal relations, dimaksudkan untuk

mendapatkan dukungan dari publik. Secara praktis tujuan dari eksternal public relations yaitu

menyelenggarakan komunikasi yang efektif dimana mempunyai sifat informatif dan persuasif,

guna memperoleh dukungan publik ataupun juga merubah pendapat publik sesuai dengan yang

diinginkan oleh komunikator.

Mengenai istilah informatif itu sendiri, dalam kegiatan komunikasinya, dimaksudkan

agar seorang petugas public relation harus dapat menumbuhkan pengertian yang jelas terhadap

pesan komunikasi yang disapaikan itu kepada publik. Sehingga pada tahap selanjutnya, tidak

akan menimbulkan perbedaan pendapat pada diri publik ketika menerima pesan komunikasi itu.

Kemudian istilah persuasif itu sendiri dimaksudkan agar seorang petugas public relation dalam

rangka mempengaruhi public melalui penyajian pesan komunikasi yang disampaikannya tidak

boleh dilakukan secara paksaan. Artinya perkataan ketika mempengaruhi publik, penyajian pesan

komunikasi itu harus dapat menumbuhkan kesadaran dalam diri publik sehingga pada tahap

selanjutnya ketika publik mengadakan aksi, seolah-olah kegiatan yang dilakukannya timbul dari

dalam dirinya berdasarkan kemauan sendiri, bukan akibat dari penerimaan pesan komunikasi itu.

 Informasi yang diberikan kepada khalayak harus jujur, berdasarkan fakta-fakta yang ada

yang menyangkut kepentingan mereka.

Kegiatan Eksternal Relations

Kegiatan Eksternal Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal

organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan

secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah,

konsumen, pesaing dan lain sebagainya. Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat

menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka
akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya,

sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya. Membina hubungan

dengan komunitas merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan disekitar

perusahaan. Ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada komunitas.

Dengan begitu menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan dari

mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh perusahaan dari lingkungan yang

merupakan milik bersama. Hubungan dengan komunitas ini seringkali diwujudkan dalam program

Corporate Social Responsibility.

 Press Relations

Mengatur dan memelihara hubungan baik dengan pers dan umumnya dengan

media massa. Tujuan utama press relations adalah membangun citra positif(image

building) sebagai tugas utama humas. Digunakan guna memperoleh publisitas,

pemberitaan, atau liputan media seluas mugkin.

 Community Relations

Mengatur dan memelihara hubungan baik dengan masyarakat sekitarnya, di mana

perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan untuk meningkatkan

kepedulian sosial dan saling pengertian. Community relations biasanya berhadapan

langsung dengan persoalan-persoalan sosial yang nyata dihadapi komunitas dalam

organisasi melalui pendekatan community relations, organisasi bersama dengan

komunitas sekitarnya berusaha untuk mengidentifikasi, mencari solusi dan melaksanakan

rencana tindakan atas permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini fokusnya adalah

permasalahan yang dihadapi komunitas. Bukan permasalahan yang dihadapi organisasi.

Namun dampak dari penyelasaian permasalahan yang dihadapi komunitas itu akan

dirasakan oleh organisasi juga.


 Supplier Relations

Mengatur dan memelihara hubungan baik dengan mitra kerja agar segala

kebutuhan perusahaan dapat diterima secara teratur.

 Costumer Relations

Mengatur dan memelihara hubungan dengan para pelanggan.

(Palapah & Syamsudin, 1983 : 29 -31). Kegiatan yang diperuntukan atau

ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang

secaara memuaskan. Pelayanan yang diberikan termasuk menerima keluhan atau masalah

yang sedang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai