Anda di halaman 1dari 22

PROSES KEWIRAUSAHAAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan


perkuliahan juruan Manajemen Dakwah (MD)
Matakuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Yudistira Abdi, S.E.I, M.E.I

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Dailami Asmar (0104212102)


Muhammad Raefaldhi (0104202107)
Nurhasanah Pasaribu (0104212150)
Tria Tanti (0104212069)

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam yang telah
memberikan kita nikmat iman, islam dan kesehatan sehingga kita masih dapat
beraktifitas hingga saat ini.

Sholawat berangkaikan salam kita hadiahkan kepada Nabi kita Nabi


Muhammad ‫ ﷺ‬yang telah membimbing kita dari zaman gelap menuju zaman
yang terang benerang.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan perkuliahan jurusan


Manajemen Dakwah-D/Semester 3, dalam matakuliah Kewirausahaan

Pemakalah banyak berterimakasih atas segala masukan dan bantuan dari


rekan-rekan seperjuangan dan terkhusus bapak dosen yakni bapak Yudistira Abdi,
S.E.I, M.E.I

Pemakalah sadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka
dari itu kami menerima segala kritikan dan saran yang pastinya dapat membangun
agar kami dapat lebih menyempurnakan makalah kami. Terimakasih.

Medan, 20 Oktober 2022

Kelompok 7
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................i

Daftar Isi.................................................................................................................ii

BAB I (Pendahuluan)

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................1

BAB II (Isi)

A. Proses Kewirausahaan....................................................................................2

B. Tahapan Proses Kewirausahaan.....................................................................3

C. Faktor Pendorong Proses Kewirausahaan....................................................12

D. Penggabungan Tahapan dan Faktor Pendorong Proses Kewirausahaan.....12

BAB III (Penutup)

A. Kesimpulan..................................................................................................12

B. Saran.............................................................................................................12

Daftar Pustaka.....................................................................................................13
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik,


dan banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya
dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh
wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan
pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap
semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran
belanja, personalia, dan pengawasan.

Wirausaha (entrepreneur) memegang peranan yang sangat penting


dalam memajukan ekonomi suatu negara. Kemajuan ekonomi mestinya
sejalan dengan kemampuan dan peningkatan daya beli, peningkatan taraf
kesejahteraan hidup dan kemakmuran bangsa yang merata dan dirasakan
secara nyata, bukan hanya ditunjukkan oleh angka-angka statistik saja. Di
dalam kewirausahaan terkandung nilai, kemampuan dan proses. Adanya
nilai dan kemampuan pada diri seorang wirausahawan dapat memunculkan
suatu peluang usaha dalam kegiatan berwirausaha.

Proses kewirausahaan adalah proses untuk mengembangkan


sebuah usaha baru, mungkin dalam bentuk membawa produk baru ke
pasar yang ada, membawa produk yang ada ke pasar yang baru , dan
pembentukan organisasi baru. Proses ini dibuat agar pembaca dapat
mengetahui mengetahui bagimana pros bagimana proses dan ti es dan tips-
tips m ps-tips menjadi seora enjadi seorang pengusaha pengusaha yang
sukses, serta yang sukses, serta untuk melengkapi tugas dari mata untuk
melengkapi tugas dari mata kuliah Kewirausaha kuliah Kewirausahaan.
B. Tujuan

1. Tujuan umum

a. Mampu mengetahui dan memahami proses kewirausahaan.

b. Mampu mengetahui dan memahami tahap awal proses


kewirausahaan.

c. Mampu mengetahui dan memahami tahap pertumbuhan atau


perkembangan proses kewirausahaan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk memenuhi persyaratan perkuliahan jurusan manajemen


dakwah pada matakuliah Kewirausahaan.
BAB II
Isi

A. Proses Kewirausahaan

1. Pengertian Kewirausahaan

Secara harfiah, wira artinya utama, gagah, luhur, berani, teladan


atau pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus
menerus dalam mengelola sumber daya untuk menghasilkan barang
atau jasa yang akam dijual untuk mendapatkan keuntungan. Jadi
wirausaha adalah pejuang yang jadi teladandalam bidang usaha.1

Menurut Coulter dalam bukunya yang berjudul “Entrepereneurship


in Action” mengemukakan bahwa kewirausahaan sering dikaitkan
dengan proses, pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang
berorientasi pada perolehan keuntungan, penciptaan nilai, dan
pembentukan produk atau jasa baru yang unik dan inovatif. Suryana
mengungkapkan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari
peluang menuju sukses. Adapun inti dari kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak
inovatif untuk menciptakan peluang.2

2. Proses Kewirausahaan

Proses Kewirausahaan adalah upaya menciptakan sesuatu yang


berbeda, yang memiliki nilai tambah melalui pengorbanan waktu dan
tenaga dengan berbagai resiko finansial, psikis, dan sosial serta

1
Pandji Anoraga, S.E., M.M & H. Djoko Sudantoko, S.Sos., M.M, Koperasi,
Kewirausahaan, dan Usaha Kecil, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h.137
2
Yuyus Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 12
mendapat penghargaan berupa keuntungan dan kepuasan pribadi atas
hasil yang diperoleh.3

Sedangkan menurut Bygrave, Proses Kewirausahaan didefinisikan


sebagai suatu rangkaian tindakan yang melibatkan semua fungsi,
kegiatan dan tindakan yang terkait dengan mengidentifikasi dan
mengevaluasi kesempatan yang dirasakan dan menyatukan sumber
daya yang diperlukan untuk suksesnya pembentukan perusahaan baru
untuk mengejar dan menangkap peluang tersebut.4

Dari beberapa definisi menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan


bahwa proses kewirausahaan adalah suatu rangkaian tindakan untuk
menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengidentifikasi dan
mengevaluasi kesempatan, resiko serta sumber daya yang diperlukan
untuk pembentukan perusahaan baru.

B. Tahapan Proses Kewirausahaan

Tabel Proses Kewirausahaan

Kaplan dan Zimmerer


Bygrave (1994) Hisrich (2005)
Waren (2008)

1. Inovasi 1. Mengidenti 1. Melakukan 1. Tahap


fikasi dan analisis Awal
2. Pemicu
mengevalua kesempatan
2. Tahap
3. Pelaksanaan si
2. Mengemban pertumbuha
4. Pertumbuha kesempatan
gkan rencana n/
n 2. .pengemban dan perkemban
gan rencana mendirikan gan.
bisnis

3
R. D Hisrich. Entrepreneurship education and research. In K.Anderseck & K.
Walterscheid (Eds.), Grundungsforschung and grund-ungslehre [Entrepreneurship research and
entrepreneurship education](pp. 17–94). (Wiesbaden, Germany: Deutsche University Press,
2005).h.19
4
William Bygrave & Andrew Zacharakis, Entrepreneurship. 2nd ed. (United States of
America : Jhon Wiley & Son, Inc ,1997), h. 49
3. Menentuka usaha
n sumber
3. Memperoleh
daya yang
mitra-mitra
diperlukan
keuangan/su
4. Mengelola mber
usaha pendanaan

4. Menentukan
sumber daya
yang
diperlukan
dan
menerapkan
rencana

5. Sekalah
usaha dan
panen hasil
usaha

Bygrave, Hisrich serta Kaplan dan Waren menjabarkan proses


kewirausahaan berdasarkan detail kejadian yang dialami maupun kegiatan
yang dilakukan oleh seorang wirausaha. Sedangkan Zimerrer
mengklasifikasikan tahapan kewirausahaan berdasarkan prosesnya secara
garis besar menjadi dua tahapan, yaitu Tahap Awal/Perintisan dan Tahap
Pertumbuhan/Pengembangan. Melihat keempat pendapat ahli tersebut,
dapat disimpulkan bahwa tahapan proses kewirausahaan menurut Bygrave,
Hisrich serta Kaplan dan Waren cenderung lebih menjabarkan detail dari
tahap awal/perintisan yang diungkapkan oleh Zimerrer.

1. Tahap Awal / Perintisan Kewirausahaan

Seseorang yang memiliki kemauan berusaha biasanya diawali


dengan adanya suatu tantangan. Ada tantangan, maka ada usaha untuk
berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Ada usaha pasti ada tantangan.
Bila tidak ada tantangan, tidak akan ada usaha, yaitu berfikir kreatif
dan bertindak inovatif. Sebenarnya, dalam kehidupan kita, banyak
tantangan yang akan dihadapi , ada yang dapat diatasi atau dicari
pemecahannya, ada yang tidak dapat diatasi, bergantung pada
kemauan dan kemampuan seseorang untuk menghadapi dan mengatasi
tantangan tersebut. Kekurangan, ketidaksempurnaan, kesulitan,
ketinggalan, ketiadaan kesempatan (peluang), ketidakpuasan, dan
persaingan merupakan tantangan dalam hidup yang pasti muncul
kapan pun dan dimana pun.

a. Model Proses Kewirausahaan.

(Sumber : Suryana, Ekonomi Keatif, Ekonomi Baru: Mengubah


Ide dan Menciptakan Peluang. Jakarta: Salemba Empat. 2013)

Dalam model proses kewirausahaan untuk menjadia wirausaha


yang sukses yang di kemukakan oleh suryana. Pertama, dengan
adanya tantangan seseorang wirausahawan akan berpikir kreatif,
lalu ia akan melakukan tindakan yang inovatif. Orang yang
berpikir kreatif dan inovatif tersebut akan berproduktif. Oleh
karena itu orang yang memiliki tantangan akan selalu berpikir
kreatif dan inovatif akan produktif.

Kedua, orang yang produktif adalah orang yang selalu


bertindak untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan tentunya
sesuatu yang baru itu harus berbeda, hingga dapat disebut dengan
something new dan something different. Sesuatu yang berbeda
tersebut merupakan nilai tambah. Nilai tambah tersebut
memproyeksikan kualitas dan kualitas untuk memproyeksikan
keunggulannya

ketiga, keunggulan akan menghasilkan daya saing dimana


daya saing akan menumbuhkan peluang untuk menuju
kesuksesan. Dapat dilihat bahwa orang yang sukses adalah orang
yang suka tantangan kreatif, inovatif, dan produktif. Akan
menghasilkan nilai tambah yang baru dan berbeda. Sehingga,
memiliki kualitas yang unggul dan memiliki daya saing dan orang
tersebut juga akan mendapatkan banyak peluang.

Ide berwirausaha juga bisa muncul dari pengalaman. Hasil


survei yang dikemukakan oleh Pegy Lambing menunjukkan:
“hampir setengah (43%) dari responden menjawab bahwa mereka
mendapatkan ide untuk berbisnis berasal dari pengalaman yang
diperoleh ketika mereka bekerja di beberapa perusahaan dan
bidang profesional lainnya. Mereka mulai mengenal cara
mengoperasikan usaha dan cara-cara membuat kontakkontak
jaringan kerja”.5

Ada 5 persyaratan utama yang dipenuhi untuk menjadi


wirausahawan yang sukses. Diantaranya6 :

1) Idea

2) Kemauan dan kemampuan

3) Semangat dan kerja keras

4) Loyalitas dan tanggung jawab

5
Peggy Lambing dan R. Kuehl Charles. Entrepreneurship. (New Jersey: Prentice Hall,
2000). h.90
6
Dun Steinhoff, John F. Burgess. Small Business Management Fundamentals. 6th ed.
(New York: Mcgraw Hill, Inc. 1993). h.35
5) Hasil : menjadi seorang wirausahawan.

2. Tahap Pengembangan.

Pada tahap pengembangan yang dikemukakan oleh Carol Noore.


Sebagai berikut :

(sumber : Carol Noors’s model in “understanding entrepreneurial behavior”. In,J.A


Pearce II and R.B. Robinson, Jr. Academy of Management Best Papers Proscedings,
46th Annual Meeting of Academy of Management, Chicago, 1966.)

Menurut carol Noore, proses perkembangan kewirausahaan diawali


dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai
faktor, yaitu internal dan eksternal, seperti aspek pendidikan,
sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan lingkungan.7 Faktor-faktor
tersebut membentuk locus of control, kreativitas, inovasi,
implementasi yang dapat membuat seseorang berkembang menjadi
wirausahawan besar.8 Secara internal, inovasi dipengaruhi oleh faktor

7
Bygrave, and William, D. The Portable MBA in Entrepreneurship. (New York: John
Willey & Sons, Inc. 1994). h.3
8
Soeharto Prawirokusumo. Kewirausahaan. (Yogyakarta : Yogyakarta Gajah Mada.
1977). h.5
yang berasal dari individu,seperti locus of control, toleransi, nilai-
nilai, pendidikan, pengalaman. Sementara itu, faktor yang berasal dari
lingkungan yang mempengaruhi di antaranya model peran, aktivitas,
dan peluang. Oleh karena itu, kewirausahaan berkembang, maju, dan
tumbuh melalui proses yang dipengaruhi oleh lingkungan, organisasi,
dan keluarga.

Kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi.


Inovasi ini dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan, dan sosiologi.
Faktor individu yang memicu kewirausahaan adalah pencapaian locus
of control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi,
pendidikan, pengalaman, usia, komitmen, dan ketidakpuasan.
Sedangkan faktor pemicu yang berasal dari lingkungan ialah peluang,
model peran, aktivitas, inkubator, sumber daya, dan kebijakan
pemerintah. Sedangkan, faktor pemicu berasal dari lingkungan sosial
meliputi keluarga, orang tua dan jaringan kelompok. seperti halnya
pada tahap perintisan kewirausahaan, maka pertumbuhan
kewirausahaan sangat tergantung pada kemampuan pribadi,
organisasi, dan lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi
pertumbuhan kewirausahaan adalah pesaing, pelanggan, pemasok, dan
lembaga-lembaga keuangan yang akan membantu pendanaan.
Sedangkan faktor yang berasal dari pribadi adalah komitmen, isi,
kepemimpinan, dan kemampuan manajerial. Selanjutnya faktor yang
berasal dari organisasi adalah kelompok, struktur, budaya, dan
strategi. Jadi kewirausahaan diawali dengan inovasi. Inovasi tersebut
dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi, sosiologi, organisasi, dan
lingkungan.

3. Tahap Pertumbuhan

Sedangkan proses pertumbuhan/pengembangan menurut Suryana


dapat dijabarkan melalui tiga tahap, yaitu:9

9
Suryana. Kewirausahaan. (Jakarta: Salemba Empat., 2009), h. 64
a. Proses Imitasi Wirausaha mulai meniru ide-ide orang lain,
misalnya memulai usaha barunya diawali dengan meniru usaha
orang lain, dalam menciptakan jenis barang yang dihasilkan meniru
yang sudah ada.

b. Proses Pengembangan Wirausaha mulai mengembangkan ide


barunya. Dalam tahap duplikasi produksi, wirausaha mulai
mengembangkan produksinya melalui diversifikasi dan diferensiasi
dengan model sendiri.

c. Proses Penciptaan Proses inovasi dan kreasi yang diawali dengan


teknik produksi baru, mencari bahan baku baru, organisasi usaha
baru, dan metode pemasaran baru..

C. Faktor Pendorong Proses Keworausahaan

1. Tahap Awal

Ketika proses kewirausahaan seseorang berada pada tahap


perintisan, terdapatdua macam faktor yang mendorongnya untuk
menjadi wirausaha, yaitu factor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari individu


seseorang. Terdapat beberapa faktor individu yang mendorong
seseorang untuk terjun ke dunia bisnis pada tahap perintisan, di
antaranya adalah:

 Ide

Ide merupakan faktor krusial dalam seseorang memulai bisnis.


Sumber ide dapat berasal dari pekerjaan dan pengalaman
terdahulu, hobi dan kesukaan, adanya peluang, pendapat orang
lain, pendidikan atau kursus, serta bisnis keluarga10

 Toleransi Terhadap Resiko


10
Adhi, A.S. dan Bawono S. Kecerdasan Entrepreneur, (Elex Media Komputindo,
Jakarta. 2009), h.61
Mill (1848) dalam Carland, et al. (1984) meyakini bahwa
faktor kunci yang membedakan seorang manajer dari seorang
wirausaha adalah keberanian dalam menanggung resiko.11

 Pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin


kecil pengaruhnya terhadap keinginan untuk memilih
pengusaha sebagai jalan hidupnya. Rata-rata justru mereka
yang tingkat pendidikan tidak terlalu tinggi yang mempunyai
hasrat yang kuat untuk memilih karier menjadi seorang
pengusaha12

 Pengalaman

Pengalaman yang didapat oleh seseorang pada pekerjaannya


yang terdahulu dapat menjadi sumber ide untuk memulai
usaha. Hasil penelitian yang dikeluarkan LPPM menunjukkan
bahwa 43% entrepreneur memulai bisnis berdasarkan
pekerjaan dan pengalaman terdahulu (Adhi dan Bawono,
2009:61).13 Menurut Wood dalam Zimmerer dan Scarborough
7 (1998), kurangnya pengalaman adalah salah satu penyebab
kegagalan usaha.

 Kebutuhan untuk berprestasi

Seseorang yang menjadi wirausahawan cenderung memiliki


keinginan yang tinggi untuk menjadi individu yang
bertanggung jawab, dapat memecahkan masalah, melakukan
pengaturan dan mencapai tujuan. Hal ini menunjukkan bahwa
dia memiliki kebutuhan untuk berprestasi.14

 Ketidak puasan Kerja


11
Bygrave, and William, D, Loc. cit
12
Hendro,. Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal,
Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. (Penerbit Erlangga, Jakarta. 2011), h.62
13
Adhi, A.S. dan Bawono S. Loc.cit
Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan sekarang. Seseorang
dapat menjadi wirausaha karena sudah tidak memiliki masa
depan yang cerah dalam karirnya.15

 .Keinginan untuk merdeka

Wirausahawan memulai bisnis sehingga menjadi bos bagi diri


mereka sendiri, dan dengan memiliki bisnis akan memperkuat
perasaan otonomi dan kebebasan mereka.16

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu


seseorang seperti lingkungan, sosiologi dan organisasi. Terdapat
beberapa faktor eksternal yang mendorong seseorang untuk terjun
ke dunia bisnis, di antaranya adalah:

 Peluang

Peter Drucker mengatakan bahwa entrepreneur adalah orang


yang memaksimalkan peluang-peluang. Jika seseorang belum
memiliki pengalaman baik bekerja maupun dalam
berwirausaha, dia dapat memulai bisnis dengan memanfaatkan
peluang-peluang yang ada.17

 Persaingan

Adanya persaingan dalam dunia kehidupan menjadi salah satu


faktor lingkungan yang mendorong menjadi pemicu bisnis.
Berkarier di dunia pekerjaan dirasakan sangat berat, mengingat

14
Bem. P Allen. Personality Theories: Development, Growth, and Diversity 4th edition.
(United States of America : Pearson Education Inc. 2003), h.10
15
Bygrave. Op.cit, h.4
16
Ibid.
17
Adhi dan Bawono. Loc.cit.,
persaingan 8 yang sangat ketat dan masih banyak lulusan yang
berpotensi yang belum mendapatkan pekerjaan.18

 Jaringan

Adanya hubungan-hubungan atau relasi-relasi dengan orang


lain menjadi pemicu pelaksanaan bisnis.19

 Tim

Adanya tim yang dapat diajak kerjasama dalam berusaha.20

 Keluarga

Seringkali terlihat bahwa ada pengaruh dari orang tua yang


bekerja sendiri, dan memiliki usaha sendiri cenderung anaknya
jadi pengusaha pula.21 Menurut Duchesneau et al. dalam Staw
(1991), wirausaha yang berhasil adalah mereka yang
dibesarkan oleh orang tua yang juga wirausaha, karena mereka
memiliki pengalaman luas dalam usaha

 Kebijakan pemerintah

Adanya kemudahan-kemudahan dalam lokasi berusaha


ataupun fasilitas kredit dan bimbingan usaha yang dilakukan
oleh Depnaker.22

 Keterpaksaan dan Keadaan

Kondisi yang diciptakan atau yang terjadi, misal PHK, pensiun


(retired), dan menganggur atau belum bekerja akan dapat
membuat seseorangmemilih jalan hidupnya menjadi

18
Hendro. Loc.cit.
19
Bachtiar Hasan S. Cara Praktis Membangun Wirausaha. (Bandung: Pustaka
Ramadhan. 2010) h.6
20
Ibid.
21
Ibid., h.3
22
Ibid., h.6
wirausaha, karena memang sudah tidak ada pilihan lagi
untuknya.23

2. Tahap Pekembangan

Ketika proses kewirausahaan seseorang berada pada tahap


pengembangan, terdapat tiga macam faktor yang mendorongnya untuk
menjadi wirausaha, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor strategi
berwirausaha.

a. Faktor Internal

Terdapat beberapa faktor internal yang mendorong proses


pengembangan usaha. Di antaranya adalah :

 Wirausahaan

Adanya seorang wirausaha yang siap mental secara total.24

 Kreatifitas

Wirausahawan akan selalu mencari suatu cara yang lebih baik


dalam melakukan sesuatu (Saputro, 2011). Tanpa kreativitas,
kesuksesan akan sulit dicapai dan jalan bisnis anda akan
semakin terjal.25

 Kepemimpinnan

Seorang wirausahawan adalah seorang pemimpin dan dan di


mana pun dia berada, wirausahawan mempunyai beban untuk
mempertanggungjawabkan kepada para pengikutnya, yaitu
bawahan-bawahannya.26

 Komitmen

23
Hendro. Op.cit., h.63
24
Bachtiar Hasan S. Op.cit., h.6
25
Hendro. Loc.cit.
26
Ibid., h.180
Adanya komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan, dan
menyadari pentingnya hubungan bisnis yang mendasar.

 Visi

Adanya visi atau pandangan yang jauh ke depan guna


mencapai keberhasilan.

b. Faktor Eksternal

Terdapat beberapa faktor eksternal yang mendorong proses


pengembangan. Di antaranya adalah:

 Pesaing

Adanya unsur persaingan yang cukup menguntungkan. Dunia


persaingan sekarang ini sangat tajam. Ada berbagai bentuk
persaingan yang ada di pasar mulai dari pengusaha pasar yang
sangat dominan, yang mempunyai kekuatan yang sedang dan
yang lemah.27

 Mitra Bisnis

Sebuah bisnis dapat berjalan dengan baik apabila memiliki


jaringan yang melibatkan mitra-mitra yang dapat bekerja sama.
Mitra yang 10 memungkinkan bisnis berlangsung di antaranya
pelanggan, principal (pemilik merk), vendor atau supplier,
agen, retailer, adviser bidang finansial, legal, asuransi, mentor,
dan dukungan keluarga.28

 Investor dan Banking

Adanya bantuan dari pihak investor dan bank yang


memberikan fasilitas keuangan

 Tim

27
Bachtiar Hasan S. Op.cit., h.7
28
Adhi dan Bawono. Op.cit., h.106
Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha senhingga
semua rencana dan pelaksanaan operasional berjalan produktif

c. Faktor Strategi Berwirausaha

Terdapat beberapa faktor strategi berwirausaha yang mendorong


proses pengembangan. Di antaranya adalah:.

 Memecahkan Masalah

Wirausahawan akan selalu melihat ke pilihan-pilihan untuk


memecahkan setiap masalah yang menghalangi di jalan

 Perencanaan

Dalam tahap pengembangan usaha, seorang wirausaha harus


memiliki tujuan yang akan dicapai dalam jangka waktu
tertentu dan merencanakan bagaimana cara untuk
mencapainya.

 Bernegosiasi

Negosiasi berarti terjadinya konsensi, kesepakatan atau


perjanjian antar perbedaan dari dua orang, dua kelompok, atau
dua badan hukum (Harvard Bussines Essentials. Harvard
Business School, 2003).29 Sepanjang proses pengembangan
usaha tentunya banyak berhubungan dengan pihak lain, oleh
sebab itu kemampuan bernegosiasi yang baik sering diperlukan
untuk melancarkan proses pengembangan usaha.

 Pengambil Keputusan

Dalam hal menyelesaikan problem tertentu, perlu diambil


banyak keputusan. Adakalanya solusi masalah memerlukan
suatu rangkaian rantai keputusan.30

29
Hendro, Op.cit., 426
30
Winardi, J. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. (Raja Grafindo perkasa:
Jakarta. . 2004). h.130
 Inovasi

Inovasi adalah karakteristik utama dari kewirausahaan.


Seseorang berperilaku sebagai seorang wirausahawan ketika
dia melakukan inovasi

 Strategi Manajerial

Dalam proses pengelolaan usaha dan manajemen organisasi


bisnis, seorang wirausahawan dengan pola pikir yang ingin
tetap menjadi pemilik sekaligus harus bisa melakukan
transformasi pola pikir kewirausahaannya, yaitu menjadi
wirausaha saat menjadi pemilik dalam rapat pemegang saham
dan menjadi profesional saat menjadi pemimpin organisasi.31

D. Penggabungan Tahapan dan Faktor Pendorong Proses


Kewirausahaan

1. Tahap Awal

Tahapan dan Faktor Pendorong Proses Kewirausahaan pada Tahap


Perintisan menurut Gibb (1993) dan Shook et al.(2003) dapat
digabungkan dalam suatu model :

31
Hendro. Op.cit., h. 312
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

Wisata merupakan kawasan geografis yang dapat menimbulkan


daya tarik dimana didalamnya terdapat pula fasilitas, aksesibilitas yang
membuat wisatawan ingin melihatnya dan berkunjung.

Destinasi wisata yang ada di Mekkah meliputi wisata keagamaan,


wisata sejarah, wisata alam, wisata belanja, wisata bermain, dan wisata
kuliner. Dari sekian banyaknya tempat wisata yang ada di Mekkah, tidak
semua diantaranya dikunjungi oleh jama’ah haji dan umrah, hanya
beberapa diantaranya.

Akan tetapi perlu diketauhi bahwa setiap travel memiliki


penawaran yang berbeda-beda. Adapun diantara jam’ah yang
mengkunjungi tempat wisata di Mekkah selain yang sudah dijelaskan
diatas pada bab 2. Bahkan ada juga travel yang menawarkan kunjungan
wisata yang tidak hanya di Arab Saudi itu sendiri tetapi keluar negeri
seperti Turki dan Negara-negara Islami lainnya yang memeliki sejarah
perkembangan Islam.

B. Saran

Pemakalah sadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata


sempurna baik dari segi penulisan bahkan materi. Maka dari itu,
pemakalah menerima segala kritikan dan saran yang pastinya dapat
membangun. Agar kami dapat menyempurnakan makalah kami.
Terimakasih.
Daftar Pustaka

Buku

Hisrich, R. D. (2005). Entrepreneurship education and research. In K.Anderseck


& K. Walterscheid (Eds.), Grundungsforschung and grund-ungslehre
[Entrepreneurship research and entrepreneurship education](pp. 17–94).
Wiesbaden, Germany: Deutsche University Press.
Lambing Peggy, Charles R. Kuehl. 2000. Entrepreneurship. New Jersey: Prentice
Hall.
Adhi, A.S. dan S. Bawono. 2009. Kecerdasan Entrepreneur, Elex Media
Komputindo, Jakarta.,
Hasan S. Bachtiar.(2010). Cara Praktis Membangun Wirausaha. Bandung:
Pustaka Ramadhan
.
Sumber lainnya

Kepariwisataan. 16 januari 2009. Undang-Undang Tentang Kepariwisataan.


Tahun 2009 N0. 10.

https://pemasaranpariwisata.com/2019/10/12/destinasi-adalah/

https://rcktrip.com/menjelajahi-23-tempat-wisata-di-mekkah-yang-wajib-
dikunjungi-muslim/

https://www.idntimes.com/travel/destination/fasrinisyah-suryaningtyas-1/tempat-
wisata-religi-terindah-di-makkah

Anda mungkin juga menyukai