Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“KEWIRAUSAHAAN SECARA UMUM”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

KELAS 6A

1. VELIZA AGUSTIA HOLISA (2017143018)


2. WANDA MONITA (2017143026)
3. M. NANDA KUSUMA (2017143030)
4. AISYAH DINDA LESTARI (2017143039)

DOSEN PENGAMPU: ZAHRUDDIN HODSAY, S.Pd., M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-
Nya, yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Kewirausahaan Secara Umum”. Selanjutnya shalawat
beserta salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan
dalam setiap sikap dan tindakan kita sebagai seorang intelektual muslim.
Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Mata Kuliah
Kewirausahaan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Palembang.
Penulisan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu dengan segala
kerendahan hati diharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
PGRI Palembang dan semua pihak pada umumnya.

Palembang, Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan .................................................................. 4
B. Hakikat Kewirausahaan ....................................................................... 7
C. Macam-macam Kewirausahaan .......................................................... 9
D. Ciri-ciri Kewirausahaan ...................................................................... 10
E. Fungsi Kewirausahaan ........................................................................ 11
F. Proses Kewirausahaan ......................................................................... 11
G. Manfaat Kewirausahaan ...................................................................... 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard
Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal
dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika,
dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah
di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi
tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir
yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku
sebagai manusia unggul.
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri, proses, manfaat
dan karakteristik.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Apa pengertian kewirausahaan?
2. Apa hakikat kewirausahaan?
3. Apa karakteristik kewirausahaan?
4. Apa ciri-ciri kewirausahaan?
5. Apa fungsi Kewirausahaan?
6. Apa proses kewirausahaan?
7. Apa manfaat kewirausahaan?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan Makalah Kewirausahaan ini adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian kewirausahaan.
2. Agar mahasiswa mengetahui hakikat kewirausahaan.
3. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik kewirausahaan.
4. Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri kewirausahaan.
5. Agar mahasiswa mengetahui fungsi kewirausahaan.
6. Agar mahasiswa mengetahui proses kewirusahaan.
7. Agar mahasiswa mengetahui manfaat kewirusahaan.

3
BAB II

PENDAHULUAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Kata wirausaha merupakan
gabungan dua kata yang menjadi satu, yaitu kata wira dan usaha. Wira artinya
pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya perbuatan, prakarsa, ikhtiar,
daya upaya atau kegiatan dengan menggerakkan tenaga, pikiran atau badan untuk
mencapai suatu maksud. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat
sesuatu.
Wirausaha secara umum adalah orang yang menjalankan usaha dengan
kemungkinan untung atau rugi. Oeh karena itu, wirausaha perlu memiliki kesiapan
mental, baik untuk menghadapi keadaan erugi ataupun untung besar.
Adapun sefinisi wirausaha menurut beberapa ahli, antara lain:
a. Menurut Rymond W.Y. Kao, wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan
atau merancang suatu gagasan menjadi realita.
b. Menurut Richard Cantilion, wirausaha adalah seseorang yang mampu
memindahkan atau mengonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat
produktivitas rendah ke tingkat produktuvitas yang lebih tinggi.
c. Menurut Schumpeter, wirausaha adalah seseorang yang tidak selalu menjadi
inventor (penemu).
d. Menurut Syamsudin Suryana, wirausaha adalah seseorang yang memiliki
karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko
yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta
berorientasi pada masa depan.
e. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai
atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta
memasarkannya.
Dalam lampiran Keputusan Manteri Koperasi dab Pembinaan Pengusahan Kecil
Nomor: 961/KEP/M.XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku, dam
kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,
teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar.
Jadi, wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha atau kegiatan
sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Adapun kewirausahaan menunjuk
kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melakukan usaha atau
kegiatan.

4
Seorang entrepreneur harus bisa melihat suatu opportunity atau peluang dari
kacamata (prespektif) yang berbeda dari orang lain, atau tidak terpikirkan oleh orang
lain yang kemudian bisa diwujudkan menjadi value.
Wirausaha andal adalah wirausaha yang memiliki semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan kewirausahaan yang cukup baik untuk mendirikan, memiliki dan
mengelola perusahaan yang resikonya tidak begitu besar dan kegiatan usahanya belum
begitu kompleks.
Wirausaha tangguh adalah wirausaha yang memiliki semangat, sikap, perilaku
dan kemampuan kewirausahaan yang cukup baik untuk mendirikan, memiliki, dan
mengelola perusahaan yang resikonya cukup besar dan kegiatan usahanya cukup
kompleks.
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris,
Unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemer dalam bahasa Belanda. Adapun di
Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneur yang berarti petualang,
pengambil resiko, kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan
tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Istilah ini diawali oleh Richard Cantillon (1755), yaitu Entrepreneurial is an
innovator and individual developing something unique and new. Istilah ini kemudian
dipopulerkan oleh ekonom J. B. Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha
yang mampu mengelola sumber-sumber daya yang dipunyai secara ekonomis (efektif
dan efisien) dari tingkat produktivitas yang rendah menjadi lebih tinggi. Ada lagi
pendapat bahwa wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan
fungsinya adalah melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk
sebuah inovasi.
Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan
dalam menciptakan sesuuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung
maksud bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain, atau mampu menciptakan
sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Sementara itu, Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). Pendapat ini tidak jauh berbeda dengan
pendapat dari Peter F. Drucker. Artinya, untuk menciptakan sesuatu yang diperlukan
suatu kreativitas jiwa inovator tentu berpikir untuk mencari atau menciptakan peluang
yang baru agar lebih baik dari sebelumnya.
Wirausaha melakukan sebuah proses yang disebut creative destruction untuk
menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang lebih
tinggi. Untuk itu keterampilan wirausaha (entrepreneurial skill) berintikan kreativitas.
Oleh sebab itu, dikatakan bahwa the core of enterpreneurial skill is creativity.
Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam buku Entrepreneurship
(1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value
dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak. Katanya,
setiap wirausahawan (entrepreneur) yang sukses memiliki empat unsur pokok, yaitu:

5
1. Kemampuan (hubungan dengan IQ dan skill).
a. Dalam membaca peluang;
b. Dalam berinovasi;
c. Dalam mengelola;
d. Dalam menjual.
2. Keberanian (hubungannya dengan EQ dan mental)
a. Dalam mengatasi ketakutannya;
b. Dalam mengendalikan resiko;
c. Untuk keluar dari zona kenyamanan.
3. Ketangguhan hati (hubungannya dengan motivasi diri)
a. Persistence (ulet), pantang nyerah;
b. Determinasi (teguh akan keyakinan);
c. Kekuatan akan pikiran (power of mind) bahwa anda juga bisa.
4. Kreativitas yang menelurkan sebuah insspirasi sebagai cikal bakal ide untuk
menemukan peluang berdasarkan intuisi (hubungannya dengan experiences).
Dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk
mengelola sesuatu yang ada dalam diri kita untuk dimanfaatkan dan diinginkan agar
lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup kita di masa mandatang.
Banyak sekali perbedaan yang orang lakukan dalam mengartikan kewirausahaan
(entrepreneurship). Beberapa di antaranya mengatakan bahwa entrepreneurship itu
adalah:
1. Ilmu pengetahuan (knowledge)
Kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan yang merupakan hasil uji coba di
lapangan, dikumpulkan, diteliti, dan dirangkai sebagai sumber informasi yang
berguna bagi orang lain yang membutuhkannya sehingga kewirausahaan bisa
dimasukkan k dalam disiplin ilmu, baik itu yang bersifat teori maupun yang
bersifat empiris (hasil uji lapangan).
2. Kepribadian atau sikap
Unsur yang terkandung dalam karakteristik kewirusahaan adalah sikap positif,
kepribadian yang ulet, pantang menyerah, menjadi contoh bagi yang lain dan
tidak mudah puas diri.
3. Filosofi
Kita tahu, hidup adalah sebuah pilihan dan sukses adalah akumulasi dari pilihan-
pilihan kita yang tepat menuju ke satu arah, yaitu mimpi. Fondasi kesuksesan
untuk menjadi wirausaha yang cerdas adalah filosofi hidup atau landasan hidup
dalam meneliti karier guna merai kesuksesan.
4. Skill atau keterampilan
Dikatakan demikian karena kewirausahaan adalah penggabungan dua konsep
paling dari pengetahuan dan pengalaman yang dirasakan serta dilakukan melalui
jatuh-bangun untuk menjadi terampil dan akhirnya menjadi sebuah keahlian
dalam menjalankan roda bisnis. Seperti seorang samurai dengan pedangnya
(katana); keduanya tidak terpisahka, antara pengetahuan tentang menggunakan
pedang (materialnya) dan latihan yang terus-menerus sehingga mencapai sebuah
kesempurnaan juga merupakan sebuah keterampilan.
5. Seni (art)
Dalam menemukan ide, inspirasi, dan peluang bisnis dibutuhkan imajinasi,
visualisasi dan pemikiran yang terkadang harus berlawanan dengan logika.
Berpikir berbeda untuk menemukan ide-ide brilian. Semua itu membutuhkan

6
kreativitas, inovasi yang benar-benar baru sehingga unsur dan kekuatan seni
untuk menemukan ide dalam cara mengatasi kesulitan, mengendalikan sumber
daya manusia (SDM) juga pelanggan memiliki peran yang cukup besar. Oleh
sebab itu, bisa dikatakan pengaruh kekuatan seni dalam ilmu kewirausahaan
sangat besar. Layaknya seorang samuai tanpa seni bela diri, ia akan sulit menang.
Hingga ketika seorang menjadi mahir akan muncul menjadi sebuah profesi.
6. Profesi
Setelah lulus sekolah atau kuliah ada opsi-opsi yang dibuat, yaitu mencari kerja
(job seeker) atau menciptakan lapangan kerja (wirausaha). Jika seseorang
memilih menjadi pekrja (emloyee) atau berwirausaha, ia harus menjadi wirausaha
juga merupakan sebuah profesi, sebuah pilihan hidup yang harus dilakukan secara
profesional (dalam arti jujur, terbuka, berkomitmen, konsisten, tepat janji,
tanggung jawab, mengerti batas hak-haknya, mengerti etika profesi, dan
berdisiplin).
7. Naluri
Banyak orang yang ingin menjadi wirausahawan yang sukses tetapi tidak banyak
yang berhasil, mengapa? Karena kewirausahan itu membutuhkan naluri untuk
menemukan sebuah peluang dan ide bisnis yang akhirnya menjadi sebuah bisnis
yang sukses. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa wirausahwan yang sukses
pasti mempunyai naluri yang kuat tentang bagaimana menemukan inspirasi, ide,
dan peluang-peluang baru. Jadi, entrepreneurship bisa dikatakan sebagai profesi,
namun dalam berwirausaha seseorang akan sukses bila emiliki mimpi atau cita-
cita.
8. Mimpi seseorang
Menjadi wirausahwan juga dipahami sebagai mimpi seseorang bahkan cita-cita
yang terpendam sejak ia masih remaja atau dewasa. Bill Gates, misalnya,
bermimpi ingin mendapatkan uang atau penghasilan $ i juta di usia 25 tahun.
Mimpi itu benar-benar terwujud setelah ia memilih wirausaha sebagai pilihan
hidup.
9. Pilihan hidup seseorang
Tujuan hidup seseorang adalah mampu menghidupi keluarganya dengan menjadi
karyawan (pekerja) atau menjadi pengusaha (wirausahawan), sehingga tidak salah
jika orang memilih wirausaha sebagai pilihan hidup. Terbukti bahwa setelah ia
selesai bekerja atau pensiun banyak yang memilih menjadi wirausahawan dalam
mengisi hari tuanya.

B. Hakikat Kewirausahaan
Secara sederhana arti kewirausahaan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa
berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa
berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa
diliputi rasa takut atau cemas sekaligus dalam kondisi tidak pasti.
Ada dua pendapat tentang pengertian kewirausahaan, yaitu Peer F. Drucker
mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang
wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuau
yang baru, atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan sesuatu yang sudah
ada sebeumnya. Sementara itu, Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu
proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan

7
menentukan pelang untuk memperbaiki kehidupan (Khasmir, 2007 dalam buku
Pengantar Kewirahusahaan Teori dan Aplikasi).
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan
suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Seorang wirausahawan harus
memiliki kemampuan yang kreatif dan inovatif dalam menemukan dan menciptakan
berbagai ide.
Kegiatan wirausaha dapat dijalankan seseorang atau sekelompok orang. Dengan
kata lain, seseorang baik itu pribadi maupun bergabung dengan orang lain dapat
menjalankan kegiatan usaha atau membuka usaha. Secara pribadi artinya membuka
perusahaan dengan inisiatif dan modal seorang diri. Sementara itu berkelompok adalah
secara bersama-sama, dua orang atau lebih dengan cara masing-masing menyetor
modal dalam bentuk uang atau keahliannya. Jadi, untuk berwirausaha dapat dilakukan
dengan cara:
a. Memiliki modal sekaligus menjadi pengelola.
b. Menyetor modal dan pengelolaan ditangn pihak mitra.
c. Hanya menyerahkan tenaga, namun dikonversikan ke dalam bentuk saham
sebagai buki kepemilikan usaha.
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang
memiliki kemauan daam mewujudkan gagasan inovaif ke dalam dunia nyata secara
kreatif. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, keinovasian, dan
keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk
membentuk dan memlihara usaha baru. Dari beberapa konsep kewirausahaan, ada
enam hakikat penting kewirahusahaan, yaitu:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam
memcahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(usaha) (Zimmerer, 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan unuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (verture growth) (Soeharto Prawiro,
1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (innovative) yang bermanfaat memberikan
nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
Berdasarkan keenam konsep di atas, secara ringkas kewirausahaan dapat di
definisikan sebagai suatu kemampuan proses perjuangan untuk menciptakan nilai
tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko.

8
C. Karakteristik Kewirausahaan
Banyak ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan antara dengan berbagai
konsep yang berbeda-beda. Dalam islam karakteristik wirausaha lain (Buchari, Alma,
2006).
a. Sifat takwa, tawakal, zikir, dan syukur;
b. Jujur;
c. Bangun subuh dan bekerja;
d. Toleransi;
e. Berzakat dan berinfak.
Geoffrey G. Meredith mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti
berikut:

Ciri-Ciri Watak
Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis,
optimis
Berorientasi pada tugas dan Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba,
hasil ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras
mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif
Pengambil resiko dan suka Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar
tantangan
Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang
lain, menanggapi saran-saran dan kritik
Keorisinilan Inovatif, kreatif dan fleksibel
Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan dan perspektif

M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer mengemukakan karakteristik


kewirausahaan sebagai berikut :
a. Desire for responsibility yaitu: memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha
yang dilakukannya dan selalu mawas diri.
b. Preference for moderate risk yaitu lebih memilih resiko yang moderat, artinya ia
selalu akan menghindari resiko baik yang terlalu rendah maupun yang terlalu
tinggi.
c. Confidence in their ability to success yaitu percaya akan kemampuan dirinya
untuk berhasil.
d. Desire for immediate feedback yaitu selalu menghendaki umpan balik yang
segera.
e. High level of energy, memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan
keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
f. Future orientation, berorientasi kemasa depan, perspektif dan berwawasan jauh
ke depan.
g. Skill at organizing, memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumberdaya
untuk menciptakan nilai tambah.
h. Value of achievement over money, lebih menghargai prestasi daripada uang.

9
D. Ciri-Ciri Kewirahusahaan
Ebert and Griffin (2013) dan Boone (2013), mengidentifikasi beberapa hal yang
dapat dikategorikan sebagai ciri kewirausahaan, yakni:
1. Mempunyai hasrat untuk selalu bertanggung jawab bisnis dan sosial;
2. Komitmen terhadap tugas;
3. Memilih resiko yang moderat
4. Merahasiakan kemampuan untuk sukses;
5. Cepat melihat peluang;
6. Orientasi ke masa depan;
7. Selalu melihat kembali prestasi masa lalu;
8. Memiliki skill dalam organisasi;
9. Toleransi terhadap ambisi; dan
10. Fleksibilitas tinggi.
Pada sisi lain, Meredith (1996) mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan
sebagai berikut:
1. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki
inisiatif;
2. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan;
3. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun;
4. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas;
5. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan; dan
6. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

Menurut Suryana (2014, p. 22) ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari
berbagai aspek kepribadian seperti jiwa, watak, sikap dan perilaku seseorang. Ciri-ciri
kewirausahaan meliputi 6 komponen penting yaitu percaya diri, berorientasi pada hasil,
berani mengambil risiko, kepemimpinan, keorisinalitasan, dan berorientasi pada masa
depan. Ciri-ciri tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut.
1. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen,
disiplin, bertanggung jawab.
2. Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak,
dan aktif.
3. Memiliki motif berprestasi, indikatornya berorientasi pada hasil dan wawasan ke
depan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat
dipercaya dan tangguh dalam bertindak.
5. Berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan dan oleh karena itu
menyukai tantangan.
Pendapat lain menurut Meredith, et. al (2000) menarik kesimpulan sebagai
berikut. Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang
tepat guna memastikan sukses. Para wirausaha berorientas kepada tindakan, dan

10
bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya. Dari ciri-ciri
yang disebutkan tersebut terdapat teori lain yang diungkapkan mengenai jiwa dan sikap
kewirausahaan. Jiwa dan sikap kewirausahaan merupakan sikap yang perlu dimiliki
oleh wirausahwan untuk membangun usahanya.
Vernon A. Musselman, Wasty Sumanto dan Geoffrey Meredith, mengemukakan
secara ringkas ciri-ciri kewirausahaan sebagai berikut :
1. Keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri.
2. Kemauan untuk mengambil resiko.
3. Kemampuan untuk belajar dari pengalaman
4. Memotivasi diri sendiri
5. Semangat untuk bersaing
6. Orientasi pada kerja keras
7. Percaya pada diri sendiri
8. Dorongan untuk berprestasi
9.Tingkat energi yang tinggi
10.Tegas
11.Yakin pada kemampuan sendiri.
12.Tidak suka uluran tangan pemerintah
13.Tidak tergantung pada alam dan berusaha tidak menyerah pada alam.
14.Kepemimpinan
15.Keorisinilan
16.Berorientasi kemasa depan dan penuh gagasan.

E. Fungsi Kewirausahaan
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi
tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin
dihadapinya. Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri, memiliki proses
sistematis dan dapat diterapkan dalam bentuk penerapan kreativitas dan keinovasian
seperti yang diuangkapkan Suryana (2014). Kewirausahaan merupakan suatu disiplin
ilmu yang dapat dipandang sebagai kemampuan yang dilahirkan dari pengalaman
langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir yang
mengembangkan kreativitas dan inovasi dari pemikiran seseorang. Jadi seorang
wirausahawan tidak hanya berkreasi dalam kewirausahaan juga dituntut untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Kewirausahaan memiliki fungsi dan peran yang penting dalam pembangunan dan
perkembangan suatu negara. Kewirausahaan memiliki fungsi yang penting baik secara
mikro maupun secara makro. Berikut ini merupakan fungsi kewirausahaan menurut
Saiman (2014).
1) Fungsi Makro
Kewirausahaan memiliki fungsi dalam ekonomi nasional sebagai penggerak,
pengendali, dan pemacu perekonomian suatu negara. Dengan adanya
kewirausahaan, wirausahawan memiliki fungsi untuk menciptakan investasi baru,
pembentukan modal baru, menghasilkan lapangan kerja baru, menciptakan
produktivitas, meningkatkan ekspor, mendorong pertumbuhan ekonomi,
mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan.
2) Fungsi Mikro
Secara mikro dengan adanya kewirausahaan, wirausahawan dalam perusahaan
memiliki fungsi untuk menanggung risiko dan ketidakpastian, mengombinasikan

11
peluangpeluang ke dalam cara yang baru dan berbeda, menciptakan nilai tambah,
menciptakan usaha-usaha baru serta peluang-peluang baru.

F. Proses Kewirausahaan
Proses untuk mengembangkan sebuah usaha baru terjadi pada proses
kewirausahaan (entrepreneurprocess), yang melibatkan lebih dari sekedar penyelesaian
masalah dalam suatu posisi manajemen. Seorang pengusaha harus menemukan,
mengevaluasi, dan mengembangkan sebuah peluang dengan mengatasi kekuatan yang
menghalangi terciptanya suatu yang baru. Proses ini memilki empat tahap yang
berbeda:
a. Identifikasi dan evaluasi peluang
b. Pengembangan rencana bisnis
c. Penetapan sumber daya yang dibutuhkan
d. Manajemen perusahaan yang dihasilkan.
Identitas peluang dan evaluasi merupakan tugas yang sangat sulit. Sebagian besar
peluang bisnis yang baik tidak muncul secara tiba-tiba melainkan merupakan hasil
ketajaman seseorang pengusaha melihat kemungkinan pada beberapa kasus,
pembentukan mekanisme yang dapat mengidentifikasi peluang potensial.
G. Manfaat Kewirausahaan
Sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausahawan Indonesia
masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat, sehingga persoalan
pembangunan wirausaha Indonesia merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya
pembangunan. Jika kita perhatikan manfaat adanya wirausaha banyak sekali, antara
lain:
1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi,
pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya.
3. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang
patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang terpuji,
jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.
4. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu
menjadi dan membangun lingkungan.
5. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial, sesuai
dengan kemampuannya.
6. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun
dalam menghadapi pekerjaan.
7. Memberi contoh bagaimana kita harus kerja keras, tetapi tidak melupakan
perintah-perintah agama, dekat kepada Allah SWT.
8. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
9. Memlihara keserasian lingkungannya, baik dalam pergaulan maupun
kebersihan lingkungannya.

Kewirausahaan memiliki banyak manfaat, salah satunya dengan adanya


kewirausahaan seseorang dapat membuka suatu usaha tanpa harus bergantung pada
orang lain. Sehingga seorang wirausahawan akan senantiasa memikirkan usaha yang

12
akan dilakukan tanpa harus menunggu pekerjaan dari orang lain. Selain itu dengan
adanya kewirausahaan kebutuhan-kebutuhan dari masyarakat akan terpenuhi dengan
adanya usahausaha yang dijalankan oleh seorang wirausaha. Sejalan dengan pendapat
Mederith, et. Al (2002) bahwa ciri wirausaha yang penting adalah bahwa seseorang
dapat menawarkan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Semakin besar kebutuhan
orang akan produk atau jasa, maka semakin besar imbalan yang akan diperoleh. Jika
seseorang bekerja untuk meningkatkan hidup orang lain dan memperbaiki kehidupan
mereka, makawirausahawan tersebut akan melayani kebutuhan-kebutuhan yang
dibutuhkan di masyarakat.
Walaupun dalam menjalankan usaha memiliki resiko kegagalan yang cukup
besar, akan tetapi dengan berwirausaha juga akan mendapatkan untung yang lebih
besar pula. Seperti yang diungkapkan oleh Zimmerer (2008) kewirausahaan tidak sama
seperti melempar anak panah dan berharap untuk mendapatkan yang terbaik.
Kewirausahaan menyangkut perencanaan dan pengambilan risiko yang telah
diperhitungkan berdasarkan pengetahuan mengenai pasar, ketersediaan sumber daya
atau produk, dan tindakan terencana yang berpotensial akan berhasil. Sehingga dalam
kewirausahaan memiliki banyak kendala yang harus dihadapi oleh wirausahawan.
Dengan kata lain, wirausahawan apabila ingin berhasil dalam menjalankan suatu
usaha harus menghadapi risiko-risiko yang ada di depan, karena wirausahawan yang
sukses bukanlah pengambil risiko, akan tetapi lebih sebagai penghapus risiko dengan
membuang sebanyak mungkin halangan yang akan dihadapi sebagai hambatan dalam
menjalankan usahanya.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wirausaha memang menjadi salah satu solusi menambah penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Banyak macam usaha yang bisa dilakukan, dari mulai
usaha sampingan untuk sekedar menambah penghasilan tetap yang sudah ada,
atau bisa menjadikan sebagai penghasilan utama.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Dalam lampiran Keputusan
Manteri Koperasi dab Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor: 961/KEP/M.XI/1995,
dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku, dam
kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,
teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan.Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2019. Kewirausahaan – Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.


Anwar, Muhammad. 2014. Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Prenada.
Apriliani Heni, Eka & Rokhmani, Lisa. 2018. Analisis Pengetahuan Kewirausahaan dan
Jiwa Wirausaha Pada Siswa SMA Negeri 2 Malang. Jurnal Pendidikan Ekonomi.
Vol.11. No.1.
Kasmir. 2006. Kewirausahaan - Edisi Revisi. Jakarta Utara: PT RAJAGRFINDO
PERSADA.
Isrososiawan, Safroni. 2013. Peran Kewirausahaan dalam Pendidikan. Jurnal Jurusan
Pendidikan IPS ekonomi.

15

Anda mungkin juga menyukai