MATERI XI
Oleh: Kelompok-XI
SEMESTER IV F
KUPANG
2024
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah
dengan judul "Komunikasi Tentang Pekerjaan (Wawancara Kerja, Presentasi Bisnis,
Lobi Dan Negosiasi)" ini disusun untuk memenuhi tugas semester ganjil. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca. Terima kasih
kepada semuanya yang telah mendukung penulis dalam pembuatan makalah.
Penulis menyadari bahwa pembahasan hanya pada batasan permasalahan makalah ini,
sehingga kritik dan saran sangat dibutuhkan penulis untuk melengkapi makalah ini sehingga
dapat menjadi acuan referensi bagi peneliti selanjutnya.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia bisnis, kegiatan presentasi atas berbagai peristiwa penting seperti
pengajuan usulan proyek-proyek baru, pengembangan produk, perluasan pasar, dan
sebagainya, bukanlah hal baru. Presentasi bisnis yang baik akan memberikan dampak
yang baik pula bagi lembaga atau institusi yang melakukan presentasi. Oleh karena itu,
dalam melakukan presentasi bisnis harus dilakukan persiapan secara matang sehingga
tujuan presentasi bisnis yang efektif dapat tercapai.
Dalam dunia bisnis, istilah negosiasi bukanlah hal yang baru. Negosiasi
digunakan untuk menjembatani dua kepentingan yang berbeda, misalnya antara penjual
dan pembeli atau antara produsen dan konsumen. Oleh karena itu, agar terjadi suatau
kesepakatan diantara kedua belah pihak, diperlukan negosiasi. Dalam komunikasi bisnis
bernegosiasi sangat dibutuhkan dalam mencapai suatu kesepakatan bersama antara dua
belah pihak yang bersangkutan. Dalam bernegosiasi ada tata cara tersendiri sehingga
kesepakatan di antara keduanya bisa tercapai. Sementara itu, orang yang sering
melakukan negosiasi disebut sebagai seorang negosiator. Dalam setiap proses negosiasi,
selalu ada dua belah pihak yang berlawanan atau berbeda sudut pandangnya, agar dapat
menemukan titik temu atau kesepakatan, kedua belah pihak perlu bernegosiasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
DILAKUKAN DIHINDARI
Berdoalah menurut agama dan Datang terlambat.
kepercayaan masing-masing . Kelihatan kesal karena menunggu
Datang lebih awal dari yang lama.
ditentukan (misal 30 menit sebelum Berpenampilan berlebihan.
wawancara kerja dimulai). Membawa tas belanja atau
Bersikap yakin dan optimis . sejenisnya kedalam ruang
Bersikap tenang . wawancara.
Siapkan sertifikat, diploma, surat- Mengajak teman atau keluarga
surat penghargaan yang dimiliki . saat wawancara kerja.
Tersenyumlah secara wajar, tetapi Duduk sebelum dipersilahkan .
jangan tersenyum terus-menerus. Meletakkan tas dimeja
Berpakainlah yang rapi dan sopan. wawancara kerja.
Ketuk pintu sebelum memasuki Membungkuk, menunduk kepala.
ruang wawancara, kecuali kalau ada Bertopang dagu.
yang mengantar. Melipat tangan dimuka dada.
Tunggu sampai anda dipersilahkan Merokok atau mengulum permen
duduk, atau diminta izin untuk saat wawancara kerja.
duduk. Membuka atau memulai
Ingat nama pewawancara dengan percakapan wawancara kerja.
baik dan benar. Memotong pembicaraan pada
Tataplah pewawancara pada saat saat diwawancarai.
wawancara. Melebih-lebihkan diri.
Tunjukkan kemampuan diri anda, Membual.
jangan berlebihan. Mengkritik diri sendiri.
Perhatikan dan pahami setiap Menjelekkan atau mengkritik
pertanyaan. atasan anda yang sekarang atau
Bicaralah yang jelas dan tegas. yang lama.
Atur nada suara dengan tepat. Memberikan informasi yang
Tunjukkan minat atau ketertarikan tidak relevan.
dan kesungguhan anda terhadap Memberikan kesan bahwa anda
perusahaan yang dilamar. sangat membutuhkan pekerjaan.
Bersikap jujur dan langsung. Bertanya yang sekedar Tanya.
Emosional atau mudah
tersinggung.
Menunjukkan kesan tidak sabar.
4
perusahaan. Untuk memperoleh informasi tersebut, kita dapat memperolehnya
dari berbagai publikasi resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, baik
dalam bentuk jurnal, majalah buletin, atau melalui Web perusahaan tersebut.
Wawancara sebagai bentuk komunikasi dua arah (two way
communication) merupakan kesempatan yang baik untuk menanyakan secara
langsung mengenai pekerjaan dan perusahaan kepada pewawancara. Beberapa
pertanyaan yang dapat kita sampaikan antara lain :
Apa tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang Anda lamar ?
Bagaimana kebijakan perusahaan mengenai promosi ?
Bagaimana kesempatan untuk berkembang dalam perusahaan ?
Apakah tersedia program pelatihan bagi pegawai baru ?
Apa yang menjadi produk unggulan perusahaan ?
Siapa pesaing utama bagi perusahaan?
Bagaimana pangsa pasar bagi produk produk yang dibuat perusahaan ?
6
Surat penolakan kerja (letter declining a job offer) merupakan surat yang
dibuat oleh pelamar kerja atau mereka yang sudah bekerja tetapi mendapat atau
mengharapkan pekerjaan di tempat lain yang lebih menguntungkan, atau yang
menjanjikan prospek yang lebih baik daripada pekerjaan yang telah ada. Pelamar
kerja yang sudah mengikuti semua bentuk ujian seleksi, baik tertulis maupun
wawancara, dapat membuat surat penolakan kerja karena telah diterima bekerja di
tempat lain.
Menghibur audiens.
b. Menghibur Audiens
Selain memberikan informasi, presentasi juga harus mempunyaitujuan
untuk menghibur (entertain) audiens. Artinya, untuk mencapai tujuan
presentasi bisnis seorang pembicara perlu menyelipkan humor-humor segar
yang mampu menghidupkan suasana. Namun demikian, suasana dalam
presentasi bisnis juga perlu dikendalikan, jangan sampai lepas kendali
sehingga suasana tak berubah seperti dagelan atau lelucon.
7
Seorang pembicara yang berpengalaman tentunya tahu caranya menyampaikan
pesan-pesan bisnis yang mampu menyentuh emosiaudiens.
Dengan gaya bicara dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara
mampu mengunggah emosi audiens. Sebagai contoh, seorang pembicara saja
bisa mengungkapkan emosi audiens untuk bersemangat, terharu atau Hanyut
dalam percakapan, melalui ekspresi yang dimunculkan oleh si pembicara.
Presentasi bisnis yang baik hanya akan dapat dicapai jika persiapannya
matang untuk melakukan presentasi bisnis tersebut dilakukan dengansebaiknya-
baiknya. Dalam hal ini persiapan yang diperlukan untuk presentasi bisnis
mencakup beberapa hal antara lain:
Berbagai alat bantu presentasi bisnis yang dapat digunakan antara lain :
8
papan tulis, spidol, overhead projector (OHP) , transparansi, slide, komputer,
bagan, flip cbart, kamera video, tape, televisi, dan LCD projector.
c. Menganalisis Audiens
Pemilihan alat bantu audio visual presentasi yang akan digunakan sangat
bergantung pada sejauh mana seorang pembicara mampu menganalisis materi,
Audiens, maupun suasana lokasi pembicara akan melakukan presentasi bisnis.
Alat bantu presentasi cukup banyak variasinya, mulai dari alat bantu
presentasi ang konvesional sampai dengan yang modern atau kontemporer.
Sebelum menggunakan alat bantu presentasi tersebut, sudah selayaknya apabila
pembicara memiliki kemampuan teknis operasional dan melakukan pemeriksaan
sebelum alat bantu presentasi bisnis digunakan. Masing-masing alat bantu
presentasi bisnis itu memiliki keunggulan dan kelemahan yang dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Papan Tulis Hitam dan Papan Tulis Putih (blackboard dan whiteboard)
Papan tulis hitam (blackboard) merupakan salah satu alat bantu presentasi
9
yang sudah cukup kuno, sehingga kini alat bantu tersebut relatif jarang
digunakan. Selain papan tulis hitam, kini muncul papan tulis putih
(whiteboard) yang banyak digunakan di berbagai perkantoran bisnis maupun
nonbisnis. Sarana ini cocok untuk kegiatan seperti lokakarya, briefing, rapat
rutin, maupun diskusi kelompok. Sarana ini memiliki beberapa keunggulan
dan kelemahan sebagai berikut.
• Keunggulan :
a. Fleksibilitas dalam penulisannya
b. Kemudahan dalam melakukan koreksi
c. Dapat merangkum pendapat peserta maupun pembicara pada saat yang
sama
• Kelemahan :
a. Tulisan tangan sering kali sulit di baca
b. Pembaca menutupi perseta saat menulis
c. Pembicara tidak dapat menulis dan berbicara pada saat yang sama
d.Tersedianya papan tulis yang sangat terbatas sehingga apabila sudah
penuh harus dihapus dulu
e. Spidol sangat mengganggu dan sering mengering sehingga tak dapat
simanfaatkan secra optimal
f. Tidak efektif untuk peserta yang berjumlah lebih dari 15
2. Flip Charts
10
Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, berdasrkan survei yang dilakukan
oleh Genigraphics Corporation tahun 1987, sekitar 57% lembar transparansi
dihasilkan dengan mesin fotokopi, dan selalu dibuat dengan mesin ketik atau
bahkan teks tulisan tangan. Hanya 20% transparansi dibuat dari artwork dan
32% dai grafik komputer.
Dengan semakin meluasnya teknologi computer, semakin banyak orang
dapat memanfaat kan kemampuan computer untuk membuat tampilan grafik,
gambar, bagan dan sejenisnya dengan kualitas yang lebih baik.
• Keunggulan :
a. Cepat dan murah jika menggunakan fotokopi
b. Dapat dibuat dengan artwork dengan kualitas tinggi, tetapi biayanya
tidak mahal
c. Layar tetap jelas meskipun dalam ruang yang terang
d. Visual dapat dioperasikan secara cepat dan mudah diubah meskipun
beberapa saat sebelum presentasi dilakukan
e. Informasi dapat ditampilkan secara progresif meskipun secara manual
f. Overhead projector umumnya banyak tersedia di berbagai tempat
pertemuan dan pelatihan
• Kelemahan :
a. Kualitas transparansinya jelek jika teksnya ditulis dengan tangan
b. Umumnya hasil fotokopi adalah hitam dan putih
c. Pergantian secara manual sering kali mengganggu pembicara dan
mengalihkan pembicaraan
d. Menimbulkan distorsi gambar manakala OHP tidak focus
e. Kipas pada OHP sering kali berisik
f. Transparansi sangat peka dengan bekas sidik jari dan mudah rusak
4. Slide
Sekitar tahun 1980-an slide cukup populer bagi alat bantu presentasi. Slide
dapat berupa foto, grafis, atau gabungan keduanya. Kualitas gambar dan
tampilan yang disajikan dengan slide ini cukup baik, di samping juga mudah
dan gampang membawanya. Dalam perkembangannya, slide yang berukuran
35 mm ini dapat dikombinasikan dengan personal computer (PC) dengan
resolusi gambar berkualitas tinggi serta dapat disimpan dalam disket.
• Keunggulan :
a. Slide foto warna mudah pembuatannya
b. Slide grafis berkualitas tinggi dapat dihasilkan oleh PC
c. Dapat dimungkinkan slide dengan 3D dan efek khusus lainnya
d. Daya tahan cukup tinggi
e. Terlindung dari sidik jari dan kerusakan jika disimpan dalam tempat
penyimpanan yang terbuat dari kaca
f. Slide yang dihasilkan dari computer dapat disimpan dalam disket
g. Hasil cetakannya lebih kecil dan lebih portable
• Kelemahan :
a. Proses produksi slide film 35 mm memerlukan waktu cukup lama
b. Harganya relative mahal
7. Panel LCD
Panel Liquid Crystal Display (LCD) memiliki kesamaan dengan layar
komputer jenis laptop, yakni transparan. Untuk dapat berpotensi, layar LCD
12
dihubungkan dengan portmonitor bagian belakang komputer dan bertindak
seperti layar komputer buatan yang menayangkan itar 16,7 juta warna dengan
kualitas tampilan gambar cukup baik. Panel LCD ini baru dapat berfungsi bila
dihubungkan dengan personal computer(PC), baik dalam bentuk portable
computer maupun desktop computer. Panel LCD ini juga memiliki keunggulan
dan kelemahan sebagai alat bantu persentasi lainnya.
• Keunggulan :
a. Proyeksi data secara berlangsung dari PC secara “real time”
b. Proyeksi langsung memungkinkan tingkat interaktifnyasemakin tinggi
c. Panel LCD dapat diletakkan dibagian atas dari proyektor overhead
standar
• Kelemahan :
a. Panel LCD versi lama cenderung menghasilkan kualitas gambar yang
jelek
b. Keterbatasan kualitas gambar dari proyektoroverheadkarena
rendahnya kekuatan watt
c. Ada tiga peralatan yang diperlukan seperti komputer, proyektor
overhead dan panel LCD
8. Proyektor LCD
Proyektor LCD (Liquid Crystal Display) merupakan salah satu alat bantu
presentasi yang banyak digunakam oleh organisasi atau lembaga bisnis
maupun nonbisnis. Dalam perkembangannya, proyektor LCD dari waktu ke
waktu mengalami perkembangan produk yang semakin menarik dan ramping.
Proyektor LCD ini baru dapat berfungsi dengan baik apabila dihubungkan
dengan personal computer (PC) baik dalam bentuk komputer jinjing (portable
computer)maupun komputer meja (desktop computer). Bagaimana
pengoperasian LCD proyektor yang telah dihubungkan ke komputer
memerlukan software untuk presentasi. Ada beberapa software presengtasi
yang dapat digunakan, antara lain: Microsoft Powerpoint, Harvard Graphics,
Lotus Freelance, Adobe Persuasion, Novell Presentations, dan Compel
Presentations. Penggunaan proyektor LCD dalam presentasi bisnis ini juga
memiliki keunggulan dan kelemahan, antara lain:
• Keunggulan :
a. Tampilan data dilakukan secara “real time”
b. Presentasi bisa dilakukan secara interaktif dengan audiens
c. Dengan software presentasi, tampilan presentasi menjadi semakin
menarik karena yang ditampilkan dapat berupa data teks, suara dan
video
• Kelemahan :
a. LCD versi lama cenderung menghasilkan kualitas gambar yang
kurang bagus
b. Harga LCD proyektor masih relaif mahal, meskipun dari waktu ke
waktu cenderung harganya turun
c. Peralatan yang diperlukan seperti komputer, LCD proyektor, dan layar
d. Kadangkala terjadi ketidaksesuaian (tidak kompatibel) antara merek
LCD proyektor tertentu dengan komputer yang digunakan.
13
2.2.4 Analisis Audiens
Untuk dapat melakukan presentasi bisnis yang baik, salah satu
persyaratannya, pembicara harus dapat menganalisis audiens (audience analysis)
secara tepat. Ketidaktepatan dalam menganalisis audiens akan membuat pembicara
gagal atau kecewa karena tidak mampu menyampaikan presentasi dengan baik.
Oleh karena itu, dalam menganalisis audiens seorang pembicara harus mampu
menjawab enam pertanyaan mendasar berikut ini.
1. Siapa Audiensnya?
Analisis audiens ini berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu
berbicara. Semakin banyak informasi yang dapat diperoleh dari para
audiens, pembicara semakin mudah melakukan presentasi secara tepat.
Audiens tersebut dapat ditinjau dari berbagai hal, misalnya dari sisi
pekerjaan atau jabatan, status, pekerjaan, usia, jenis kelamin, agama, asal
daerah, pendidikan, dan sebagainya.
2. Apa yang Diinginkan Audiens?
Agar penyampaian pesan-pesan bisnis sesuai seperti yang diharapkan,
pembicara yang baik perlu mengetahui apa yang diinginkan oleh audiens.
Dengan memahami apa yang menjadi harapan audiens, seorang pembicara
tentunya akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan presentasi
sebaik mungkin, sehingga dapat memuaskan keinginan audiens.
3. Dimana Melakukan Presentasi?
Bagi pembicara, pemahaman terhadap tempat presentasi dilakukan
sangat penting. Pemahaman tempat presentasi akan membantu pembicara
untuk menyusun strategi yang tepat. Misalnya, apakah tempat presentasi
bisnis dilakukan di kota atau desa; apakah ruangan untuk presentasi ber-AC
atau tidak; apakah presentasi bisnis dilakukan sebelum atau sesudah makan
siang; apakah presentasi bisnis menggunakan podium, meja, atau gaya
panggung.
4. Kapan Melakukan Presentasi?
Seorang pembicara perlu memperhatikan secara seksama kapan
melakukan presentasi bisnis (rincian mengenai tanggal, bulan, hari dan jam
berapa). Sebagaimana dalam waktu sehari terdapat berjam-jam ketika
Audiens masih “segar”, tetapi juga terdapat jam-jam saat stamina audiens
telah menurun, melemah, bahkan cenderung mengantuk. Pagi hari sangat
baik untuk melakukan presentasi bisnis. Adapun waktu siang hari setelah
makan siang merupakan waktu yang cukup berat untuk presentasi bisnis,
karna audiens cenderung ngantuk.
5. Mengapa Melakukan Presentasi?
Sebelum melakukan presentasi bisnis, seorang pembicara harus mampu
menjawab pertanyaan mengapa harus melakukan presentasi bisnis.
Tentunya akan sangat bervariasi antara seseorang dengan yang lain.
Mungkin bagi pembicara yang lainnya bagi presentasi bisnis dimaksud
untuk memberikan alternatif solusi atas merosotnya omset penjualan buku-
buku referensi peguruan tinggi di tanah air akhir-akhir ini.
6. Bagaimana Melakukan Presentasi?
Seorang pembicara yang satu dengan pembicara dengan pembicara
yang lain tentunya memiliki strategi presentasi bisnis yang berbeda-beda.
Misalnya, presentasi dilakukan dengan memegang catatan atau naskah
14
lengkap, menggunakan tranparansi overbead, slide, proyektor LCD,
computer atau multimedia, atau lainnya.
Semakin banyak informasi yang diperoleh, semakin matang persiapan
yang dapat dilakukan. Oleh karna itu, diharapkan presentasi bisnis yang
dilakukan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang dikehendaki
pembicara.
2) Senyuman
Tidak ada komunikasi yang lebih handal di antara manusia selain
senyum. Menurut satu penelitian, orang yang mudah tersenyum lebih
bahagia daripada mereka yang tidak pernah tersenyum. Kedengarannya
memang masuk akal. Kini, para ilmuwan telah membuktikan bahwa dengan
tersenyum, seseorang mengeluarkan suatu zat kimia di dalam otak,
sehingga ia merasa enak atau senang. Bagaimanapun juga, orang yang
tersenyum menunjukkan bahwa ia merasa yakin, senang, dan nampak
mampu mengendalikan emosinya.
Senyum dapat menghapus beda pendapat, mengobati perasaan sakit,
memulai hubungan, meyakinkan teman, dan menyampaikan penghargaan.
Dalam presentasi bunis, senyum yang polos, tulus, dan tidak dibuat-buat,
dapat membuat penampilan lebih bersahabat dan membangun hubungan
yang lebih akrab dengan audiens.
Para pelamar kerja yang tersenyum saat wawancara kerja lebih
memiliki peluang untuk diterima dari pada pelamar yang selalu
menampakkan raut muka yang cemberut, karena suasana kerja yang baik
akan dapat terwujud jika para karyawannya mudah tersenyum, ada
kecenderungan seseorang akan senang melihat orang lain tersenyum dari
pada muka cemberut. Oleh karena itu, senyum selama melakukan presentasi
bisnis memiliki arti yang sangat penting. Tersenyumlah secara wajar atau
secukupnya tetapi jangan berlebihan, bisa repot jadinya.
15
3) Kontak Mata
Kontak mata (eye contact) yang efektif dan efisien adalah ciri-ciri
profesionalitas pembicara. Menurut Leonardo da Vinci, mata adalah
cerminan jiwa. Mata juga menunjukkan apa yang dirasakan dalam hati.
Mata yang terbuka lebar menunjukkan keyakinan diri seseorang. Sedangkan
mata yang setengah tertutup memberi kesan adanya keraguan atau
kesangsian. Oleh karena itu, kontak mata yang baik akan membantu
penyampaian pesan-pesan kepada audiens.
Pada menit-menit pertama melakukan presentasi bisnis, kontak mata
memiliki makna yang cukup menentukan bagi keberhasilan suatu
presentasi. Dalam melaku- kan presentasi bisnis tataplah para audiens
dengan baik. Jangan memfokuskan perhatian pada seseorang atau sisi
ruangan tertentu, tetapi tataplah mereka secara merata. Tatapan mata si
pembicara ke seluruh audiens menunjukkan bahwa ia berharap semua
audiens memperoleh perhatian yang sama. Pandanglah mereka dengan
senyuman yang manis. Hindari ekspresi wajah yang cemberut.
4) Gerakan Tangan
Gerakan tangan pada saat melakukan presentasi bisnis akan dapat
membantu pembicara untuk lebih meyakinkan atau memperkuat topik
bahasan tertentu. Jangan sekali-kali menunjuk ke arah audiens dengan jari
telunjuk, karena pada umumoja tindakan tersebut dianggap kurang sopan.
Gerakan tangan yang dilakukan pembicara saat melakukan presentasi
bisnis bermacam-macam, sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.
Misalnya, pembicara menggerakkan tangan secara terbuka untuk
menunjukkan kejujuran atau keterbuka an; tangan mengepal seraya
diangkat ke atas untuk menunjukkan suatu ketegasan atau kebulatan suatu
ide atau gagasan; tangan mengepal yang diarahkan ke muka seseorang
untuk menunjukkan suatu ancaman atau marah; memasukkan tangan ke
dalam saku untuk menunjukkan tidak yakin atau terlalu santai.
5) Gerakan bahu
Gerakan bahu pembicara dalam melakukan presentasi bisnis untuk
menunjukkan kepercayaan diri atau menyerah. Gerakan bahu tegak yang
diiringi dengan kepala ke atas untuk menunjukkan suatu sikap yang penuh
percaya diri atau siap untuk tampil. Sedangkan, bahu yang terkulai yang
diikuti dengan kepala menunduk untuk menunjukkan suatu sikap yang
kurang bergairah, tidak siap atau menyerah
6) Gerakan Kepala
Gerakan kepala bagi pembicara dapat digunakan untuk menunjukkan
sikap setuju atau menolak sesuatu. Misalnya, pembicara menganggukkan
kepala untuk menunjukkan sikap setuju atau mengiyakan sesuatu.
Sebaliknya, pembicara yang menggelengkan kepala untuk menunjukkan
sikap tidak setuju atau menolak sesuatu.
7) Cara Berdiri
Presentasi bisnis dapat dilakukan dengan cara duduk, berdiri di atas
16
podium atau berdiri tanpa podium, menghadap audiens. Posisi duduk atau
berdiri di atas podium dalam suatu presentasi bisnis memberikan kesan
yang terlalu formal dan kaku. Oleh karena itu, dalam memberikan
presentasi bisnis dapat menggunakan alternatif lain yang terkesan agak
santai dan rileks adalah dengan posisi berdiri secara bebas menghadap
audiens. Dengan posisi berdiri bebas tersebut memberikan keleluasaan atau
kebebasan pembicara untuk mengekspresikan kemampuannya
menyampaikan pesan-pesan bisnis di hadapan audiens.
Berdiri dalam melakukan presentasi bisnis merupakan hal yang positif
terutama karena posisi seseorang nampak menjadi lebih tinggi dan
mempermudah gerak pernapasan. Cara pembicara berdiri di hadapan
audiens merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan
presentasi bisnis. Berdirilah dengan bahu secara tegap, tegakkan dada dan
bernafaslah dengan perut, condongkan kepala sedikit ke depan, bukalah
kedua tangan, dan jangan membungkuk.
1) Gemetar
Tangan dan lutut yang gemetaran bukanlah disebabkan oleh adanya
rasa takut. Itu merupakan suatu proses homeostatik dari badan yang
membuang kelebihan energi. Janganlah mencoba mengendalikan proses ini
dengan mencengkeram mimbar atau memasukkan tangan ke dalam saku
karena akan semakin memperparah masalah. Gunakan kelebihan energi
tersebut secara positif dengan melakukan gerakan tubuh yang termotivasi
oleh apa yang sedang disampaikan kepada audiens. Biarkan gerakan
gerakan itu terjadi secara wajar.
2) Bicara Terputus-putus
Jika saat presentasi bisnis seorang pembicara kehilangan urutan
pemikiran atau terputus-putus, sebaiknya lepaskan kontak mata dengan
audiens, ambil nafas dalam- dalam, hembuskan nafas secara perlahan-lahan,
sambil melihat catatan-catatan kecil. Selanjutnya, fokuskan perhatian pada
apa yang sedang disampaikan atau dipresentasikan, dan bukannya apa yang
terlupakan.
3) Mulut Kering
Jika pada saat pembicara melakukan presentasi bisnis dan terasa mulut
kering. sebaiknya segera minta disediakan segelas air minum dengan cara
langsung atau langsung. Kalau air minum sudah tersedia, pembicara dapat
langsung minum secukupnya. Di samping itu, pada saat presentasi bisnis
hindari mengunyah permen atau sejenisnya, karena hal itu dapat
mengganggu artikulasi (pengucapan kata) dan dapat tertelan tanpa sengaja.
Hal itu dapat mengganggu proses presentasi bisnis yang sedang
berlangsung.
4) Tenggorokan Tersumbat
Apabila seorang pembicara yang melakukan presentasi bisnis tiba-tiba
tenggorokan terasa tersumbat, sebaiknya belajarlah menguap diam-diam
sambil tundukkan kepala, katupkan bibir, buka bagian belakang
tenggorokan, dan tarik udara masuk lewat hidung. Cara tersebut merupakan
salah satu bentuk latihan untuk melepaskan ketegangan yang terbentuk
dalam tenggorokan.
18
5) Tersengal-sengal
Apa yang perlu dilakukan bila pada saat melakukan presentasi bisnis,
tiba-tiba pernafasan pembicara terganggu atau tersengal-sengal? Jangan
cemas, tundukkan kepala dan alihkan fokus Anda dari audiens. Lipatkan
lengan kiri menyilang bagian bawah perut, kendurkan bahu, tarik nafas
dalam-dalam ke bagian bawah perut, dan hembuskan nafas perlahan-lahan
lewat bibir. Latihan pernafasan tersebut akan dapat membuat Anda lebih
santai.
• Identifikasi audiens.
• Buatlah pokok-pokok pikiran presentasi bisnis.
• Tulislah teks presentasi bisnis secara lengkap.
• Buatlah rangkuman teks presentasi bisnis ke dalam sub-subjudul.
• Tulislah ke dalam kartu ukuran kartu pos.
19
Secara lebih rinci, bahasan tiap-tiap poin tersebut dapat dijelaskan berikut ini.
1) Identifikasi Audiens
Langkah pertama yang perlu diperhatikan dalam melakukan
presentasi bisnis adalah mengidentifikasi siapa audiens Anda. Audiens
Anda bisa saja dari kalangan manajer (pemasaran, produksi, keuangan,
personalia), kepala departemen, supervisor, atau karyawan. Di samping
apa posisi atau jabatan audiens, seorang pembicara perlu juga
mengantisipasi apa yang diharapkan audiens serta bagaimana solusinya.
Pemahaman terhadap audiens secara tepat akan mempermudah si
pembicara dalam melakukan presentasi bisnis.
22
siapa saja yakni pihak yang berkepentinga, dan dapat pihak eksekutif atau
pemerintahan, pihak legislatif, kalangan bisnis, aktifis LSM, tokoh masyarakat
atau ormas, atau pihak lain yang terkait pada objek lobby.
5. Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk perantara.
6. Arah pendekatan dapat bersifat satu arah pihak yang melobi harus aktif
mendekati pihak yang dilobi. Pelobi diharapkan tidak bersikap pasif atau
menunggu pihak lain sehingga terkesan kurang perhatian.
2.3.5 Strategi Melobi
1. Kenali objek yang dituju, sehingga mengetahui seluk- beluk objek yang akan
dituju.
2. Persiapan informasi, bahan apa yang akan disampaikan harus dipersiapkan
dengan lengkap.
3. Persiapan diri, segala sesuatu harus dipersiapkan baik mental dan kepercayaan
diri agar tidak gugup ketika melakukan lobi.
4. Berupaya menarik perhatian pendengar, ketika mengirim pesan sehingga
mereka menyimak dengan baik pesan yang diterima.
5. Sajikan pengiriman pesan itu dengan jelas, agar dapat diterima dengan jelas dan
dipahami.
6. Tutup pembicaraan dan lobi dengan memberi kesan yang menyenangkan dan
bila ada kelanjutan mereka tetap antusias.
2.3.6 Jenis-jenis lobi
1. Lobi tradisional adalah yang menggunakan pelobi untuk mendekati pihak
pengambil keputusan.
2. Lobi akar rumput adalah yang menggunakan masyarakat untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan.
3. Lobi political action committee adalah, komite-komite yang dibentuk
perusahaan-perusahaan besar agar wakilnya dapat duduk di parlemen atau
pemerintah.
Dalam perusahaan bisnis, lobi merupakan upaya perusahaan melakukan
pemasaran atau penjualan dalam melakukan pendekatan kepada calon pembeli,
baik perorangan maupun instansi. Dalam lobi bisnis biasanya dikemukakan
maksud, tujuan, dan penjelasan produk.
23
2.4. NEGOSIASI
2.4.1 Pengertian Negosiasi
Negosiasi merupakan suatu proses komunikasi di mana dua pihak, masing-
masing dengan tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, berusaha untuk mencapai
kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak tersebut mengenai masalah yang
sama.
Menurut Hartman, pengertian negosiasi dapat berbeda-beda tergantung dari
sudut pandang siapa yang terlibat dalam suatu negosiasi. Dalam hal ini, ada dua
pihak yang berkepentingan dalam bernegosiasi, yaitu pembeli dan penjual. Bagi
pihak pembeli, negosiasi merupakan seni membeli sampanye Prancis yang
berkualitas baik dengan harga sebotol bir. Sementara itu bagi penjual, negosiasi
merupakan seni menjual mobil mewah kepada pembeli yang berpura-pura hanya
bisa membeli mobil kelas dua.
Lebih lanjut, Hartman menegaskan bahwa negosiasi merupakan suatu proses
komunikasi antara dua pihak, yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut
pandang mereka sendiri, yang berusaha mencapai yang memuaskan kedua belah
pihak mengenai masalah yang sama. Pengertian ini merupakan pengertian
negosiasi yang sesuai atau cocok diterapkan baik dalam dunia bisnis maupun
nonbisnis.
Menurut Oliver, negosiasi adalah sebuah transaksi di mana kedua belah
pibak mempunyai bak atas hasil akhir. Hal ini memerlukan persetujuan kedua
belah pihak sehingga terjadi proses yang saling memberi dan menerima sesuatu
untuk mencapai suatu kesepakatan bersama.
Sementara itu, menurut Casse, negosiasi adalah proses di mana paling sedikit
ada dua pihak dengan persepsi, kebutuhan, dan motivasi yang berbeda mencoba
untuk bersepakat tentang suatu hal demi kepentingan bersama.
ketiga pengertian negosiasi tersebut, dapat dikemukakan bahwa suatu proses
negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi, mencari
suatu kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai tujuan yang dikehendaki
bersama kedua belah pihak yang terlibat dalam negosiasi.
Salah satu tujuan bernegosiasi adalah menemukan suatu kesepakatan kedua
belah pihak secara adil dan dapat memenuhi harapan atau keinginan kedua belah
24
pihak. Dalam hal ini tidak ada satu pun pihak yang merasa dikalahkan atau
dirugikan akibat adanya kesepakatan dalam bernegosiasi.
Proses bernegosiasi bukanlah proses sesaat yang kemudian dapat dengan
segera diperoleh hasilnya. Oleh karena itu, negosiasi merupakan suatu proses
komunikasi yang berlangsung secara terus-menerus hingga tercapai suatu
kesepakatan bagi kedua belah pihak.
a) Sasaran Negosiasi
Sasaran negosiasi (negotiation objective) adalah apa hasil yang
diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini merupakan salah satu alasan
utama mengapa seseorang bernegosiasi. Penentuan sasaran atau target
dalam bernegosiasi sangatlah penting sebagai arahan atau petunjuk dalam
bernegosiasi. Ada dua jenis sasaran dalam bernegosiasi, yaitu sasaran
ideal dan sasaran dasar (batas minimal yang dapat dicapai).
b) Strategi Negosiasi
Strategi negosiasi (negotiation strategy) merupakan cara atau teknik
untuk mencapai tujuan negosiasi. Ada beberapa strategi negosiasi yang
dapat digunakan, antara lain:
25
-Tidak memberikan apa-apa dan menghabiskan semuanya.
c) Proses Negosiasi
Proses negosiasi (negotiation process) merupakan suatu proses
tawar- menawar yang diharapkan mampu menghasilkan suatu kesepakatan
yang saling menguntungkan di kedua belah pihak. Menurut Casse dalam
proses negosiasi ada enam tahapan penting yang perlu diperhatikan, antara
lain:
27
Negosiator yang berperan analitis harus mampu menampilkan
argument negosiasi dengan cara-cara yang logis, memastikan strategi
yang diterapkan sudah benar, menegosiasikan agenda pertemuan, dan
menetapkan aturan main dalam bernegosiasi.
28
Dalam hal ini anda tetap bersikukuh pada pendirian sebelumnya dan
tidak mudah berubah. Taktik ini dilakukan karena Anda ingin
mempertimbangkan sesuatu, salah satu trik untuk mengulur waktu,
upaya untuk membuat pihak lawan gugup atau grogi, dan Anda
percaya inilah saatnya untuk menilai secara perspektif.
1. Persiapan
Tanpa persiapan yang baik, hasil yang diperoleh dalam bernegosiasi tidak
akan memuaskan kedua belah pihak atau bahkan mengalami kegagalan yang
pada akhirnya menimbulkan kekecewaan bagi kedua belah pihak.
29
2. Memulai Negosiasi
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam memulai
negosiasi, antara lain: memilih waktu yang tepat, tempat yang tepat, pengaturan
tempat duduk yang tepat, menciptakan suasana yang positif dan santai,
menetapkan agenda, merumuskan tawaran/posisi pembuka, menghadapi konfli,
berkomunikasi secara efektif, meningkatkan keterampilan mendengarkan,
peringatan, dan mencapai kesepakatan dengan lebih cepat.
4. Kompromi
Kompromi merupakan salah satu upaya menuju pencapaian kesepakatan
kedua belah pihak dalam bernegosiasi. Dalam upaya menuju kompromi,
seorang negosiator menyajikan kerangka dasar atau garis besarnya terlebih dulu,
kemudian melangkah pada perbedaan kedua belah pihak secara lebih spesifik,
dan akhirnya disajikan pernyataan yang bersifat penilaian untuk mendukung
posisi mereka sendiri.
30
Definisi Keuntungan Kerugian
1. Menggunakan Sangat efektif untuk Dapan dianggap sebagai
pertanyaan terbuka mengumpulkan informasi ancaman oleh negosiator
dari pihak lawan, lawan.
memperjelas posisi dan
memfokuskan diskusi.
2. Menafsirkan atau Memampukan anda untuk : Dapat memperlambat
merumuskan Menunjukan minat proses negosiasi dan
kembali perkataan Memeriksa member kesan bahwa
negosiator lawan, pengertian anda anda tidak terlibat aktif.
dengan kata-kata tentang perkataan Dapat membuat frustasi
lawan. pihak lawan
Mengulur waktu
untuk menyiapkan
jawaban anda
Memberi
kesempatan kepada
lawan untuk
menambahkan
sesuatu
3. Diam setelah Sangat baik diterapkan oleh Dapat dianggap
suatu pertanyaan negosiator anda. Memaksa menyinggung sehingga
atau tepat setelah piham lawan unyik berbagi memancing reaksi negatif
suatu pertanyaan lebih banyak informasi dan kecemasan
dibuat oleh pihak dengan anda.
lawan (jika anda
tidak bicara, ada
kemungkinan ia
akan
mengatakannya lagi)
4. Menyimpulkan Dapat digunakan dengan Hal ini mrmakda anda
dari waktu ke waktu berbagai titik pandang untik kembali ke poin-
untuk mencatat untuk mengukur kemajuan poin tertentu yang tidak
poin-poin penting negosiasi dan perlu anda tutupi lagi.
yang tersamar mengembakan
selama negosiasi kesepakatan terdahulu.
5. Menyatakan Terlibat dengan dimensi Anda tahu dari mana
perasaab dan emosi kemanusiaan dalam memulainya tetapi tidak
untik meredaka negosiasi, hal ini tidak bolrh pernah tahu kapan akan
ketegangan dan diremehkan. selesai ( negosiasi bukan
membentuk rasa latihan psikoterapi )
percaya
Tabel: keterampilan negosiasi konvensional
31
Definisi Keuntungan Kerugian
1. Menunjukan salah Negosiator lawan Dapat menyebabkan
pengertian tentang terpaksa memperjelas ambiguitas dan frustasi
maksud pihak lawan, posisinya dan
dengan perumusan menambahkan
ulang pertanyaan atau beberapa informasi
kesimpulan yang salah.
2. Membesar-besarkan Sangat baik untuk Jika digunakan dengan
apa yang dikatakan menempati lebih dahulu cara kurang halus,
negosiator lawan. Kata- posisi ekstrem yang keterampilan ini akan
kata yang digunakan anda tahu diincar pihak tampak sepertu
adalah selalalu, tidak lawan (saya tahu bahwa manipulasi murni dan
pernah, mungkin, tak anda yakin hal ini tidak menciptakan jalan buntu.
seorangpun,semua mungkin)
orang,sangat
3. Gerakan yang tak Menciptakan efek Berbahaya. Mungkin saja
terduga anda kejutan yang pada pernah berhasil, tapi
mengatakan atau akhirnya akan tidak menimbulkan
melakukan sesuai mengungkan anda penolakan dan sikap
dengan hal yang negosiator lawan agresif
sedang di diskusikan, berusaha mengerti apa
anda beralih ke hal lain, yang anda inginkan. Ia
tanpa diduga akan kehilangan logika
dan argumentasi
4. Bersikap kasar Dapat memicu reaksi Pihak lawan mungkin
menggunakan ejekan yang emosional dan akan meninggalkan anda
yang mengobankan perilaku ofensif begitu saja.
negosiator lawan.
5. Menghujani pihak Negosiator harus Keberhasilan denhan
lawan dengan banyak mengerti, menimbang, keterampilan ini
pertanyaan atau terlalu dan memutuskan tergantung pads
banyak informasi bagaimana kapasitas pihak lawan
menggunakan informasi untuk menyerap
tersebut. Ia ada diposisi informasi dapat
lemah. Anda dapat menimbulkan kecurigaan
menolongnya
Tabel: Keterampilan negosiasi non
konvensional
Menurut Oliver, ada enam kunci dasar yang perlu diperhatikan dalam
bernegosiasi, antara lain:
2) Berlatih
Berlatih negosiasi merupaka kunci percaya diri. Hal itu dapat menjadi
pintu pembuka besar atau kecil masalah dan kesulitan yang akan muncul.
Cobalah rinci bagaimana Anda berlatih, pendekatan apa yang akan Anda
gunakan, pernyataan kunci apa yang Anda sampaikan, dan bagaimana Anda
merespons pernyataan pihak lawan Anda. Jangan bimbang dan ragu. Semakin
sering berlatih dan selalu memperbaiki diri setiap terjadi kekeliruan akan
menjadikan modal dasar yang berharga menuju kesuksesan Anda.
5) Penawaran
Salah satu respons yang efektif dalam bernegosiasi adalah bagaimana
melakukan tawaran bagi pihak lawan dengan cara-cara yang baik.
Bagaimanapun, proses bernegosiasi tidak dapat dilepaskan dengan proses
penawaran.
33
6) Persetujuan
Sasaran dari setiap kali bernegosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan.
Suatu kesepakatan tidak hanya terbatas pada hasil akhir dari kesepakatan, tetapi
butir-butir dari setiap kesepakatan juga menjadi bagian penting yang tak
terpisahkan dalam proses bernegosiasi. Proses negosiasi yang baik harus mampu
menghasilkan keputusan yang baik dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Tak ada yang harus dikalahkan atau dirugikan dalam bernegosiasi. Yang
terpenting adalah bagaiman menghasilkan kesepakatan yang baik (efektif) bagi
kedua belah pihak.
Menurut Mattock dan Ehrenborg, ada sepuluh hal yang sangat diinginkan
oleh pihak lawan Anda, antara lain:
1) Negosiator Curang
Anda harus hati-hati berhadapan dengan seorang negosiator yang curang
karena pada dasarnya yang terlintas dalam benak pikirannya adalah
bagimana. memenangkan negosiasi dan mengalahkan Anda. Bahkan,
bukanlah mustahil dapat menghalalkan segala cara. Yang penting baginya
adalah dapat memenangkan negosiasinya.
2) Negosiator Profesional
Seorang negosiator yang professional akan tahu apa yang sedang
dinegosiasikan. dan tahu bagaimana memperoleh apa yang diinginkannya. Ia
memiliki pengetahuan dan eternapilan bernegoasiasi yang baik. Yang tak
kalah pentingnya adalah ia tahu banyak hal tentang lawan negosiasinya.
3) Negosiator Bodoh
Seorang negosiator bodoh cenderung menghendaki kekalahan untuk
kedua belah pihak. Tidak peduli apapun yang Anda lakukan, ia akan
34
berusaha sekuat tenaga agar tidak ada yang bisa keluar sebagai pemenang.
Untuk menghadapi negosiator semacam ini, Anda harus memahami apa yang
sebenarnya terjadi dibalik perilaku pihak lawan yang bodoh atau pura-pura
bodoh tersebut. Jika takut kalah, yakinlah agar ia memiliki motivasi yang
kuat untuk bernegosiasi dengan baik. Jika ia tidak tahu, berilah pengertian
yang sejelas-jelasnya, sehingga ia memahaminya dengan baik. Jika ia merasa
terancam, maka bersikaplah arif dan bijak dalam bernegosiasi.
4) Negosiator Naif
Pada umumnya ia adalah negosiator yang tidak siap bernegosiasi, tidak
tahu pokok persoalan yang akan dinegosiasikan, bahkan cenderung percaya
begitu saja pada pihak lawan negosiasinya. Kalau perlu, ia bersedia
memberikan apa saja.
35
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Wawancara kerja merupakan bagian penting dalam proses mencari pekerjaan, di
samping resume dan surat lamaran. Persiapan yang baik untuk wawancara mencakup
berbagai aspek seperti pakaian, nada suara, cara menjawab pertanyaan, dan cara
berinteraksi. Penting juga untuk memahami jabatan dan perusahaan melalui publikasi
resmi dan mempersiapkan jawaban atas pertanyaan yang mungkin ditanyakan. Setelah
wawancara, memberikan ucapan terima kasih kepada pewawancara adalah hal yang baik.
Presentasi bisnis juga memiliki tujuan utama yaitu menginformasikan pesan bisnis,
menghibur, menyentuh emosi, dan memotivasi audiens. Persiapan untuk presentasi bisnis
meliputi penguasaan materi, alat bantu presentasi, analisis audiens, dan lingkungan. Alat
bantu presentasi bisnis bervariasi dari yang sederhana hingga canggih, dan penting untuk
memperjelas pemahaman audiens serta menumbuhkan rasa percaya diri dalam melakukan
presentasi.
Lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan untuk mempengaruhi pimpinan
organisasi, orang-orang penting dalam organisasi dan pemerintahan, atau kekuasaan
individu untuk memberikan keuntungan bagi diri sendiri atau organisasi. Lobi bertujuan
untuk mencapai tujuan atau sasaran seseorang atau organisasi dan sering digunakan
dalam mencapai kesepakatan tertentu.
Negosiasi adalah proses penting dalam dunia bisnis yang melibatkan komunikasi
antara pihak-pihak untuk mencapai kesepakatan atau solusi terhadap suatu masalah.
Negosiasi memerlukan keterampilan komunikasi yang efektif untuk menyampaikan,
mendengarkan, dan menyampaikan kebutuhan dan keinginan dari kedua belah pihak.
Proses ini juga mencakup analisis dan pemahaman terhadap posisi dan kepentingan
masing-masing pihak serta kemampuan untuk menemukan solusi yang memuaskan bagi
kedua belah pihak. Negosiasi yang baik tidak hanya mencapai kesepakatan tetapi juga
membangun hubungan yang positif dan saling menghargai antara pihak-pihak yang
terlibat.
36
DAFTAR PUSTAKA