entrepreneur.
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk
diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, to create the new and different). (Drucker, 1959).
kiat, proses dan
hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994).
Kewirausahaan adalah suatu
Kewirausahaan adalah suatu KESIMPULAN : proses penerapan kreativitas
nilai yang diperlukan untuk KEWIRAHUSAHAAN dan
memulai suatu usaha (star-up adalah sebuah proses inovasi dalam memecahkan
phase) dan perkembangan persoalan dan menemukan
mengkreasikan dengan
usaha (venture growth). peluang untuk memperbaiki
menambahkan nilai sesuatu kehidupan. (Zimmerer, 1996).
(Soeharto Prawiro, 1997).
yang dicapai melalui usaha
Kewirausahaan adalah semangat, keras dan waktu yang tepat Kewirausahaan adalah suatu
dengan memperkirakan dana kemampuan (ability) dalam
sikap, perilaku, dan kemampuan
pendukung, fisik, resiko sosial, berfikir kreatif dan berperilaku
seseorang dalam menangani
inovatif yang dijadikan dasar,
usaha atau kegiatan yang dan akan menerima reward
sumber daya, tenaga penggerak
mengarah pada upaya mencari, berupa keuangan dan tujuan, siasat kiat dan proses
menciptakan, serta menerapkan kepuasan serta kemandirian dalam menghadapi tantangan
cara kerja, teknologi dan produk personal hidup. (Soeparman
baru dengan meningkatkan
Spemahamidjaja, 1977).
efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang Kewirausahaan adalah Suatu sifat keberanian, keutamaan dalam
lebih besar. (Keputusan Menteri keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan
Koperasi dan Pembinaan sendiri. (S. Wijandi, 1988).
Pengusaha Kecil Nomor
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja Sendiri (self-employment).
961/KEP/M/XI/1995).
(Richard Cantillon, 1973).
Pekerti(dalamJurnalP& PTno. 9Th. 1999) : berwirausahasenantisa
melibatkanduaunsurpokok,yaitusoalpeluangdansoalpeluang
menanggapi peluang.
Perbedaan taraf kemajuan teknologi di negara maju dan negara berkembang merupakan peluang
ekonomi bagi wirausaha (Menurut Broehl).
Teori ekonomi mengenali berbagai variable peluang yang mempengaruhi kewirausahaan, tetapi tidak
menunjukkan siapa cenderung menjadi wirausaha dan bagaimana jalannya menjadi wirausaha
Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan
menjualnya kemudian dengan harga yang tidak pasti atau dengan kata lain wirausaha adalah
penanggung resiko (Menurut Catylon orang yang pertama memakai istilah entrepreneur)
Wirausaha adalah orang yang menciptakan cara baru dalam mengorganisasikan proses produksi atau
dengan kata lain adalah seorang innovator produksi (menurut Schumpeter, ahli ekonomi yang
mempelopori pemikiran modern tentang kewirausahaan)
Max Weber menalarkan hubungkan antara kewirausahaan di Eropa Barat dengan etika Protestan.
Teori ini masuk akal utuk Eropa dan Amerika utara, tetapi j tidak bisa menerangkan kewirausahaan di
Jepang, Korea, Hongkong, Taiwan dan masyarakat Islam dan masyarakat Islam dan Katolik
Hagen berkesimpulan bahwa dalam semua masyarakat ada kelompok-kelompok sosial yang
“melahirkan” lebih banyak wirausaha dibandingkan dengan kelompok-kelompok lain. kelompok-
kelompok tersebut merupakan orang yang terdorong menjadi wirausaha karena sebagai kelompok
mereka dipandang rendah oleh kelompok elite dalam masyarakatnya.kelompok yang makin
direndahkan kedudukan sosialnya makin besar kecenderungan kewirausahaan
Teori-teori sosiologi menyatakanbahwa warisan sosial merupakan salah satu penentu utama
kewirausahaan. Oleh karena itu jika kita inginmengembangkan wirausaha dalam suatu masyarakat
niscaya kita harus menghiraukan ketimpangan-ketimpangan sosial yang mempengaruhinya
Teori-teori sosiologi menerangkan perbedaan antara kelompok sosial tetapi tidak menjelaskan mengapa
dalam satu kelompok sosial ada orang yang memilih menjadi wirausaha ada yang tidak
Teori Psikologi mencoba menerangkan perbedaan kewirausahaan antar orang Pada dasarnya teori
psikologi tentang kewirausahaan mencoba menjawab dua pertanyaan :
- Adakah karakteristik perorangan yang membedakan wirausaha dan orang yang bukan wirausaha ?
- Adakah karakteristik perorangan yang membedakan wirausaha yang berhasil dan yang kurang berhasil ?
Menurut David McCleland menyimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara kuatnya nAch
need for achievement dan perilaku wirausaha yang berhasil
nAch terbentuk pada masa anak-anak dan antaranya ditentukan oleh isi bacaan untuk Sekolah
Dasar.
2. Menurut Drucker kewirausahaan dapat di pelajari dan dikuasai secara sistematik dan
terencana. tiga macam unsur perilaku untuk mendukung berhasilnya praktek kewirausahaan :
• Inovasi (bertujuan) : cara baru memanfaatkan sumberdaya untuk menciptakan kekayaan
• Manajemen-wirausaha : Orang yang mendirikan perusahaan harus tahu manajemen
dan mengamalkannya
manejemen kewirausahaan harus mengutamakan empat hal : Fokus pada dasar ; Antisipasi
kebutuhan keuangan ; Menyiapkan dan menyusun tim manajemen puncak jauh sebelum
diperlukan ; penentuan peran si pendiri dalam hubungannya dengan orang lain
• strategi – wirausaha : wirausaha juga harus mampu mengatur srategi menempatkan diri
dalam pasar
empat macam strategi-wirausaha : Pemimpin yang dominan dalam pasar ; Imitasi kreatif ;
Monopoli dengan ; produk atau jasa yang sangat khusus ; Dan menciptakan konsumen baru
dengan menciptakan produk atau jasa baru.
Dr. Suparman Sumahamijaya menyatakan
bahwa ada tiga bagian pokok yang tidak
dapat dipisahkan yaitu :
Sikap mental
wiraswasta
(wirausaha) Keahlian dan
ketrampilan wiraswasta
(wirausaha)
Kewaspadaan
mental wiraswasta
(wirausaha)
• Charles Screibe menyatakan bahwa keberhasilan
kegiatan seorang usahawan ditentukan oleh :
pendidikan formal (15%) dan nilai-nilai sikap
mental dan kepribadian seseorang (85%).
saha yang diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukun
esiko yang mungkin timbul. Dalam kondisi ini resiko yang mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik
h independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi, sedangkan reward berupa uang biasan
1. Kemampuan merencanakan usaha dan karir
3. Terampil dalam berfikir dan ulet dalam arti analisis harus tepat,
sistematis dan metodologis
Mengetahui dan memperhatikan hambatan yang ada dan hambatan yang mungkin te
• Pikiran
• Perasaan Efisien
• Tenaga
• Waktu Efektif BAIK
• Ruang
• Barang Ekonomis
• Uang
1. Tahu apa maunya, dengan merumuskannya, merencanakan upayanya, dan menentukan program batas waktu
untuk mencapainya
2. Berpikir teliti dan berpandangan kreatif dengan imajinasi konstruktif
3. Siap mental untuk menyergap dan menciptakan kesempatan serta siap mental dan kesiapan kompetensi untuk
memenuhi persyaratan kemahiran mengerjakan sesuatu yang positif
4. Membiasakan diri bersikap mental positif maju dan selalu bergairah dalam setiap pekerjaan
5. Mempunyai daya penggerak diri yang selalu menimbulkan inisiatif
6. Tahu mensyukuri dirinya, sang waktu, dan mensyukuri lingkungannya
7. Bersedia membayar harga kemajuan, yaitu kesediaan berjerih payah
8. Memajukan limngkungannya dengan menolong orang lain, agar orang lain dapat menolong dirinya sendiri.
9. Membiasakan membangun disiplin diri, bersedia menabung, dan membuat anggaran waktu dan uang
10. Selalu menarik pelajaran dari kekeliruan, kesalahan, pengalaman pahit, dan berprihatin
11. Menguasai kemampuan menjual, memiliki kepemimpinan, kemampuan memperhitungkan risiko, dan
mengamalkan Pancasila
12. Mereka berwatak maju dan cerdik serta percaya diri sendiri
13. Menyadari arti master plan dan team work serta membiasakan memberi lebih dari apa yang diterima
14. Mampu memusatkan perhatiannya terhadap setiap tujuannya
15. Berkepribadian yang menarik, seni berbicara, dan seni bergaul
16. Jujur, bertanggung jawab, ulet, tekun dan terarah
17. Memperhatikan kesehatan diri k maju dan cerdik serta percaya diri sendiri
18. Menjauhkan diri dari sifat iri, rakus, dendam, takut disaingi, khawatir, dan ragur-ragu
19. Tunduk dan bersyukur pada Tuhan yang Maha Esa untuk mendapatkan ridlanya, beriman dan memperhatikan hukum alam,
peraturan dan hukum yang berlaku sebagai pedoman
20. Tangguh menghadapi persaingan dan patuh membayar pajak
1. Wirausaha sebagai tugas selama hidup
2. Percaya pada diri sendiri
3. Kebiasaan sikap mental positif
4. Membersihkan diri dari berpikir negatif
5. Menempa pikiran maju
6. Membebaskan pikiran dari hambatan buatan sendiri
7. Percaya pada penggerak diri
8. Kebiasaan berprakarsa
9. Pelihara jiwa, semangat, dan kiat maju
10. Pelihara keimanan dan ketaqwaan
1. Orang yang hidup
pasif dan menyerah
pada
keadaan
4. Faktor personalitas
las : bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati ya
Kerjamawasterhadapemosional:bekerjadengantidakterpengaruholeh
perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya.
Kerjacerdas :bahwadidalambekerjaharuspandaimemperhitungkanresiko,
mampumelihatpeluangdandapatmencarisolusisehinggadapatmencapai
keuntungan yang diharapkan
Kerja keras : dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja
untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai.
adalah perilaku belajar kerja prestatif dari kejadian di bidang usaha atau bisnis dalam bentuk sem
perilaku belajar kerja prestatif melalui pembuatan sesuatu. Bila mungkin, pembuatan sesuatu y
masukannya motivation training ke dalam program pendidikan kewirausahaan secara kerja prest
Komponen Perilaku Kerja Prestatif
Pengajaran Unit
Dari adanya pengajaran unit, akan diperoleh perilaku penerapan kerja prestatif,
diantaranya:
1. Kerja prestatif membuat perencanaan usaha tau bisnis
2. Kerja prestatif mengembangkan diri pribadi
3. Kerja prestatif memecahkan suatu permasalahan dalam berwirausaha
4. Kerja prestatif dalam magang di berbagai perusahaan
5. Kerja prestatif secara ilmiah dalam berwirausaha
6. Kerja prestatif mengembangkan sikap mental berwirausaha
7. Kerja prestatif menjual dunia kerja, serta perkembangan lingkungannya.
a prestatif yang tadinya pasif dan statis menjadi dinamis dan terbuka. Begitu pula dinammis terhadap ino
Falsafah Perilaku Kerja Prestatif
a. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidup, harus
banyak belajar tentang dirinya sendiri.
b. Kegagalan berwirausaha harus diterima sebagai pengalaman
c. Kekuatan berwirausaha datangnya dari tindakannya sendiri, bukan dari
tindakan orang lain.
d. Resiko kegagalan selalu ada, tetapi para wirausaha harus menerimanya
dan tanggung jawab.
e. Adanya keberhasilan berwirausaha setelah mengalami kegagalan
f. Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan wirausaha
ialah adanya sikap positif di dalam berwirausaha.
g. Prestasi total berwirausaha, ditentukan oleh sikap dan tindakan
wirausaha sendiri.
h. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan
dan keterampilan yang dimilikinya.
i. Terimalah apa adanya dan kurangilah kelemahan-kelemahannya.
7 KEBIASAAN MANUSIA YANG
SANGAT EFEKTIF
Skala Proses Kematangan
SKALA PROSES KEMATANGAN
Skala Proses Kematangan menunjukkan keterhubungan di antara
7 Kebiasaan. Skala tsb menggambarkan tahapan kemajuan –
bagaimana untuk menjadi sangat efektif adalah dengan cara
bergerak dari ketergantungan menuju ke salingtergantungan.
BUAT
(Perilaku)
• Masing – masing kebiasaan dalam 7 Kebiasaan
didasarkan pada:
(Hasil)
DAPA BUAT
T
(Perilaku)
LIHAT
PRINSIP
“Saya bebas memilih & bertanggungjawab atas pilihan saya.”
DAPAT
BUAT
HASIL
• Meningkatnya pengaruh
• Kesadaran diri yanglebih PERILAKU
besar.
• Berhenti sejenak dan
• Inisiatif yang
memberikan
lebih banyak.
renspon berdasarkan
• Menjadi lebih kreatif prinsip.
• Mempergunakan
bahasa proaktif.
• Memperluas Lingkaran
Pengaruh
• Berperan sebagai
Tokoh Transisi.
KEBIASAAN 2 : MULAI DENGAN TUJUAN AKHIR
KEBIASAAN MENETAPKAN VISI
LIHAT
PRINSIP
Penciptaan mental
mendahului
penciptaan fisik.
DAPAT
BUAT
HASIL
Definisi yang jelas akan hasil yang diinginkan.
Perasaan akan makna dan tujuan yang lebih mendalam.
Kriteria menentukan apa
untuk
yang tidak
penting atau
penting
Hasil yang lebih baik
PERILAKU
Membayangkan hasil
yanngakandiperoleh
sebelum bertindak.
dan
Menciptakan menjalanihidup
sesuai
dengan Pernyataan Misi
Pribadi.
PENCIPTAAN MENTAL MENDAHULUI
PENCIPTAAN FISIK
Semua hal diciptakan dua kali. Pertama kali dalam
bentuk ciptaan mental atau rencana; yang kedua
barulah penciptaan fisik atau kerja. Orang yang amat
efektif dengan jelas membayangkan hasil yang
mereka inginkan di segala bidang kehidupan mereka
sebelum mereka mulai bertindak.
MENTAL
Penciptaan Pertama
FISIK
Penciptaan Kedua
LIHAT
PRINSIP
Efektivitas
menuntut integritas
untuk bertindak
berdasarkan
DAPAT Prioritas
BUAT
FOKUS PADA PRIORITAS – PRIORITAS UTAMA
• Sekalipun keduanya penting, kompas haruslah
didahulukan daripada jam, karena ke mana arah Anda
bergerak lebih penting daripada seberapa cepat Anda
sampai di sana.
Jam
• Efisiensi
• Jadwal
• Hal – hal mendesak
MATRIKS WAKTU
MENDESAK TIDAK MENDESAK
PENTING
I Penting: II
Aktivitas yang mewakili nilai – nilai, misi, dan tujuan – tujuan pr
Mendesak: Aktivitas yang menuntut perhatian segera.
Keharusan Efektifitas
TIDAK PENTING
III IV
Tipuan Sia –sia
LIHAT
PRINSIP
Hubungan jangka
panjang yang efektif
membutuhkan saling
menghargai dan
manfaat bersama.
DAPAT
BUAT
HASIL • Keterlibatan tim yang lebih
• Memecahkan masalah besar.
dengan lebih cepat. • Semangat yang murah hati.
• Hubungan yang kaya dan PERILAKU
bermakna • Keseimbangan antara
keberanian dan timbang
rasa.
• Mencari manfaat bersama.
• Menyusun Kesepakatan
Menang – Menang
• Membangun Sistem
Menang - Menang
ENAM PARADIGMA INTERAKSI MANUSIA
MENANG – MENANG : ‘Mari mencari solusi yang
menguntungkan kita semua.’ Orang yang
memilih untuk mengusahakan menang bagi
dirinya dan juga memastikan agar orang lain
menang berarti menjalankan menang – menang.
rakteristik:
encari manfaat bersama
kerja sama, bukan bersaing.
bihbanyakmendengar,berkomunikasilebih lama, dan berkomunikasi dengan lebih bera
MENANG - KALAH: ‘Saya akan mengalahkan Anda,
apapun yang terjadi.’ Orang dengan paradigma
menang – kalah sejak awal sampai akhir hanya
mementingkan diri sendiri.
k;
naskah hidup yang lazim ditemui pada banyak orang.
pendekatan otoriter.
nakan kedudukan, kekuasaan, keunggulan, kekayaan, atau kepribadian untuk mendapat
KALAH – MENANG: ‘Saya selalu dilangkahi.’ Orang
yang memilih untuk kalah dan membiarkan orang
lain menang menunjukkan timbang rasa tinggi, tetapi
kurang punya keberanian untuk mengungkapkan dan
bertindak atas dasar perasaan dan keyakinan
mereka.
Karakteristik;
Tidakmenyuarakanstandar,tuntutan, harapan apapun kepada orang lain.
Mudah menyenangkan atau tunduk pada orang lain.
Menimbun banyak uneg - uneg
KALAH – KALAH : ‘ Kalau saya hancur, Anda juga ikut
hancur dengan saya.’ Orang yang memiliki paradigma
kalah – kalah memiliki keberanian dan timbang rasa
yang rendah.
r dari orang yang amat tergantung. Sama artinya dengan “tidak menang” karena tidak a
gka panjang dari menang – kalah atau “menang.”
