Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KOMUNIKASI BISNIS
“Komunikasi Ketenagakerjaan“
Dosen Pengampu : Harianto, SE., MM

Disusun Oleh : Kelompok 7


Rini Astuti (2020310817)
Nurfahima Agus (2020310831)
Fitriani (2020310825)

PROGRAM STUDI ILMU AKTUARIA


FAKULTAS SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BULUKUMBA
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan
syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun
akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas
dari mata kuliah KOMUNIKASI BISNIS dengan judul “Komunikasi Ketenagakerjaan“ Penulis
tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Penulis

Bulukumba, 11 mei 2022

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
2.2 Teknik Menyusun Resume ......................................................................................................... 6
2.2.1 Persiapan penulisan resume .................................................................................................... 7
2.2.2 Pengorganisasian Resume ...................................................................................................... 8
2.2.3 Menulis Resume yang Sempurna ............................................................................................ 9
2.3 Latihan Menyusun Resume ........................................................................................................ 9
2.4 Teknik Menyusun Surat Lamaran ............................................................................................. 12
2.4.1 Solicited application letter ................................................................................................ 12
2.4.2 Unsolicited application letter ............................................................................................ 12
Tips untuk pelamar .............................................................................................................................. 14
2.5 Latihan Menyusun Surat Lamaran Kerja................................................................................... 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................. 17
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................. 17
3.2 Saran ....................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring berkembangannya jaman komunikasi sangat penting diperlukan baik dalam
dunia pendidikan, politik, bsinis ataupaun yang lain sebaigainya. Komunikasi merupakan
elemen terpenting yang diberikan tuhan kepada manusia, karena dengan komunikasi kita
menjadi mahluk hidup bukan benda lagi, komunikasi bisa menghidupkan nyawa sosial yang
menjadi harapan kita untuk tetap berperan sebagai manusia.

Aktifitas bisnis dalam suatu perusahaan digerakan oleh tenaga kerja yang memiliki
pemahaman terhadap pengolahan bisnis tersebut. Sumberdaya manusia dalam hal ini tenaga
kerja menjadi syarat utama dalam mengoprasikan perusahaan. Pengolahan sumberdaya
manusia yang tepat, menjadi bagian yang sangat penting dan bahkan proses prerkrutan tenga
kerja yang tidak tepat akan menjadi masalah tersendiri bagi perusahaan. Setiap perusahaan
berupaya untuk menyusun format yang tepat tentang manajemen sumberdaya manusianya
(mulai dari proses prekrutan, pendidikan, dan pelatihan, job description yang jelas, sistem
upah atau gajih yang tepat, adanya jenjang karir atau pengembangan staf, dan lainya).

Dalam mencari pekerjaan seseorang harus memilki kemampuan dalam berkomunikasi,


komunikasi sangat diperlukaan seseorang dalam mecari pekerjaan. Hal itu bisa dinilai dari
cara seseorang menawarkan potensi atau kelebihan yang dimilikinya, dengan engan cara itu
perusahaan bisa tertarik dengan potensi yang dimilikinya. Si pelamar pekerjaan juga harus
menguasai komunikasi verbal maupun non verbal. Komunikasi ketenagakerjaan verbal dalam
hal ini yakni dapat berupa menulis resume dan surat lamaran yang menarik untuk dibaca oleh
pihak perusahaan. Sedangkan, komunikasi ketenagakerjaan nonverbal dalam hal ini seperti
bodylanguage saat wawancara, dan sopan santun.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai
berikut :
1.2.1 Bagaimana pentingnya komunikasi ketenagakerjaan ?
1.2.2 Bagaimana teknik menyusun resume ?
1.2.3 Bagaimana latihan dalam menyusun resume ?
1.2.4 Seperti apa teknik dalam menyusun surat lamaran kerja ?

4
1.2.5 Bagaimana latihan dalam menyusun surat lamaran kerja ?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi kriteria penilaian dalam
mata kuliah Komunikasi Bisnis, dan tujuan lain sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui pentingnya komunikasi ketenagakerjaan
1.3.2 Untuk mengetahui teknik dalam menyusun resume
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami latihan dalam menyusun resume
1.3.4 Untuk mengetahui teknik yang digunakan dalam menyusun surat lamaran kerja
1.3.5 Untuk mengetahui dan memahami latihan dalam menyusun surat lamaran kerja

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Komunikasi Ketenagakerjaan


Bayangkan jika manajer yang hanya merekrut karyawan secara acak tanpa mengetahui
jika karyawan tersebut memenuhi syarat untuk posisi tersebut atau tidak. Sayangnya
risikonya akan sangat tinggi, mengakibatkan pada banyaknya penolakan dan berakhir pada
terbuangnya banyak waktu untuk memperbaiki situasi dengan melatih kembali karyawan
tersebut.
Sebagai contoh, jika seseorang yang dipilih secara acak tanpa wawancara, yang asing
dan tidak berpengalaman dengan tugas yang diberikan, lalu dengan jelas hasilnya akan
menjadi dramatis dalam perspektif negatif. Kini jika manajer duduk untuk melakukan sebuah
percakapan seperti sebuah wawancara untuk bertanya kepada orang yang melamar pekerjaan,
maka akan lebih dari sebuah kemungkinan bahwa manajer akan merekrut seseorang yang
paling sesuai di posisi yang tersedia.
Inilah mengapa sangatlah penting adanya komunikasi ketenagakerjaan karena
bermanfaat bagi manajer. Komunikasi ketenagakerjaan sangat penting bagi manajer, dan
sama halnya bagi seorang pelamar kerja.
Pertama, komunikasi ketenagakerjaan harus bisa dilihat dalam tindakan positif karena
merupakan peluang untuk mengekspresikan diri sendiri. Bagi pelamar kerja, komunikasi
ketenagakerjaan merupakan peluang sebab pelamar kerja bisa menjelaskan kemampuannya
yang sesuai untuk posisi yang dicari. Pelamar kerja ingin tahu apa yang dicari oleh manajer
pada pelamar kerja.

2.2 Teknik Menyusun Resume


Resume adalah suatu ringkasan yang terstruktur dan tertulis dari pendidikan, latar
belakang, serta kualifikasi seseorang tentang suatu pekerjaan (Bovee dan Thill, 2002).
Resume sering disebut daftar riwayat hidup atau curriculum (CV). Resume merupakan
bentuk promosi yang dibuat oleh pencari kerja dalam upayanya “menjual potensi diri” pada
saat memasuki dunia kerja.
Melalui resume, individu atau organisasi diharapkan mengetahui kemampuan pencari
kerja walaupun belum pernah bertemu atau saling mengenal. Resume yang baik dan disusun
dengan rapi berpeluang lebih besar untuk sampai pada tahap wawancara.

6
2.2.1 Persiapan penulisan resume
Ada tiga hal yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan resume, yaitu pencarian
informasi, perencanaan resume, dan pembuatan resume.
a. Pencarian Resume
Langkah pertama yaitu dengan mencaria berbagai informasi penting yang relevan
dengan jenis pekerjaan yang diinginkan. Informasi dapat diperoleh dengan melalukan
analisis diri, analisis karier, dan analisis pekerjaan.
1) Analisis diri (self analysis)
Seseorang belum tentu mengenal dengan baik kemampuan, kekurangan, atau
kelebihan dirinya sendiri. Keterampilan spesifik yang dimiliki perlu disadari
karena dapat menjadi “bargaining power”. Misalnya, kemampuan berbicara di
depan umum, kemampuan berbahasa asing, kemampuan memimpin, dan
kemampuan mengoperasikan aplikasi komputer tertentu. Demikian pula dengan
kepribadian atau sifat-sifat personal yang perlu dipahami agar dapat menilai
apakah sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan pekerjaan yang diinginkan.
2) Analisis karier (career analysis)
Setelah mengetahui potensi, seseorang perlu melakukan analisis yang berkaitan
dengan karier di masa yang akan datang. Pertanyaan berikut dapat membantu
dalam melakukan analisis karier: (1) kecerdasan apa yang paling bermanfaat bagi
karier yang ini ditekuni? (2) apakah prestasi akademis menjadi syarat dalam
penjenjangan karier? (3) apakah pengalaman kerja menjadi syarat dalam
penjenjangan karier? (4) apakah ada imbalan selain dalam bentuk uang, misalkan
non material? (5) bagaimana persaingan karier dalam bidang yang diinginkan?
3) Analisis pekerjaan (job analysis)
Setiap orang harus memiliki wawasan atau gambaran mengenai pekerjaan-
pekerjaan di berbagai bidang. Setiap jenis pekerjaan memiliki aktivitas dan
lingkungan yang berbeda. Misalnya, aktivitas dan lingkungan pekerjaan
sekretaris tentu berbeda dengan dosen, dokter, akuntan dan lain-lain. Pengetahuan
mengenai gambaran pekerjaan dan lingkungan kerja dapat membantu seseorang
untuk lebih siap menghadapi pekerjaan.
b. Perencanaan resume
Dalam perencanaan resume, perlu dipastikan terlebih dahulu posisi atau pekerjaan yang
diminati atau yang akan menjadi tujuan karier. Setelah itu, perlu diperhatikan syarat-
syarat pekerjaan, karakteristik pribadi yang diperlukan, dan data-data lain yang dapat

7
ditambahkan dalam resume. Perlu juga dipertimbangkan untuk melampirkan
rekomendasi atau referensi dari pihak lain tentang kemampuan, pengalaman atau
prestasi yang pernah diraih.
c. Pembuatan resume
Secara umum, resume mencakup informasi pribadi (misalnya nama, tempat dan tanggal
lahir, alamat) tujuan kerja, kualifikasi pribadi, dan referensi. Resume diorganisasikan
sedemikian rupa agar mencolok dan menarik perhatian pemberi kerja. Resume dapat
dibuat dalam satu halaman, tetapi untuk melamar posisi yang lebih tinggi, resume
biasanya lebih panjang.
2.2.2 Pengorganisasian Resume
Berdasarkan cara pengorganisasiannya, resume dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu
resume kronologis, resume fungsional dan resume kombinasi.
a. Resume Kronologis
Resume kronologis merupakan jenis resume yang paling tradisional dan disukai
oleh pemberi kerja. Bagian pengalaman kerja biasanya mendominasi resume dan
ditempatkan di bagian paling mencolok, misalnya di bawah nama, tempat dan tanggal
lahir, alamat dan tujuan. Pengalaman kerja dan sejarah pendidikan diurutkan mulai dari
posisi paling akhir sampai paling awal. Tiga kunci keunggulan resume kronologis
adalah (1) pemberi kerja sudah terbiasa dengan bentuk itu dan mudah menemukan
unsur yang dicari, (2) menonjolkan pertumbuhan dan kemajuan karier, dan (3)
menonjolkan kontinuitas dan stabilitas dalam bekerja.
Pendekatan ini sangat cocok bila sejarah pekerjaan pelamar cukup kuat dan
pekerjaan ini yang akan dilamar sesuai dengan jalur karier yang dimiliki.
b. Resume Fungsional
Resume ini memfokuskan perhatian pada kompetensi individual, yaitu seputar
keterampilan dan keberhasilan. Pengalaman akademis ditempatkan di bagian yang
kurang penting. Keunggulan pendekatan ini adalah (1) pembaca langsung mengetahui
kontribusi yang bisa diberikan pelamar. (2) pelamar menekankan pengalaman kerja
lebih awal, dan (3) kurang menekankan kemajuan karier atau masa menganggur yang
lama. Pendekatan ini sering digunakan oleh pelamar yang baru lulus dan menguraikan
terlebih dahulu keterampilan yang relevan. Gaya tersebut seringkali dicurigai oleh
pemberi kerja sebagai cara untuk menyembunyikan sesuatu.
c. Resume Kombinasi

8
Resume kombinasi memasukkan sifat-sifat terbaik dari format kronologis dan
fungsional. Format tersebut menekankan pada keterampilan dan keberhasilan pelamar
di samping juga memasukkan pengalaman kerja yang selengkapnya. Cara itu tidak
lazim dipergunakan karena memiliki dua kelamahan utama, yaitu (1) resume menjadi
lebih panjang dan (2) adanya kemungkinan terjadinya pengulangan akibat
dicantumkannya daftar keterampilan dan keberhasilan dalam bagian fungsional dan
dalam uraian pekerjaan kronologis.
2.2.3 Menulis Resume yang Sempurna
Resume yang sempurna adalah resume yang mampu menanggapi kebutuhan dan pilihan
pembaca serta menghindari beberapa kesalahan umum. Kesalahan umum yang sering
dikeluhkan oleh petugas rekrutmen ketika membaca resume adalah sebagai berikut (Bovee
dan Thill, 2002:660):
a. Terlalu panjang dimana resume tidak ringkas, relevan dan langsung ke sasaran.
b. Terlalu pendek atau hanya garis besar sehingga resume tidak memberikan informasi
yang cukup untuk mengevaluasi pelamar secara memadai.
c. Sulit dibaca, hal ini dapat dikarenakan kurang spasi, indentasi, ukuran huruf terlalu
kecil, dan penggunaan huruf tebal menyebabkan resume sulit dibaca.
d. Terlalu banyak kata, dimana uraian menggunakan banyak kata yang sebenarnya dapat
dinyatakan secara sederhana dan ringkas.
e. Terlalu rapi, sehingga kadangkala resume kelihatan seperti tidak ditulis oleh pelamar
sehingga menimbulkan pertanyaan apakah kualifikasinya juga dilebih-lebihkan.
f. Seperti amatir, dimana pelamar tampak hanya memahami dunia bisnis atau industri
tertentu secara dangkal yang terungkap dari pernyataan yang keliru atau terasa
canggung.

2.3 Latihan Menyusun Resume


Menurut Bovee dan Thill (2002:645), resume yang baik setidaknya memenuhi empat hal
yaitu:
a. Kerapian (neatness)
Resume dibuat di atas kertas bersih dan berkualitas baik, tidak ada coretan- coretan, dan
bentuk huruf yang dipilih juga baik

b. Kesederhanaan (simplicity)

9
Bahasa yang digunakan hendaknya sederhana, jelas, dan ringkas. Format dibuat
sedemikian rupa agar enak dibaca.

c. Keakuratan (accuracy)
Informasi yang disajikan haruslah akurat dan dapat dibuktikan kebenarannya.
d. Kejujuran (honesty)
Informasi yang disajikan tidak mengada-ada. Misalnya, kejujuran mencantumkan umur,
status perkawinan, dan pendidikan.

Dalam waktu kurang dari satu menit untuk menciptakan kesan yang baik, resume perlu
terlihat tajam dan membangkitkan minat perekrut pada beberapa baris pertama. Perekrut
lazimnya menggunakan 45 detik pertama untuk setiap resume sebelum melemparnya ke
tumpukan “mungkin” atau “ditolak”. Kebanyakan perekrut membaca resume dengan cepat
dan bukan membacanya dari atas sampai bawah.
Desain yang baik merupakan keharusan, dan untuk mencapainya tidak sulit. Desain
yang baik menampilkan kesederhanaan, aturan, banyak ruang kosong, dan jenis huruf yang
langsung seperti Time New Roman atau Arial. Buatlah subjudul anda mudah dicari dan
dibaca, menempatkannya di atas setiap bagian atau di marjin kiri. Gunakan daftar untuk
merinci kualifikasi anda yang terpenting, dan tinggalkan banyak spasi kosong, meskipun
untuk itu anda terpaksa menggunakan dua halaman. Warna sama sekali tidak penting, tetapi
jika anda menambahkan warna, buatlah halus dan anggun, seperti garis mendatar tipis di
bawah nama dan alamat.
Untuk contoh penyusunan resume, dapat menggunakan tiga pengorganisasian yaitu
resume kronologis, fungsional dan kombinasi:
a. Resume Kronologis
Cara penulisan resume ini yakni bagian pengalaman kerja biasanya mendominasi dan
ditempatkan dibagian paling mencolok, misalnya di bawah nama, tempat dan tanggal
lahir, alamat dan tujuan. Pengalaman kerja dan sejarah pendidikan diurutkan mulai dari
posisi akhir sampai paling awal. Sebaiknya penulisan resume ini memperhatikan empat
hal yang disebutkan oleh Bovee dan Thill yaitu: kerapian, kesederhanaan, keakuratan
dan kejujuran. Contoh Resume Kronologis

10
b. Resume Fungsional
Resume ini memfokuskan perhatian pada kompetensi individual, yaitu seputar
keterampilan dan keberhasilan. Pengalaman akademis ditempatkan di bagian yang
kurang penting. Contoh Resume Fungsional

c. Resume Kombinasi
Yaitu resume dengan format yang menekankan pada keterampilan dan keberhasilan
pelamar di samping juga memasukkan pengalaman kerja yang selengkapnya. Contoh
Resume Kombinasi

11
2.4 Teknik Menyusun Surat Lamaran
Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan untuk melamar kerja dan menjadi
pengantar agar pembaca tertarik membaca resume. Surat lamaran kerja selalu dikirim
bersama-sama dengan resume.
Sebelum menulis surat lamaran kerja, pelamar sebaiknya mencari informasi sebanyak
mungkin mengenai organisasi pencari kerja. Semakin banyak pengetahuan tentang organisasi
pencari kerja, semakin baik kemampuan pelamar untuk menarik perhatian pemberi kerja dan
menyampaikan keinginan untuk bergabung.
Pengirim surat lamaran kerja dapat berupa solicited application letter atau unsolicited
letter.
2.4.1 Solicited application letter
Adalah surat lamaran kerja yang dibuat berdasarkan informasi lowongan pekerjaan
yang disebarluaskan melalui media. Pada iklan lowongan kerja pada umumnya tercantum
dengan jelas hal-hal sebagai berikut: (1) pihak yang membutuhkan tenaga kerja, (2) pekerjaan
dan jabatan yang tersedia dan (3) kualifikasi pelamar.
Informasi tersebut akan memudahkan pelamar kerja untuk mengajukan surat lamaran
kerja dan melampirkan resume yang disusun sesuai pekerjaan, jabatan dan kualifikasi yang
diinginkan. Dalam hal ini pelamar akan menghadapi persaingan yang ketat.
2.4.2 Unsolicited application letter
Adalah surat lamaran yang dibuat atas inisiatif pelamar atau tanpa adanya informasi
lowongan pekerjaan. tidak semua perusahaan mengiklankan kebutuhan tenaga kerja melalui
media. Dalam situasi tersebut pelamar tidak akan menghadapi persaingan yang terlalu ketat
serta memiliki kesempatan untuk menarik perhatian dengan menunjukkan seluruh potensi
yang dimiliki. Sementara bagi perusahaan, selain menghemat biaya iklan dan waktu, cara ini
juga akan menciptakan persuasi baru.
Seperti resume, surat lamaran kerja adalah suatu bentuk iklan sehingga diorganisasikan
seperti pesan persuasif. Surat lamaran kerja, baik solicited maupun nonsolicited application
letter, dapat disusun dengan pendekatan AIDA (attention, interest, desire, and action) dan
pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu pembuka, isi dan penutup.
a. Paragraf pembuka
Surat lamaran kerja sebagaimana bentuk surat bisnis lain yang harus dibuat sebaik
mungkin agar dapat menarik perhatian (attention) pembuat sebaik mungkin harus
menyatakan dengan jelas bahwa pelamar sedang melamar suatu pekerjaan. oleh karena
itu, dalam surat lamaran perlu diidentifikasi jenis pekerjaan yang diminati. Surat

12
lamaran yang baik, yang menarik perhatian pembacanya, mencantumkan hal-hal
sebagai berikut:
1) Rangkuman
Dibagian awal surat lamaran, paparkan kualifikasi yang dimiliki, yang paling
relevan dengan jabatan yang diinginkan dan jelaskan bahwa kualifikasi tersebut
akan menguntungkan/memberikan manfaat bagi perusahaan.
2) Sumber informasi
Khusus untuk solicited application letter, sebutkan nama seseorang yang sudah
dikenal oleh pembaca (yang menawarkan pekerjaan) sebagai orang yang
menyarankan pelamar untuk melamar pekerjaan atau sebutkan dari mana
diperoleh informasi tentang adanya lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut.
Sumber informasi tersebut, antara lain surat kabar, majalah dan radio (sebutkan
nama surat kabar/majalah dan tanggal penerbitan, atau nama radio dan tanggal
pengumuman).
3) Cuplikan berita
Cuplikan pengumuman atau iklan lowongan pekerjaan yang dikeluarkan oleh
perusahaan yang bersangkutan dapat disertakan dalam surat lamaran kerja.
b. Paragraf isi
Paragraf pertengahan tidak boleh terlalu panjang, maksimal 3 paragraf. Paragraf
itu hanya berisi penjelasan yang sangat diminati (interest) atau sangat diharapkan
(desire) oleh pembaca, dan jangan mengulang hal yang sudah dijelaskan dalam resume.
Dalam paragraf pertengahan perlu dicantukan kualifikasi pelamar, yaitu
pendidikan, pengalaman, sikap, minat, aktivitas, dan kualitas dari sudut pandang
pembaca. Selain itu, dapat juga dijelaskan kemampuan bekerja sama dengan orang lain,
sikap terhadap bidang pekerjaan, perusahaan, suasana kerja, dan kualitas personal
(kegiatan ekstrakurikuler dan sejenisnya).
c. Paragraf penutup
Paragraf terakhir dari surat lamaran kerja umumnya berisi suatu harapan tindakan
(action) sebagaimana yang terdapat dalam surat-surat penjualan. Pelamar dengan jelas
menyatakan keinginan untuk melakukan wawancara sesuai dengan waktu yang telah
disediakan oleh organisasi.
Agar mudah dihubungi, pelamar perlu memberikan alamat yang jelas dan
lengkap, termasuk nomor telepon, facsimile (kalau ada), jam berapa dapat dihubungi,
pagi, siang atau malam hari. Untuk beberapa perusahaan, barangkali perlu dilampirkan

13
amplop plus perangko balasannya.
Tips untuk pelamar
Suatu hal yang tidak boleh dilupakan oleh pelamar adalah bahwa sebenarnya pelamar
sedang “menjual potensi diri” kepada majikan secara tertulis, mencakup kepribadian,
kualifikasi, pelatihan yang pernah diikuti, pengalaman kerja, dan hobi. Oleh karena itu, surat
lamaran kerja dapat juga disebut sebagai surat penjualan. Sebagai surat penjualan, paling
tidak harus mudah dipahami, jelas, ringkas, tepat, atau sesuai dengan pekerjaan, dan rapi
dalam penampilan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a) Kualifikasi atau pengalaman kerja pelamar sesuai dengan posisi pekerjaan yang
dikehendaki.
b) Bangkitkan minat pembaca terhadap kualifikasi yang dimiliki.
c) Tonjolkan hal-hal yang positif.
d) Usahakan surat lamaran kerja rapi dan menarik.
e) Tuliskan surat dari sudut pandang pembaca, bukan penulis.
f) Tekankan hal-hal yang membedakan dengan pelamar lainnya.

Hal-hal yang harus dihindari:


a) Jangan melamar pekerjaan di luar kemampuan.
b) Jangan mengirimkan surat lamaran kerja hasil fotokopi.
c) Jangan mengatakan bahwa anda siap menerima pekerjaan apa saja.
d) Hindari kata-kata yang bombastis.
e) Jangan meminta belas kasihan.
f) Hindari untuk mempermasalahkan gaji.
g) Jangan memberi komentar langsung tentang karakter diri sendiri.

2.5 Latihan Menyusun Surat Lamaran Kerja


Untuk menulis surat lamaran dengan pendekatan solicited application letter sebagai
respons terhadap sebuah pengumuman lowongan kerja, anda mengetahui persyaratan yang
dicari oleh suatu organisasi. Anda juga akan menghadapi banyak persaingan untuk posisi itu
karena ada ratusan pencari kerja lainnya yang sudah melihat daftar itu dan mengirimkan
lamaran juga.

14
Gambar 4. Ditulis atas respons terhadap sebuah iklan lowongan kerja.

Alasan

Keterampilan

Meminta wawanc

15
16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai “Komunikasi
Ketenagakerjaan” yaitu :
Komunikasi yang baik sangat memberikan peluang bagi seseorang yang sedang
melamar kerja, hal tersebut dikarenakan si pelamar kerja bisa memperlihatkan potensi potensi
yang dimilikinya baik dalam surat lamaran kerja maupun interview kerja.
Resume adalah suatu ringkasan yang terstruktur dan tertulis dari pendidikan, latar
belakang, serta kualifikasi seseorang tentang suatu pekerjaan (Bovee dan Thill, 2002).
Resume sering disebut daftar riwayat hidup atau curriculum (CV). Resume merupakan
bentuk promosi yang dibuat oleh pencari kerja dalam upayanya “menjual potensi diri” pada
saat memasuki dunia kerja. Dalam menyusun resume harus merencanakan,
mengorganisasikan dan kemudian menyusun..
Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan untuk melamar kerja dan menjadi
pengantar agar pembaca tertarik membaca resume. Surat lamaran kerja selalu dikirim
bersama-sama dengan resume. Dalam menyusun surat lamaran kerja harus ada bagian
pembuka, isi dan penutup..

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka penulis merekomendasikan berupa saran – saran sebagai
berikut :
Mengingat begitu pentingnya komunikasi verbal maupun non verbal bagi seseorang
pelamar kerja, dalam penyusunan resume dan surat lamaran kerja sebaiknya menyesuaikan
dengan kaidah – kaidah yang sudah ada dan sesuai dengan sopan santun.

17
DAFTAR PUSTAKA
Devi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis, Penerbit Andi.

Bovee, L Courtland and John V. Thill. 2008. Komunikasi Bisnis Buku Pertama Edisi Keenam
Buku 2: Jakarta. PT Prenhallindo

Komunikasi keternagakerjaan yang diakses pada: http://www.exforsys.com/career- center/business-


communication/employment-communication-for-job-applicants.html

18

Anda mungkin juga menyukai