Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

‘’KEWIRAUSAHAAN’’

OLEH:

NAMA : SESILIA ANDRIANI NINA WANTO

NIM : B1D119078

PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Kewirausahaan"
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Bapak dosen pada mata kuliah ”Kewirausahaan” Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang "Apa itu yang dimaksud dengan
Kewirausahaan" bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima
kasih kepada Bapak dosen yang terhormat, yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Saya menyadari, bahwa makalah yang saya susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 17 Juni 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................6
A. Latar belakang wirausaha.............................................................................................6
B. Faktor-faktor yang Menunjang/Menghambat Wanita Wirausaha............................7
C. Perbedaan Wanita Wirausaha dan Pria Wirausaha...................................................9
D. Pengertian Dan Manfaat Kewirausahaan..................................................................10
E. Perbedaan Perusahaan Tradisional dengan Intrapreneurship.................................11
F. Lingkungan atau Iklim Organisasi yang Mendorong Intrapreneurship...................12
G. Karakteristik Kepemimpinan Intrapreneurship.........................................................12
H. Membangun Iklim Intrapreneurship dalam Organisasi.............................................13
I. Sifat-sifat yang perlu Dimiliki Wirausaha...................................................................14
J. Kepemimpinan...............................................................................................................16
K. Tipe kepemimpinan......................................................................................................21
BAB III......................................................................................................................................23
PENUTUP.................................................................................................................................23
A. Kesimpulan...................................................................................................................23

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Wirausaha merupakan gabungan kata dari “wira” dan “usaha”. Wira artinya
berani, utama, perkasa. Usaha artinya kegiatan dengan mengerahkan tenaga,
pikiran, fisik demi tercapai suatu tujuan tertentu. Wirausaha ialah suatu
kemampuan memanfaatkan, mencari, dan menciptakan peluang untuk
mendapatkan yang diinginkan (Rusydi & Rafida, 2016). Adapun manfaat
wirausaha adalah sebagai berikut : bertambahnya tenaga kerja yang dapat
ditampung, sebagai alat untuk membangun lingkungan, sebagai contoh untuk
masyarakat lain, membantu orang lain, memelihara keserasian lingkungan
(Kamiliya, dkk., 2020).

Secara bebas kewirausahaan (entrepreneurship) dapat dimaknai sebagai jiwa,


semangat, sikap, perilaku, dan potensi kemampuan seseorang dalam menangani
usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik untuk.
memperoleh keuntungan yang lebih besar” (Wiranto, 2012)

Dengan kata lain, kewirausahaan dalam hal ini merupakan suatu kreativitas
dan inovasi yang dimiliki para lulusan perguruan tinggi untuk menghasilkan
nilai tambah bagi dirinya dan bermanfaat bagi orang lain/ masyarakat serta
mendatangkan kemaslahatan bersama. Pada hakikatnya, kewirausahaan
merupakan sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dan
kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif dalam dunia nyata (bisnis)
secara kreatif dan produktif. Seseorang yang memiliki potensi atau jiwa
kewirausahaan, ia mampu melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis,
mengumpulkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil

4
tindakan secara tepat dan mengambil keuntungan meraih peluang bisnis.
(Wiranto, 2012)

Pendidikan kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari nilai, kemampuan


dan perilaku dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Pengajaran
pendidikan kewirausahaan sebagai suatu disiplin ilmu karena memiliki badan
pengetahuan yang utuh dan nyata, memiliki dua konsep yaitu venture start-up
dan venture growth serta memiliki objek tersendiri yaitu kemampuan
menciptakan sesuatu (Suryana, 2006). Secara langsung, pendidikan
kewirausahaan dapat mengubah pola pikir, sikap, dan perilaku pada seseorang
untuk menjadi wirausaha yang mengarahkan untuk memilih berwirausaha
sebagai pilihan karir. (Ahmd, dkk., 2019)

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Latar belakang wirausaha
1. Lingkungan Keluarga Semasa Kecil. Ini dilihat dari anak nomor berapa, orang
tua, pekerjaan, dan status sosial. Misalnya, para eksekutif muda cenderung
berasal dari anak nomor satu dari sekian bersaudara, mereka ini memperoleh
perhatian istimewa sewaktu kecil, dan self confidencenya tinggi.
2. Pendidikan. Banyak orang mengatakan bahwa tingkat pendidikan para
wirausaha, agak rendah dibandingkan dengan rata-rata populasi masyarakat.
Namun ini tidak begitu signifikan, karena tingkat pendidikan juga penting bagi
wirausaha, terutama dalam menjaga kontuinitas usahanya dan mengatasi segala
masalah yang dihadapi diperlukan tingkat pendidikan yang memadai.
3. Nilai-nilai (values) Personal. Dari segi personal values agak sulit membedakan
keberhasilan seorang pengusaha dengan pengusaha gagal. Namun menurut
Hisrich ada value yang bersifat umum yang dapat diamati sebagai karakteristik
keberhasilan dalam berwirausaha.
4. Usia. Satu hal yang perlu diingat ialah entreprenuerial experience is one of the
best predictors of success. Oleh sebab itu kebanyakan wirausahawan berumur
antara 22 sampai 55 tahun.
5. Riwayat Pekerjaan. Untuk memulai suatu usaha adakalanya seseorang
memerlukan trigger, yang bersumber dari pekerjaan sebelumnya.

B. Pengertian Dan Manfaat Kewirausahaan


Suasana perusahaan yang lebih leluasa, ceria, bebas terkendali, membuka
peluang bagi orang-orang kreatif mengembangkan talenta, kemampuan daya pikir
dan daya ciptanya. Mereka bisa mengembangkan secara bertanggung jawab apa
yang diinginkan yang dianggap baik yang mengarah kepada hal-hal yang positif
sehingga menguntungkan bagi perusahaan. Jika kesempatan ini tidak terbuka pada

6
sebuah perusahaan maka bagi seseorang yang kreatif, mereka akan merasa
terkekang, akhirnya cenderung tidak produktif dan frustasi. Jadi ini merupakan satu
metode mendorong serta memberikan fasilitas, membuka kesempatan bagi sesorang
dalam organisasi untuk menciptakan, mengerjakan sesuatu yang beda dari yang lain
secara lebih baik dan bertanggung jawab. Terbukanya peluang semacam ini sangat
menjanjikan satu kemajuan bagi sebuah perusahaan karena munculnya kreatifitas,
inovasi.

C. Perbedaan Perusahaan Tradisional dengan Intrapreneurship


Pada perusahaan tradisional, pokok-pokok aturan yang berlaku biasanya :
1. Harus mengikuti peraturan secara ketat, sesuai dengan yang telah digariskan.
2. Tidak boleh menyimpang, berbuat kesalahan, tidak boleh gagal.
3. Tidak boleh membuat inisiatif sendiri tapi tunggu instruksi atasan.

Dalam Intrapreneurship kita jumpai suasana :

1. Karyawan bisa mengembangkan visinya, tujuan dan kegiatannya


2. Ada pemberian hadiah untuk pemikiran dan kegiatan yang positif seperti
pengajuan usul, eksperimen, pengembangan ide, dan tanggung jawab.

D. Lingkungan atau Iklim Organisasi yang Mendorong Intrapreneurship


Untuk mendorong adanya intrapreneurship maka diperlukan suasana
kepemimpinan yang menunjang:

1. Adanya penerapanteknologi dalam organisasi yangdapat membangkitkan


keberanian dan menunjang ide-ide baru sehingga karyawan tidak jadi penakut
2. Terbuka peluang eksperimen, tidak takut pada kegiatan trial and errorTidak ada
ukuran atau parameter baku untuk suatu keberhasilan
3. Harus tersedia dana yang cukup untuk melakukan kebebasan pengembangan ide.
4. Harus dikembangkan tim multidisiplin dan kerjasama antarbidang.
5. Spirit intrapreneurship tidak berdasarkan pada perseorangan, tapi atas dasar
sukarela dan sistem hadiah.

7
E. Karakteristik Kepemimpinan Intrapreneurship.
Seorang wirausahawan harus memahami lingkungan baik internal maupun
eksternal secara utuh, dia harus mengetahui segala aspek, dia harus kreatif agar
dapat mendorong spirit intrapreneurship. Adapun karakteristik kepemimpinan itu
adalah:

1. Dia harus seorang visioner leader, seseorang atau a person who dreams great
dreams.
2. Pemimpin intrapreneur harus fleksibel dan menciptakan manajemen yang
memberi kebebasan kreativitas
3. Mendorong munculnya teamwork, dengan pendekatan multidisiplin dari
berbagai keahlian, seperti engineering, produksi, marketing, keuangan dan
sebagainya. Harus diciptakan diskusi terbuka untuk mencari sesuatu yang baru.

F. Membangun Iklim Intrapreneurship dalam Organisasi


Untuk membangun suasana Intrapreneurship, maka sebuah organisasi harus
menerapkan prosedur yang menunjang. Kadangkala perlu minta bantuan konsultan
untuk menciptakan suasana tersebut.
Namun yang penting adalah komitmen dari seluruh jajaran manajemen, dari top,
upper dan middle management. Komitmen dan rencana ini di sosialisasikan dalam
bentuk kegiatan internal marketing pada seluruh karyawan. Dengan demikian iklim
intrapreneurship akan bergema di seluruh kegiatan organisasi. Pimpinan orgnisasi
harus pula menjelaskan ide apa, sasaran bagaimana yang hendak dicapai oleh
organisasi dalam periode tertentu. Selanjutnya gunakan fasilitas teknologi yang
menunjang iklim intrapreneurship. Organisasi harus tetap dekat dengan hati
konsumen, harus belajar lebih produktif dengan menggunakan sumber-sumber
seefisien mungkin.

G. Sifat-sifat yang perlu Dimiliki Wirausaha


Dari berbagai penelitian di Amerika Serikat, untuk menjadi wirausahawan,
seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) percaya diri

8
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang
jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan
sudah mencapai tingkat maturity.

2) Berorientasi pada Tugas dan Hasil


Orang ini tidak mengutamakan prestise dulu, prestasi kemudian. Akan
tetapi, ia gandrung pada prestasi baru kemudian setelah berhasil prestisenya
akan naik.

3) Pengambilan resiko
Ciri-ciri dan watak seperti ini dibawa ke dalam wirausaha yang juga
penuh dengan resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang
tidak laku, dan sebagainya.

4) Kepemimpinan
Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus
bersifat responsif.,
5) Keorisinilan
Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut
mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen
yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.

6) Berorientasi ke masa depan


Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seseorang wirausaha akan
menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah
yang akan dilaksanakan

H. Kepemimpinan
1. Pentingnya Kepemimpnan

9
Pimpinan perusahaan merupakan unsur pokok dan sumber yang langka
didalam setiap perusahaan. Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti
bawahan atau para pengikut. Seorang wirausaha akan berhasil apabila dia
berhasil memimpin karyawannya atau pembantu-pembantu yang mau bekerja
sama dengan dia untuk memajukan perusahaan. Kepemimpinan menyangkut
distribusi kekuasaan. Para wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan
sebagian kekuasaan kepada karyawan atau seorang karyawan diangkat menjadi
pemimpin pada bagian-bagian tertentu.

2. Pendekatan keperilakuan
Perilaku pemimpin dapat berorientasi pada tugas atau pada hubungan
antar karyawan. Rensis Likert, mengembangkan teori kepemimpinan pada dua
dimensi yaitu orientasi tugas dan orientasi bahawan, yang dijabarkan menjadi
empat tingkat model efektivitas yaitu: 1. exploitative authoritative, 2.
Benevolent authoritative, 3. Consultative, dan 4. Partisipative.

3. Sebab-sebab munculnya kepemimpinan


Ada tiga teori yang menjelaskan bagaimana munculnya pemimpin: (Kartini
Kartono, 1983: 29)
1) Teori Genetis
Teori menyatakan bahwa pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir
dan tidak dapat dibuat.
2) Teori Sosial
Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak dilahirkan
akan tetapi seorang calon pemimpin dapat disiapkan di didik dan dibentuk
agar dia menjadi pemimpin yang hebat dikemudian hari.
3) Teori Ekologis atau Sintetis
Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan sukses menjadi
pemimpin apabila dia memang memiliki bakat-bakat pemimpin.

10
4. Sifat kepemimpinan
1) Energi Jasmaniah dan Mental
2) Kesadaran akan Tujuan dan Arah
3) Antusiasme
4) Keramahan dan Kecintaan
5) Integritas
6) Penguasaan Teknis
7) Ketegasan dalam mengambil keputusan (Decisiveness)
8) Kecerdasan
9) Keterampilan mengajar (Teaching Skill)
10) Kepercayaan (Faith)

I. Tipe kepemimpinan
Beberapa tipe kepemimpinan yang dikenal adalah sebagai berikut: (Kartini Kartono,
1983, 69)
a. Pemimpin Kharismatik merupakan kekuatan energi, daya tarik yang luar biasa
yang akan diikuti oleh para pengikutnya.
b. Tipe paternalistis bersikap melindungi bawahan sebagai seorang bapak atau
sebagai seorang ibu yang penuh kasih sayang.
c. Tipe militeristis banyak menggunakan sistem perintah, sistem komando dari
atasan ke bawahan sifatnya keras otoriter, menghendaki bawahan agar selalu
patuh, penuh secara formalitas.
d. Tipe otokratis berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus
dipenuhi.
e. Tipe liassez faire ini membiarkan bawahan berbuat semaunya sendiri semua
pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan. Tipe populistis ini
mampu menjadi pemimpin rakyat. Dia berpegang pada nilai-nilai masyarakat
tradisional.
f. Pemimpin tipe administratif ialah pemimpin yang mampu menyelenggarakan
tugas-tugas administrasi secara efektif.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam
kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:

1) Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.


2) Menentukan cara produksi baru.
3) Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
4) Mengalokasikan permodalan operasinya serta memasarkannya.
5) Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira
usaha secara etimologi berarti pejuang yang melakukan sesuatu.

Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira
usaha secara etimologi berarti pejuang yang melakukan sesuatu. Instruksi Presiden
No.4/1995, semangat, sikap, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
atau kegiatan mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan
keuntungan yang lebih besar.

12

Anda mungkin juga menyukai