Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN


(BAGIAN B)
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Akhmad Basuni, S.Ag., M.Si

Penyusun

Savira Pradivta

E1A.18.0032

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS SUBANG
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,


hidayah, serta inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Laporan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu,
kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh
karenanya, kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar dapatmemperbaiki ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
untuk pembaca. Terimakasih.

Penyusun.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.2 Falsafah Kewirausahaan..................................................................................4
2.3. Hakikat Kewirausahaan..................................................................................5
2.4. Mitos Kewirausahaan......................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan............................................................................................................9
3.2. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Drs. Joko Untoro menurutkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu
keberanian yang dimiliki seseorang dalam melakukan berbagai upaya agar
kebutuhan hidup bisa terpenuhi, menggunakan kemampuan dan juga
memanfaatkan potensi yang dimiliki agar bisa menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.

Kewirausahaan (entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses


mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik
dalam menjalankan sesuatu. (Wikipedia)

Dari dua definisi di atas kita dapat simpulkan bahwa kewirausahaan


merupakan sebuah sikap, dan atau proses seseorang untuk
mengidentifikasi, menggunakan kemampuan secara optimal untuk
mengembangkan potensi-potensi yang tersedia, baik dari diri sendiri
maupun lingkungan untuk menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai
manfaat untuk diri sendiri maupun orang lain.

Untuk meningkatkan nilai-nilai itu, dibutuhkan pengetahuan tentang


kewirausahaan mengenai konsep-konsep dasar kewirausahaan seperti
falsafah, hakikat dan mitos-mitos kewirausahaan. Atas dasar hal-hal
tersebut, penyusun menulis makalah ini sebagai bahan pembelajaran
mengenai konsep dasar kewirausahaan.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa itu falsafah kewirausahaan?
b. Apa hakikat kewirausahaan?
c. Apa saja mitos-mitos kewirausahaan?

1
1.3. Tujuan
a. Memahami falsafah kewirausahaan
b. Memahami hakikat kewirausahaan
c. Mengetahui mitos-mitos kewirausahaan

2
3
BAB II

PEMBAHASAN
2.2 Falsafah Kewirausahaan
Falsafah merupakan pandangan mendasar yang dimiliki seseorang atau
masyarakat terhadap suatu hal. Kewirausahaan secara etimologis berasal dari dua
kata, yaitu “Wira” dan juga “Usaha”. Definisi dari Wira yaitu manusia yang
unggul, berwatak yang agung, pahlawan, pejuang, memiliki budi yang luhur, dan
juga gagah berani. Dan Usaha adalah bekerja dan berbuat sesuatu. Usaha juga
dapat diartikan sebagai perbuatan untuk amal.
Kewirausahaan adalah sebuah cara seseorang untuk mempertahankan
kehidupan, memenuhi kebutuhan untuk diri sendiri dan orang lain, bahkan bagi
beberapa orang adalah sebuah cara untuk mencapai kebahagiaan. Cara ini
ditempuh dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang.
Tak hanya menempuh menggunakan kemampuan dan keterampilan yang
dimiliki, hal tersebut juga termasuk usaha menerima diri apa adanya, menekan
kekuatan-kekuatan atau potensi yang dimiliki diri dan mengurangi
kekurangan/kelemahan. Melakukan hal yang penting untuk dikerjakan sehingga
mendapatkan hasil yang paling baik, serta sikap menerima apa adanya terhadap
hasil yang didapatkan dari pasar dan konsumen (tidak memaksakan hasil yang
sempurna)
Kewirausahaan merupakan sebuah kepribadian, semangat, motivasi, pola
pikir, cara pandang dan tindakan seseorang yang sangat penting untuk seseorang
atau sebuah organisasi/perusahaan beradaptasi dan bertahan. Pola pikir ini yang
memengaruhi seseorang untuk mengambil tindakan untuk mencapai tujuan
dengan penuh perhitungan, memenuhi tanggung jawab dan dalam menerima
resiko.
Wirausahawan (pelaku kewirausahaan) ada yang memiliki jiwa
kewirausahaan sejak dini (yang kita sebut sebagai bakat.) dan ada wirausahawan
lain yang lahir tanpa jiwa wirausaha (tanpa bakat). Adapun jiwa kewirausahaan
semakin kuat dan berkembang karena seseorang mendapat pendidikan sejak dini
untuk menjadi seoran wirausahawan.
Pendidikan tentang kewirausahaan penting untuk seorang wirausahawan
mengembangkan human capital atau modal insani, yang merupakan kekayaan,
pengetahuan, keterampilan dan nilai yang ada dalam diri manusia dalam hal
organisasi/perusahaan. Untuk itu, menjadi wirausahawan tidak hanya
membutuhkan bakat, namun juga pengetahuan dan pengalaman.

4
2.3. Hakikat Kewirausahaan
Aktivitas kewirausahaan pada hakikatnya merupakan sebuah hal yang
penting untuk menciptakan komunitas yang dinamis, adil dan berkelanjutan.
Kewirausahaan adalah sebuah cara mempertahankan sesuatu agar tetap seimbang.
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak serta jiwa
seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam
dunia nyata secara kreatif.
Kewirausahaan adalah kemampuan berfikir serta berperilaku kreatif dan
inovatif. Kedua hal tersebut yang menjadi dasar, sumber daya, penggerak, siasat,
tujuan, solusi dan kiat-kiat dalam proses menghadapi tantangan-tantangan dari
keputusan yang sudah diambil dalam hidup.
Tak hanya kreatif dan inovatif, namun wirausahawan juga merupakan
orang yang mampu mengenal dirinya, membentuk dan mempertahankan
tujuannya baik untuk diri sendiri maupun organisasi yang dibentuknya, mengatasi
kritis, dan mengoptimalkan atau mendayagunakan potensi-potensi yang ada.
Ciri-ciri dan watak kewirausahaan, menurut Meredith, et.a., dalam
Suryana, 2001 : 8, antara lain :
 Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis,dan optimism
 Berorientasi pada tugas dan hasil. Kebutuhan untuk berprestasi,
berorientasi laba,
 ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat,
energetik dan inisiatif
 Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan
suka tantangan
 Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain,
menanggapi saran-saran dan kritik
 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel
 Berorientasi ke masa depan Pandanga ke depan, perspektif
Dalam konteks bisnis, seorang entrepreneur membuka usaha baru (new ventures)
yang menyebabkan munculnya produk baru atau ide tentang penyelenggaraan
jasa-jasa.
Adapun karakteristik tipikal entrepreneur (Schermerhorn Jr, 1999) :
 Lokus pengendalian internal
 Tingkat energi tinggi
 Kebutuhan tinggi akan prestasi
 Toleransi terhadap ambiguitas
 Kepercayaan diri

5
 Berorientasi pada action
Unsur-unsur Kewirausahaan meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme,
dorongan semangat dan kemampuan memanfaatkan peluang. Yang dapat
dijadikan peluang adalah :
1. pengembangan teknologi baru, penemuan pengetahuan ilmiah baru,
perbaikan produk barang dan jasa yang ada
2. serta penemuan cara-cara baru yang menghasilkan barang lebih banyak
dengan sumber daya yang lebih efisien.
Fungsi wirausaha adalah memperkenalkan barang baru, melaksanakan metode
produksi baru, membuka bahan dan sumber-sumber baru serta pelaksanaan
organisasi baru.
Sedangkan, keuntungan kewirausahaan, antara lain :
1. Otonomi, pengelolaan yang ‘merdeka’ membuatwirausaha menjadi
seorang ‘boss’ yang penuh kepuasan
2. Tantangan Awal & Motif Berprestasi,merupakan pendorong yang baik dan
berpeluanguntuk mengembangkan konsep usaha yangmenghasilkan
keuntungan
3. Kontrol Finansial, bebas dalam mengelolakeuangan dan merasa sebagai
kekayaan milik sendiri yang dapat diaturnya
Jenis Kewirausahaan (Williamson, 1961) adalah sebagai berikut :
1. Innovating Entrepreneurship Bereksperimentasi secara agresif, trampil
mempraktekkan transformasi-transformasi atraktif
2. Imitative Entrepreneurship Meniru inovasi yang berhasil dari para
Innovating Entrepreneur
3. Fabian Entrepreneurship Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap
skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi
jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan
kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan
peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus
produksi sekalipun hal tersebut akan mengakibatkan mereka merugi
diandingkan dengan produsen lain. Di banyak negara berkembang masih
terdapat jenis entrepreneurship yang lain yang disebut sebagai Parasitic
Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai Rent-
seekers (pemburu rente) (Winardi, 1977).

6
2.4. Mitos Kewirausahaan
1. Wirausahawan tidak pernah berhenti : pengusaha dinilai tidak akan pernah
berhenti atau menyerah dari perusahaannya. Tapi pada kenyataannya,
tidak sedikit pengusaha yang berhenti dari pekerjaannya.
2. Jiwa wirausaha ada sejak lahir, bukan diciptakan sendiri : Jiwa wirausaha
bisa jadi sebuah bawaan. Namun seseorang tanpa bakat wirausaha bisa
mendapatkan pendidikan kewirausahaan yang baik sehingga bakat dan
jiwa kewirausahaan itu dapat dibentuk tanpa harus lahir dari orangtua yang
memiliki bakat berwirausaha.
3. Entrepreneur memerlukan keberuntungan: kesuksesan membutuhkan
keberuntungan. Namun keberuntungan akan kesuksesan tersebut juga
diraih dengan perhitungan dan perencanaan yang baik pula.
4. Uang adalah segalanya : Bagi entrepreneur, merkipun mereka memiliki
orientasi keuntungan, namun tidak semuanya berpikir bahwa uang adalah
segalanya. Keuntungan bagi seorang pengusaha tidak selalu berbentuk
uang.
5. Entrepreneur adalah inventor : tidak semua wirausahawan adalah penemu.
Sebagian besar dari mereka adalah pengembang dan orang yang membuat
inovasi yang baru.
6. Entrepreneur adalah orang aneh secara akademis maupun sosial
7. Kesuksesan dalam wirausaha sudah ada standar bakunya : banyaknya buku
dan artikel mengenai cara seorang pengusaha menjadi sukses
menimbulkan pemikiran bahwa adanya standar baku. Padahal kesuksesan
seseorang dalam berwirausaha tidak ditentukan dari standar buku. Namun
banyak factor yang mempengaruhi seperti mental, lingkungan serta
budaya yang mendukung orang tersebut dapat mengoptimalkan sumber
daya-nya.
8. Berwirausaha memiliki tingkat kegagalan tinggi : Berwirausaha tidak
selalu memiliki tingkat kegagalan yang tinggi ketika semua sudah
direncanakan dengan matang.

7
9. Wirausahawan mengambil resiko yang terlalu ekstrim : wirausahawan
menempuh hal-hal yang sudah diperhitungkan sebelumnya.
10. Wirausahawan/pengusaha adalah bos dari diri mereka sendiri; hal ini
merupakan sebuah kebenaran namun juga mitos. Ketika memiliki otoritas
dalam perusahaan sendiri, pengusaha akan bekerja lebih keras daripada
karyawannya. Ketika seseorang membuka usaha jasa, mereka menjadikan
klien mereka sebagai bos. Ketika usaha/start up mereka dibiayai investor,
bos mereka adalah investor.
11. Berwirausaha membutuhkan dana yang besar : Berwirausaha tidak melulu
membutuhkan dana yang besar. Bahkan terkadang sama sekali tidak
membutuhkan dana.
12. Entrepreneur adalah orang-orang kaya : Tidak semua seorang
wirausahawan kaya. Setelah bisnis seseorang berjalan, tidak begitu saja
mendapatkan keuntungan yang banyak. Bahkan masih banyak pengusaha
yang memiliki rata-rata keuntungan lebih rendah daripada karyawan
perusahaan.
13. Entrepreneur biasanya eksekutor, bukan konseptor : Meskipun benar
bahwa entrepreneur selalu berorientasi pada tindakan bukan No Action
Talk Only, namun entrepreneur sejati adalah mereka yang secara
sistematis merencanakan segala langkahnya, salah satunya dengan
penyusunan rencana bisnis yang baik. Konseptor adalah sama pentingnya
dengan eksekutor.

8
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa
visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Falsafah kewirausahaan merupakan sebuah bentuk pola pikir, cara pandang,
dalam meraih tujuan dengan cara memanfaatkan kemampuan dan keterampilan
serta mengoptimalkan sumber daya yang ada, sebagai bentuk membagun sebuah
lingkungan yang bernilai
Hakikat kewirausahaan adalah sebuah usaha seseorang untuk membangun
lingkungan yang adil, progresif dan berkelanjutan.
Banyak mitos-mitos tentang kewiraushaan yang beredar luas yang memengaruhi
seseorang untuk tidak mengambil jalan menjadi wirausaha.
3.2. Saran
Negara maju memiliki pengusaha sebanyak 14%, Indonesia masih kurang dari 5%
jumlah penduduk yang menjadi pengusaha di Indonesia masih harus ditingkatkan.
Diharapkan dengan membaca dan mempelajari konsep dasar wirausaha ini, kita
bisa menggali lebih dalam ilmu tentang kewirausahaan dan bisa
mempraktekkannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.youtube.com/watch?
v=jCd5rtupEZQ&list=PLnedl9HesJz0c7PPGRSTsfm0S6dBGOihK&index=4

https://www.forbes.com/sites/neilpatel/2014/10/17/popular-entrepreneurial-myths-
debunked/

http://burhan.staff.ipb.ac.id/files/2011/01/M10AGB-chapter03-falsafah.pdf

https://business.inquirer.net/210324/entrepreneurship-philosophy-
defined#:~:text=Schumpeter%20believed%20that%20capitalism%20could,corporatism
%20defined%20as%20entrepreneurial%20spirit.

https://projasaweb.com/pengertian-kewirausahaan/#Joko_Untoro

Pakpahan, S.Kom, M.AP, Maruji.2013. Materi Kuliah Kewirausahaan. Materi Diktat

10

Anda mungkin juga menyukai