Kelompok 2
z
Oskar Juka Bani(201111041)
Anjali Nelci Ismau(201111081)
Dea Riska Seran(201111046)
z
Apa itu intrapreneurship
▪ Hisrich menyatakan: Intrapreneurship is one method for stimulating and then capitalizing on individuals in
an organization who think that something can be done differently and better. Jadi ini merupakan satu
metode something can be done differently and better. Jadi ini merupakan satu metode mendorong serta
memberikan fasilitas, membuka kesempatan bagi sesorang dalam organisasi untuk menciptakan,
mengajarkan sesuatu yang beda dari yang lain secara lebih baik dan bertanggung jawab. Terbukanya
peluang semacam ini sangat menjanjikan suatu kemajuan bagi sebuah perusahaan karena munculnya
kreatifitas, inovasi. Dalam organisasi yang biasa, aktivitas semacam ini sulit muncul, karena suasana yang
kaku, tidak ada kebebasan dan berkreasi bagi karyawarinya. Bagi sebuah organisasi sangat perlu
mengembangkan spirit-entrepreneurship ini. Inilah yang dimaksudkan dengan istilah intrapreneurship.
Spirit ini akan meningkatkan pengemban produk. Diverifikasi, dan meningkatkan produktivitas (Alma,
2018)
z
Manfaat intrapreneurship
1. Harus mengikuti peraturan secara ketat, sesuai dengan yang telah digariskan.
2. Ada pemberian hadiah untuk pemikiran dan kegiatan yang positif eksperimen,
pengembangan ide, dan tanggung jawab.
z
Ada lagi perbedaan dalam values norma yang berlaku. Dalam organisasi
tradisional, organisasinya bersifat hirarkis, prosedur standar, sistem pelaporan
baku, ada garis lini dan tanggungjawab, ada instruksi, wewenang, sistem
kontrol. Dalam budaya organisasi intrapreneur dijumpai situasi yang berbeda
(sebaliknya) struktur organisasi bersifat flat, mengembang kesamping bukan
keatas hirarkis, ada jaringan kerja, ada mentor, hubungan dekat satu sama lain,
iklim kerja tidak kaku, saling percaya, banyak pemikiran dan ususl, sehingga
terjadi cross-fertilization of ideas (saling memupuk, saling bantu sesama
karyawan dalam mengembangkan ide) (Alma. 2018).
z
Untuk mendorong adanya intrapreneurship Alma, 2018 mengemukakan bahwa diperlukan suasana kepemimpinan
yang menunjang:
1. Adanya penerapan teknologi dalam organisasi yang dapat membangkitkan keberanian, dan menunjang ide -ide
baru, sehingga karyawan tidak jadi penakut.
2. Terbuka peluang eksperimen, tidak takut pada kegiatan trial dan error.
4. Harus tersedia dana yang cukup untuk melakukan kebebasan pengembangan ide.
6. Spirit interpreneurship tidak berdasarkan pada seseorang, tetapi atas dasar suka rela dan sistem hadiah. Hadiah
perlu diberikan untuk semua energi. Usaha yang dikeluarkan untuk pencipta yang baru.
7. Akhimya spirit ini harus mendapat support dari top management baik secara pisik maupun bentuk finansial.bentuk
produk baru yang sempurna, ini memakan waktu dan berevolusi.
z
Seorang wirausahawan harus memahami lingkungan baik internal maupun eksternal secara utuh, dia harus
mengetahui segala aspek, dia harus kreatif agar dapat mendorong spirit intrapeneurship (Alma, 2018)..
Karekteristik kepemimpinannya (Dalam Alma, 2018): Dia harus seorang visioner leader,
1.Dia harus meyakinkan banyak orang bahwa idenya bagus sekali. Jika ada yang membantah maka ia
berusaha mengatasi bantahan itu dan dia harus meyakinkan banyak orang bahwa idenya bagus sekali. Jika
ada yang membantah maka ia berusaha mengatasi bantahan itu dan kembali orang yang membantah
menyokong idenya.
2. Pempimpin intrapreneur harus fleksibel dan menciptakan manajemen yang memberi kebebasan
berkreatifitas.
3. Mendorong munculnya teamwork. Dengan pendekatan mendisipilin dari berbagai kahlian. Seperti
engineering, produksi, marketing. Keuangan dan sebagainya. Harus menciptakan diskusi terbuka untuk
mencari sesuatu yang baru.
z
Jadi berilah kebebasan pada karyawan namun tetap terkendali dan bertanggung jawab
terhadap pekerjaannya.
z
Thank
You