Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH INDIVIDU

KOMUNIKASI BISNIS

DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD MU’AZAMSYAH, S.Sos., M.M

DISUSUN OLEH :
NOVRITA GESTI
NIM : 21612228

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN
TANJUNGPINANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat rahmat-Nya sehingga makalah individu “Komunikasi Bisnis” dapat
tersusun dengan hingga selesai. Makalah ini diajukan guna memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis, kami berharap makalah
ini dapat memberikan gambaran tentang Komunikasi Bisnis.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan,
pengetahuan serta pengalaman bagi para Mahasiswa/I maupun pembaca
lainnya. Dan untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan saran dan krtik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Tanjungpinang, Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH.........................................................................3
1.3. TUJUAN PENULISAN..........................................................................3
1.4. MANFAAT PENULISAN.......................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................7
2.1. DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS..........................................7
2.1.1. Pengertian Komunikasi............................................................7
2.1.2. Proses Komunikasi...................................................................8
2.1.3. Bentuk Dasar Komunikasi....................................................12
2.1.4. Tipe dan Fungsi Komunikasi................................................14
2.1.5. Komunikasi yang Efektif........................................................17
2.1.6. Hambatan Komunikasi...........................................................19
2.2. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI BISNIS...................................21
2.2.1. Komunikasi Bisnis Internal Ke Atas...................................21
2.2.2. Komunikasi Bisnis Internal Ke Bawah...............................22
2.2.3. Komunikasi Bisnis Lateral (Horizontal).............................22
2.2.4. Komunikasi Bisnis Eksternal................................................23
2.3. PERENCANAAN KOMUNIKASI BISNIS......................................23
2.3.1. Perencanaan Komunikasi Bisnis........................................23
2.3.2. Penentuan Tujuan...................................................................24
2.3.3. Analisis Audience....................................................................25
2.3.4. Penentuan Ide Pokok.............................................................27
2.3.5. Seleksi Saluran Komunikasi dan Media...........................29

ii
BAB III PENUTUP.....................................................................................30
3.1. KESIMPULAN.......................................................................................30
3.2. SARAN....................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................34

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan
berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik
dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat kerja, di pasar,
dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia
yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Apalagi, manusia yang bekerja
di sebuah perusahaan atau oraganisasi.
Perusahaan atau organisasi terdiri dari sekelompok orang yang
bekerja sama untuk kepentingan bisnis, profesi, sosial dan berbagai
macam keperluan yang lain. Mereka bekerja sama untuk menentukan
tujuan yang ingin dicapai, menyusun rencana kerja, mengelola dan
menjalankan operasi bisnis organisasinya termasuk menyusun peraturan,
mengambil keputusan dan berhubungan dengan berbagai pihak. Untuk
menjalankan tugas-tugas itu, mereka beraksi, berinteraksi dan
berkomunikasi. Lebih dari 70% dalam hari kerja para eksekutif dan staf
perusahaan atau organisasi dipergunakan untuk melakukan kegiatan
komunikasi (bisnis). Entah itu ketika memberikan instruksi kerja,
melakukan presentasi bisnis, memimpin atau menghadiri rapat kerja,
melakukan wawancara, menulis surat bisnis, memorandum serta
menyusun laporan bisnis.
Kegiatan komunikasi bisnis yang dilakukan pimpinan puncak,
manajer, eksekutif dan karyawan diperlukan untuk memperlancar
pelaksanaan rencana kerja, menuju tercapainya tujuan bisnis atau
memonitor kinerja bisnis perusahaan. Ini berlaku bagi organisasi-
oraganiasi lain seperti yayasan, koperasi, lembaga pendidikan, lembaga
olah raga, lembaga sosial maupun lembaga politik. Namun sayangnya,
banyak eksekutif dan staf perusahaan yang tidak menyadari atau
mempedulikan bagaimana cara melakukan komunikasi bisnis yang efektif,

1
akibatnya tujuan utama komunikasi bisnis tidak tercapai. Padahal suatu
perusahaan tidak dapat berfungsi dengan sempurna tanpa melakukan
komunikasi yang efektif.
Pakar manajemen, Prof. Richard C Huseman, mengatakan
komunikasi yang efektif merupakan suplemen manajemen yang
professional. Menurutnya, ketika dilahirkan tidak setiap orang mahir
berkomunikasi secara efektif namun keterampilan manajemen itu dapat
dipelajari. Ia juga mengatakan bahwa dewasa ini, salah satu masalah
besar yang dihadapi oleh banyak perusahaan didunia adalah kekurang
mampuan para manajer untuk berkomunikasi secara efektif kepada
bawahan atau pihak ketiga. Masalah komunikasi bisnis ini menjadi lebih
pelik lagi ketika organisasi berkembang secara berarti, seperti meluasnya
bidang usaha maupun ruang lingkup geografi (membuka cabang bisnis di
tempat baru) (Yuliati, Sari, & Safitri, 2013).
Begitu kompleksnya masalah komunikasi bisnis, bisa kita cara
solusinya dengan cara mencari tahu, apa itu komunikasi bisnis. Dengan
mengetahui definisi dari komunikasi bisnis, kita dapat membuat batasan
masalah dari Komunikasi bisnis itu sendiri.
Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang terjadi dalam organisasi
itu sendiri, baik itu komunikasi anatara atasan dengan bawahan, atau
komunikasi antara rekan kerja, maupun dengan berbagai pihak diluar
organisasi atau perusahaan, seperti pelanggan, konsumen, kreditur,
pemasok, pesaing, masyarakat, pemerintah, dan sebagainya. Ada juga
yang mengartikan komunikasi bisnis sebagai proses pengiriman dan
penerimaan pesan-pesan untuk sustu urusan (bisnis) antara dua orang
atau lebih, antara kelompok-kelompok kecil, dalam satu bidang atau lebih,
yang ada dalam suatu organisasi (Yuliati, Sari, & Safitri, 2013).
Selain itu, Definisi komunikasi bisnis juga dapat berarti komunikasi
yang digunakan dalam dunia bisnis, yang terdiri dari komunikasi:
a. Verbal (lisan dan tulisan);
b. Non verbal; dan

2
c. Individu, kelompok maupun organisasi.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka rumusan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis?
b. Apa saja bentuk-bentuk Komunikasi Bisnis?
c. Apa saja perencanaan dalam Komunikasi Bisnis?

1.3. TUJUAN PENULISAN


Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
tujuan penulisan ini, yaitu :
a. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan komunikasi bisnis.
b. Mampu menjelaskan bentuk-bentuk komunikasi bisnis.
c. Mampu menjelaskan perencanaan dalam komunikasi bisnis.

1.4. MANFAAT PENULISAN


Dalam mempelajari komunikasi bisnis kita dapat mengetahui dasar-
dasar komunikasi bisnis, bentuk dalam berkomunikasi serta mampu
merencanakan komunikasi bisnis agar dapat mencapai tujuan dalam
suatu organisasi bisnis. Selain itu makalah ini bermanfaat sebagai
referensi bagi pembaca untuk dapat meningkatkan pengetahuannya.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS


2.1.1. Pengertian Komunikasi
Menurut Himstreet dan Baty dalam Bussiness
Communicatios: Principles and Methods, Komunikasi adalah suatu
proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem
yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal,
maupun perilaku atau tindakan (Panjaitan & Wiryawan, 2016).
Menurut Syamsudin dan Firmansyah, Komunikasi adalah
proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara
dua orang atau lebih dengan cara efektif, sehingga pesan yag di
maksud dapat dimengerti (Wahyudi, 2020).
Komunikasi adalah proses memberikan dan menerima
pesan verbal maupun non verbal, dengan harapan munculnya
tanggapan atau reaksi dari si penerima. Komunikasi juga dapat
diartikan suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui
suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal,
maupun perilaku atau tindakan (Yuliati, Sari, & Safitri, 2013).
Komunikasi bisnis atau bisnis merupakan pergantian
gagasan ataupun suatu informasi dan instruksi yang mempunyai
tujuan khusus yang diberikan melalui perorangan ataupun
interpersonal lewat simbol-simbol, tanda ataupun aktivitas.
Pengertian lain mengenai komunikasi bisnis ialah sesuatu cara
penyampaian serta pendapat tertulis ataupun informasi di antara
beberapa orang ataupun lebih dengan tujuan terbentuknya efek
positif ataupun memunculkan dampak khusus yang diharapkan,
komunikasi ialah anggapan serta penghargaan (Winoto, 2019).

7
Gambar 2.1.
Komunikasi Bisnis Antar Perusahaan

Sumber : belajardm.com

2.1.2. Proses Komunikasi


Adapun sifat dasar komunikasi adalah proses pembentukan
makna di antara dua orang atau lebih. Atau dengan kata lain, sifat
dasar dari komunikasi adalah proses pertukaran pesan antara dua
pihak yang disebut sumber dan penerima. Arus pesan yang terjadi
dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung
satu sama lain (the flow of messages within a network of
interdependen relationship). Pesan dibuat dan di pertukarkan
sebagai respon terhadap tujuan, kebijakan, dan tujuan spesifik
organisasi (Daudario, n.d.).
Gambar 2.2.
Proses Komunikasi Dasar

Sumber : daudario.wordprss.com

8
Griffin (Daudario, n.d.) menyebutkan komunikasi organisasi
mengikuti teori management klasik, yang menempatkan suatu
bayaran pada daya produksi, presisi, dan efisiensi Adapun prinsip-
prinsip dari teori management klasikal adalah sebagai berikut:
a. Kesatuan komando, suatu karyawan hanya menerima pesan
dari satu atasan;
b. Rantai skalar, garis otoritas dari atasan ke bawahan, yang
bergerak dari atas sampai ke bawah untuk organisasi; rantai ini,
yang diakibatkan oleh prinsip kesatuan komando, harus
digunakan sebagai suatu saluran untuk pengambilan keputusan
dan komunikasi;
c. Divisi pekerjaan, manajemen perlu arahan untuk mencapai
suatu derajat tingkat spesialisasi yang dirancang untuk
mencapai sasaran organisasi dengan suatu cara efisien;
d. Tanggung jawab dan otoritas, perhatian harus dibayarkan
kepada hak untuk memberi order dan ke ketaatan seksama;
suatu ketepatan keseimbangan antara tanggung jawab dan
otoritas harus dicapai;
e. Disiplin, ketaatan, aplikasi, energi, perilaku, dan tanda rasa
hormat yang keluar seturut kebiasaan dan aturan disetujui; dan
f. Mengebawahkan kepentingan individu dari kepentingan umu
melalui contoh peneguhan, persetujuan adil, dan pengawasan
terus-menerus.
Griffin menyadur tiga pendekatan untuk membahas
komunikasi organisasi. Ketiga pendekatan itu adalah sebagai
berikut:
a. Pendekatan Sistem
Karl Weick (pelopor pendekatan sistem informasi)
menganggap struktur hirarkhi, garis rantai komando komunikasi,
prosedur operasi standar merupakan mungsuh dari inovasi. Ia
melihat organisasi sebagai kehidupan organis yang harus terus

9
menerus beradaptasi kepada suatu perubahan lingkungan
dalam orde untuk mempertahankan hidup. Pengorganisasian
merupakan proses memahami informasi yang samar-samar
melalui pembuatan, pemilihan, dan penyimpanan informasi.
Weick meyakini organisasi akan bertahan dan tumbuh subur
hanya ketika anggota-anggotanya mengikutsertakan banyak
kebebasan (free-flowing) dan komunikasi interaktif. Untuk itu,
ketika dihadapkan pada situasi yang mengacaukan, manajer
harus bertumpu pada komunikasi dari pada aturan-aturan.
1) Weick memandang pengorganisasian sebagai proses
evolusioner yang bersandar pada sebuah rangkaian tiga
proses: penentuan (enachment), seleksi (selection),
penyimpanan (retention);
2) Penentuan adalah pendefinisian situasi, atau mengumpulkan
informasi yang tidak jelas dari luar. Ini merupakan perhatian
pada rangsangan dan pengakuan bahwa ada ketidakjelasan.
Seleksi, proses ini memungkinkan kelompok untuk
menerima aspek-aspek tertentu dan menolak aspek-aspek
lainnya dari informasi. Ini mempersempit bidang, dengan
menghilangkan alternatif-alternatif yang tidak ingin dihadapi
oleh organisasi. Proses ini akan menghilangkan lebih
banyak ketidakjelasan dari informasi awal. Penyimpanan
yaitu proses menyimpan aspek-aspek tertentu yang akan
digunakan pada masa mendatang. Informasi yang
dipertahankan diintegrasikan ke dalam kumpulan informasi
yang sudah ada yang menjadi dasar bagi beroperasinya
organisasinya; dan
3) Siklus perilaku adalah kumpulan-kumpulan perilaku yang
saling bersambungan yang memungkinkan kelompok untuk
mencapai pemahaman tentang pengertian-pengertian apa
yang harus dimasukkan dan apa yang ditolak. Di dalam

10
siklus perilaku, tindakan-tindakan anggota dikendalikan oleh
aturan-aturan berkumpul yang memandu pilihan-pilihan
rutinitas yang digunakan untuk menyelesaikan proses yang
tengah dilaksanakan (penentuan, seleksi, atau
penyimpanan).
b. Pendekatan Budaya
Asumsi interaksi simbolik mengatakan bahwa manusia
bertindak tentang sesuatu berdasarkan pada pemaknaan yang
mereka miliki tentang sesuatu itu. Mendapat dorongan besar
dari antropolog Clifford Geertz, ahli teori dan ethnografi, peneliti
budaya yang melihat makna bersama yang unik adalah
ditentukan organisasi. Organisasi dipandang sebagai budaya.
Suatu organisasi merupakan sebuah cara hidup (way of live)
bagi para anggotanya, membentuk sebuah realita bersama
yang membedakannya dari budaya-budaya lainnya.
Pacanowsky dan para teoris interpretatif lainnya
menganggap bahwa budaya bukan sesuatu yang dipunyai oleh
sebuah organisasi, tetapi budaya adalah sesuatu suatu
organisasi. budaya organisasi dihasilkan melalui interaksi dari
anggota-anggotanya. Tindakan-tindakan yang berorientasi tugas
tidak hanya mencapai sasaran-sasaran jangka pendek tetapi
juga menciptakan atau memperkuat cara-cara yang lain selain
perilaku tugas ”resmi” dari para karyawan, karena aktivitas-
aktivitas sehari-hari yang paling membumi juga memberi
kontribusi bagi budaya tersebut.
Pendekatan ini mengkaji cara individu-individu
menggunakan cerita-cerita, ritual, simbol-simbol, dan tipe-tipe
aktivitas lainnya untuk memproduksi dan mereproduksi
seperangkat pemahaman.
c. Pendekatan Kritik

11
Stan Deetz, salah seorang penganut pendekatan ini,
menganggap bahwa kepentingan-kepentingan perusahaan
sudah mendominasi hampir semua aspek lainnya dalam
masyarakat, dan kehidupan kita banyak ditentukan oleh
keputusan-keputusan yang dibuat atas kepentingan pengaturan
organisasi-organisasi perusahaan, atau manajerialisme. Bahasa
adalah medium utama dimana realitas sosial diproduksi dan
direproduksi.

2.1.3. Bentuk Dasar Komunikasi


Pada dasarnya terdapat 2 bentuk dasar komunikasi dalam
dunia bisnis, yaitu komunikasi verbal dan non verbal.
a. Komunikasi Verbal
Komunikais verbal merupakan salah satu bentuk
komunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada
pihak lain baik tertulis (written) maupun lisan (oral). Komunikasi
verbal ini memiliki struktur teratur dan terorganisasi dengan
baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat
tercapai dengan baik. Dalam dunia bisnis, beberapa contoh
komunikasi verbal yakni: penyampaian pesan melalui surat,
memo, teknologi komunikasi modern, rapat pimpinan, briefing
kepada karyawan, wawancara kerja, dan presentasi.
Komunikasi bisnis yang efektif sangat bergantung pada
keterampilan seseorang dalam mengirim maupun menerima
pesan. Secara umum, untuk menyampaikan pesan-pesan
bisnis, seseorang dapat menggunakan tulisan maupun lisan,
sedangkan untuk menerima pesan-pesan bisnis, seseorang
dapat menggunkan pendengaran dan bacaan.
1) Berbicara dan Menulis Komunikasi lisan relatif lebih mudah,
praktis (efisien), dan cepat dalam menyampaikan pesan-
pesan bisnis. Pada umumnya bagi para pelaku bisnis,

12
penyampaian pesan bisnis secara tertulis relatif jarang
dilakukan. Pesan sangat penting dan kompleks lebih tepat
dilaksanakan secar tertulis dengan bentuk surat, memo, dan
laporan, yang masing-masing dijelaskan lebih rinci.
2) Mendengar dan Membaca Komunikasi efektif adalah
komunikasi yang berlangsung dua arah. Untuk melakukan
hal tersebut diperlukan keterampilan mendengar (listening)
dan membaca (reading) yang baik. Meskipun mendengar
dan membaca adalah hal yang berbeda, keduanya
memerlukan pendekatan yang serupa. Langkah pertama
adalah mencatat informasi, hal ini berguna untuk menangkap
inti pembicaraan atau bacaan. Selanjutnya yaitu menafsirkan
dan menilai informasi. Langkah ini merupakan bagian
terpenting dalam proses mendengar. Selanjutnya dilakukan
penyaringan suatu informasi yang bertujuan untuk
memutuskan mana informasi yang penting dan yang tidak
penting.
b. Komunikasi Non Verbal
Berdasarkan teori antropologi, sebelum manusia
menggunakan kata-kata, mereka telah menggunakan komunikasi
nonverbal dalam gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh (body
language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Contoh sederhana komunikasi nonverbal : sikap seseorang yang
secara spontan mengerutkan dahi, raut muka yang berubah, atau
mata berkedip-kedip tanpa disengaja dan tak pernah direncanakan
sebelumnya. Komunikasi nonverbal bersifat lebih spontan
dibandingkan komunikasi verbal dala hal penyampaian suatu
pesan. Pada umumnya sebelum menyampaikan sesuatu,
seseorang sudah memiliki suatu rencana tentang apa yang ingin
dikatakan. Ekspresi seseorang baik senang dan sedih, merupakan
bagian dari komunikasi nonverbal. Menurut Thill dan Bovee dalam

13
Excellence in Business Communications, komunikasi nonverbal
mempunyai 6 tujuan yaitu:
1) Memberikan informasi;
2) Mengatur alur percakapan;
3) Mengekspresikan emosi;
4) Memberi sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan
pesan-pesan verbal;
5) Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain; dan
6) Mempermudah tugas-tugas khusus Dalam dunia bisnis
komunikasi nonverbal dapat membantu menentukan kredibilitas
dan potensi kepemimpinanseseorang.
Dengan kata lain seorang manajer (pemimpin) dalam suatu
organisasi bisnis juga harus dapat menjadi seorang komunikator
yang baik.

2.1.4. Tipe dan Fungsi Komunikasi


Tipe komunikasi diklasifikasikan berdasarkan sudut pandang
dan pengalaman dari masing-masing pakar. Kelompok Sarjana
Komunikasi Eropa membagi komunikasi menjadi dua macam, yaitu:
a. Komunikasi antarpersonal; dan
b. Komunikasi massa.
R. Wayne dkk, membagi komunikasi menjadi tiga tipe yakni
komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi antar pribadi dan
komunikasi kelompok kecil. Sedangkan Sarjana Komunikasi
Amerika menyebutkan lima tipe komunikasi antar pribadi, yakni:
a. Komunikasi antarpribadi;
b. Komunikasi kelompok kecil;
c. Komunikasi organisasi;
d. Komunikasi massa; dan
e. Komunikasi publik.

14
Fungsi komunikasi secara umum Komunikasi adalah proses
pengiriman pesan antara dua orang atau lebih. Kita sering
melakukan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Lantas apa sebenarnya fungsi
dan tujuan komunikasi yang kita lakukan sehari-hari Berikut ini
adalahfungsi dan tujuan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
dari berbagai sektor dan bidang yang sering kita jumpai.
a. Memberikan informasi Fungsi komunikasi yang utama adalah
memberikan informasi. Informasi akan diberikan pada subjek
komunikasi kepada orang yang menjadi objek komunikasi
tersebut;
b. Menyampaikan pikiran atau pendapat Komunikasi juga
berfungsi untuk menyampaikan pikiran, perasaan atau pendapat
seseorang. Pendapat tersebut kemudian disampaikan dalam
bentuk komunikasi yang diterima orang lain;
c. Melakukan interaksi dengan orang lain Tujuan komunikasi
adalah untuk berinteraksi dengan orang lain dan sesama.
Adanya komunikasi membuat terjadinya sebuah interaksi sosial
antara dua orang ataa lebih;
d. Menambah wawasan dan pengetahuan Komunikasi juga bisa
menambah wawasan dan pengetahuan. Komunikasi memiliki
fungsi edukasi yang bisa membuat terjadinya transfer ilmu,
wawasan atau pengetahuan tertentu;
e. Mengisi waktu luang, fungsi komunikasi juga dapat digunakan
untuk mengisi waktu luang. Jika ada waktu luang, seseorang
bisa menggunakannya untuk berkomunikasi dengan orang lain;
f. Membujuk orang lain Komunikasi juga bisa digunakan untuk
membujuk orang lain dengan cara-cara persuasif. Nantinya
diharapkan orang tersebut akan melakukan sesuai yang kita
komunikasikan;

15
g. Mengenal diri sendiri Peran komunikasi juga penting untuk
aktualisasi diri sendiri. Dengan komunikasi, seseorang dapat
menyatakan keberadaan dan potensi diri pada orang lain serta
membantu agar lebih mengenal dirinya sendiri;
h. Mengurangi sikap tegang Komunikasi dapat digunakan pula
untuk mencairkan suasana. Tujuannya adalah mengurangi
sikap tegang dalam sebuah kegiatan atau aktivitas tertentu;
i. Mendapatkan hiburan Fungsi komunikasi juga bisa digunakan
untuk mendapatkan hiburan atau menghibur orang lain.
Komunikasi dapat digunakan untuk mendapatkan kesenangan
berupa hiburan;
j. Menjaga tali silaturrahmi Komunikasi penting untuk menjaga
hubungan atau kontak sosial dengan orang lain. Dengan
berkomunikasi dapat terus menjaga tali silaturrahmi antar
keluarga, teman atau kenalan;
k. Menjaga diri agar tidak terisolasi di masyarakat Komunikasi juga
berfungsi agar seseorang tidak terasing dalam sebuah
lingkungan masyarakat. Komunikasi menjaga diri agar tetap
menjadi bagian dari sebuah kelompok masyarakat;
l. Mempelajari peristiwa yang terjadi Fungsi komunikasi lain
adalah untuk mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di
lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan
komunikasi dan kontak sosial dengan sesama;
m. Merubah sikap serta perilaku kebiasaan Fungsi dan tujuan
komunikasi berikutnya adalah merubah sikap serta perilaku
kebiasaan. Hal ini dapat diwujudkan dengan komunikasi yang
intens dan seksama;
n. Mengendalikan dan mengawasi kegiatan Komunikasi juga
digunakan untuk fungsi pengendalian dan pengawasan. Fungsi
ini dapat diwujudkan berupa aturan-aturan yang
dikomunikasikan pada masyarakat;

16
o. Memotivasi orang lain Fungsi komunikasi lain adalah untuk
memotivasi orang lain mencapai tujuan yang dikehendaki.
Komunikasi dengan kata dan lisan penting untuk memberi
dorongan dan motivasi agar menjadi lebih baik;
p. Mengambil keputusan yang tepat Komunikasi dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.
Dilakukannya komunikasi tentu membantu pengambilan
keputusan agar menjadi tepat;
q. Melakukan kegiatan ritual atau religius Fungsi komunikasi juga
penting dalam hal-hal sakral, seperti ritual atau religius.
Misalnya saat kita beribadah perlu melakukan komunikasi,
contohnya saat bersedekah atau membayar zakat;
r. Mengekspresikan emosi Emosi dalam jiwa terkadang terus
mengendap. Ada baiknya kita meluapkan emosi dan perasaan
kita, salah satu caranya adalah dalam wujud komunikasi;
s. Menghindari kesalahpahaman Adakalanya terjadi hal-hal yang
dapat membuat salah paham yang berujung konflik dan
permusuhan. Semuanya bisa dilakukan dengan melakukan
komunikasi dua arah; dan
t. Menjaga hubungan baik Komunikasi penting dalam menjaga
hubungan baik. Hal ini berlaku pada semua sektor, dari mulai
individu ke individu hingga kelompok ke kelompok, termasuk
dalam ruang lingkup internasional.

2.1.5. Komunikasi yang Efektif


Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang
sama dan merangsang pihak lain untuk berpikir atau melakukan
sesuatu. Komunikasi yang efektif akan membantu mengantisipasi
masalah-masalah. Membuat keputusan yang tepat,
mengkoordinasikan aliran kerja dan menghasilkan perubahan sikap

17
(attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses
komunikasi. Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya :
a. Latar belakang budaya interprestasi suatu pesan akan terbentuk
dari pola pikir seseorang melalui kebiasannya, sehingga
semakin sama latar belakang budaya antara komunikator
dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif;
b. Ikatan kelompok atau group Nilai-nilai yang dianut oleh suatu
kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
Harapan Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga
dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan;
c. Pendidikan Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks
sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan;
dan
d. Situasi Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.
Unsur-unsur komunikasi untuk dapat berkomunikasi unsur-
unsur komunikasi, antara lain:
a. Komunikator Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada
komunikan dengan menggunakan media tertentu. Unsur yang
sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal
(sumber) terjadinya suatu komunikasi;
b. Komunikan Penerima (receiver) yang menerima pesan dari
komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan
akhirnya memberi respon;
c. Media Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan
pesan sebagai sarana berkomunikasi. Berupa bahasa verbal
maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar,
bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya;
d. Pesan. Isi komunikasi berupa pesan (message) yang
disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan
pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh
terhadap kesinambungan komunikasi; dan

18
e. Tanggapan. Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai
respon atas penerimaan pesan. Diimplentasikan dalam bentuk
umpan balik (feed back).
Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah
memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang
disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi
sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas
dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik
oleh penerima informasi, atau komunikan. Serta tujuan lainnya Agar
pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat
seimbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi
efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Fungsi komunikasi efektif adalah sebagai berikut :
Dengan berkomunikasi, kita dapat menjalin hubungan, saling
pengertian dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa
fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah:
a. Fungsi informasi. Untuk memberitahukan sesuatu (pesan)
kepada pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat
memahaminya;
b. Fungsi ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran
komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal
atau permasalahan;
c. Fungsi kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak
diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan,
penilaian dan lain sebagainya;
d. Fungsi sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban
hubungan di antara komunikator dan komunikan; dan
e. Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang
berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.

19
2.1.6. Hambatan Komunikasi
Hambatan komunikasi Di dalam komunikasi selalu ada
hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses
komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan
tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima
pesan atau receiver. Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada
hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif
yaitu adalah:
a. Status effect Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang
dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial
yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah
yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat
atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya;
b. Semantic Problems Faktor semantik menyangkut bahasa yang
dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan
pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran
komunikasi seorang komunikator harus benar-benar
memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan
pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat
menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau
penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa
menimbulkan salah komunikasi (miscommunication);
c. Perceptual distorsion. Perceptual distorsion dapat disebabkan
karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri
sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang
sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi
perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara
satu dengan yang lainnya;
d. Cultural Differences Hambatan yang terjadi karena disebabkan
adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial.
Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan

20
bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang
memiliki arti berbeda di tiap suku;
e. Physical Distractions Hambatan ini disebabkan oleh gangguan
lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi;
f. Poor choice of communication channels Adalah gangguan yang
disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan
komunikasi; dan
g. No Feed back Hambatan tersebut adalah seorang sender
mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon
dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah
komunikasi satu arah yang sia-sia.

2.2. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI BISNIS


2.2.1. Komunikasi Bisnis Internal Ke Atas
Jenis komunikasi internal dalam bisnis yang satu ini
mengacu pada aliran informasi dari bawah ke atas. Jadi, informasi
disampaikan dari seseorang kepada orang lain yang jabatannya
berada di atasnya.
Sebagai contoh, karyawan dari Divisi SDM sedang
mempersiapkan laporan yang akan disampaikan kepada Manajer
SDM, misalnya laporan atrisi. Di dalam laporan tersebut, terdapat
informasi mengenai perputaran (turnover) karyawan tahunan atau
bulanan beserta alasan atau faktor penyebabnya. Dengan begitu,
Manajer SDM bisa memahami apa penyebab atrisi dan melakukan
tindakan perbaikan untuk mengurangi turnover karyawan. Secara
garis besar, karakteristik jenis komunikasi bisnis internal ke atas
adalah sebagai berikut:
a. Pendekatan dari bawah ke atas, sehingga aliran informasi
terjadi dari level bawah ke level atas;
b. Bersifat partisipatif;

21
c. Bertujuan utama untuk menyediakan feedback, saran,
permintaan, atau penyampaian masalah di divisi kepada atasan.

2.2.2. Komunikasi Bisnis Internal Ke Bawah


Sedangkan jenis yang satu ini adalah kebalikan dari
komunikasi bisnis internal ke atas, di mana informasi mengalir dari
atas ke bawah. Penyampaian informasinya bisa secara tertulis,
tatap muka, telepon, meeting, dan sebagainya.
Karena aliran informasi dari atas, biasanya komunikasi
bisnis internal ke bawah dilakukan oleh individu dengan jabatan
lebih tinggi untuk mengomunikasikan tujuan, prosedur dan
kebijakan, keputusan, instruksi, panduan, dan sebagainya kepada
bawahan. Contohnya instruksi dari manajemen level atas kepada
masing-masing kepala divisi mengenai aturan dan regulasi
perusahaan yang baru. Media penyampaiannya bisa lewat
broadcast pesan, email, atau memo tertulis. Karakteristik
komunikasi bisnis internal ini meliputi:
a. Pendekatan dari atas ke bawah, sehingga aliran informasi
terjadi dari level atas ke level bawah;
b. Bersifat mengarahkan; dan
c. Bertujuan utama untuk mengomunikasikan tujuan organisasi,
instruksi, rencana dan prosedur, dan informasi lainnya kepada
bawahan.

2.2.3. Komunikasi Bisnis Lateral (Horizontal)


Jenis yang satu ini mengacu pada komunikasi di antara para
karyawan dengan jabatan yang setara baik di dalam divisi masing-
masing maupun antar divisi. Penyampaian informasi bisa dilakukan
secara tertulis maupun lisan.
Sebagai contoh, Manajer Pemasaran berkoordinasi dengan
Manajer Produk mengenai tren pasar, kebutuhan dan ekspektasi

22
konsumen, skenario permintaan produk, maupun informasi lain
yang relevan untuk proses desain produk yang sesuai.
Contoh lainnya adalah Manajer SDM yang berkoordinasi
dengan para manajer dari divisi lain untuk kebutuhan rekrutmen,
training karyawan, penilaian kinerja, dan sebagainya.

2.2.4. Komunikasi Bisnis Eksternal


Yang berikutnya adalah komunikasi bisnis eksternal, yang
dilakukan untuk menyampaikan informasi kepada pihak-pihak
eksternal yang ada di luar perusahaan. Contohnya supplier,
pelanggan, pemegang saham, partner bisnis, aparat pemerintah,
dan sebagainya. Contohnya Manajer Purchasing berkomunikasi
dengan vendor untuk bernegosiasi soal harga bahan baku. Atau
saat staf Divisi Penjualan berkomunikasi pelanggan dalam kegiatan
penjualan barang atau jasa.
Jenis komunikasi bisnis yang satu ini dilakukan untuk
mendorong peningkatan volume penjualan, aktivitas bisnis yang
efektif, peningkatan profit perusahaan, dan sebagainya. Dan pada
akhirnya, citra dan performa perusahaan meningkat.

2.3. PERENCANAAN KOMUNIKASI BISNIS


2.3.1. Perencanaan Komunikasi Bisnis
Perencanaan pesan merupakan suatu langkah strategis bagi
pencapaian tujuan organisasi secara menyeluruh dan merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan komunikasi. Pesan-pesan
bisnis yang terencana dengan baik akan mempermudah
pencapaian tujuan komunikasi. Proses komposisi penyusunan
pesan-pesan bisnis dapat dianalogikan dengan proses penciptaan
lagu oleh seorang komposer. Proses komposisi meliputi:
Perencanaan, Komposisi, dan Revisi. Adapun penyusunan pesan-
pesan bisnis meliputi tiga tahap, yaitu :

23
a. Perencanaan Meliputi hal-hal yang mendasar seperti
tujuan/maksud komunikasi, audience yang akan menerima
pesan, ide pokok pesan yang akan disampaikan, saluran dan
media yang akan digunakan dalam penyampaian pesan bisnis
termasuk mengatur intonasi suara. Yang terpenting adalah
mensiasati situasi yang ada sehingga tujuan yang dikehendaki
dapat tercapai;
b. Komposisi Erat kaitannya dengan penyusunan dan pengaturan
kata-kata, kalimat dan paragraf. Gunakan kata-kata yang
sederhana, mudah dimengerti, mudah dipahami, dan
dilaksanakan oleh penerima pesan; dan
c. Revisi Seluruh maksud dan isi pesan harus ditelaah kembali,
sudah sesuai dengan rencana atau belum. Jika belum, lakukan
pengecekan sekaligus revisi atau perbaikan-perbaikan
seperlunya sehingga apa yang direncanakan dapat tercapai.

2.3.2. Penentuan Tujuan


Penentuan tujuan merupakan langkah awal perencanaan
komposisi. Penentuan tujuan harus jelas dan dapat diukur serta
sesuai dengan tujuan organisasi. Tujuan yang jelas akan
membantu proses pengambilan beberapa keputusan, seperti dalam
menentukan untuk meneruskan atau tidak suatu pesan, dalam
menanggapi audience, memusatkan isi pesan, keputusan untuk
menetapkan saluran dan media dalam menyampaikan suatu
pesan. Adapun tujuan Umum Komunikasi Bisnis :
a. Memberi informasi (informing);
b. Memberi persuasi (persuading); dan
c. Melakukan kolaborasi (collaborating).
Selain itu juga terdapat tujuan-tujuan khusus sebagai
penjabaran dari tujuan umum. Adapun cara mencapai sebuah

24
tujuan adalah tujuan yang telah ditentukan perlu diuji dengan empat
pertanyaan, yakni :
a. Apakah tujuan itu realistik?
Suatu tujuan hendaknya realistik, maksudnya ide atau gagasan
yang akan disampaikan dapat dilakukan dan sesuai dengan
kemampuan yang ada.
b. Apakah waktunya tepat?
Ketepatan waktu penyampaian suatu ide atau gagasan perlu
dipertimbangkan, sehingga penyampaian ide tersebut
kemungkinan besar dapat diterima.
c. Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat?
Pesan atau ide yang disampaikan oleh orang yang
berkedudukan atau berjabatan tinggi cenderung lebih dapat
diterima, daripada bila disampaikan oleh orang yang
kedudukannya rendah.
d. Apakah tujuannya dapat diterima oleh perusahaan?
Tujuan penyampain pesan hendaknya mengacu pada tujuan
organisasi secara keseluruhan, jadi usahakan pesan tersebut
sesuai dengan kebijakan organisasi.

2.3.3. Analisis Audience


sebuah perencanaan pesan bisnis adalah menganalisis
audience. Berikut adalah langkah-langkahnya:
a. Mengembangkan Profil Audience Dalam mengembangkan profil
audience ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1) Jumlah dan komposisi audience Bentuk dan format
penulisan materi yang akan disampaikan ditentukan oleh
jumlah dan komposis audience. Jika audience-nya berjumlah
sedikit, dengan latar belakang yang tidak terlalu beragam,
maka materi dapat dikemas dalam bentuk laporan
sederhana. Sedangkan jika audience-nya besar, dengan

25
latar belakang yang beragam, maka sebaiknya materi
dikemas dalam bentuk makalah/laporan, dengan gaya
pengorganisasian dan format penulisan yang formal;
2) Identifikasi audience yang memegang posisi atau peranan
kunci atau paling penting Orang yang berstatus tinggi dalam
sebuah perusahaan atau organisasi, atau memiliki kelebihan
dibidang tertentu, biasanya yang memegang posisi kunci
atau penting;
3) Reaksi audience Antisipasi reaksi audience yang mungkin
muncul, suka berdebat atau kurang kritis;
4) Tingkat pemahaman audience Perhatikan latar belakang
audience, jika antara komunikator dan audience memiliki
latar belakang yang jauh berbeda, pertimbangkan seberapa
jauh audience harus dididik terlebih dahulu; dan
5) Hubungan audience dengan komunikator Struktur pesan
yang akan disampaikan dan nada suara komunikator dapat
menunjukan tingkat hubungan komunikator dan audience.
Intonasi saat berbicara dengan orang yang sudah dikenal
akan berbeda dengan saat berbicara dengan orang yang
baru dikenal.
b. Memenuhi Kebutuhan Audience (Informasi) Ada lima tahap
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audience :
1) Cari apa yang diinginkan audience Mencari tahu hal apa
yang dinginkan audience dan segera memberikan informasi
yang diminta, jangan ditunda-tunda;
2) Antisipasi pertanyaan yang tak diungkapkan Berikan
tambahan informasi, meskipun tidak diminta secara khusus
oleh audience;
3) Berikan semua informasi yang diperlukan Informasi-
informasi penting harus sudah tercakup dalam pesan yang
diberikan;

26
4) Informasinya akurat Berikan informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kalau terjadi
kesalahan, komunikator harus segera membetulkannya dan
memohon maaf atas kekhilafan yang dilakukannya; dan
5) Temukan ide yang menarik bagi audience Berikan perhatian
yang lebih pada poin ide ini, karena ide penting untuk
menentukan pesan itu disukai atau tidak, berdasarkan ide
pokok dari pesan tersebut.
c. Memuaskan Kebutuhan Motivasional Audience Beberapa jenis
pesan, bertujuan memotivasi audience untuk mengubah
perilaku mereka. Tetapi pemberian motivasi ini, seringkali
mengalami hambatan/kendala, karena memang ada
kecenderungan audience tidak mau mengubah sesuatu yang
ada, dengan hal yang lebih baru. Salah satu cara untuk
mengatasi kendala tersebut, adalah dengan mengatur pesan-
pesan sedemikian rupa, sehingga informasi yang disampaikan
dapat diterima audience dengan mudah. Pendekatan yang
dapat dilakukan adalah dengan memberikan argumentasi yang
bersifat rasional dan pendekatan emosi.

2.3.4. Penentuan Ide Pokok


Setiap pesan bisnis, akan bermuara pada satu tema pokok,
yaitu ide pokok (main idea) dan selebihnya hanya merupakan ide
pendukung (supporting idea). Topik adalah subyek pesan yang
luas. Sedangkan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu topik,
yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut sehingga dapat
diterima audience. Untuk menentukan ide pokok, poin-poin yang
penting yang harus diidentifikasikan terlebih dahulu, yaitu :
a. Teknik Brainstorning Pendekatan yang baik adalah
Brainstorning yang memberikan keleluasaan pikiran, untuk
mencari berbagai macam kemungkinan, dan menguji berbagai

27
alternatif dengan mempertimbangkan tujuan, audience, dan
fakta yang ada. Teknik yang digunakan :
1) Storyteller’s Tour Dengarkan dengan teliti, berlatihlah
sehingga ide pokok dari pesan dapat ditemukan dengan
mudah.
2) Random List Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran di
atas kertas, kemudian pelajari hubungan antara ide-ide
tersebut. Lalu temukan poin-poin penting dan tidak penting.
3) CFR (Conclusions, Findings, Recommendations) Worksheet
Jika subjek yang dibahas mencakup pemecahan masalah,
gunakan suatu worksheet yang akan membantu
menjelaskan hubungan antara temuan (findings),
kesimpulan (conclusions) dan rekomendasi
(recomendations) yang akan diberikan.
4) Journalistic approach Pendekatan jurnalistik memberikan
poin yang baik sebagai langkah awal menentukan ide pokok.
Pendekatan ini dikenal dengan 5W+1H, akan dapat
menjelaskan ide pokok presentasi, yang terdiri atas:
a) Who (siapa yang menjadi audience kita)
b) When (kapan presentasi dilakukan)
c) Where (dimana presentasi dilakukan)
d) Why (kenapa kita melakukan presentasi, hubungkan
dengan tujuan)
e) What (apa ide besar yang akan disampaikan)
f) How (bagaimanacara menyampaikan)
5) Questions and Answer Chain Pendekatan yang paling baik
adalah melihat dari sisi perspektif audience. Kita dapat
menganilis arus pertanyaan dan jawaban dari audience,
sehingga ide pokoknya dapat ditemukan.
b. Pembatasan Cakupan Ide pokok dari pesan-pesan, selebihnya
disesuaikan dengan waktu yang tersedia, sehingga poin-poin

28
penting tidak terabaikan. Yang penting adalah, ide pokok yang
disampaikan harus mudah dimengerti dan diterima oleh
audience.
2.3.5. Seleksi Saluran Komunikasi dan Media
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada.
Ide-ide dapat disampaikan melalui dua saluran :
a. Komunikasi Lisan Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan,
adalah kemampuannya memberikan umpan-balik dengan
segera. Bila pesan yang akan disampaikan sederhana, maka
audience-nya dapat dibuat lebih nyaman. Dari segi ekomoni,
komunikasi lisan bersifat ekonomis, alias tanpa biaya. Untuk
informasi yang bersifat kontroversial, bisa disampaikan bila
audience-nya sedikit dan programnya relatif informal.
b. Komunikasi Tertulis Pesan-pesan tertulis dapat disampaikan
melalui berbagai macam bentuk, seperti surat, memo, dan
laporan. Salah satu kebaikannya, penulis mempunyai
kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-
pesan mereka, sesuai yang diinginkan, karena tidak ada lobi
dan negosiasi lagi.

29
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Menurut Tara Benson, Definisi dari Komunikasi Bisnis adalah,
“Business communication is the process of establishing a common
understanding between or among people within a business environment”
atau Komunikasi bisnis adalah sebuah proses dimana terjadi saling
pengertian antara orang-orang yang berada dalam lingkungan bisnis.
Setelah kita mengetahui definisi dari komunikasi bisnis, maka kita juga
perlu mengetahui tujuan utama dari komunikasi bisnis. Terutama tujuan
utama komunikasi bisnis yang efektif (Yuliati, Sari, & Safitri, 2013).
Dari beberapa sumber didapatkan beberapa tujuan utama
komunikasi bisnis yang efektif, yaitu:
a. Mendapat pemahaman penuh tentang makna pesan yang diberikan
kepada pihak lain, baik didalam maupun diluar organisasi perusahaan;
dan
b. Mendapat tanggapan, tindakan atau persetujuan dari penerima pesan
seperti yang diharapkan pemberi pesan.
Pesan dapat berbentuk berita, introduksi tentang sesuatu yang
baru, pencapaian pendapat, informasi, penjelasan, rekomendasi, perintah,
pertanyaan atau imbauan untuk berbuat sesuatu. Dari tujuan tersebut,
dapat diambil manfaat komunikasi bisnis yang efektif, beberapa
diantaranya, adalah :
a. Manfaat Internal
Bagi internal perusahaan akan terbangun dua pola komunikasi berikut,
yaitu:
1) Komunikasi vertikal (Upward dan downward communications)
Terciptanya suasana kerja yang kondusif dan kepuasan kerja
bawahan sehingga meningnkatkan moral, motivasi dan efisiensi
kerja perusahaan. Disatu sisi, atasan juga dapat mengetahui

30
berbagai macam hal yang bersangkutan dengan pelaksanaan
manajemen secara lebih transparan sehingga dapat mengambil
keputusan yang lebih tepat; dan
2) Komunikasi horizontal
Membantu individu dan bagian perusahaan bekerja sama dalam
memecahkan problem bersama, membantu melaksanakan tugas
dan keputusan bersama, dan merupakan sarana untuk
menyamakan persepsi, pendapat dan pola pikir antar bagian
sehingga menjadi sarana untuk membangun keharmonisan
hubungan dan kerja sama antarbagian dalam perusahaan.
b. Manfaat Eksternal
Berdampak positif dalam keberhasilan usaha bisnis dan membangun
citra perusahaan dimata masyarakat dan meningkatkan minat
konsumen kepada produk yang dipasarkan.
c. Manfaat Bagi staf dan eksekutif
Kemampuan komunikasi secara efektif dapat menunjang
perkembangan karir pekerjaan mereka. Hal tersebut dikarenakan 60-
80% waktunya dihabiskan untuk berkomunikasi, misalnya : diskusi,
ceramah, teleconference, dan korespondensi. Oleh karena itu,
Kemampuan berkomunikasi secara efektif menjadi salah satu syarat
keberhasilan menjalankan pekerjaan atau jabatan tertentu.
Adapun Prasyarat komunikasi bisnis yang efektif, antara lain :
a. Sikap positif pemberi pesan
Ciri sikap positif antara lain adalah kompeten, antusias dan penuh
perhatian kepada penerima pesan. Seorang pimpinan, manajer,
eksekutif dan karyawan perusahaan wajib memiliki sikap positif,
mereka harus sadar atas peranannya untuk memperoleh tanggapan
atau reaksi dari penerima pesan seperti yang diharapkan
perusahaannya. Sikap positif tersebut harus ditujukan tidak hanya
ketika menjalankan tugas penting tapi juga selama menjalankan tugas

31
rutin, karena kumulasi pesan terhadap sikap dari deretan komunikasi
juga menimbulkan kesan tertentu terhadap citra perusahaan.
b. Memenuhi syarat-syarat khusus
Adapun Syarat-syarat khusus yang harus dimiliki seseorang dalam
komunikasi bisnis yang efektif, antara lain:
1) Cerdas, dapat diartikan kaya akan bahan pertimbangan yang sehat
dalam memilih topik atau fakta yang perlu dikemukakan selama
komunikasi;
2) Sabar dan penuh perhatan, bahkan saat menghadapi orang yang
berperangai buruk;
3) Jujur, maksudnya mempunyai integritas yang tinggi;
4) Menguasai subyek dan bahasa yang digunakan selama
berkomunikasi; dan
5) Mempunyai pengetahuan dasar tentang proses komunikasi dan
metode-metode dalam memberikan dan mengirimkan pesan secara
efektif.
Berikut ini beberapa tujuan komunikasi bisnis:’
a. Memberikan informasi;
b. Mengumpulkan informasi;
c. Mempengaruhi orang lain;
d. Menyelesaikan masalah; dan
e. Membuat keputusan.
Adapun jaringan dalam komunikasi bisnis organisasi, terdiri atas
dua bagian, yaitu:
a. Jaringan Formal
Saluran pesan-pesan yang dipelihatkan dalam bagan organisasi yang
menunjukkan siapa bertanggung jawab kepada siapa. Jaringan ini
dikendalikan oleh manajemen.
b. Jaringan Informal

32
Saluran yang tidak resmi sebagai tempat berlalunya pesan dalam
organisasi. Sering disebut selentingan (grapevines). Jaringan ini tidak
dikendalikan manajemen
Sementara itu, arus komunikasi dalam organisasi bisnis, yaitu:
a. Komunikasi ke bawah;
b. Komunikasi ke atas; dan
c. Komunikasi horisontal.

3.2. SARAN
Keberhasilan utama dari proses komunikasi tergantung pada
tingkat yang besar tentang mengatasi kesalahpahaman, jadi berusaha
untuk menjaga anda pesan jelas, singkat dan to the point. Jika komunikasi
adalah transfer makna, lalu agar komunikasi yang sukses terjadi, anda
harus mengerti sesuatu seperti yang dilakukan.

33
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, N., & Didik, H. (2012, Desember). Analisis Pengaruh Hubungan


Karyawan (Employee Relation) Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan PT. Menara Kartika Buana di Karanganyar Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 16(2).

Daudario. (n.d.). Retrieved from WordPress.com:


https://daudario.wordpress.com/2012/07/20/proses-komunikasi-
dalam-organisasi/

Jannah, M. (2014). Strategi Inovasi Produk dalam Mencapai Keunggulan


Kompetitif. Islamiconomic, 5(1).
doi:https://dx.doi.org/10.32678/ijei.v5i1.20

Panjaitan, D. R., & Wiryawan, D. (2016). Komunikasi Bisnis (Moduk Ber-


ISBN). Lampung: Universitas Lampung.

Rahayu, S., & Soedarso, S. (2016). Bisnis Kreatif dan Inovatif di Era
Globalisasi. (A. S. Hamidin, Ed.) Bandung, Jawa Barat, Indonesia:
Manggu Makmur Tanjung Lestari.

Sunarsih, N. (2019). Membangun Keunggulan Kompetitif Melalui Inovasi


dan Kewirausahaan. Kewirausahaan dalam Multi Perspektif.
Retrieved from http://repository.ut.ac.id/id/eprint/7033

Suwanto. (2019). Komunikasi Bisnis. Salemba Empat.

Wahyudi, D. (2020). Bahan Ajar Komunikasi Bisnis. Jakarta: Fakultas


Ekonomi dan Bisnis Universitas Sahid.

Wibowo, A. (2020). Komunikasi Bisnis. (W. Susanto, Ed.) Semarang:


Yayasan Prima Agus Teknik.

34
Winoto, H. (2019). Komunikasi Bisnis dan Negoisasi. Bandung: CV.
Widina Media Utama.

Yuliati, K., Sari, W. P., & Safitri, D. (2013). Pengantar Komunikasi Bisnis.
Jakarta: Ulinnuha Press.

35

Anda mungkin juga menyukai