Anda di halaman 1dari 48

MODUL PERKULIAHAN

Kewirausahaan
(Entrepreneurship)

Disusun Oleh :
KEWIRAUSAHAAN
DESKRIPSI
Modul ini akan membahas proses pengembangan usaha baru, mulai dari penciptaan ide
bisnis sampai pada  pewujudan ide tersebut serta apa saja yang diperlukan dalam upaya
pewujudan tersebut. Konsep dasar kewirausahaan, proses kewirausahaan, fungsi dan
model kewirausahaan, ide dan peluang kewirausahaan, merintis usaha baru dan
pengembangannya, pengelolaan usaha dan strategi kewirausahaan, kompetisi inti dan
strategi bersaing dalam kewirausahaan, analisis bisnis dan studi kelayakan usaha, etika
bisnis dan kewirausahaan.
TUJUAN
Dengan membaca modul ini diharapkan pembaca bisa memunculkan ide usaha, dapat
menyusun rencana pengembangan usaha serta bagaimana mengembangkan sikap
wirausaha.
 
BUKU YANG DIANJURKAN
1. Wiratmo, Maskur (1996), PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN, Yogyakarta, BPFE.
2. Alam, Buchari (2000), KEWIRAUSAHAAN, Bandung, CV. Alfabeta.
3. Meredith, Geoffresy G (1996), KEWIRAUSAHAAN, Jakarta, Pustaka Binaman
Pressindo.
 
MATERI
1. Definisi Kewirausahaan
2. Sifat - Sifat Yang Perlu Dimiliki Wiraussahawwan
3. Perencanaan Usaha (Business Plan)
4. Rencana Pemasaran (Marketing Plan)
5. Profil Usaha
6. Jalan Menuju Wirausaha Sukses
 
Bab I
Pengertian & Karakteristik Entrepreneurs

1.1. Definisi Wirausaha


Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk
hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia
bebas merancang, menentukan mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan
kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang
melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan
peluang tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan
fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan
suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan,
walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
Istilah kewirausahaan kata dasarnye berasal dari terjemahan entrepreneur
yang dalam bahasa Inggris untuk menggambarkan seorang aktor sebagai orang yang
memimpin proyek produksi.
1.2. Definisi Kewirausahaan
Merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya,
bercipta, berkarsa dan bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan
pendapatan dalam kegaitan usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan
sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu-ke
waktu, hari demi hari, minggu demi minggi selalu mencari peluang untuk meningkatkan
usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena
dengan berkreasi dan berinovasi lah semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha
adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya
dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya.
a. Josep Schumpeter,
Orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan
jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku
baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau
pun yang telah ada. Orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah
organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.

b. Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5) :


“An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and
uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying
opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those
opportunuties”.
c. Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) :
Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung
resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian
entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan
pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu
berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari
seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif
dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu
yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak
inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada
hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai
berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro,
1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai
lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan
cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha ( entepreneur) adalah mereka yang
mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya
sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan
berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai
kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan
untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan,
(2) kemampuan menanggapi peluang, Berdasarkan hal tersebut maka definisi
kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam
seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang
melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti, 1997)
Berdasarkan beberapa konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat
didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif ( create new and di
fferent) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk
menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk
menghadapi risiko.
Salim Siagian (1999) :
“Kewirausahaan adalah semangat, perilaku, dan kemampuan untuk memberikan
tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan
atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat; dengan selalu berusaha
mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan
menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih
efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan
manajemen.”
Gede Anggan Suhanda (dalam Suryana, 2003 : 32) :
Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai
yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah
kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang
teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan kebutuhan, sesuai dengan
tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan
keamanan (security needs), kebutuhan harga diri (esteem needs), dan kebutuhan akan
aktualisasi diri (self-actualiazation needs).
Teori Herzberg,
ada dua faktor motivasi, yaitu: Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk
tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan
sebelumnya.
Suryana, (2003 : 33-34)
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada
dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fiftyfifty). Jika
tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang
tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang
memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.
Motivasi (Motivation) berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti to move atau
menggerakkan, (Steers and Porter, 1991:5), sedangkan Suriasumantri (hal.92)
berpendapat, motivasi merupakan dorongan, hasrat, atau kebutuhan seseorang. Motif
dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan berperilaku tertentu
untuk mencapai tujuan. Motif menghasilkan mobilisasi energi (semangat) dan
menguatkan perilaku seseorang. Secara umum motif sama dengan drive.
Teori Beck (1990: 19),
pendekatan regulatoris, menyatakan “drive” sama seperti sebuah kendaraan yang
mempunyai suatu mekanisme untuk membawa dan mengarahkan perilaku seseorang.
Teori atribusi Intrinsik Weiner (1991: 452)
ada tiga indikator motivasi berprestasi tinggi yaitu: kemampuan, usaha, dan suasana
hati (kesehatan). Berdasarkan uraian di atas, hakikat motivasi berprestasi dalam
penelitian ini adalah rangsangan-rangsangan atau daya dorong yang ada dalam diri
yang mendasari kita untuk belajar dan berupaya mencapai prestasi belajar yang
diharapkan. ada beberapa lokus penyebab seseorang berhasil atau berprestasi. Lokus
penyebab instrinsik mencakup (1) kemampuan, (2) usaha, dan (3) suasana hati (mood),
seperti kelelahan dan kesehatan.
Teori Atribusi Ekstrinsik Gredler, (1991: 452) :
Lokus penyebab ekstrinsik meliputi (1) sukar tidaknya tugas, (2) nasib baik
(keberuntungan), dan (3) pertolongan orang lain.
Teori McClelland, 1976: 74-75
Motivasi berprestasi mengandung dua aspek, yaitu (1) mencirikan ketahanan dan suatu
ketakutan akan kegagalan dan (2) meningkatkan usaha keras yang berguna dan
mengharapkan akan keberhasilan
Travers (1982:435) :
Ada dua kategori penting dalam motivasi berprestasi, yaitu mengharapkan akan sukses
dan takut akan kegagalan. Uraian di atas menunjukkan bahwa setidak-tidaknya ada dua
indikator dalam motivasi berprestasi (tinggi), yaitu kemampuan dan usaha.
Karakteristik Kewirausahaan
1. Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya
motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive).
2. Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan
lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan
peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah
orang yang memiliki persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki
pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan
berkarya (Suryana, 2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada.
Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus
tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan.
Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan
karya yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu
peluang.
1.3. Sifat - Sifat Yang Perlu Dimiliki Wirausawan
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan
lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan
peluang dengan penuh perhitungan. Menurut penelitian, Karakteristik yang
dimiliki oleh seorang wirausaha adalah :
1. Percaya diri
2. Berorientasi tugas dan hasil
3. Pengambil resiko
4. Kepemimpinan
5. Keaslian
6. Berorientasi masa depan
7. Kreatifitas
 
Demikian banyak ciri-ciri yang mesti dimiliki, akan tetapi tidak semuanya harus dimiliki.
Menurut Fadel Muhammad, ada tujuh ciri yang merupakan identitas seorang
wirausaha, yaitu :
a. Kepemimpinan
b. Inovasi
c. Cara pengambilan keputusan
d. Sikap tanggap terhadap perubahan
e. Bekerja ekonomis dan efisien
f. Visi masa depan
g. Sikap terhadap resiko
 
Bygrave menggambarkan wirausaha dengan konsep 10 D, yaitu :
1. Dream ; mempunyai visi terhadap masa depan dan mampu mewujudkannya
2. Decisiveness ; tidak bekerja lambat, membuat keputusan berdasar perhitungan
yang tepat.
3. Doers ; membuat keputusan dan melaksanakannya
4. Determination ; melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian
5. Dedication ; mempunyai dedikasi tinggi dalam berusaha
6. Devotion ; mencintai pekerjaan yang dimiliki
7. Details ; memperhatiakn faktor-faktor kritis secara rinci
8. Destiny ; bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yanghendak dicapai
9. Dollars ; motivasi bukan hanya uang
10. Distribute ; mendistribusikan kepemilikannya terhadap orang yang dipercayai
 
Kelemahan wirausaha Indonesia menurut Heidjrachman Ranu Pandojo yang perlu
diperbaiki adalah :
1. Sifat mentalitet yang meremehkan mutu
2. Sifat mentalitet yang suka menerabas
3. Sifat tidak percaya pada diri sendiri
4. Sifat tidak berdisiplin murni
5. Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggunjawab yang kokoh
Bab II
Perencanaan Usaha (Business Plan)

2.1. Pengertian Perencanaan Usaha (Business Plan)


Pada awal berdirinya usaha, diperlukan suatu acuan atau rencana agar usaha
tersebut dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Perencanaan usaha atau
business plan adalah suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan
sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang
memuaskan danmenarik bagi penyandang dana.
Business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang
menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal mapupun eksternal mengenai
suatu perusahaan untuk memulai usahanya. Business plan dibuat untuk jangka panjang
ataupun jangka pendek. Perincian business plan tergantung pada perusahaan yang akan
memulai operasinya. Sehingga pihak penyedia dana akan tertarik untuk ikut serta dalam
usaha tersebut.
 
2.2. Kerangka Perencanaan Usaha (Business Plan Frame)
Perencanaan usaha pada umumnya disusun dengan memuat pokok-pokok
perencanaan, yaitu :
1. Nama perusahaan
2. Lokasi :
   a. Lokasi perusahaan
   b. Lokasi pertokoan
   c. Lokasi perusahaan
   d. Lokasi perkantoran
   e. Lokasi pabrik
3. Komoditi yang diusahakan
4. Konsumen yang dituju
5. Pasar yang akan dimasuki
6. Partner yang akan diajak kerjasama
7. Personal yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan
8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
9. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
10. Penyebaran informasi/promosi
 
2.3. Bentuk Formal Perencanaan Usaha (Business Plan Form)
Adapun bentuk formal perencanaan usaha adalah sebagai berikut :
1. Halaman depan
2. Daftar isi
3. Rangkuman eksekutif
4. Penjelasan tentang perusahaan
5. Pemasaran
6. Barang dan jasa yang dihasilkan
7. Usaha meningkatkan penjualan
8. Permodalan
9. Apendix
BAB IV
Pemasaran Produk

4.1. Ruang Lingkup Rencana Pemasaran (Marketing Plan)


Marketing plan merupakan bagian dari business plan. Menurut Bygrave,
perencanaan pemasaran ini harus melakukan penganalisaan terhadap situasi
perusahaan danlingkungannya, analisa dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan,
kendala yang dihadapi juga gambaran sasaran konsumen dan strategi pemasaran yang
digunakan.

Inti utama dari pelaksanaan marketing plan ini adalah :


1. Analisa siatuasi lingkungan dan peluang pasar
2. Mengembangkan sasaran pemasaran
3. Menetapkan strategi pemasaran
4. Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan

Kriteria marketing plan yang baik adalah :


1. Berdasarkan fakta dan asumsi yang benar
2. Teknik promosi yang efektif
3. Respon perubahan harga di pasar
4. Jaringan saluran distribusi
5. Keadaan persaingan yang sehat
6. S W O T perusahaan yang baik
7. Sumberdaya yang memadai
 
Konsep A I D A + S
Adapun konsep AIDA+S ini dapat diartikan sebagai berikut :
o A = attention (perhatian)
o I = Interest (tertarik)
o D = Desire (keinginan)
o A = Action (tindakan)
o S = Satisfaction (kepuasan)
Konsep ini berlaku bagi usaha yang kegiatannya menarik konsumen.
 
Konsep Pemasaran Yang Harus Dilaksanakan
Konsep produk (Product Concept)
a. Orientasi pada produk (Product Orientations)
b. Orientasi penjualan (Selling Orientations)
c. Orientasi pasar (Market Orientations)
d. Orientasi tanggungjawab (Responsibilities Orientations)
 
Pendekatan Pemasaran
1. Commodity Approach (Pendekatan Komoditas)
2. Institutional Approach (Pendekatan Institusional)
3. Functional Approach (Pendekatan Fungsional)
 
Komoditi Yang Akan Dipasarkan
1. Barang konsumsi :
    a. Barang konvinien
    b. Barang Shopping
    c. Barang spesial
    d. Barang instan
2. Barang hasil bumi
3. Barang industri
4. Jasa
 
Strategi Pemasaran
Merupakan pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan sasaran,
maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk
pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dicapai.
Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar sasaran yang
merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan
suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran
tersebut.
Ada dua variabel yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi
pemasaran, yaitu :
1. Variabel yang dapat dikontrol :
    a. Segmentasi pasar
    b. Anggaran pasar
    c. Waktu
    d. Bauran pemasaran
2. Variabel yang tidak dapat dikontrol :
    a. Keadaan persaingan
    b. Perkembangan teknologi
    c. Perubahan demografi
    d. Kebijakan politik dan ekonomi oleh pemerintah
    e. Sumberdaya alam
 
Pengembangan Produk
Tujuan utama dari pengembangan produk adalah :
1. Memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen
2. Memenangkan persaingan
3. Meningkatkan volume penjualan
4. Memberdayakan sumber-sumber produksi
5. Mencegah kebosanan konsumen
 
Menyusun Marketing Plan
Format perencaan pemasaran pada setiap perusahaan tidak mesti sama, akan
tetapi tergantung dari bentuk perusahaan yang akan melakukan pemasaran. Sebagai
acuan, berikut contoh format marketing plan yang biasa digunakan :
1. Analisa situasi (SWOT) perusahaan
2. Tujuan pemasaran
3. Strategi inti/utama
4. Jadwal pelaksanaan
5. Anggaran pemasaran
6. Pengawasan/kontrol

PROFIL USAHA
 Pengembangan Wawasan Jenis Bidang Usaha
Banyak usaha yang dapat dilakukan, yang mana biasanya tergantung pada
beberapa hal berikut :
1. Minat dan keinginan
2. Modal
3. Relasi atau hubungan
4. Peluang dan kesempatan
 
Beberapa Jenis Bidang Usaha
1. Perdagangan besar :
   Adalah segala aktifitas pemasaran yang menggerakkan barang dari produsen ke
pedagang eceran ke lembaga pemasaran lain.
2. Perdagangan eceran / Retail :
    Yaitu suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir.
3. Pedagang kaki lima :
    Merupakan kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh golongan kecil, yang berjualan
barang kebutuhan sehari-hari, dengan modal yang relatif kecil.
Ciri-ciri pedagang kaki lima yaitu :
    a. Kegiatan usaha tidak terorganisir dengan baik
    b. Tidak memiliki izin tempat usaha
    c. Kegiatan usaha tidak teratur
    d. Bergerombol disuatu tempat
    e. Menjajakan dagangan dengan gerakan fisik
4. Waralaba
    Adalah sebagai pelimpahan dari pabrikan atau distributor suatu produk atau jasa
yang diberikan kepada agen-agen lokal atau pengecer dengan membayar sejumlah
royalti.
JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES
Menurut Murphy and Peek, ada delapan hal yang menjadi suatu anak tangga
agar seorang wirausaha dapat mengembangkan profesinya. Hal tersebut adalah :
1. Mau bekerja keras (capacity for hard work)
2. Bekerja sama dengan orang lain (getting things done with and through people)
3. Penampilan yang baik (good appearance)
4. Yakin (self confident)
5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)
6. Mau menambah ilmu pengtahuan (college education)
7. Ambisi untuk maju (ambition drive)
8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)
 
Menurut Zimmerer, karakteristik wirausaha yang sukses adalah :
1. Komitmen tinggi terhdap tugas
2. Mau bertanggungjawab
3. Mempertahankan minat kewiraushaan dalam diri
4. Peluang untuk mencapai obsesi
5. Toleransi terhadap resiko dan ketidakpastian
6. Yakin pada diri sendiri
7. Kreatif dan fleksibel
8. Ingin memperoleh balikan segera
9. Enerjik tinggi
10. Motivasi untuk lebih unggul
11. Berorientasi masa depan
12. Mau belajar dari kegagalan
13. Kemampuan memimpin

MANAJEMEN PEMASARAN
 Konsep Penjualan adalah perusahaan harus mempromosikan produk secara agresif
dan gencar agar konsumen membeli.
 Konsep Pemasaran adalah pemenuhan kebutuhan dan keinginan dan pemuasan
produk kepada konsumen.
 
Konsep Pemasaran Bersifat Kemasyarakatan adalah pemenuhan kebutuhan,
keinginan dan minat dari pasar sehingga mendorong kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
 
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai kebutuhan untuk selanjutnya dipuaskan,
mempunyai uang untuk belanja dan adanya kemauan untuk membelanjakan.
 
Daur Hidup Produksi :
1.  Daur Berulang adalah dilakukan pada tahap kemunduran dengan program promosi
besar-besaran.
2. Pola berlekuk adalah kehidupan suatu produk setiap kali diperbaharui.
3. Daur gaya hidup adalah cara mengungkapkan yang khusus dan mendasar dalam
suatu bidang.
4. Daur mode hidup adalah gaya yang sedang populer dan berlaku dalam suatu bidang,
dengan tahapan ;
    a. Tahap eksekutif
    b. Tahap peniruan
    c. Tahap mode massal
    d. Tahap kemunduran
5. Daur hidup iseng adalah mode yang muncul dengan cepat ke dalam masyarakat dan
berakhir dengan cepat.
 
Manfaat Daur Hidup Produk :
1. Sebagai alat perencanaan
2. Sebagai alat pengendalian
3. Sebagai alat peramalan
 
Pemasaran (William J. Stanton) adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-
kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada meupun pembeli potensial.
 
Sistem Pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas
pemasaran dan faktor lingkungan yang saling memberi pengaruh dan membentuk serta
mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
 
Konsumerisme adalah kekuatan sosial didalam lingkungan yang ditujukan untuk
membantu dan melindungi konsumen dengan menggunakan hukum, modal dan tekanan
ekonomi terhadap perusahaan.
 
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1. Mendapatkan laba
2. Memperhatikan kesejahteraan karyawan
3. Memelihara lingkungan fisik
4. Kondisi masyarakat di sekitar perusahaan
 
Hak - Hak Konsumen
1. Hak atas keselamatan
2. Hak untuk diberitahu
3. Hak untuk memilih
4. Hak untuk didengar
 
Tahap - Tahap Kehidupan Produk
1. Tahap perkenalan
    Tahap ini ditandai dengan pertumbuhan yang lambat, karena :
    a. Kelambatan dalam perluasan kapasitas produksi
    b. Masalah teknis
    c. Kelemahan penyediaan produk pada konsumen
    d. Keseganan konsumen menurut pola kebiasaan yang sudah ada
Harga jual masih tinggi, karena :
    a. Biaya produksi masih tinggi
    b. Teknologi belum dapat dikuasai sepenuhnya
    c. Biaya promosi tinggi
Strategi pemasaran :
o Strategi pengambilan laba cepat : yaitu dengan harga tinggi dan promosi
tinggi untuk mendapatkan laba dan memperbesar penetrasi pasar.
o Strategi penerobosan cepat : yaitu harga rendah dan promosi tinggi, hal ini
untuk menerobos pasar dan memperoleh modal sendiri yang besar.
o Strategi pengambilan laba lambat : yaitu dengan harga tinggi dan promosi
rendah, hal ini untuk mendapatkan laba dan menekan ongkos promosi.
o Strategi  penerobosan lambat : yaitu dengan harga rendah dan promosi
rendah, hal ini untuk mendorong pasar cepat menerima produk tersebut dan
berusaha menekan biaya-biaya sehingga diharapkan mampu memperoleh laba
yang besar.
2. Tahap pertumbuhan
    Tahap ini ditandai dengan :
    a. Adanya pesaing baru yang memasuki pasar
    b. Perusahaan mulai memperbaiki atau menambah kelengkapan produk
    c. Harga produk cenderung tetap
    d. Kegiatan promosi mulai dikurangi
    e. Penjualan segera meningkat dengan cepat
Strategi pemasarannya :
o Meningkatkan kualitas serta menambah mode produk
o Mencari segmen pasar yang baru
o Mencari saluran distribusi yang baru
o Mengadakan periklanan untuk menyakinkan pembeli bahwa produk perusahaan
baik
3. Tahap kedewasaan
    Tahap ini dibagi tiga, yaitu :
a. Tahap kedewasaan yang meningkat : yaitu penjualan total meningkat lambat
karena permintaan dari langganan lama sedangkan pembeli baru hanya sedikit.
b. Tahap kedewasaan yang stabil : volume penjualan tidak meningkat lagi.
c. Tahap kedewasaan yang menurun : secara absolut mulai menurun karena
langganan pindah ke produk lain.
    Strategi pemasarannya :
    Modifikasi pasar :
        --- Penggunaan produk yang lebih sering dan lebih banyak
        --- Menaikkan penggunaan diantara pelanggan
        --- Memperbaiki posisi mereknya untuk mencapai penjualan lebih besar
    Modifikasi produk :
        --- Memperbaiki kualitas
        --- Perbaikan features produk
        --- Modifikasi corak
    Modifikasi marketing mix
4.  Tahap kemunduran
    Tahap ini ditandai dengan :
    a. Perubahan selera konsumen
    b. Perubahan kegiatan pesaing
    c. Kebijakan meninggalkan produk oleh perusahaan
    Strategi pemasarannya :
    -- Mencari produk yang lemah : dilakukan dengan menyusun informasi yang
menemukan produk mana yang mengalami kemunduran
    -- Membangkitkan produk dengan cara :
        --- Meningkatkan usaha pada variabel-variabel marketing mix yang dapat
meneruskan penghasilan laba
        --- Mengalihkan produk tersebut ke segmen pasar yang baru
        --- Mempromosikan penggunaan yang baru dari produk
    -- Meninggalkan produk tersebut, dengan cara :
        --- Membiarkan atau menunggu sampai tidak ada pembeli
        --- Menjual produk tersebut kepada perusahaan lain dengan lisensi
 
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari
suatu produk atau jasa ke satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.
 
Pola Segmentasi Pasar :
1. Preferensi homogen : preferensi yang sama terhadap produk
2. Preferensi tersebar : pilihan terpencar keseluruh penjuru, produk ditempatkan
terpencar.
3. Preferensi mengelompok : mengelompokkan selera atau pilihan yang tegas.
 
Kriteria Segmentasi Pasar :
1. Faktor demografi
2. Tingkat penghasilan
3. Faktor sosiologis atau perilaku
4. Faktor psikologis
5. Faktor geografis
 
Sebab - Sebab Segmentasi Pasar :
1. Kebutuhan yang berbeda
2. Pola pembelian yang berbeda
3. Tanggapan yang berbeda terhadap penawaran
 
Manfaat Segmentasi Pasar :
1. Menyalurkan barang ke pasar potensial yang paling menguntungkan
2. Merencanakan produk yang memenuhi permintaan pasar
3. Menentukan cara-cara promosi yang paling efektif
4. Mengatur waktu yang sebaik-baiknya dalam usaha promosi
 
Persyaratan Segmentasi Pasar :
1. Dapat diukur
2. Dapat dicapai
3. Dapat dilaksanakan
 
Strategi Memasuki Segmen Pasar :
1. Undifferentiated Marketing :  perusahaan meninjau pasar secara keseluruhan dan
memusatkan kesamaan kebutuhan konsumen dengan mengembangkan produk tunggal
untuk memenuhi keinginan banyak orang.
2. Differentiated Marketing : perusahaan mengidentifikasikan kelompok-kelompok
pembeli tertentu dengan membagi pasar ke dalam dua kelompok atau lebih, selain itu
perusahaan membuat produk dan program pemasaran yang berbeda-beda untuk setiap
segmen.
3. Concentrated Marketing : perusahaan memusatkan usaha pemasarannya pada satu
atau beberapa kelompok pembeli saja.
 
Menentukan Segmen Pasar :
1. Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Mengenali luas pasar yang akan dimasuki
 
Marketing Mix adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti
dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu produk, harga, promosi dan saluran distribusi.

Strategi Pemasaran adalah pendekatan unit bisnis untuk mencapai tujuan


perusahaan atau mencakup keputusan pokok target pasar, penempatan produk, bauran
pemasaran dan biaya yang diperlukan.
 
Penentuan Strategi :
1. Konsumen yang akan dituju
2. Kepuasan yang diinginkan
3. Marketing mix yang dipakai
 
Elemen Strategi Pemasaran :
1. Segmentasi pasar : merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar terdiri
dari segmen yang berbeda.
2. Penentuan posisi pasar : terdiri atas konsentrasi segmen tunggal dan konsentrasi
segmen berganda.
3. Strategi memasuki pasar : terdiri atas membeli perusahaan lain, berkembang sendiri,
atau kerjasama.
4. Startegi marketing mix
5. Strategi penentuan waktu
 
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk
dibelanjakan, dan kemampuan untuk membelanjakannya.
 
Macam-Macam Pasar :
1. Pasar konsumen : kelompok pembeli untuk konsumsi sendiri
2. Pasar produsen : kelompok pembeli untuk diproses
3. Pasar penjual atau pedagang : kelompok pembeli untuk dijual kembali
4. Pasar pemerintah :  kelompok pembeli yang terdiri dari kelompok-kelompok
pemerintah
5. Pasar internasional : kelompok pembeli yang terdiri atas banyak negara
 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli :
1. Kebudayaan
2. Kelompok referensi
3. Keluarga
4. Kelas sosial
5. Pengalaman
6. Kepribadian
7. Sikap dan kepercayaan
8. Konsep diri
 
Macam-Macam Situasi Pembelian :
1. Perilaku responsi rutin
2. Penyelesaian masalah terbatas
3. Penyelesaian masalah ekstensif
 
Struktur Keputusan Membeli :
1. Keputusan tentang jenis produk
2. Keputusan tentang merek
3. Keputusan tentang penjual
4. Keputusan tentang jumlah produk
5. Keputusan tentang waktu pembelian
6. Keputusan tentang cara pembayaran
 
Tahap-Tahap Keputusan Membeli :
1. Menganalisa kebutuhan dan keinginan
2. Menilai sumber-sumber
3. Menentap tujuan pembelian
Bab V
Manajemen Keuangan

5.1. Manajemen Keuangan Bisnis


Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Adapun Fungsi - fungsi manajemen keuangan :
1. Investment decision : keputusan penggunaan dana atau pengalokasian dana.
    - Jangka pendek : penggunaan dana untuk pengoperasian perusahaan.
    - Jangka panjang : investasi dalam aktiva tetap.
2. Ficancial decision : keputusan dengan pemilihan sumber dana.
    - Melalui penerbitan saham
    - Melalui hutang saham.
3. Deviden decison : untuk menentukan apakah dana yang diperoleh dan dihasilkan
operasi akan dibagikan kepada pemegang saham atau investasi kembali.
 

Tujuan manajemen keuangan : adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.


 
Manfaat manajemen keuangan adalah untuk memahami tentang apa yang terjadi
disekeliling kita untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis dan juga menjelaskan
berbagai fakta dan informasi.
 
Fungsi seorang manajer keuangan adalah :
1. Menganalisa dan merencanakan pembelanjaan perusahaan.
2. Mengelola penanaman modal dalam aktiva.
3. Mengatur struktur finansial dan struktur modal.

Modal kerja adalah modal yang digunakan oleh perusahaan sebagai biaya operasi
perusahaan yang perputaran kasnya kurang sari satu tahun melalui hasil penjualan
produksinya.
 
Konsep modal kerja :
1. Konsep kuantitatif (modal kerja bruto) : merupakan jumlah keseluruhan aktiva lancar.
2. Konsep kualitatif (modal kerja netto) : merupakan kelebihan aktiva lancar atas hutang
lancar.
3. Konsep fungsional : merupakan fungsi aktiva pada dana dalam menghasilkan
pendapatan.
 
Potential working capital adalah dana yang nantinya dapat diuangkan dengan mudah.
 
Jenis modal kerja :
1. Modal kerja permanen (permanen working capital) : adalah modal kerja
yang harus terus ada pada perusahaan untuk dapat terus menjalankan fungsinya.
    Modal kerja permanen dibedakan menjadi :
a. Modal kerja primer : modal kerja minimum yang harus ada pada
perusahaan untuk menjamin kontinuitas perusahaan.
b. Modal kerja normal : modal kerja yang diperlukan untuk
menyelenggarakan luas produksi.
2. Modal kerja variabel : modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan keadaan.
    Modal kerja variabel dibedakan menjadi :
a. Modal kerja musiman : modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah yang
disebabkan fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis : modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena
fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat : modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
karena keaddaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
 
Penentuan besarnya kebutuhan modal kerja tergantung pada besar kecilnya :
o Periode perputaran/periode terikatnya modal kerja : merupakan keseluruhan
atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu pemberian kredit, pembelian,
penyimpanan bahan baku dan jangka waktu penerimaan piutang.
o Pengeluaran kas rata-rata tiap hari : merupakan pengeluaran kas rata-rata setiap
harinya untuk keperluan pembelian bahan mentah, bahan pembantu, membayar
upah dan biaya lain.
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam hutang :
1. Volume penjualan kredit
2. Syarat pembayaran kredit
3. Ketentuan pembebasan kredit
4. Kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang
5. Kebiasan membayar para langganan
 
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban
finansilnya yang segera harus dibayar (hutang jangka pendek).
 
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutangnya, baik
hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
 
Rentabilitas adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang
efektif.
 
Rentabilitas ekonomi adalah membandingkan antara laba usaha dengan modal
sendiri dan modal asing.
 
Cara mempertinggi rentabilitas :
1. Memperbesar profit margin :
a. Menambah biaya operasi sampai tingkat tertentu dengan mendapatkan
tambahan penjualan sebesar-besarnya.
b. Mengurangi penghasilan dari penjualan sampai tingkat tertentu dengan
mengurangi biaya operasi sebesar-besarnya.
2. Memperbesar Turn Over of Assets :
a. Menambah modal usaha sampai tingkat tertentu dengan tambahan penjualan
yang sebesar-besarnya.
b. Mengurangi penjualan sampai tingkat tertentu dengan mengurangi modal usaha
sebesar-besarnya.
 Rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan perusahaan dengan modal sendiri
yang bekerja untuk menghasilkan keuntungan.
 
Penilaian resiko (5C) :
1. Character
2. Capacity
3. Capital
4. Collateral
5. Condition
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan kas minimal :
1. Perimbangan antara kas masuk dengan kas keluar.
2. Penyimpangan atas aliran kas yang diperkirakan.
3. Adanya hubungan baik dengan bank.
 
Budget kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang
akan datang.
 
Tujuan penyusunan budget kas adalah untuk mengetahui :
1. Posisi kas sebagai hasil rencana perusahaan.
2. Kemungkinan adanya surplus/defisit karena operasi perusahaan.
3. Besarnya dana serta kapan saat dana dibutuhkan untuk menutup defisit kas.
4. Saat kapan kredit harus kembali
 
Capital budgeting adalah proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai
pengeluaran dana, dimana jangka kembalinya melebihi satu tahun.
 
Arti penting capital budgeting :
1. Dana yang dikeluarkan terikat untuk jangka waktu panjang.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan
dimasa yang akan datang.
3. Pengeluaran dana tersebut meliputi jumlah besar.
4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan tentang pengeluaran modal tersebut
mempunyai akibat panjang dan berat.

Metode Penilaian Investasi


1. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup
kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proced atau aliran kas netto
(net cash flow)
2. Net Present Value (NPV) adalah menghitung selisih antara nilai sekarang
investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang.
3. Internal Rate of Return (IRR) adalah menghitung tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih
dimasa yang akan datang.
4. Profitability Index (PI) adalah menghitung perbandingan antara nilai
sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang
investasi.
5. Cost of Capital (COC) adalah untuk mendapatkan besarnya biaya yang secara
riil harus ditanggung perusahaan untuk memperoleh dana dari berbagai sumber.
6. Portfolio adalah sekumpulan surat berharga dalam berbagai kesempatan
investasi.
 
Asumsi Portfolio :
1. Tersedianya informasi mengenai pasar surat berharga.
2. Investasi tidak menyukai resiko.
3. Pengukuran resiko keuntungan dalam bentuk kurva normal distribusi probabilitas
 
Bentuk Efek (Surat-surat berharga ) :
1. Obligasi : adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah
atau lembaga sebagai pihak berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan
kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar prosentasi tertentu.
2. Saham Preferen : adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu
diatas saham biasa dalam hal pembagian deviden dan pembagian kekayaan dalam
pembubaran perusahaan.
3. Saham Biasa : adalah  pemegang saham akan mendapatkan deviden pada
akhir tahun pembukuan hanya jika perusahaan mendapat laba.
 
Struktur Modal adalah perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri.
 
Struktur Modal Optimal adalah struktur modal yang dapat meminimumkan biaya
modal rata-rata.
 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal :
1. Tingkat bunga
2. Stabilitas pendapatan
3. Susunan aktiva
4. Kadar resiko dari aktiva
5. Besarnya modal yang dibutuhkan
6. Keadaan pasar modal
7. Sifat manajemen
8. Besarnya luas perusahaan
 

Sumber Penawaran Modal Menurut Asalnya :


1. Sumber interen : adalah modal yang dibentuk atau dihasilkan dalam
perusahaan, seperti laba yang ditahan dan akumulasi penyusutan.
2. Sumber eksteren : adalah modal yang berasal dari kreditur, pemilik dan
stakeholder lain. Dari kreditur disebut modal asing dan dari pemilik disebut modal
sendiri.
 
Sumber-Sumber Dana Eksteren :
1. Supplier : adalah penjualan kredit dengan jangka waktu pembayaran kurang
dari satu tahun.
2. Bank : adalah lembaga yang memberikan kredit.
 
Sumber Penawaran Modal Dengan Cara Terjadinya :
1. Tabungan dari subyek ekonomi
2. Pencipta uang atau kredit bank
3. Intensifikasi dari penggunaan uang
 
Penilaian Penggunaan Kredit Oleh Bank (3R) :
1. Return : adalah menunjukan hasil yang diharapkan dpat diperoleh dari
penggunaan kredit.
2. Repayment Capasity : adalah menilai kemampuan perusahaan pemohon
kredit untuk membayar kembali pinjaman pada saat harus dilunasi.
3. Risk Bearing Ability : adalah menilai apakah perusahaan pemohon kredit
cukup mampu menanggung resiko kegagalan dalam penggunaan kredit.

Pasar modal adalah pertemuan dua kelompok yang saling mengisi yaitu calon investor
dan para pengusaha yang membutuhkan dana jangka panjang.
 
Fungsi Pasar Modal : adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit
ekonomi yang mempunyai surplus kepada unit yang mempunyai defisit tabungan.
 
Modal Asing : adalah modal yang berasal dari luar perusahaan merupakan hutang
yang suatu saat dibayar kembali.
 
Jenis-Jenis Modal Asing :
1. Hutang jangka pendek : adalah hutang yang jangka waktunya paling lama
satu tahun.
a. Kredit rekening koran
b. Kredit dari pinjaman
c. Kredit dari pembelian
d. Kredir wesel
2. Hutang jangka menengah : adalah hutang yang jangka waktunya lebih dari
satu tahun dan kurang dari 10 tahun :
    a. Term loan
    b. Leasing
3. Hutang jangka panjang : adalah hutang yang umumnya berjangka waktu
sekitar 10 tahun yang digunakan untuk membiayai perluasan, modernisasi
perusahaan yang memerlukan modal besar.
 
Jenis-Jenis Hutang Jangka Panjang :
1. Pinjaman obligasi
2. Pinjaman hipotik
 
Pertimbangan Jangka Waktu Obligasi :
1. Jangka waktu pinjaman disesuaikan dengan waktu penggunaannya dalam
perusahaan.
2. Jumlah angsuran sesuai dengan jumlah penyusutan dari aktiva tetap yang
dibiayai.
 
Pelunasan Obligasi Dapat Diambil Dari :
1. Penyusutan aktiva tetap yang dibiayai.
    Jenis-jenis obligasi :
    a. Obligasi biasa
    b. Obligasi pendapatan
    c. Obligasi yang dapat ditukarkan
2.  Cadangan
    a. Cadangan modal sendiri
        - cadangan ekspansi
        - cadangan mocal kerja
        - cadangan selisih kurs
        - cadangan hal tak terduga
    b. Cadangan modal asing
        - cadangan depresiasi
        - cadangan piutang ragu-ragu
        - cadangan yang bersifat piutang
3. Laba yang ditahan
 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Perusahaan :
1. Posisi likuiditas
2. Kebutuhan dana untuk membayar hutang
3. Pengawasan terhadap perusahaan
4. Politik deviden yang stabil
 
Stock Splits adalah pemecahan jumlah saham menjadi jumlah yang lebih banyak
dengan mengurangi harga nominal per lembar.
 
Pembelian Saham Kembali Bisa Ditempuh Melalui :
1. Melalui pasar modal biasa
2. Melalui tender over
 
Analisa Ratio Financial Dapat Dilakukan Dengan :
1. Membandingkan rasio sekarang dengan ratio yang diperkirakan untuk waktu
yang akan datang dari perusahaan yang sama.
2. Membandingkan ratio suatu perusahaan dengan ratio perusahan lain dalam
waktu yang sama.
 
Macam-Macam Ratio Financial :
1. Ratio Neraca (Financial ratio)
2. Ratio rugi laba (Operating ratio)
3. Ratio antar laporan (Financial operating ratio)
 
Macam-Macam Rasio Keuangan :
1. Ratio likuiditas
2. Rasio leverage
3. Rasio aktivitas
4. Rasio profitabilitas
 
Macam-Macam Ratio Likuiditas :
1. Current Ratio
2. Cash Ratio
3. Quick Ratio

Break Event Point (BEP)


BEP adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya
variabel, keuntungan dan volume kegiatan.
 
Titik BEP adalah volume penjualan dimana penghasilan tepat sama besarnya dengan
biaya total sehingga tidak untung tidak rugi (TR = TC).
 
Asumsi BEP :
1. Biaya terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel
2. Biaya berubah secara proporsional dengan volume produksi dan
penjualan
3. Biaya tetap totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan
volume produksi/penjualan
4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode dianalisis
5. Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk

Dalam BEP jika Biaya Tetap Berubah, Maka :


1. Bertambahnya jumlah biaya tetap akan menaikkan BEP
2. Berkurangnya jumlah biaya tetap akan menurunkan BEP
 
Operating Leverage adalah kemampuan perusahaan menggunakan biaya operasi
tetap untuk memperbesar pengaruh volume penjualan terhadap EBIT.
 
Financial Reverange adalah kemampuan perusahaan menggunakan kewajiban
finansialnya untuk memperbesar perubahan EBIT terhadap EPS.
Bab VI
Manajemen Operasi Dan Produksi

Produksi adalah penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas
faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
 
Produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang dan jasa.
 
Produsen adalah orang atau badan ataupun lembaga lain yang menghasilkan produk.
 
Produktivitas adalah suatu perbandingan dari hasil kegiatan yang sesungguhnya
dengan hasil kegiatan  yang seharusnya.
 
Luas Produksi adalah kapasitas yang digunakan oleh perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Dapat diukur dengan kapasitas mesin, penyerapan bahan baku, jumlah tenaga
kerja, jumlah jam kerja, jumlah jam mesin dan unit keluaran.
 
Bill of Material adlah daftar dari seluruh bahan baku, bahan lain, onderdil dan
komponen untuk memproduksi dalam perusahaan.
 
Job Lot Shop adalah perusahaan yang akan berproduksi atau pesanan yang masuk
dalam perusahaan.
 
Moss Production Shop adalah perusahan-perusahaan yang berproduksi untuk
persediaan atau untuk pasar. Produksi tidak konstan, kadang bertambah, kadang
berkurang.
 
Luas Perusahaan adalah kapasitas yang tersedia atau terpasang dalam suatu
perusahaan.
 
Perencanaan adalah serangkaian keputusan yang diambil sekarang untuk dikerjakan
pada waktu yang akan datang.
 
Faktor - Faktor Produksi :
1. Alam
2. Modal
3. Tenaga kerja
4. Teknologi
 
Proses Produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau menambah guna
suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada.
 
Macam - Macam Wujud Proses Produksi :
1. Proses kimia : adalah proses produksi yang menggunakan sifat kimia.
2. Proses perubahan bentuk : adalah proses produksi dengan merubah bentuk.
3. Proses asembling : adalah proses produksi menggabungkan komponen-
komponen mejadi produk akhir.
4. Proses transportasi : adalah proses produksi menciptakan perpindahan barang.
5. Proses penciptaan jasa-jasa administrasi : adalah proses produksi berupa
penyiapan data informasi yang diperlukan.
 
Jenis - Jenis Proses Produksi :
1. Proses produksi terus-menerus : adalah proses produksi yang terdapar pola atau
urutan yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
2. Proses produksi terputus-putus : adlah proses produksi yang tidak terdapat
urutan atau pola yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
 
Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Perencanaan sistem produksi Sistem pengendalian produksi Sistem informasi produksi

o Pengendalian proses o Struktur


o Perencanaan produksi
produksi organisasi

o Perencanaan lokasi o Pengendalian bahan o Produksi atas


produksi baku dasar pesanan
o Perencanaan letak o Pengendalian tenaga o Produksi untuk
fasilitas produksi kerja persediaan

o Perencanaan o Pengendalian biaya


 
lingkungan kerja produksi

o Perencanaan standar o Pengendalian kualitas


 
produksi pemeliharaan

 
Definisi Manajemen Produksi
1. Oleh Agus Ahyari :
Merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.
2. Oleh Sukanto :
Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi
atau sumber seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.
 
Tujuan Manajemen Produksi
Adalah memproduksi atau mengatur produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam
jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan.
 
Penelitian Produksi
Adalah penelitian tentang produk apa dan bagaimana yang disukai konsumen.
 
Pengembangan Produksi
Adalah penelitian terhadap produk yang telah ada untuk dikembangkan lebih lanjut agar
mempunyai kegunaan yang lebih tinggi dan lebih disukai konsumen.
 
Liniear Programming
Adalah salah satu cara atau metode untuk menentukan kombinasi produksi yang paling
optimal. Problem yang dapat diselesaikan terbatas pada problem yang mempunyai
batasan liniear, serta mempunyai fungsi yang lancar.
 
Luas Produksi
Adalah jumlah atau volume output yang seharusnya diproduksi oleh suatu perusahaan
dalam suatu periode.
 
Akibat Luas Produksi :
1. Luas produksi yang terlalu besar berakibat biaya yang besar dan investasi yang
besar pula.
2. Luas produksi yang terlalu kecil berakibat tidak dapatnya perusahaan memenuhi
permintaan pasar.
 
Luas Perusahaan Dapat Diukur Dengan :
1. Bahan dasar yang digunakan
2. Barang yang dihasilkan
3. Peralatan yang digunakan
4. Jumlah pegawai yang dipekerjakan
 
Hubungan Luas Produksi Dengan Biaya
1. Biaya variabel : adalah biaya yang berubah-ubah tergantung volume produksi.
    a. Biaya variabrl progresif
    b. Biaya variabel proporsional
    c. Biaya variabel regresif
2. Biaya tetap : adalah biaya yang tidak terpengaruh dengan perubahan volume
produksi.
3. Biaya persatuan : adalah biaya total dibagi jumlah barang yang diproduksi.
Semakin besar jumlah yang diproduksi maka biaya persatuan makin kecil, dan begitu
sebaliknya.
 
Kendala Dalam Mencapai Luas Produksi Maksimal
1. Faktor tidak dapat dibagi-bagi alat produksi tahan lama
2. Berlakunya hukum hasil yang bertambah dan berkurang
3. Berlakunya hukum guna batas yang berkurang
 
Penentuan Luas Produksi
1. Pendekatan konsep MC dan MR
a. Marginal cost adalah tambahan ongkos sebagai akibat dari adanya
tambahan satuan produk.
b. Marginal revenue adalah tambahan penghasilan sebagai akibat tambahan
satuan produk.
    Perbandingan antara besarnya tambahan biaya MC dengan tambahan penghasilan
MR dapat membantu menentukan luas produksi yang paling menguntungkan.
2. Pendekatan konsep BEP
    Dalam konsep ini terdapat hubungan volume produksi, biaya dan laba.
3. Metode simplek
    Adalah metode untuk menentukan kombinasi dua atau lebih barang yang dihasilkan
perusahaan agar keuntungan maksimal.
 
Faktor - Faktor Yang Membatasi Luas Produksi
1. Kapasitas mesin
2. Bahan dasar
3. Uang kas yang tersedia
4.  Permintaan
 
Pola Produksi adalah penentuan bagaimana kebijakan perusahaan untuk melayani
penjualan.
 
Macam - Macam Pola Produksi
1. Pola produksi konstan atai horizontal : adalah dimana jumlah yang
diproduksi setiap periode tetap sama.
2. Pola produksi bergelombang : adalah jumlah yang diproduksi setiap periode
tidak sama mengikuti perubahan tingkat penjualan dalam perusahaan.
3. Pola produksi moderat : adalah gelombang produksi tidak tajam, sehingga
mendekati konstan.
 
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pola Produksi
1. Pola penjualan
2. Pola biaya ;
    a. biaya perputaran tenaga kerja
    b. biaya simpan
    c. biaya lembur
    d. biaya subkontrak
3. Kapasitas maksimum fasilitas produksi.
 
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Pabrik
1. Lingkungan masyarakat
2. Sumber alam
3. Tenaga kerja
4. Transportasi
5. Pembangkit tenaga listrik
6. Tanah untuk ekspansi
 
Metode Pemilihan Lokasi Pabrik
1. Metode kuantitatif : adalah menilai secara kuantitatif baik buruknya suatu
daerah untuk pabrik sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat didaerah
tersebut, sehingga perusahaan dapat membandingkan keadaan daerah satu dengan
daerah lain.
2. Metode kualitatif : adalah konsep biaya tetap dan biaya variabel dari lokasi
yang berbeda dapat menciptakan hubungan antara biaya dan volume produksi yang
berlaku bagi masing-masing lokasi.
3. Metode transportasi : adalah suatu alat untuk memecahkan masalah yang
menyangkut pengiriman barang, dari suatu tempat ke tempat yang lain.
 
Tujuan transportasi adalah dari mana dan berapa jumlah yang harus didistribusikan
pada masing-masing lokasi, sehingga biaya distribusi minimum.
 
Perencanaan Layout adalah perencanaan dari kombinasi yang optimal antara fasilitas
produksi serta semua peralatan dan fasilitas terlaksananya proses produksi.
 
Tujuan Pelaksanaan Layout adalah untuk mendapatkan kombinasi yang paling
optimal antara fasilitas-fasiltas produksi.
 
Layout Diperlukan Dalam Perusahaan Karena :
1. Adanya perubahan desain produk
2. Adanya produk baru
3. adanya perubahan volume permintaan
4. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan
5. Fasilitas produksi yang ketinggalan jaman
6. Penghematan biaya
7. Adanya kecelakaan dalam proses produksi
8. Pemindahan lokasi pasar/konsentrasi terhadap pasar
 
Kriteria Penyusunan Layout :
1. Jarak angkut yang minimum
2. Penggunaan ruang yang efektif
3. Keselamatan barang-barang yang diangkut
4. Fleksibel
5. Kemungkinan ekspansi masa depan
6. Biaya diusahakan serendah mungkin
7. Aliran material yang baik
 
Langkah-Langkah Perencanaan Layout :
1. Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi
tersebut
2. Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya.
3. Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan
diagram blok daripada layout.
 
Klasifikasi Perencanaan Layout
1. Adanya perubahan-perubahan kecil dari layout yang ada
2. Adanya perubahan-perubahan fasilitas produksi yang baru
3. Merubah susunan layout karena adanya perubahan fasilitas produksi
4. Pembangunan pabrik baru
 
Macam - Macam Layout
1. Produk layout
adalah berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi dari bahan mentah sampai
menjadi barang jadi.
2. Proses layout
Adalah kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang mempunyai fungsi yang
sama dikelompokkan dan
    ditempatkan dalam ruang tertentu.
3. Fixed position (layout kelompok)
Adalah susunan komponen untuk proses produksi diletakkan didekat tempat proses
produksi dilaksanakan.
4.  Material handling
Adalah ilmu untuk memindahkan, membungkus dan menyimpan bahan-bahan dalam
segala bentuk.
 
Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia
Manajemen Sumberdaya Manusia atau biasa juga dikenal dengan manajemen
personalia, dapat diartikan sebagai suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawsan dari pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud agar tujuan
perusahaan, individu dan masyarakat tercapai.
Menurut Mary Parker Follett, manajemen sdm atau personalia ini mengandung
pengertian bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan
oranglain untuk melaksanakan berbagai kerja. Sedangkan French mendefiniskan
manajemen personalia sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, pengunaan dan
pemeliharaan sumberdaya manusia oleh organisasi.
 
Pendekatan-Pendekatan Manajemen Sumberdaya Manusia
Beberapa pendekatan yang digunakan manajemen sumberdaya manusia yang
biasa digunakan dalam penelaahannya sebagai berikut :
1. Pendekatan Sumberdaya Manusia
Karena manajemen sumberdaya manusia mengelola dan mendayakan manusia maka
martabat dan kepentingan hidup manusia tidak diabaikan sehingga bisa hidup layak
dan sejahtera.
2. Pendekatan Manajerial
Manajemen personalia adalah tanggunjawab semua manajer, maka analisis akhir
prestasi kerja dan kehidupan kerja tergantung pada atasan langsung.
3. Pendekatan Sistem
Manajemen sumberdaya Manusia adalah suatu subsistem dari sistem organisasi
maka manajemen sumberdaya manusia harus dievaluasi seberapa besar
kontribusinya pada organisasi.
4. Pendekatan Proaktif
Manajemen sumberdaya manusia harus dapat mengingkatkan kontribusinya kepada
karyawan, manajer dan organisasi melalui antisipasi terhadap masalah.
5. Pendekatan Mekanis
Biasa disebut dengan pendekatan komoditi atau konsep faktor produksi. Pendekatan
mekanis menitik beratkan pada mesin-mesin yang menjadi faktor produksi.
6. Pendekatan Paternalisme
Adalah konsep yang menganggap bahwa manajemen sebagai ayah danbersikap
melindungi terhadap karyawan.
7. Pendekatan Multidimensional
Pendekatan ini terdiri atas pendekatan politik, ekonomi, hukum, sosio-kultural,
administratif dan teknologikal.
Jalan Munuju Sukses Wirausaha
A. Kiat Menjadi Orang Sukses
Kegagalan adalah guru yang paling bijak. Orang sukses adalah orang yang terus
mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Mereka tidak pernah berhenti
mencoba dan mencoba lagi. Hidup bagi mereka adalah peluang untuk mencapai
kesuksesan. Karena dari pengalaman hidup mereka mempelajari keberhasilan yang akan
menanti. Berikut kiat-kiat menjadi orang sukses.
1. Mampu Mengambil Resiko
Untuk menjadi sukses tentunya memiliki resiko, ya, disini diperlukan keberanian untuk
mengambil resiko. Tentunya mereka yang menginginkan kesuksesan berupaya untuk
mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang
dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman, dan mau
terus mengambil resiko untuk meraih sukses.
2. Percaya Diri
Orang sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia.
Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di
dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai ketrampilan mereka, sambil tetap menyadari
bahwa ketrampilan ini memberi nilai kepada ketrampilan lainnya. Mereka juga sadar,
karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.
3. Nikmati Profesi
Untuk mencapai kesuksesan, mereka harus menikmati apa yang sedang mereka
lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan, mereka memilih
bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan, mereka
menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, lapangan tennis
atau lapangan golf.
4. Teruslah Belajar
Orang sukses adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah
berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir
kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas, artinya mencoba ide baru,
membaca buku, surat kabar, majalah dan menggunkan internet merupakan bentuk
pendidikan pula. Karena itu tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan
kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda tumbuh dan
merasakan lebih percaya diri.
5. Berpikir Positif
Keberhasilan dibutuhkan pikiran yang positif. Orang sukses berusaha pikirannya untuk
berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini meluas pada
hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong.
Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri
bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai
penghargaan tertinggi.
6. Berbuat Kebaikan
Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-
pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat
tonggak sejarah dalam kehidupan mereka.
7. Motivasi Diri
Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus
berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa
pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda.
8. Kerja Keras
Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-tengah, dan mereka
menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu
lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finish. Mereka memanfaatkan waktu
dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.
Cara Mewujudkan Keberhasilan
Tentunya dalam mewujudkan keberhasilan tidaklah mudah. Dibutuhkan kiat-kiat khusus
untuk menerapkannya dalah kehidupan nyata, dalam arti tidak hanya pikiran tapi
disertai dengan perbuatan. Berikut tiga kiat untuk mewujudkan keberhasilan :

1. Cara Pandang

Jadi apa yang menjadi cara pandang kitalah yang akan menentukan keberhasilan,
karena hal ini akan menentukan setiap langkah yang ingin ditempuh. Tetapi kita harus
ingat apa yang ingin kita capai di depan juga ditentukan dengan apa yang pernah
terjadi di belakang. Pelatihan, kerja keras, kegagalan, ketidak berhasilan, kesengsaraan,
ketidakmampuan mungkin pernah di alami, tetapi untuk bisa berhasil maju ke depan
sangat tergantung seberapa baiknya kita mengelola masa lalu tersebut.

Harus dicatat pula kita sebagai manusia biasanya lebih terikat pada masa lalu, atau
sering terpengaruh pada sejarah yang sudah lewat. Masa lalu penuh kegagalan dan
ketidak berhasilan yang pernah dialami sering tidak dapat kita lupakan begitu saja, atau
bahkan sebaliknya tidak sedikit orang yang masih sering bangga dengan keberhasilan
masa lalunya sehingga ia lupa mengerjakan hal-hal baru untuk meraih keberhasilan di
masa sekarang atau di masa depan. Banyak orang ingin membuka pintu kesempatan di
masa sekarang dengan menggunakan kunci-kunci keberhasilannya di masa lalu. Hal ini
lah yang akan membuat frustasi dan kekecewaan.

Jadi cara pandang yang benar, persepsi yang dikelola dengan baik akan menentukan
keberhasilan di masa datang.

2. Mengelola Stress
Ketika kita menghadapi masalah atau tekanan dalam hidup maka kita harus segera bisa
memilah problem tersebut sesuai kelompoknya; problem yang masih di dalam pengaruh
langsung dan yang berada dibawah pengaruh tidak langsung segera selesaikan
sedangkan problem yang sudah di luar kekuasaan kita jangan dipikirkan lagi. Misalnya
Sedangkan perihal kenaikan harga BBM dan Tarif Dasar Listrik adalah hal-hal yang di
luar kemampuan kita jangan menjadi focus kita untuk coba diselesaikan. Jangan pernah
terlalu stress dengan hal-hal yang berada di luar kemampuan kita, karena hal itu sudah
diluar kemampuan. Mari berfokus untuk menyelesaikan hal-hal yang berada di dalam
area kontrol.

/Cara lain mengelola stress adalah dengan cara mengelola respon kita, kita mau
stress atau tidak sangat tegantung pada respon kita. Bila kita berespon positif, misalnya
kita bersikap tenang maka kita akan bisa lebih konsentrasi menghadapi masalah kita.
Hadapi masalah dengan ‘humor’ atau berdasarkan takwa kita pada Tuhan maka kita
akan mendapatkan ketenangan. Hadapi masalah dengan kesabaran dan ucapan syukur
atas apa yang terjadi maka kita sedang membangun optimis dalam diri bahwa kita
BISA.

3. Kemampuan Beradaptasi
Kita tahu bahwa Dinosaurus telah punah karena ketidakmampuannya untuk beradaptasi,
banyak bisnis yang tutup atau bangkrut karena ketidak inginannya untuk berubah. Jadi
jelas bagi siapa yang ingin survive (bertahan) dalam menghadapi tantangan di masa
depan adalah siap untuk berubah. Berikut cara untuk beradaptasi.

7 Cara beradaptasi:
1. Membuat perencanaan sebelum bertindak
2. Menangguhkan keinginan sementara waktu
3. Pertajam Intuisi
4. Berani mencoba
5. Bertahan walau tidak suka
6. Temukan Hikmah Kehidupan atas setiap kejadian
7. Bersyukur pada Tuhan dalam segala keadaan

Anda mungkin juga menyukai