Anda di halaman 1dari 91

 wiraswasta dan wirausaha berasal dari istilah yang sama yaitu

entrepreneur.

 wirausaha dapat diartikan sebagai orang yang mampu melakukan


kegiatan/pekerjaan untuk mencapai suatu maksud yang dalam bidang
perdagangan/perusahaan dengan maksud mencari untung, bahkan
Pekerti
mampumembedakan
membantuteori kewirausahaan
terutama dalam dua
dalam menciptakan golongan
lapangan kerjabesar
bagi ,
yaitu teori
orang yang mengutamakan peluang usaha (yang umumnya dianut para
lain.
ahli ekonomi) dan teori yang mengutamakan tanggapan orang terhadap
peluang
 tersebut adalah
wirausahawan (yang pada umumnya
orang-orang yangdianut oleh
memiliki para ahli sosialogi
kemampuan melihat dan
psikologi)
dan menilai kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan
serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan
inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses
atau meningkatkan pendapatan atau dengan kata lain wirausahawan
adalah orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha dan mengaplikasikan
hakekat kewirausahaan dalam hidupnya.
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan adalah suatu nilai yang Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk
diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, to create the new and different). (Drucker, 1959).
kiat, proses dan
hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994).
Kewirausahaan adalah suatu
Kewirausahaan adalah suatu KESIMPULAN : proses penerapan kreativitas
nilai yang diperlukan untuk KEWIRAHUSAHAAN dan
memulai suatu usaha (star-up adalah sebuah proses inovasi dalam memecahkan
phase) dan perkembangan persoalan dan menemukan
mengkreasikan dengan
usaha (venture growth). peluang untuk memperbaiki
menambahkan nilai sesuatu kehidupan. (Zimmerer, 1996).
(Soeharto Prawiro, 1997).
yang dicapai melalui usaha
Kewirausahaan adalah semangat, keras dan waktu yang tepat Kewirausahaan adalah suatu
dengan memperkirakan dana kemampuan (ability) dalam
sikap, perilaku, dan kemampuan
pendukung, fisik, resiko sosial, berfikir kreatif dan berperilaku
seseorang dalam menangani
inovatif yang dijadikan dasar,
usaha atau kegiatan yang dan akan menerima reward
sumber daya, tenaga penggerak
mengarah pada upaya mencari, berupa keuangan dan tujuan, siasat kiat dan proses
menciptakan, serta menerapkan kepuasan serta kemandirian dalam menghadapi tantangan
cara kerja, teknologi dan produk personal hidup. (Soeparman
baru dengan meningkatkan
Spemahamidjaja, 1977).
efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang Kewirausahaan adalah Suatu sifat keberanian, keutamaan dalam
lebih besar. (Keputusan Menteri keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan
Koperasi dan Pembinaan sendiri. (S. Wijandi, 1988).
Pengusaha Kecil Nomor
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja Sendiri (self-employment).
961/KEP/M/XI/1995).
(Richard Cantillon, 1973).
Pekerti(dalamJurnalP& PTno. 9Th. 1999) : berwirausahasenantisa
melibatkanduaunsurpokok,yaitusoalpeluangdansoalpeluang
menanggapi peluang.

Pekerti membedakan teori kewirausahaan dalam dua golongan besar,


yaitu teori yang mengutamakan peluang usaha (yang umumnya dianut para
ahli ekonomi) dan teori yang mengutamakan tanggapan orang terhadap
peluang tersebut (yang pada umumnya dianut oleh para ahli sosialogi dan
psikologi)
Kewirausahaan akan muncul dan berkembang jika ada peluang ekonomi.

Perbedaan taraf kemajuan teknologi di negara maju dan negara berkembang merupakan peluang
ekonomi bagi wirausaha (Menurut Broehl).

Teori ekonomi mengenali berbagai variable peluang yang mempengaruhi kewirausahaan, tetapi tidak
menunjukkan siapa cenderung menjadi wirausaha dan bagaimana jalannya menjadi wirausaha

Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan
menjualnya kemudian dengan harga yang tidak pasti atau dengan kata lain wirausaha adalah
penanggung resiko (Menurut Catylon orang yang pertama memakai istilah entrepreneur)

Wirausaha adalah orang yang menciptakan cara baru dalam mengorganisasikan proses produksi atau
dengan kata lain adalah seorang innovator produksi (menurut Schumpeter, ahli ekonomi yang
mempelopori pemikiran modern tentang kewirausahaan)

Wirausaha adalah seorang pembangun organisasi (Menurut Leinbenstein)


Perbedaan kemampuan kewirausahaan antara kelompok ini dipelajari oleh ahli sosiologi

Max Weber menalarkan hubungkan antara kewirausahaan di Eropa Barat dengan etika Protestan.
Teori ini masuk akal utuk Eropa dan Amerika utara, tetapi j tidak bisa menerangkan kewirausahaan di
Jepang, Korea, Hongkong, Taiwan dan masyarakat Islam dan masyarakat Islam dan Katolik

Hagen berkesimpulan bahwa dalam semua masyarakat ada kelompok-kelompok sosial yang
“melahirkan” lebih banyak wirausaha dibandingkan dengan kelompok-kelompok lain. kelompok-
kelompok tersebut merupakan orang yang terdorong menjadi wirausaha karena sebagai kelompok
mereka dipandang rendah oleh kelompok elite dalam masyarakatnya.kelompok yang makin
direndahkan kedudukan sosialnya makin besar kecenderungan kewirausahaan

Teori-teori sosiologi menyatakanbahwa warisan sosial merupakan salah satu penentu utama
kewirausahaan. Oleh karena itu jika kita inginmengembangkan wirausaha dalam suatu masyarakat
niscaya kita harus menghiraukan ketimpangan-ketimpangan sosial yang mempengaruhinya

Teori-teori sosiologi menerangkan perbedaan antara kelompok sosial tetapi tidak menjelaskan mengapa
dalam satu kelompok sosial ada orang yang memilih menjadi wirausaha ada yang tidak
Teori Psikologi mencoba menerangkan perbedaan kewirausahaan antar orang Pada dasarnya teori
psikologi tentang kewirausahaan mencoba menjawab dua pertanyaan :
- Adakah karakteristik perorangan yang membedakan wirausaha dan orang yang bukan wirausaha ?
- Adakah karakteristik perorangan yang membedakan wirausaha yang berhasil dan yang kurang berhasil ?

Menurut David McCleland menyimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara kuatnya nAch
need for achievement dan perilaku wirausaha yang berhasil

nAch terbentuk pada masa anak-anak dan antaranya ditentukan oleh isi bacaan untuk Sekolah
Dasar.

McClelland memperluas teorinya dan menyimpulkan bahwa motif-berprestasi (achiviement motivasion)


bisa ditingkatkan melalui latihan pada orang dewasa.
1. Teori perilaku mengutamakan kemampuan yang bisa dipelajari dan dikuasai sendiri oleh
orang yang mau menjadi wirausaha
- Menurut Wesper keberhasilan seorang wirausaha tergantung dari :
• Pilihan tempat kerjanya sebelum mulai sebagai wirausaha
• Pilihan bidang usahanya, kerjasama dengan orang lain
• Dan kepiawaian mengamalkan manajemen yang tepat.

2. Menurut Drucker kewirausahaan dapat di pelajari dan dikuasai secara sistematik dan
terencana. tiga macam unsur perilaku untuk mendukung berhasilnya praktek kewirausahaan :
• Inovasi (bertujuan) : cara baru memanfaatkan sumberdaya untuk menciptakan kekayaan
• Manajemen-wirausaha : Orang yang mendirikan perusahaan harus tahu manajemen
dan mengamalkannya
manejemen kewirausahaan harus mengutamakan empat hal : Fokus pada dasar ; Antisipasi
kebutuhan keuangan ; Menyiapkan dan menyusun tim manajemen puncak jauh sebelum
diperlukan ; penentuan peran si pendiri dalam hubungannya dengan orang lain
• strategi – wirausaha : wirausaha juga harus mampu mengatur srategi menempatkan diri
dalam pasar
empat macam strategi-wirausaha : Pemimpin yang dominan dalam pasar ; Imitasi kreatif ;
Monopoli dengan ; produk atau jasa yang sangat khusus ; Dan menciptakan konsumen baru
dengan menciptakan produk atau jasa baru.
Dr. Suparman Sumahamijaya menyatakan
bahwa ada tiga bagian pokok yang tidak
dapat dipisahkan yaitu :

Sikap mental
wiraswasta
(wirausaha) Keahlian dan
ketrampilan wiraswasta
(wirausaha)

Kewaspadaan
mental wiraswasta
(wirausaha)
• Charles Screibe menyatakan bahwa keberhasilan
kegiatan seorang usahawan ditentukan oleh :
pendidikan formal (15%) dan nilai-nilai sikap
mental dan kepribadian seseorang (85%).

• Dr. Suparman Sumahamijaya menyatakan,


keberhasilan ditentukan oleh kesediaan berjerih
payah (25%), pendidikan sekolah formil (15%)
serta pengembangan kepribadian (60%)
Sikap mental
mentaldandankepribadian merupakan
kepribadian unsur penting
merupakan unsur penting
sebagai dasar dan titik tolak mencapai keberhasilan. Untuk
dasar dan titiksikap
menciptakan tolakmental
mencapai
dankeberhasilan.
kepribadian Untuk
yang baik sesorang
menciptakan
harus : sikap mental dan kepribadian yang baik sesorang
Mengembangkan Pergaulan yang Perlu selalu di bina
persahabatan bermanfaat. kepribadian yang
dengan siapapun. menarik dan
Bersikap wajar.
Supaya mempunyai sikap menyenangkan.
Membiasakan menilai diri,
ketekunan, keteguhan Berusahalah untuk
perbuatan yang manakah
dengan ketekunan akan memperlihatkan sikap
yang melukai orang lain,
ditemukan pendorong sopan, ramah, santun,
dan yang manakah yang
yang ampuh dalam jujur.
memperlihatkan sikap
mencapai sasaran. Kembangkan sifat-sifat yang
menghormati orang lain.
membuat orang percaya
Berbicara dengan baik Yaitu
dengan simpati, hangat, kepada diri anda.
menyenangkan,
berwibawa.
Wirausahawan

minimal mempunyai kemampuan


menghasilkan barang/jasa yang baru dan
menyajikan sesuatu barang/jasa baru yang
bermanfaat itu kepada masyarakat.

Kemampuan menghasilkan barang/jasa yang baru


menyangkut kreatifitas (kemampuan mencipta),
menyajikan barang dan jasa kepada masyarakat
menyangkut keberanian.

Memiliki kreatifitas belum tentu memiliki keberanian


menyajikan kepada masyarakat; dan masalah keberanian
ini menyangkut hal mental dan kepribadian
gan menambahkan nilainya. Penambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata, tetapi juga o

saha yang diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukun

esiko yang mungkin timbul. Dalam kondisi ini resiko yang mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik

h independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi, sedangkan reward berupa uang biasan
1. Kemampuan merencanakan usaha dan karir

2. Mempunyai visi dan misi

3. Menumbuhkan dan mempertajam kiat sukses

4. Memiliki keahlian mencapai kemajuan

5. Mampu memajukan taraf hidup diri,


keluarga dan pembangunan bangsa
dan pembangunan bangsa
1. Memiliki pendidikan formal dan budaya kreasi

2. . Semangat yang menyala-nyala, berani dan bertanggung jawab

3. Terampil dalam berfikir dan ulet dalam arti analisis harus tepat,
sistematis dan metodologis

4. Berwatak (berkepribadian) dengan kemampuan tinggi sesuai dengan


landasan filsafat bangsa Indonesia, yaitu Pancasila

5. Mampu mengorganisasi diri sendiri, bawahan, dan teman sekerja lainnya

6. Mampu bergaul dan luwes dalam pergaulan masyarakat

7. Mengutamakan keberhasilan yang menguntungkan

8. Tidak konsumtif, tidak boros dan dapat berhemat


Memiliki kepribadian unggul

Mengenal diri sendiri

Mempunyai keahlian khusus atau vak tertentu

Kemauan dan kesediaan untuk belajar terus dan bekerja keras

Memiliki kekayaan berupa kekayaan mental, spiritual dan material

Mengetahui dan memperhatikan hambatan yang ada dan hambatan yang mungkin te
• Pikiran
• Perasaan Efisien
• Tenaga
• Waktu Efektif BAIK
• Ruang
• Barang Ekonomis
• Uang
1. Tahu apa maunya, dengan merumuskannya, merencanakan upayanya, dan menentukan program batas waktu
untuk mencapainya
2. Berpikir teliti dan berpandangan kreatif dengan imajinasi konstruktif
3. Siap mental untuk menyergap dan menciptakan kesempatan serta siap mental dan kesiapan kompetensi untuk
memenuhi persyaratan kemahiran mengerjakan sesuatu yang positif
4. Membiasakan diri bersikap mental positif maju dan selalu bergairah dalam setiap pekerjaan
5. Mempunyai daya penggerak diri yang selalu menimbulkan inisiatif
6. Tahu mensyukuri dirinya, sang waktu, dan mensyukuri lingkungannya
7. Bersedia membayar harga kemajuan, yaitu kesediaan berjerih payah
8. Memajukan limngkungannya dengan menolong orang lain, agar orang lain dapat menolong dirinya sendiri.
9. Membiasakan membangun disiplin diri, bersedia menabung, dan membuat anggaran waktu dan uang
10. Selalu menarik pelajaran dari kekeliruan, kesalahan, pengalaman pahit, dan berprihatin
11. Menguasai kemampuan menjual, memiliki kepemimpinan, kemampuan memperhitungkan risiko, dan
mengamalkan Pancasila
12. Mereka berwatak maju dan cerdik serta percaya diri sendiri
13. Menyadari arti master plan dan team work serta membiasakan memberi lebih dari apa yang diterima
14. Mampu memusatkan perhatiannya terhadap setiap tujuannya
15. Berkepribadian yang menarik, seni berbicara, dan seni bergaul
16. Jujur, bertanggung jawab, ulet, tekun dan terarah
17. Memperhatikan kesehatan diri k maju dan cerdik serta percaya diri sendiri
18. Menjauhkan diri dari sifat iri, rakus, dendam, takut disaingi, khawatir, dan ragur-ragu
19. Tunduk dan bersyukur pada Tuhan yang Maha Esa untuk mendapatkan ridlanya, beriman dan memperhatikan hukum alam,
peraturan dan hukum yang berlaku sebagai pedoman
20. Tangguh menghadapi persaingan dan patuh membayar pajak
1. Wirausaha sebagai tugas selama hidup
2. Percaya pada diri sendiri
3. Kebiasaan sikap mental positif
4. Membersihkan diri dari berpikir negatif
5. Menempa pikiran maju
6. Membebaskan pikiran dari hambatan buatan sendiri
7. Percaya pada penggerak diri
8. Kebiasaan berprakarsa
9. Pelihara jiwa, semangat, dan kiat maju
10. Pelihara keimanan dan ketaqwaan
1. Orang yang hidup
pasif dan menyerah
pada
keadaan

2. Orang yang berjiwa lemah

3. Mental rendah diri

4. Faktor personalitas

5. Kebiasaan yang tidak baik


Pengertian Perilaku Kerja Prestatif

Prestatif artinya seseorang yang selalu berambisi ingin maju


(Ambition Drive).

