Disusun Oleh:
SINDI NATASYA
212103006
Dosen Pengampu:
Magdalena Leonita Sibarani, SE., M.Si
Puji syukur atas kehadirat-Nya Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan
hidayat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan dan dengan segenap usaha, dalam merangkum seluruh materi dan
menyusunnya dalam bentuk yang sederhana dan sebaik baiknya.
Ucapan terima kasih pun tak luput penulis berikan kepada dosen pengampu
Magdalena Leonita Sibarani, SE., M.Si pada mata kuliah Perilaku Organisasi.Yang
telah memberikan amanah ini dan mempercayakan penulis untuk membuat makalah
yang berjudul “Intention To Apply PT Pertamina (Persero).Tak lupa pula penulis
berterima kasih yang sebesar besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Di samping itu, penulis pun sangat amat menyadari akan kekurangan dan
keterbatasan kemampuan yang kami miliki dalam membuat makalah ini. Maka dari
itu, penulis akan dengan senang hati menerima kritik dan saran demi perbaikan untuk
masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat digunakan dengan sebaik – baiknya dan semoga bisa
bermanfaat bagi seluruh pembacanya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Fenomena ini menjadi semakin penting mengingat perkembangan teknologi
yang pesat, dinamika pasar yang terus berubah, dan pola kerja yang semakin
kompleks. Dalam konteks ini, peran komunikasi organisasi yang efektif dianggap
sebagai salah satu kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, menjaga
kedisiplinan kerja, serta meningkatkan kinerja dan hasil perusahaan secara
keseluruhan.
Dinyatakan bahwa tingkat kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
karyawan akan meningkat apabila dipengaruhi oleh tingkat kepuasan dan
kedisiplinan kerja yang dirasakan di dalam organisasi atau perusahaan. Terdapat
beberapa faktor yang memengaruhi kedisiplinan kerja, yang terdiri dari sembilan
aspek seperti gaji, promosi, pengawasan, tunjangan, imbalan atas prestasi, prosedur
operasional, rekan kerja, sifat pekerjaan, dan komunikasi. Dalam upaya mengevaluasi
kesembilan faktor tersebut, penulis telah melakukan pre-survei melalui metode
literature review yakni dengan mengkaji beberapa jurnal-jurnak dan buku yang
berkaitan dengan kedisplinan kerja karyawan dengan mengidentifikasi faktor yang
memiliki peran signifikan dalam menentukan tingkat kedisplinan kerja. Berdasarkan
hasil pre-survei, terungkap bahwa komunikasi memperoleh skor tertinggi yang
berpengaruh pada tingkat kedisiplinan kerja karyawan yang dilakukan peneliti
sebelumnya, sehingga variabel komunikasi dianggap sebagai faktor yang
memengaruhi kedisiplinan kerja dalam penelitian ini.
5
2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang secara signifikan memengaruhi
kedisiplinan kerja dalam konteks komunikasi organisasi.
3. Untuk mengevaluasi dampak komunikasi organisasi terhadap kedisiplinan kerja
dalam situasi lingkungan kerja yang dinamis dan kompleks.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
hal yang telah dikorbankan untuk melakukan peningkatan kemampuan dalam
menjadikan manusia sebagai sumber daya.
Pemikiran tentang ukuran keberhasilan perusahaan dalam bersaing melalui
manusia adalah dalam hal keandalannya dalam mengelola talenta dan human
capital di dalam perusahaan. Istilah human capital memperlihatkan seakan-akan
menjadikan karyawan memiliki nilai ekonomi dalam pengetahuan, keterampilan,
kemampuan.
Berdasarkan dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen
sumber daya manusia adalah serangkaian aktivitas untuk mengelola talenta dalam
organisasi yang mencakup kegiatan penarikan karyawan, pelatihan, menilai, dan
memberikan kompensasi bagi karyawan juga memberikan perhatian dalam hal
hubungan antar karyawan, kesehatan dan keselamatan, dan keadilan untuk
mencapai tujuan dari organisasi.
2. Fungsi
Terdapat fungsi manajemen sumber daya manusia yang dapat bermanfaat
kepada organisasi yang diantaranya adalah:
a. Melakukan Job Analysis.
b. Membuat perencanaan karyawan yang dibutuhkan dan melakukan
rekrutmen kandidat.
c. Melakukan seleksi kandidat karyawan.
d. Melakukan orientasi dan pelatihan karyawan.
e. Mengatur gaji dan upah karyawan.
f. Menyediakan insentif dan bonus.
g. Melakukan penilaian kinerja.
h. Melakukan komunikasi dengan karyawan.
i. Melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan.
j. Membangun hubungan dengan karyawan.
Serupa dengan pernyataan sebelumnya, terdapat fungsi yang harus
dijalankan oleh Manajemen Sumber Daya atau HRM yaitu:
a. Analisis dan desain suatu pekerjaan
b. Rekrutmen dan seleksi.
c. Pelatihan dan pengembangan.
8
d. Manajemen kinerja.
e. Kompensasi dan keuntungan.
f. Mengatur hubungan karyawan.
g. Membuat peraturan terkait karyawan.
h. Mematuhi hukum yang berlaku.
i. Memberikan dukungan bagi organisasi.
9
2.4 Kedisiplinan Kerja
1. Pengertian Kedisiplinan Kerja
Kedisiplinan kerja mengacu pada tingkat kepatuhan dan ketertiban yang
ditunjukkan oleh karyawan dalam menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan
aturan, norma, prosedur, serta nilai-nilai yang berlaku di lingkungan kerja. Ini
mencakup aspek ketepatan waktu, kualitas kerja, patuh terhadap peraturan
perusahaan, dan ketaatan terhadap tata tertib yang telah ditetapkan.
10
d. Peluang Pengembangan: Kesempatan untuk pengembangan karier dan
peluang pertumbuhan dalam perusahaan.
e. Hubungan Interpersonal: Kualitas hubungan dengan rekan kerja dan
atasan.
Meskipun kedua aspek (kedisiplinan kerja dan dimensi kepuasan kerja)
terpisah, keduanya dapat saling memengaruhi dalam konteks produktivitas dan
kinerja keseluruhan karyawan di suatu organisasi.
11
2. Komunikasi Sebagai Alat Pembentuk Budaya dan Nilai Perusahaan
Pesan dan nilai-nilai perusahaan yang diterjemahkan melalui komunikasi
organisasi dapat membentuk budaya kerja yang mengedepankan kedisiplinan.
Ketika manajemen secara konsisten mengkomunikasikan pentingnya disiplin
dalam melaksanakan tugas serta konsistensi dalam penerapan nilai-nilai
perusahaan, hal ini memengaruhi sikap dan perilaku karyawan terhadap
kedisiplinan.
12
2. Data dan Jenis Data
a. Data yang Diperlukan: Data yang diperlukan meliputi informasi mengenai
komunikasi organisasi (tingkat kejelasan, kejelasan tujuan, frekuensi
komunikasi dari manajemen, dll.) dan tingkat kedisiplinan kerja karyawan
(ketepatan waktu, kualitas kerja, kepatuhan terhadap peraturan perusahaan,
dll.).
b. Jenis Data: Penelitian ini akan menggunakan data primer. Data komunikasi
organisasi akan diperoleh melalui kuesioner atau wawancara terstruktur
kepada manajemen dan karyawan. Data mengenai kedisiplinan kerja akan
diperoleh dari evaluasi kinerja, catatan absensi, dan jika relevan, kuesioner
atau survei kepada karyawan.
13
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dalam era dinamika bisnis yang terus berkembang, peran komunikasi
organisasi terhadap kedisiplinan kerja karyawan merupakan aspek vital dalam
keseluruhan keberhasilan suatu perusahaan. Komunikasi yang efektif di dalam suatu
organisasi membentuk landasan penting bagi pencapaian kedisiplinan yang tinggi di
antara karyawan. Berbagai aspek komunikasi organisasi, termasuk kejelasan
informasi, pembentukan budaya, konsistensi, umpan balik, serta motivasi dan
keterlibatan, memiliki peran signifikan dalam membentuk pola kedisiplinan kerja.
Dari segi pengelolaan sumber daya manusia, manajemen sumber daya manusia
memegang peranan krusial dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk
membangun kedisiplinan. Faktor-faktor seperti kebijakan, komunikasi antar
karyawan dan manajemen, serta pengakuan terhadap kinerja yang baik, semuanya
saling terkait dengan upaya mendorong kedisiplinan yang lebih tinggi di tempat kerja.
Adanya hubungan yang kuat antara komunikasi organisasi dan kedisiplinan
kerja juga menggambarkan perlunya perusahaan untuk memahami dinamika dan
kompleksitas lingkungan kerja. Penerapan strategi komunikasi yang efektif menjadi
kunci dalam membentuk budaya kerja yang disiplin dan menjaga konsistensi dalam
penerapan aturan dan nilai-nilai perusahaan.
Dengan demikian, pemahaman yang mendalam mengenai pengaruh komunikasi
organisasi terhadap kedisiplinan kerja memberikan landasan bagi perusahaan untuk
mengembangkan strategi komunikasi yang lebih efektif, meningkatkan budaya kerja
yang kondusif, serta memperkuat kedisiplinan kerja karyawan, yang pada gilirannya
akan berdampak positif pada kinerja dan hasil keseluruhan perusahaan. Melalui
penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pandangan yang lebih luas bagi
manajemen dalam upaya meningkatkan efektivitas komunikasi organisasi dan
kedisiplinan kerja untuk mencapai tujuan organisasi secara optimal.
14
3.2 Saran
Penting bagi manajemen perusahaan untuk memperkuat komunikasi organisasi
dengan mengedepankan keterbukaan, klaritas, dan waktu yang tepat dalam
berkomunikasi. Fokus pada pembentukan budaya kerja yang menekankan disiplin
dan kepatuhan terhadap aturan perusahaan serta memberikan umpan balik yang
konstruktif kepada karyawan juga menjadi kunci. Konsistensi dalam menerapkan
kebijakan, melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, dan investasi pada
pengembangan keterampilan komunikasi adalah langkah penting. Evaluasi berkala
terhadap efektivitas komunikasi dan kedisiplinan kerja serta perhatian terhadap
keseimbangan antara kedisiplinan dan kepuasan kerja akan membantu meningkatkan
kinerja dan hasil keseluruhan perusahaan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Riono, S. B., Syaifulloh, M., & Utami, S. N. (2020). Pengaruh Komunikasi Organisasi,
Budaya Organisasi, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Di
Rumah Sakit dr. Soeselo Kabupaten Tegal. Syntax, 2(4), 139.
Saini, G. K., Rai, P., & Chaudhary, M. K. (2014). What do best employer surveys reveal
about employer branding and intention to apply?. Journal of Brand
Management, 21(2), 95-111.
Gomes, D., & Neves, J. (2011). Organizational attractiveness and prospective applicants'
intentions to apply. Personnel Review, 40(6), 684-699.
16