Anda di halaman 1dari 15

HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN

Diajukan untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah Kewirausahaan

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

KELOMPOK 2

RIRIN SEVIRA JAHARA

REISYA NABILA LUBIS

DOSEN PENGAMPUH : DEVI WIDYA NINGSIH, M.S

PRGRAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH

STIT AL – HIKMAH TEBING TINGGI

TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang lebih
memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN” ini tepat pada waktunya. IBU DEVI WIDYA
NINGSIH, M.S Pada mata kuliah Kewirausahaan adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas Kewirausahaan, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimah kasih pada IBU DEVI WIDYA NINGSIH, M.S pada mata
kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga
mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami
pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terimah kasih.

Tebing Tinggi, 29 November


2022

Pemakalah
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN MASALAH..............................................................................2


A. Pengertian Kewirausahaan..........................................................................2
B. Pengertian Hakekat Kewirausahaan...........................................................2
C. Ciri-Ciri Kewirausahaan..........................................................................................3

BAB III PENUTUP...........................................................................................................5


KESIMPULAN...............................................................................................5
SARAN…………………………………………………………………………
…………5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut
bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan
usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh
Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di
Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan
unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di
beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak
1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau
manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di
Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.
DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-
pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
2. Apa yang dimaksud dengan hakekat kewirausahaan?
3. Apa saja ciri-ciri kewirausahaan?

C. TUJUAN MASALAH
1
1. Untuk mengetahui apa itu kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui apa aitu hakekat kewirausahaan.
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri kewirausahaan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kewirausahaan
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis. Mengumpulkan sumber
daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat
dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses. Sedangkan yang
dimaksud dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki
kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis.
Mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk
mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat,
watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia
nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan.
Seorang wirausahawan juga memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi
dalam hidupnya. Wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata
tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke
dalam suatu tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan
kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu
tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.
Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para
wirausahawan dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya,
kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak/ciri wirausahawan semata,

2
karena sifat-sifat wirausahawan pun dimiliki oleh seorang yang bukan
wirausahawan. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan
swasta maupun pemerintahan. Esensi dari kewirausahaan adalah
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber
daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.

B. Pengertian hakekat kewirausahaan


Hakekat kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia
nyata secara kreatif. Berdasarkan pemahaman tersebut, mengidentifikasi
enam hakekat penting dari kewirausahaan sebagai berikut:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku
yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat,
kiat, proses, dan hasil bisnis.
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda ability to create the new and different.
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan.
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai
suatu usaha start-up phase dan perkembangan usaha venture growth.
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang
baru creative dan sesuatu yang berbeda innovative yang bermanfaat
memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan
berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat
diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan

3
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang
dan jasa yang baru yang lebih efisien.

C. Ciri-ciri kewirausahaan
1. Percaya diri
Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif,
kreatifitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan
berkarya.
2. Kepemimpinan
Seorang wirausahawan harus memiliki sikap kepemimpinan,
kepeloporan, dan keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan
jasa-jasa terbaru sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses
produksi maupun pemasaran.
3. Memiliki motif berprestasi tinggi
Seorang wirausahawan selalu berprinsip usaha optimal untuk hasil
maksimal. Wirausahawan tidak asal-asalan saat bertindak atau
memutuskan sesuatu, karena selalu berorientasi pada nilai prestasi.
4. Memiliki perspektif ke depan
Arah pandangan seorang wirausahawan juga harus berorientasi ke
masa depan. Selain itu, perspektif seorang wirausahawan akan dapat
membuktikan apakah ia berhasil atau tidak.
5. Memiliki kreativitas tinggi
Seorang wirausahawan umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi
yang lebih dari non wirausaha. Hal-hal yang belum terpikirkan oleh
orang lain sudah terpikirkan olehnya dan wirausahawan mampu
membuat hasil inovasinya menjadi permintaan.
6. Memiliki komitmen terhadap pekerjaan

4
Seorang wirausahawan harus menancapkan komitmen yang kuat
dalam pekerjaannya, karena jika tidak akan berakibat fatal terhadap
segala sesuatu yang telah dirintisnya.
7. Memiliki tanggung jawab
Ide dan perilaku seorang wirausahawan tidak terlepas dari tuntutan
tanggung jawab. Indikator orang yang bertanggung jawab adalah
berdisiplin, penuh komitmen, bersungguh-sungguh, jujur, berdedikasi
tinggi, dan konsisten.
8. Memiliki kemandirian
Orang yang mandiri adalah orang tidak suka mengandalkan orang lain
namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang
dimilikinya sendiri. Intinya adalah kepandaian dalam memanfaatkan
potensi diri tanpa harus diatur oleh orang lain.
9. Memiliki keberanian menghadapi risiko
Seorang wirausahawan harus berani menghadapi risiko. Semakin
besar risiko yang dihadapinya, semakin besar pula kesempatan untuk
meraih keuntungan. Risiko yang diperhitungkan dengan baik akan
lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil.
10.Selalu mencari peluang
Seorang wirausahawan mampu melihat sesuatu dalam perspektif atau
dimensi yang berlainan pada satu waktu. Semakin tinggi kemampuan
seorang wirausahawan dalam mengerjakan berbagai tugas sekaligus,

