Anda di halaman 1dari 14

KEWIRAUSAHAA

N
SESILIA ANDRIANI NINA WANTO
(B1D119078)
“Pendidikan formal dan pengalaman bisnis kecil-kecilan yang
dimiliki oleh seseorang dapat menjadi potensi utama menjadi
wirausaha yang berhasil. Oleh sebab itu dikatakan entrepreneur
are not born-they develop. (Hisrich-Peters, 1995) ”
Pengertian kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan satu metode


mendorong serta memberikan fasilitas,
membuka kesempatan bagi sesorang dalam
organisasi untuk menciptakan, mengerjakan
sesuatu yang beda dari yang lain secara lebih
baik dan bertanggung jawab. Terbukanya
peluang semacam ini sangat menjanjikan satu
kemajuan bagi sebuah perusahaan karena
munculnya kreatifitas, inovasi.
Perbedaan Perusahaan Tradisional dengan
Intrapreneurship

Pada perusahaan tradisional, pokok-pokok aturan Dalam Intrapreneurship


yang berlaku biasanya : kita jumpai suasana :
• Harus mengikuti peraturan secara ketat, sesuai dengan yang •Karyawan bisa
telah digariskan. mengembangkan visinya, tujuan
•Tidak boleh menyimpang, berbuat kesalahan, tidak dan kegiatannya
boleh gagal. • Ada pemberian hadiah untuk
•Tidak boleh membuat inisiatif sendiri tapi tunggu pemikiran dan kegiatan yang
instruksi atasan. positif seperti pengajuan usul,
eksperimen, pengembangan ide,
Kondisi persyaratan ketat seperti ini sangat tidak dan tanggung jawab.
kondusif munculnya kreatifitas, fleksibilitas, independensi
dan keberanian karyawan.
Lingkungan atau Iklim Organisasi yang Mendorong
Intrapreneurship

Adanya penerapan
teknologi dalam Terbuka peluang Tidak ada Harus tersedia
organisasi yang dapat eksperimen, tidak ukuran atau dana yang
membangkitkan takut pada parameter baku cukup untuk
keberanian, dan kegiatan trial and untuk suatu melakukan
menunjang ide-ide error. keberhasilan kebebasan
baru, sehingga pengembangan
karyawan tidak jadi ide. Dll
penakut
Karakteristik Kepemimpinan Intrapreneurship.

- Dia harus seorang visioner leader, seseorang atau a person who dreams great dreams.
Dikatakan oleh Histrich bahwa a leader is like a gardener.
- Pemimpin intrapreneur harus fleksibel dan menciptakan manajemen yang memberi
kebebasan kreativitas
- Mendorong munculnya teamwork, dengan pendekatan multidisiplin dari berbagai
keahlian, seperti engineering, produksi, marketing, keuangan dan sebagainya. Harus
diciptakan diskusi terbuka untuk mencari sesuatu yang baru.
Membangun Iklim Intrapreneurship dalam Organisasi

Untuk membangun suasana Intrapreneurship, maka sebuah organisasi harus


menerapkan prosedur yang menunjang. Kadangkala perlu minta bantuan konsultan
untuk menciptakan suasana tersebut.
Namun yang penting adalah komitmen dari seluruh jajaran manajemen, dari
top, upper dan middle management. Komitmen dan rencana ini di sosialisasikan
dalam bentuk kegiatan internal marketing pada seluruh karyawan. Dengan demikian
iklim intrapreneurship akan bergema di seluruh kegiatan organisasi. Pimpinan
orgnisasi harus pula menjelaskan ide apa, sasaran bagaimana yang hendak dicapai
oleh organisasi dalam periode tertentu. Selanjutnya gunakan fasilitas teknologi yang
menunjang iklim intrapreneurship. Organisasi harus tetap dekat dengan hati
konsumen, harus belajar lebih produktif dengan menggunakan sumber-sumber
seefisien mungkin.
Jadi berilah kebebasan pada karyawan namun tetap terkendali dan
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
Sifat-sifat yang perlu Dimiliki Wirausaha
1. percaya diri. adalah 2. Pengambilan resiko. penuh 3. Kepemimpinan.
orang yang sudah dengan resiko dan tantangan, Pemimpin yang baik
matang jasmani dan seperti persaingan, harga turun harus mau menerima
rohaninya. naik, barang tidak laku, dan kritik dari bawahan, ia
sebagainya harus bersifat
4. Keorisinilan. responsif.,
mencerminkan hasil
kombinasi baru atau
reintegrasi dari 5. Berorientasi ke masa depan. seseorang
komponen-komponen wirausaha akan menyusun perencanaan dan strategi
yang sudah ada yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan
dilaksanakan
Pentingnya Kepemimpnan
Banyak lagi defenisi tentang kepemimpinan, sama seperti banyaknya orang yang membuat definisi itu.
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka ada 3 variabel utama yang tercakup di dalam kepemimpinan ;
1. Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut. Seorang wirausaha akan berhasil apabila
dia berhasil memimpin karyawannya atau pembantu-pembantu yang mau bekerja sama dengan dia untuk memajukan
perusahaan. Jadi wirausaha harus pandai merangkul dan melibatkan para karyawan dalam segala aktifitas perusahaan.
Untuk melibatkan para karyawan ini kemungkinan pemimpin harus menggunakan berbagai cara misalnya memberi
hadiah, memberi nasehat, memberi imbalan yang cukup kepada karyawan dan sebagainya.
2. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan. Para wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian
kekuasaan kepada karyawan atau seorang karyawan diangkat menjadi pemimpin pada bagian-bagian tertentu. Dalam hal
ini eorang wirausaha telah membagikan kekuasaannya kepada karyawan lain untuk bertindak atas nama dia. Selanjutnya
segala macam informasi sebagai hasil dari pengawasan dan pelaksanaan pekerjaan dapat dimonitor oleh pimpinan.
3. Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan. Seorang wirausaha tidak
hanya mengatakan apa yang harus dikerjakan oleh karyawan untuk berperilaku dan bertindak untuk memajukan
perusahaan. Seorang wirausaha juga harus dapat memberi contoh yang baik bagaimana melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan yang diperintahkan.
Dua pendekatan utama kepemimpinan

1)Pendekatan sifat-sifat
Antara pemimpin dan bukan
pemimpin dapat dilihat dengan
mengidentifikasi sifat-sifat
kepribadiannya. Pendekatan
psikologis ini untuk sebagian besar
didasarkan atas pengakuan hukum
bahwa perilaku individu untuk
sebagian ditentukan oleh struktur
kepribadian (Oteng Sutisna, 1982;
241)
2. Pendekatan keperilakuan (Behavioral approach)

Dalam hal ini dilihat pola tingkah laku dari seorang pemimpin untuk
mempengaruhi karyawannya. Perilaku pemimpin ini dapat berorientasi
pada tugas atau pada hubungan antar karyawan. Rensis Likert,
mengembangkan teori kepemimpinan pada dua dimensi yaitu orientasi
tugas dan orientasi bahawan, yang dijabarkan menjadi empat tingkat
model efektivitas yaitu: 1. exploitative authoritative, 2. Benevolent
authoritative, 3. Consultative, dan 4. Partisipative.
Sebab-sebab Munculnya Pemimpin

Ada tiga teori yang menjelaskan bagaimana munculnya pemimpin: (Kartini Kartono, 1983:
29)
1) Teori Genetis
Teori menyatakan bahwa pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir dan tidak dapat dibuat. Dia
memang sudah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin. Teori ini menganut pandangan
deterministis artinya pandangan yang sudah ditentukan sejak dulu.
2) Teori Sosial
Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak dilahirkan akan tetapi seorang calon
pemimpin dapat disiapkan di didik dan dibentuk agar dia menjadi pemimpin yang hebat
dikemudian hari. Setiap orang bisa menjadi pemimpin pendidikan dan dorongan berbagai
pihak.
3) Teori Ekologis atau Sintetis
Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan sukses menjadi pemimpin apabila dia memang
memiliki bakat-bakat pemimpin. Kemudian bakat ini dikembangkan melalui pendidikan
dorongan dan pengalaman yang akan mmbentuk pribadi seorang pemimpin.
●Beberapa tipe kepemimpinan yang dikenal adalah sebagai berikut: (Kartini
Kartono, 1983, 69)
1.Tipe Kharismatis
2.Tipe Paternalistis dan maternalistis
3.Tipe militeristis
4.Tipe Otokratis
5.Tipe Laissez faire
6.Tipe Populistis
7.Tipe Admiinistratif
8.Tipe Demokratis
Thanks

This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai