Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

KOMUNIKASI BISNIS
Dosen pengampu ;
1. Muhammad Farid, S.Pd,M.T.,Ph.D
2. Syarifah Suryana,S.Pd., M.Pd

Disusun untuk memenuhi syarat Ujian Tengah Semester


OLEH:

DIAN FITRIANA
210208702037

PROGRAM STUDI D3 TATA BUSANA


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan dan dapat berguna bagi pembaca
pada umumnya.
Penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membatu menyusun
makalah sistem informasi, organisasi, dan strategi.
Penulis yakni bahwa makalah komunikasi dalam bisnis ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu, penulis mengharap saran dan kritik dari siapapun dalam rangka
kesempurnaan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih yang
sebesar besarnya, semoga bermanfaat.
Penulis memahami Makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, kritik dan saran
akan senantiasa penulis terima dengan senang hati. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan
selalu mencurahkan hidayah serta taufik-Nya, Amin Ya Robbal alamin.

Dian Fittriana
210208702037
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 5
KONSEP DASAR KOMUNIKASI ................................................................................................ 6
1. Definisi Komunikasi ............................................................................................................ 6
2. Unsur-unsur Komunikasi ..................................................................................................... 9
3. Proses Komunikasi............................................................................................................. 12
Gambar 1.1 Proses Komunikasi ............................................................................................ 12
4. Komunikasi Efektif ............................................................................................................ 13
KOMUNIKASI BISNIS ............................................................................................................... 14
a. Definisi Komunikasi Bisnis ............................................................................................... 14
b. Unsur-unsur komunikasi Bisnis ......................................................................................... 15
c. Tujuan Komunikasi Bisnis................................................................................................. 16
d. Teknik Dalam Komunikasi Bisnis ..................................................................................... 17
e. Jenis Komunikasi Bisnis .................................................................................................... 19
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN BUDAYA ................................................................. 21
a. Definisi Komunikasi antar pribadi ..................................................................................... 21
b. Tujuan Komunikasi Antarpribadi ...................................................................................... 22
c. Panduan dalam komunikasi ............................................................................................... 23
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI .................................................................................... 25
a. Konsep Komunikasi Organisasi ......................................................................................... 25
b. Model Komunikasi Organisasi .......................................................................................... 26
c. Fungsi Komunikasi Organisasi .......................................................................................... 27
d. Hambatan Komunikasi....................................................................................................... 28
TAHAPAN PENULISAN PESAN BISNIS ................................................................................. 30
a. Perencanaan Pesan Bisnis .................................................................................................. 30
b. Penulisan Pesan Bisnis ....................................................................................................... 30
c. Penuntasan Pesan Bisnis .................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 32
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Proses Komunikasi .................................................................................................... 12


PENDAHULUAN

Komunikasi antara manusia satu dengan manusia lainnya menunjukkan bahwa manusia
merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu,
komunikasi sangatlah diperlukan. Tidak akan mungkin seorang manusia dapat hidup normal
tanpa berkomunikasi. Pada sebuah organisasi bisnis, komunikasi merupakan sebuah elemen
penting yang sangat dibutuhkan. Kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan
karena berguna untuk saling bertukar ide/gagasan, memberikan informasi hingga berkoordinasi
dalam membuat sebuah keputusan. Bahkan diantara staff-staff dalam suatu organisasi juga
diperlukannya komunikasi, baik itu dengan pimpinan maupun ba1ahan. Sedangkan diluar
organisasi tersebut, diperlukan juga adanya komunikasi antara staff organisasi dengan
konsumen, masyarakat maupun organisasi lainnya.

Komunikasi bisnis merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi. Hal itu digunakan
untuk memberikan instruksi kerja, memimpin dan menghadiri rapat, wawancara calon
karyawan, presentasi bisnis hingga menyusun laporan bisnis. Tidak hanya komunikasi lisan,
bentuk komunikasi tertulis juga sangat diperlukan.

Oleh sebab itu, dengan meningkatkan efektivitas komunikasi bisnis secara tepat maka akan
didapatkan beberapa keuntungan diantaranya membawa dampak positif pada keberhasilan usaha
bisnis serta mampu menunjang karir para eksekutif dan staff suatu organisasi / perusahaan.

Capaian pembelajaran mata kuliah komunikasi bisnis yaitu Mahasiswa memiliki


keterampilan berkomunikasi baik secara lisan dan tulisan di dalam beragam konteks situasi
dengan merencanakan, memformulasikan, menyusun, dan menerapkan strategi komunikasi
bisnis yang efektif.
KONSEP DASAR KOMUNIKASI

