Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kewirausahaan

Disusun Oleh :
Indri Putri Audita
22130107

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS ABDUL AZIZ LAMADJIDO
PANCA BHAKTI
2023-2024
KATA PENGATAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan limpahan rahmat-Nya,
penulisan makalah Kewirausahaan yang berjudul “Kewirausahaan” dapat berjalan dengan baik
dan lancar.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Kewirausahaan oleh Dosen
pengampu mata kuliah Kewirausahaan dapat berjalan dengan baik. Makalah ini ditulis dari
hasil penyusunan dari buku, artikel, serta informasi media social yang berhubungan dengan
tema diatas.

Saya selaku penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan dan bermanfaat bagi semua pembaca.

Palu, 02 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Manusia...................................................................................................................2
2.2 Pengertian Organisasi...........................................................................................................4
2.3 Perubahan Paradigma Organisasi..........................................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................8
3.2 Saran.....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kewiausahaan sebagai Etika Ekonomi Modern, kewirausahaan sebagai etika
(akhlak, moralitas) ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna
kewirausahaan sebagai resep bertindak guna menumbuh kembangkan sistem
perekonomian (bisnis) yang modern. Pemaknaan seperti ini tidak saja berlaku secara
tekstual, tetapi dikenal pula secara umum dalam masyarakat.
Pandangan tekstual bahwa kewirausahaan terkait dengan etika ekonomi (bisnis)
dapat dicermati pada pendapat Salim Siagian dan Asfahani (1995) yang menyatakan
sebagai berikut: Kewirausahaan adalah semangat, pelaku dan kemapuan untuk
memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan diri
sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu
berusahan mencari dan melayani lebih banyakndan lebih baik, serta menciptakan dan
menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih
efisien, melalui keberanian mengambil risiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan
manajemen. Sedangkan menurut Alma (2007:5) menyatakan bahwa: Wirausahawan
adalah seorang inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat-lihat
peluang, mempunyai semangat, kemampuan dan pikira untuk menaklukkan cara
berpikiran malas dan lamban.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu kewirausahaan?
2. Bagaimana karakterskik wirausaha?
3. Apa perberdaan kewirausahaan dan wirausaha?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


1. Mengerti apa itu kewirausahaan
2. Mengetahui bagaimana karakteristik wirausaha
3. Mengetahui apa perbedaan kewirausahaan dan wirausaha
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kewirausahaan
Kewiausahaan sebagai Etika Ekonomi Modern, kewirausahaan sebagai etika (akhlak,
moralitas) ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna kewirausahaan
sebagai resep bertindak guna menumbuh kembangkan sistem perekonomian (bisnis) yang
modern. Pemaknaan seperti ini tidak saja berlaku secara tekstual, tetapi dikenal pula secara
umum dalam masyarakat. Pandangan tekstual bahwa kewirausahaan terkait dengan etika
ekonomi (bisnis) dapat dicermati pada pendapat Salim Siagian dan Asfahani (1995) yang
menyatakan sebagai berikut: Kewirausahaan adalah semangat, pelaku dan kemapuan untuk
memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan diri sendiri dan
atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusahan mencari
dan melayani lebih banyakndan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang
lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil
risiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.
Sedangkan menurut Alma (2007:5) menyatakan bahwa: Wirausahawan adalah seorang
inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat-lihat peluang, mempunyai
semangat, kemampuan dan pikira untuk menaklukkan cara berpikiran malas dan lamban.
Seorang wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang
merupakan gabungan dari lima hal, yakni: a. pengenalan barang; b. metode produksi baru; c.
sumber bahan mentah baru; d. pasar-pasar baru; e. organisasi industri baru. Bertolak dari
gagasan tersebut dapat disimpulkan bahwa wirausaha sangat penting, mengingat bahwa
modernisasi dalam bidang ekonomi, sangat bergantung pada kuantitas dan kualitas
kewirausahaannya. Karena itu tidak mengherankan jika PBB menyatakan, bahwa suatu negara
akan mampu membangun, apabila memiliki wirausahawan sekitar 2% dari jumlah
penduduknya.
Jumlah penduduk Indonesia saat ini 200.000.000 jiwa, sehingga paling tidak harus
memiliki wirausahawan sebanyak 4.000.000 orang (Alma, 2008:4). Namun kenyataannya,
Indonesia hanya memiliki wirausahawan sekitar 0,18% dari jumlah penduduk (Suruji, 2008)
2.2 Karakterisitik Wirausaha

William Bygrave (Alma, 2007) mendeskripsikan karekteristik wirausaha ke dalam


sepuluh konsep yang disebutnya sebagai konsep 10D. Kesepuluh konsep itu adalah, Dream,
Decisiveness, Doers, Determination, Dedication, Devotion, Details, Destiny, Dollars, and
Distribute.

Konsep dream, dimaksukan bahwa seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana


keinginannya terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya, dan yang paling penting adalah dia
mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian tersebut. Konsep decisiveness, bahwa
seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara
cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah
merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya. Konsep doers, begitu seorang wirausaha
membuat keputusan maka dia langsung menindaklanjutinya.

Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin yang dia sanggup. Artinya


seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat dimanfaatkan. Konsep
determination, seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa
tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada rintangan
yang mustahil diatasi. Konsep dedication, dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya
sangat tinggi, kadang-kadang dia mengorbankan hubungan kekeluargaan, melupakan
hubungan dengan keluarganya sementara.

Mereka bekerja tidak mengenal lelah. Konsep devotion, artinya seorang wirausaha
mencintai pekerjaannya dan produk yang dihasilkannya secara gila-gilaan. Hal inilah yang
mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang
ditawarkannya. Konsep details, seorang wirausaha sangat memerhatikan faktor-faktor kritis
secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor kecil sekalipun yang dapat menghambat
kegiatan usahanya. Konsep destiny, seorang wirausaha bertanggungjawab terhadap nasib dan
tujuan yang hendak dicapai. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung pada
orang lain. Konsep dollars, seorang wirausaha tidak sangat mengutamakan mencapai
kekayaan. Motivasinya bukan untuk memperoleh uang. Baginya, uang dianggap sebagai
ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi, jika mereka sukses berbisnis maka mereka
pantas memperoleh uang atau keuntungan. Konsep distribute, seorang wirausaha bersedia
mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang–orang kepercayaannya. Orang-orang
kepercayaan ini adalah orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam
bidang bisnis.
2.3 Perbedaan Kewirausahaan dan Wirausaha

Wirausaha adalah penggabungan dari dua kata, yaitu 'wira' dan 'usaha'. Wira artinya
pejuang, pahlawan, berbudi luhur, manusia unggul, berwatak agung, dan gagah berani.
Sedangkan, usaha merupakan perbuatan atau amalan, berbuat sesuatu dan bekerja.
Jika diartikan secara harfiah, maka makna dari wirausaha adalah orang yang membuat
suatu produk, menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru
hingga mengatur permodalan serta pemasarannya. Secara sederhana, pengertian atau definisi
wirausaha adalah suatu proses melakukan identifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke
dalam kehidupan yang berujung dengan dibentuknya sebuah usaha
Sedangkan kewirausahaan adalah proses mendirikan dan menjalankan bisnis atau usaha
tersebut. Istilah kewirausahaan sendiri merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam
bahasa Inggris. Sebelum dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris, kata entrepreneurship
berasal dari kata berbahasa Perancis, yaitu entreprende yang memiliki arti petualang, pencipta,
dan pengelola usaha.
Dari penjelasan singkat tersebut, bukankah sudah terlihat dengan jelas perbedaan
wirausaha dan kewirausahaan? Wirausahawan umumnya dipandang sebagai inovator. Inovator
sendiri tak berarti harus menemukan sesuatu yang baru. Melainkan bisa diartikan sebagai
seseorang yang bisa memecahkan masalah, dalam hal ini masalah terkait bisnis.
Di banyak negara, wirausaha adalah aspek penting yang memainkan peran vital dalam
ekonomi. Ini karena sektor swasta yang digerakan para pengusaha ini menjadi penyumbang
ekonomi terbesar. Di Indonesia sendiri, sektor kewirausahaan adalah banyak digeluti oleh para
pelaku usaha kecil alias UMKM.

Wirausahawan juga membantu pemerintah mengurangi jumlah pengangguran. Seorang


pedagang kaki lima pun bisa disebut sebagai pelaku wirausaha. (DNR) . Seorang ahli ekonomi
bernama McClelland menyebutkan bahwa, seorang wirausahawan idealnya mempunyai
sifat dan karakteristik sebagai berikut: 1. Keinginan untuk berprestasi :Keinginan untuk
berprestasi merupakan suatu sifat yang bersumber dari dalam diri seorang wirausahawan, yang
muncul karena adanya keinginan serta dorongan untuk berdaya dalam mencapai tujuan.
Seorang wirausahawan harus memiliki insting bisnis yang strategis, mampu menghasilkan
keuntungan yang besar dan cepat. ; 2. Keinginan untuk bertanggung jawab : Rasa tanggung
jawab yang tinggi, menjadi hal penting yang harus dimiliki ketika menjalankan kegiatan
kewirausahaan.Sebuah komitmen terhadap suatu keputusan yang diambil, ketika seorang
wirausahawan membangun usaha, atau memutuskan untuk menjadi wirausahawan, harus
dijalankan penuh tanggung jawab .Pertanggungjawaban ini berlaku untuk semua hal yang
berkaitan dengan berjalannya suatu usaha, seperti tanggung jawab terhadap usaha yang sudah
dibangun, tanggung jawab terhadap sumber daya yang ada,serta tanggung jawab terhadap
pengelolaan hasil usahanya. ; 3. Prarasa terhadap risiko-risiko menengah : Dalam kegiatan
kewirausahaan, pasti memiliki berbagai capaian atau tujuan yang ingin diraih.Proses untuk
mencapainya, diperlukan tahapan-tahapan perencanaan kerja yang matang.

Perencanaan ini disusun sebagai suatu strategi untuk menghadapi segala kendala yang
muncul ketika usaha tersebut berjalan. Dalam menyusun rencana kerja, harus dapat diantisipasi
pula resiko-resiko yang akan muncul, serta analisis terhadap penyebab kegagalan usaha, atau
tidak berkembangnya usaha.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali, secara umum ruang lingkup
kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara rinci ruang lingkup
kewirausahaan , bergerak dalam bidang lapangan agraris, lapangan perikanan, lapangan
peternakan, lapangan perindustrian dan kerajinan, lapangan pertambangan dan energi,
lapangan perdagangan, dan lapangan pemberi jasa. Etika kewirausahaan atau etika bisnis
adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Etika usaha bisnis
terkait dengan hubungan kepercayaan antara pelaku usaha untuk bertindak secara etis
dalam berbagai aktivitas usaha/bisnisnya sehingga melaluinya terbangun harmonisasi dalam
berusaha/berbisnis.

3.2 Saran

Jika diantara teman-teman ataupun pembaca ingin memulai usaha, maka harus
memenuhi kriteria yang sudah di jelaskan pada makalah ini. Mohon maaf jika masih
terdapat kekurangan dalam penyajian materi atau kelengkapan informasi pada makalah
ini. Oleh karena itu diharapkan pembaca dapat menambah sumber-sumber pendukung
lainnya baik itu dari buku ataupun internet.

ataupun
memulai
Jika diantara
hh pembaca
usaha,
teman-teman
maka
ingin
DAFTAR PUSTAKA

https://staffnew.uny.ac.id/upload/130682772/pengabdian/kewirausahaan.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kewirausahaan/

https://kumparan.com/berita-update/perbedaan-wirausaha-dan-kewirausahaan-
dalam-dunia-bisnis-1xhYkkH6cWY/full

Anda mungkin juga menyukai