MENANG: ‘Selama saya menang, saya tak peduli
Anda ,menang atau kalah.’ Orang yang memegang
paradigma “menang” berpikir hanya mengenai cara
untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Karakteristik;
Mementingkan diri sendiri
Berpikir ‘saya dahulu”
Tidakpeduli apakah oranglainmenangatau
kalah.
MENANG – MENANG ATAU LEBIH BAIK TIDAK :
‘Mari mencari solusi yang menguntungkan kita
semua, atau jika tidak, jangan diteruskan.’ Ini
adalah bentuk menang – menang yang
tertinggi.Orang- orang yang memegang
paradigma ini pertama – tama berusaha untuk
mendapatkan menang – menang. Jika tidak
bisa menemukan sebuah solusi yang dapat
diterima, mereka sepakat untuk tidak sepakat
secara baik
– baik.
Karakteristik:
masing
Memperbolehkan mengatakan tidak – masing pihak untuk
Sikappalingrealistispadaawalsebuahhubunganatau
transaksi bisnis.
Merupakan bentuk menang – menang yang tertinggi.
Pahami
pru mereha
r/;
KEBIASAAN 5 : BERUSAHA MENGERTI DAHULU, BARU
DIMENGERTI
KEBIASAAN PEMAHAMAN BERSAMA
LIHAT
PRINSIP
Untuk
berkomunikasi
secara efektif, kita
harus saling
memahami
DAPAT terlebih dahulu.
BUAT
PERILAKU
HASIL • Mendiagnosa
• Pengaruh yang lebih sebelum
besar dengan orang memberi resep.
lain • Mendengarkan
• Solusi terhadap secara empati
masalah – masalah
rumit • Berusaha
• Kejelasan mengenai dipahami dengan
masalah yang mempergunakan
sebenarnya perspektif pihak
• Pemecahan lain
masalah dengan
lebih cepat
RENSPON OTOBIOGRAFI
LIHAT
PRINSIP
Keseluruhannya
lebih besar
daripada jumlah
bagian – bagiannya.
DAPAT
BUAT
HASIL
Inovasi penemuan dan
PERILAKU
dan
Menghargai merayakan perbedaan
Menjalankankerja
sama kreatif.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN MEWUJUDKAN
SINERGI?
LIHAT
PRINSIP
Untuk
mempertahankan
dan meningkatkan
efektivitas, kita harus
memperbarui diri kita
secara fisik, hati,
DAPAT pikiran, dan jiwa.
BUAT
HASIL:
• Peningkatan kemampuan
• Hubungan yang lebih kuat.
• Energi yang lebih besar
• Perbaikan terus – menerus.
PERILAKU:
• Memperbarui diri secara
teratur dalam empat dimensi.
• Meneguhkan diri pada saat
– saat yang berat.
MEMPERBARUI DIRI SECARA
TERATUR DALAM EMPAT DIMENSI
Olahraga, gizi,
istirahat, Setoran secara
manajemen stres. konsisten pada
SOSIAL/ RBE hubungan –
FISIK hubungan yang
EMOSIONAL
penting.
Melayani, klarifikasi
Membaca, nilai, bacaan yang
menulis, belajar, MENTAL SPIRITUAL memberi inspirasi,
meneliti meditasi, mendekatkan
diri pada alam.
Kebutuhan
Produk
Hasil yang
diperoleh
Dari mana peluang itu mucul ???
Jenis kebutuhan Manusia Produk (barang & Jasa) yang Fungsional Hasil yang diperoleh
Fisik Manusia yang memiliki jasmani :
sehat
segar
kuat
aman
Mental - Rasional Manusia Rasional :
Berpengetahuan
Objektif
Netral
Kritis
Psiko - Sosial Manusia Sosial :
Berstatus
Populer
Psiko - Personal Manusia :
Berkepribadian
Utuh
Spiritual Manusia yang :
Intuisif
religius
Arif - bijaksana
Pendekatan dalam menemukan
peluang usaha
• In side out
Pemenuhan kebutuhan saat ini atau dari
kebutuhan anda saat ini
– Contoh ???????????
• Outside In (Menciptakan Kebutuhan)
Menciptakan kondisi sehingga kebutuhan itu
muncul
– Contoh ???????????
Pertimbangan dalam memilih peluang
usaha untuk dijalankan
• Pengetahuan & Keterampilan
• Ketersediaan sumber daya
– Lahan
– Finansial
– Alat
– Dll
• Lingkugan
• Waktu
• Kondisi pasar dan pesaing