Anda di halaman 1dari 24

KEWIRAUSAHAAN DALAM KEBIDANAN

“PROSES KEWIRAUSAHAAN”

DI SUSUN OLEH :

INKA DEWI SAFITRI


PO.71.4.211.15.1.018

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KEBIDANAN
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Segala puji bagi

Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat

menyelesaikan Paper ini “Proses Kewirausahaan”. Tanpa pertolongan-Nya

mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.

Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta

kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman

masalah kewirausahaan, bagaimana proses-proses kewirausahaan yang

dilakukan agar dapat menjadi pengusaha yang sukses, dan merupakan

mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Kewirausahaan”.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih

luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan

kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang

membangun.

Makassar, 13 Sep 2018

Penyusun

(Inka Dewi Safitri)


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN

C. MANFAAT

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan

B. Tahap-tahap Kewirausahaan

C. Proses Kewirausahaan

D. Model Pemicu kewirausahaan

E. Tahap permulaan dan pertumbuhan kewirausahaan

F. Model Proses Kewirausahaan

G. Faktor Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan Wirausaha

H. Keuntungan Dan Kerugian Berwirausaha

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik,

dan banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan

pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika

ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja

karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak

akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat

banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan.

Wirausaha (entrepreneur) memegang peranan yang sangat

penting dalam memajukan ekonomi suatu negara. Kemajuan ekonomi

mestinya sejalan dengan kemampuan dan peningkatan daya beli,

peningkatan taraf kesejahteraan hidup dan kemakmuran bangsa yang

merata dan dirasakan secara nyata, bukan hanya ditunjukkan oleh

angka-angka statistik saja.

Di dalam kewirausahaan terkandung nilai, kemampuan dan

proses. Adanya nilai dan kemampuan pada diri seorang wirausahawan

dapat memunculkan suatu peluang usaha dalam kegiatan

berwirausaha. Pada penelitian ini, memaparkan proses pembentukan

jiwa kewirausahaan. Dimana dalam makalah ini akan membahas

secara spesifik mengenai “Proses Kewirausahaan”. Makalah tentang

proses kewirausahaan ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui


bagimana proses dan tips-tips menjadi seorang pengusaha yang

sukses, serta untuk melengkapi tugas dari mata kuliah Kewirausahaan.

B. TUJUAN

1. Untuk mengetahui tentang kewirausahaan

2. Untuk mengetahui faktor pemicu kewirausahaan

3. Untuk mengetahui model proses kewirausaah

4. Untuk mengetahui permulaan & pertumbuhan wirausah

5. Untuk mengetahui langkah menuju keberhasilan wirausaha

6. Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap kewirausahaan.

C. MANFAAT

1. Agar dapat mengetahui tentang kewirausahaan

2. Agar dapat mengetahui faktor pemicu kewirausahaan

3. Agar dapat mengetahui model proses kewirausaah

4. Agar dapat mengetahui permulaan & pertumbuhan wirausah

5. Agar dapat mengetahui langkah menuju keberhasilan wirausaha

6. Agar dapat mengetahui bagaimana tahap-tahap kewirausahaan.


BAB II

PEMBAHASAAN

A. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri, dan watak

seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan

inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan yang

dimaksudkan dengan seorang wirausahawan adalah orang-orang

yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis;

mengumpulkan sumber daya – sumber daya yang dibutuhkan untuk

mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta

memiliki sifat, watak, dan kemauan untuk mewujudkan gagasan

inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangaka meraih

sukses/meningkatkan pendapatan. (Audi priyadi, Dimas dkk. 2011)

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan

kemauan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang

mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk baru dengan

meningkatkan efisiensi/daya guna, dalam rangka memberikan

pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar

(Menurut Inpres No. 4 Tahun 1995 tentang GNMMK).

Berikut Pengertian dan definisi kewirausahaan menurut Beberapa

Para Ahli ;
1. Peter F Drucker

Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda

(ability to create the new and different) .

2. Menurut Arif F. Hadipranata, wirausaha adalah sosok pengambil

risiko yang diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis

serta menerima keuntungan financial ataupun non uang.

3. Thomas W Zimmerer Kewirausahaan adalah penerapan

kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan

dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang

setiap hari.

4. Kathleen mengemukakan bahwa wirausaha adalah orang yang

mengatur, menjalankan, dan menanggung risiko bagi pekerjaan-

pekerjaan yang dilakukannya dalam dunia usaha.

5. Andrew J Dubrin

Seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha

yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and

operates an innovative business).

B. Tahap-tahap Kewirausahaan

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :


1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk

melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan,

diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah

membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan

franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah

di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.

2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan",

tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang

terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan,

SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi

bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan,

pemasaran, dan melakukan evaluasi.

3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan

berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis

perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan

kondisi yang dihadapi.

4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh

tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat

bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang

mungkin diambil.

C. Proses Kewirausahaan

Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3),

proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi


tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari

pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi,

organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut

membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi,

dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausaha

yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor

yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai,

pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari

lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas,

dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembangan menajdi

kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi lingkungan,

organisasi dan keluarga.

D. Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan

Menurut David McCleland, kewirausahaan ditentukan oleh :

1. Motif berprestasi (achievenment), orang berwirausaha dengan

tujuan memperoleh prestasi dan dengan prestasi yang dicapai

diharapkan akan dapat memberikan kepuasan pada dirinya.

2. Optimisme (optimism), seorang wirausaha selalu harus optimis

dapat mencapai tujuan dan sasarannya dengan tepat dan selalu

berusaha memperbaharui tujuan dan sasarannya setiap jangka

waktu tertentu.
3. Nilai kepribadian (value attitudes), seseorang wirausaha

memiliki nilai kepribadian yang luhur dan menjadi contoh bagi

orang lain dalam perkataan, pergaulan dan selalu berfikiran

terbuka serta mempunyai pandangan yang jauh kedepan.

4. Status wirausaha (entrepreneurial status) atau keberhasilan,

seorang wirausaha yang sukses akan dihargai lebih tinggi dalam

ehidupan bermasyarakat. Keberhasilan seorang wirausaha

akan memunculkan banyak peluang baru, sehingga prospek di

masa depan menjadi lebih menguntungkan.

Menurut Saifudin (2002), faktor pemicu kewirausahaan ditentukan

oleh “property light”, competency incentives, dan environment.

Sedangkan menurut Kuncara (2008:1) faktor pendorong

kewirausahaan terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal sebagai

berikut:

1. faktor internal, yaitu kecakapan pribadi yang menyangkut soal

bagaimana kita mengelola diri sendiri. Kecakapan pribadi

seseorang terdiri atas 3 unsur terpenting, yaitu: (1) Kesadaran diri.

Ini menyangkut kemampuan mengenali emosi diri sendiri dan

efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri, dan

keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri atau

percaya diri. (2) Pengaturan diri. Ini menyangkut kemampuan

mengelola emosi-emosi dan desakan-desakan yang merusak,

memelihara norma kejujuran dan integritas, bertanggung jawab


atas kinerja pribadi, keluwesan dalam menghadapi perubahan,

dan mudah menerima atau terbuka terhadap gagasan,

pendekatan dan informasi-informasi baru. (3) Motivasi. Ini

menyangkut dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik,

komitmen, inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan, dan

optimisme dalam menghadapi halangan dan kegagalan.

2. Faktor eksternal, yaitu kecakapan sosial yang menyangkut soal

bagaimana kita menangani suatu hubungan. kecakapan sosial

seseorang terdiri atas 2 unsur terpenting, yaitu: (1) Empati. Ini

menyangkut kemampuan untuk memahami orang lain, perspektif

orang lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain. Juga

kemampuan mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi

kebutuhan pelanggan. Mengatasi keragaman dalam membina

pergaulan, mengembangkan orang lain, dan kemampuan

membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya

dengan kekuasaan, juga tercakup didalamnya. (2) Keterampilan

sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik untuk

meyakinkan orang (persuasi), berkomunikasi secara jelas dan

meyakinkan, membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok,

memulai dan mengelola perubahan, bernegosiasi dan mengatasi

silang pendapat, bekerja sama untuk tujuan bersama, dan

menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan

kepentingan bersama.
Menurut Timmons (2008:40), wirausahawan harus menjauhi

arena persaingan yang sekiranya tidak menguntungkan dirinya, atau

memanfaatkan potensi yang ada secara kreatif untuk menghasilkan

kompetensi. Berusaha menciptakan pertambahan nilai perusahaan

yang disertai aliran arus kas yang tidak terputus, sehingga menarik

minat perusahaan modal untuk berinvestasi. Menurut Timmons, saat

ini terjadi kecenderungan di mana wirausahawan yang telah sukses

membawa pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang

menjadi nilai tambah untuk menjadi invenstor terhadap perusahaan

pemula yang berpotensi tinggi. Salah satu kriteria ventura potensial

adalah mampu mengidentifikasi mitra dalam hal pendanaan dan

anggota tim inti. Mereka mencari penyandang dana yang memiliki

nilai tambah yakni dapat meningkatkan sumber daya manusia

perusahaan secara keseluruhan. Dari kesemua hal berkenaan

dengan proses kewirausahaan, puncaknya adalah ventura terkait

dengan pilihan gaya hidup. Hidup harus dibuat bahagia, sehingga

seseorang bisa hidup sesuai dengan keinginannya, sementara

perusahaan terus berkembang.

E. Tahap permulaan dan pertumbuhan kewirausahaan

Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan pada

usaha kecil memiliki tiga ciri penting, yaitu:

1. Tahap imitasi dan duplikasi


2. Tahap duplikasi dan pengembangan

3. Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda

Dari prosesnya, Zimerer, membagi tahap perkembangan

kewirausahaan menjadi dua, yaitu:

1. Tahap awal (perintisan)

2. Tahap pertumbuhan

Ciri-ciri tahap awal dan pertumbuhan kewirausahaan

Tahap Awal (Start-Up) Tahap Pertumbuhan

A. Tujuan dan Perencanaan

Kesinambungan tujuan dan rencana pokok Tumbuh sederhana, efisiensi, orientasi laba, dan

(menciptakan ide-ide ke pasar). rencana, dan rencana langsung untuk

mencapainya.

B. Sifat atau Ciri-ciri Kunci Personal:

Memfokuskan pada masa yang akan datang. Sama seperti tahap awal.

Pengambilan resiko yang moderat dengan Kapasitas untuk menempa selama pertumbuhan

tingkat toleransi yang tinggi terhadap cepat, kemurnian organisasi dan kemampuan

perubahan dan kegagalan. berhitung.

Pengetahuan teknik dan pengalaman inovasi Pengetahuan manajerial dan pengalaman dengan

pada bidangnya. menggunakan orang lain dan sumber daya yang

ada.

C. Struktur pola sederhana dan luas dengan Struktur yang fungsional atau vertikal, akan

jaringan kerja komunikasi yang luas tetapi saluran komunikasi informal sering

secara horizontal. digunakan.

Otoritas pengambilan keputusan dimiliki Mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan


oleh wirausaha. kepada manajer level kedua

Informal dan sistem kontrol personal. Kuasi formal (yaitu tidak terlalu kompleks atau

bekerja sama) dalam beroperasi.

F. Model Proses Kewirusahaan

Model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap berikut :

1. Proses Inovasi

Faktor yang mendorong terjadinya inovasi, yaitu keinginan

berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung

risiko, pendidikan, dan pengalaman. Inovasi adalah suatu ciri

yang sangat menonjol dari wirausaha dan merupakan fungsi

utama dalam proses kewirausahaan. Menurut Machfoedz,

inovasi merupakan suatu proses untuk mengubah kesempatan

menjadi ide yang dapat dipasarkan. Inovasi lebih dari sekedar

ide yang baik. Suatu gagasan murni memegang peranan

penting, pikiran kreatif mengembangkannya menjadi gagasan

yang berharga.

