About
Contact Us
Disclaimer
Privacy Policy
Halang Rintang
Semua Pengetahuan Ada Disini
Home
Kesehatan
Elektronik
Pengetahuan
Pengetahuan
Pengetahuan
Pengetahuan
CONTOH MAKALAH MUTU PEMBELIAN
Contoh Makalah Konsep Dasar Kewirausahaan. Kalian pasti ada tugas untuk membuat Makalah
Konsep Dasar Kewirausahaan ? Admin disini mencoba membagikan hasil makalah yang bisa
mimin bagikan untuk kalian, jika ada salah kata didalam makalah mimin, mimin minta maaf
sebesar-besarnya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan kehendak-Nya.
Makalah ini dapat kami selesaikan pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kewirausahaan.Adapun yang kami bahas dalam makalah ini mengenai Konsep Dasar
Kewirausahaan.Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang
dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan kami mengenai hal yang berkenaan dengan penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pengampu
yakni Ibu Elmira Febri Darmayanti, S.E., M.A. yang telah memberikan limpahan ilmu yang
berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah
berusaha untuk dapat menyusunnya dengan baik. Tapi kami yakin makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan juga kritik untuk menyempurnakan
makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan berguna bagi kami dan siapapun yang
membacanya.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
…………………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………………………….. iii
BAB I ….. PENDAHULUAN
………………………………………………………………………… 1
BAB II…..
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………… 3
1. Pengertian Kewirausahaan……………………………………………………… 3
2. Hakikat dan Konsep Dasar Kewirausahaan………………………………. 4
3. Faktor – faktor Motivasi Berwirausaha……………………………………… 7
4. Proses Kewirausahaan…………………………………………………………… 8
5. Disiplin Ilmu Kewirausahaan dan Perkembangannya……………….. 10
6. Kewirausahaan Dilihat dari Berbagai Sudut Pandang………………. 12
7. Tujuan Pembentukan Wirausaha…………………………………………… 14
8. Peran Pendidikan dalam Pembentukan Wirausaha………………….. 14
BAB III …
PENUTUP………………………………………………………………………………… 15
1. Kesimpulan …………………………………………………………………………. 15
2. Saran …………………………………………………………………………………. 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri Anda
untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf
hidup Anda dimasa mendatang.
Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak oang yang menafsirkan dan memandang bahwa
kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki baru dilakukan ‘usahawan” atau “wiraswasta”.
Pandangan tersebut tidaklah tepat, karena jiwa dan sikap kewirausahaan (entrepreneurship) tidak
hanya dimiliki oleh usahawan akan tetapi dapat dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif
dan bertindak inovatif baik kalangan usahawan maupun masyarakat umum seperti petani,
karyawan, pegawai pemerintahan, mahasiswa, guru, dan pimpinan organisasi lainnya.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah
sebagai berikut :
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal,
bekerja, berbuatsesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini
baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut KamusBesar Bahasa Indonesia, wirausaha
adalah orang yang pandai atauberbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi
baru,menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalanoperasinya serta
memasarkannya.Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan PembinaanPengusahan Kecil
Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
Arti kewirausahaan menurut teori dari Zimmerer adalah sebuah proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
bisnis.
Menurut Richard Cantillon (1775), arti kewirausahaan adalah pekerjaan itu sendiri (wirausaha).
Seorang pengusaha membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang
akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana
seseorang beresiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan merupakan sebuah kemampuan dalam berpikir secara kreatif dan melakukan
inovasi. Pikiran kreatif dan inovasi ini merupakan dasar dan juga sumber penggerak sehingga
dapat digunakan sebagai tumpuan dalam menghadapi tantangan di depan.
Perbedaan :
Wirausaha
adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-
kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber dayasumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil
tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Kewirausahaan
pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memilik kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Wirausahawan
Artinya seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa Wirausaha dan
mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam hidupnya.
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad
Sanusi, 1994)
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan
mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997).
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut
Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different
ways of providing more goods and services with fewer resources)
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan,
mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah
mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini
mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi
wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha
melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang, Berdasarkan
hal tersebut maka definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yang
terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang
melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti, 1997).
Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran pengusaha
kecil, namun sifat inipun sebenarnya dimiliki oleh orang-orang yang berprofesi di luar
wirausahawan. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan,
pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad
Sanusi, 1994)
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan
mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan
berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(Drucker, 1959)
Jika kita menengok literatur asing, makna yang terkandung pada konsepkonsep wirausaha
tersebut adalah sepadan maknanya dengan kata entrepreneurship dalam bahasa Inggris. Istilah
entrepreneur itu sendiri berasal dari bahasa Prancis, yaitu entreprendre yang mengandung
makna toundertake yangberarti mengerjakan atau berusaha atau melakukan suatu pekerjaan.
Ronstadt dalam (Kuratko dan Hodgetts 1989 ) menjelaskan bahwa the entrepreneur is one who
undertakes to organize, manage, and assume the risks of the business, yangberarti bahwa
seorang wirausaha adalah seseorang yang berupaya untuk mengatur, mengelola, serta bersedia
menanggung risiko dari suatu usaha.
Konsep entrepreneurship mulai diperkenalkan pada abad ke-18di Prancis oleh Richard
Cantillon. Pada periode yang sama di Inggris juga sedang terjadi revolusi industri yang
melibatkan sejumlah entrepreneur. Kemudian, gagasan tersebut dibahas secara lebih mendalam
oleh Joseph Schumpeter, seorang ahli ekonomi Jerman, pada tahun 1911. Melalui teori
pertumbuhan ekonomi dari Schumpeter konsep entrepreneurship telah didudukkan pada posisi
yang sangat penting dalam pelaksanaan
Motivasi usaha merupakan salah satu pendorong tumbuh kembangnya jiwa wirausaha seseorang.
Kesuksesan seseorang seringkali disertai dengan motivasinya yang kuat dalam menjalakan setiap
usaha yang dijalaninya.
Hal ini berfungsiuntuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui
langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut
Ini merupakan ciri mendasardi mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi
terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
Pengusaha yang sukses selalumengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya.
Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama.
Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik
dibanding sebelumnya.
Hal ini merupakan sifat yangharus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik
dalam bentuk uang maupun waktu.
Kerja keras.
Jam kerja pengusaha tidak terbatas padawaktu, di mana ada peluang di situ dia
datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya
selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas
merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
, baik sekarang maupun yang akan datang.Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada
segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
merupakan ciri yangharus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan
sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak,
baik yang berhubungan langsungdengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik
yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta
masyarakat luas.
Proses kewirausahaan
1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha
baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan
franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian,
industri / manufaktur / produksi atau jasa.
Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-
aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi
bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan
evaluasi.
Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai
dengan kondisi yang dihadapi
Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu
pilihan yang mungkin diambil
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses kewirausahaan diawali
dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari
pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan
lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian,
implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausaha yang besar.
Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of
control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari
lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena
itu, inovasi berkembangan menajdi kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi lingkungan,
organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34).
Secara ringkas, model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap berikut (Alma, 2007 : 10 –
12) :
proses inovasi
proses pemicu
proses pelaksanaan
proses pertumbuhan
Berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa aspek-aspek yang perlu
diperhatikan dalam melakukan wirausahaadalah
mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, danjenis usaha yang pernah dilakukan
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu tersendiri karena berisibody ofknowledge yang utuh dan
nyata ada objek, konsep dan metodenya.
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai (value),
kemampuan (ability) dan perilaku (attitude) seseorang dalam berkreasi dan berinovasi
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapi.
Menurut Zimmerer, kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis dari
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang dipasar.
Entrepreneurship are not only born but also made (kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan
sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan, tetapi dapat juga di pelajari dan diajarkan).
Dalam teori ekonomi, studi mengenai kewirausahaan ditekankan pada identifikasi peluang yang
terdapat pada peranserta membahas fungsi inovasi dari wirausaha dalam menciptakan kombinasi
sumber daya ekonomis sehingga memengaruhi ekonomi agregat.
Studi kewirausahaan kemudian berkembang dalam disiplin ilmu lain yang penekanannya pada
sang wirausaha sendiri. Dalam bidang ilmu psikologi, misalnya studi kewirausahaan meneliti
karakteristik kepribadian wirausaha, sedangkan pada ilmu sosiologi penelitian ditekankan pada
pengaruh dari lingkungan sosial dan kebudayaan dalam pembentukan masyarakat wirausaha.
Ray dan Ranachandran (1996) menandaskan, walau terdapat perbedaan sudut pandang,
penelitian yang dilakukan baik oleh ahli ekonomi, psikologi, dan sosiologi harus tetap bepijak
pada kegiatan kewirausahaan serta sebab akibatnya pada tingkat mikro dan makro. Dengan
demikian adalah wajar jika studi kewirausahaan dengan penekanan keilmuan yang berbeda itu
pada akhirnya akan saling berhubungan dan memengaruhi. Sementara itu fenomena
kewirausahaan ini masih terus diteliti dan belum terdapat satu pengertian baku yang dianut oleh
semua ahli (Shapero, 1982). Ini menunjukkan perkembangan teori ini masih dalam perjalanan
panjang serta dari adanya perubahan perubahan ekonomi dunia diharapkan memberi banyak
masukan bagi peneliti.
Muculnya banyak wirausaha atau pebisnis, telah menarik perhatian para pakar untuk meneliti
bagaimana mereka terbantuk. Bagian ini menjelaskan teori-teori mengenai proses pembentukan
wirausaha. Teori tersebut antara lain: life path change, goal directed behavior, teori outcome
expectancy.Terakhir, terdapat acuan komprehensif mengenai teori pembetukan wirausaha yang
dipadukan oleh teori-teori sebelumnya. Begitu banyak teori yang telah mengupas persoalan ini,
intinya bahwa menjadi wirausaha adalah sebuah proses.
Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua wirausaha lahir dan
berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Banyak orang yang menjadi
wirausaha justru tidak memaluli proses yang direncanakan. Antara lain disebabkan oleh:
a. Negative displacement
Seseorang bisa saja menjadi wirausaha gara-gara dipecat dari tempatnya bekerja, tertekan,
terhina atau mengalami kebosanan selama bekerja, dipaksa/terpaksa pindah dari daerah asal.
Atau bisa juga karena sudah memasuki usia pensiun atau cerai perkawinan dan sejenisnya.
Banyaknya hambatan yang dialami keturunan Cina untuk memasuki bidang pekerjaan tertentu
(misalnya menjadi pegawai negeri) menyisakan pilihan terbatas bagi mereka. Di sisi lain,
menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarganya, menjadi wirausaha pada kondisi seperti ini
adalah pilihan terbaik karena sifatnya yang bebas dan tidak bergantung pada birokrasi yang
diskriminatif.
Orang-orang yang baru keluar dari ketentaan, sekolah, atau penjara, kadangkala merasa seperti
memasuki dunia baru yang belum mereka mengerti dan kuasai. Keadaan ini membuat mereka
seakan berada di tengah-tengah dari dua dunia yang berbeda, namun mereka tetap harus berjuang
menjaga kelangsungan hidupnya. Di sinilah biasanya pilihan menjadi wirausaha muncul karena
dengan menjadi wirausaha mereka bekerja dengan mengandalkan diri sendiri.
Menurut Wolman (1973), seseorang dapat saja menjadi wirausaha karena termotivasi untuk
mencapai tujuan tertentu. Teori ini disebut dengan Goal Directed Behavior.
Seseorang terjun dalam dunia wirausaha diawali dengan adanya kebutuhan-kebutuhan, ini
mendorong kegiatan-kegiatan tertentu, yang ditujukan pada pencapaian tujuan. Dari kaca mata
teori need dan motivasi tingkah laku, seperti menemukan kesempatanberusaha, sampai
mendirikan dan melembagakan usahanya merupakan goal directed behavior. Sedangkan goal
tujuannya adalah mempertahankan dan memperbaiki kelangsungan hidup wirausaha.
Bandura (1986) menyatakan bahwa outcome expectancy bukan suatu perilaku tetapi keyakinan
tentang konskuensi yang diterima setelah seseorang melakukan suatu tindakan tertentu.
1) Wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber
daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih
tinggi dari sebelumnya.
2) Wirausaha juga merupakan orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi
dan perbaikan produksi lainnya.
3) Dengan kata lain, wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang
mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal dan keahlian untuk
tujuan memproduksi barang dan jasa.
2) Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang
meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan, semangat dan kemampuan
memanfaatkan peluang usaha.
1) Scarborough dan Zimmerer (1993 : 35), wirausaha adalah orang yang menciptakan
suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk
memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali peluang dan
mengkombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.
2) Dun Steinhoff dan John F. Burgess (1993 : 35), pengusaha adalah orang yang
mengorganisasikan, mengelola dan berani menanggung resiko sebuah usaha atau perusahaan.
Sedang wirausaha adalah orang yang menanggung resiko keuangan, material, dan sumber daya
manusia, cara menciptakan konsep usaha yang baru atau peluang dalam perusahaan yang sudah
ada.
3) Sri Edi Swasono (1978 : 38), wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua
pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, innovator, penanggung
resiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.
Pandangan Psikolog
Wirausaha adalah orang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh
suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan
orang lain.
Pandangan Pemodal
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-
cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan dan membuka lapangan
kerja yang disenangi masyarakat.
Lalu menurut Eels (1984) dan Mas’oed (1994), tenaga terdidik S1 memiliki potensi lebih
besar untuk berhasil menjadi seorang wirausaha karena memiliki kemampuan penalaran yang
telah berkembang dan wawasan berpikir yang lebih luas. Seorang sarjana juga memiliki dua
peran pokok, pertama sebagai manajer, dan kedua sebagai pencetus gagasan. Peran pertama
berupa tindakan untuk menyelesaikan masalah, sehingga pengetahuan manajemen dan
keteknikan yang memadai mutlak diperlukan. Peran kedua menekankan pada perlunya
kemampuan merangkai berbagai alternatif. Dalam hal ini bekal pengetahuan keilmuan yang
lengkap amat diperlukan.
Kesimpulannya, seorang wirausaha yang memiliki potensi sukses adalah mereka yang
mengerti kegunaan pendidikan untuk menunjang kegiatan, serta mau belajar untuk meningkatkan
pengetahuan. Lingkungan pendidikan dimanfaatkan oleh wirausaha sebagai sarana untuk
mencapai tujuan. Pendidikan di sini berarti pemahaman akan suatu masalah yang dilihat dari
sudut keilmuan atau teori sebagai landasan berpikir.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kewirausahaan adalah suatu sikap mental , pandangan, wawasan serta pola pikir dan tindak
seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan selalu berorientasi kepada
pelanggan atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu
memberikan nilai terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
Selain itu,terdapat pula ciri-ciri seorang wira usahawan yang berhasil dalam menjalankan
usahanya. Ada pun ciri-ciri tersebut antara lain adalah memiliki visi dan tujuan yang jelas,
inisiatif dan selalu proaktif, berorientasi pada prestasi, berani mengambil resiko, kerja keras,
bertanggung jawab, komitmen pada berbagai pihak, serta mengembangkanan memelihara
hubungan baik dengan berbagai pihak
Saran
Saran bagi penulis
Sebaiknya penulis lebih meningkatkan wawasan mengenai kewirau usahaan. Sehingga , penulis
sebagai generasi muda sekarang ini,setelah lulus dari ranah perkuliahan, tidak hanya
menjalankan profesi sesuai jurusan yang diampu saja, namun juga dapat menciptakan usaha dan
lapangan pekerjaan bagi orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
“Kewirausahaan : Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang”. 3 April 2020 ( Sumber : ( Sumber :
mutawakkil-oficina.blogspot.com )
shuhada2001
Leave a Reply
Comment*
Name *
Email *
Website
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
10 RECENT POST
Makalah Kewirausahaan Kreatif dan Inovatif
CONTOH MAKALAH TATA KALIMAT, KALIMAT EFEKTIF ATAU KALIMAT
KOMUNIKATIF
Daftar Laptop dengan Kualitas Terbaik, Cocok Dimiliki