Materi 4 - Manajemen Kebidanan
Materi 4 - Manajemen Kebidanan
DISUSUN OLEH:
JURUSAN KEBIDANAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pendamping
presentasi kami tentang perumusan masalah penelitian dan tinjauan pustaka.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dan kami rangkai dengan baik dan benar guna
melengkapi tugas presentasi kami pada mata kuliah Manajemen Kepemimpinan,
Pengembangan Kewirausahaan, dan Enterpreunership. Kami harap makalah ini dapat
berguna bagi para pembaca guna menambah pengetahuan.
Terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah berperan membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini, serta permohonan maaf atas makalah yang memiliki
banyak kekurangan dan kesalahan ini.
Semoga makalah ini dapat dipahami dengan baik bagi para pembacanya dan dapat
bermanfaat, baik untuk kami dari tim penyusun maupun bagi para pembaca. Sebelumnya
kami memohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. Maka dari itu, kami
mohon kritik dan sarannya untuk perbaikan kami kedepannya demi perbaikan di masa depan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................6
TINJUAN TEORI......................................................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan................................................................................................................16
3.2 Saran..........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang manusia kita tidak bisa menjalankan hidup seorang diri, melainkan kita perlu
hidup berdampingan dengan orang lain yang mengharuskan kita berkomunikasi dengan orang
lain. Komunikasi tersebut ditujukan untuk memnuhi kebutuhan fisik, psikologis, emosional, d
an intelektual. Komunikasi akan sangat dibutuhkan dalam melakukan binaan hubungan yang
baik dan menyenangkan. Sehingga sangat diperlukan penggunaan bahasa yang baik dalam be
rkomunikasi sehingga tidak menimbulkan dampak yang diharapkan dan menjadikan komunik
asi menjadi sia-sia (Zuwirna, 2016).
Pemimpin memiliki peranan penting dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetap
kan oleh organisasi. Pemimpin menjadi tokoh yang menentukan orang-orang yang tepat untu
k organisasi guna membantu pencapaian visi dan misi . Selain itu, didukung oleh pemimpin
yang dapat melayani, terus belajar, memperbaiki kesalahan yang dilakukan, mengevaluasi pel
aksanaan kegiatan, serta memotivasi pegawainya. Kemampuan berkomunikasi adalah alat ya
ng paling penting untuk dimiliki pemimpin untuk dapat menjalankan peranannya tersebut. Ke
putusan yang akan diambil oleh organisasi merupakan wewenang pemimpin, namun komunik
asi yang tepat guna tentunya dapat memberikan kemudahan dalam pelaksanaan keputusan ter
sebut. Melakukan pembinaan serta motivasi agar dapat meningkatkan kinerja dan semangat p
egawainya juga memerlukan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan komunikasi tersebut p
un perlu dikombinasikan dengan gaya kepemimpinan yang efektif sehingga dapat menciptaka
n suasana berorganisasi yang dapat memotivasi para pegawainya untuk memberikan kinerja t
erbaiknya (Mahmudah, 2018).
TINJUAN TEORI
1) Komunikasi Verbal
komunikasi verbal menggunakan kata-kata sehingga bisa disebut juga dengan komuni
kasi bahasa lisan. Kata-kata yang digunakan dipengaruhi oleh latar belakang sosial, b
udaya, ekonomi, umur, dan pendidikan. Dalam menggunakan suara, ada 7 pokok yang
berkaitan dengan suara yang perlu diperhatikan yaitu: gema, irama, kecepatan, keting
gian, besar/volume, naik turunnya, dan kejelasan suara. Suara dapat menggambarkan
semangat, antusias, kesedihan, kejengkelan, atau kegirangan.
2) Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi non-verbal terdiri dari gerak gerik, sikap, ekspresi wajah, dan penampila
n. Komunikasi nonverbal tidak menggunakan kata-kata dan disebut juga bahasa tubuh
(body language).
2.1.4 Hukum Komunikasi yang Efektif
1) Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap mengh
argai setiap individu yang menjadi sasaranpesan yang disampaikan. Rasa hormat dan
saling menghargai merupakan hukum pertama dalam berkomunikasi. Jika harus meng
kritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan
kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap salin
g menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang mengh
asilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu
maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.
2) Empathy
Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yan
g dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati a
dalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum dide
ngarkan atau dimengerti oleh orang lain.
3) Audible
Makna dari audible adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empa
ti berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan bali
k dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh pe
nerima pesan.
4) Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang t
erkait dengan itu adalah kejelasan (clarity) dari pesan itu sendiri sehingga tidak meni
mbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Karena kesalahan
penafsiran atau pesan yang menimbulkan berbagai penafsiran akan membawa dampak
yang tidak sederhana.
5) Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati
(humble). Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk mem
bangun rasa menghargai orang lain yang biasanya didasari oleh sikap rendah hati yan
g kita miliki.
2.1.4 Model Komunikasi
Ada tiga macam model komunikasi yaitu komunikasi searah, komunikasi dua ara
h, dan komunikasi berantai.
Dalam organisasi diperlukan adanya komunikasi dua arah yang akan menunjnag ke
rjasama di dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi dibagi menjadi tiga bentuk ya
itu (Sitti dan Ikhfan, 2020)
1) Komunikasi Vertikal
Termasuk bentuk komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah dan sebaliknya. da
ri pimpinan ke bawahan dan sebaliknya. Adapun fungsi dari komunikasi ke baw
ah digunakan pimpinan sebagai pelaksana kebijakan, prosedur kerja, peraturan,
instruksi, mengenai pelaksanaan kerja bawahan, sebagai pengarahan doktrinasi,
evaluasi, dan teguran, sebagai informasi tentang tujuan organisasi, kebijakan-ke
bijakan organisasi, dan insentif.
Sedangkan fungsi komunikasi ke atas yaitu, untuk memberikan pengertian tenta
ng laporan prestasi kerja, saran, usulan, opini, permohonan bantuan, dan keluha
n, untuk memperoleh informasi tentang kegiatan dan pelaksanaan pekerjaan ba
wahan dari tingkat yang lebih rendah.
2) Komunikasi Horizontal
Bentuk komunikasi mendatar yang dilakukan karyawan antar karyawan lainnya.
Komunikasi ini dapat berbentuk tidak formal dapat berlangsung tatap muka, den
gan media elektronik seperti, telepon, atau pesan tertulis.
3) Komunikasi Diagonal
Komunikasi ini juga disebut sebagai komunikasi silang dengan posisi berbeda d
an pihak yang tidak dalam jalur struktur yang sama. Fungsi komunikasi ini digu
nakan oleh kedua pihak yang memiliki level berbeda tetapi tidak memiliki wew
enang langsung kepada pihak lain.
Komunikasi organisasi terdiri dari dua jenis komunikasi yaitu komunikasi formal d
an informal. Komunikasi formal biasanya biasanya berhubungan dengan masalah kedina
san. sedangkan komunikasi informal kebalikan dari komunikasi formal yang biasanya di
gunakan secara spontan akibat adanya persamaan persepsi, perasaan, kebutuhan, dan tan
ggungjawab. Komunikasi informal seringnya tidak terikat waktu, tempat, dan ruang (Sitti
dan Ikhfan, 2020). Menurut Sendjaja tahun 1994, menyatakan fungsi komunikasi dalam
organisasi adalah sebagai berikut:
1) Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu system pemrosesan informasi dengan
tujuan agar anggota mendapat informasi lebih banyak, lebih baik, dan tepat wak
tu dengan harapan anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaan dengan leb
ih efektif dan efisien.
2) Fungsi regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu orga
nisasi baik yang berkaitan dengan manajemen atau pesan-pesan yang berorienta
si pada kerja.
3) Fungsi persuasif
Dalam mengatur organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu mem
bawa hasil sesuai keinginan yang diharapkan. karena ini, banyak pimpinan yang
menggunakan gaya komunikasi persuasi pada pegawainya daripada menggunak
an memberi perintah.
4) Fungsi Integratif
Setiap organisasi harus berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan kar
yawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Saluran komunika
si tersebut terbagi dua yaitu saluran komunikasi formal seperti bulletin atau salu
ran komunikasi informal seperti perbincangan pribadi
Kemudian menurut Inspiera tahun 2020, terdapat 5 Tips Komunikasi Efektif Pemim
pin saat Rapat
Pemimpin perlu mengetahui tanda-tanda awal terjadinya konflik dengan cara melih
at beberapa aspek seperti peningkatan intersitas ketidaksepakatan di dalam diri individu,
ketidaksalingpercayaan, ketidaksaling terbukaan, dan kerjasama yang menurun. Hal terse
but dapat menyebebakan renganggnya hubungan antar individu dan berakibat terhadap p
erkembangan suatu organisasi. Disini pemimpin harus sigap dalam mencari jalan keluar
agar konlik tidak semakin membesar dan menghambat perkembangan organisasi. Peran
pemimpin sangat penting dalam pengendalian konflik kerja dimana peran tersebut melip
uti: peran sebagai entrepreneur, peran sebagai penghalau gangguan, peran sebagai pemba
gi sumber, peran sebagai negosiator (Heryanto, 2017).
Menurut Dalimunthe tahun 2017, Dalam menangani konflik yang ada pemimpin da
pat mengemukakan beberapa penanganan seperti :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi dalam praktik kebidanan harus dapat dilakukan dengan memperhatikan ele
men-elemen yang diperlukan agar komunikasi yang terjalin dapat maksimal dan memilik
i umpan balik yang positif. Komunikasi dalam rapat juga harus menyertakan pemimpin y
ang memiliki sikap yang sesuai dengan kebutuhan dan tanggungjawab sebagai pemimpin
rapat. Komunikasi rapat sering digunakan dalam praktik berorganisasi profesi begitupula
di bidan kebidanan.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu tentang komunikasi dan organisasi dalam pra
ktik kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Erniawati. 2019. Komunikasi dalam Praktik Kebidanan. Akademi Kebidanan tahirah Al Baet
i Kabupaten Bulukumba.
Heryanto. 2017. Peranan Pemimpin Dalam Pengendalian Konflik Kerja di Desa Kujangsari
Kecamatan Langensari Kota Banjar.
Inspiera. 2020. Komunikasi Efektif Pemimpin saat Rapat. Available at: https://pelatihansdm.c
o.id/cara-pemimpin-menciptakan-komunikasi-efektif/
Mahmudah, Dede. 2018. Komunikasi, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi dalam Organisasi.
Sitti Roskina dan Ikhfan Haris. 2020. Komunikasi Dalam Organisasi (Teori dan Aplikasi). G
orontalo: UNG Press Gorontalo. ISBN: 978-623-284-000-3
Studi Ilmu. 2023. Rapat Kerja dengan Komunikasi Yang efektif. Available at: https://www.st
udilmu.com/blogs/details/rapat-kerja-dengan-komunikasi-yang-efektif.