Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROSES KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH :

SUCITRI EDY B1E120012


NATALIA MARISA FERDINANDUS B1E120.....
NURUL FAJRIANI B1E120.....

PRODI DIII OPTOMETRI


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Proses Kewirausahaan ini untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Kewirausahaan.

Makalah ini dibuat untuk mendalami makna kewirausahaan terutama dalam hal proses
kewirausahaan sehingga kelak kami dapat menjadi pengusaha yang sukses. Untuk menyusun makalah ini
kami mendapatkan cukup banyak bantuan dari berbagai pihak, baik itu teman-teman, keluarga dan pihak-
pihak luar yang memberikan kami ide yang dapat kami tuangkan sehingga makalah ini dapat tersajikan
dihadapan anda sekalian.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

Makassar, 27 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3. Tujuan ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3


2.1. Definisi ................................................................................................ 3
2.1.1. Wirausaha .................................................................................. 3
2.1.2. Kewirausahaan .......................................................................... 3
2.1.3. Proses Kewirausahaan ............................................................... 4
2.2. Pemicu Kewirausahaan ....................................................................... 4
2.3. Tahapan Proses Kewirausahaan .......................................................... 7

BAB III KESIMPULAN ............................................................................................... 11

Sumber Referensi .............................................................................................................. 12


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada saat ini lapangan pekerjaan adalah suatu hal yang menjadi pokok pikiran utama dari
hampir semua golongan. Terutama setelah dunia mengalami pandemi global yang
mengakibatkan dampak bukan hanya di bidang kesehatan tetapi berdampak kepada hampir
semua sisi kehidupan tidak terkecuali bidang ekonomi.

Sebelum pandemi melanda dunia, kesulitan akan pencarian lapangan pekerjaan sudah
menjadi hal yang lumrah didapati. Hal tersebut makin meningkat setelah pandemi melanda
dimana bahkan orang-orang yang tadinya berprofesi sebagai karyawan juga mengalami berbagai
kesulitan baik itu berupa pengurangan upah, dirumahkan sementara atau bahkan sampai kepada
pemutusan hubungan kerja. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah sampai turun tangan
menyalurkan bantuan. Namun bantuan yang diberikan tidak memberikan banyak dampak bagi
pemulihan kehidupan ekonomi masyarakat karena pemerintah pun membutuhkan banyak dana
untuk pembangunan.

Kondisi perekonomian yang tidak stabil tersebut mau tidak mau menjadi penyebab
sulitnya mendapatkan pekerjaan saat ini dimana perusahaan yang ada tidak sanggup menampung
jumlah calon pencari kerja dikarenakan berkurang atau menurunnya omset perusahaan, ataupun
hal-hal yang umum seperti kualifikasi para calon pencari kerja yang tidak memenuhi standar
yang ditetapkan oleh perusahaan.

Wirausaha merupakan salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Diakui atau tidak, wirausaha memegang peranan penting dalam kemajuan
ekonomi suatu negara. Kemajuan ekonomi dapat dilihat dari kemampuan dan peningkatan daya
beli, peningkatan taraf kesejahteraan hidup dan kemakmuran bangsa yang merata dan dirasakan
secara nyata. Di dalam kewirausahaan terkandung nilai, kemampuan dan proses. Adanya nilai
dan kemampuan pada diri seorang wirausahawan dapat memunculkan suatu peluang usaha
dalam kegiatan berwirausaha.

Page | 1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam
makalah ini adalah :
1. Apakah wirausaha, kewirausahaan dan proses kewirausahaan itu ?
2. Apakah yang memicu kewirausahaan itu ?
3. Bagaimana tahapan proses kewirausahaan ?

1.3. Tujuan
Berdasarkan dari perumusan masalah maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui apa defenisi dari wirausaha, kewirausahaan serta proses kewirausahaan.
2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi pemicu kewirausahaan.
3. Mengetahui tahapan-tahapan dari proses kewirausahaan.

Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi

2.1.1. Wirausaha
Menurut kamus bahasa Indonesia, wira berarti pejuang atau pahlawan sehingga wira
cenderung pada watak, semangat, pelopor, kepribadian maju, manusia teladan untuk mampu
berdiri sendiri. Wirausaha berarti pelopor yang melakukan usaha di bidang ekonomi, seperti
usaha agraris, pemasaran, manufaktur, maupun jasa.
Longenecker, dkk. (2001), menyatakan bahwa wirausaha adalah seorang pembuat
keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas.
Saat ini wirausaha populer dengan istilah enterpreneur yang berasal dari bahasa prancis
entre yang berarti antara dan prendre yang berarti mengambil. Sehingga enterpreneur bermakna
orang yang berani mengambil risiko dan memulai sesuatu yang baru atau berinovasi.

2.1.2. Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan
(ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya (Suryana, 2001). Dalam konteks bisnis,
menurut Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001), kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin,
proses sistematis penerapan kreativitas, dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di
pasar.
Sedangkan kewirausahaan menurut pendapat beberapa ahli diantaranya adalah :
1. Peter Drucker, ahli manajemen dari USA menyatakan bahwa kewirausahaan adalah aktivitas
yang secara konsisten dilakukan guna mengkonversi ide-ide yang bagus menjadi kegiatan
usaha yang menguntungkan.
2. S. Wijandi, kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan
dalam mengambil risiko yang bersumber pada kemampuan sendiri.
3. Friijs et al. (2002) kewirausahaan adalah peran fungsional entrepreneur dan mencakup
koordinasi, inovasi, bantalan ketidakpastian, penyediaan modal, keputusan pembuatan,
kepemilikan, dan alokasi sumber daya. Peran fungsional tersebut meliputi:

Page | 3
a. Mengambil risiko (Risk seeking): Wirausahawan yang menganut faham Cantillon
atau Knightian bersedia mengambil risiko terkait dengan adanya ketidakpastian
b. Inovasi (Inovativeness): Wirausahawan yang menganut faham Schumpeter
mengakselerasi terjadinya, penyebaran dan penerapan ide-ide inovatif
c. Mencari peluang (Opportunity seeking): Wirausahawan yang menganut faham
Kiznerian memahami dan memanfaatkan peluang mendapatkan profit
4. Hisrich et al (2008) memberikan definisi yang telah mengakomodasi semua tipe perilaku
kewirausahaan sebagai “proses menciptakan sesuatu yang baru, yang bernilai, dengan
memanfaatkan usaha dan waktu yang diperlukan, dengan memperhatikan risiko sosial, fisik,
dan keuangan, dan menerima imbalan dalam bentuk uang dan kepuasan personal serta
independensi”.

2.1.3. Proses Kewirausahaan


Menurut Hisrich et al (2005) Proses Kewirausahaan adalah upaya menciptakan sesuatu
yang berbeda, yang memiliki nilai tambah melalui pengorbanan waktu dan tenaga dengan
berbagai resiko finansial, psikis, dan sosial serta mendapat penghargaan berupa keuntungan dan
kepuasan pribadi atas hasil yang diperoleh.
Sedangkan menurut Bygrave (1997), proses kewirausahaan didefinisikan sebagai suatu
rangkaian tindakan yang melibatkan semua fungsi, kegiatan dan tindakan yang terkait dengan
identifikasi dan evaluasi peluang usaha serta menyatukan sumber daya yang diperlukan untuk
suksesnya pembentukan perusahaan baru untuk mengejar dan menangkap peluang tersebut.
Sedangkan Soedjono dan Ropke dalam Suryana (2008) menyatakan bahwa proses
kewirausahaan merupakan fungsi dari kapabilitas dan kemampuan berwirausaha disamping hak
kepemilikan dan lingkungan eksternal.
Dari beberapa definisi tersebut disimpulkan bahwa proses kewirausahaan adalah suatu
rangkaian tindakan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengidentifikasi dan
mengevaluasi kesempatan, resiko serta sumber daya yang diperlukan untuk pembentukan
perusahaan baru.

2.2. Faktor-Faktor Yang Memicu Kewirausahaan


Disimpulkan dari David C. Mc Clelland bahwa kewirausahaan (entrepreneurship)
ditentukan oleh:

Page | 4
1. Motif berprestasi (achievement), orang yang berwirausaha dengan tujuan prestasi dan dengan
prestasi yang di capai diharapkan akan memberikan kepuasan pada dirinya.
2. Optimisme (optimism), seorang wirausaha selalu harus optimis dapat mencapai tujuan dan
sasaran dengan tepat dan selalu memperbaharui tujuan dalam jangka waktu tertentu.
3. Sikap-sikap nilai (value attitudes), seorang wirausaha memiliki nilai keperibadian yang luhur
dan menjadi contoh bagi orang lain.
4. Status kewirausahaan (entreprenuerial status) atau keberhasilan, seorang wirausaha yang
sukses akan dihargai lebih tinggi dalam kehidupan bermasyarakat dan menciptakan peluang
baru.

Sedangkan menurut Ibnoe Soedjana dan Roopke, kewirausahaan dipicu oleh beberapa
faktor yang terbagi atas faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor Internal meliputi :
1. Property Right, seseorang akan berusaha bekerja keras sebaik-baiknya pada usaha atau
bidang yang menjadi miliknya.
2. Competency/ability, orang yang mempunyai kompetensi dalam mengerjakan segala sesuatu
menjadi lebih mudah dan mampu menyelesaikan segala pekerjaan dengan hasil yang terbaik.
3. Incentive, harapan memperoleh insentif yang lebih besar menjadi pendorong perilaku sorang
wirausaha untuk bekerja keras dan penuh kedisiplinan.
Sedangkan faktor eksternal yaitu External Environment atau lingkungan. Lingkungan ini dapat
menjadi pemicu berwirausaha, seperti ketidakpuasan dalam bekerja pada perusahaan orang lain,
peluang usaha terbuka lebar ataupun terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari
perusahaan tempat orang tersebut bekerja.

Secara umum faktor yang memicu perilaku kewirausahaan seseorang yang paling
menonjol adalah sebagai berikut :
1) Pendidikan kewirausahaan
Banyak akademi dan universitas menyadari bahwa kewirausahaan merupakan mata
kuliah yang sangat populer. Dewasa ini, lebih dari 2.100 akademi dan universitas
menawarkan mata kuliah kewirausahaan dan bisnis kecil pada sekitar 200.000 mahasiswa.

2) Faktor ekonomi dan demografi

Page | 5
Hampir duapertiga dari para wirausahawan memulai bisnis mereka antara umur 25 –
44 tahun dan banyak penduduk yang masuk dalam kisaran umur ini. Selain itu, pertumbuhan
ekonomi antara tahun 1980an dan 1990an telah menciptakan jumlah kemakmuran yang
cukup besar diantara orang – orang dari kelompok umur ini dan berbagai peluang bisnis
yang dapat mereka manfaatkan.

3) Pergeseran ke ekonomi jasa


Sektor jasa menghasilkan 80 persen dari seluruh jenis pekerjaan dan menyumbang 64
persen Produk Domestik Bruto (PDB) di Amerika Serikat, yang mencerminkan peningkatan
tajam sejak satu dasawarsa lalu. Karena biaya pendirian yang relative rendah, bisnis jasa
telah menjadi sangat populer diantara para wirausahawan. Meledaknya sektor jasa akan terus
menyediakan semakin banyak peluang bisnis, dan tidak semuanya bergerak dalam bidang
teknologi tinggi.

4) Kemajuan teknologi
Dengan bantuan mesin bisnis modern jaman sekarang seperti gadget baik itu
komputer pribadi, laptop, maupun telepon selular, seseorang dapat bekerja di rumah seperti
layaknya bisnis besar. Pada zaman dulu, tingginya biaya teknologi membuat perusahaan
kecil tidak mungkin bersaing dengan perusahaan besar yang mampu membeli alat – alat
tersebut. Dewasa ini, harga komputer dan alat komunikasi lain terjangkau oleh perusahaan
kecil.

5) Gaya hidup bebas


Di jaman sekarang orang ingin bebas memilih tempat tinggal mereka, jam kerja yang
mereka sukai dan apa yang mereka kerjakan. Meskipun jaminan keuangan tetap merupakan
tujuan penting bagi hampir semua wirausahawan, banyak dari wirausahawan itu yang
memberikan prioritas utama pada masalah gaya hidup seperti memiliki lebih banyak waktu
untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih bisa mengendalikan
tekanan pekerjaan.

6) e-Commerce dan World Wide Web


Kemajuan World Wide Web yang merupakan jaringan sangat besar yang
menghubungkan komputer diseluruh dunia melalui internet dan membuka lautan informasi

Page | 6
kepada penggunanya telah mengembangkan ribuan usaha kewirausahaan sejak tahun 1993.
Perdagangan online tumbuh dengan sangat cepat, menciptakan berbagai peluang bagi
wirausahawan yang paham akan internet. Perusahaan yang memiliki Web dengan cepat
meraih keuntungan. Yang paling sering disebutkan sehubungan dengan meluncurkan situs
web adalah adanya tambahan pelanggan, pada kenyataannya, setelah meluncurkan situs, 41
persen dari perusahaan kecil dilaporkan mengalami peningkatan penjualan, 55 persen dari
perusahaan kecil dengan situs web melaporkan bahwa situs mereka dapat mencapai titik
impas atau laba.

7) Peluang Internasional
Bisnis kecil tidak lagi dibatasi oleh batas teritorial dalam mencari pelanggan.
Pergeseran ke ekonomi global yang dramatis telah membuka pintu pada peluang bisnis yang
luar biasa bagi wirausahawan yang berkeinginan menguasai seluruh dunia.

2.3. Tahapan Proses Kewirausahaan

Proses kewirausahaan adalah suatu tahapan atau kegiatan dalam membangun


suatu jenis usaha. Pada tahap awal seorang wirausaha dihadapkan pada suatu tantangan.
Jika seseorang tersebut bersifat kreatif maka tantangan inilah yang akan membuatnya
berpikir sehingga menimbulkan ide.

Menimbulkan ide untuk memulai suatu usaha adalah suatu hal yang cukup sulit
namun bukan merupakan suatu kemustahilan. Ada kalanya butuh waktu khusus untuk
menggali dan menemukan ide atau gagasan tersebut.

Ide atau gagasan akan mudah muncul apabila kita berpikir diluar dari kebiasaan
atau yang orang jaman sekarang istilahkan sebagai ‘think out of the box”. Ada beberapa
hal yang dapat memunculkan ide antara lain :

1. Terjadinya perubahan dalam lingkungan


2. Kejelian dalam melihat peluang
3. Situasi yang mendesak
4. Hobi

Page | 7
Setelah memunculkan ide atau gagasan maka akan muncul kendala-kendala yang
memungkinkan untuk menghalangi pelaksanaan ide atau gagasan tadi. Beberapa
diantara kendala ini antara lain :
1. Ide yang didapat tidak cukup praktis
2. Tidak mempunyai kemauan untuk berdiri sendiri
3. Masih terikat dengan perusahaan
4. Kurangnya pengetahuan tentang pasar
5. Kurangnya kemampuan teknis
6. Terbentur dengan aturan pemerintah
7. Masih memandang wirausaha sebagai status sosial yang rendah
Dan masih banyak lagi kendala yang mungkin muncul setelah ide tercetus.
Namun dengan adanya motivasi yang kuat kendala-kendala tersebut akan dapat diatasi.
Karena bagaimanapun setiap usaha pasti akan menghadapi kendala.

Selanjutnya perlu ada perencanaan bisnis yang jelas. Hal ini jelas sangat penting
sebab tanpa perencanaan, sebuah ide akan akan memiliki resiko gagal. Kebangkrutan
dan kerugian pasti akan terjadi apabila pelaksanaan sebuah ide atau gagasan tidak
diiringi dengan perencanaan yang jelas.

Perencanaan bisnis yang terstruktur secara umum meliputi perencanaan produksi,


perencanaan permodalan, perencanaan sumber daya, dan perencanaan pemasaran. Semua unsur
tersebut hendaknya dikelola dan direncanakan dengan baik agar kegiatan usaha dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Sebagian ahli mengatakan bahwa perencanaan yang baik telah
memberikan kontribusi setengah dari keseluruhan kegiatan yang akan dilakukan.

Bantuan dari lingkungan juga merupakan salah satu tahapan penting dalam proses
kewirausahaan. Kodrat manusia sebagai makhluk sosial adalah butuh interaksi dengan orang
lain. Untuk mencapai kesuksesan usaha kita tidak dapat melakukannya seorang diri melainkan
perlu bantuan orang lain. Kekurangan yang ada pada diri kita perlu ditutupi oleh kelebihan yang
ada pada orang lain. Demikian pula, kekurangan orang lain harus dibantu ditutupi dengan
kelebihan yang kita miliki. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam kegiatan wirausaha pun kita
harus bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki. Interaksi
dengan lingkungan ini dapat berupa :

Page | 8
1. Kontak Pasar
2. Mitra Kerja
3. Pegawai / tenaga kerja yang berkompeten
4. Pendidikan dan dukungan teknis
5. Pemasok
6. Bantuan kredit
7. Penasehat bisnis
8. Role model atau panutan bisnis yang sukses

Selanjutnya perlu untuk mempertimbangkan strategi pasar yang tepat sebelum terjun
langsung menjalankan bisnis. Setiap strategi tentunya mempunyai kekurangan atau kelebihan
masing-masing dan mempunyai persyaratan-persyaratan tertentu, hal ini tentu harus disesuaikan
dengan kondisi teraktual kita.

Penentuan bentuk bisnis yang akan dijalankan adalah hal selanjutnya yang perlu
dilakukan. Hal ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan antara lain tujuan yang hendak
dicapai, akses permodalan, penguasan IPTEK Produksi, kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki, skala usaha, jaringan dan kemampuan pemasaran.

Selanjutnya perlunya mengidentifikasi hal-hal yang berpengaruh pada kesuksesan jenis


usaha yang dijalankan. Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi kesuksesan suatu
bisnis antara lain :
1. Permodalan yang kurang
2. Penggunaan teknologi yang sudah usang
3. Tidak ada perencanaan bisnis
4. Pengetahuan tentang bisnis yang kurang
5. Kurang mau bekerja keras
6. Tidak mau mendelegasikan tugas dan wewenang
7. Ketidakmampuan memelihara hubungan baik dengan konsumen

Selain itu hal yang juga sangat penting adalah memelihara semangat. Proses
kewirausahaan sangat membutuhkan semangat. Dengan memelihara semangat yang ada pada diri
kita, niscaya akan timbul keuletan dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai persoalan
yang ditemui dalam proses kewirausahaan yang kita jalani.

Page | 9
Agar langkah bisnis yang dijalankan dapat menuju pada keberhasilan ada beberapa hal
yang perlu dimiliki yaitu :
1. Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas.
2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang.
3. Membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan, dan menjalankannya.
4. Agar usaha berhasil selain harus bekerja keras sesuai urgennya, wirausahawan harus mampu
mengembangkan hubungan baik dengan mitra usaha maupun dengan semua pihak yang
terkait dengan kepentingan perusahaan.

Selain keberhasilan, seorang wirausaha juga selalu dibayangi oleh potensi kegagalan
yang akan memberikan lebih banyak pelajaran dibanding sekedar kesuksesan. Ada beberapa
penyebab wirausaha gagal dalam menjalankan usaha, oleh karena itu hal-hal tersebut perlu
dihindarkan yaitu :
1. Tidak kompeten dalam manajerial
2. Kurang berpengalaman, baik itu kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha,
mengkoordinasikan dan mengelola sumber daya
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi yang kurang memadai
6. Kurangnya pengawasan peralatan
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan

Page | 10
BAB III
KESIMPULAN

Proses kewirausahaan adalah serangkaian tindakan untuk menciptakan sesuatu yang


berbeda atau bahkan baru disertai dengan pengidentifikasian dan mengevaluasi kesempatan,
resiko serta sumber daya yang diperlukan untuk membentuk suatu perusahaan baru.

Dalam proses kewirausahaan ada serangkaian langkah atau tindakan yang perlu dilakukan
dan diperhatikan untuk perkembangan dan kemajuan bisnis yang dijalankan dan seperti banyak
hal lainnya proses kewirausahaan juga perlu dilakukan secara bertahap mulai dari langkah-
langkah awal, memulai pertumbuhan sampai tahap perkembangan yang perlu dilakukan langkah
demi langkah dan semuanya harus di iringi dengan semangat yang terus terpelihara.

Selain itu dalam proses kewirausahaan juga ada hal-hal yang perlu dihindari atau paling
tidak di minimalisir atau dapat di antisipasi sehingga keberhasilan usaha yang direncanakan
dapat diraih.

Page | 11
Sumber Referensi

 Lieli Suharti, Hendy Untoro (2016), Potret Proses Kewirausahaan Dari Perintisan Sampai
Pengembangan Usaha Sebuah Ukm Dalam Menuju Pasar Internasional, Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
 Liza Agustina Maureen Nelloh (2018), Proses Kewirausahaan dalam Motivasi Pencapaian
dan Intensi “E-Preneurs” Mahasiswa Bisnis dan Manajemen, Jurnal Kajian Ilmiah
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Vol 18 No.1 Januari 2018.
 Achmad Musyadar, SE,MM; Iwang Gumilar, Dr.Ir.,M.Si, Modul Konsep dan Proses
Kewirausahaan, Universitas Terbuka.
 Suryana Dr, Msi. 2013. Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju
Sukses Edisi 4. Jakarta. Salemba Empat.
 Zimmerer Thomas & Scarborough Norman. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha
Kecil Edisi 5 Buku 2. Jakarta. Salemba Empat.

Page | 12

Anda mungkin juga menyukai