1. Definisi Komunikasi

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia


dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehiduapan sehari-hari di rumah
tangga, ditempat pekerjaan, dipasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada.
Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Komunikasi sangat
penting bagi kehidupan manusia. Berkembangnya pengetahuan manusia dari hari ke hari
karena komunikasi. Komunikasi juga membentuk sistem sosial yang saling
membutuhkan satu sama lain, maka dari itu komunikasi dan masyarakat tidak dapat
dipisahkan.
Pengertian komunikasi dapat diihat dari etimologi (bahasa) dan terminologi
(istilah) Dari sudut etimologi, menurut Roudhonah dalam buku ilmu komunikasi, dibagi
menjadi beberapa kata diantaranya “communicare yang berarti berpartisipasi atau
member tahukan, Communis opinion yang berarti pendapat umum. Raymond S. Ross
yang dikutip oleh Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar
mengemukakan bahwa “Komunikasi atau Communication dalam bahasa inggris berasal
dari kata latin Communis yang beberarti membuat sama”. Dari pengertian tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah suatu penyampaian pesan yang bertujuan
untuk membuat sama persepsi atau arti antara komunikator dan komunikan.
Sedangkan secara “terminologi” ada banyak ahi yang mencoba mendefinisikan
diantaranya Hovland, Janis dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale bahwa
“komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk
verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain”. Menurut Laswell bahwa “komunikasi
itu merupakan jawaban terhadap who says what in which medium to whom with what
effect (siapa mengatakan apa dalam media apa kepada siapa dengan apa efeknya). John
B. Hoben mengasumsikan bahwa komunikasi itu (harus) berhasil “Komunikasi adalah
pertukaran verbal pikiran atau gagasan”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat dirangkum bahwa komunikasi adalah suatu
proses dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan media
tertentu yang berguna untuk membuat pemahaman yang sama diantara mereka, informasi
yang disampaikan dapat memberikan efek tertentu kepada komunikan.
Komunikasi adalah informasi yang disampaikan dari satu tempat lain dengan
pemindahan informasi, ide, emosi, keterampilan dan lain-lain dengan menggunakan
simbol seperti kata, figur dan grafik serta memberi, meyakinkan ucapoan dan tulisan.
Komunikasi adalah “proses atau tindakan menyampaikan pesan (message) dari
pengirim (sender) ke penerima (receiver), melalui suatu medium (channel) yang biasa
mengalami gangguan (noice). Dalam definisi ini, komunikasi haruslah bersifat intentional
(disengaja) serta membawa perubahan.
Komunikasi atau dalam bahasa inggri communication berasal dari kata lain
communication dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini
maksudnya adalah sama makna.
Jadi dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan,
maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai
apa yang dipercakapkan.
Menurut Carl I.Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk
merumuskan ecara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat
dan sikap.
Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu
menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain perkataan, mengerti bahasanya saja belum
tentu mengerti makna yang dibawakannya. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi
dapat dikatakan komunikatif.
Lebih lanjut Hovland menjelaskan dengan contoh, makna konotif anjing bagi
seorang kiyai yang merupakan hewan najis, bagi seorang polisi merupakan pelacak
pembunuh, dan bagi aktifis amerika mungkin merupakan teman sekamar di saat kesepian,
merekaitu berbeda dalam pandangan dan penilaian terhadap anjing.
Selanjutnya menurut Edward Depari menjelaskan komunikasi adalah proses
penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu,
mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan pada penerima pesan.
Maksud pesan disini seperti menyampaikan amanah dengan melalui komunikasi
langsung atau bertatap muka sama penerima pesan.
Komunikasi adalah hubungan kontak dan antar manusia baik individu maupun
kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak, komunikasi bagian dari
kehidupan manusia itu sendiri.
Menurut Wilbur Schram, apabila kita mengadakan komunikasi maka kita harus
mewujudkan persamaan antara kita dengan orang lain. Kita mengetahui bahwa pada
dasarnya komunikasi itu adalah proses. Suatu proses komunikasi yang bersifat dinamis,
tidak statis.
Menurut Cherry, kata komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang
artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antar dua orang atau lebih,
communico yang artinya membagi.
Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa komunikasi adalah
penyampaian informasi, gagasan ataupun pesan dari satu tempat ke tempat lain dengan
tujuan untuk menjalin komunikasi dengan baik. Komunikasi itu suatu transaksi, proses
simbolik yang menghendaki orangorang mengatur lingkungannya,membangun hubungan
antar sesama manusia, melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah
laku orang lain serta berusaha mengubah sikap orang lain.
a. Fungsi Komunikasi
Deddy Mulyana dalam bukunya ilmu komunikasi suatu pengantar
mengutip kerangka berfikir William I. Gorden mengenai fungsi – fungsi
komunikasi yang dibagi menjadi empat bagian.
1. Fungsi Komunikasi sosial.
2. Fungsi komunikasi Ekspresif.
3. Fungsi Komunikasi Ritual.
4. Fungsi Komunikasi Instrumental.13

Adapun komunikasi menurut para ahli diantaranya yaitu :

1. Thomas M. Scheidel. Menurutnya manusia itu pada umumnya berkomunikasi untuk


saling menyatakan dan mendukung identitas diri mereka dan untuk membangu interaksi
sosial dengan orangorang disekelilingnya serta untuk mempengaruhi orang lain agar
berfikir, merasa, ataupun bertingkah seperti apa yang diharapkan.
2. Rudolf F. Verderber. Menurutnya, komunikasi memiliki fungsi yakni fungsi sosial dan
fungsi pengambilan keputusan. Fungsi sosial bertujuan untuk kesenangan, menunjukkan
ikatan, membangun dan memelihara hubungan dengan orang lain. Sedangkan fungsi
pengambilan keputusan ialah memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan
terhadap sesuatu pada saat tertentu.
3. Gordon I. Zimmerman. Beliau menjelaskan bahwa komunikasi itu berguna dalam
menyelesaikan setiap tugas penting bagi kebutuhan kita, juga untuk memberi sandang
pangan kepada diri sendiri dan memuaskan kepenasaran kita kepada lingkungan, serta
untuk menikmati hidup. Selain itu, hal terpenting dari komunikasi ialah untuk
menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain disekitar kita.

2. Unsur-unsur Komunikasi

1. Komunikator
Dalam proses komunikasi komunikator berperan penting karena mengerti
atau tidaknya lawan bicara tergantung cara penyampaian komunikator.
“Komunikator berfungsi sebagai encoder, yakni sebagai orang yang
memformulasikan pesan yang kemudian menyampaikan kepada orang lain, orang
yang menerima pesan ini adalah komunikan yang berfungsi sebagai decoder, yakni
menerjemahkan lambanglambang pesan konteks pengertian sendiri.
Persamaan makna dalam proses komunikasi sangat bergantung pada
komunikator, maka dari itu terdapat syarat-syarat yang diperlukan oleh
komunikator, diantaranya:
1) Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikannya.
2) Kemampuan berkomunikasi.
3) Mempunyai pengetahuan yang luas.
4) Sikap.
5) Memiliki daya tarik, dalam arti memiliki kemampuan untuk melakukan
perubahan sikap atau perubahan pengetahuan pada diri komunikan.
2. Pesan
Adapun yang dimaksud pesan dalam proses komunikasi adalah suatu informasi
yang akan dikirmkan kepada si penerima. “pesan ini dapat berupa verbal maupun
noverbal. Pesan verbal dapat secara tertulis seperti: surat, buku, majalah, memo,
sedangkan pesan secara lisan dapat berupa percakapan tatap muka, percakapan
melalui telepon, radio, dan sebagainya. Pesan non verbal dapat berupa isyarat,
gerakan badan dan ekspresi muka dan nada suara.
Ada beberapa bentuk pesan, diantaranya:
1) Informatif, yakni memberikan keterangan-keterangan dan kemudian
komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri.
2) Persuasif, yakni dengan bujukan untuk membangkitkan pengertian dan
kesadaran seseorang bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan rupa
pendapat atau sikap sehingga ada perubahan, namun perubahan ini adalah
kehendak sendiri.
3) Koersif, yakni menggunakan sanksi-sanksi. Bentuknya terkenal dengan
agitasi, yakni dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan tekanan
batin diantara sesamanya dan pada kalangan public.16

Ketiga bentuk pesan ini sering kali kita temukan dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya seorang guru dalam kegiatan mengajar menggunakan komunikasi
informatif, selain itu jika murid tidak mengetahui peraturan menggunakan
komunikasi koersif.

3. Media
Media yaitu sarana atau alat yang digunakan oleh kominkator untuk
menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan atau sarana yang
digunakan untuk memberikan feedback dari komunikan kepada komunikator.
“media sendiri merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang artinya perantara,
penyampai, atau penyalur.
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau
Negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah seperti khalayak,
sasaran, komunikan atau dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver.
Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat
karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber.
Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang
menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima,
akan menimbukan berbagai macam masalah yang sering kali memuntut perubahan,
apakah pada sumber, pesan, atau saluran.17
Komunikasi yang efektif harus ditunjang dari komunikator dan komunikan.
Komunikan harus mampu mendengarkan dan memahami pesan yang disamaikan.
Begitu pula sebaliknya komunikator harus mampu menyampaikan pesan yang baik.
5. Efek
Pengaruh atau efek adalah perbedaan apan yang dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah penerima pesan “pengaruh ini bisa
terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu
pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada
pengetahuan sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan”.18
Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yaitu:
1) Dampak kognitif, adalah yang ditimbulkan pada komunikan yang
menyembabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya.
2) Dampak efektif, lebih tinggi kadarnya dari pada dampak komunikan tahu,
tetapi tergerak hatinya, menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan
iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.
3) Dampak behavioral (konatif), yang paling tinggi kadarnya, yakni tampak
yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.
6. Jenis-jenis komunikasi
a. Komunikasi tertlis adalah komunikasi yang disampaikan secara tertulis.
Keuntungan komunkasi ini antara lain adalah bahwa komunikasi itu telah
dipersiapkan terlebih dahulu secara baik.
b. Komunikasi lisan adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan.
Komunikasi ini dapat dilakukan secara langsung berhadapan atas tatap muka
dan dapat pula menggunakan telepon.
c. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi menggunakan mimik, pantonim,
dan bahasa isyarat.
d. Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang bersifat koersif dapat
berbentuk perintah, intruksi, dan bersifat memaksa dengan menggunakan
sanksi-sanksi.
e. Komunikasi dua arah lebih bersifat informative, persuasive dan memerlukan
hasil (feed back).

3. Proses Komunikasi

Gambar 1.1 Proses Komunikasi

Sumber: https://learntechit.com/the-process-of-communication/

Menurut Hermawan (2012), proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan


seperti berikut:
1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang
lain, mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang
disampaikan dapat berupa informasi dalam bentuk bahasan ataupun lewat
simbol-simbol yang bisa dimengerti oleh kedua belah pihak.
2. Pesan (message) disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran
baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Fungsi pengiriman (encoding) adalah proses untuk mengubah pesan ke dalam
bentuk yang dioptimasi untuk keperluan penyampaian pesan/data.
4. Media/saluran (channel) adalah alat yang menjadi penyampai pesan dari
komunikator ke komunikan.
5. Fungsi penerimaan (decoding), proses memahami simbol bahasa yaitu simbol
grafis atau huruf-huruf dengan cara mengasosiasikannya atau menghubungkan
simbol-simbol dengan bunyi-bunyi bahasa beserta variasi-variasinya yang
dilakukan penerima pesan dari penyampain pesan.
6. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan
isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan
itu sendiri.
7. Respon (response) merupakan rangsangan atau stimulus yang timbul sebagai
akibat dari perilaku komunikasi setelah menerima pesan.
8. Komunikan memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan
yang dikirimkan kepadanya, apakah pesan yang dimaksud oleh si pengirim
dapat dimengerti atau dipahami.

4. Komunikasi Efektif

Menurut Tommy Suprapto dalam buku Pengantar Teori dan Manajemen


Komunikasi (2009), komunikasi dikatakan efektif apabila komunikan menerima pesan,
makna, atau maksud, sebagaimana yang dikehendaki oleh pengirim pesan.
Wilbur Schramm menyebutkan komunikasi sebagai suatu proses berbagi atau
sharing process. Hal ini bisa dimaknai bahwa komunikasi merupakan upaya
menumbuhkan kebersamaan (commonness) dengan lawan bicaranya. Dikutip dari buku
Komunikasi Keperawatan (2017) karya Eti Wati dan Arni Wianti, komunikasi efektif
dalam bahasa asing dikenal dengan istilah the communication is in tune. Artinya kedua
belah pihak saling berkomunikasi dan sama-sama mengerti pesan yang sedang
dibicarakan.
Komunikasi efektif bisa diketahui secara verbal, maupun nonverbal. Verbal
berarti komunikasi efektif bisa dilihat dari penyampaian dan penerimaan pesan.
Sedangkan nonverbal bisa dilihat dari gerak-gerik tubuh serta raut wajahnya.
Berikut contohnya:
 Kesepahaman tentang peraturan organisasi.
Dalam organisasi, komunikasi bisa dikatakan efektif apabila tiap anggota
organisasi memahami peraturan yang ada. Misalnya anggota organisasi
menaati dan menjalankan peraturan.
 Mahasiswa memahami penjelasan dosen.
Dalam pembelajaran, komunikasi bisa dikatakan efektif jika mahasiswa
memahami dan mengerti penjelasan dosen. Misalnya penjelasan tentang
materi dan tugas perkuliahan.
 Menanggapi dengan baik orang yang sedang berbicara.
Salah satu ciri komunikasi yang efektif adalah menjadi pendengar yang baik,
termasuk memberi tanggapan atau respon terkait pesan atau informasi yang
dikirimkan.
 Berbicara dengan menggunakan bahasa yang sopan.
Komunikasi efektif dapat terwujud ketika kedua belah pihak berbicara
menggunakan bahasa yang sopan dan sesuai dengan norma yang berlaku.

KOMUNIKASI BISNIS

a. Definisi Komunikasi Bisnis

Pengertian Komunikasi Bisnis


Komunikasi bisnis merupakan salah satu hal yang penting dalam menjalankan
suatu bisnis atau perusahaan. Komunikasi ini bisa diartikan sebagai suatu komunikasi
yang dilakukan secara verbal maupun non verbal. Dimana dalam komunikasi ini berisi
pendapat, ide, gagasan, maupun informasi. Komunikasi ini dapat dilakukan secara
personal maupun impersonal.
Untuk memahami pengertian komunikasi bisnis lebih jauh, berikut adalah pengertiannya
menurut beberapa ahli :

1. Komunikasi Bisnis adalah pertukaran informasi, gagasan, pendapat, intruksi yang


punya target tertentu yang dihidangkan secara personal maupun impersional
melalui lambang atau sinyal. (William Albig)
2. Definisi komunikasi bisnis adalah suatu tindakan pertukaran informasi, ide/ opini,
intruksi, dan sebagainya, yang disampaikan secara personal maupun non-personal
melalui lambang dan sinyal untuk mencapai target perusahaan. (Rosenbalt)
3. Arti komunikasi bisnis adalah komunikasi yang dipakai di dalam dunia bisnis
yang termasuk berbagai macam bentuk komunikasi, baik itu verbal maupun non-
verbal untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Djoko Purwanto)

b. Unsur-unsur komunikasi Bisnis

Komunikasi meliputi 5 unsur, yang dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yaitu:

 Komunikator = who [communicator, source, sender]


 Pesan = says what [message]
 Media = in which channel [channel, media]
 Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
 Efek [effect, impact, influence]

Sedangkan aktivitas komunikasi di dalam kegiatan bisnis harus terdapat unsur-unsur


tertentu. Adapun unsur-unsur komunikasi bisnis adalah sebagai berikut:

 Terdapat tujuan, setiap komunikasi tersebut memiliki tujuan yang telah ditentukan
dan sejalan dengan tujuan organisasi.
 Ada pertukaran, setiap komunikasi melibatkan setidaknya dua orang atau lebih
(komunikator dan komunikan).
 Berisi informasi, gagasan, opini, instruksi, ini adalah isi dari pesan yang terdapat
dalam komunikasi dimana bentuknya bisa beragam tergantung situasi, kondisi,
dan tujuannya.
 Memanfaatkan saluran personal atau impersonal, setiap komunikasi dapat
dilakukan dengan bertatap muka, memanfaatkan media khusus, atau media massa
jika ingin menjangkau banyak orang.
 Memakai simbol atau sinyal, maksudnya adalah metode atau alat yang digunakan
untuk berkomunikasi sehingga dapat dimengerti oleh penerima pesan.
 Pencapaian target atau tujuan organisasi, dimana tujuan tersebut telah ditetapkan
sebelumnya oleh manajemen.

c. Tujuan Komunikasi Bisnis


Secara umum, ada empat fungsi dari komunikasi di dalam bisnis, yaitu; yaitu
memberi informasi (informing), melakukan persuasi (persuading), melakukan kolaborasi
(collaborating), dan melakukan integrasi (intgrative) dengan audiens.

1.Memberi Informasi (informing)


Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang
berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain.
Sebagai contoh, seorang pimpinan suatu perusahaan membutuhkan beberapa pegawai
baru yang akan ditempatkan sebagai staf administrasi di kantor-kantor cabang yang
ada. Untuk memperoleh pegawai yang diharapkan, ia dapat memasang iklan
lowongan kerja melalui media surat kabar, majalah, radio, dan internet.
Masing-masing media informasi tersebut tentu saja mempunyai kelebihan dan
kekurangan satu sama lain. Jadi tergantung manajer untuk memilih media mana yang
akan dipilih dengan mempertimbangkan kemampuan internal yang dimiliki oleh
perusahaan.
2.Melakukan Persuasi (persuading)
Kedua dari sebuah komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada pihak lain
agar apa yang disampaikan dapat dipahami oleh audiens dengan baik dan benar. Hal
ini sering dilakukan terutama yang berkaitan dengan negoisasi antara seseorang
dengan orang laian dalam bisnis.
Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal dalam bernegosiasi, setiap pihak perlu
memahami prinsip win-win solution.

3.Melakukan Kolaborasi (collaborating)


Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama
bisnis antara seseorang dengan orang lain. Melalui jalinan komunikasi bisnis,
seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis baik antara perusahaan
dosmetik maupun dengan perusahaan asing.
Saat ini kerjasama antar perusahaan di berbagai belahan dunia relatif mudah
dilakukan seiring dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dewasa
ini. Seseorang dapat menggunakan beberapa media telekomunikasi yang ada seperti
telepon biasa, faksmili, telepon genggam, internet, email dan telekomferensi.
Teknologi komunikasi tersebut sangat penting artinya dalam memperat kerjasama
dalam dunia bisnis.

d. Teknik Dalam Komunikasi Bisnis


Dalam komunikasi bisnis, terdapat 3 teknik utama dalam komunikasi bisnis.
Perpaduan dari ketiga teknik tersebut akan membuat setiap orang dapat menangkap dan
memahami pesan yang kamu sampaikan dengan jelas. berikut ini tiga tipe teknik
komunikasi :

1.Teknik komunikasi verbal


Teknik ini digunakan untuk mendiskusikan sebuah gagasan atau ide,
mengekspresikan opini, menjawab pesanan dan pendengar yang baik. Komunikasi
verbal yang efektif yaitu tentang pesan yang disampaikan dapat diterima dan berani
untuk mendapat sanggahan atau tanggapan terhadap pesan yang telah disampaikan.
Sehingga, hal ini sangat penting untuk mengolah nada suara dan ekspresi wajah
ketika menyampaikan pesan secara tatap muka(face to face) atau melalui telephone
yang hanya mengolah nada suara.
Berikut ini beberapa kegiatan yang membutuhkan komunikasi secara verbal:
1) Rapat
2) Telepon resmi
3) Meeting proyek
4) Presentasi
2.Teknik Komunikasi non-verbal
Menurut data laporan psikologi komunikasi bahwa lebih dari 90% pesan
disampaikan melalui komunikasi non-verbal, yaitu 55% bahasa tubuh, 38% nada
bicara, dan 7% adalah kata yang disampaikan, data ini menunjukkan bahwa bahasa
tubuh adalah hal penting ketika berinteraksi dengan rekan bisnis.
Berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh termasuk gerakan, gestur, dan postur,
dan kontak mata merupakan hal penting dalam aspek komunikasi non-verbal. Kontak
mata menunjukkan apakah kamu tertarik dengan apa yang di bicarakan dan di
dengarkan, tetap menjaga durasi selama kontak mata, karena jika terlalu lama bisa
menimbulkan arti agresivitas.
Sedangkan jika terlalu sebentar bisa menimbulkan arti kalau pembicaraan yang
sedang terjadi kurang menarik. Dan masih banyak lagi komunikasi non-verbal dari
gestur tubuh lainnya.

3.Komunikasi tertulis
Email adalah salah satu contoh komunikasi tertulis paling mudah ditemui dalam
komunikasi tertulis. Kebanyakan perusahaan menggunakan email atau media pesan
elektronik lainnya untuk berkomunikasi dengan timnya.
Meskipun email tampil lebih santai daripada surat biasa, email masih memiliki bobot
yang sama tergantung bagaimana kamu menyampaikannya dan perusahaanmu
rasakan.

Hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika berkomunikasi secara tertulis :


 Audience
Pikirkan tentang target audience yang akan membaca emailmu sebelum kamu kirim.
Mengetahui audience akan membantumu untuk menambah nada pesanmu agar
pesanmu lebih efektif.
 Formalitas
Tingkat formalitas harus mengikuti sesuai dengan tingkat audience kamu, misalnya
surat bisnis maka harus ditulis secara formal daripada email dengan teman atau
keluarga. Kamu juga harus mempertimbangkan pemformatan dalam menulis email,
karena hal tersebut menentukan jenis formalitasnya.
 Gaya
Jenis gaya yang kamu gunakan dalam komunikasi tertulis tergantung keinginan yang
kamu gunakan. Misalnya, email harus sesingkat mungkin.

e. Jenis Komunikasi Bisnis


Dalam komunikasi bisnis juga terdapat jenis – jenis komunikasi. Untuk
memperlancar komunikasi dalam suatu bisnis maka karyawan maupun staf lainnya harus
memahami setiap jenis komunikasi ini. Terdapat lima jenis komunikasi bisnia yang tentu
sangat penting untuk dipelajari. Agar lebih memahami setiap jenis komunikasi tersebut
maka akan dibahas contoh dari masing – masing komunikasi tersebut.

1. Komunikasi Internal
Komunikasi internal ini merupakan salah satu komunikasi bisnis yang
bersifat internal. Dalam hal ini dimaksudkan bahwa komunikasi ini terjadi di
dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Jadi, yang terlibat dari komunikasi ini
hanyalah anggota dari organisasi atau perusahaan tersebut.
Dalam komunikasi ini dapat saling bertukar gagasan melalui tatap muka
langsung, telepon, maupun email atau fax. Namun, di era teknologi yang semakin
canggih ini sudah banyak media sosial yang memudahkan dalam berkomunikasi.
Contoh dari komunikasi internal ini, yaitu komunikasi antar sesama
karyawan atau atasan dan lainnya. Dalam komunikasi ini tidak memperhatikan
tingkatan. Jadi komunikasi internal ini dapat dilakukan oleh siapapun asalkan
masih dalam satu organisasi atau perusahaan.
2. Komunikasi Vertikal
Dalam komunikasi vertikal ini biasanya dilakukan antar tingkatan. Jadi,
jika dalam perusahaan terdapat tingkatan jabatan atau posisi. Komunikasi vertikal
ini harus terjadi timbal balik dari komunikasi yang telah dilakukan.
Dalam komunikasi ini, contohnya komunikasi yang dilakukan antar
direksi tanpa melibatkan bawahan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa
dalam komunikasi ini harus terdapat timbal balik atau komunikasi dua arah.

3. Komunikasi dari atasan pada bawahan


Jenis komunikasi ini juga termasuk komunikasi internal. Akan tetapi juga
memperhatikan tingkatan atau jabatan pada sebuah organisasi tersebut.
Komunikasi ini merupakan salah satu jenis komunikasi bisnis yang sangat
penting. Dimana komunikasi ini dilakukan oleh seorang pimpinan kepada
karyawannya. Bentuk komunikasi ini biasanya dilakukan secara umum.
4. Komunikasi dari bawahan ke atasan
Jenis komunikasi bisnis ini bisa dianggap tidak sepenting komunikasi
atasan pada bawahan. Bisa diartikan, komunikasi ini merupakan kebalikan dari
komunikasi dari atas ke bawah. Dalam komunikasi ini contohnya memberikan
laporan rutin dari karyawan kepada atasan atau pimpinannya.
5. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal ini dilakukan pada tingkatan atau jabatan yang
sama. Komunikasi ini biasanya bersifat lebih santai atau nonformal. Komunikasi
ini tidak perlu memperhatikan kaidah dan bisa dilakukan dalam bahasa sehari-
hari.
Jenis komunikasi ini contohnya yaitu komunikasi yang dilakukan oleh sesama
karyawan. Bentuk komunikasi ini biasanya tidak begitu serius. Bahkan dapat
diselipkan gurauan atau candaan. Pada dasarnya komunikasi ini dilakukan pada
tingkatan yang sama. Sehingga hal ini memuncukan obrolan yang sederhana.
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN BUDAYA

a. Definisi Komunikasi antar pribadi


Pandangan berbeda mengenai definisi komunikasi antar pribadi dari para ahli ;
 Elihu Katz dan Paul Lazarsfeld (dalam Budiatna & Nin, 1994) berpendapat
Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang terjadi antara dua atau
tiga orang yang dilakukan interaksi secara tatap muka, dapat memanfaatkan
semua atau sebagian alat indra yang ada pada manusia, dan dalam interaksi
tersebut tidak digunakan alat-alat mekanis seperti telepon, surat atau kamera
televisi yang dapat menghubungkan pihak-pihak yang berkomunikasi secara
terpisah. Jadi menurut mereka kehadiran pihak-pihak yang berkomunikasi
secara tatap muka dan berhadapan merupakan syarat utama bagi terjadinya
komunikasi antarpribadi.
 West and Turner (2008) mendefinisikan komunikasi antarpribadi sebagai
komunikasi yang terjadi secara langsung antara dua orang. Jika kita melihat
komunikasi antarpribadi sesuai dengan pendapat West and Turner ini, maka
yang termasuk ke dalam komunikasi antarpribadi adalah contoh yang pertama.
Hal ini karena di contoh pertama komunikasi terjadi di antara dua orang
secara langsung, ada tatap muka yakni antara Anton dan Andi. Sedangkan, di
contoh kedua, komunikasi dilakukan tidak secara langsung melainkan melalui
percakapan di telepon yang dilakukan Diani, dengan orang tuanya karena itu
contoh kedua tidak termasuk sebagai komunikasi antarpribadi jika kita
merujuk pada definisi di atas.
 Cassata dan Asante (Kurniawati, Nia K, 2014) menggambarkan komunikasi
antarpribadi sebagai komunikasi yang melibatkan komunikator yang
independen dengan pesan pribadi atau terbatas, saluran yang digunakan
adalah vokal atau suara, terdiri dari khalayak individu atau kelompok kecil
dan memperoleh umpan balik (feedback) dengan segera karena komunikasi
terjadi secara langsung. Melihat pada definisi ini, maka kedua contoh di atas
termasuk ke dalam komunikasi antarpribadi, yakni dilihat dari pesan yang
disampaikan, saluran yang digunakan, jumlah khalayak yang terlibat, dan
seberapa cepat feedback diperoleh.
 Sedangkan menurut Adler etal (1986:9-10) komunikasi antarpribadi dapat
dijabarkan ke dalam dua definisi, yakni definisi situasional (situational
definition) dan definisi kualitatif (qualitative definition). Jika menggunakan
pendekatan situasional, komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai
komunikasi yang melibatkan sejumlah kecil orang yang mempunyai hubungan
dekat satu sama lain. Pendekatan ini melihat kepada berapa banyak orang
yang terlibat, apakah mereka dekat satu sama lain, berapa banyak akses yang
mereka miliki (contohnya seperti seberapa sering mereka saling melihat,
mendengar, bersentuhan dan seberapa mudah untuk mendapatkan feedback).

b. Tujuan Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi bertujuan agar memungkinkan kita untuk belajar,


berhubungan, mempengaruhi, dan membantu (DeVito, 2013:7). Selain itu, komunikasi
antarpribadi juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan pengetahuan atau untuk
membentuk sebuah hubungan serta tujuan untuk dapat diterima.
Tujuan komunikasi antarpribadi sebagaimana dikemukakan DeVito (2013), yaitu:
Untuk mempelajari secara lebih baik dunia luar, seperti berbagai objek, peristiwa dan
orang lain. Meskipun informasi tentang dunia luar itu kita kenal umumnya melalui mass-
media, tetapi hal itu pada akhirnya seringkali didiskusikan, dipelajari, diinternalisasi
melalui komunikasi interpersonal.
Nilai-nilai, sistem kepercayaan, dan sikap-sikap tampaknya lebih banyak
dipengaruhi oleh pertemuan interpersonal dari pada dipengaruhi media bahkan sekolah.
Oleh karena itu komunikasi interpersonal sebenarnya memberi peluang kepada kita untuk
belajar tentang diri kita sendiri. Sangat mungkin hal itu menarik.
1. Untuk memelihara hubungan dan mengembangkan kedekatan atau keakraban.
Melalui komunikasi antarpribadi kita berkeinginan untuk menjalin rasa cinta dan
kasih sayang. Di samping cara demikian mengurangi rasa kesepian atau rasa depresi,
komunikasi interpersonal bertujuan membagi dan meningkatkan rasa bahagia yang
pada akhirnya mengembangkan perasaan positif tentang diri kita sendiri. Kita diajari
tidak boleh iri, dengki, dendam, saling fitnah dan saling bunuh; kita semua akan mati
dan dikuburkan orang lain.
2. Untuk mempengaruhi sikap-sikap dan perilaku orang lain. Dalam kehidupan
bermasyarakat, kita sering mengajak dan membujuk seseorang untuk menetapkan
cara-cara tertentu yang lebih menguntungkan, untuk mendengarkan musik atau isi
suatu rekaman, untuk mengambil kursus tertentu, untuk menggunakan obat atau
ramuan tertentu, untuk bersamasama terlibat dalam kegiatan dan sebagainya. Upaya
mempengaruhi pihak lain menjadi demikian penting bagi pengawas/penilik
kependidikan yang memang tugasnya melakukan pembinaan.
3. Untuk menghibur diri atau bermain. Kita bisa mendengarkan pelawak, pembicaraan
dan musik. Kita juga bisa menghibur orang lain, mengutarakan lelucon menceritakan
kisah-kisah yang menarik. Tujuan demikian menjadi penting manakala orang-orang
sudah demikian serius dan beranjak stres dalam melaksanakan pekerjaan.

c. Panduan dalam komunikasi

1. Mendengarkan Lawan Bicara


Dalam berkomunikasi, kita memang diperkenankan untuk mengutarakan
pendapat. Namun bukan berarti kita tidak membiarkan lawan bicara untuk
mengutarakan pendapatnya, terkadang mendengarkan lawan bicara juga penting.
Anda akan dipandang sebagai sosok egois, karena hanya fokus terhadap diri
sendiri. Izinkan pihak lain untuk berbicara dan menjadi pendengar yang baik, sikap
tersebut sangat dibutuhkan saat sedang berada di lingkungan kerja yang sifatnya
formal.
2. Mengajukan Pertanyaan
Komunikasi yang efektif juga memerlukan tanggapan dari pihak lain, pernyataan
yang telah disampaikan oleh lawan bicara memerlukan tanggapan, bisa dengan
mengajukan pertanyaan, jika terdapat pernyataan tidak dimengerti atau mengutarakan
tanggapan Anda.
Dengan mengajukan pertanyaan, kita juga bisa dianggap sebagai pendengar yang
baik, karena mendengarkan apa yang lawan bicara coba sampaikan.
3.Memberikan Informasi dengan Jelas
Dalam berkomunikasi juga perlu menyampaikan informasi secara jelas, sehingga
tidak menimbulkan salah paham dari pihak lain. Penjelasan informasi dengan jelas
dan akurat, tentunya akan membuat lawan bicara memahami apa maksud dari yang
ingin disampaikan.
Selain itu dalam dunia kerja misalnya, ketika Anda diminta untuk menyampaikan
informasi kepada pihak lain, maka jangan sampai melakukan kesalahan dalam
memberikan informasi, karena hal tersebut bisa menimbulkan salah paham dan
berujung konflik antar pihak lain.

4. Mengombinasikan Komunikasi Verbal dan Nonverbal


Komunikasi yang efektif juga membutuhkan komunikasi verbal dan nonverbal di
saat bersamaan, agar terciptanya komunikasi efektif. Gerakan nonverbal seperti
mengangguk atau tersenyum, bisa menciptakan suasana komunikatif. Ditambah lagi
gerakan verbal, yaitu melalui penyampaian informasi atau tanggapan secara jelas
Anda berikan kepada lawan bicara.
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi organisasi artinya pengiriman serta penerimaan berbagai pesan organisasi
di dalam gerombolan formal maupun informal berasal suatu organisasi (Wiryanco, 2005).

a. Konsep Komunikasi Organisasi


Goldhaber (1993) mengungkapkan bahwa komunikasi organisasi ialah proses
buat membangun dan saling menukar informasi maupun pesan dalam suatu jaringan yang
bergantung antara satu sama lain. Goldhaber menyebutkan pula bahwa komunikasi
organisasi mempunyai tujuan buat mengatasi lingkungan yg tidak sempurna atau selalu
berubah-ubah. beliau mengemukakan konsep organisasi menjadi tujuh konsep yang
dijelaskan menjadi berikut.

1.Proses
Konsep proses artinya sistem yg diperlukan buat membangun dan saling menukar
pesan antar anggota. Hal ini dikarenakan organisasi ialah sebuah sistem yang terbuka
serta bergerak maju. Konsep ini terjadi secara terus menerus hingga mencapai tujuan
dan membentuk tujuan baru yg dirumuskan sang organisasi tersebut, oleh sebab itu
konsep ini dianggap menjadi konsep proses (terjadi secara terus menerus).
2. Pesan
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya komunikasi organisasi adalah proses
bertukar serta mendapatkan pesan. oleh sebab itu pesan merupakan yang krusial
dalam organisasi. Individu yg hadir pada organisasi tersebut haruslah memperhatikan
bagaimana cara mengirimkan, mendapatkan pesan sebagai akibatnya pesan atau gosip
tadi dapat diterima dengan baik oleh individu lain dan tidak mengakibatkan kesalah
pahaman antar individu.
3. Jaringan
Konsep ketiga ialah ilustrasi besar berasal organisasi. Organisasi adalah jaringan
pada dalamnya ada individu yg membuat jaringan-jaringan tadi baik di pada maupun
di luar organisasi. oleh sebab itu setiap jaringan atau individu yg menduduki jabatan
eksklusif akan menjalankan tugas serta melaksanakan fungsi jabatannya masing-
masing dalam organisasi.
Keadaan saling bergantung, konsep keempat adalah sifat organisasi menjadi sistem yang
terbuka. Konsep ini diharapkan, sebab bila terdapat satu unit maupun bagian organisasi
yang tidak berfungsi atau berjalan dengan baik, maka diharapkan individu atau unit lain
buat membantu hak tadi agar dapat kembali berjalan menggunakan baik.

hubungan, fungsi kelima terdapat karena organisasi ialah sistem sosial yg dijalankan oleh
banyak individu (2 atau lebih) sehingga organisasi tadi bergantung di korelasi antar
individu yang terdapat pada pada maupun pada luar organisasi tadi.

Lingkungan, fungsi lingkungan ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan
internal serta eksternal organisasi yang menghipnotis keputusan yg diambil pada
dalamnya.

Ketidakpastian, fungsi ini berguna buat memenuhi kesediaan gosip juga pesan yg tersedia
serta dibutuhkan pada organisasi.

b. Model Komunikasi Organisasi


Model komunikasi merupakan sebuah konsep yang menjabarkan mengenai proses
komunikasi antar manusia dengan memperlihatkan adanya penggunaan berbagai simbol
didalamnya. Model ini biasanya digunakan untuk menguraikan proses komunikas
menjadi lebih sederhana tanpa menghilangkan komponen yang terdapat didalamnya.

Dikutip dari (Zikri, 2017: 73), Gorden Wiseman dan Larry Barker
mengungkapkan bahwa model komunikasi memiliki tiga fungsi yaitu: melukiskan proses
komunikasi, menunjukkan hubungan visual dan membantu dalam menemukan dan
memperbaiki hambatan komunikasi.

Dari berbagai model komunikasi yang telah dirumuskan oleh para ahli, dapat
ditarik benang merah bahwa model komunikasi dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga)
jenis model komunikasi, yaitu model komunikasi linear, model komunikasi transaksional,
dan model komunikasi interaksional (Poppy, 2014: 2).

1. Model Komunikasi Linear


Model komunikasi linear adalah model komunikasi yang sangat sederhana dan
menggambarkan komunikasi berlangsung secara satu arah. Arus pesan digambarkan
bersifat langsung dari pengirim pesan ke penerima pesan. Dalam model komunikasi
linear tidak terdapat konsep umpan balik dan penerima pesan bersifat pasif dalam
menerima pesan. Model komunikasi yang merujuk pada model komunikasi linear
diantaranya adalah model komunikasi Aristoteles, model komunikasi Lasswell, model
komunikasi SMCR Berlo, dan model komunikasi Shannon dan Weaver.
2. Model Komunikasi Transaksional
Model komunikasi transaksional adalah model komunikasi yang menekankan pada
pentingnya peran pengirim pesan dan penerima pesan dalam proses komunikasi yang
berlangsung dua arah. Model komunikasi transaksional mengaitkan komunikasi
dengan konteks sosial, konteks hubungan, dan konteks budaya. Dalam model ini
digambarkan bahwa kita berkomunikasi tidak hanya sebagai ajang untuk pertukaran
pesan melainkan untuk membangun hubungan. Model komunikasi yang merujuk
pada model komunikasi transaksional diantaranya adalah model komunikasi
transaksional Barnlund.
3. Model Komunikasi Interaksional
Model komunikasi interaksi adalah model komunikasi yang menggambarkan
komunikasi berlangsung dua arah. Umumnya model komunikasi interaksi digunakan
dalam media baru seperti internet atau media komunikasi modern.
Model komunikasi yang merujuk pada model komunikasi interaksi adalah model
Osgood dan Schramm. Para ahli telah mengenalkan berbagai macam model
komunikasi sebagai upaya untuk menggambarkan dan menjelaskan proses
komunikasi serta berbagai faktor yang mempengaruhi arus serta efektivitas
komunikasi.

c. Fungsi Komunikasi Organisasi


Ada dua fungsi komunikasi organisasi yaitu yang bersifat umum dan khusus. Di
bawah ini akan dijabarkan dua fungsi tersebut: (Liliweri, 2014: 373- 374).

1. Fungsi umum
a. Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan atau memberikan informasi kepada
individu atau kelompok tentang bagaimana melaksanakan suatu pekerjaan sesuai
dengan kompetensinya. Contoh: deskripsi pekerjaan (job description).
b. Komunikasi berfungsi untuk menjual gagasan dan ide, pendapat, dan fakta.
Termasuk juga menjual sikap organisasi dan sikap tentang sesuatu yang merupakan
subjek layanan. Contoh: public relations, pameran, ekspo, dan lain-lain.
c. Komunikasi berfungsi untuk meningkatkan kemampuan para karyawan, agar
mereka bisa belajar dari orang lain (internal), belajar tentang apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dikerjakan orang lain tentang apa yang “dijual” atau yang
diceritakan orang lain tentang organisasi.
d. Komunikasi berfungsi untuk menentukan apa dan bagaimana organisasi membagi
pekerjaan atau siapa yang menjadi atasan dan siapa yang menjadi bawahan, dan
besaran kekuasaan dan kewenangan, serta menentukan bagaimana menangani
sejumlah orang, bagaimanan memanfaatkan sumber daya manusia, dan
mengalokasikan manusia, mesin, metode, dan teknik dalam organisasi.
2. Fungsi Khusus
a. Membuat para karyawan melibatkan diri ke dalam isu-isu organisasi lalu
menerjemahkannya ke dalam tindakan tertentu di bawah sebuah komando atau
perintah.
b. Membuat para karyawan menciptakan dan menangani relasi antarsesama bagi
peningkatan produk organisasi.
c. Membuat para karyawan memiliki kemampuan untuk menangani dan mengambil
keputusan-keputusan dalam suasana yang ambigu dan tidak pasti.

d. Hambatan Komunikasi
Dalam berkomunikasi terdapat hambatan yang dapat mengganggu
penyampaian pesan dalam organisasi, hambatan-hambatan tersebut dibagi
menjadi tiga yaitu hambatan teknis, hambatan semantik, dan hambatan perilaku.

1. Hambatan yang bersifat teknis adalah hambatan yang disebabkan oleh


berbagai faktor, seperti kurangnya sarana dan peranan yang diperlukan dalam
proses komunikasi, penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang tidak
sesuai, dan kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya proses
komunikasi.
2. Hambatan yang bersifat semantik. Hambatan semantik adalah hambatan yang
disebabkan kesalahan dalam menafsirkan, kesalahan dalam memberikan
pengertian terhadap bahasa (kata-kata, kalimat, kode-kode) yang
dipergunakan dalam proses komunikasi.
3. Hambatan perilaku atau disebut juga hambatan kemanusiaan, hambatan ini
disebabkan berbagai bentuk sikap atau perilaku, baik dari komunikator
maupun komunikan.
TAHAPAN PENULISAN PESAN BISNIS

Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan,


pengorganisasian dan revisi.

a. Perencanaan Pesan Bisnis


Dalam fase perencanaan (planning phase), di rancang hal-hal yang cukup mendasar, seperti
maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok pesan-pesan yang
akan di sampaikan, dan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan.
Pada dasarnya, proses perencanaan meliputi tiga tahap penting yang perlu di perhatian, yaitu
mendefinisikan tujuan, menganalisis audiens, dan memilih saluran dan media komunikasi yang
akan di gunakan.
 Analisis Situasi
Definisikan tujuan dan susun profil audiens.
 Kumpulkan informasi
Tentukan kebutuhan audiens dan peroleh informasi yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
 Seleksi media yang tepat
Pilihlah media terbaik untuk mengirimkan pesan Anda
 Atur informasi
Definisikan ide pokok Anda, batasi ruang lingkup Anda, seleksi pendekatan langsung
atau pendekatan tak langsung, dan buat garis besar isi pesan.

b. Penulisan Pesan Bisnis


 Beradaptasilah pada Audiens
Bersikap sensitif pada kebutuhan Audiens dengan sikap "Anda", kesopanan, penekanan
pada hal-hal positif dan bahasa yang bebas bias. Bangun hubungan yang kuat dengan
Audiens dengan membentuk kredibilitas Anda dan memproyeksikan citra perusahaan
Anda. Kendalikan gaya Anda dengan nada percakapan, berbahasa Inggris lugas, dan
suara yang pantas.
 Susun Pesan
Pilihlah kata-kata kuat yang akan membantu Anda menciptakan kalimat yang efektif dan
paragaraf yang koheren.
c. Penuntasan Pesan Bisnis
 Revisi Pesan
Evaluasi isi pesan dan tinjau ulang apakah dapat dibaca: kemudian edit dan tulis
ulang untuk keringkasan dan kejelasan.
 Buat Pesan
Gunakan unsur desain yang efektif dan tata letak yang sesuai agar tampilan pesan
bersih dan professional.
 Koreksi Pesan
Periksa kembali kesalahan tata letak, ejaan, dan seluk beluk mekanis.
 Distribusikan Pesan
Kirimkan pesan Anda dengan menggunakan media yang dipilih; pastikan semua
dokumen dan semua berkas yang relevan berhasil didistribusikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2007) h. 27


Deddymulyana,Iilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007) h.
46
Dr. Arni muhmmad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014) h. 4 Ibid. h. 69
DeddyMulyana, Op. Cit, h. 61
Muhammad Mufid, M.Si, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran (Jakarta:Kencana,2005), h. Ibid,
h. 2
Onong Uchjana Efendy, M.A. Ilmu Komunikasi dan Praktek (Bandung: Remadja Karya, 1988),
h.
Ibid, h. 12
10 H.A. W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi (Jakarta: PT. Rineka Cipta,2000), h.
Siti Tyastuti, S.Kep, NS, Komunikasi dan Konseling (Yogyakarta: PT. Fitramaya,2009), h.
Ngalimun, S.Pd.,M.Pd.,M.I.Kom, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Praktis
(yogyakarta:2017) h. 30
Effendi, Kepemimpinan dan Komunikasi, (Yogyakarta: Al-Amin Press, 1996) h. 59
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008)
Onong Uchajana Effendy, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2005) h. 128
Ngalimun, Op.Cit, h. 89

https://cpssoft.com/blog/bisnis/pengertian-komunikasi-bisnis/
https://umsu.ac.id/komunikasi-yang-efektif/
http://repositori.buddhidharma.ac.id/568/1/DESSY%20HERAWATI%20SUSANTO%20-
%2020150400009.pdf
http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/SKOM431304-M1.pdf
https://www.academia.edu/33079513/PROSES_PENULISAN_PESAN_BISNIS#:~:text=Penyus
unan%20pesan%2Dpesan%20bisnis%20meliputi,yaitu%20perencanaan%2C%20pengorganisasi
an%20dan%20revisi.
https://profesi-unm.com/2021/05/15/pengertian-hambatan-dan-keefektifan-komunikasi-dalam-
organisasi/#:~:text=Dalam%20berkomunikasi%20terdapat%20hambatan%20yang,hambatan%20semanti
k%2C%20dan%20hambatan%20perilaku.
http://inndori.blogspot.com/2013/06/kumunikasi-bisnis-proses-penulisan.html

Anda mungkin juga menyukai