2. Proses Pemicu

Beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk terjun ke

dunia bisnis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan

yang ada, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK),


dorongan faktor usia, keberanian menanggung resiko dan

komitmen yang tinggi terhadap bisnis.

3. Proses Pelaksanaan

Beberapa faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah

bisnis, yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya

manajer sebagai pelaksanaan kegiatan, adanya komitmen

terhadap bisnis dan adanya visi jauh ke depan untuk mencapai

keberhasilan.

4. Proses Pertumbuhan

Proses pertumbuhan didorong faktor organisasi, yaitu adanya

tim yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi

mantap, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik, dan

adanya produk yang menjadi unggulan.

G. Faktor Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan Wirausaha

Penyebab Keberhasilan Berwirausaha

Keberhasilan seorang wirausaha ditentukan oleh beberapa faktor,

yaitu:

1. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan

tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemampuan tetapi

tidak memiliki kemauan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha

yang sukses. Contohnya, seorang pemilik kios yang memiliki

kemauan untuk berjualan kebutuhan sehari-hari, tetapi tidak memiliki


kemampuan untuk mengembangkannya, maka kios yang dimilikinya

tidak akan pernah berubah dan berkembang. Sebaliknya, seseorang

yang memiliki kemampuan, baik ilmu maupun keahlian berdagang

tetapi tidak memiliki kemauan dan malah malas, tidak akan pernah

berdagang.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad

yang kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja

keras tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan

menjadi wirausaha yang sukses.

3. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada

kesempatan.

Penyebab Kegagalan Berwirausaha

1. Selain keberhasilan, seorang wirausaha juga selalu dibayangi oleh

potensi kegagalan yang akan memberikan lebih banyak pelajaran

dibandingkan sekedar kesuksesan.

2. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, keberhasilan atau

kegagalan wirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi

wirausaha. Zimmerer (1996: 14-15) mengemukakan beberapa

faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam

menjalankan usaha barunya yaitu:


3. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak

memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha

merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan

kurang berhasil.

4. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan

memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan,

keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun

kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.

5. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat

berhasil dengan baik faktor yang paling utama dalam keuangan

adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan

penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas

akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan

perusahaan tidak lancar.

6. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari

suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan

mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

7. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis

merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi

yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar

beroperasi karena kurang efisien.


8. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya

dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat

mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.

9. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang

setengah-setengah terhadap, usaha akan mengakibatkan usaha

yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan Sikap setengah hati,

kemungkinan gagal menjadi besar.

10. Ketidakmampuan dalam, melakukan peralihan/transisi

kewirausahaan. Wirausaha yang kurang slap menghadapi dan

melakukan perubahan, tidak akan menjadi kewirausaha yang

berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh

apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat

peralihan setup waktu.

Selain faktor-faktor yang membuat kegagalan kewirausahaan,

Zimmerer (1996: 17) mengemukakan beberapa potensi yang membuat

seseorang mundur dari kewirausahaan, yaitu:

1. Pendapatan yang tidak menentu. Baik pada tahap, awal maupun

tahap, pertumbuhan, dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus

memperoleh pendapatan yang berkesinambungan. Dalam

kewirausahaan, sewaktu-waktu bisa rugi dan sewaktu-waktu juga

bisa untung. Kondisi yang tidak menentu dapat membuat seseorang

mundur dari kegiatan berwirausaha.


2. Kerugian akibat hilangnya modal investasi. Tingkat kegagalan bagi

usaha baru sangatlah tinggi. Menurut Yuyun Wirasasmita (1998),

tingkat mortalitas/kegagalan usaha kecil di Indonesia mencapai 78

persen. Kegagalan investasi mengakibatkan seseorang mundur dari

kegiatan berwirausaha. Bagi seorang wirausaha, kegagalan

sebaiknya dipandang sebagai pelajaran berharga.

3. Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausaha biasanya bekerja

sendiri mulai dari pembelian, pengolahan, penjualan, dan

pembukuan. Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam

berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin menjadi wirausaha

menjadi mundur. la kurang terbiasa dalam menghadapi tantangan.

Wirausaha yang berhasil pada umumnya menjadikan tantangan

sebagai peluang yang harus dihadapi dan ditekuni.

4. Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap.

Kualitas kehidupan yang tidak segera meningkat dalam usaha, akan

mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.

Misalnya, pedagang yang kualitas kehidupannya tidak meningkat,

maka akan mundur dari usaha dagangnya dan masuk ke usaha lain.

Kegagalan juga dapat ditimbulkan dengan dasar kelemahan yang

bersumber pada sifat pribadi yang penuh ragu dan kehidupan tanpa

pedoman maupun orientasi yang tegas, yaitu:

1. Suka meremehkan mutu

2. Suka menerobos atau mengambil jalan pintas


3. Tidak memiliki kepercayaan diri

4. Tidak disiplin

5. Suka mengabaikan tanggung jawab

H. Keuntungan Dan Kerugian Berwirausaha

Keuntungan dan kerugian kewirausahaan identik dengan

keuntungan dan kerugian pada usaha kecil milik sendiri. Peggy Lambing

dan Charles L. Kuehl ( 2000: 19-20) mengemukakan keuntungan dan

kerugian berwirausaha sebagai berikut:

Keuntungan Kewirausahaan

1. Otonomi. Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat

wirausaha menjadi seorang "bos" yang penuh kepuasan.

2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan awal

atau perasaan bervariasi yang tinggi merupakan hal

menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha

yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi

wirausaha.

3. Kontrol finansial. Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa

kekayaan sebagai milik sendiri.

Kerugian Kewirausahaan

Di samping beberapa keuntungan seperti di atas, dengan berwirausaha

juga memiliki berapa kerugian, yaitu:


1. Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja

dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk

kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua waktu dihabiskan

untuk kegiatan bisnis.

2. Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi

bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan dan

pelatihan.

3. Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena

wirausaha menggunakan keuangan yang kecil dan keuangan milik

sendiri, maka margin laba/ keuntungan yang diperoleh akan relatif

kecil dan kemungkinan gagal juga ada.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemauan

seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi/daya

guna, dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan

yang lebih besar.

Tahap kewirausahaan itu bersumber dari dalam diri sesorang, dimana

dimuali dengan keyakinan, dan skil apa yang dimiliki untuk membangun

sebuah usaha.

Proses Kewirausahaan:

a. Proses inovasi

b. Proses pemicu

c. Proses pelaksanaan

d. Proses pertumbuhan

B. SARAN

Jika ingin membagun suatu perusahaan, yang pertama-tama kita harus tahu,

apa itu kewirausahaan?, apa yang anda akan jual dalam jangka panjang untuk

kedepannya, anda harus siap mental untuk menerima semua kemungkinan

yang akan terjadi, untuk keamanan sebuah perusahaan sebaiknya

diasuransikan, dan yang paling penting adalah skil anda.

DAFTAR PUSTAKA

Audi priyadi, Dinas. dkk. 2011. Kewirausahaan untuk mahasiswa

kebidanan. Jakarta : TIM

Joni. 2014. “Konsep dan Strategi Pelaksanaan Pendidikan

Kewirausahaan”. (online)
(http://jonipalaran.blogspot.com/2009/03/strategi-pelaksanaan-

pendidikan.html) Tanggal diakses 13 Sep 2018.

Anwar, Saidun. 2015. Faktor-faktor Pemicu Kewirausaah. (online)

(http://msaanwar.blogspot.com/2017/03/faktor-faktor-pemicu-

kewirausahaan.html ) Tanggal akses 13 Sep 2018

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai