Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“Konsep, Konteks, dan Hakikat Kewirausahaan”

Disusun Oleh
Kelompok 1
1. Dio Andika Saputra (2220103149)
2. Ilham Sobirin (2220103073)
3. Dinda Athirah Yasmin (2220103059)

Dosen Pengampu :
FAJAR KAMIZI,S.H.I., MH.

HUKUM PIDANA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep, Konteks, dan Hakikat
Kewirausahaan ” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kewirausahaan.
Selain itu, Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana konsep,
konteks, dan hakikat kewirausahaan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fajar Kamizi,S.H.I., MH. selaku dosen
prodi Kewirausahaan. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 10 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 1
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3
2.1 Konsep Kewirausahaan ............................................................................................... 3
2.2 Konteks Kewirausahaan................................................................................................ 4
2.3 Hakikat Kewirausahaan ............................................................................................... 5
PENUTUP ............................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 7
3.2 Saran ............................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 9

iii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
(Menurut Agus, 2016) Entrepreneur dalam bahasa Indonesia disebut
dengan Kewirausahaan, menurut ejaan bahasa Indonesia, kewirausahaan
terdiri dari beberapa suku kata, yaitu Kewirausahaan, menurut
Entrepreneurship, istilah Wirausaha adalah : seseorang yang mampu melihat
adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
memanfaatkan peluang tersebut untuk memulai suatu bisnis yang baru. Atau
Kemampuan setiap orang untuk menangkap setiap peluang usaha, dan
dimanfaatkanya sebagai lahan usaha, atau bisnis dan seluruh waktunya
dicurahkan untuk menemukan peluang-peluang bisnis.
Wirausaha merupakan jalur pekerjaan yang menghadirkan peluang untuk
mendapatkan keuntungan sekaligus risiko kerugian yang bergantung pada
kualitas individu tersebut. Oleh karena itu, untuk memasuki dunia wirausaha
dibutuhkan karakteristik pribadi yang kuat seperti ketangguhan, ketekunan,
kepercayaan diri, stabilitas mental-emosional, dan kemampuan untuk
mengidentifikasi peluang. Kemampuan berwirausaha didasarkan pada
kemampuan untuk membaca peluang usaha, memiliki waktu yang cukup
untuk mengembangkan kreativitas dalam bisnis, dan motivasi yang tinggi
untuk memahami pasar. Oleh karena itu, pemahaman terhadap konsep-konsep
dasar wirausaha sangat penting untuk menghindari improvisasi yang tidak
terarah.
Kewirausahaan memiliki makna yang sangat luas, merujuk pada
kemampuan individu untuk mengidentifikasi peluang bisnis dan
mengubahnya menjadi usaha yang menjadi fokus utama mereka. Individu
tersebut secara penuh mengabdikan waktunya untuk mengembangkan
peluang bisnis tersebut. Setelah menciptakan peluang bisnis, seorang
wirausaha akan berusaha untuk mempertahankan, mengembangkan, dan

1
bahkan memperluas jaringan bisnisnya sesuai dengan tujuan utama dalam
berwirausaha.1
Dari segi bahasa, istilah bisnis menggambarkan aktivitas yang sibuk dan
terus-menerus, tanpa banyak waktu luang, yang selalu mengejar keuntungan
sesuai dengan tujuan bisnis. Oleh karena itu, seseorang yang terlibat dalam
bisnis biasanya sangat sibuk dan tidak memiliki banyak waktu luang, karena
fokus utamanya adalah mencari keuntungan dan menerima konsekuensi
kesibukan yang berkelanjutan dari bisnis tersebut.2
Dalam konteks kemandirian, wirausaha merujuk pada individu yang tidak
bergantung pada pihak lain yang tidak sejalan dengan visi bisnisnya. Mereka
jujur, gigih, tidak pernah menyerah, memiliki sikap yang terpuji, bertanggung
jawab, sabar dalam menghadapi tantangan, komitmen pada ide-ide mereka,
dan sepenuhnya berdedikasi pada bisnis mereka. Kemandirian dalam
wirausaha merupakan dimensi penting yang harus dimiliki oleh setiap
individu yang ingin terlibat dalam dunia wirausaha, karena setiap langkah
dalam wirausaha harus dihadapi dengan keyakinan yang teguh. Dalam
wirausaha, terdapat sosok yang berkualitas secara pribadi, matang, dan
berdedikasi tinggi, yang mampu mengatasi segala rintangan dan
mengutamakan kesuksesan bisnis mereka.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Itu Konsep Kewirausahaan?
2. Bagaimana Konteks Kewirausahaan Menurut Pandangan Para Ahli ?
3. Apa Hakikat Kewirausahaan ?
1.3 Tujuan
1. Apa Itu Konsep Kewirausahaan?
2. Bagaimana Konteks Kewirausahaan Menurut Pandangan Para Ahli ?
3. Apa Hakikat Kewirausahaan ?

1
Agus Eko Alfianto, Kewirausahaan , Journal Heritage 1 (2016): 33–35.
2
Ibid.

2
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Kewirausahaan
Konsep tentang kewirausahaan muncul sekitar abad ke-17 dan artinya
telah berubah seiring waktu. Meskipun banyak yang mengaitkannya dengan
"memulai bisnis sendiri," pandangan mayoritas ekonom menekankan bahwa
itu lebih dari sekadar itu. Bagi beberapa ekonom, seorang wirausahawan
adalah seseorang yang bersedia mengambil risiko dalam memulai usaha baru
jika ada peluang keuntungan yang signifikan. Sebaliknya, beberapa ekonom
menyoroti peran wirausahawan sebagai inovator yang memasarkan produk
atau gagasan baru mereka. Beberapa ekonom lainnya menggambarkan
wirausahawan sebagai mereka yang mengembangkan produk atau proses baru
yang diinginkan oleh pasar tanpa ada penawaran yang bersaing.
Pakar bisnis seperti Peter Drucker (1909-2005) membawa konsep ini lebih
jauh, menggambarkan wirausahawan sebagai mereka yang merespons
perubahan dengan menciptakan peluang darinya. Konsensus saat ini adalah
bahwa kewirausahaan memainkan peran penting dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kesempatan kerja. Di negara-negara
berkembang, usaha kecil yang sukses adalah motor utama penciptaan
lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi kemiskinan. Oleh
karena itu, dukungan pemerintah bagi kewirausahaan dianggap sebagai
strategi penting dalam pembangunan ekonomi.
Pada masa lalu, pengembangan keterampilan kewirausahaan tidak terlalu
diperhatikan karena lulusan perguruan tinggi bisa dengan mudah
mendapatkan pekerjaan yang sudah ada. Namun, situasinya telah berubah,
dengan banyak lulusan perguruan tinggi menghadapi kesulitan dalam mencari
pekerjaan atau mengalami pengangguran. Kewirausahaan dianggap sebagai
solusi untuk menciptakan dan meningkatkan lapangan kerja, yang merupakan
kebutuhan penting mengingat keterbatasan pemerintah dalam menciptakan
lapangan kerja. Untuk mengatasi hal ini, penting bagi pemerintah, sektor
swasta, perguruan tinggi, dan pihak lainnya untuk mendukung pengembangan

3
kewirausahaan dan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan kepada para pencari kerja.3
2.2 Konteks Kewirausahaan Menurut Pandangan Ahli
Terdapat beragam pandangan dan konsep yang bervariasi mengenai
kewirausahaan, namun hal ini tergantung pada konteks dan pendekatan yang
digunakan. Menurut Drucker (1994), kewirausahaan mengacu pada sifat,
karakter, dan atribut yang melekat pada individu yang memiliki tekad kuat
untuk mewujudkan ide inovatif ke dalam realitas bisnis yang dapat
berkembang. Drucker juga menyatakan bahwa kewirausahaan melibatkan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Kewirausahaan diidentifikasi dengan kemampuan individu yang memiliki
kepekaan kreatif, inovatif, berani mengambil risiko, dan selalu mencari
peluang melalui potensi yang dimiliki. Secara konseptual, seorang
wirausahawan dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang dalam konteks
sebagai berikut. 4
1. Menurut pandangan ahli ekonomi, seorang wirausahawan adalah individu
yang menggabungkan berbagai faktor produksi seperti sumber daya alam,
5
sumber daya manusia, bahan mentah, dan peralatan lainnya untuk
meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.
2. Dari perspektif manajemen, seorang wirausahawan adalah individu yang
memiliki keahlian dalam mengoptimalkan dan menggabungkan sumber
daya seperti bahan mentah, keuangan, tenaga kerja, keterampilan, dan
informasi untuk menciptakan produk baru dengan ide dan konsep usaha
yang inovatif.
3. Menurut Zimmerer dan Scarborough (1993), kewirausahaan didefinisikan
sebagai individu yang mendirikan bisnis baru dengan mengambil risiko

3
SE Achmad Musyadar, “Konsep dan Proses Kewirausahaan,” Pustaka.Ut.Ac.Id
(2022): 1, https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/LUHT435403-
M1.pdf.
4
Sufyati, Teori dan Konsep Kewirausahaan (Cirebon: Insania, 2021).
5
Ibid.

4
dan menghadapi ketidakpastian dengan tujuan memperoleh keuntungan
dan pertumbuhan, melalui identifikasi peluang dan penggabungan sumber
daya yang diperlukan.
4. Dalam pandangan psikologis, seorang wirausahawan adalah individu yang
memiliki dorongan intrinsik untuk mencapai tujuan tertentu, suka
bereksperimen untuk mengekspresikan kemerdekaan pribadinya tanpa
terikat oleh kekuasaan orang lain.
5. Menurut pandangan pemodal wirausaha, seorang entrepreneur adalah
individu yang menciptakan keberlanjutan bagi masyarakat dengan
menemukan ide baru untuk memanfaatkan sumber daya, mengurangi
pemborosan, menciptakan lapangan kerja, dan yang tidak kalah pentingnya
adalah meraih penerimaan dari masyarakat dan lingkungan sekitarnya
(Melinsoya, 2019).
Setiap individu pada dasarnya memiliki semangat kewirausahaan,
tetapi beberapa di antaranya lebih cenderung memiliki kreativitas,
agresivitas, dan determinasi yang lebih kuat daripada yang lain dalam
merangkai berbagai sumber daya, mengambil risiko, dan membangun
usaha. Wirausaha yang memiliki semangat kewirausahaan merupakan
pondasi utama untuk mencapai kinerja atau kesuksesan dalam bisnis.
Semangat kewirausahaan menjadi sangat penting dalam era global yang
penuh dengan persaingan yang ketat dan penuh ketidakpastian. Di era ini,
sikap-sikap yang dibutuhkan termasuk ketekunan, kreativitas, inovasi,
dinamisme, produktivitas, kerja keras, efisiensi, disiplin, visi, antisipasi,
kemampuan menciptakan peluang baru, keberanian mengambil keputusan
yang tepat untuk meminimalkan risiko, serta integritas dan kepercayaan
yang tinggi.
2.3 Hakikat Kewirausahaan
Pada dasarnya, hakikat dari kewirausahaan mengacu pada sifat, karakter,
dan atribut yang melekat pada individu yang memiliki tekad kuat untuk
mewujudkan ide-ide inovatif ke dalam dunia bisnis yang nyata dan mampu
mengembangkannya dengan ketahanan. Jadi, inti dari kewirausahaan adalah

5
kemampuan untuk menciptakan hal-hal yang baru dan berbeda. Dalam
konteks manajemen, seorang wirausaha adalah individu yang memiliki
kemampuan untuk menggunakan sumber daya seperti uang, material, tenaga
kerja, dan teknologi untuk menciptakan bisnis baru, produk baru, proses
produksi baru, atau mengembangkan organisasi bisnis. Mereka juga memiliki
kombinasi elemen internal seperti visi, motivasi, komunikasi, optimisme,
semangat, dan kemampuan untuk melihat dan memanfaatkan peluang bisnis.
Menurut Swasono (1978), dari sudut pandang bisnis, seorang wirausaha
adalah seorang pengusaha, namun tidak semua pengusaha dapat disebut
sebagai wirausaha.
Menurut Melinsoya (dalam Sufyati, 2021) Ada enam hakikat penting dari
kewirausahaan yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Kewirausahaan merupakan nilai-nilai yang tercermin dalam perilaku
yang didasarkan pada penggunaan sumber daya, motivasi, tujuan,
strategi, metode, proses, dan hasil bisnis.
2. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang
baru dan unik.
3. Kewirausahaan merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam menyelesaikan masalah serta menemukan peluang
untuk meningkatkan kualitas hidup atau usaha.
4. Kewirausahaan adalah nilai yang penting dalam memulai dan
mengembangkan usaha.
5. Kewirausahaan merupakan proses kreatif dan inovatif untuk
menciptakan nilai tambah yang bermanfaat. 6
6. Kewirausahaan merupakan upaya untuk menciptakan nilai tambah
dengan menggabungkan sumber daya melalui pendekatan baru dan
inovatif untuk bersaing. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan
melalui pengembangan teknologi baru, peningkatan efisiensi produk,
atau penemuan cara baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

6
Ibid.

6
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam makalah yang berjudul "Konsep, Konteks, dan Hakikat
Kewirausahaan", telah dibahas secara menyeluruh mengenai esensi
kewirausahaan, konteks di mana kewirausahaan beroperasi, dan hakikat dari
fenomena kewirausahaan itu sendiri.
Pertama-tama, telah disorot bahwa kewirausahaan bukanlah sekadar tentang
memulai bisnis atau menciptakan keuntungan semata, tetapi lebih dari itu,
kewirausahaan mencakup nilai-nilai, sikap, dan perilaku yang melibatkan
penggunaan sumber daya secara efektif, inovasi, dan komitmen untuk
menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Kedua, dalam konteks kewirausahaan, telah dijelaskan bahwa fenomena
kewirausahaan tidak terbatas pada satu domain saja, melainkan mencakup
berbagai bidang seperti ekonomi, manajemen, psikologi, dan lainnya.
Kewirausahaan dapat diamati dalam berbagai konteks, termasuk dalam
pembangunan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan
penyelesaian masalah sosial.
Terakhir, makalah ini menyoroti hakikat kewirausahaan sebagai
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda,
memanfaatkan peluang yang ada, serta menggabungkan sumber daya secara
inovatif untuk menciptakan nilai tambah. Kesimpulannya, kewirausahaan
bukan hanya tentang membangun bisnis, tetapi juga tentang membangun
masyarakat yang lebih inovatif, produktif, dan berkelanjutan. Dengan
memahami konsep, konteks, dan hakikat kewirausahaan, diharapkan kita
dapat lebih memahami peran pentingnya dalam pembangunan ekonomi dan
sosial di berbagai tingkatan.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat

7
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang

8
DAFTAR PUSTAKA
Alfianto, Agus Eko. “Kewirausahaan :” Heritage 1 (2016): 33–35.
SE Achmad Musyadar. “Konsep dan Proses Kewirausahaan.” Pustaka.Ut.Ac.Id
(2022): 1. https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/LUHT435403-M1.pdf.
Sufyati. Teori dan Konsep Kewirausahaan. Cirebon: Insania, 2021.

Anda mungkin juga menyukai