Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengampu;
H. Zulkiflli Ayyub, SS., M.Si

Oleh;
Sanjaya Wijaya
22111021
Kelas III A

FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA


PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS CAHAYA PRIMA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin…
Segala Puji dan Syukur bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, karena telah memberikan
kesempatan, kesehatan, dan keselamatan untuk kita semua. Berkat Rahmat dan Karunia dari-
Nya,akhirnya makalah ini bisa diselesaikan guna memenuhi tugas mata kuliah
“Kewirausahaan”
Tak lupa saya ucapkan Terima Kasih kepada H. Zulkifli Ayyub, SS., M. Si selaku
dosen pengampu Mata Kuliah Kewirausahan Yang membimbing saya, sehingga saya bisa
menyusun makalah ini dengan baik.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan
terbatas pengalaman dan pengetahuan yang saya memiliki. Oleh karena, itu saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membagun dari
berbagai pihak. Dan Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.

Watampone, Minggu 15 Oktober 2023

Sanjaya Wijaya
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I....................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN...................................................................................................................3
A. Latar Belakang............................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN..................................................................................................................... 5
A. Defenisi Kewirausahaan..............................................................................................5
B. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan.................................................................................6
C. Menumbuhkan Jiwa dan Kompetensi Kewirausahaan............................................8
BAB III..................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap tahun jumlah lulusan perguruan tinggi semakin meningkat, menurut data dari
Dikti (2013) jumlah lulusan tahun ini saja sekitar 450 ribu. Harapan untuk diterima di dunia
kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun
sangat terbatas dan tidak berbandng linear dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar,
menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan
mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan
institusi pendidikan.
Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka pengangguran.
Sedangkan pengangguran adalah salah satu permasalahan pembangunan yang sangat kritis
khususnya di negara Indonesia termasuk di daerah-daerah di pelosok nusantara.
Salah satu solusinya adalah dengan mencetak lulusan lembaga pendidikan yang
memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain
menjadi solusi bagi dirinya, seringkali usaha mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang
lain yang direkrut sebagai karyawan ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya
Menciptakan lapangan kerja menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah
dengan masyarakat/swasta. Sedangkan penciptaan lapangan kerja bukan pekerjaan
mudah,apalagi kalau situasi tidak kondusif yang tidak memungkinkan investor luar mau
berinvestasi disini. Adapun alasan-alasan seseorang tertarik untuk berwirausaha adalah
sebagai berikut:
1. Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, kaya, pendapatan tambahan
2. Alasan sosial, untuk memperoleh gengsi/status untuk dapat dikenal, dihormati
dan bertemu orang banyak
3. Alasan pelayanan, memberi pekerjaan pada masyarakat
4. Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi mandiri, lebih produktif dan untuk
menggunakan kemampuan pribadi.

Semua alasan itulah yang mendorong seseorang untuk melakukan terobosan dan
memilih berwirausaha. Namun demikian pada prakteknya tidaklah mudah memulai suatu
usaha. Rasa takut yang berlebihan akan kegagalan dan kerugian seringkali menghantui jiwa
seseorang ketika akan memulai usahanya. Keberanian untuk memulai merupakan modal
utama yang harus dimilki seseorang untuk terjun dalam dunia usaha. Namun itu saja tidak
cukup, keberanian tanpa disertai perhitungan dan kemampuan berwirausaha seringkali
menjerumuskan kita ke dalam situasi kegagalan yang berkepanjangan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:


1. Apa defenisi dari kewirausahaan ?
2. Bagaimana sikap dan jiwa kewirausahaan ?
3. Bagaimana cara menumbuhkan jiwa kewirausahaan?
4. Bagaimana cara membangun usaha baru?

C. Tujuan

Adapun tujuan makalah ini adalah untuk:


1. Untuk mengetahui defenisi tentang kewirausahaan
2. Untuk mengetahui sikap dan jiwa kewirausahaan
3. Untuk memahami dan dapat menumbuhkan jiwa wirausaha
4. Untuk mengetahui cara untuk membangun usaha baru
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Kewirausahaan

Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang


dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create
new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif.
Menurut Suryana, untuk menjadi wirausahawan yang sukses tidak hanya
dibutuhkan pengetahuan saja tapi juga dibutuhkan kemampuan berwirusaha yang mumpuni.
Kemampuan berwirausaha adalah kemampuan atau potensi menguasai seluk beluk
tentangkewirausahaan yang merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau
praktikdan digunakan untuk berwirausaha. Kemampuan yang harus dimiliki seorang
wirausaha diantaranya:
1) Kemampuan memperhitungkan risiko.
2) Kemampuan berpikir kreatif.
3) Kemampuan dalam memimpin dan mengelola.
4) Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi.
5) Kemampuan teknik usaha yang akan dilakukan.
6) Strategi pemasaran.
7) Strategi operasional.
8) Strategi keuangan.
Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan
dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan
cara-cara baru dan berbeda melalui :
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak
dengan sumber daya lebih efisien.
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara
baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah
kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan
menemukan peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang
baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang
baru dan berbeda.

B. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan

Meredith et al.. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha adalah :
1. Percaya diri (self confidence)
Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas
atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak
ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan
suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif,
kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci
keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu
wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.
2. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan
dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif.
Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-
tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis,
tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.
3. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih
menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang
menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada
tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi
ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan
alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :
a. Daya tarik setiap alternatif
b. Kesediaan untuk rugi
c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :
a. Keyakinan pada diri sendiri
b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan
kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
c. Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara real.
d. Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitis
4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga
ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu
memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
5. Berorientasi ke masa depan
Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan,
kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda dari yang ada sekarang.
6. Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :
a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara
tersebut cukup baik
b. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan
Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu
yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality
sebagai berikut :
 Openness to experience, terbuka terhadap pengalaman
 Creative imagination, memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi
 Confidence and content in one’s own evaluation, memiliki keyakinan atas penilaian
dirinya dan teguh pendirian
 Satisfiction in facing and attacking problems and in resolving confusion or
inconsistency, selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan
persoalan
 Has a duty or responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa tanggung jawab
untuk berprestasi
 Inteigence and energetic, memiliki kecerdasan dan energik.
Sedangkan menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah :
- mau kerja keras
- bekerjasama
- penampilan yang baik
- yakin
- pandai membuat keputusan
- mau menambah ilmu pengetahuan
- ambisi untuk maju
- pandai berkomunikasi
Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orang-orang yang
memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
a) Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
b) Berinisiatif (energik dan percaya diri)
c) Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
d) Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko
dengan penuh perhitungan)
e) Suka tantangan.
Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan : motif berprestasi, komitmen,
nilai -nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari faktor lingkungan adalah
peluang, model peran dan aktivitas.

C. Menumbuhkan Jiwa dan Kompetensi Kewirausahaan

1. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha


Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan
memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada
yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapak-
ibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adalah keturunan
pengusaha.
Anggapan seperti ini menurut hemat penulis merupakan pemikiran yang
keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari
keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis.
Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat
mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha.
Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua kita.
Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga
menutup peluang untuk menjadi wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila
berminat terjun ke dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri
kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:
1. Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah
maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah
kewirausahaan
2. Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan
seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan
sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita
3. Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan
baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor).
Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan
linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembabngkan
4. Otodidak. Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat
berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media
televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk
menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita.
Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan
menumbuhkan jiwa wirausaha. Menurut pendapat dari Suryana (2003) bahwa orang-
orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan
sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi
merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang
yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya
akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu
dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus
maju.
b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling
dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi
dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang
dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka
tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus
berupaya mencari jalan keluarnya.
c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu
dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih.
Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali
memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi keberhasilan yang
diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk
terus meraih sukses dalam hidupnya.
Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus
dicapai dalam hidupnya.
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko dengan penuh perhitungan)
Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi
wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru
walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang
rasional. Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan
tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha.
Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan
merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-
jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.
e. Suka tantangan
Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus
mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan.
Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban
tugas rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang
lebih dinamis yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat
mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat
memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ?
“Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang
sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausah ?”
Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang
dalam dunia wirausaha.
f. Memulai Usaha
Memulai hal yang baru akan sangat sulit terlaksana jika kita sudah
berada pada zona yang mapan, karena memulai hal yang baru akan menimbulkan
ketidaknyamanan. Hal inilah yang menjadikan kita tidak bergerak, karena tidak
segera memulai sesuatu. Mungkin kita sudah sangat mahir pada bidang tertentu,
menguasai ilmunya namun kita jika tidak ada keinginan untuk memulai ide
tersebut akan hangus dimakan usia, atau bisa jadi ide-ide yang gemilang tersebut
dibajak atau dipergunakan oleh orang lain. Solusinya keluarlah dari zona nyaman
yang kita miliki saat ini dan segera memulai.
Untuk orang yang punya modal (financial), namun takut untuk memulai bisnis.
Dapat diawali dengan ikut investasi atau kerjasama usaha dengan organ lain. Dari sekedar
ikut ini, diharapkan mulai mengetahui seluk beluk dunia usaha, dan berlatih untuk untung
atau rugi, sehingga diharapkan suatu saat, jika mentalnya sudah siap, berani untuk terjun
sendiri. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk memulai usaha atau bisnis :
a. Mendirikan usaha baru
b. Membeli perusahaan (akuisisi)
c. Kerjasama manajemen dengan sistem waralaba (Franchising) yaitu memakai nama
dan manajemen perusahaan lain. Perusahaan pemilik nama disebut perusahaan induk

(Franchisor) dan perusahaan yang menggunakan Franchise.


Sedangkan untuk yang belum memiliki modal (financial), modal semangat dan
keberanian, modal ide kreatif yang perlu kita kembangkan. Lingkungan,teman, kenalan
kerabat itulah yang akan kita jadikan modal kita. Keberanian berusaha dengan modal orang
lain, keberanian berusaha dengan tenaga orang lain dan keberanian berusaha dengan otak
orang lain, itulah yang akan kita mulai.
Intinya kita harus tampil terlebih dahulu untuk berusahan untuk trampilnya
belakangan, dan tetap berani mengukur resiko yang akan dihadapi. Sebagai contoh, saat ini
penggunaan internet sedang tumbuh, sekolah-sekolah juga sudah mulai menggunakan bahan
pelajaran berbasis e-learning. Jika kita bisa memanfaatkan peluang ini, kita bisa menawarkan
proposal ke sekolah sekolah tersebut dan membuat set up internet atau hot spot di sekolah itu,
serta ditambahkan fasilitas untuk akses dan unduh (download) jurnal, contoh latihan soal,
latihan percobaan untuk praktikum dan lainnya. Selain itu, disiapkan juga proposal kerjasama
untuk peminjaman modal ke calon investor. Dua proposal ini tentunya berbeda peruntukan,
karena berjualan ke sekolah, lebih ditekankan pada aspek keunggulan produk yang kita
tawarkan serta biaya yang kompetitif. Sedangkan untuk ke investor kita jelaskan sedikit
aspek teknis, analisa market yang kita pilih, strategi yang kita pergunakan untuk menarik
pasar, biaya yang perlu diinvestasikan serta waktu yang diperlukan untuk modal kembali
(Break Event Point). Untuk tenaga ahli, kita tinggal iklan mencari orang, dapat dengan sistem
project atau yang lainnya.
Dari contoh kasus diatas, untuk temen-temen mahasiswa yang masih kuliah
bersyukurlah, saudara akan lebih mudah untuk bergerak, kerena di kampus banyak ditemukan
tenaga ahli, ataupun dosen-dosen yang dapat diajak diskusi untuk memberi masukan masalah
teknis (supervisi), ataupun dengan membuat tim dan kerjasama dengan fakultas lain sesuai
dengan kompetensi proposal yang kita ajukan. Untuk modal (pendanaan), selain mencari
investor dapat juga dengan mengikuti lomba wirausaha mandiri yang banyak diadakan oleh
beberapa lembaga dengan membuat proposal yang menarik, yang dapat meyakinkan pihak-
pihak tersebut. Dengan menjelaskan bahwa bidang usaha (jasa atau barang) yang akan kita
ajukan benar-benar di butuhkan oleh konsumen, strategi penjulan yang inovatif sehingga
dapat menghasilkan profit. Jadi peluang sudah ada, kesempatan juga ada, dan semuanya
dikembalikan pada kita untuk berani bergerak atau tidak, berani berubah atau tidak.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa;


1. Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
2. Kemampuan yang harus dimiliki seorang wirausaha diantaranya:
a. Kemampuan memperhitungkan risiko.
b. Kemampuan berpikir kreatif.
c. Kemampuan dalam memimpin dan mengelola.
d. Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi.
e. Kemampuan teknik usaha yang akan dilakukan.
f. Strategi pemasaran.
g. Strategi operasional.
h. Strategi keuangan.
3. Nilai hakiki penting dari wirausaha adalah:
a. Percaya Diri
b. Berorientasi tugas dan hasil
c. Keberanian mengambil resiko
d. Kepemimpinan
e. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko dengan penuh perhitungan)
f. Suka tantangan
DAFTAR PUSTAKA

Buchari Alma. 2003. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Longenecker, Justin G., et al. 2000. Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil.


Jakarta : Salemba Empat

Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : PPM

Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju


Sukses. Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai