Anda di halaman 1dari 18

TUGAS BISNIS PENGANTAR

MATERI :

‘’KEWIRAUSAHAAN DAN BENTUK-BENTUK BADAN BISNIS’’

OLEH :

KELAS C

KELOMPOK IV (EMPAT) :

LUIS ADVENT TRIJAKA UMBARA AMARAL

MARIA FEBRIANI SIMATUPANG

MELLY LESTARI BR SARAGIH

MIRATUL ISTIANAH

NABILA ALBALQIS

WHEZANI GALIKO

DOSEN PEMBIMBING :

Drs. ASRIL, MM

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PTA 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis
menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahauan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan
oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan
usul guna penyempurnaan karya tulis ini.

Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca

Pekanbaru, 2019

Kelompok IV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................ 1
1.5 Metodologi Penulisan ....................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Badan Bisnis/Usaha.................................................................... 2


B. Fungsi Badan Bisnis/Usaha.......................................................................... 2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat, akan mempengaruhi perkembangan dunia usaha
sera didukung dengan teknologi yang canggih. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat ini
ditandai dengan munculnya berbagai perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap banyak
tenaga kerja.
Badan usaha didefinisikan kesatuan yuridis dan ekonomiyang menvggunakan faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan mendapatkan laba.
Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmjuran rakyat, dan
untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia. Ada beberapa bentuk
badan usaha antara lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta(BUMS),
Yayasan, Koperasi, Lembaga Keuangan dan badan usaha campuran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain : krisis ekonomi yang
terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat terhambat, dan krisis
kemiskinan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian badan bisnis/usaha?
2. Apa saja fungsi badan bisnis/usaha?
3. Apa saja bentuk-bentuk badan bisnis/usaha?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian dari badan bisnis/usaha
2. Menjelaskan fungsi badan bisnis/usaha
3. Menyebutkan jenis-jenis badan bisnis/usaha
1.4 Manfaat Penulisan
1. Agar mahasiswa mengenal dan memahami bentuk-bentuk badan bisnis/usaha
2. Agar menambah wawasan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai badan bisnis/usaha

1.5 Metodologi Penulisan


Untuk mempermudah penulisan, maka penulis penulis menggunakn metode kepustakaan, yakni :
BAB II

PEMBAHASAN

1. KEWIRAUSAHAAN

A. Inti dan Hakikat Kewirausahaan


Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat
dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui
berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu
kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya
dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih
efisien
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam
pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk
menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi
kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan
inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.

B. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan


Meredith et al. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha adalah:
1. Percaya diri (self confidence)
Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan,
yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya
untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan
mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja,
kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri.
Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.
2. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan
nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras.Perilaku inisiatif
biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya
diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.
3. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk
mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha
menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko
yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu
alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko
tergantung pada :
a.   Daya tarik setiap alternatif
b.   Kesediaan untuk rugi
c.   Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal

4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu
menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam
proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang
menambah nilai.
5. Berorientasi ke masa depan
Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya  dengan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.
C. Keorisinilan
Kreativitas dan inovasi wirausahawan yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :
a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik
b Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan kareana pada dasarnya
kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama
dengan cara-cara baru.

D. Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu :
seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi
sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki Suryana (2003) :
a. Managerial skill
b. Conceptual skill
c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)
e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung
berpengaruh pada kinerja. Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai.

2. BENTUK BADAN BISNIS/USAHA

A. Pengertian Badan Bisnis/Usaha

Banyak yang menggangap badan bisnis/usaha sama dengan perusahaan. Anggapan ini salah
karena badan usaha berbeda dengan perusahaan. Badan Bisnis/Usaha adalah kesatuan yuridis dan
ekonomi dari faktor-faktor produksi yang bertujuan untuk mencari laba atau memberi layanan kepada
masyarakat. Badan usaha atau bisnis disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya berbadan
hukum dan disebut sebagai kesatuan ekonomi karena mengombinasikan faktor produksi yang terdiri
atas sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja, untuk memperoleh laba.

Adapun perusahaan diartikan sebagai kesatuan teknis dalam produksi yang tujuannya
menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan adalah kesatuan teknis dan tempat proses produksi barang
dan jasa secara efekif dan efisien. Dengan demikian, dalam perusahaan digunakan tenaga dan mesin
serta ongkos yang rasional untuk menghasilkan barang sebanyak-banyaknya.

Walaupun berbeda, badan usaha dan perusahaan sebernarnya berhubungan erat. Berhubungan erat
karena badan usaha merupakan organisasi yang menggunakan perusahaan sebagai alat memperoleh
keuntungan sedangkan perusahaan merupakan unit usaha yang ditujukan untuk menghasilkan barang
dan jasa. Dengan kata lain, perusahaan menjadi alat badan usaha untuk mncapai tujuannya.

B. Fungsi Badan Bisnis/Usaha

Fungsi badan usaha diterjemahkan sebagai peranan badan usaha dalam melakukan kegiatan
usahanya agar dapat memberikan suatu manfaat, baik manfaat bagi badan usaha tersebut dalam
rangka mencari keuntungan maupun manfaat bagi pihak lain atau masyarakat dalam rangka konsumsi.
Fungsi badan usaha sendiri ada dua, yaitu fungsi manajemen dan fungsi operasional.

 Fungsi manajemen meliputi tugas-tugas yang harus dimiliki oleh seorang pimpinann untuk
menjalankan kegiatan-kegiatan dalam suatu badan usaha. Fungsi manajemen meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengarahan, serta pengoordinasian dan
pengawasan
 Fungsi operasional berupa pelaksanaan atas suatu kgiatan badan usaha dalam rangka
menghasilkan keuntungan atau laba. Operasional meliputi bidang produksi, bidang
pembelanjaan, bidang personalia, bidang administrasi, dan bidang pemasaran

C. Bentuk-Bentuk Badan Bisnis/Usaha

Dalam kegiatan sehari-hari kita tentu sering membaca atau melihat berbagai bentuk badan usaha.
Bila diperhatikan lebih seksama, setiap bentuk badan usaha tersebuut sebenarnya memiliki definisi,
jenis lapangan usaha, peraturan perundang-undangan yang mengaturnya, serta kelebihan dan
kekurangan. Untuk mengetahuinya, kalian bisa menyimak materi bentuk badan usaha berikut.

I. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya seluruhnya
atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah
pegawai negeri.
Dalam pasal 33 UUD 1945, disebutkan bahwa Bumi, Air, dan kekayaan yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh Negara. Dalam penguasaan dan pengelolaan kekayaan tersebut pemerintah
membentuk badan usaha.
Tujuan Pendirian BUMN
a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian perekonomian nasional pada
umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.
b. Mengejar keuntungan
c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu tinggi
dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan
Koperasi.
e. Memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, Koperasi dan
masyarakat.
Untuk mengoptimalkan BUMN pemerintah mengeluarkan Undang-undang Baru yaitu Undang
Undang RI No. 19 Tahun 2003 tentang badan Usaha Milik Negara.

Bentuk BUMN
Pada tahun 1969 pemerintah mengklasifikasikan badan Usaha Milik Negara menjadi empat
macam yaitu perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum (perum), perusahaan perseroan (persero)
dan perusahaan negara diluar ketiga macam BUMN atas UU No. 9 tahun 1969.
a. Perusahaan Jawatan (Perjan)
Ciri pokok berdasarkan menurut UU No. 9 tahun 1969 adalah :
1. Tujuan melayani kepentingan umum
2. Bagian dari Departemen atau Direktorat jenderal sehingga tidak otonom
3. Dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah sebagai bagian dari departemen atau direktorat
jenderal.
4. Dipimpin oleh kepala jawatan dan diangkat oleh pemerintah
5. Diawasi langsung oleh pemerintah secara hirarkisfungsional, diperiksa oleh akuntan Negara
dan disahkan oleh menteri.
6. Modalnya berasal dari anggran pendapatan dan belanja Negara tahunan
7. Para pegawainya berstatus pegawai negeri
8. Ruang lingkupnya adalah sektor pelayanan umum yang bersifat strategis
b. Perusahaan Umum (Perum)
Berdasarkan Undang undang terbaru maksud dan tujuan pendirian perum adalah
menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan
atau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat yang berdasarkan prinsip
pengelolaan perusahaan yang sehat.
Ciri-ciri perum adalah :
1. Tujuannya melayani kepentingan umum
2. Berstatus badan hukum dan dilindungi undang undang
3. Pada umumnya bergerak dibidang jasa jasa vital
4. Dapat dituntut dan menuntut sertahubungan hukumnya diatur secara perdata
5. Modal seluruhnya dimiliki oleh pemerintah dari kekayaan Negara yang dipisahkan
6. Pegawainya adalah pegawai perusahaan Negara yang diatur tersendiri diluar ketentuan yang
berlaku bagi pegawai negeri sipil.
7. Laporan tahunan perusahaan yang memuat laporan untung rugi dan neraca kekayaan
disampaikan kepada pemerintah.
Contohnya adalah Perum Peruri (percetakan Uang RI) dan Perum Perumnas (Perumahan
Nasional)
c. Perusahaan Perseroan
Modal terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh
negara RI. Tujuan utamanya adalah mengejar keuntungan.
Ciri-ciri persero adalah :
1. Tujuan utamanya mengejar keuntungan
2. Modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau sebagian dimiliki oleh Negara
3. Pemegang kekuasan tertinggi di persero adalah rapat umum pemegang saham (RUPS)
4. Dipimpin oleh direksi dan dalam kepengurusannya dibawah pengawasan komisaris
5. Karywan persero BUMN merupakan pekerja BUMN yang pengangkatan, pemberhentian,
promosi jabatanserta hak dan kwajibannya ditetapkan berdasarkan perjanjian kerjasama
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ciri-Ciri BUMN

 Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.


 Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh
pemerintah.
 Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
 Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
 Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
 Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
 Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak.
 Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
 Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan,
tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
 Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
 Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-prinsip
ekonomi.
 Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
 Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh masyarakat,
besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara.
 Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
 Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
 Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
 Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.

II. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya
dimiliki oleh pihak swasta baik orang perorang maupun bersama-sama oleh banyak orang
dalam bentuk pemilikan saham atau simpanan pokok koperasi. Berdasarkan badan hukum
yang dipilih, badan usaha milik swasta dapat dibedakan dalam bentuk badan usaha
perorangan, firma, persekutuan komanditer, dan perseroan terbatas.
a. Usaha Perseorangan

 Pengertian Usaha Perseorangan

Usaha Perorangan (Po) merupakan bentuk badan usaha tanpa ada perbedaan pemilikian antara
hak dan milik pribadi dengan hak milik perusahaan. Menurut Bashu Swasta, perusahaan
perseorangan adalah salah satu bentuk usaha yang dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung
jawab sepenuhnya terhadap semua risiko dan kegiatan perusahaan. Dengan tidak adanya
pemisahan pemilikan antara hak milik pribadi dengan milik perusahaan, maka harta pribadi
juga merupakan kekayaan perusahaan, yang setiap saat harus menanggung utang-utang
perusahaan.

 Kelebihan dan Kekurangan Usaha Perseorangan

Kelebihan Kekurangan
1. Menanngung tanggung jawab hukum
1. Memiliki kebebasan dalam bergerak.
dan kauangan yang tidak terbatas

2. Pemerintah tidak memungut pajak


perusahaan, tetapi hanya kepada pajak 2. Keterbatasan kemampuan keuangan
pemilik.
3. Penguasaan sepenuhnya terhadap
3. Keterbatasan kemampuan manajerial.
keuntungan yang diperoleh.
4. Rahasia perusahaan terjamin. 4. Kontinuitas karyawan terbatas.
5. Penanganan aspek hukum yang minim

b. Firma

 Pengertian Firma

Firma (Fa) merupakan beberapa orang yang bersekutu untuk menjalankan suatu perusahaan
dengan nama bersama, tangggung jawab masing-masing anggota tidak terbatas. Laba yang
diperoleh dari usaha tersebut dibagi bersama-sama. Demikian sebaliknya jika menderita
kerugian, semua anggota firma ikut menanggungnya

Ketentuan-ketentuan tentang firma diatur dalam pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum


dagang (KUHD). Agar lebih jelas peraturan Firma (Fa) diperkuat dengan pasal 16 dan 18
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

 Kelebihan dan Kekurangan Firma

Kelebihan Kekurangan
1. Sering terjadi konflik antar anggota
1. Modal yang lebih besar. kongsi berkaitan dengan pembagian
keuntungan.

2. Tanggung jawab keuangan terbatas


2. Motivasi usaha yang tinggi meskipun
karena sudah dibagi dengan anggota
tidak setinggi perusahaan perseorangan.
kongsi yang lain.

3. Penanggungan aspek hukum minimal


meskipun lebih rumit dibandingkan
dengan perusahaan perseorangan karena 3. Keterbatasan kemampuan keuangan.
harus ada kesepakatan diantara anggota
kongsi.

4. Kontinuitas kerja karyawan terbatas.


5. Keterbatasan kemampuan manajerial.

c. Persekutuan Komanditer

 Pengertian Persekutuan Komanditer

Persekutuan Komanditer (Commanditere Vennootschap,CV) merupakan suatu bentuk


perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin,
mengatur perusahaan, dan memilih tanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya,
dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan,
serta memiliki tanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan
tersebut.

Dengan kata lai, CV adalah sebuah perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih
sehingga dalam CV ada dua macam anggota, yaitu anggota aktiv dan pasif. Anggota aktiv
merupakan anggota yang mengelola usahanya serta bertanggung jawab penuh atas utang
perusahaan, sedangkan anggota pasif merupakan anggota yang hanya menyetorkan modalnya
dan tidak ikut mengelola perusahaan, bertanggung jawab sebatas pada modal yang disetorkan.
Ketentuan tentang Persekutuan Komanditer diatur dalam Pasal 19 Kitab Undang –Undang
Hukum Dagang

 Kelebihan dan Kekurangan Persekutuan Komanditer

Kelebihan Kekurangan
1. Penguasaan terhadap keuntungan 1. Tanggung jawab keuangan anggota
tertinggi, meskipun harus dibagi dengan atau sekutu aktif tak terbatas, meskipun
anggota kongsi yang lain. dapat dibagi dengan sekutu yang lain.
2. Status hukum CV, belum badan
2. Motivasi usaha yang tinggi, meskipun
hukum sehingga sulit untuk
tidak setinggi perusahaan perseorangan.
mendapatkan proyek-proyek besar.

3. Sulit mengumpulkan modal dari para


3. Penanganan aspek hukum minimal,
sekutunya, tidak seperti PT yang
meskipun sedikit lebih rumit dibandingkan
mengumpulkan modal dari para
perusahaan perseorangan.
pemegang saham.

4. Nama CV, sering sama antara satu


dengan yang lain karena tidak ada
pengecekan dengan nama CV
sebelumnya.

 Pendirian Persekutuan Komanditer

Persekutuan Komanditer merupakan bentuk badan usaha yang sederhana, tetapi memiliki
jangkauan dengan memperhatikan aspek penghasilan dan sebagainya. Jumlah pajak yang
dibayar Persekutuan Komanditer tidak sebesar pajak yang dibayar Perusahaan Terbatas.

Langkah-langkah mendirikan Persekutuan Komanditer atas persiapan, pendaftaran ke notaris,


pendaftaran ke pengadilan negeri.

 Persiapan meliputi:

1. Membuat kesepakatan antar pihak yang akan membentuk persekutuan komanditer.

2. Menyiapkan KTP pihak yang membentuk persekutuan komanditer.

3. Menentukan calon nama yang akan digunakan oleh persekutuan komanditer.

4. Menentukan tempat kedudukan persekutuan komanditer.

5. Menentukan pihak yang akan bertindak selaku anggota aktif dan pihak yang akan
bertindak selaku anngota pasif.

6. Menentukan maksud dan tujuan yang spesifik dari persekutuan komanditer tersenut.

 Pendaftaran ke notaris untuk mendapatkan akta notaris tentang pendirian persekutuan


komanditer.

 Pendaftaran ke pengadilan negeri. Untuk memperkokoh posisi, sebaiknya persekutuan


komanditer yang telah didirikan dengan akta notaris didaftarkan pada pengadilan negeri
setempat dengan membawa kelengkapan Surat Keterangan Domisili Perusahaann (SKDP) dan
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) nama persekutuan komanditer tersebut.

d. Perseroan Terbatas

 Pengertian Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas (PT) merupakan persekutuan beberapa pengusaha swasta menjadi satu
kesatuan untuk mengelola usaha bersama, dimana badan usaha memberikan kesempatan
kepada masyarakat luas untuk menyertakan modalnya ke perusahaan dengan cara membeli
saham perusahaan.

Ketentuan-ketentuan tentang perseroan terbatas diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 1


tahun 1995

 Kelebihan dan Kekurangan Perseroan Terbatas

Kelebihan Kekurangan

1. Merupakan subjek pajak tersendiri. Jadi


1. Tangung jawab terbatas dari pemegang tidak hanya perusahaan yang kena pajak,
saham terhadap utang-utang perusahaan. deviden yang dibagikan kepada para
pemegang saham juga dikenkakan pajak.

2. Pendirian PT jauh lebih sulit dari pendirian


2. Kelangsungan perusahaan sebagai badan
badan usaha lainnya. Pendirian PT
hukum terjamin, sebab tidak tergantung pada
memerlukan akta notaris dan ijin khusus untuk
pemilik. Pemilik dapat berganti-ganti.
usaha tertentu

3. Mudah untuk memindahkan hak milik


3. Biaya pembentukannya relatif tinggi.
dengan menjual saham kepada orang lain.

4. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap


4. Mudah untuk memproleh tambahan modal
kurang aman dalam hal rahasia perusahaan.
untuk memperluas volume usahanya, misalnya
Hal ini disebabkan semua aktivitas perusahaan
dengan mengeluarkan saham baru.
harus dilaporkan kepada pemegang saham.

5. Manjemen dan spesialisnya memngkinkan


pengelolaan sumber modal secara efisien.

Kekayaan perseroan terbatas terpisah dengan kekayaan para pemiliknya (pemegang saham).
Kekuasaan tertinggi dalam persereoan terbatas dipegang oleh Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) dan setiap pemegang saham memiliki hak suara dalam rapat umum. Besarnya hak suara
tergantung pada banyaknya saham yang dimiliki dan bila seorang pemegang saham tidak dapat
hadir dalam rapat umum, maka hak suaranya dapat diserahkan kepada orang lain. Hasil
keputusan rapat umum pemegang saham biasanya dilimpahkan kepada komisaris yang
membawahi dewan direksi untuk menjalankan kebijakan manajemen.

 Pendirian Perseroan Terbatas

 Pembuatan akta. Para pihak yang ingin mendirikan badan usaha perseroan terbatas terdiri
atas lima tahap berikut.

1. Nama lengkap, tempat tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan
pendiri.
2. Susunan, nama lengkap, tempat tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan
kewarganegaraan anggota direksi dan komisaris yang kali pertama diangkat.

3. Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah saham,
dan nilai yang diperjanjikan dari saham yang telah ditempatkan dan disetor pada saat
pendirian.

 Pembuatan anggaran dasar. Para pihak yang ingin mendirikan perseroan terbatas
menyiapkan anggaran dasar yang didalamnya memuat bebrapa hal berikut.

1. Nama dan tempat kedudukan perseroan.

2. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

3. Jangka waktu berdirinya perseroan.

4. Besarnya jumlah modal dasar, modal yang ditempatkan, dan modal yang disetor.

5. Jumlah saham, jumlah klasifikasi saham apabila ada jumlah saham untuk tiap
klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap saham.

6. Susunan, jumlah, dan nama anggota direksi dan komisaris.

7. Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaran RUPS.

8. Tata cara pemilihan, pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian anggota direksi


dan komisaris

9. Tata cara penggunaan laba dan pembagian deviden.

10. Ketentuan-ketentuan lain menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT)

 Pengesahan Menteri Kehakiman. Akta notaris yang telah dibuat harus mendapatkan
pengesahan Menteri Kehakiman untuk mendapatkan status sebagai badan hukum. Dalam
Pasal 9 UUPT disebutkan Menteri Kehakiman akan memberikan pengesahan dalam jangka
waktu paling lama 60 hari.

 Pendaftaran. Akta pendirian/anggaran dasar PT disertai SK pengesahan dari Mneteri


Kehakiman selanjutnya wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan paling lambat 30 hari
setelah tanggal pengesahan PT atau tanggal diterimanya laporan.

 Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara (TBN). Apabila pendaftaran dalam daftar
perusahaan dilakukan, direksi mengajukan permohonan pengumuman perseroan di dalam
TBN paling lambat 30 hari terhitung sejak pendaftaran.

III. Yayasan
Pengertian Yayasan menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan adalah
badan usaha yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan
tertentu dibidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota. Kekayaan
yayasan, baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh yayasan berdasarkan
undang-undang tersebut dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung atau tidak langsung kepada
pembina, pengurus, pengawas, karyawan, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap
yayasan.
Ciri - ciri Yayasan:

1. Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


2. Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba, religi,
sosial dan kemanusiaan.
3. Didirikan dengan akta notaris.
4. Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau organ untuk
merealisasikan tujuan Yayasan.
5. Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan dengan
hukum, likuidasi dan pailit. 

Kelebihan Yayasan : Non profit dan rela membantu masyarakat

Kekurangan Yayasan : Terbatasnya dana

IV. Koperasi
Secara umum pengertian Koperasi adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang
ekonomi, yang anggotanya adalah orang-orang atau badan hukum koperasi yang tergabung secara
sukarela atas dasar persamaan hak dan kewajiban, melakukan satu macam uasaha atau lebih untuk
meningkatkan kesejahteraan para anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pengertian
koperasi menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tetntang perkoperasian adalah badan
hukum yang para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
Ciri-ciri koperasi dapat dibedakan berdasarkan kepemilikannya, fungsinya, dan permodalannya.

1. Berdasarkan kepemilikannya, koperasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a) Koperasi adalah milik orang seorang dan badan hukum koperasi.


b) Kewenangan dan kebijakan koperasi ditetapkan oleh anggota melalui rapat anggota.
c) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi.
d) Pengelolaan koperasi dan usahanya sehari-hari merupakan tanggung jawab pengurus.
e) Semua kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab para anggota.
f) Mempunyai perangkat organisasi yang terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan pengawas.

2. Berdasarkan fungsinya, koperasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


a) Sebagai salah satu lembaga perekonomian masyarakat.
b) Sebagai tulang punggung perekonomian negara.
c) Sebagai dinamisator dan stabilisator perekonomian masyarakat dan negara.
d) Sebagai lembaga produktif untuk memberikan pelayanan kepada anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
e) Sebagai lembaga ekonomi untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam masyarakat.
f) Sebagai partner kerja pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan di bidang
ekonomi dan koperasi.
3. Berdasarkan permodalannya, koperasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.
1) Modal sendiri koperasi berasal dari:
- Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh
anggota pada saat masuk menjadi anggota koperasi,
- Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama, yang wajib dibayarkan
oleh anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu,
- Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan SHU, dengan tujuan untuk
memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan,
- Hibah atau modal sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal yanmg dapat dinilai
dengan uang yang diterima dari pihak lain  yang bersifat hibah dan tidak mengikat.
2) Modal pinjaman dapat berasal dari
- Anggota,
- Koperasi lainnya dan atau anggotanya,
- Bank dan lembaga keuangan lainnya,
- Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya,
- Sumber lainnya yang sah.
V. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah suatu badan usaha yang mengumpulkan suatu aset dalam bentuk dana
dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan suatu proyek pembangunan serta untuk kegiatan
ekonomi dengan mendapatkan hasil dalam bentuk bunga sebesar presentase tertentu dari besarnya
dana yang disalurkan.

Fungsi Lembaga Keuangan


1. Melancarkan pertukaran produk (barang dan jasa) dengan memakai uang dan instrumen kredit.
2. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan ke masyarakat dalam
bentuk pinjaman.
3. Memberikan pengetahuan dan informasi
4. Menyebarkan informasi dan kegiatan yang berguna dan menguntungkan bagi nasabahnya.
5. Memberikan jaminan
6. Menciptakan dan memberikan likuiditas
7. Penyimpanan Kekayaan.
8. Transmutasi Kekayaaan
9. Pembayaran
10. Pembiayaan atau kredit

Manfaat Lembaga Keuangan

1. Bermanfaat untuk memberikan peminjaman kepada yang memerlukan dana


2. Bermanfaat untuk memberikan suatu jaminan suatu risiko yang mungkin terjadi yang sesuai dengan
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
3. Bermanfaat untuk memberikan suatu kesejahteraan kepada karyawan perusahaan yang terutama
yang sudah pension
4. Bermanfaat untuk memberikan suatu pinjaman kepada masyarakat dalam hal pendanaan suatu
kegiatan konsumsinya.
5. Bermanfaat untuk memberikan suatu manfaat kepada semua anggota dalam hal kebersamaan dan
sisa hasil usaha.

Jenis-Jenis Lembaga Keuangan:


1. Lembaga Keuangan Bank
Lembaga jenis ini terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Berdasarkan
dari Undang-Undang Pokok Perbankan No. 23 tahun 1998 jenis bank di Indonesia ada dua yakni
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

a. Bank Sentral di Indonesia dipegang atau dilaksanakan oleh Bank Indonesia. Tujuan utama dari
Bank Indonesia sebagai bank sentral yaitu untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Bank Sentral mempunyai tugas untuk menetapkan
dan melaksanakan suatu kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem devisa
serta mengatur dan mengawasi Bank.

b. Bank umum yaitu Bank yang mampu memberikan layanan jasa dalam lalulintas pembayaran,
sedangkan pada Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank yang menerima simpanan hanya dalam
bentuk deposito berjangka atau bentuk lainya yang dipersamakan dengan itu.

c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yaitu lembaga keuangan Bank yang menerima simpanan hanya
dalam bentuk deposito berjangka, tabungan atau bentuk lainnya yang disetarakan dan
menyalurkan dananya sebagai usaha BPR. BPR ini adalah Bank yang khusus untuk melayani
masyarakat kecil di suatu daerah, kecamatan atau pedesaan. Bank Perkreditan Rakyat berasal
dari Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai dan Bank lainnya yang kemudian
dilebur menjadi Bank Perkreditan Rakyat.

2. Lembaga Keuangan Bukan/Non Bank


Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) menurut UU No. 10 Tahun 1998 yaitu suatu badan usaha
yang melakukan suatu kegiatan di bidang keuangan, yang menghimpun dana dengan mengeluarkan
kertas berharga dan untuk menyalurkannya untuk membayar investasi perusahaan.Lembaga ini
didirikan pada tahun 1973 yang berdasarkan Keputusan Mentri Keuangan No. Kep. 38/MK/I/1972
yang menerbitkan bahwa lembaga-lembaga ini bisa melakukan usaha-usaha yaitu sebagai berikut:

o Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan surat sementara.


o Memberi suau kredit jangka menengah.
o Mengadakan sebuah penyertaan modal yang sifatnya sementara.
o Bertindak sebagai perantara dari perusahaan Indonesia dan badan hukum pemerintah.
o Bertindak sebagai perantara dalam mendapatkan peserta atau kampanye.
o Sebagai perantara untuk mendapatkan suatu tenaga ahli dan memberikan nasihat-nasihat sesuai
keahlian.
o Melakukan usaha lain di bidang keuangan.

VI. Kerjasama, Penggabungan, dan Ekspansi


Dalam perkembangannya perusahaan dapat mengadakan kerjasama, penggabungan dengan
perusahaan lain atau berkembang sendiri, semua ini dilakukan untuk menempuh tuntutan bisnisnya.
Untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat, pembentukan organisasi
baru dapat lebih padat, pembentukan organisasi baru dapat dilakukan baing dengan ataupun tampa
melebur organisasi yang lama.
Bentuk-bentuk Penggabungan
Penggabungan adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih
perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi, sebagai upaya untuk memperluas usaha.
Bentuk-bentuk penggabungan diantaranya:
1. Penggabungan vertikal-integral yaitu suatu bentuk penggabungan antara perusahaan
yang dalam kegiatannya memiliki tahapan produksi berbeda. Misalnya: perusahaan
penghasil bahan baku bergabung dangan produsen pengolah bahan baku, disebut
integrasi ke hulu / penggabungan vertikal dan kebalikannya disebut integerasi ke
hilir / penggabungan integral.
2. Penggabungan horisontal-paralelis yaitu bentuk penggabungan antara dua atau lebih
perusahaan yang bekerja pada jalur / tingkat yang sama. Misalnya: dalam pengolahan
bahan baku, dengan tujuan menekan persaingan.
3. Sindikat yaitu bentuk perjanjian dengan kerja sama antara beberapa orang untuk
melaksanakan suatu proyek.
4. Concern yaitu suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal
maupum vertikal dari sekumpulan perusahaan holding.
5. Joint venture yaitu perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara
beberapa perusahaan yang berdiri sendiri.
6. Trade Association yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang
perusahaan yang sama dengan tujuan memajukan para anggota dan bukan mencari
laba.
7. Kartel yaitu bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan
jasa sejenis didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi perjanjian.
8. Gentlemen’s Agreement yaitu persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan
dengan maksud mengurangi persaingan diantara mereka.

Pengkhususan Perusahaan

Pengkhususan perusahaan adalah kegiatan perusahaan yang mengkhususkan diri pada fase
atau aktivitas tertentu saja, sedangkan aktivitas lainnya diserahkan kepada perusahaan luar.
Pengkhususan perusahaan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Spesialisasi yaitu perusahaan yang mengkhuususkan diri pada kegiatan yang
menhasilkan satu jenis produk saja. Misalnya khusus menghasilkan pakaian olahraga
saja, atau bergerak di bidang jasa transportasi darat saja.
2. Diferensiasi yaitu pengkhususan pada fase produksi tertentu. Misalnya perusahaan
penanaman, perusahaan penggilingan padi dan perusahaan penjual beras.

Cara-Cara Penggabungan atau Penyatuan Usaha

1. Consolidation/Konsolidasi
Adalah penggabungan beberapa perusahaan yang semula berdiri sendiri-sendiri menjadi satu
perusahaan baru dan perusahaan lama ditutup.Merger
Dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau beberapa PT lainnya.
PT yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya menjadi modal PT yang mengambil
alih. Para pemegang saham PT yang dibubarkan menjadi pemegang saham PT yang
mengambil alih.

2. Aliansi Strategi
Adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka menyatukan keunggulan
yang mereka milikiuntuk menghadapi tantangan pasar dengan catatan kedua perusahaan tetap
berdiri sendiri-sendiri.Contoh: PT. A yang bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi
strategi dengan PT. B yang mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk membangun
konstruksi. Telkomsel melakukan aliansi strategis dengan enam operator selular di Asia
Pasifik telah menandatangi kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang
dinamakan Bridge Mobile Alliance (Bridge).

3. Akuisisi Adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan
perusahaan yang mengambil alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil alih
menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama dan
kegiatan.Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau
jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut
oleh Coca-Cola, dan lain-lain.

Alasan Penggabungan Perusahaan :

o Karena, salah satu Perusahaan tersebut mengalami Kebangkrutan.


o Karena, salah satu Perusahaan tersebut ada yang kekurangan Modal.
o Perusaan tersebut mengalami defisit (lebih banyak pengeluaran dari pada pemasukan).
o Karena, Perusaan tidak dapat menanggung kerugiaan sendiri.
o Untuk memperbesar usahanya.
o Untuk menutupi kelemahan pada bidang tertentu.

Anda mungkin juga menyukai