Disusun Oleh:
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahan
rahmat taufik hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Tipe dan Karakteristik Kewirausahaan” tanpa ada halangan suatu apapun.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan
yang diampu oleh Bapak Nur Budiarso M.M. selaku dosen mata kuliah tersebut. Selain
itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambahka wawasan kepada pembaca tentang
Tipe dan Karakteristik Kewirausahaan.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Nur Budiarso M.M. atas
tugas yang diberikan oleh Bapak. Berkat tugas yang di berikan ini, dapat menambah
wawasan kepada penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari karakteristik
2. Untuk mengetahui karakteristik dari kewirauahaan
3. Untuk mengetahui tipe-tipe kewirausahaan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
menerapkan kreativitas untuk memecahkan masalah dan menemukan peluang.
Berpikir kreatif membuat seorang wirausahawan dapat melihat sesuatu melalui sudut
pandang yang berbeda. Berbagai hal yang baru dan berbeda dapat diciptakan, seperti
proses, metode, barang dan jasa yang mampu menjadi nilai tambah dan keunggulan
dalam persaingan.
1
Anggri Puspita Sari dkk, Kewirausahaan dan Bisnis Online (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020), hal. 17-19.
3
kemunculannya karena bertentangan dengan pakem umum yang biasanya
dianut oleh banyak orang.
4
3. Berusaha untuk mengetahui korelasi dan konsekuensi antar peristiwa
sehingga dapat diketahui risiko yang terdapat di dalamnya.
4. Mencari dan mengambil langkah atau metode untuk menangani risiko
yang telah diidentifikasi.
2.2.2 Kreatif
2
Ibid., 19-21.
5
menangkap vibrasi energi lingkungan dengan kesadaran,keingintahuan, dan
imajinasinya. Imajinasi merupakan sebuah perspektif yang dapat membaca
kemungkinan dari fenomena, dan analogi dalam lingkungan.
6
2. Bertanya dan bertanya. Intinya adalah dengan terus melontarkan
pertanyaan untuk memperbesar peluang terciptanya solusi yang kreatif,
tanpa perlu khawatir apakah pertanyaan yang diajukan salah atau
pertanyaan tersebut akan dianggap bodoh.
3. Curah gagasan. Biasanya dipakai untuk memecahkan masalah yang
kompleks oleh kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
4. Memasukkan orang lain yang tidak begitu tahu tentang bidang pekerjaan
atau pengetahuan yang sedang dipecahkan masalahnya, Beberapa
penelitian menemukan bahwa banyak orang mengalami kesulitan kreatif
dalam hal-hal yang sudah sangat dikenalnya.3
2.2.3 Inovatif
3
Ibid., 22-26.
4
Ibid., 26-27.
7
kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, visualisasikan
usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha. Selain
itu, dalam menjalankan sebuah usaha harus pintar memilih lapangan usaha
yang sesuai dengan potensi di dalam diri. Memilih lapangan usaha yang akan
digeluti ini, memerlukan pertimbangan secara matang.
2.2.5 Kepemimpinan
Kepemimpinan yang baik adalah pemimpin yang bisa menjadi teladan
bagi yang dipimpinnya. Bersikap bijaksana, tenang, memiliki keteguhan,
bertanggung jawab dalam keputusan yang diambil, memberikan informasi dan
pengetahuan yang bermanfaat kepada karyawan terkait tugas-tugas yang harus
dikerjakan.6
1. Wirausaha Muda
Orang-orang muda mulai mengambil bagian dalam memulai bisnis, yang
didorong oleh kekecewaan terhadap prospek dalam perusahaan tempatnya
bekerja dan keinginan untuk memiliki peluang menentukan nasib sendiri.
2. Wirausaha Perempuan
5
Ibid., 28-29.
6
Acai Sudirman dkk, Kewirausahaan (Era Internet of Thinks) (Bandung: CV. MEDIA SAINS INDONESIA, 2023),
hal 68.
8
Kaum perempuan ikut ambil bagian dalam dunia wirausaha karena
mengalami diskriminasi di tempat kerja. Kaum perempuan menyadari bahwa cara
terbaik untuk menembus hambatan-hambatan yang tidak kelihatan dan
menghambat karier seorang perempuan untuk mencapai ke puncak organisasi
adalah memulai bisnis sendiri.
3. Wirausaha Minoritas
Segmen populasi bisnis kecil yang juga berkembang dengan cepat adalah
perusahaan yang dimiliki oleh kaum minoritas. Alasan kaum minoritas memulai
wirausaha adalah karena diskriminasi sama halnya dengan wirausahawan
perempuan. Bisnis kaum minoritas terus mengalami kemajuan dan bahkan
keberhasilannya terus meningkat.
4. Wirausaha Imigran
Kaum imigran saat ini datang ke suatu negara dengan pendidikan dan
pengalaman yang lebih baik daripada penduduk lokal. Kaum imigran ini menjadi
wirausahawan di negeri orang dengan berbekal dedikasi dan keinginan untuk
berhasil meraih sukses dibidang bisnis yang dijalani.
5. Wirausaha Paruh Waktu
Bisnis paruh waktu adalah pintu masuk yang umum untuk menjadi
wirausahawan. Para wirausahawan paruh waktu mendapatkan yang terbaik dari
kedua dunianya, yaitu dapat masuk ke dalam bisnis tanpa mengorbankan
pendapatan sendiri dan fasilitas tetap dari bekerja. Keuntungan utama dalam
bisnis paruh waktu adalah risiko yang lebih rendah bila terjadi kegagalan usaha.
6. Bisnis Rumahan
Bisnis rumahan saat ini berkembang pesat. 53% dari seluruh bisnis
dijalankan dari rumah, tetapi sekitar 91% diantaranya sangat kecil dan tanpa
karyawan. Faktor-faktor yang menyebabkan para wirausahawan memilih rumah
sebagai lokasi pilihan pertama adalah:
a. Menjalankan bisnis dari rumah meminimalkan biaya awal dan biaya operasi.
b. Perusahaan rumahan memungkinkan pemiliknya dapat mempertahankan
gaya hidup dan gaya kerja fleksibel, serta tidak harus berpakaian rapi.
c. Teknologi yang mengubah banyak rumah-rumah biasa menjadi "vila
elektronik" yang memungkinkan wirausahawan untuk menjalankan berbagai
macam bisnis dari rumah sendiri.
9
d. Banyak wirausahawan menggunakan internet untuk menjalankan bisnis
perdagangan elektronik dari rumah dan bisa menjangkau seluruh dunia.
7. Bisnis Keluarga
8. Wirasutri
10
f. Kemampuan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, berbicara, dan
mendengarkan satu sama lain.
g. Pembagian peran dan wewenang yang jelas, idealnya berdasarkan
keterampilan dan kemampuan masing- masing pasangan, untuk
meminimalisir konflik dan perebutan pengaruh.7
7
Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Kewirausahaan (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2017), hal. 43-45
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dengan selesainya makalah mengenai Management Performance
Compensation ini, mungkin masih banyak kekurangan dalam segi materi maupun
mengolah meteri. Oleh karena itu, penulis berharap teman-teman mampu memberikan
kritik dan saran agar penulis dapat lebih baik dalam menyajikan makalah di masa yang
akan datang.
12
DAFTAR PUSTAKA
Puspita, Anggri Sari dkk. (2020). Kewirausahaan dan Bisnis Online. Medan: Yayasan Kita
Menulis.
Sudirman, Acai dkk, (2023). Kewirausahaan (Era Internet of Thinks), Bandung: CV.
MEDIA SAINS INDONESIA.
13