Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP


KEDISPLINAN KERJA KARYAWAN

Disusun Oleh:

SINDI NATASYA
212103006

Dosen Pengampu:
Magdalena Leonita Sibarani, SE., M.Si

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat-Nya Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan
hidayat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan dan dengan segenap usaha, dalam merangkum seluruh materi dan
menyusunnya dalam bentuk yang sederhana dan sebaik baiknya.
Ucapan terima kasih pun tak luput penulis berikan kepada dosen pengampu
Magdalena Leonita Sibarani, SE., M.Si pada mata kuliah Perilaku Organisasi.Yang
telah memberikan amanah ini dan mempercayakan penulis untuk membuat makalah
yang berjudul “Intention To Apply PT Pertamina (Persero).Tak lupa pula penulis
berterima kasih yang sebesar besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Di samping itu, penulis pun sangat amat menyadari akan kekurangan dan
keterbatasan kemampuan yang kami miliki dalam membuat makalah ini. Maka dari
itu, penulis akan dengan senang hati menerima kritik dan saran demi perbaikan untuk
masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat digunakan dengan sebaik – baiknya dan semoga bisa
bermanfaat bagi seluruh pembacanya.

Senin, 27 November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2


DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 7
2.1 Intention to Apply ..................................................................................................7
2.2 Manajemen Sumber Dasar Manusia ......................................................................7
1. Pengertian ............................................................................................................. 7
2. Fungsi ................................................................................................................... 8
2.3 Perilaku Organisasi ................................................................................................9
1. Pengertian Perilaku Organisasi ............................................................................. 9
2. Pengertian Komunikasi Organisasi ...................................................................... 9
3. Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Organisasi .......................................... 9
4. Dimensi Komunikasi Organisasi .......................................................................... 9
2.4 Kedisiplinan Kerja ...............................................................................................10
1. Pengertian Kedisiplinan Kerja ............................................................................ 10
2. Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Kerja ................................................ 10
3. Dimensi Kepuasan Kerja .................................................................................... 10
2.5 Hubungan Komunikasi Organisasi Terhadap Kedisiplinan Kerja ......................11
1. Pengaruh Komunikasi dalam Memahami Ekspektasi Kerja .............................. 11
2. Komunikasi Sebagai Alat Pembentuk Budaya dan Nilai Perusahaan ................ 12
3. Peran Komunikasi dalam Menjaga Konsistensi ................................................. 12
4. Komunikasi sebagai Sarana Umpan Balik dan Pengakuan ................................ 12
2.6 Metode Penelitian ................................................................................................12
1. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................................... 12
2. Data dan Jenis Data ............................................................................................ 13
3. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 13
BAB III KESIMPULAN ................................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................14
3.2 Saran ....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai individu yang dipilih dengan cermat, sumber daya manusia juga
memiliki peran sentral dalam mewujudkan tujuan utama suatu organisasi atau
perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang tepat,
diperlukan manajemen strategis yang efektif guna mempromosikan kemajuan
organisasi, terutama dalam menghadapi perubahan yang berkelanjutan dalam
lingkungan perusahaan. Sumber daya manusia memiliki keberadaan yang sangat
penting dalam segala aktivitas perusahaan, mulai dari operasional hingga evaluasi,
yang pada akhirnya akan membawa kesuksesan bagi perusahaan. Kualitas sumber
daya manusia yang semakin baik akan menghasilkan pencapaian yang lebih optimal
bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Pengaruh komunikasi dalam konteks organisasi terhadap kedisiplinan kerja
karyawan telah menjadi topik yang menarik minat para peneliti dan praktisi
manajemen sumber daya manusia. Komunikasi yang efektif di dalam suatu organisasi
memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan mempengaruhi berbagai
aspek, termasuk kedisiplinan kerja karyawan.
Lingkungan kerja yang efisien memerlukan koordinasi, kerjasama, dan
pemahaman yang baik antara manajemen dan karyawan. Salah satu faktor utama yang
dapat memengaruhi keberhasilan kinerja karyawan adalah komunikasi yang terjalin
dengan baik di dalam organisasi. Komunikasi yang efektif tidak hanya mencakup
pengiriman informasi, tetapi juga pembangunan hubungan yang kuat antara berbagai
tingkatan dan unit dalam suatu perusahaan.
Dalam konteks ini, penelitian tentang pengaruh komunikasi organisasi terhadap
kedisiplinan kerja karyawan menjadi relevan, karena dapat memberikan pemahaman
yang lebih mendalam mengenai bagaimana cara komunikasi organisasi yang baik
dapat memengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Melalui penelitian ini, diharapkan
dapat terungkap sejauh mana peran komunikasi organisasi dalam membentuk budaya
kerja yang disiplin, serta dampaknya terhadap kinerja dan produktivitas karyawan.

4
Fenomena ini menjadi semakin penting mengingat perkembangan teknologi
yang pesat, dinamika pasar yang terus berubah, dan pola kerja yang semakin
kompleks. Dalam konteks ini, peran komunikasi organisasi yang efektif dianggap
sebagai salah satu kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, menjaga
kedisiplinan kerja, serta meningkatkan kinerja dan hasil perusahaan secara
keseluruhan.
Dinyatakan bahwa tingkat kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
karyawan akan meningkat apabila dipengaruhi oleh tingkat kepuasan dan
kedisiplinan kerja yang dirasakan di dalam organisasi atau perusahaan. Terdapat
beberapa faktor yang memengaruhi kedisiplinan kerja, yang terdiri dari sembilan
aspek seperti gaji, promosi, pengawasan, tunjangan, imbalan atas prestasi, prosedur
operasional, rekan kerja, sifat pekerjaan, dan komunikasi. Dalam upaya mengevaluasi
kesembilan faktor tersebut, penulis telah melakukan pre-survei melalui metode
literature review yakni dengan mengkaji beberapa jurnal-jurnak dan buku yang
berkaitan dengan kedisplinan kerja karyawan dengan mengidentifikasi faktor yang
memiliki peran signifikan dalam menentukan tingkat kedisplinan kerja. Berdasarkan
hasil pre-survei, terungkap bahwa komunikasi memperoleh skor tertinggi yang
berpengaruh pada tingkat kedisiplinan kerja karyawan yang dilakukan peneliti
sebelumnya, sehingga variabel komunikasi dianggap sebagai faktor yang
memengaruhi kedisiplinan kerja dalam penelitian ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hubungan antara komunikasi organisasi dengan tingkat kedisiplinan
kerja karyawan di suatu perusahaan?
2. Apa faktor-faktor yang memengaruhi kedisiplinan kerja dalam konteks
komunikasi organisasi?
3. Bagaimana pengaruh komunikasi organisasi terhadap kedisiplinan kerja
karyawan di lingkungan organisasi yang kompleks dan berubah-ubah?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk menganalisis hubungan antara komunikasi organisasi dan kedisiplinan
kerja karyawan.

5
2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang secara signifikan memengaruhi
kedisiplinan kerja dalam konteks komunikasi organisasi.
3. Untuk mengevaluasi dampak komunikasi organisasi terhadap kedisiplinan kerja
dalam situasi lingkungan kerja yang dinamis dan kompleks.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Memberikan wawasan lebih dalam mengenai peran komunikasi organisasi dalam
membentuk kedisiplinan kerja karyawan.
2. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang dapat
ditingkatkan atau dimodifikasi untuk meningkatkan kedisiplinan kerja.
3. Menyediakan rekomendasi yang dapat diimplementasikan bagi manajemen
perusahaan untuk meningkatkan komunikasi organisasi dan kedisiplinan kerja.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Intention to Apply


Intention to apply adalah istilah yang digunakan dalam konteks studi perilaku
organisasi, terutama dalam bidang manajemen sumber daya manusia. Istilah ini
merujuk pada niat atau keinginan seseorang untuk melamar atau mengajukan diri
sebagai kandidat untuk suatu posisi pekerjaan atau karier di suatu organisasi atau
perusahaan.
Intention to apply merupakan tahap awal dari proses penerimaan atau rekrutmen
di mana individu mengekspresikan ketertarikan mereka terhadap suatu pekerjaan atau
posisi tertentu dalam organisasi. Hal ini dapat mencakup pengajuan lamaran,
partisipasi dalam proses seleksi, atau minat yang dinyatakan secara verbal atau tertulis
untuk bergabung dengan organisasi tersebut.
Konsep intention to apply biasanya dikaji dalam penelitian akademis atau dalam
konteks strategi rekrutmen organisasi. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi
niat seseorang untuk melamar suatu posisi kerja dapat membantu perusahaan dalam
mengembangkan strategi rekrutmen yang lebih efektif, menarik, dan memahami
preferensi calon karyawan potensial.

2.2 Manajemen Sumber Dasar Manusia


1. Pengertian
Secara sederhana, manajemen sumber daya manusia adalah serangkaian
kegiatan dari mengelola talenta dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen sumber daya manusia juga merupakan serangkaian aktivitas yang
dilakukan oleh organisasi dan ditujukan kepada karyawan mencakup memperoleh
karyawan itu sendiri, pelatihan, menilai, dan memberikan kompensasi bagi
karyawan juga memberikan perhatian dalam hal hubungan antar karyawan,
kesehatan dan keselamatan, dan keadilan.
Sudut pandang dalam manajemen sumber daya manusia dikenal pula konsep
human capital yang dikemukakan oleh Becker. Konsep tersebut mengemukakan
bahwa terdapat sebuah pengharapan akan keuntungan secara moneter dari segala

7
hal yang telah dikorbankan untuk melakukan peningkatan kemampuan dalam
menjadikan manusia sebagai sumber daya.
Pemikiran tentang ukuran keberhasilan perusahaan dalam bersaing melalui
manusia adalah dalam hal keandalannya dalam mengelola talenta dan human
capital di dalam perusahaan. Istilah human capital memperlihatkan seakan-akan
menjadikan karyawan memiliki nilai ekonomi dalam pengetahuan, keterampilan,
kemampuan.
Berdasarkan dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen
sumber daya manusia adalah serangkaian aktivitas untuk mengelola talenta dalam
organisasi yang mencakup kegiatan penarikan karyawan, pelatihan, menilai, dan
memberikan kompensasi bagi karyawan juga memberikan perhatian dalam hal
hubungan antar karyawan, kesehatan dan keselamatan, dan keadilan untuk
mencapai tujuan dari organisasi.
2. Fungsi
Terdapat fungsi manajemen sumber daya manusia yang dapat bermanfaat
kepada organisasi yang diantaranya adalah:
a. Melakukan Job Analysis.
b. Membuat perencanaan karyawan yang dibutuhkan dan melakukan
rekrutmen kandidat.
c. Melakukan seleksi kandidat karyawan.
d. Melakukan orientasi dan pelatihan karyawan.
e. Mengatur gaji dan upah karyawan.
f. Menyediakan insentif dan bonus.
g. Melakukan penilaian kinerja.
h. Melakukan komunikasi dengan karyawan.
i. Melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan.
j. Membangun hubungan dengan karyawan.
Serupa dengan pernyataan sebelumnya, terdapat fungsi yang harus
dijalankan oleh Manajemen Sumber Daya atau HRM yaitu:
a. Analisis dan desain suatu pekerjaan
b. Rekrutmen dan seleksi.
c. Pelatihan dan pengembangan.

8
d. Manajemen kinerja.
e. Kompensasi dan keuntungan.
f. Mengatur hubungan karyawan.
g. Membuat peraturan terkait karyawan.
h. Mematuhi hukum yang berlaku.
i. Memberikan dukungan bagi organisasi.

2.3 Perilaku Organisasi


1. Pengertian Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi adalah hal-hal yang mempengaruhi bagaimana individu
maupun kelompok bersikap atau berperilaku dan juga mengetahui bagaimana
pengaruhnya dalam sistem organisasi atau perusahaan, dengan adanya sikap dan
perilaku yang bermacam-macam dalam suatu perusahaan menjadikan manajemen
untuk mempelajari solusi serta pengelolaannya dengan baik.

2. Pengertian Komunikasi Organisasi


Pengertian komunikasi organisasi sebagai prosedur komunikasi yang
terdapat pada suatu organisasi yang memiliki tujuan untuk menjaga keharmonisan
atau hubungan baik dalam kerja sama antara pihak yang berkepentingan pada
organisasi tersebut, serta komunikasi organisasi pada dasarnya adalah komunikasi
yang terjadi antar manusia yang ada dilingkungan organisasi tersebut.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Organisasi


Ada 2 faktor yang mempengaruhi komunikasi organisasi yang pertama yaitu
Faktor berdasarkan pihak sender atau komunikator, yaitu dilihat dari keahlian,
perilaku, pengetahuan yang dimiliki, dan media apa yang digunakan. Yang kedua
yaitu Faktor berdasarkan pihak receiver atau komunikan, yaitu dilihat dari
keahlian, pengetahuan yang dimiliki, dan termasuk media yang digunakan.

4. Dimensi Komunikasi Organisasi


Terdapat tiga aliran komunikasi dalam organisasi yaitu komunikasi ke arah
bawah, komunikasi ke arah atas, dan komunikasi lateral.

9
2.4 Kedisiplinan Kerja
1. Pengertian Kedisiplinan Kerja
Kedisiplinan kerja mengacu pada tingkat kepatuhan dan ketertiban yang
ditunjukkan oleh karyawan dalam menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan
aturan, norma, prosedur, serta nilai-nilai yang berlaku di lingkungan kerja. Ini
mencakup aspek ketepatan waktu, kualitas kerja, patuh terhadap peraturan
perusahaan, dan ketaatan terhadap tata tertib yang telah ditetapkan.

2. Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Kerja


Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kedisiplinan kerja antara lain:
a. Kepemimpinan: Gaya kepemimpinan yang efektif mampu membentuk
budaya kerja yang disiplin.
b. Kebijakan dan Tata Tertib: Ketegasan dan konsistensi dalam menerapkan
kebijakan serta tata tertib perusahaan mempengaruhi kedisiplinan
karyawan.
c. Komunikasi Organisasi: Keterbukaan, klaritas, dan efektivitas
komunikasi antara manajemen dan karyawan juga berperan dalam
memengaruhi tingkat kedisiplinan.
d. Pengakuan dan Reward: Pengakuan terhadap kinerja yang baik serta
pemberian reward yang sesuai dapat meningkatkan motivasi karyawan
untuk lebih disiplin.

3. Dimensi Kepuasan Kerja


Meskipun "Dimensi Kepuasan Kerja" bukan bagian yang secara langsung
terkait dengan topik "Kedisiplinan Kerja", namun dimensi kepuasan kerja
merupakan faktor penting dalam memahami tingkat motivasi dan keterlibatan
karyawan dalam menjalankan tugasnya. Dimensi kepuasan kerja meliputi:
a. Pengakuan: Penghargaan dan pengakuan atas kontribusi kerja yang
diberikan.
b. Kebijakan Perusahaan: Kebijakan yang adil dan mendukung
keseimbangan kerja-hidup.
c. Kondisi Kerja: Lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan kondusif.

10
d. Peluang Pengembangan: Kesempatan untuk pengembangan karier dan
peluang pertumbuhan dalam perusahaan.
e. Hubungan Interpersonal: Kualitas hubungan dengan rekan kerja dan
atasan.
Meskipun kedua aspek (kedisiplinan kerja dan dimensi kepuasan kerja)
terpisah, keduanya dapat saling memengaruhi dalam konteks produktivitas dan
kinerja keseluruhan karyawan di suatu organisasi.

2.5 Hubungan Komunikasi Organisasi Terhadap Kedisiplinan Kerja


Dalam dunia bisnis yang dinamis, komunikasi organisasi menjadi elemen kunci
yang memengaruhi efektivitas, produktivitas, dan kualitas kerja suatu perusahaan.
Keterkaitan antara komunikasi organisasi dan tingkat kedisiplinan kerja karyawan
merupakan aspek penting yang mempengaruhi kinerja suatu organisasi. Penelitian
tentang hubungan ini menjadi fokus utama karena menunjukkan bagaimana
efektivitas komunikasi dalam organisasi dapat membentuk pola kedisiplinan kerja
yang kuat.
Komunikasi organisasi yang baik mencakup aliran informasi yang jelas,
terbuka, dan tepat waktu antara manajemen dan karyawan. Dalam konteks
kedisiplinan kerja, komunikasi yang efektif memainkan peran sentral dalam
membentuk budaya kerja yang disiplin dan patuh terhadap norma serta aturan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan.
Pentingnya komunikasi organisasi yang efektif terhadap kedisiplinan kerja
terlihat dalam beberapa aspek yang saling terkait:

1. Pengaruh Komunikasi dalam Memahami Ekspektasi Kerja


Komunikasi yang jelas dan terbuka dari manajemen mengenai ekspektasi
kerja memberikan arahan yang tepat kepada karyawan. Ketika tujuan dan tugas
yang jelas disampaikan dengan baik, karyawan cenderung memiliki pemahaman
yang lebih baik mengenai apa yang diharapkan dari mereka, mengarah pada
tingkat kedisiplinan yang lebih tinggi dalam menjalankan tugas mereka.

11
2. Komunikasi Sebagai Alat Pembentuk Budaya dan Nilai Perusahaan
Pesan dan nilai-nilai perusahaan yang diterjemahkan melalui komunikasi
organisasi dapat membentuk budaya kerja yang mengedepankan kedisiplinan.
Ketika manajemen secara konsisten mengkomunikasikan pentingnya disiplin
dalam melaksanakan tugas serta konsistensi dalam penerapan nilai-nilai
perusahaan, hal ini memengaruhi sikap dan perilaku karyawan terhadap
kedisiplinan.

3. Peran Komunikasi dalam Menjaga Konsistensi


Komunikasi yang efektif membantu menjaga konsistensi dalam penegakan
aturan dan kebijakan perusahaan. Ketika aturan diterapkan secara konsisten dan
disampaikan dengan jelas kepada seluruh anggota organisasi, karyawan
cenderung lebih patuh dan konsisten dalam mematuhi peraturan-peraturan
tersebut.

4. Komunikasi sebagai Sarana Umpan Balik dan Pengakuan


Komunikasi yang efektif memungkinkan adanya mekanisme umpan balik
yang konstruktif. Karyawan yang menerima umpan balik yang jelas dan adil dari
manajemen cenderung lebih fokus untuk memperbaiki kinerja mereka, yang pada
gilirannya mempengaruhi kedisiplinan kerja.

2.6 Metode Penelitian


1. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi Penelitian: Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan
yang bekerja di organisasi yang bersangkutan.
b. Sampel Penelitian: Penelitian akan menggunakan pendekatan pengambilan
sampel acak (random sampling) dari populasi karyawan yang ada. Ukuran
sampel akan ditentukan berdasarkan formula statistik yang sesuai untuk
memastikan representativitas yang baik dari populasi.

12
2. Data dan Jenis Data
a. Data yang Diperlukan: Data yang diperlukan meliputi informasi mengenai
komunikasi organisasi (tingkat kejelasan, kejelasan tujuan, frekuensi
komunikasi dari manajemen, dll.) dan tingkat kedisiplinan kerja karyawan
(ketepatan waktu, kualitas kerja, kepatuhan terhadap peraturan perusahaan,
dll.).
b. Jenis Data: Penelitian ini akan menggunakan data primer. Data komunikasi
organisasi akan diperoleh melalui kuesioner atau wawancara terstruktur
kepada manajemen dan karyawan. Data mengenai kedisiplinan kerja akan
diperoleh dari evaluasi kinerja, catatan absensi, dan jika relevan, kuesioner
atau survei kepada karyawan.

3. Teknik Pengumpulan Data


a. Kuesioner: Kuesioner akan dirancang untuk mengevaluasi persepsi karyawan
terhadap efektivitas komunikasi organisasi, sekaligus tingkat kedisiplinan
kerja mereka. Pertanyaan dalam kuesioner akan diformulasikan secara
terstruktur, dengan menggunakan skala penilaian atau pertanyaan terbuka
yang relevan.
b. Wawancara terstruktur: Wawancara dapat dilakukan dengan manajemen atau
staf yang bertanggung jawab atas komunikasi internal untuk mendapatkan
wawasan lebih mendalam tentang kebijakan komunikasi organisasi dan
bagaimana hal tersebut memengaruhi kedisiplinan kerja.
c. Analisis Dokumen: Evaluasi kedisiplinan kerja dapat juga dilakukan melalui
analisis dokumen seperti laporan kinerja, catatan absensi, atau evaluasi kinerja
karyawan.
d. Observasi: Pengamatan langsung terhadap interaksi dan komunikasi di
lingkungan kerja untuk mendapatkan pemahaman tentang bagaimana
komunikasi organisasi terjadi dan bagaimana hal tersebut memengaruhi
kedisiplinan kerja.

13
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dalam era dinamika bisnis yang terus berkembang, peran komunikasi
organisasi terhadap kedisiplinan kerja karyawan merupakan aspek vital dalam
keseluruhan keberhasilan suatu perusahaan. Komunikasi yang efektif di dalam suatu
organisasi membentuk landasan penting bagi pencapaian kedisiplinan yang tinggi di
antara karyawan. Berbagai aspek komunikasi organisasi, termasuk kejelasan
informasi, pembentukan budaya, konsistensi, umpan balik, serta motivasi dan
keterlibatan, memiliki peran signifikan dalam membentuk pola kedisiplinan kerja.
Dari segi pengelolaan sumber daya manusia, manajemen sumber daya manusia
memegang peranan krusial dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk
membangun kedisiplinan. Faktor-faktor seperti kebijakan, komunikasi antar
karyawan dan manajemen, serta pengakuan terhadap kinerja yang baik, semuanya
saling terkait dengan upaya mendorong kedisiplinan yang lebih tinggi di tempat kerja.
Adanya hubungan yang kuat antara komunikasi organisasi dan kedisiplinan
kerja juga menggambarkan perlunya perusahaan untuk memahami dinamika dan
kompleksitas lingkungan kerja. Penerapan strategi komunikasi yang efektif menjadi
kunci dalam membentuk budaya kerja yang disiplin dan menjaga konsistensi dalam
penerapan aturan dan nilai-nilai perusahaan.
Dengan demikian, pemahaman yang mendalam mengenai pengaruh komunikasi
organisasi terhadap kedisiplinan kerja memberikan landasan bagi perusahaan untuk
mengembangkan strategi komunikasi yang lebih efektif, meningkatkan budaya kerja
yang kondusif, serta memperkuat kedisiplinan kerja karyawan, yang pada gilirannya
akan berdampak positif pada kinerja dan hasil keseluruhan perusahaan. Melalui
penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pandangan yang lebih luas bagi
manajemen dalam upaya meningkatkan efektivitas komunikasi organisasi dan
kedisiplinan kerja untuk mencapai tujuan organisasi secara optimal.

14
3.2 Saran
Penting bagi manajemen perusahaan untuk memperkuat komunikasi organisasi
dengan mengedepankan keterbukaan, klaritas, dan waktu yang tepat dalam
berkomunikasi. Fokus pada pembentukan budaya kerja yang menekankan disiplin
dan kepatuhan terhadap aturan perusahaan serta memberikan umpan balik yang
konstruktif kepada karyawan juga menjadi kunci. Konsistensi dalam menerapkan
kebijakan, melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, dan investasi pada
pengembangan keterampilan komunikasi adalah langkah penting. Evaluasi berkala
terhadap efektivitas komunikasi dan kedisiplinan kerja serta perhatian terhadap
keseimbangan antara kedisiplinan dan kepuasan kerja akan membantu meningkatkan
kinerja dan hasil keseluruhan perusahaan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Riono, S. B., Syaifulloh, M., & Utami, S. N. (2020). Pengaruh Komunikasi Organisasi,
Budaya Organisasi, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Di
Rumah Sakit dr. Soeselo Kabupaten Tegal. Syntax, 2(4), 139.

Ernika, D. (2016). Pengaruh Komunikasi Organisasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja


Karyawan Pada Pt. Inti Tractors Samarinda. Jurnal Ilmua Komunikasi, 4(2).

Paramita, L., Lengkong, V. P., & Sendow, G. M. (2016). Pengaruh Komunikasi


Organisasi Dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya
Terhadap Kinerja Karyawan Di Perusahaan Umum Bulog Divisi Regional
Sulawesi Utara. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan
Akuntansi, 4(1).

Saini, G. K., Rai, P., & Chaudhary, M. K. (2014). What do best employer surveys reveal
about employer branding and intention to apply?. Journal of Brand
Management, 21(2), 95-111.

Gomes, D., & Neves, J. (2011). Organizational attractiveness and prospective applicants'
intentions to apply. Personnel Review, 40(6), 684-699.

16

Anda mungkin juga menyukai