karakter kewirausahaan
Karakter kewirausahaan tidak selalu mengarahkan anak-anak menjadi seorang
pembisnis dan menolak anak-anak untuk tumbuh 29 menjadi pribadi yang lain.
Justru dengan dukungan jiwa
kewirausahaan anak-anak akan tampil dengan karakter unggul
karena karakter seorang pengusaha mendukung bagi pembentukan pribadi.

5
Seperti pembentukan pribadi yang jujur, mandiri, pekerja keras, percaya diri,
kreatif merupakan karakter yang dimiliki oleh pengusaha. Oleh karena itu, perlu
dikembangkan seiring
perkembangan anak.50 Seorang wirausaha yang sukses harus mempunyai
karakteristik yang baik dan menarik, karakteristik seorang wirausaha akan
terlihat dan berkembang melalui ilmu pengetahuan, pengalaman yang diperoleh
dari hasil interaksi dengan
lingkungannya. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya keberhasilan seorang
wirausaha tentunya tidak lepas dari pengalaman dan pendidikan kewirausahaan
sejak dini. Hal ini selaras dengan pendapat Collin, Moores, dan Zaleznik dalam
buku Antonio bahwa, ”The act of
entrepreneurship is an act patterned after modes of coping with early childhood
experience” yang artinya pada kenyataanya \ kewirausahaan adalah suatu realita
yang ditentukan setelah cara peniruan dengan pengalaman anak kecil sedini
mungkin.51 Adapun beberapa nilai-nilai kewirausahaan menurut para ahli yang
hendak diinternalisasikan dalam pendidikan
kewirausahaan, hal ini dapat dilihat dari pendapat-pendapat para ahli sebagai
berikut

David McClelland dalam buku Mudjiarto menyatakanbahwa ada 9 karakteristik


utama yang terdapat dalam diri seorang wirausaha sebagai berikut:
(a) Dorongan berprestasi: Semua
wirausahawan yang berhasil memiliki keinginan besar untuk
mencapai suatu prestasi,
(b) Bekerja keras,
(c) Memperhatikan
kualitas,
(d) Sangat bertanggung jawab,

6
(e) Berorientasi pada
imbalan,
(f) Optimis,
(g) Berorientasi pada hasil karya yang baik
(excelence oriented),
(h) Mampu mengorganisasikan
(I) Berorientasi pada uang.52

 Urgensi Pendidikan Kewirausahaan Pada Anak Usia Dini


Hidup di zaman sekarang ini harus memiliki kesiapan mental
yang cukup. Sebab, hidup lebih dinamis dan mengalami perubahan
dalam segala hal. Arus globalisasi dan perkembangan teknologi
sudah sedemikian cepat, sehingga mengharuskan banyak orang
beradaptasi dengan cepat.56
Jumlah pencari kerja dengan jumlah lowongan kerja
sungguh tidak berimbang. Jumlah kerja bertambah sangat lambat,
bahkan sama sekali tidak bertumbuh. Sementara, jumlah pencari
kerja terus bertambah. Melihat kondisi ini, satu lowongan kerja
sudah tentu diperebutkan puluhan hingga ratusan lulusan sarjana.
Begitu tingginya persaingan kerja, sehingga banyak diantara para
sarjana ini menganggur setiap tahunnya. Tidak sedikit pula yang
elamar kerja puluhan kali, tetapi belum berhasil diterima, sampai
surat lamaran dan CV-nya menumpuk. Bukan hanya sebulan dua
bulan, tetapi tahunan.57
Disinilah pentingnya memupuk anak dengan nilai-nilai
entrepreneur sejak dini agar nantinya tumbuh mandiri dan menjadi
seorang wirausahawan sukses. Jangan lagi berharap anak menjadi
seorang pegawai formal sukses dengan karier yang melejit, karena
itu lebih susah dicapai mengingat persaingan kerja yang semakin