Ciri khusus perilaku kerja prestatif adalah ingin selalu maju di


segala bidang

Wirausaha yang memiliki perilaku kerja prestatif memiliki


komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya dan
setiap saat pikirannya tidak lepas dari usahanya atau bisnisnya
Tujuan Prilaku Kerja Prestatif
1) Menunjukkan perhatian atas keharmonisan dalam organisasi perusahaan;
2) Menunjukkan pengertian dan kebutuhan, tujuan keinginan, dan ide-ide usaha;
3) Meningkatkan komunikasi timbal balik yang baik dengan staf dan karyawan;
4) Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif
dan inovatif;
5) Menciptakan suasana kerja sama dalam organisasi perusahaan;
6) Meningkatkan keuntungan perusahaan;
7) Meningkatkan efisiensi dalam bekerja;
8) Meningkatkan motivasi dalam bekerja;
9) Meningkatkan kreativitas dan inovatif;
10) Mengembangkan ide-ide yang lebih produktif;
11) Meningkatkan kesadaran tentang kemampuan dan kekuatan
mengelola usahanya;
12) Suatu dorongan kesadaran tentang kemampuan dan kekuatan
mengelola usahanya.
Manfaat Kerja Prestatif

1) Meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi dan konsumsi;


2) Meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahan usahanya;
3) Meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam
mengelola usahanya;
4) Meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif, inovatif dan fleksibel;
5) Meningkatkan prestasi kerja secara maksimal di dalam usahanya;
6) Meningkatkan kerja keras dan menemukan pemecahan masalah
usahanya;
7) Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan tanggung jawab;
8) Mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam usahanya;
9) Meningkatkan produktivitas dalam organisasi perusahaan;
10) Meningkatkan keunggulan memotivasi di dalam usahanya;
11) Meningkatkan komitmen tinggi terhadap kerjanya.
Perilaku Kerja Prestatif Menurut Para Ahli

Menurut Stephen Covey ditulis dalam bukunya yang


berjudul First Thing's Firs, ada beberapa potensial yang
dimiliki oleh seseorang untuk maju, yaitu :
1. Self Awareness yang mempunyai arti sikap mawas diri
2. Couscience yang mempunyai arti mempertajam suara hati
3. Independent will atau pendangan independent untuk
bekal bertindak
4. Creative imagination yang mempunyai arti berpikir
mengerah ke depan untuk memcahkan masalah
dengan imajinasi serta adaptasi yang tepat
Menurut Zimmerer, karakteristik seorang wirausaha yang berhasil karena bekerja
prestatfi adalah sebagai berikut :
1. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya atau pekerjaannya dengan
kata lain bertanggung jawab terhadap yang telah dilakukannya
2. Bertanggung jawab
3. Mempunyai obesi atau keyakinan sukses untuk mencapai prestasi yang baik
4. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian
5. Mempunyai keyakinan pada dirinya (percaya diri)
6. Ingin mendapatkan balikan (respon/feed back segera)
7. Energik seorang wirausahawan lebih baik dibandingkan dengan rata-rata
orang lain
8. Motivasi untuk lebih unggul
9. Berorientasi ke masa depan
10. Mau belajar dari kegagalan dan tidak mudah menyerah
11. Mempunyai kemampuan untuk memimpin
Menurut Murphy dan Peck, karakteristik seorang
wirausaha yang berhasil karena bekerja prestatfi adalah
sebagai berikut :
• Kemampuan bekerja keras
• Bekerjasama dengan pihak lain
• Penampilan yang baik
• Keyakinan diri
• Pandai membuat keputusan
• Mau menambah ilmu pengetahuan
• Ambisi untuk maju
• Pandai berkomunikasi
Perilaku Kerja Prestatif

las : bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati ya

Kerjamawasterhadapemosional:bekerjadengantidakterpengaruholeh
perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya.

Kerjacerdas :bahwadidalambekerjaharuspandaimemperhitungkanresiko,
mampumelihatpeluangdandapatmencarisolusisehinggadapatmencapai
keuntungan yang diharapkan

Kerja keras : dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja
untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai.

Kerja tuntas : di dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara


terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal.
Prinsip cara kerja prestatif
Siverman (1970) telah membuat prinsip-prinsip cara kerja prestatif
secara umum yang sangat berguna, antara lain sebagai berikut:
a. Proses perilaku kerja prestatif bila diperkuat dengan respon yang
benar
b. Terdapat banyak macam perilaku kerja prestatif yang kesemuanya
memerlukan proses dan latihan
c. Proses perilaku kerja prestatif bila dimengerti dan kurang berhasil
jika dilakukan dengan menghafal
d. Persepsi kerja prestatif ditentukan oleh seberapa baik dan
seberapa banyak dapat diserap dan dapat dilaksanakan
e. Kondisi motivasional dapat mempengaruhi kerja prestatif, bila
pemberian hadiah dapat memajukan peranan penting di dalam
bekerja
f. Pelaksanaan dalam berbagai bidang usaha atau bisnis, akan
mendorong terciptanya perilaku kerja prestatif
Ciri – Ciri Prinsip Kerja Prestatif
Azas Perilaku Kerja Prestatif

Belajar teori kerja prestatif yang diperlukan bagi profesi kewirausahaan

adalah perilaku belajar kerja prestatif dari kejadian di bidang usaha atau bisnis dalam bentuk sem

perilaku belajar kerja prestatif melalui pembuatan sesuatu. Bila mungkin, pembuatan sesuatu y

masukannya motivation training ke dalam program pendidikan kewirausahaan secara kerja prest
Komponen Perilaku Kerja Prestatif
Pengajaran Unit
Dari adanya pengajaran unit, akan diperoleh perilaku penerapan kerja prestatif,
diantaranya:
1. Kerja prestatif membuat perencanaan usaha tau bisnis
2. Kerja prestatif mengembangkan diri pribadi
3. Kerja prestatif memecahkan suatu permasalahan dalam berwirausaha
4. Kerja prestatif dalam magang di berbagai perusahaan
5. Kerja prestatif secara ilmiah dalam berwirausaha
6. Kerja prestatif mengembangkan sikap mental berwirausaha
7. Kerja prestatif menjual dunia kerja, serta perkembangan lingkungannya.

a prestatif yang tadinya pasif dan statis menjadi dinamis dan terbuka. Begitu pula dinammis terhadap ino
Falsafah Perilaku Kerja Prestatif
a. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidup, harus
banyak belajar tentang dirinya sendiri.
b. Kegagalan berwirausaha harus diterima sebagai pengalaman
c. Kekuatan berwirausaha datangnya dari tindakannya sendiri, bukan dari
tindakan orang lain.
d. Resiko kegagalan selalu ada, tetapi para wirausaha harus menerimanya
dan tanggung jawab.
e. Adanya keberhasilan berwirausaha setelah mengalami kegagalan
f. Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan wirausaha
ialah adanya sikap positif di dalam berwirausaha.
g. Prestasi total berwirausaha, ditentukan oleh sikap dan tindakan
wirausaha sendiri.
h. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan
dan keterampilan yang dimilikinya.
i. Terimalah apa adanya dan kurangilah kelemahan-kelemahannya.
7 KEBIASAAN MANUSIA YANG
SANGAT EFEKTIF
Skala Proses Kematangan
SKALA PROSES KEMATANGAN
Skala Proses Kematangan menunjukkan keterhubungan di antara
7 Kebiasaan. Skala tsb menggambarkan tahapan kemajuan –
bagaimana untuk menjadi sangat efektif adalah dengan cara
bergerak dari ketergantungan menuju ke salingtergantungan.

Kita mengalami KEMENANGAN PRIBADI saat kita belajar


penguasaan diri dan disiplin diri. Kita akan menuai
KEMENANGAN PUBLIK, saat kita membangun hubungan -
hubungan yang mendalam, bertahan lama dan sangat efektif
dengan orang lain.
HIDUP DENGAN MENJALANI PRINSIP –
PRINSIP 7 KEBIASAAN
• Hasil – hasil yang kita dapatkan dipengaruhi
oleh paradigma dan perilaku kita. Dengan
mengubahnya menjadi selaras dengan prinsip,
kita akan bisa ebiasaan –
membe(Pnaratduigkma k )
LIHAT
kebiasaan baru dan dengan demikian
mengubah hasil yang kita dapatkan.
DAPAT
(Hasil)

BUAT
(Perilaku)
• Masing – masing kebiasaan dalam 7 Kebiasaan
didasarkan pada:

Prinsip – prinsip efektivitas


Paradigma – paradigma (lihat) yang selaras dengan
prinsip – prinsip
Perilaku –perilaku (buat) yang memberikan Hasil
(dapat) yang efektif
LIHAT – BUAT - DAPAT
LIHAT (Paradigma)

(Hasil)

DAPA BUAT
T
(Perilaku)

• H*aPAsRiAlDyIGaMnAg: ckairatakita melihat,


mdeamlaahmami,kdeanhmidenuafpsirakann dunia di
sekitar kita; peta di dalam pikiran kita.
tergantung pada apa yang kita . Apa
KEBIASAAN 1 : JADILAH PROAKTIF
KEBIASAAN MENENTUKAN PILIHAN

Saat kita tak bisa lagi


mengubah situasi, kita
ditantang untuk mengubah
diri kita.
- Viktor Frankl
BERHENTI SEJENAK DAN MEMBERIKAN
RENSPON BERDASARKAN PRINSIP

• Perilaku Reaktif ( Mudah Diterka)


Orang – orang reaktif membiarkan pengaruh
– pengaruh dari luar untuk mengendalikan
renspon mereka. Renspon berdasarkan
suasana hati, perasaan, kondisi, dan situasi
yang berada di sekitarnya.
• Perilaku Proaktif
Orang – orang proaktif berhenti
sejenak untuk memungkinkan mereka
mempergunakan kebebasan memilih
renspon berdasarkan prinsip – prinsip
dan hasil yang didinginkan.

“Orang selalu menyalahkan kondisi sekitar mereka sebagai


penyebab nasib mereka. Saya tidak percaya pada kondisi
sekitar.”
-George Bernard Shaw
PARADIGMA
• Tidak efektif: Saya adalah hasil dari kondisi di sekitar saya.
• Efektif: Saya adalah hasil dari pilihan – pilihan saya.

LIHAT

PRINSIP
“Saya bebas memilih & bertanggungjawab atas pilihan saya.”

DAPAT
BUAT
HASIL
• Meningkatnya pengaruh
• Kesadaran diri yanglebih PERILAKU
besar.
• Berhenti sejenak dan
• Inisiatif yang
memberikan
lebih banyak.
renspon berdasarkan
• Menjadi lebih kreatif prinsip.
• Mempergunakan
bahasa proaktif.
• Memperluas Lingkaran
Pengaruh
• Berperan sebagai
Tokoh Transisi.
KEBIASAAN 2 : MULAI DENGAN TUJUAN AKHIR
KEBIASAAN MENETAPKAN VISI

“Tolonglah beri tahu saya,


jalan mana yang harus
saya ambil dari sini?”

‘Hal itu tergantung pada ke


mana kamu ingin pergi,”
kata Kucing.

“Saya tidak peduli akan ke


mana…” kata Alice.

“Kalau begitu, tidak


ada bedanya jalan
manapun yang kamu
ambil,” kata Kucing.
- Dari Petualangan Alice di
Negeri Ajaib
PARADIGMA
Tidak efektif : Saya hidup apa adanya
Efektif : Saya hidup dengan rencana

LIHAT

PRINSIP
Penciptaan mental
mendahului
penciptaan fisik.

DAPAT
BUAT
HASIL
Definisi yang jelas akan hasil yang diinginkan.
Perasaan akan makna dan tujuan yang lebih mendalam.
Kriteria menentukan apa

untuk
yang tidak
penting atau
penting
Hasil yang lebih baik

PERILAKU
Membayangkan hasil
yanngakandiperoleh
sebelum bertindak.
dan
Menciptakan menjalanihidup
sesuai
dengan Pernyataan Misi
Pribadi.
PENCIPTAAN MENTAL MENDAHULUI
PENCIPTAAN FISIK
 Semua hal diciptakan dua kali. Pertama kali dalam
bentuk ciptaan mental atau rencana; yang kedua
barulah penciptaan fisik atau kerja. Orang yang amat
efektif dengan jelas membayangkan hasil yang
mereka inginkan di segala bidang kehidupan mereka
sebelum mereka mulai bertindak.
MENTAL
Penciptaan Pertama

FISIK
Penciptaan Kedua

PENCIPTAAN MENTAL PENCIPTAAN FISIK


• Sebuah agenda dan • Rapat yang produktif
tujuan yang jelas
• Sebuah cetak biru arsitektur • Gedung Perkantoran
• Penelitian pasar yang ekstensif
• Sesi penetapan tujuan • Keberhasilan
individu peluncuran produk baru
• Pernyataan Misi Pribadi • Gelar pasca sarjana
• Kehidupan yang penuh
konstribusi dan
kepuasaan.
KEBIASAAN 3 : DAHULUKAN YANG UTAMA
KEBIASAAN INTEGRITAS DAN EKSEKUSI

Hal – hal yang paling


penting jangan sampai
dikalahkan oleh hal – hal
sepele
- Johann Goethe
PARADIGMA
Tidak Efektif: Saya mendahulukan hal yang
mendesak.
Efektif: Saya mendahulukan hal yang penting

LIHAT

PRINSIP
Efektivitas
menuntut integritas
untuk bertindak
berdasarkan
DAPAT Prioritas
BUAT
FOKUS PADA PRIORITAS – PRIORITAS UTAMA
• Sekalipun keduanya penting, kompas haruslah
didahulukan daripada jam, karena ke mana arah Anda
bergerak lebih penting daripada seberapa cepat Anda
sampai di sana.

Jam mewakili perjanjian,


jadwal, dan aktivitas –
cara Anda mengelola
waktu

Kompas mewakili misi, arah,


dan nilai – nilai Anda – apa yang
Anda rasa paling utama.
Kompas
• Efektivitas
• Hubungan
• Hal – hal penting

Jam
• Efisiensi
• Jadwal
• Hal – hal mendesak
MATRIKS WAKTU
MENDESAK TIDAK MENDESAK
PENTING
I Penting: II
Aktivitas yang mewakili nilai – nilai, misi, dan tujuan – tujuan pr
Mendesak: Aktivitas yang menuntut perhatian segera.
Keharusan Efektifitas
TIDAK PENTING

III IV
Tipuan Sia –sia

Saya menonton balap mobil Indy 500, dan saya


berpikir bahwa jika mereka berangkat lebih awal,
mereka tidak perlu berjalan secepat itu.
-Steven Wright
DARI KEMENANGAN PRIBADI KE
KEMENANGAN PUBLIK

Kemenangan Pribadi harus


mendahului Kemenangan
Publik. Anda tidak bisa
membalik prosesnya seperti
Anda berusaha memanen
sebelum Anda menanam.
- Stephen R. Covey
KEBIASAAN 4 : BERPIKIR MENANG –
MENANG
KEBIASAAN MANFAAT BERSAMA

Apa gunanya kita hidup, jika


tidak untuk saling
memudahkan satu sama
lain?
- George Eliot
PARADIGMA
Tidak efektif : Apa yang ada terbatas, dan semakin banyak yang Anda dapat, semakin sedikit yang t
Efektif : Apa yang ada melimpah bagi setiap orang, dan berlimpah untuk dibagi.

LIHAT

PRINSIP
Hubungan jangka
panjang yang efektif
membutuhkan saling
menghargai dan
manfaat bersama.
DAPAT
BUAT
HASIL • Keterlibatan tim yang lebih
• Memecahkan masalah besar.
dengan lebih cepat. • Semangat yang murah hati.
• Hubungan yang kaya dan PERILAKU
bermakna • Keseimbangan antara
keberanian dan timbang
rasa.
• Mencari manfaat bersama.
• Menyusun Kesepakatan
Menang – Menang
• Membangun Sistem
Menang - Menang
ENAM PARADIGMA INTERAKSI MANUSIA
MENANG – MENANG : ‘Mari mencari solusi yang
menguntungkan kita semua.’ Orang yang
memilih untuk mengusahakan menang bagi
dirinya dan juga memastikan agar orang lain
menang berarti menjalankan menang – menang.
rakteristik:
encari manfaat bersama
kerja sama, bukan bersaing.
bihbanyakmendengar,berkomunikasilebih lama, dan berkomunikasi dengan lebih bera
MENANG - KALAH: ‘Saya akan mengalahkan Anda,
apapun yang terjadi.’ Orang dengan paradigma
menang – kalah sejak awal sampai akhir hanya
mementingkan diri sendiri.

k;
naskah hidup yang lazim ditemui pada banyak orang.
pendekatan otoriter.
nakan kedudukan, kekuasaan, keunggulan, kekayaan, atau kepribadian untuk mendapat
KALAH – MENANG: ‘Saya selalu dilangkahi.’ Orang
yang memilih untuk kalah dan membiarkan orang
lain menang menunjukkan timbang rasa tinggi, tetapi
kurang punya keberanian untuk mengungkapkan dan
bertindak atas dasar perasaan dan keyakinan
mereka.

Karakteristik;
Tidakmenyuarakanstandar,tuntutan, harapan apapun kepada orang lain.
Mudah menyenangkan atau tunduk pada orang lain.
Menimbun banyak uneg - uneg
KALAH – KALAH : ‘ Kalau saya hancur, Anda juga ikut
hancur dengan saya.’ Orang yang memiliki paradigma
kalah – kalah memiliki keberanian dan timbang rasa
yang rendah.

r dari orang yang amat tergantung. Sama artinya dengan “tidak menang” karena tidak a
gka panjang dari menang – kalah atau “menang.”
MENANG: ‘Selama saya menang, saya tak peduli
Anda ,menang atau kalah.’ Orang yang memegang
paradigma “menang” berpikir hanya mengenai cara
untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Karakteristik;
Mementingkan diri sendiri
Berpikir ‘saya dahulu”
Tidakpeduli apakah oranglainmenangatau
kalah.
MENANG – MENANG ATAU LEBIH BAIK TIDAK :
‘Mari mencari solusi yang menguntungkan kita
semua, atau jika tidak, jangan diteruskan.’ Ini
adalah bentuk menang – menang yang
tertinggi.Orang- orang yang memegang
paradigma ini pertama – tama berusaha untuk
mendapatkan menang – menang. Jika tidak
bisa menemukan sebuah solusi yang dapat
diterima, mereka sepakat untuk tidak sepakat
secara baik
– baik.
Karakteristik:
masing
Memperbolehkan mengatakan tidak – masing pihak untuk

Sikappalingrealistispadaawalsebuahhubunganatau
transaksi bisnis.
Merupakan bentuk menang – menang yang tertinggi.
Pahami
pru mereha
r/;
KEBIASAAN 5 : BERUSAHA MENGERTI DAHULU, BARU
DIMENGERTI
KEBIASAAN PEMAHAMAN BERSAMA

Dengarkan, atau lidahmu akan


membuatmu tuli.
- Peribahasa Suku Asli Amerika
PARADIGMA
 Tidak Efektif: Saya mendegarkan dengan
maksud untuk menjawab.
 Efektif; Saya mendengarkan dengan
maksud untuk memahami

LIHAT

PRINSIP
Untuk
berkomunikasi
secara efektif, kita
harus saling
memahami
DAPAT terlebih dahulu.
BUAT
PERILAKU
HASIL • Mendiagnosa
• Pengaruh yang lebih sebelum
besar dengan orang memberi resep.
lain • Mendengarkan
• Solusi terhadap secara empati
masalah – masalah
rumit • Berusaha
• Kejelasan mengenai dipahami dengan
masalah yang mempergunakan
sebenarnya perspektif pihak
• Pemecahan lain
masalah dengan
lebih cepat
RENSPON OTOBIOGRAFI

Salah satu hambatan terbesar dalam komunikasi


antarpribadi adalah kecenderungan kita untuk
memberi renspon secara otobiografis, yang
berarti dari kerangka referensi kita sendiri.
Kita menasehati, menyelidik, dan menilai pesan –
pesan yang disampaikan orang lain berdasarkan
pengalaman dan motif yang kita miliki.
Menasehati Memberikan nasihat, saran, dan solusi untuk
masalah.
Menyelidiki Mengajukan pertanyaan dari kerangka
referensi atau agenda kita
Menafsirkan Menjelaskan motif atau perilaku orang lain
berdasarkan pengalaman kita; mencoba untuk
membentuk anggapan orang tersebut.
Mengevaluasi Menilai, lalu hasilnya bisa memberikan
persetujuan maupun tidak setuju.

1. Catat kata- kata yang menggambarkan apabila orang


mendengarkan melalui filter pengalaman, kebutuhan, paradigma,
atau otobiografi mereka.

2. Apa pengaruh yang dihasilkan dari penggunaan renspon


otobiografis yang tidak tepat?
Cobalah

Jangan selalu ingin


dimengerti Berusahalah melihat dari
sudut pandang
dan pemahaman orang lain.
KEBIASAAN 6 : WUJUDKAN SINERGI
KEBIASAAN KERJASAMA KREATIF

Musuh dari yang terbaik


adalah yang baik.
- Voltaire
PARADIGMA
Tidak Efektif: Cara saya atau cara Anda, atau kompromi.
Efektif: Bersama – sama kita bisa menciptakan cara yang lebih baik

LIHAT

PRINSIP
Keseluruhannya
lebih besar
daripada jumlah
bagian – bagiannya.
DAPAT
BUAT
HASIL
Inovasi penemuan dan

Tranformasi dalam hubungan. Penghargaan terhadap perspektifyang beraneka ragam.

PERILAKU
dan
Menghargai merayakan perbedaan

Menjalankankerja
sama kreatif.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN MEWUJUDKAN
SINERGI?

Mewujudkan Sinergi adalah: Mewujudkan Sinergi bukanlah:


Berorientasi hasil, energi positif. Curah gagasan (brainstorming) bebas
yang tidak membawa hasil apapun.
Menguji, bereksplorasi , dan mencari Menerima gagasan orang lain sebagai
perspektif yang berbeda secara hal yang pasti benar.
terbuka, yang cukup untuk mengubah
atau melengkapi paradigma Anda.
Kerjasama menang – menang. Kompetisi menang – kalah.
Memiliki tujuan yang telah disepakati Pemikiran grup (menyerah pada
bersama. tekanan rekan lain).
Sepadan dengan upaya yang Selalu mudah.
diperlukan dan amat efektif.
Sebuah proses yang berdisiplin. Sekedar sebuah teknik negosiasi.
JENIS – JENIS TRANSAKSI

Jenis – Jenis Interaksi Hasil


Sinergi – Alternatif Transformasi
Ketiga
1+1 =3, 10, 100
Kompromi Transaksi
1+1=1½
Defensif Kebuntuan
1+1= ½
Bermusuhan Pertikaian
1+1= -1, -10, -100
KEBIASAAN 7 : ASAHLAH GERGAJI
KEBIASAAN PEMBARUAN DIRI

Sebuah kehidupan yang


panjang, sehat dan bahagia
adalah hasil dari menjalankan
hal – hal yang bermakna yang
menimbulkan semangat
pribadi dan memberikan
kontribusi serta manfaat
terhadap kehidupan
orang lain
- Hans Selye
PARADIGMA
 Tidak Efektif: Saya berfokus hanya untuk mendapatkan telur –
telur emas
 Efektif: Saya merawat angsa yang menghasilkan telur – telur
emas tersebut.

LIHAT

PRINSIP
Untuk
mempertahankan
dan meningkatkan
efektivitas, kita harus
memperbarui diri kita
secara fisik, hati,
DAPAT pikiran, dan jiwa.
BUAT
HASIL:
• Peningkatan kemampuan
• Hubungan yang lebih kuat.
• Energi yang lebih besar
• Perbaikan terus – menerus.

PERILAKU:
• Memperbarui diri secara
teratur dalam empat dimensi.
• Meneguhkan diri pada saat
– saat yang berat.
MEMPERBARUI DIRI SECARA
TERATUR DALAM EMPAT DIMENSI
Olahraga, gizi,
istirahat, Setoran secara
manajemen stres. konsisten pada
SOSIAL/ RBE hubungan –
FISIK hubungan yang
EMOSIONAL
penting.

Melayani, klarifikasi
Membaca, nilai, bacaan yang
menulis, belajar, MENTAL SPIRITUAL memberi inspirasi,
meneliti meditasi, mendekatkan
diri pada alam.
Kebutuhan

Produk

Hasil yang
diperoleh
Dari mana peluang itu mucul ???
Jenis kebutuhan Manusia Produk (barang & Jasa) yang Fungsional Hasil yang diperoleh
Fisik Manusia yang memiliki jasmani :
sehat
segar
kuat
aman
Mental - Rasional Manusia Rasional :
Berpengetahuan
Objektif
Netral
Kritis
Psiko - Sosial Manusia Sosial :
Berstatus
Populer
Psiko - Personal Manusia :
Berkepribadian
Utuh
Spiritual Manusia yang :
Intuisif
religius
Arif - bijaksana
Pendekatan dalam menemukan
peluang usaha
• In side out
Pemenuhan kebutuhan saat ini atau dari
kebutuhan anda saat ini
– Contoh ???????????
• Outside In (Menciptakan Kebutuhan)
Menciptakan kondisi sehingga kebutuhan itu
muncul
– Contoh ???????????
Pertimbangan dalam memilih peluang
usaha untuk dijalankan
• Pengetahuan & Keterampilan
• Ketersediaan sumber daya
– Lahan
– Finansial
– Alat
– Dll
• Lingkugan
• Waktu
• Kondisi pasar dan pesaing

Anda mungkin juga menyukai