7
kompetitif.58
Berkaitan dengan beberapa persoalan mengenai
pembentukan jiwa kewirausahaan menurut Muhammad Jufri
bahwa pembentukan jiwa kewirausahaan itu tidak terjadi dalam
kurun waktu yang singkat, tetapi memerlukan waktu seiring proses
perkembangan. Internalisasi suatu “bentukan mental” tidak
ditempuh hanya dalam kurun waktu yang singkat, tetapi perlu
direncanakan seiring proses perkembangan anak. Anak-anak dapat
diarahkan membentuk jiwa kewirausahaan.59 Karena pada masa
usia dini berada pada masa keemasan, sehingga segala sesuatu
yang ditanamkan pada diri mereka dapat mempengaruhi
perkembangan hidup anak di masa depannya.60
Dalam pelaksanaan pendidikan kewirausahaan anak usia
dini, pendidik tidak bisa lagi mendidik di zaman sekarang dengan
cara yang sama seperti zaman dahulu, yakni cenderung ke arah
pendidikan otoriter. Pendidikan harus kreatif dan inovatif dalam
mendidik anak-anak di zaman sekarang. Anak-anak harus
dikenalkan nilai-nilai entrepreneurship sejak dini. Agar kelak
mereka tidak lagi hanya mengharapkan lowongan pekerjaan dari
orang lain. Hal ini penting dilakukan mengingat anak-anak dalam
usia emas memiliki potensi luar biasa, terutama kerja otaknya.61
Stimulus orangtua sangat penting untuk membangkitkan
potensi optimal anak-anak. Mungkin timbul keragu-raguan karena
sebagian besar orangtua menginginkan anaknya menjadi dokter
atau insinyur. Mindset mendidik anak-anak dengan mental untuk
menjadi pegawai harus diubah, apapun cita-cita anak haruslah
didukung, dan mereka tetap harus memiliki jiwa entrepreneur.
Tidak kalah penting adalah support dari orangtua. Support
orangtua kepada anaknya bisa berupa memberikan modal kepada

8
anak untuk menciptakan hasil karya yang bernilai jual.62
Pendidikan pertama yang didapat anak berlangsung dalam
lingkungan keluarga, karena lingkungan yang pertama kali dilihat
oleh anak adalah lingkungan keluarga. Oleh karena itu, sudah
sewajarnya orangtua menjadikan lingkungan keluarga sebagai
lingkungan belajar yang kondusif bagi anak-anak, sejak usia dini
sampai mereka mulai belajar di sekolah.
Selain orang tua, guru juga berperan penting dalam mendidik
atau menanamkan mindset anak untuk menjadi seorang
entrepreneuship. Hal ini dikarenakan sebagian besar waktu anak
dihabiskan di sekolah dan anak sangat percaya dengan apapun
yang diajarkan oleh gurunya.

B. Model Pembelajaran Kewirausahaan Anak Usia Dini

model pembelajaran adalah rangkaian dari pendekatan, strategi,


metode, teknik, dan taktik pembelajaran. Model pembelajaran pada
dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Bisa dikatakan
model itu adalah bungkus dari penerapan suatu pendekatan, metode,
strategi dan teknik pembelajaran
Sedangkan menurut joyce dan weil model pembelajaran adalah
suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran atau jangka panjang), merancang
bahan-bahan pembelajaran. Dan membimbing pembelajaran di kelas
atau yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan,
artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan
efesien untuk mencapai tujuan pendidikannya.

9
Model pembelajaran berorientasi kewirausahaan tidak semata
mengajarkan anak untuk berdagang atau mencari uang sejak dini,
melainkan menumbuhkan dan mengembangkan sifat atau karakter
yang telah ada pada diri anak. Esensinya membangun atmosfer
entrepreneurship agar peserta didik menyukai tantangan, kreatif,
inovatif, dan memiliki keberanian dalam mengambil atau mengelola
risiko (karakter).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis. Sedangkan hakekat kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak
seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif. Ciri-ciri kewirausahaan, yaitu percaya diri, kepemimpinan, memiliki motif
berprestasi tinggi, memiliki perspektif kedepen, memiliki kreativitas yang tinggi, memiliki
komitmen terhadap pekerjaan, memiliki tanggung jawab, memiliki kemandirian, memiliki
kebderanian menghadapi resiko, selalu mencari peluang.

B. Saran
Sebagai seorang kewirausahaan kita harus memiliki kemampuan dan kreatifitas dalam
mewujudkan gagasan dan inovatif dalam menciptakan suatu hal yang baru dan percaya
diri, serta mempunyai jiwa kepemimpinan dan bertanggung jawab.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Nur. 2015. Kewirausahaan. Surakarta: BPK FEB UMS.

Alma, B. 2009. Kewirausahaan Untuk Mahasiswa Dan Umum. Bandung: Alfabeta.

Effendy, Mochtar. 2010. Kewirausahaan Entrepreneurship. Palembang: Yayasan Al-

Muktar.

Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.

Kamsir. 2010. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kristanto, Heru. 2009. Kewirausahaan Entrepreneurship. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai